Makalah Radikalisme Dan Terorisme

February 10, 2019 | Author: HaninLaksita | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Tugas Kewarganegaraan...

Description

RADIKALISME DAN TERORISME DI INDONESIA

Oleh :

Hubbal Maulana 02211840000067 02211840000067  Neza Anizar 02211840000115 02211840000115 Clara Sonya Yudha W.P. 09111840000008 09111840000008 M. Aulia Daniswara 09111840000020 09111840000020 Josua Hasiholan M. 09111840000105 09111840000105 Ammar Yasmin Hawari 09111840000129 09111840000129

KELAS KEWARGANEGARAAN 12 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SEPTEMBER 2018

Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan menyelesaikan makalah tentang radikalisme dan terorisme di Indonesia. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal. Untuk itu kami menyampaikan  banyak terima kasih kepada semua se mua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah tentang radikalisme dan terorisme di Indonesia ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan  baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah tentang radikalisme dan terorisme ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang radikalisme dan terorisme di Indonesia ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Surabaya,19 September 2018 Tim penyususn makalah Departemen Manajemen Bisnis dan Teknik Kimia

DAFTAR ISI Halaman ................................................................. ............................................ ............................i ......i KATA PENGANTAR ........................................... DAFTAR ISI........................................... ................................................................. ............................................ ......................................... ................... i i BAB I PENDAHULUAN I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Belakang ............................................ .................................................................. .......................................... .................... 1

1.2

Tujuan .......................................... ................................................................. ............................................. .................................. ............ 1

1.3

Rumusan Masalah ........................................... ................................................................. ...................................... ................ 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1

Pengertian Radikalisme dan Terorisme ........................................... ................................................ ..... 2

2.2

Faktor-faktor serta Masalah yang Terjadi Akibat Radikal dan Teror ... 2

2.3

Solusi Masalah Radikalisme dan Terorisme ......................................... ......................................... 3

BAB III PENUTUP

3.1

Kesimpulan .......................................... ................................................................ ............................................ ........................... ..... 5

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara pluralis, dimana kemajemukan hadir dan berkembang di dalamnya. Sebut Sebut saja, suku, ras, budaya, bahkan agama. Kemajemukan tersebut telah membawa akibat yaitu adanya hubungan yang semakin intensif antar kelompokkelompok manusia. Secara historis kita dapat melihat bahwa konflik-konflik yang ditimbulkan oleh kalangan radikal ini ini berasal fakta historis bahwa bahwa salah satu pihak tidak diuntungkan oleh peradaban global sehingga menimbulkan perlawanan terhadap kekuatan yang mendominasi. Dengan membawa bahasa dan simbol serta slogan-slogan agama kaum radikalis mencoba menyentuh emosi keagamaan dan menggalang kekuatan untuk mencapai tujuan dari politiknya. Selain politik, harus diakui bahwa salah satu  penyebab gerakan radikalisme adalah faktor sentimen keagamaan, termasuk di dalamnya adalah solidaritas keagamaan untuk kawan yang tertindas oleh kekuatan tertentu. Radikalisme yang muncul sering berlanjut dengan terorisme. Terorisme selalu identik dengan teror, kekerasan, ekstrimnitas dan intimidasi sehingga seringkali menimbulkan konsekuensi negatif bagi banyak banyak orang dan dapat menjatuhkan korban yang yang banyak. 1.2 Tujuan Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah kewarganegaraan, memehami pengertian radikalisme dan terorisme, dan mengerti  bagaimana solusi untuk menghadapi menghadapi radikalisme dan terorisme. 1.3 Rumusan Masalah Latar belakang yang telah dipaparkan diatas belum memberi penjelasan lebih, hingga  perlu dibuat rumusan-rumusan masalah yang nantinya akan dikaji lebih lanjut dalam bab  pembahasan, yaitu sebagai berikut : 1. Apakah pengertian dan konsep radikalisme dan terorisme? 2. Apa saja permasalahan atau faktor yang muncul akibat radikalisme dan terorisme? 3. Bagaimana solusi terhadap permasalahan akibat radikalisme dan dan terorisme?

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Radikalisme dan Terorisme 

Terorisme -Menurut UU No. 15 Tahun 2003 Terorisme adalah segala aksi yang sesuai dengan tindak kriminal berupa kekerasan atau ancaman yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau menibulkan korban yang bersifat massal dengan cara merampas kemerdekaan atau menghilangkan nyawa dan harta benda orang lain serta merusak objek vital dan fasilitas publik.



Radikalisme -Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Radikalisme adalah paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau  pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis. -Menurut Horace M Kallen Radikalisme memiliki kekayanyang kuat akan kebenaran ideologi atau program yang mereka bawa. Dalam gerakan sosial, kaum radikalis memperjuangkan keyakinan yang mereka anut.

2.2 Faktor-faktor serta Masalah yang Terjadi Akibat Radikalisme dan Terorisme

1. Opini Maraknya pemikiran radikalisme hingga tindak perilaku terorisme dewasa ini tak dapat diduga maupun juga disangka, aksi demi aksi melawan hukum dalam melancarkan serangan yang konon katanya jihad namun justru membahayakan banyak pihak tak bersalah. Acapkali pelaku tidak memiliki pengetahuan yang memadai untuk mencari jalan alternatif  penyelesaian suatu masalah selain bertindak radikal. Sehingga, pelaku melakukan aksi radikalisme nya tersebut tanpa memikirkan seberapa besar dampak yang ditimbulkan oleh tindakannya. 2. Sosial-Politik Ekonomi masyarakat yang rendah membuat mereka berfikir sempit, dan akhirnya mencari perlindungan kepada ulama yang radikal karena mereka berasumsi akan mendapat  perubahan perekonomian yang lebih baik. Memiliki pemimpin yang adil adalah impian semua warga masyarakat. Namun jika pemimpin itu menggunakan politik yang hanya  berpihak pada kekuatan asing bahkan politik pembodohan rakyat, maka timbul kelompok masyarakat yang menamakan dirinya sebagai penegak keadilan, yang mana kelompokkelompok tersebut dapat saling menghancurkan satu sama lain.

3. Pendidikan Radikalisme dapat terjadi melalui pendidikan yang salah. Terutama pendidikan agama yang sangat sensitif. Tidak sedikit orang-orang yang terlibat dalam aksi terorisme justru dari kalangan yang berlatar pendidikan umum seperti dokter, insinyur, ahli teknik, ahli sains, namun hanya mempelajari agama sedikit dari luar sekolah yang kebenaran pemahamananya  belum tentu dapat dipertanggungjawabkan. Atau dididik oleh kelompok Islam Islam yang keras dan memiliki pemahaman agama yang serabutan. 4. Primordialisme Primordialisme adalah suatu pandangan atau paham yang kuat dan berasal dari lahir. Pengertian Primordialisme di bawa dari sejak bayi, lahir karena melekat dengan adat istiadat setempat. Misalnya ras, suku, agama, adat istiadat, lingkungan, kepercayaan, asal kelahiran dan peraturan yang di anggap keramat. Primordialisme bisa di katakan identitas dan ciri khas suatu kelompok yang dapat memperkuat persaudaraan pada kelompok tersebut. Yang paham mengenai primordialisme akan menjadi golongan yang cinta keluarga. Mereka akan melindungi keluarga yaitu kelompok mereka. Namun yang menjadi konflik adalah ketika membela keluarganya yang salah, sehingga menjadi suatu kesalahpahaman. Sehingga  primordialisme dapat bersifat buruk diakibatkan terlalu mematuhi peraturan walaupun itu salah. Tidak jarang juga kelompok lain merasa di curigai dengan kelompok primordialisme. Seperti halnya apabila ada sekelompok umat yang merasa di tindas oleh pemerintah atau agama lain, dapat menjadi faktor pembangkit semangat kelompok radikal dan terorisme untuk bergerak seakan membantu kelompok-kelompok yang mengalami tindak penindasan. Primordialisme dapat menjadi sebuah katalisator dari aksi terorisme. Sebab kegaduhan dan keributan yang terjadi dalam masyarakat akan membuat situasi politik, sosial, dan keamanan

2.3 Solusi Masalah Radikalisme dan Terorisme

-Meminimalisir Kesenjangan Sosial Kesenjangan sosial yang terjadi juga dapat memicu munculnya pemahaman radikalisme dan tindakan terorisme. Sedemikian sehingga agar kedua hal tersebut tidak terjadi, maka kesenjangan sosial haruslah diminimalisir. Apabila tingkat pemahaman radikalisme dan tindakan terorisme tidak ingin terjadi pada suatu Negara termasuk Indonesia, maka kesenjangan antara pemerintah dan rakyat haruslah diminimalisir. Caranya ialah pemerintah harus mampu merangkul pihak media yang menjadi  perantaranya dengan rakyat sekaligus melakukan aksi nyata secara langsung kepada rakyat. Begitu pula dengan rakyat, mereka harusnya juga selalu memberikan dukungan dan kepercayaan kepada pihak pemerintah bahwa pemerintah akan mampu menjalankan tugasnya dengan baik sebagai pengayom rakyat dan pemegang kendali  pemerintahan Negara. -Memahamkan Ilmu Pengetahuan Dengan Baik Dan Benar Hal kedua yang dapat dilakukan untuk mencegah pemahaman radikalisme dan tindak terorisme ialah memahamkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Setelah

memperkenalkan ilmu pengetahuan dilakukan dengan baik dan benar, langkah  berikutnya ialah tentang bagaimana cara untuk memahamkan ilmu pengetahuan tersebut. Karena tentunya tidak hanya sebatas mengenal, pemahaman terhadap yang dikenal juga diperlukan. Sedemikian sehingga apabila pemahaman akan ilmu  pengetahuan, baik ilmu umum dan ilmu agama sudah tercapai, maka kekokohan  pemikiran yang dimiliki akan semakin kuat. Dengan demikian, maka tidak akan mudah goyah dan terpengaruh terhadap pemahaman radikalisme sekaligus tindakan terorisme dan tidak menjadi penyebab lunturnya bhinneka tunggal ika s ebagai semboyan Indonesia. -Mengatasi radikalisme dan terorisme di lingkungan kampus Instrumen pertama menurut Profesor Firmanzah, Rektor Universitas Paramadina, adalah dengan instrumen instruksi. Maksudnya adalah ada struktur komando dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi kepada rektor di perguruan tinggi yang dilanjutkan kepada dosen terkait pencegahan gerakan radikal. Namun, instrumen ini tidak bersifat otoriter, melainkan mengedepankan dialog. Instrumen kedua adalah ad alah pemilihan dan pembenahan kurikulum di kampus. Antara lain, kewarganegaraanm pancasila, serta bela negara. Instrumen ketiga adalah perlu diadakannya kegiatan-kegiatan di luar kelas yang bisa memperkuat persatuan dan kesatuan. Kegiatan ini bersifat lintas universitas dan didukung pula oleh pemerintah. Terakhir yaitu perlu adanya strategi budaya. Dengan memiliki modal besar berupa kearifan lokal, Indonesia mampu menjunjung tinggi toleransi d an kerukunan. - Menyaring informasi yang didapatkan Menyaring informasi yang didapatkan juga merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah pemahaman radikalisme dan tindakan terorisme. Hal ini dikarenakan informasi yang didapatkan tidak selamanya benar dan harus diikuti, terlebih dengan adanya kemajuan teknologi seperti sekarang ini, di mana informasi bisa datang dari mana saja. Sehingga penyaringan terhadap informasi tersebut harus dilakukan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman, di mana informasi yang benar menjadi tidak benar dan informasi yang tidak benar menjadi benar. Oleh karena it u, kita harus bisa menyaring informasi yang didapat sehingga tidak sembarangan membenarkan, menyalahkan, dan terpengaruh untuk langsung mengikuti informasi tersebut. - Mendukung gerakan BNPT lewat strategi kontra radikalisasi dan deradikalisasi Kontra radikalisasi yakni upaya penanaman nilai-nilai ke-Indonesiaan serta nilai nonkekerasan melalui pendidikan formal ataupun informal. Deradikalisasi ditujukan untuk simpatisan, inti, militan, dan pendukung gerakan teror baik di dalam atau di luar lapas. Hal ini dilakukan agar mereka meninggalkan cara-cara kekerasan dan teror yang merugikan orang lain, serta menghilangkan paham radikal supaya sejalan dengan  paham ideologi pancasila.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Upaya untuk mengurangi jumlah tindakan teroris membutuhkan diplomasi dan komunikasi yang terus menerus dan terorganisir. Untuk mengubah budaya kebencian dan kekerasan para anggota teroris ini mungkin akan memakan waktu yang lama. Selain itu, penting pula untuk memelihara pedoman moral dalam penegakan hukum,  good governance dan governance  dan keadilan sosial. Perjuangan melawan teroris bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah dan militer saja, melainkan perlu keterlibatan seluruh masyarakat dan kerjasama antar disiplin ilmu. Penilaian terhadap individu atau suatu kelompok akan teroris haruslah berhati-hati, perlu dicari tahu secara mendalam apakah benar suatu kelompok atau individu tersebut telah terdoktrinisasi sebagai teroris atau tidak.

DAFTAR PUSTAKA

http://wahyuhidayat294.wordpress.com http://ejournals.umn.ac.id http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/KALAM/article/view/331 http://belmawa.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/12/Strategi-Menghadapi-Paham Radikalisme-Terorisme.pdf 

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF