Makalah Positioning Dan Diferensiasi Produk Jasa

April 3, 2018 | Author: kelvin | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

makalah...

Description

MAKALAH POSITIONING DAN DIFRESIANSI PRODUK JASA

Mata Pelajaran: Manajemen Pemasaran Jasa Dosen: Nurmaidah Ginting, S.E., M.Si.

Disusun Oleh : Kelvin Halim

153304020085

Anderson Wijaya

153304020033

JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA 2017/2018

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah manajemen pemasaran jasa. Makalah ini dapat terwujud karena berkat kerja sama dari berbagai pihak. Dengan ini kami mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak dosen Manajemen Manajemen Pemasaran Jasa 2. Petugas Universitas Prima Indonesia yang telah bersedia menyiapkan kelas untuk kami 3. Serta teman – teman yang memberikan manfaat serta motivasi, untuk lebih aktif, kreatif, dalam menyusun dan menyelesaikan tugas ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini jauh dari sempurna dari segi penyampaian maupun tata bahasa. Dan tidak menutup kemungkinan dalam penyusunan tugas ini terdapat kesalahan atau kekurangan sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan Makalah ini dan demi meningkatkan mutu tugas di masa depan. Harapan kami agar makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan mudah – mudahan makalah yang sederhana ini dapat memenuhi harapan dari semua pihak – pihak terutama dosen dan mahasiswa khususnya di lingkungan Universitas Prima Indonesia.

Medan, 10 November 2017 Penyusun,

DAFTAR ISI

COVER. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Rumusan Masalah BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Positioning 2. Langkah-Langkah Dalam Positioning 3. Kasus: Keberhasilan Diferensiasi Dan Positioning Hotel Tugu 4. Kompleksitas Dan Keanekaragaman 5. Repositioning BAB III PENUTUP Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Diferensiasi merupakan salah satu jeniskeunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahaan untuk memenangkan pasarsasarannya. Perusahaan akan melakukan diferensiasi produk

terhadap para pesaingnya apabila berhasil menampilkan

kebaharuan produk yang dinilai penting olehkonsumen, di sinilah letak dari perang strategi yang akan dimainkan oleh

perusahaanyaitu strategi yang dapat

memenangkan persaingan. Diferensiasi tidak dapatdipahami dengan hanya memandang perusahaan secara keseluruhan, melainkan melalui sejumlah kegiatan yang dilakukan perusahaan dan pengaruh kegiatan tersebut dapatmempengaruhi konsumen. Diferensiasi merupakan strategi yang dapat membuat jasa berbeda dengan kompetitor bahkan melebihinya, sehingga hasilnya dapat dinilai oleh konsumen dan nilai yang diharapkan dapat mempengaruhi pilihan dan keputusan konsumen yang paling istimewa. Langkah-langkah yang diambil oleh suatu perusahaan untuk mendiferensiasikan diri dari pesaing, apabila perusahaan tesebut memiliki kebaharuan jasa yang dapat dinilai oleh konsumen. Tujuan   

Untuk Mengetahui Positioning Dan Difresiansi Produk Jasa Mengetahui Apasaja Dimensi-Dimensi Positioning Dan Difresiansi Produk Jasa Memperjelas Pengetahuan Mengenaipositioning Dan Difresiansi Produk Jasa

Rumusan Masalah   

Apakah yang dimaksud Positioning Dan Difresiansi Produk Jasa apasaja Dimensi-dimensi Positioning Dan Difresiansi Produk Jasa apasajakah Positioning Dan Difresiansi Produk Jasa

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Positioning Setelah memutuskan segmen mana yang akan dimasuki,

perusahaan harus

memutuskan positioning apa yang hendak ditempatkan dalam segmen tersebut. Positioning bicara mengenai bagaimana pemasar membedakan jasanya dibanding pesaing dalam benak konsumen. Apa yang dimaksud positioning? Positioning mencakup

perancangan

penawaran, rancangan penawaran dan citra perusahaan agar target pasar mengetahui dan menganggap penting posisi perusahaan diantara pesaing. Namun positioning yang baik harus mencerminkan bagaimana/cara target pasar mendefinisikan nilai dan melakukan pemilihan produk jasa yang bersaing. Tujuan dilakukannya positioning adalah untuk membedakan persepsi perusahaan berikut produk dan jasanya dari pesaing. Positioning dalam teorinya

memang

banyak

mengedepankan

unsur

komunikasi.

Istilah

positioning mengacu pada upaya penempatan atau mengerakkan suatu produk ke suatu tingkatan yang diinginkan dan sesuai dengan perhatian konsumen. Positioning merupakan konsep psikologis yang terkait dengan bagaimana konsumen yang ada ataupun calon konsumen dapat menerima perusahaan tersebut dan produknya dibandingkan dengan perusahaan lain. Latar belakang pemikiran positioning adalah

untuk menciptakan citra (image) yang

diharapkan, maksudnya adalah langsung terkait dengan bagaimana konsumen yang berada di segmen pasar tertentu atau spesifik itu mempersepsikan jasa perusahaan. Contoh, begitu banyaknya perguruan tinggi di Jakarta, akan dapat membuat lulusan SMA bingung menentukan pilihan bila mereka tidak dapat membedakan satu sama lain. Oleh karenanya, UI menyatakan sebagai research university, UPH menyatakan sebagai cyber campus, dan lain-lain. 2. Langkah-Langkah Dalam Positioning Tiga langkah melakukan positioning menurut Kotler: 1. Mengenali keunggulan-keunggulan yang dapat ditampilkan dalam hubungan dengan pesaing.

2. Memilih keunggulan-keunggulan yang paling kuat/menonjol. 3. Menyampaikan keunggulan-keunggulan itu secara efektif pada target pasar.

Tidak semua keunggulan merupakan indikator yang dapat ditampilkan ke pasar, tetapi harus diseleksi. Menurut Kotler, sebuah keunggulan yang patut ditampilkan harus memiliki kriteria: 1.

Penting. Keunggulan itu harus merupakan kemampuan yang dianggap sangat penting oleh cukup banyak pembeli.

2.

Berbeda. Belum ada pesaing yang menawarkan, memposisikan keunggulan itu, atau sudah ada yang menawarkannya namun masih dengan cara yang lebih umum.

3.

Unggul (Superior). Keunggulan itu lebih baik dibanding yang dimiliki produk atau jasa lainnya yang dimiliki oleh pesaing.

4.

Dapat dikomunikasikan. Keunggulan itu dapat dikomunikasikan dan menjadi perhatian pembeli atau calon pembeli.

5.

Pelopor. Pesaing sulit meniru keunggulan yang dimiliki tersebut.

6.

Harga terjangkau. Pembeli mampu membayar biaya keunggulan yang ditambahkan dalam produk tersebut.

Menguntungkan. Perusahaan dapat memeproleh laba dari

pemberian

keungulan tersebut. Contoh keunggulan yang mungkin dimiliki sebuah bank: keamanan finansial, kenyamanan, cepat dan ramah, tingkat bunga kredit murah (terutama pada bank konvensional, karena pada bank syariah bunga dianggap riba dan tidak diperhitungkan), proses kredit yang sederhana (tidak menjengkelkan), pelayanan secara pribadi, bimbingan investasi, tempat parkir yang luas, jaringan yang luas, teknologi yang modern. Para ahli mempunyai pendapat yang berbeda mengenai berapa banyak keunggulan yang perlu dipromosikan. Sejumlah perusahaan berpendapat, mereka harus secara agresif mempromosikan satu keunggulan pada target market. Positioning dengan menyatakan dua keunggulan bisa

saling melengkapi sehingga jika dalam benak konsumen telah tertanam perbedaan tersebut dengan sendirinya perusahaan telah berhasil membuat pembedaan bagi produknya.

Kotler menyatakan beberapa kesalahan

positioning:

1. Under positioning, dimana konsumen tidak mengenali kekhususan produk/merek/atribut 2. Over positioning, dimana konsumen mempunyai gambaran yang terlalu sempit mengenai suatu atribut 3. Confused positioning, dimana konsumen tidak merasa pasti dengan citra produk karena terlalu banyak janji yang diberikan atau posisi yang terlalu sering berubah. 4. Doubtful positioning, dimana konsumen merasa ragu dengan janji produk tersebut seperti kemampuan produk, harga, dan hasilnya.

3. Kasus: Keberhasilan Diferensiasi Dan Positioning Hotel Tugu Untuk memperjelas topik, ada satu contoh menarik dalam dunia jasa perhotelan di Indonesia yang menunjukkan masalah diferensiasi jasa dengan positioning yang hendak diciptakan. Hotel Tugu di daerah Malang dan Bali berkat keberhasilannya memposisikan jasanya dengan membuat jasanya unik, berbeda, dan sulit ditiru (diferensiasi) dibanding hotel-hotel lain sekelasnyabahkan dibanding hotel berbintang-hotel ini dianggap salah satu hotel yang paling bonafide di dunia. Sampai-sampai orang sering menyetarakannya dengan Hotel Ritz di Paris (Kontan, No.31, Mei 2000). Hotel dengan “hanya” 43 kamar tidur ini nyaris tidak pernah kosong meski bertarif paling mahal sekitar US$ 450 atau sekitar Rp. 4,5 juta per malam! Penjualan setiap harinya bila ditambah lagi dengan fasilitas lain seperti vila dan meeting room, total mencapai Rp. 100 juta per hari. Apa rahasia hotel kecil beromzet besar ini? “yang kami jual adalah keunikan (diferensisasi)”, ujar pemilik hotel. Hotel ini tidak melengkapi dengan berbagai perabot mewah dan modern, sebaliknya mirip museum dipenuhi berbagai barang antik dan bersejarah yang berusia ratusan/ribuan tahun. Ada Prasasti Man-Cung di lobi

hotel buatan 944M, patung dari Dinasti Han (Cina) berusia 2.100 tahun. Raden Saleh Suite Room (R.217) yang menjadi langganan orang penting termasuk Megawati dan Gus Dur! Ruang ini memang dilengkapi dengan koleksi pelukis Raden Saleh. Ruang si Raja Gula Indonesia abad ke 20, Oei Tiong Ham yang dihiasi barang-barang antik peninggalannya. Ruang ini biasa digunakan untuk bisnis para tamu sepePrti rapat penting dan penandatanganan perjanjian. Untuk menghindari kebosanan bagi para tamu reguler (pelanggan), interior ruang secara berkala diubah. Keunikan inilah yang menjadi daya tarik utama

para

tamu

untuk

menginap

dan

“hotel

museum”

terus

diposisikan/ditanamkan di pihak konsumen melalui promosinya. Sehingga konsumen dapat membedakan secara jelas perbedaan hotel Tugu dengan hotel lainnya. Hotel ini dirancang bukan untuk menyaingi hotel berbintang, akan tetapi justru dirancang seperti Indonesia pada jaman tempo dulu dan pasar yang disasarnya adalah tamu kelas atas. Kafe tempat tamu makan atau minum dibuat dari bahan tradisional seperti meja kayu yang tidak diplitur dengan desain pedesaan, perabot makan dan minumnya diset seperti warung jaman tempo dulu, atap dari genting model lama dan dibiarkan tersusun tidak rapi sehingga bocor saat hujan turun. Pernah saat hujan turun, dari atap kafe menetes air hujan yang mengenai kepala tamu terhormat yang sedang makan. Pelayan kafe panik dan menelepon manajer cara mengatasinya. Dengan percaya diri manajer menyarankan untuk membiarkan keadaan itu atau menawarkan payung kepada tamu. Ternyata tamu memilih makan sambil memegangi payung. Hal ini sangat unik dan memberi kesan luar biasa atau mendalam pada sang tamu tersebut.

4. Melakukanpositioning Perubahan Struktural Jasa Melalui Perubahan Strukural Di dalam produk barang isinya adalah “bahan baku”, dalam produk jasa isinya adalah “proses”. Hal ini memiliki implikasi terhadap strategi pemasaran (segmentasi, targeting dan positioning). Positioning perusahaan dapat terjadi

pada berbagai tingkatan: tingkatan industri, tingkatan organisasi, tingkatan sektor produk, dan tingkatan produk atau jasa individu. Positioning disini ditekankan pada tingkatan organisasi. Tabel 5.1 Alternatif Strategi-Strategi Positioning Organisasi Pemimpin Pangsa Pasar

Yang terbesar

Pemimpin Kualitas

Produk dan jasa yang paling andal/bagus

Pemimpin Pelayanan

Yang paling responsive saat pelanggan menghadapi masalah

Pemimpin Tehnologi

Yang pertama mengembangkan tehnologi baru

Pemimpin Inovasi

Yang paling kreatif menerapkannya

Pemimpin Flexibilitas

Yang paling mampu beradaptasi

Pemimpin Hubungan

Yang paling teguh mengupayakan keberhasilan pelanggan

Pemimpin Prestise

Yang paling eksklusif

Pemimpin Pengetahuan

Keahlian fungsional, industri, atau teknis terbaik

Pemimpin Global

Yang diposisikan terbaik untuk melayani pasar dunia

Pemimpin Penawaran

Harga paling rendah

Pemimpin Nilai

Kinerja terbaik

(Payne, 2000: 143) Karakteristik Proses Proses secara operasional dan teknis meliputi beberapa konsep: 1. Setiap proses menyediakan cara untuk memecah proses-proses tersebut menjadi beberapa langkah yang logis dan tersusun untuk mempermudah pengendalian dan analisisnya. 2. Adanya akomodasi dari berbagai variabel proses yang mana hasilnya akan berbeda mengingat dampak dari penilaian, kesempatan, atau pilihan dari sebuah urutan proses.

3. Setiap sistem memasukkan konsep penyimpangan atau standar toleransi. Standarisasi. Proses ini tidak banyak variasi atau banyak ragam Kustomisasi. Menyesuaikan kebutuhan proses terhadap keinginan dan pengadaptasian konsumen. Kompleksitas Dan Keanekaragaman Complexity adalah cara untuk membangun proses melalui langkah-langkah dan susunan. Jadi sebuah proses menjadi rumit bila banyak susunan-susunan dan langkah-langkah yang harus diikuti. Divergence adalah kebebasan atau kemampuan untuk memilih keanekaragaman melalui langkah-langkah dan susunan proses itu. Proses dapat pula menjadi sedikit berbeda jika banyak penyimpangan-penyimpangan atau cara yang berbeda dalam menerapkan proses tersebut. Berbagai produk jasa dapat menjadi proses yang sangat kompleks dan atau divergence. Contoh akuntan yang harus menyusun laporan keuangan dengan tertib atau sesuai dengan prosedur, ini dikatakan sebagai proses yang kompleks. Namun, seorang pelawak yang tinggi ragamnya karena dalam menghibur seseorang dia harus bisa banyak berimprovisasi disebut divergen.

Blue Printing Kompleksitas Dan Keragaman Dalam Sistem Jasa Dalam proses susunan-susunan, urutan-urutan, dan langkah-langkah yang harus dilakukan baik secara kompleks atau beragam dapat divisualisasikan dapat digambarkan melalui peta yang dinamakan blueprint. Blueprint ini merupakan layout dari proses yang memudahkan produsen melihat dan menerjemahkan jasa yang ditawarkan kedalam bentuk yang dapat dilihat. Selain itu, blueprint juga berguna sebagai alat mendeteksi perilaku konsumen terhadap layout jasa yang dipergunakan, kepuasan konsumen dan positioning proses di benak konsumen.

Mengubah Proses

1. Mengurangi Keragaman 

Mengarahkan pada penyeragaman. Menggeser strategi positioning pada volume oriented pada skala ekonomis.



Keuntungan: mengurangi biaya, meningkatkan produktifitas dan distribusi semakin mudah.



Kerugian: tidak fleksibel dalam prosedur operasi, kurangnya pilihan konsumen.

 2. Meningkatkan keragaman 

Lebih besar pada kustomisasi dan fleksibilitas, lebih spesifik menargetkan ceruk pasar yang lebih kecil. Cara ini tidak tergantung pada besarnya kapasitas produksi namun menekankan pada margin keuntungan yang besar.



Keuntungan: margin keuntungan besar karena harga tinggi, lebih kustomisasi, bersifat pribadi pada setiap individu sebagai konsumen, dan kesan lebih prestise.



Kerugian: lebih susah untuk dikontrol dan diatur, harga mahal yang ditawarkan belum tentu diminati konsumen

3. Mengurangi Kompleksitas 

Strategi yang digunakan pada spesialisasi dimana sumber daya difokuskan pada penawaran jasa yang lebih sempit.



Keuntungan: membuat distribusi dan kontrol lebih mudah dan lebih ahli.



Kerugian: bila pesaing meluaskan jasa yang diberikan maka dapat membuat persaingan yang berat dan beresiko.

 4. Meningkatkan kompleksitas  Strategi yang digunakan ditujukan untuk menembus pasar dengan menambah jasa/layanan atau memperluas jasa yang sudah ada.  Keuntungan: lebih efisien, dapat memaksimalkan pendapatan.  Kerugian: bila terlalu kompleks dapat memusingkan konsumen akan kualitas jasa yang ditawarkan.

Implikasi Dari Perubahan Sistem Jasa Contoh gambar posisi relatif berdasarkan analisis struktural pada jasa rumah sakit. Hospital service mempunyai high complexity dan memiliki keragaman namun tidak terlalu tinggi (posisi masih high divergence). Pelayanan rumah sakit memang banyak dan rumit namun tiap kegiatan medis yang dilakukan tidak terlalu banyak variasi karena harus sesuai prosedur dan etika kedokteran. Sedang diagnostic service only tidak terlalu tinggi kompleksitasnya dan tidak terlalu tinggi keragamannya.

Bila ingin mengubah positioning struktur dari proses jasa yang kita tawarkan dapat dilakukan dengan 4 alternatif yaitu: mengurangi dan/atau menambah kompleksitas dan menambah atau mengurangi divergence.

Peran pegawai dan pelanggan Terkait dengan peranan pegawai sebagai bagian dari proses ini Mill (1985) menyarankan 2 hal: 

Untuk jasa low-contact dan standartdized peran pegawai dapat dikontrol melalui regulasi dan peraturan-peratuan.



Bila high contac dan banyak ragam, maka baiknya para pegawai mempunyai keahlian dalam manajemen diri sendiri.

Peran sarana penunjang Ada kalanya dalam menyediakan jasa diperlukan sarana penunjang, seperti dalam hal pendidikan memerlukan papan tulis, kapur/spidol, bangku, meja belajar. Namun semua peralatan itu dalam pemasaran jasa hanya sebagai penunjang, karena yang berperan dalam menggunakannya adalah jasa manusia. Jasa kursus bahasa Inggris misalnya faktor keandalan dan pengalaman native speaker-nya adalah jauh lebih dominan dibanding interior bentuk gedungnya.

5. Repositioning Positioning yang dibuat perusahaan terhadap jasanya bukanlah harga mati. Artinya, positioning tetap harus terus dievaluasi apakah masih relevan? Masihkah basis positioning yang diambil perusahaan masih dianggap penting, unggul, dan unik oleh konsumen? Contoh sebuah perusahaan penerbangan sudah agak lama memposisikan dirinya sebagai “perusahaan penerbangan teraman” di Indonesia. Apakah pada saat ini positioning seperti itu masih relevan atau valid? Bila saat ini persoalan keamanan terbang sudah menjadi hal standar dimana dunia penerbangan sudah relatif dapat menyediakan jasa penerbangan yang aman sementara konsumen memiliki Medical conseling tuntutan lain yang lebih dari itu (kenyamanan, ketepatan, keramahan, dan lainnya) tentu diperlukan repositioning dalam hal ini. (Lupiyoadi, 2001: 48-56).

BAB III PENUTUP Kesimpulan Perubahan yag terjadi dalam dunia pemasaran mengharuskan perusahan perusahaan berusaha lebih keras menciptakan strategi permasaran yang unggul dalam menghadapi persaingan bisnis di era modern saat ini, Strategi pemsaran dan bisnis dapat dimulai dari memperkenalkan keberadaan perusahaan, metode dan profile perusahaan termasuk strategi positioning dan defsrensiasi. jadi kita dapat menyimpulkan bahwa strategi pemasaran merupakan suatu strategi untuk mempromosikan barang atau jasa dari perusahaan yang kita kelola dengan emakai berbagai alat promosi maupun media lainnya Saran Strategi pemasaran yang dibuat hendaknya harus mempertimbangkan situasi atau keadaaan perusahaan baik intern maupun ektern. Perusahaan yang berjawa maupun yang mempertahankan serta meingkatkan pernjualan ditengan tengah persaingan yang ketat. dengan mempertimbangkan berbagai situasi, maka dapat dipastikan perusahaan akan dapat menentukan strategi yang tetap bisa memajukan dan mengembangkan usahanya

DAFTAR PUSTAKA

Lupiyoadi, Rambat. Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktik. Edisi pertama- Jakarta: Salemba Empat, 2001 Swastha dan Irawan. 1990. Manajemen Pemasaran Modern. cet IV. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta Plilip,Kotler. 1997. Manajemen Pemasaran. Surakarta: PT Pabelan Surakarta http://bisnisukm.com/diferensiasi-produk-strategi-jitu-memenangkanpersaingan.html http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/peran-positioning-dalam-strategi.html

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF