Makalah Problem Hole

December 30, 2018 | Author: Nik Alpa Rinando | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

hole problem...

Description

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami  panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang hole  problem.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari  berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam  pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah ilmiah tentang hole problem ini dapat memberikan manfaat maupun menambah pengetahuan terhadap pembaca.

Balikpapan,16 Oktober 2018

Penyusun

1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG 1.2.RUMUSAN MASALAH 1.3.TUJUAN BAB II PEMBAHASAN 2.1.PENGERTIAN 2.2.PIPE STUCK 2.3.LOST CIRCULATION 2.4.SHALE PROBLEM 2.5.KICK AND BLOW OUT BAB III PENUTUP 3.1.KESIMPULAN REFRENSI

2

DAFTAR GAMBAR

1.1.Gambar Pipe stuck akibat differential / wall 1.2.Gambar Pipe stuck akibat mechanical sticking 1.3.Gambar Pipe Stuck akibat key seating 1.4.Gambar Lost Circulation 1.5.Gambar Shale Problem 1.6.Gambar Kick and Blow out

3

DAFTAR TABEL

1.1. Tabel 1.1.Tingkat bahaya lost circulation pada pemboran

4

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Minyak bumi terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan-tumbuhan dan hewan yang mati sejak zaman dahulu, diperkirakan sekitar 10 sampai 600 juta tahun yang lalu. Setelah organisme mati, jasad mereka tertinggal di cekungan dasar dan membentuk endapan lumpur yang kaya akan organic. Setelah beribu-ribu tahun lumpur oraganik terkubur dan termampatkan oleh lapisan sedimen di atasnya dan perlahan-perlahan berubah menjadi senyawa komplek campuran antara hydrogen dan karbon. Campuran senyawa komplek inilah yang kita kenal dengan minyak bumi. Pengeboran merupakan salah satu tahapan kegiatan yang sangat penting dalam industry  perminyakan. Pemboran merupakan pembuatan lubang yang menghubun gkan reservoir hidrokarbon dengan permukaan. Guna memproduksi hidrokarbon dari dalam reservoir ke  permukaan. Usaha pembuangan lubang tersebut dari permukaan higga ke dalam target secara cepat, tepat dan aman, baik dari segi operasional maupun safety dan lingkungan Suatu pemboran dalam kenyataannya tidak selalu berjalan lancar, macam-macam hambatan sering terjadi selama proses pemboran disebut sebagai “Hole Problem”. Masalah masalah yang berhubungan dengan pemboran sumur minyak sebagian besar disebabkan oleh gangguan terhadap tegangan tanah di sekitar lubang bor yang dipengaruhi oleh interaksi antara lumpur pemboran dengan formasi yang di tembus. Demi untuk memperlancar proses  pemboran maka masalah-malasah tersebut harus di hindari dan di atasi agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. 1.2.Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari hole problem? 2. Apa saja hole problem yang sering terjadi pada proses pemboran? 3. Bagaimana cara mengatasi permasalahan-permasalah pada proses pemboran? 1.3.Tujuan 1. Agar pembaca dapat mengetahui pengertian dari hole problem 2. Agar pembaca dapat mengetahui apa saja permasalah yang sering terjadi pada proses  pemboran 3. Agar pembaca dapat mengetahui cara mengatasi permasalahan yang sering terjadi pada  proses pemboran

5

BAB II PEMBAHASAN 2.1.Pengertian

Pengeboran merupakan salah satu tahapan kegiatan yang sangat penting dalam industry  perminyakan. Pemboran merupakan pembuatan lubang yang menghubun gkan reservoir hidrokarbon dengan permukaan. Guna memproduksi hidrokarbon dari dalam reservoir ke  permukaan. Usaha pembuangan lubang tersebut dari permukaan higga ke dalam target secara cepat, tepat dan aman, baik dari segi operasional maupun safety dan lingkungan Suatu pemboran dalam kenyataannya tidak selalu berjalan lancar, macam-macam hambatan sering terjadi selama proses pemboran disebut sebagai “Hole Problem”. MasalahMasalahmasalah yang berhubungan dengan pemboran sumur minyak sebagian besar disebabkan oleh gangguan terhadap tegangan tanah di sekitar lubang bor yang dipengaruhi oleh interaksi antara lumpur pemboran dengan formasi yang yan g di tembus. Demi untuk memperlancar proses  pemboran maka masalah-malasah tersebut harus di hindari dan di atasi agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Macam-macam hole problem yang sering terjadi  pada proses pemboran antara lain: a.  b. c. d.

Pipe stuck Loss circulation Shale problem Kick dan blow out

2.2. Pipe Stuck

Pipe Stuck merupakan permasalahan dalam operasi pemboran yang terjadi dipengaruhi oleh kondisi lubang sumur. Peristiwa ini terjadi ketika d rill pipe terjepit dikarenakan menyempitnya lubang sumur yang umumnya terjadi pada lapisan shale, adapula penyebab terjadinya pipe stuck yang lain karena adanya runtuhan formasi. Dalam prakteknya masalah  pipa terjepit ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu a. Differential/wall sticking  b. Mechanical sticking c. Key seating

6

A.`Differential/ wall sticking

Differential/wall stiking adalah

peristiwa

pipe sticking yang terjadi jika

 perbedaan antara tekanan hidrostatik lumpur pemboran dan tekanan formasi menjadi sangat besar. Sehingga menyebabkan lapisan tersebut menjadi pecah dan menyebabkan komponen cair pada lumpur pemboran menjadi terhisap ke formasi dan komponen  padatnya mengendap dan terbentuklah mud cake yang tebal dan menimbulakan pipe stuck. Penyebab yang lain adanya formasi yang memiliki porositas dan permeabilitas yang baik sehingga menyebabkan komponen lumpur yang disirkulasikan akan terhisap ke dalam formasi dan penyebab yang terakhir karena kurang stabilnya lumpur pemboran di karenakan tingginya water loss sehingga lumpur mengeras membentuk mud cake yang tebal. Tanda terjadinya differential pipe sticking ini adalah tidak mungkinnya pipe digerakkan ke atas maupun ke bawah sementara sirkulasi masih dilakukan 100%, dimana hal ini diakibatkan karena hanya satu sisi pipa yang menempel di dinding lubang bor. Pada keadaan jepitan yang lengkap (hal ini terjadi lebih dari satu mekanisme) sirkulasi maupun gerakkan pipa sudah tidak bisa lagi dilakukan.

Gambar 1.1.Pipe stuck akibat differential / wall

Besarnya gaya differential sangat sensitif untuk berubah dalam hal besarnya  perbedaan tekanan (Hs –   –  Pf ). ). Dalam operasi pemboran yang normal diusahakan terdapat overbalance pressure antara 100  –   200 psi (6,8  –   13,6 bar). Kenaikan overbalance pressure yang tinggi dapat ditimbulkan oleh hal-hal sebagai berikut :

7

1. Kenaikan tiba-tiba di berat lumpur pemboran akan meningkatkan tekanan hidrostatik lumpur dan pada akhirnya akan meningkatkan besarnya overbalance  pressure. 2. Pemboran yang melalui resevoir yang terdeplesi dan adanya regresi tekanan. Regresi tekanan terjadi apabila operasi pemboran pada saat gradien tekanan menurun sementara tekanan lumpur pemboran tetap, untuk menahan tekanan formasi pada formasi  buatan yang berada diatasnya.

Pencegahan Differential Pencegahan Differential Sticking Berdasarkan faktor-faktor yang menyebabkannya differential sticking dapat dapat dicegah yaitu dengan : 1.

Stabilkan perbedaan tekanan

2.

Gunakan oil emultion mud

3.

Gunakan pelumas pada tekanan ekstrim gunakan densitas lumpur rendah

Penanggulangan Differential Penanggulangan Differential Sticking  Metode-metode yang paling umum digunakan untuk membebaskan pipa terjepit adalah sebagai berikut : 1. Menjaga rangkaian bor agar tidak statis. 2. Mengurangi berat lumpur 3. Tentukan titik yang macet dan tempatkan campuran surfaktan dan minyak B.

Mechanical Sticking

Pipa terjepit secara mekanis ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pipa terjepit karena runtuhan dan pipa terjepit karena lubang bor mengecil. Pipa terjepit karena runtuhnya dinding formasi formasi disebabkan oleh Formasi yang kurang kompak dan rapuh (pasir lepas, batu bara,barrite bara,barrite shale), shale), Tekanan hidrostatik lumpur yang terlalu kecil, dan Shale yang sensitif air. Runtuhan dari dinding ini akan berkumpul di annulus dan annulus dan memegang rangkaian bor, sehingga mengakibatkan rangkaian bor terjepit. Sedangkan  pipa yang terjepit karena menyempitnya lubang sumur di sebabkan oleh Shale yang Shale yang

8

sensitif air adalah shale adalah shale yang mempunyai mineral clay jenis natrium monmorillonite. monmorillonite. Mineral ini akan menghisap air tawar, sehingga ikatan antar partikel menjadi lemah dan mengembang.

Karena

tekanan overburden batuan

yang terdapat

diatasnya

maka

lapisan shale lapisan shale akan  akan bergerak ke arah lubang bor dan menyebabkan terjadi sumbat cincin. Sumbat cincin adalah dinding lubang memegang keliling pipa, sehingga pipa tidak dapat diangkat dan diturunkan.

Gambar 1.2.Pipe stuck akibat mechanical sticking

Cara untuk mengatasi ketika terjadi mechanical Sticking, Y aitu: 1. Dengan memutar dan menarik drillpipe yang terjepit atau mengaktikan drill jar 2. Dengan cara injeksi cairan organik / minyak bertujuan sebagai pelumas dan tetap melakukan pemutaran dan penarikan. C. Key Seating

Pipa terjepit karena key seat  terjadi   terjadi pada saat mencabut rangkaian. Tool jointdrill  pipe   pipe  akan menyangkut pada lubang key seat   sehingga rangkaian tidak bisa dicabut.  dicabut.  key  seat   disebabkan karena adanya dog leg . Dog leg adalah leg adalah lubang bor membelok secara mendadak atau dengan kata lain terjadi perubahan sudut kemiringan lubang dan sudut arah lubang secara mendadak. Drill mendadak. Drill pipe akan mengikis lubang yang bengkok secara mendadak tersebut, sehingga terbentuk lubang yang penampangnya seperti lubang kunci (key seat ). ). Waktu sedang melakukan pemboran terlihat ada kenaikan torsi, karena drill

9

 pipe mengikis dinding lubang yang bengkok. ben gkok. Pada waktu mencabut rangkaian terjadi sangkutan saat drill collar  sampai  sampai di daerah key seat . Penyebab dog leg bisa leg bisa diakibatkan karena WOB yang terlalu tinggi, faktor formasi (perubahan kekerasan, kemiringan lubang yang ditembus dan formasi bergoagoa).

Gambar 1.3. Pipe Stuck akibat key seating

Cara untuk mencegah key seating pada saat pengebor lubang lurus atau menghindari perubahan mendadak dalam kemiringan lubang dan arah pada sumur yang menyimpang. Cara untuk menangani key seating apa bila sudah terlanjur dengan cara cairan organik dapat terlihat untuk mengurangi gesekan di sekitar daerah key seating untuk memperlancar kerja pipa. 2.2.Loss Circulation

Lost circulation adalah hilangnya semua atau sebagian lumpur dalam sirkulasinya dan masuk ke formasi dikarenakan adanya rekahan yang di sebabkan karena tekanan hidrostatik lebih besar dari pada tekanan formasi men yebabkan lumpur yang disikulasikan hilang masuk ke formasi. Berdasarkan keadaan lost circulation dapat dibagi dua, yaitu : 1.

Partial Lost yaitu bila lumpur yang hilang han ya sebagian saja dan masih ada lumpur yang mengalir ke permukaan. 2. Total Lost, yaitu hilangnya seluruh lumpur dan masuk kedalam formasi. .

10

Gambar 1.4. Lost Circulation

Tabel 1.1.Tingkat bahaya lost circulation pada pemboran

Penyebab terjadinya Loss circulation,Yaitu: 1. Adanya zona yang memiliki permeabilitas, porositas dan unconsolidated 2. Adanya Rekahan yang yang terbentuk pada formasi

11

2.3.Shale Problem

Shale Problem adalah masalah yang di timbulkan karena proses pemboran menembus zona shale. Pada zona shale sering menimbulkan masalah karena sifat dari shale yang tidak setabil.Shale problem secara umum terbagi menjadi 2 macam yaitu: 1. Swelling adalah peristiwa dimana shale mengembang karena terlalu banyak menyerap air yang terkandung pada lumpur pemboran yang di sirkulasikan menimbulkan lubang sumur menjadi sempit dan menjepit drill pipe. 2. Sloughing adalah peristiwa dimana lumpur pemboran yang kita sirkulasikan membentuk mud cake yang tebal di karenakan komponen cair dari lumpur masuk ke dalam formasi sedangkan komponen padat mengendap di dinding formasi dan membentuk mud cake. Cara untuk mengatasi swelling dan sloughing yaitu dengan menggunakan lumpur oil base mud

Gambar 1.5. Shale Problem

2.4.Kick and Blow Out

Kick adalah Masuknya cairan formasi (gas, minyak atau air) ke dalam lubang sumur selama pengeboran . Blowout adalah Aliran cairan formasi yang tidak terkontrol (gas, minyak atau air) dari lubang sumur.

Gambar 1.6.Kick And Blow Out 12

BAB III PENUTUP 3.1.Kesimpulan

Pada proses pemboran selalu tak berjalan lancer, pasti ada permasalahan permasalahan selama proses pemboran antara lain pipe stuck, lost circulation, shale problem dan kick and blowout. Permasalahan ini harus di hindari dan apabila sudah terjadi  permasalahan tersebut harus segera di atasi agar tidak menimbulkan masalah di masa mendatang. Referensi: 1.

13

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF