Makalah Problem Intervention Evaluation

September 20, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Makalah Problem Intervention Evaluation...

Description

 

MAKALAH DOKUMENTASI KEPERAWATAN TENTANG PROBLEM INTERVENTION DAN EVALUATION

Dosen : Desti Indah M., Ns., M.Kep

Disusun oleh : 1. 2. 3. 4. 5.

Ajeng Ajeng Restu Restu P. Daru Frengki A. Ivana Laela P. Z Naen Naenii Raha Rahayu yu Ridwan Nur A.

(20.03 (20.03.00 .0022) 22) (20.03.0007) (20.03.0009) (2 (20. 0.03 03.0 .004 045) 5) (20.03.0034)

STIKES SERULINGMAS CILACAP PRODI DIII KEPERAWATAN TINGKAT 1 TAHUN 2020/2021

 

KATA PENGANTAR 

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkatNya kami dapat menyelesaikan makalah “Dokumentasi keperawatan” ini dengan baik. Makalah ini dibuat untuk meningkatkan pengetahuan tentang problem intervention dan evaluation kepada setiap orang, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami selaku penulis menerima segala bentuk kritik dan saran dari pembaca, guna  penyempurnaan makalah ini. Akhir Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Cilacap, 28 Februari 2021

Penulis

 

DAFTAR ISI

Cover  Kata pengantar ….……………………………………………………………… Daftar isi…………...…………………………………………………………… BAB I Pendahulu Pendahuluan………… an……………………… …………………………… …………………………… …………………… ……… A. Latar belakan belakang.. g.. ……………………… ……………………………………… …………………………… ……………….... …........ .... B. Rumusan Rumusan masalah …...……………… …...……………………………… …………………………… …………………….. ……….. C. Tujuan……… Tujuan…………..……… …..……………………… ……………………………… ……………………………… …………………. …. BAB II Pembahasan...………………………………………………………… A. Pengertian Pengertian ……………………………… ……………………………………………… ……………………………… ……………….... .... B. Prinsip-pri Prinsip-prinsip nsip Komunikas Komunikasi…………… i………………………… …………………………… ……………………. ……. C. Teknik Teknik Komunikasi…… Komunikasi………………… …………………………… …………………………… ……………..... .......... ........ ... D. Pengkajian Pengkajian Keperawata Keperawatan n Komunitas……… Komunitas……………………… …………………………… ……………... ... III Penutup……………………………………………….………………........ Penutup……………………………………………….………………........ A. Kesimpulan Kesimpulan …………………………… ………………………………………… …………………………… ………………….... ….... B. Saran…………….. Saran……………...………… .………………………… ……………………………… …………………………. ………….... ... Daftar Pustaka ..……….…………………………………………………….

 

BAB I PENDAHULUAN

A. Lata Latarr Bela Belaka kang ng Proses keperawatan adalah metode pengorganisasian yang sistematis dalam melakukan asuhan keperawatan pada individu, kelompok dan masyarakat yang berfokus pada identifikasi dan pemecahan masalah dari respon pasien terhadap penyakitnya. Proses keperawatan digunakan untuk membantu perawat melakukan praktik keperawatan secara sistematis dalam memecahkan masalah keperawatan. Proses keperawatan memberikan kerangka yang dibutuhkan dalam asuhan keperawatan kepada klien, keluarga serta komunitas dan merupakan metode yang efisien dalam membuat keputusan klinik serta pemecahan masalah baik actual maupun potensial dalam mempertahankan kesehatan. Untuk menghindari kesalahan terhadap tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada  pasien maka dibutuhkan pendokumentasian pendokumentasian terhadap proses keperawatan tersebut yang juga  berfungsi sebagai mekanisme pertanggung gugatan gugatan bagi perawat terhadap semua tindakan yang telah ia lakukan. Dokumentasi keperawatan itu sendiri merupakan bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki perawat dalam melakukan catatan perawatan yang berguna untuk kepentingan klien,  perawat, dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Dokumentasi Dokumentasi keperawatan memiliki beberapa model pencatatan. Tidak jarang seorang perawat hanya mengetahui satu atau dua model pencatatan dokumentasi keperawatan. Yang sebernarnya masih terdapat model – model pencatatan yang lain.

 

B. Rumu Rumusa san n masal masalah ah 1. Apa Pengertian Pengertian komunikasi komunikasi interventin interventin dan evaluation? evaluation? 2. Apa saja saja prinsip-pri prinsip-prinsip nsip komun komunikasi ikasi interven interventin tin dan evaluation? evaluation? 3. Apa saja teknik teknik komunikasi komunikasi interventin interventin dan evalua evaluation? tion?

C. Tujuan 1. Untuk mengetahui mengetahui pengert pengertian ian komunika komunikasi si interventin interventin dan dan evaluation. evaluation. 2. Untuk menget mengetahui ahui prinsip-pr prinsip-prinsip insip komuni komunikasi kasi interventi interventin n dan evaluation evaluation.. 3. Untuk mengetahui mengetahui teknik teknik komunikas komunikasii interventin interventin dan dan evaluatio evaluation. n.

 

BAB II PEMBAHASAN

  A. Pengertian Pengertian Problem Problem Interven Intervention tion Evaluat Evaluation ion PIE (Problem Intervention Evaluation) adalah suatu singkatan dari identifikasi masalah, intervensi dan evaluasi. System pendokumentasian PIE adalah suatu pendekatan orientasi proses pada dokumentasi dengan penekanan pada proses keperawatan dan diagnosis keperawatan. B. Prinsi Prinsip-p p-prin rinsip sip komun komunika ikasi si Seperti halnya fungsi dan definisi komunikasi mempunyai uraian yang beragam sesuai dengan konsep yang dikembangkan oleh masing-masing pakar. Istilah prinsip oleh William B. Gudykunst disebut asumsi-asumsi komunikasi. Larry A.Samovar dan Richard E.Porter menyebutnya karakteristik komunikasi. Tujuan teknik komunikasi akan tercapai apabila perawat dalam helping relationship memiliki  prinsip-prinsip atau karakteristik dalam menerapkan komunikasi yang meliputi: meliputi: 1.

Perawat harus mengenal dirinya sendiri yang berarti menghayati, memahami

dirinya sendiri serta nilai yang dianut. 2.

Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, saling percaya dan

saling menghargai. 3.

Perawat harus memahami dan menghayati nilai yang dianut pasien.

4.

Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien baik fisik maupun

mental. 5.

Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan pasien memiliki

motivasi untuk merubah dirinya baik sikap s ikap maupun tingkah lakunya sehingga tumbuh makin matang dan dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. 6.

Perawat harus mampu menguasai perasaan sendiri secara bertahap untuk

mengetahui dan mengatasi perasaan gembira, sedih, marah keberhasilan maupun frustasi. 7.

Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan dapat mempertahankan

konsistensinya.

 

C. Teknik Komunikasi 1.) Bertanya (questioning) Bertanya merupakan tehnik yang dapat mendorong klien untuk mengungkapkan perasaan dan  pikirannya. Tehnik berikut sering digunakan digunakan pada tahap orientasi.

2.) Mendengarkan Mendengarkan (listening) merupakan dasar utama dalam komunikasi terapeutik (Keliat, Budi Anna, 1992). Mendengarkan adalah proses aktif (Gerald, ( Gerald, D dalam Suryani, 2005) dan  penerimaan informasi serta penelaahan reaksi seseorang terhadap pesan yang diterima (Hubson, S dalam Suryani, 2005). Contoh: Selama klien bicara, perawat mengikuti apa yang dibicarakan klien dengan penuh  perhatian. Perawat memberikan tanggapan dengan tepat dan tidak tidak memotong pembicaraan klien. Tunjukkan perhatian bahwa perawat mempunyai waktu untuk mendengarkan (Purwanto, Heri, 1994). 3.) Mengulang Mengulang (restarting) yaitu mengulang pokok pikiran yang diungkapkan klien. Gunanya untuk menguatkan ungkapan klien dan memberi indikasi perawat mengikuti pembicaraan klien (Keliat, Budi Anna, 1992). Restarting (pengulangan) merupakan suatu strategi yang mendukung listening (Suryani, 2005). Dengan mengulang kembali ucapan klien, perawat memberikan umpan balik sehingga klien mengetahui bahwa pesannya dimengerti dan mengharapkan komunikasi berlanjut. Namun  perawat harus berhati-hati ketika menggunakan metode InI, karena pengertian pengertian bisa rancu jika  pengucapan ulang mempunyai mempunyai arti yang berbeda. Contoh: “Bapa mengatakan bahwa anak bapa sudah berumur 4 tahun ketika istri bapa meninggal.” 4.) Klarifikasi Klarifikasi (clarification) adalah menjelaskan kembali ide atau pikiran klien yang tidak jelas atau meminta klien untuk menjelaskan arti dari ungkapannya (Gerald, D dalam Suryani, 2005).

 

Pada saat klarifikasi, perawat tidak boleh menginterpretasikan apa yang dikatakan klien, juga tidak boleh menambahkan informasi (Gerald, D dalam Suryani, 2005). Apabila perawat menginterpretasikan pembicaraan klien, maka penilaiannya akan berdasarkan pandangan dan  perasaannya. Fokus utama klarifikasi adalah pada perasaan, karena pengertian terhadap  perasaan klien sangat penting dalam memahami klien. Contoh: “Saya kurang mengerti apa yang Saudara maksudkan. Bisakah Saudara menjelaskan kembali.” 5.) Refleksi Refleksi (reflection) adalah mengarahkan kembali ide, perasaan, pertanyaan, dan isi  pembicaraan kepada klien. Hal ini digunakan untuk untuk memvalidasi pengertian perawat tentang apa yang diucapkan klien dan menekankan empati, minat, dan penghargaan terhadap klien (Antai-Otong dalam Suryani, 2005). a. Memfokuska Memfokuskan. n. Memfokuskan Memfokuskan (focusing) (focusing) bertujuan bertujuan memberi memberi kesempatan kepada klien untuk membahas masalah inti dan mengarahkan komunikasi klien pada pencapaian tujuan (Stuart, ( Stuart, G.W dalam Suryani, 2005). Dengan demikian akan terhindar dari  pembicaraan tanpa arah dan penggantian topik pembicaraan. pembicaraan. Hal yang  perlu diperhatikan dalam mengguanakan metode metode ini adalah usaha akan untuk tidak memutus pembicaraan ketika klien menyampaikan masalah penting (Suryani, 2005). Contoh: “ Mengenai riwayat r iwayat  penyakit Anda, hal ini nampaknya nampaknya penting, saya kira kita harus membicarakan lebih dalam lagi ”.  b. Diam. Diam artinya tidak ada komunikasi verbal untu untuk k alasan terapeutik. Tehnik diam (silence) digunakan untuk memberikan kesempatan pada klien sebelum menjawab pertanyaan perawat. Diam akan memberikan kesempatan kepada perawat dan klien untuk mengorganisasi pikiran masing-masing (Stuart & Sundeen dalam Suryani, 2005). Tehnik ini memberikan waktu pada klien untuk  berfikir dan menghayati, memperlambat tempo interaksi, sambil  perawat menyampaikan dukungan, pengertian, dan penerimaannya. Diam juga memungkinkan klien untuk berkomunikasi dengan dirinya sendiri dan berguna pada saat klien harus mengambil keputusan

 

(Suryani, 2005). Contoh : duduk bersama pasien dan mengkomunikasikan perhatian dan peran serta perawat secara nonverbal. c. Memberi Memberi Informasi Informasi.. Memberik Memberikan an tambaha tambahan n informas informasii (informin (informing) g) merupakan tindakan penyuluhan kesehatan klien. Tehnik ini sangat s angat membantu dalam mengajarkan kesehatan atau pendidikan pada klien tentang aspek-aspek yang relevan dengan perawatan diri dan  penyembuhan klien. Informasi yang diberikan pada klien harus dapat memberikan pengertian dan pemahaman tentang masalah yang dihadapi klien serta membantu dalam memberikan alternatif  pemecahan masalah (Suryani, 2005). d. Menyimpul Menyimpulkan. kan. Menyimpul Menyimpulkan kan (summe (summerizing rizing)) adalah adalah tehnik tehnik komunikasi yang membantu klien mengeksplorasi poin penting dari interaksi perawat-klien. Tehnik ini membantu perawat dan klien untuk memiliki pikiran dan ide yang sama saat mengakhiri pertemuan. Poin utama dari menyimpulkan yaitu peninjauan kembali komunikasi yang telah dilakukan (Murray, B & Judith dalam Suryani, 2005). Contoh: “Jadi, untuk pemeriksaan selanjutnya Anda akan melakukan tes darah.” e. Mengubah Mengubah Cara Cara Pandang. Pandang. Tehnik Tehnik mengubah mengubah cara pandang pandang (refarming) (refarming) ini digunakan untuk memberikan cara pandang lain sehingga klien tidak melihat sesuatu atau masalah dari aspek negatifnya saja (Gerald, D dalam Suryani, 2005). Tehnik ini sangat bermanfaan terutama ketika klien berfikiran negatif terhadap sesuatu, atau memandang sesuatu dari sisi negatifnya. Reframing akan membuat klien mampu melihat apa yang dialaminya dari sisi positif (Gerald, D dalam Suryani, 2005) sehingga memungkinkan klien untuk membuat perencanaan yang lebih  baik dalam mengatasi masalah yang dihadapinya. Contoh: Contoh: “sebenarnya apa yang anda pikirkan tidak seburuk itu kejadiannya”. f. Eksplorasi. Eksplorasi. Eksplorasi Eksplorasi bertujuan bertujuan untuk untuk mencari mencari atau menggali menggali lebih lebih  jauh atau lebih dalam masalah yang dialami klien (Antai-Otong dalam Suryani, 2005) supaya masalah tersebut bisa diatasi. Tehnik ini  bermanfaat pada tahap kerja untuk mendapatkan gambaran gambaran yang detail tentang masalah yang dialami klien.

 

g. Membagi Membagi Persepsi. Persepsi. Stuart G.W (1998 (1998)) dalam dalam Suryani Suryani (2005) (2005) menyatakan, membagi persepsi (sharing peception) adalah meminta  pendapat klien tentang hal yang perawat rasakan atau pikirkan. pikirkan. Tehnik ini digunakan ketika perawat merasakan atau melihat ada perbedaan antara respos verbal dan respons nonverbal klien. Contoh: “Anda tersenyum, tetapi saya merasa Anda sangat marah.” h. Mengidenti Mengidentifikasi fikasi Tema. Tema. Perawat Perawat harus harus tanggap tanggap terhadap terhadap cerita cerita yang disampaikan klien dan harus mampu manangkap tema dari seluruh  pembicaraan tersebut. Gunanya adalah untuk meningkatkan meningkatkan pengertian dan menggali masalah penting (Stuart & Sadeen dalam Suryani, 2005). Tehnik ini sangat bermanfaat pada tahap awal kerja untuk memfokuskan pembicaraan pada awal masalah yang benar-benar dirasakan klien. i.

Humor. Humor. Humor Humor bisa mempunyai mempunyai beberapa beberapa fungsi fungsi dalam hubungan hubungan terapeutik. Florence Nightingale dalam Anonymous (1999) dalam Suryani (2005) pernah mengatakan suatu pengalaman pahit sangat baik  ditangani dengan humor. Humor dapat meningkatkan kesadaran mental dan kreativitas, serta menurunkan tekanan darah dan nadi.

 j.

Memberikan Pujian. Memberikan Pujian (reinforcement) merupakan keuntungan psikologis yang didapatkan klien ketika berinteraksi dengan perawat. Reinforcement berguna untuk meningkatkan harga diri dan menguatkan perilaku klien (Gerald, D dalam Suryani, 2005). Reniforcement bisa diungkapkan dengan kata-kata ataupun melalui isyarat nonverbal.

 

BAB III PENUTUP

A. Kesi Kesimp mpul ulan an Pelayanan keperawatan komunitas pelayanan professional yang ditujukan pada klien (individu, keluarga, kelompok, komunitas) yang akan mempengaruhi kesehatan masyarakat. Praktik keperawatan komunitas merupakan asuhan professional yang diberikan oleh perawat  profesional yang memiliki kewenangan, menggunakan menggunakan proses keperawatan, sesuai standar  praktik dan kode etik mengarahkan praktik praktik dilakukan di tatanan pelayanan keperawatan komunitas. keperawatan kesehatan di rumah merupakan salah satu bentuk praktik keperawatan komunitas. Isu-isu yang mungkin timbul terkait keperawatan di rumah perlu dicermati dan antisipasi. B. Saran Sebagai mahasiswa keperawatan, sebaiknya lebih memahami tentang bagaimana  berkomunikasi yang baik terhadap klien klien yang akan dihadapi. Selain itu dalam melaku melakukan kan tindak keperawatan, seorang perawat harus bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip dan teknik-teknok komunikasi tersebut.

 

DAFTAR PUSTAKA

Marcia stanhope, Ruth N. Kollmueller. 2008. Keperawatan Komunitas. Jakarta : Penerbit buku Kedokteran EGC. Effendy Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Edisi 2. Jakarta: Penerbit buku Kedokteran EGC. http://texbuk.blogspot.com/2011/06/konsep-komunikasi-terapeutik perawat.html#ixzz1pigvRCR2    perawat.html#ixzz1pigvRCR2

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF