Makalah Pertumbuhan Dan Perkembangan Janin

January 12, 2024 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Makalah Pertumbuhan Dan Perkembangan Janin...

Description

MAKALAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN

Disusun Oleh : Ratih Nur Lutfiah (P27824120069)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN SUTOMO TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Kata Pengantar Segala puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayahNya saya sebagai mahasiswa di Poltekkes Kemenkes Surabaya jurusan Kebidanan Prodi Diploma 3 Kebidanan, dapat mengerjakan tugas makalah berjudul “Pertumbuhan dan Perkembangan Janin” dengan dalam tepat waktu. Oleh karena itu saya mengucapkan Terima Kasih kepada : 1. Astuti Setiyani, SST. M.Kes., selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surabaya 2. Dwi Wahyu Wulan S, SST., M.Keb., selaku Ketua Prodi D3 Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surabaya 3. Evi Pratami, SST., M.Keb., selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia membantu dan membimbing dalam menyelesaikan Makalah ini 4. Seluruh Teman-teman D3 Prodi D3 Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surabaya Dalam makalah yang berjudul “Pertumbuhan dan Perkembangan Janin” ini, saya akan membahas Perkembangan Kehidupan Manusia dari tahap Janin hingga Bayi. Saya harap makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca untuk mengetahui Pertumbuhan dan Perkembangan Janin. terutama bagi para Tenaga Kesehatan yang Bertugas dibidang ini. Karena keterbatas pengetahuan maupun pengalaman saya, sehingga masi banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga tugas makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan tentunya untuk para pembaca sekalian.

Sampang, 3 Maret 2021

Penulis

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................. DAFTAR ISI ................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................... BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 2.1 Perkembangan Kehidupan Manusia ....................................................... 2.2 Pembuahan .............................................................................................. 2.3 Nidasi ...................................................................................................... 2.4 Tahap Perkembangan Janin .................................................................... 2.5 Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kelainan pada Bayi ....................... 2.6 Hal-Hal yang Mempengaruhi Pertumbuhan Janin .................................. BAB III PENUTUP ...................................................................................... 3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 3.2 Saran ....................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelahiran buah hati pasti sudah sangat berarti bagi orang tua, yang tentunya akan menjadikan penerus bagi keturunan keluarganya kelak. Setiap anak pasti melalui proses kelahiran dengan tahapan perkembangan janin selama 9 bulan lamanya. Untuk tahapan minggu I terjadi konsepsi embrio dimana setelah 4-5 hari embrio dan plasenta melekat pada dinding uterus. Pada minggu ke II – III terjadi pembelahan menjadi 3 bagian (eksoderm, mesoderm, endoderm). Tahapan selanjutnya yang masuk minggu ke IV – VIII terjadi pertambahan panjang ukuran embrio, terbentuknya sekat jantung dan jari-jari. Dan pada usia kehamilan 5 bulan terjadi reflek sucking, usia kehamilan 7 bukan terjadi gerakan buka tutup mata dan usia kehamilan 9 bulan janin terus mengalami tumbuh kembang hingga matur. Dalam berjalannya kehidupan terdapat 2 tahap penting pada kehidupan anak yaitu tahap pertumbuhan dan tahap perkembangan. Dimana 2 tahapan tersebut sangat saling berkaitan satu sama lain. Pada tahap pertumbuhan, selalu berkaitan dengan perubahan kuantitatif misalnya peningkatan ukuran dan struktur biologis. Sedangkan tahap perkembangan, menggambarkan perubahan atau peningkatan pada perilaku dan hubungan sosial yang lebih kompleks. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan Latar Belakang diatas maka diangkat Rumusan Masalah : 1. Apa pengertian dari Janin dan Bayi 2. Bagaimana Proses Pembentukan Janin 3. Bagaimana Proses Terjadinya Pembuahan 1.3 Tujuan Penulisan Adapun Tujuan Penulisan makalah ini adalah : 1. Untuk Menambah Pengetahuan tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Janin 2. Untuk Mengetahui Periode Pranatal 3. Agar Pembaca dapat Mengetahui dan Memahami Perkembangan Kehidupan Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan Kehidupan Manusia A. Janin Janin adalah Makhluk yang sedang dalam tingkat tumbuh di dalam kandungan. Kandungan itu berada di dalam tubuh induk atau diluar tubuh induk (dalam telur). Tumbuh adalah perubahan dari bentuk sederhana dan muda sampai bentuk yang kompleks atau dewasa. Dalam bahasa Latin, Fetus secara harfiah dapat diartikan "berisi bibit muda, mengandung". Pada manusia, Janin berkembang pada akhir minggu kedelapan kehamilan, sewaktu struktur utama dan sistem organ terbentuk, hingga kelahiran. B. Bayi Bayi adalah anak dari manusia atau hewan yang masih berusia sangat muda. Ketika bayi sudah mulai berjalan, disebut dengan balita. Umumnya istilah bayi diberikan kepada anak manusia yang berusia di bawah 12 bulan, namun definisi di berbagai tempat bisa bervariasi, bahkan ada yang hingga 2 tahun. C. Proses Pembentukan Janin 1.) Spermatozoon adalah sel dari sistem reproduksi laki-laki yang dikeluarkan bersamaan dengan air mani saat seseorang berejakulasi. Proses pembentukan Spermatozoon sebagai berikut : Spermatogonium – Spermatosit I – Spermatosit II – Spermatid – Spermatozoon Jumlah dari Spermatozoon : 22 Kromosom Otosom + 1 Kromosom X atau Y

2.) Ovum adalah sel Reproduksi (Gamet) yang dihasilkan dari Ovarium pada organisme berjenis kelamin Betina. Hewan (termasuk manusia) dan tumbuhan menghasilkan sel telur. - Setelah bayi Perempuan lahir, Korteks Ovarii terisi dengan Primordial Ovarian Follicles, berisi Kromosom yang berpasangan, ada DNA yang berduplikasi. - Selanjutnya pertumbuhan terhenti, sampai folikel terangsang untuk berkembang. - Sel yang berhenti pada profase meosis disebut oosit pertama - Lalu membelah – oosit sekunder (sebelum ovulasi, pematangan pertama) - Pematangan kedua setelah terjadi pematangan. - Pembuahan biasanya terjadi di pada perbatasan ampulla dan ismus tuba Proses terbentuknya Ovum sebagai berikut : Mitosis : Oogonium – Oosit Primer (jumlah 46 kromosom) – Meosis I : Oosit Sekunder (jumlah 23 kromosom) – Meosis II : Ootid (jumlah 23 kromosom)

2.2 Pembuahan Proses Pembuahan adalahs sebagai berikut : - ovum yang matang dilindungi zona pellusida, dan terapung karena melindungi Strukturnya agar tidak melekat dalam vitellus (sitoplasma yang berwarna kekuningan) - akrosom sperma menyentuh mikrovilli permukaan zona pellusida.

- lalu akrosom mulai hancur, melepaskan enzym akrosin, sehingga sperma dapat menembus zona pellusida.

- kemudia akrosom meleburkan diri ke dalam membrane plasma ovum, dan kepala sperma ditelan oleh membran plasma.

- lalu kepala sperma tertarik ke dalam sitoplasma ovum, meninggalkan badan dan ekor sperma - kemudia granula kortikal di dalam ovum melepaskan enzim yang bernama enzim ackrocim, sehingga tidak memungkinkan lagi zona pellusida diterobos oleh sperma lainnya - dan akhirnya sperma dan ovum menyatu menjadi zigot. - Spermatozoon dapat bertahan selama 5 hari

A. Siklus Ovulasi dan Menstruasi

Menstruasi adalah pendarahan secara periodik dari uterus (rahim) yang disertai pelepasan endometrium (lapisan terdalam rahim). Menstruasi terjadi jika ovum (sel telur) tidak dibuahi oleh sperma. oleh karena itu, perempuan yang sedang hamil tidak mengalami menstruasi, karena ovumnya sudah dibuahi oleh sperma. Ovulasi adalah peristiwa pelepasan ovum berupa oosit sekunder (sel yang berukuran besar) dari ovarium (indung telur). Ovulasi terjadi pada pertengahan siklus (1/2 n) menstruasi. Untuk periode/siklus 28 hari, ovulasi terjadi pada hari ke-14 terhitung sejak hari pertama menstruasi. Ovulasi berkaitan dengan adanya interaksi antara hipotalamus dan ovarium. Interaksi tersebut akan menghasilkan 4 fase menstruasi, yaitu fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi dan fase pasca-ovulasi.

B. Proses Konsepsi

Proses pembuahan atau fertilisasi adalah bertemunya sel telur dengan sel sperma untuk bersatu sehingga membentuk zigot, lalu menjadi embrio sebagai cikal bakal janin. Fertilisasi disebut juga sebagai Konsepsi, dan inilah awal mula terjadinya kehamilan. 2.3 Nidasi Nidasi adalah proses tertanamnya hasil pembuahan ke dalam endometrium. Nidasi terjadi sekitar hari ke 6-10 hari. - Zigot merupakan hasil pembuahan, terdiri dari: 44 kromosom otosom + 2 kromosom X (Perempuan) 44 kromosom otosom + 1 kromosom X & 1 kromosom.Y (Laki-laki)

- beberapa jam kemudian terjadi pembelahan Zigot.

- dalam 3 hari terbentuk morula, volume vitelluspun berkurang, dipenuhi oleh morula. - dalam kavum uteri hasil konsepsi mencapai stadium blastula, blastula diselubungi oleh trofoblas

- trofoblas menemukan jaringan endometrium dalam masa sekresi, dengan selsel desidua → nidasi - blastula yang mengandung inner-cell mass aktif mudah masuk ke lapisan desidua, - perlukaan yang timbul akan menutup kembali - terkadang saat nidasi dapat terjadi perdarahan (tanda Hartman)

- setelah nidasi terjadi diferensiasi sel-sel blastula - membentuk entoderm dan yolk sac

- ektoderm, membentuk ruang amnion - sel-sel fibrolas mesodermal tumbuh di sekitar embrio, melapisi bagian dalam trofoblas → chorionic membrane → korion - trofoblas terdiri dari 2 lapisan tidak sama tebal: - Lapisan Sitotrofoblas, terdiri dari selapis sel kuboid, batas jelas, inti tunggal, di sebelah dalam (dekat embrioblas) - Lapisan Sinsitiotrofoblas, terdiri dari selapis sel tanpa batas jelas, di sebelah luar (berhubungan dengan stroma endometrium). Unit trofoblas ini akan berkembang menjadi Plasenta. - pada tingkat nidasi trofoblas antara lain menghasilkan human chorionic gonadotropin → diduga mempengaruhi korpus luteum → menghasilkan progesteron sampai plasenta mampu membuat progesteron - pertumbuhan embrio terjadi dari embryonal plate (antara ruang amnion dan yolk sac) - dan Hari ke 6 fertilisasi, trofoblas pada blastula menempel pada dinding uterus

- Lalu pada Hari ke 7 sinsitiotrofoblas menerobos masuk ke dalam epitel endometrium, dan blatosit mulai bergerak menembus dinding uterus. - Hipoblas dari inner cell mass akhirnya akan berdiferensiasi menjadi jaringan janin.

- Implantasi hampir Sempurna kurang lebih di hari ke-9

A. Periode Pranatal Periode pranatal atau masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika ovum wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu. Masa ini pada umumnya berlangsung selama 9 bulan kalender atau sekitar 280 hari sebelum lahir. Periode Pranatal menurut para Ahli meliputi : 1.) Hurlock (1992) : - Periode Zigot : pembuahan samapai akhir minggu ke-2 - Periode Embrio : minggu ke-2 sampai akhir bulan ke-2 - Periode Janin : akhir bulan ke-2 sampai akhir 2.) Monk (1998) : - Fase Germinal : sampai 2 minggu pertama - Fase Embrional : 6-8 minggu berikutnya - Fase Fetal : minggu ke-8 sampai saat dilahirkan 3.) Santrock (2002) : - Periode Germinal : 2 minggu pertama - Periode Embrional : 2-8 minggu setelah konsepsi - Periode Fetal : 2 bulan setelah konsepsi sampai 7 bulan

a. Periode Germinal (berlangsung 2 minggu pertama setelah fertilisasi) Tahap germinal atau yang sering disebut dengan periode zigot, ovum atau periode nutfah adalah periode awal kejadian manusia. Periode ini kira-kira berlangsung 2 minggu pertama sejak pertemuan antara sel sperma laki-laki dan sel telur perempuan yang dinamakan pembuahan. Saat itu sel sperma bergabung dengan sel telur yang kemudian menghasilkan satu bentuk sel baru yang disebut zigot. Zigot ini kemudian membelah menjadi sel-sel yang disebut blastokis. setelah sekitar 3 hari blastokis mengandung sekitar 60 sel. Pada saat terjadinya embelahan, blastokis ini mengapung dan berpsoses di sepanjang tuba falopi. b. Periode Embrionic (berlangsung 2-8 minggu setelah konsepsi) Tahap kedua yaitu tahap embrio yang dalam psikologi Islam disebut ‘alaqoh yaitu segumpalan darah yang semakin membeku. Tahap ini dimulai dri 2 minggu sampai 8 minggu yang ditandai dengan perubahan organ utama dan system fisiologis. Ukuran panjangnya sekitar 1 inci. Di tahap ini Embrio mulai memiliki lapisan, yaitu : - Ektoderm : membentuk lapisan kulit terluar bayi, sistem saraf pusat dan perifer, mata, serta telinga bagian dalam. - Mesoderm : berfungsi sebagai dasar untuk tulang bayi, otot, ginjal, dan sistem reproduksi. - Endoderm : tempat paru-paru, hati, pankreas dan usus bayi akan berkembang. Setelah ketiga lapisan terbentuk, maka sistem dukungan kehidupan embrio menjadi matang dan berkembang dengan cepat, meliputi : - Ari-ari (Placenta) : merupakan organ yang terbentuk dan menempel pada dinding rahim sejak awal kehamilan - Tali Pusar (Umbilical Cord) : adalah tali penghubung antara embrio atau janin yang sedang tumbuh dengan plasenta yang memungkinkan darah membawa oksigen dan nutrisi kepada bayi dalam kandungan. - Amnion : adalah cairan yang terdapat dalam ruangan yang diliputi selaput janin. c. Periode Fetal (berlangsung 2-7 bulan setelah pembuahan) Tahap ketiga dari perkembangan masa prenatal adalah tahap janin yang dalam psikologi Islam disebut mudhghah. Tahap ini dimuli sejak usia 9 minggu sampai lahir.

Setelah 8 minggu kehamilan embrio berkembang menjadi sel-sel tulang. Pada tahap inci panjang janin kira-kira 3 inci dan beratnya ¾ ons yang spontan dapat menggerakkan kepala, tangan, kaki, dan jantungnya mulai berdenyut. Menurut psikologi Islam janin yang dalam kandungan berumur 4 bulan mulai ditiupkan ruh ke dalamnya. Bersamaan dengan itu juga ditetapkan hokum-hukum perkembangannya seperti masalah yang berhubungan dengan tingkah laku, kekayaan, batas usia, dan lain-lain. Pada bulan keempat ini si ibu mulai merasakan gerakan janinnya. Panjang janinnya sekitar 4,5 inci. Dan pada permulaan bulan ketujuh panjang janin kira-kira 18 inci dan berat 1,5-2,5 kg. pada bulan kedelapan berat janin 2,5-3,5 kg. Riset baru menunjukkan bahwa janin juga telah mampu mendengar atau responsive terhadap stimulasi terhadap lingkungan eksternal, terutama sekali terhadap pola-pola suara. 2.4 Tahap Perkembangan Janin Kehamilan biasanya berlangsung sekitar 40 minggu atau selama tiga trimester. Pada trimester pertama sendiri biasanya berlangsung hingga usia kandungan mencapai 12 minggu. Di awal masa kehamilan ini akan banyak terjadi perubahan pada tubuh ibu dan janin. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengetahui tahap perkembangan janin selama trimester pertama dan mempersiapkan diri untuk kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi.

1.) Minggu ke-1 dan ke-2 : Persiapan Konsepsi (peristiwa bertemunya sel telur dengan sperma) umumnya terjadi sekitar dua minggu setelah periode menstruasi terakhir dimulai.

Artinya, pada dua minggu pertama usia kehamilan, belum benar-benar hamil namun sudah memasuki tahap persiapan kehamilan.

2.) Minggu ke-3 : Fertilisasi Memasuki minggu ke-3 dan selama minggu ini, terjadi penyatuan sperma dan sel telur di salah satu tuba fallopi untuk membentuk zigot. Setelah pembuahan, zigot akan menuruni tuba falopi menuju rahim. Kemudian membentuk sekelompok sel yang disebut morula. 3.) Minggu ke-4 : Implantasi Implantasi merupakan proses di mana morula berkembang menjadi blastokista, kemudian menanamkan diri ke dalam lapisan rahim yang disebut dengan endometrium. Dalam blastokista, kelompok sel dalam akan menjadi embrio. Sedangkan lapisan luarnya akan membentuk plasenta. 4.) Minggu ke-5 : Peningkatan Kadar Hormon Pada periode ini, kadar hormon HCG yang diproduksi oleh blastokista akan meningkat signifikan. Hal ini menandakan ovarium telah berhenti melepaskan sel telur, menghasilkan lebih banyak estrogen dan progesteron. Peningkatan kadar hormon ini akan menghentikan periode menstruasi dan mendorong pertumbuhan plasenta. Ini bergunua untuk membentuk suplai darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi untuk janin. Di tahap ini, embrio mulai memiliki tiga lapisan: Ektoderm: membentuk lapisan kulit terluar bayi, sistem saraf pusat dan perifer, mata, serta telinga bagian dalam. Mesoderm: berfungsi sebagai dasar untuk tulang bayi, otot, ginjal, dan sistem reproduksi. Endoderm: tempat paru-paru, hati, pankreas dan usus bayi akan berkembang.

5. Minggu ke-6 : Tabung Saraf Menutup Pada periode ini, pipa saraf di sepanjang punggung bayi akan tertutup. Otak dan sumsum tulang belakang akan mulai berkembang. Jantung dan organ lain juga mulai terbentuk. Struktur dasar mata dan telinga pun mulai berkembang. Tubuh bayi mulai membentuk huruf C. 6. Minggu ke-7: Kepala Bayi Berkembang Perkembangan janin trimester pertama dilanjutkan dengan tumbuhnya otak dan wajah bayi. Bentuk hidung mulai terlihat, dan retina pun mulai terbentuk. Awal perkembangan tangan dan kaki janin pun terjadi pada periode trimester pertama ini. Telinga bagian dalam juga mulai berkembang. 7. Minggu ke-8 : Terbentuknya Hidung Bayi Perkembangan janin di minggu ke-8 trimester pertama ditandai dengan jari-jari yang sudah mulai terbentuk. Bentuk telinga dan mata bayi mulai menjadi semakin jelas. Bibir atas dan hidung telah terbentuk. Calon tulang dan leher pun mulai lurus. Pada periode ini, bayi berukuran sekitar 1/2 inci (11-14 milimeter). 8. Minggu ke-9 : Jari-jari Kaki Bayi Muncul Di sini, lengan dan siku janin muncul. Jari-jari terlihat, kelopak mata terbentuk, dan kepala bayi mulai membesar. Pada akhir minggu ini, panjang bayi sekitar 3/4 inci (16-18 milimeter). 9. Minggu ke-10 : Siku Mulai Menekuk Pada periode ini, kepala bayi menjadi lebih bundar. Janin mulai bisa menekuk sikunya. Jari-jari semakin panjang, kelopak mata dan telinga luar terus berkembang. Tali pusat pun terlihat jelas. 10. Minggu ke-11 : Alat Kelamin Bayi Berkembang Selama minggu ini, wajah bayi melebar, mata terpisah jauh, kelopak mata menyatu, posisi telinga rendah, dan tunas gigi muncul. Sel darah merah mulai terbentuk di hati bayi. Akhirnya, alat kelamin eksternal bayi mulai berkembang menjadi penis atau klitoris dan labia mayora.

11. Minggu ke-12 : Kuku Mulai Terbentuk Perkembangan janin di trimester pertama diakhiri dengan tumbuhnya kuku. Wajah bayi semakin jelas dan organ tubuh seperti usus mulai terbentuk. Panjang bayi saat ini sekitar 2,5 inci (61 milimeter) dengan berat badan sekitar 0,5 ounce (14 gram). 2.5 Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kelainan pada Bayi 1. Faktor Internal a. Faktor Genetik meliputi : Mutasi adalah perubahan materi genetik (DNA) dan kromosom yang dapat diwariskan secara genetis pada keturunannya. Contoh : Polydactil, Hemofili. Aberasi adalah perubahan yang terjadi pada jumlah atau susunan kromosom dalam sel yang diakibatkan adanya kehilangan, pengaturan kembali bahan genetika atau duplikasi. Contoh : Sindrom Turner, Sindrom Down b. Faktor Umum Ibu Saat hamil, ada banyak kondisi atau penyakit pada ibu yang bisa meningkatkan risiko janin di dalam kandungannya untuk mengalami kelainan kongenital. Beberapa kondisi dan penyakit ini termasuk : - Infeksi saat hamil, misalnya infeksi air ketuban, siflis, rubella, atau virus zika. - Anemia saat hamil. - Komplikasi kehamilan, seperti diabetes gestasional dan preeklamsia. - Efek samping obat-obatan yang dikonsumsi saat hamil. - Kebiasaan tidak sehat yang dilakukan selama hamil, seperti menggunakan narkoba, mengonsumsi minuman beralkohol, dan merokok. - Usia ibu hamil yang sudah cukup tua saat hamil. Beberapa studi menyatakan bahwa semakin tua usia ibu saat hamil, semakin tinggi risiko terjadinya kelainan bawaan pada bayi yang dikandungnya. c. Faktor Hormonal Faktor hormonal diduga mempunyai hubungan pula dengan kejadian kelainan kongenital. Bayi yang dilahirkan oleh ibu hipotiroidisme atau ibu penderita diabetes mellitus kemungkinan untuk mengalami gangguan pertumbuhan lebih besar bila dibandingkan dengan bayi yang normal.

2. Faktor Eksternal a. Infeksi Cacat dapat terjadi pada janin induk yang terkena penyakit infeksi terutama oleh virus. Contoh cacar air dan campak. Dikenal pula sitomegalovirus (CMV) yang menginveksi ibu yang sedang hamil yang menyebabkan bayinya menjadi tuli, gangguan hati dan mental terbelakang. b. Obat Berbagai macam obat yang diminum oleh ibu hamil dapat menimbulkan cacat pada janinnya. Contoh obat yaitu aminopterin yang mempunyai sifat antagonis terhadap asam folat. c. Radiasi Ibu hamil yang diradiasi sinar x akan melahirkan bayi cacat pada otak. Ini disebabkan karena mineral radioaktif tanah sekeliling berhubungan erat dengan lahoir cacat bayi di daerah yang bersangkutan. d. Defisiensi Ibu yang defisiensi vitamin atau hormone dapat menimbulkan cacat pada janin. Contohnya devisiensi vit. A akan menimbulkan cacat mata. e. Emosi Sumbing dan Labio palatosciziz (ada celah di langit – langit mulut), kalau terjadi pada minggu ke-7 sampai ke 10 kehamilan orang, dapat disebabkan emosi ibu. Emosi itu mungkkin lewat system hormone. Stress psikis ibu membuat cortex adrenal hyperactive, sehingga penggetahan hydrocortisone tinggi, hormone ini, dapat menginduksi terjadinya langit-langit pecah. Pengaruh emosi itu mungkin juga lewat otak dulu, terus ke hypothalamus , dan ini merangsang penggetahan adrenocoriticotropin dari hipofisa, yang akan mendorong korteks adrenal menggetahkan hormone tersebut.

2.6 Hal-Hal yang Mempengaruhi Pertumbuhan Janin 1. Faktor Genetic Faktor genetic dilihat dari pihak ibu dan ayah, perlu dipertimbangkan dalam pengembangan dan pertumbuhan janin yang normal. Faktor genetic mempengaruhi pertumbuhan janin secara langsung. Gen mempunyai faktor penting dalam pengaturan pertumbuhan manusia. IGF 2 muncul dikarenakan adanya konflik antara gen ibu dan ayah dan transfer nutrisi dari ibu ke janin. IGF 2 menununjukkan adanya pertumbuhan janin yang abnormal dikenal dengan syndrome beckwithwiedemann yang memiliki karakteristik Berat lahir yang lebih, organomegali, makroglosia dan hipoglikemi neonatal. 2. Faktor Plasenta Perfusi plasenta dan fungsi plasenta yang adekuat sangat penting. Kemampuan palsenta dalam mentransfer nutrisi dari ibu ke janin menentukan pertumbuhan janin yang normal. Perkembangan dari plasenta itu sendiri dipengaruhi oleh hormon plasenta. Ukuran plasenta mempengaruhi kemampuannya untuk pengangkutan bahan gizi dan supply oksigen. Glukosa merupakan bahan bakar utama yang dapat diperoleh dari darah ibu secara langsung. Jadi fungsi plasenta ; sebagai alat untuk memberi makanan pada janin, sebagai alat yang mengeluarkan bekas metabolisme ( ekskresi), sebagai alat yang mengeluarkan zat asam dan mengeluarkan CO2 (respirasi),sebagai alat yang membentuk hormon, sebagai penyalur berbagai antibodi ke janin. 3. Nutrisi Status gizi ibu bukan merupakan yang membatasi kecuali pada kasuskasus kelaparan yang ekstrim, kekurangan gizi yang ekstrim dapat menyebabkan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). 4. Faktor Ibu Berbagai faktor ibu mempengaruhi pertumbuahan janin. Faktor ini meliputi berat badan saat hamil, kesehatan umumnya, genotip. Pada ibu yang memiliki kelebihan berat badan perlu diperhatikan adanya kemungkinan kehamilan dengan kencing manis ( diabetes millitus) dan perlu untuk mengurangi kepekaan dari hormon insullin.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Janin adalah Makhluk yang sedang dalam tingkat tumbuh di dalam kandungan. Kandungan itu berada di dalam tubuh induk atau diluar tubuh induk (dalam telur). Bayi adalah anak dari manusia atau hewan yang masih berusia sangat muda. Ketika bayi sudah mulai berjalan, disebut dengan balita. Pada Tahap Perkembangan Janin, Kehamilan biasanya berlangsung sekitar 40 minggu atau selama tiga trimester. Pada trimester pertama sendiri biasanya berlangsung hingga usia kandungan mencapai 12 minggu.

3.2 Saran Dengan penyuluhan dan lebih memperhatikanserta rajin memeriksakan kandungannya kepada petugas Kesehatan baik itu dokter maupun bidan, diharapkan kehamilan yang terjadi pada ibu-ibu hamil dapat terdetsi lebih dini.

DAFTAR PUSTAKA https://www.sehatq.com/artikel/berapa-lama-sperma-bertahan-hidup-setelah-ejakulasi https://id.wikipedia.org/wiki/Janin https://www.alodokter.com/ini-perkembangan-bayi-dalam-kandungan-dari-minggu-keminggu https://www.sehatq.com/artikel/berbeda-dengan-haid-flek-saat-terjadi-nidasi-adalah-tandapositif-hamil https://id.wikipedia.org/wiki/Perkembangan_manusia#:~:text=Perkembangan%20manusia %20merupakan%20suatu%20studi,tersebut%20(Santrock%2C%202009).

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF