Makalah Ragi or Khamir

May 7, 2019 | Author: farishidayatullah | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Makalah Ragi or Khamir...

Description

MAKALAH MIKROBIOLOGI Saccharomyses cerevisiae 

Oleh: Kelas: B Kelompok: 2

VIKA NUR AFLIANI

200110110061

NESTY ROSIYANTI

200110110062 200110110062

DEDE YUSUF K

200110110063

R. RIZKA SETYAWATI

200110110064

DELIA RAKHMAH O

200110110066

FARIS HIDAYATULLAH HIDAYATULLA H

200110110067

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN SUMEDANG 2012

I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah mikrobiologi yang

akan

membahas

tentang

khamir

khususnya

membahas

tentang

Saccharomyses ceresiviae. Khamir adalah bagian dari studi mikrobiologi yaitu ilmu yang mempelajari mikrobia. Di dalam mikrobiologi, khamir di masukan dalam dunia fungi bersama dengan kapang. Dunia lain yang di pelajari dalam mikrobiologi mencakup dunia bakteri, archaea, protista, organisme aseluler (virus), dan menempati domain bakteria. Semua anggota domain ini memiliki kesamaan yaitu untuk memperbanyaknya menggunakan metode khsus yaitu metode murni secara aseptif (Waluyo, 2005). Keberadaan khamir dapat diamati dengan melihat gejala atau pengaruh yang ditimbulkan dari aktifitasnya, seperti produksi alkohol pada tape oleh Saccharomyses ceresiviae .

1.2. Maksud dan Tujuan

1. Mengetahui definisi khamir secara umum. 2. Mengetahui definisi Saccharomyses ceresiviae. 3. Mengetahui manfaat khamir Saccharomyses ceresiviae . 4. Mengetahui korelasi khamir

Saccharomyses cerisiviae  dalam

bidang

peternakan.

1.3. Identifikasi Masalah

1. Apa definisi dari khamir atau yeast? 2. Bagaimana stuktur dari khamir Saccharomyses ceresiviae ? 3. Apa manfaat dari khamir Saccharomyses ceresiviae ? 4. Apa korelasi khamir Saccharomyses ceresiviae dalam bidang peternakan?

II TINJAUAN PUSTAKA

Diantara mikroorganisme, etanol merupakan produk pekhamiran gula yang paling tersebar luas. Bahkan pada tumbuh-tumbuhan dan banyak fungi pada kondisi anaerob terjadi penimbunan alkohol (etanol). Produsen utama alcohol ialah khamir terutama dari species Saccharomyses cerevisiae . Khamir seperti juga kebanyakan fungi merupakan organisme anaerob dalam lingkungan terisolasi dari semua yang udara, organisme ini mekhamirkan karbohidrat menjadi etanol dan karbon dioksida. Juga pada beberapa bacteria anaerob dan anaerob fakultatif, pada pekhamiran heksosa dan pentosa terjadi alkohol sebagai produk utama atau produk samping. Pekhamiran glukosa menjadi etanol dan karbondioksida menjadi etanol dan karbondioksida oleh khamir Saccharomyces  cereviceae  terjadi melalui alur fruktosa dipospat. Transformasi piruvat di dekarboksilasi menjadi asetal dehida oleh piruvat dekarboksilase dengan diikut sertakan tiamin pirofosvat, asetal dehida oleh alkohol dehidrogenase direduksi NADH2 menjadi etanol (schlegel, 1994).

S. cerevisiae merupakan khamir sejati tergolong eukariot yang secara morfologi hanya membentuk blastospora berbentuk bulat lonjong, silindris, oval atau bulat telur yang dipengaruhi oleh strainnya. Dapat berkembang biak dengan membelah diri melalui "budding cell". Reproduksinya dapat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan serta jumlah nutrisi yang tersedia bagi pertumbuhan sel. Penampilan makroskopik mempunyai koloni berbentuk bulat, warna kuning muda, permukaan berkilau, licin, tekstur lunak dan memiliki sel bulat dengan askospora 1-8 buah (NIKON, 2004 ; LANDECKER, 1972 ; LODDER, 1970) .

Klasifikasi khamir Saccharomyces cereviseae adalah sebagai berikut : Class

: Ascomycetes

Sub Class

: Hemiascomycetidae

Ordo

: Endomycetales

Family

: Saccharomycoideae

Genus

: Saccharomyces

Species

: Saccharomyces cereviseae 

(Pelezar, et al., 1983).

Khamir dapat berkembang biak dalam gula sederhana seperti glukosa, maupun gula kompleks disakarida yaitu sukrosa (MARX, 1991). Selain itu untukmenunjang kebutuhan hidup diperlukan oksigen, karbohidrat, dan nitrogen . Pada uji fermentasi gulagula mempunyai reaksi positif pada gula dekstrosa, galaktosa, sukrosa, maltosa, raffinosa, trehalosa, dan negatif pada gula laktosa (LODDER, 1970) .

III PEMBAHASAN

3.1

Definisi Khamir

Khamir adalah mikroorganisme eukariotik bersel tunggal yang tergolong fungi. Berukuran antara 5 dan 20 mikron. Khamir termasuk organisme uniseluler yang bersifat aerob. Tetapi jenis khamir fermentatif dapat hidup secara anaerob meski pertumbuhannya lambat. Khamir termasuk organisme uniseluler namun memiliki ukuran yang lebih besar daripada bakteri. Dapat membentuk miselium palsu

sehingga

disebut

sebagai

pseudomiselium.

Berdasarkan

alat

perkembangbiakannya, khamir dibagi menjadi: 1) khamir sejati (true yeast) yang berkembang biak dengan spora dan khamir yang tidak membentuk spora dan; 2) khamir palsu (false yeast) yang berkembang biak dengan pertunasan, pembelahan atau kombinasi pertunasan dan pembelahan.

Klasifikasi khamir menggunakan karakteristik ascospore, sel dan koloni. Karakteristik Fisiologis juga digunakan untuk mengidentifikasi spesies. Salah satu karakteristik yang terkenal adalah kemampuan untuk memfermentasi gula untuk produksi etanol.

Budding

yeast  adalah khamir sejati dari filum

Ascomycetes , kelas Saccharomycetes (disebut Hemiascomycetes juga). Khamir sejati dipisahkan menjadi satu urutan utama Saccharomycetales .

Beberapa jenis spesies dari khamir umumnya digunakan untuk membuat roti, fermentasi minuman beralkohol, dan bahkan digunakan percobaan sel bahan bakar. Kebanyakan khamir merupakan anggota divisi Ascomycota, walaupun ada juga yang digolongkan dalam Basidiomycota. Beberapa jenis khamir, seperti Candida albicans , dapat menyebabkan infeksi pada manusia (kandidiasis).Lebih dari seribu spesies khamir telah diidentifikasi. Khamir yang paling umum digunakan adalah Saccharomyces cerevisiae , yang dimanfaatkan untuk produksi anggur, roti, tape, dan bir sejak ribuan tahun yang silam dalam bentuk ragi.

3.2 Srtuktur dari khamir Saccharomyses ceresiviae 

Saccharomyces cerevisiae  adalah nama spesies yang termasuk dalam khamir berbentuk oval. Saccharomyces cerevisiae mempunyai mikrostruktur yang terdiri dari : a) Kapsul b) Dinding Sel Dinding sel khamir pada sel-sel yang muda sangat tipis, namun semakin lama semakin menebal seiring dengan waktu. Pada dinding sel terdapat struktur yang disebut bekas lahir (bekas yang timbul dari pembentukan oleh sel induk) dan bekas tunas (bekas yang timbul akibat pembentukan anak sel). Setiap sel hanya dapat memiliki satu bekas lahir, namun bisa membentuk banyak bekas tunas. Saccharomyces cerevisiae dapat membentuk 9 sampai 43 tunas dengan rata-rata 24 tunas per sel, dan paling banyak lahir pada kedua ujung sel yang memanjang. Dinding sel khamir terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut: >Glukan Khamir (30-35% berat kering dinding sel) >Mannan (30% dari berat kering dinding khamir) >Protein (6% berat kering dinding sel) >Kitin (1-2 %) >Lipid (8.5-13.5 %)

c) Membran Sitoplasma d) Nukleus e) Vakuola f) Mitokondria g) Globula Lipid Saccharomyces cerevisiae mengandung lipid dalam jumlah sangat sedikit. Lipid ini disimpan dalam bentuk globula yang dapat dilihat dengan mikroskop setelah diberi pewarna lemak seperti Hitam Sudan atau Merah Sudan. h) Sitoplasma Saccharomyces cerevisiae berkembang biak dengan cara berikut: a. Pertunasan multipolar, dimana tunas muncul dari sekitar ujung sel.

b. Pembelahan tunas, yaitu gabungan antara pertunasan dan pembelahan. Pada proses ini mula-mula terbentuk tunas, tetapi tempat melekatnya tunas pada sel induk relatif besar, kemudian terbentuk septa yang memisahkan tunas dari induk selnya. Pada Saccharomyces, areal tempat melekatnya tunas pada induk sedemikian kecilnya sehingga seolah tidak pernah terbentuk septa (tidak dapat dilihat oleh mikroskop biasa) 3.Pembentukan askospora. Pada khamir diploid seperti Saccharomyces cerevisiae, meiosis dapat terjadi langsung dari sel vegetatif. Spora berbentuk bulat atau oval dengan permukaan halus.

Saccharomyces cerevisiae berfungsi dalam pembuatan roti dan bir, karena Saccharomyces bersifat fermentatif (melakukan fermentasi, yaitu memcah glukosa menjadi karbon dioksida dan alkohol) kuat. Namun, dengan adanya

oksigen,

Saccharomyces

juga

dapat

melakukan

respirasi

yaitu

mengoksidasi gula menjadi karbon dioksida dan air

3.3 Manfaat dari khamir Saccharomyses ceresiviae 

Khamir (yeast) merupakan jasad renik (mikroorganisme) yang pertama yang digunakan manusia dalam industri pangan. Orang-orang Mesir zaman dahulu telah menggunakan yeast  dan proses fermentasi dalam memproduksi minuman beralkohol dan membuat roti pada lebih dari 5000 tahun yang lalu.

Setelah ditemukannya mikroskop Louis Pasteur pada akhir tahun 1860 menyimpulkan bahwa yeast merupakan mikroba hidup yang bertindak sebagai agen dalam proses fermentasi dan digunakan sejak zaman dahulu untuk menaikan adonan roti. Tidak lama setelah penemuan tersebut, dilakukan upaya untuk mengisolasi yeast secara murni. Dengan kemampuan ini mulailah dilakukan produksi yeast secara komersial untuk keperluan pembuatan roti. Jenis yang dikembangkan adalah Saccharomyces cerevisiae  yang disebut dengan Baker’s yeasts.

Sejak saat itu, perusahan roti, minuman dan para ahli mulai berupaya untuk memproduksi strain murni yeast yang tepat untuk keperluan industri yang

disesuaikan dengan rasa dan keperluan kualitas serta karateristik lainnya. Sedangkan di Indonesia yang dikenal dengan ragi untuk tape sebenarnya ada yang tidak murni dari jenis yeast saja akan tetapi dicampur dengan jenis bakteri dimana disesuaikan dengan kebutuhan produk yang akan dihasilkannya.

3.4 Korelasi khamir Saccharomyses ceresiviae dalam bidang peternakan

Saccharomyces ceresiviae merupakan salah satu jenis cendawan tergolong khamir yang bermanfaat untuk manusia dan ternak . Pertamakali dimanfaatkan untuk pembuatan makanan, sejalan dengan waktu kemudian mulai dipakai untuk keperluan bioteknologi, industri . S. cerevisiae dipakai sebagai probiotik dan imunostimulan untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas ternak seperti ruminansia, unggas ataupun ikan . Hasil-hasil penelitian yang diperoleh secara umum menunjukkan pemakaian S. cerevisiae feed additive berkorelasi positif terhadap penampilan bobot badan tenak . Tulisan ini menguraikan pentingnya penggunaan S. cerevisae untuk produktivitas dan kesehatan ternak .

Peranan khamir dalam bidang biologi molekuler adalah sebagai mikroba eukariot uniseluler yang mempunyai kemampuan untuk disisipkan dengan gen mikroba lain (NIKON, 2004). Untuk mencapai produk yang diinginkan harus melalui proses teknologi tinggi dan modern, biayanya relatif mahal namun produk yang dihasilkan bermutu tinggi, sehingga jika diperhitungkan secara ekonomi lebih menguntungkan . Selain untuk keperluan pembuatan roti dan bioteknologi untuk manusia secara langsung, juga telah dilakukan berbagai usaha penelitian untuk ternak hingga akhirnya diperoleh khamir S. cerevisiae. Khamir tersebut dipakai untuk meningkatkan kesehatan ternak yaitu sebagai probiotik dan imunostimulan dalam bentuk feed additive. Ternak yang dapat mengkonsumsi S. cerevisiae adalah golongan ikan, ruminansia dan unggas . Keuntungan penggunaan S.

cerevisiae sebagai probiotik adalah tidak membunuh mikroba bahkan menambah jumlah mikroba yang menguntungkan, berbeda dengan antibiotika dapat

membunuh mikroba yang merugikan maupun menguntungkan tubuh, dan mempunyai efek resistensi . Demikian pula dengan penggunaan S. cerevisiae sebagai bahan imunostimulan . Imunostimulan berfungsiuntuk

meningkatkan

kesehatan tubuh dengan cara meningkatkan sistem pertahanan terhadap penyakitpenyakit yang disebabkan bakteri, cendawan, virus dan lainnya, sedangkan penggunaan antibiotika hanya membunuh bakteri. Meskipun demikian kita harus berhati-hati dalam menentukan dosis probiotik yang dianjurkan di dalam penggunaannya di mana bila berlebihan dapat menimbulkan penyakit "Saccharomikosis". Hal ini terjadi karena terganggunya keseimbangan mikroflora di dalam tubuh, akibat populasi khamir meningkat melebihi populasi mikroba lainnya . Tujuan tulisan ini untuk membahas pentingnya kegunaan S. cerevisiae untuk ternak .

IV KESIMPULAN

1. Khamir adalah mikroorganisme eukariotik bersel tunggal yang tergolong fungi. Khamir termasuk organisme uniseluler namun memiliki ukuran yang lebih besar daripada bakteri. Berdasarkan alat perkembangbiakannya, khamir dibagi menjadi: 1) khamir sejati (true yeast) yang berkembang biak dengan spora dan khamir yang tidak membentuk spora dan; 2) khamir palsu (false yeast) yang berkembang biak dengan pertunasan, pembelahan atau kombinasi pertunasan dan pembelahan. 2. Saccharomyces cerevisiae mempunyai mikrostruktur yang terdiri dari : a. Kapsul b. Dinding Sel Dinding sel khamir terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut: >Glukan Khamir (30-35% berat kering dinding sel) >Mannan (30% dari berat kering dinding khamir) >Protein (6% berat kering dinding sel) >Kitin (1-2 %) >Lipid (8.5-13.5 %) c. Membran Sitoplasma d. Nukleus e. Vakuola f. Mitokondria g. Globula Lipid Saccharomyces cerevisiae mengandung lipid dalam  jumlah sangat sedikit. Lipid ini disimpan dalam bentuk globula yang dapat dilihat dengan mikroskop setelah diberi pewarna lemak seperti Hitam Sudan atau Merah Sudan. h. Sitoplasma 3. Khamir

Saccharomyces

cerevisiae

dapat

di

manfaatkan

dalam

pembuatan roti, tape singkong dan pada jaman sekarang banyak di gunakan untuk untuk keperluan berbagai industri dalam proses produksi minuman beralkohol, biomasa, ekstrak untuk keperluan industri kimia,

senyawa beraroma dan produksi protein rekombinan untuk menunjang kegiatan bioteknologi khususnya bidang molekuler biologi. 4. S. cerevisiae dipakai sebagai probiotik dan imunostimulan untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas ternak seperti ruminansia, unggas ataupun ikan . Hasil-hasil penelitian yang diperoleh secara umum menunjukkan pemakaian S. cerevisiae feed additive berkorelasi positif terhadap penampilan bobot badan tenak .

DAFTAR PUSTAKA

www.ebookpp.com/kh/khamir-mempunyai-pdf.html (di unduh pada hari jumat, 27 April 2012) http://id.wikipedia.org/wiki/Khamir (di unduh pada hari jumat, 27 April 2012) http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/12/27/peranan-jamur-ragi saccharomyces-cerevisiae-sebagai-fermentasi-roti/  (di unduh pada hari  jumat, 27 April 2012) http://hasanah619.wordpress.com/2009/10/27/morfologi-kapang-dan-khamir/  (di unduh pada hari jumat, 27 April 2012) http://udin-reskiwahyudi.blogspot.com/2012/01/penggunaaan-khamir-dankapang-dalam.html (di unduh pada hari jumat, 27 April 2012) http://bbalitvet.litbang.deptan.go.id/ind/attachments/152_7.pdf (di unduh pada hari sabtu, 28 April 2012)

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF