Makalah PERKEMBANGAN Program Keluarga Berencana DI INDONESIA 3
May 3, 2018 | Author: Sopan Supriadi | Category: N/A
Short Description
Makalah PERKEMBANGAN Program Keluarga Berencana DI INDONESIA 3 Sopandi...
Description
MAKALAH PERKEMBANGAN KB DI INDONESIA DAN PERKEMBANGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah KB
Disusun Oleh : Keompok II Sarminah Sumati Ida Farida Kurniasih Nunung Ai Kartini
KELAS EKSTENSI AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI NUGRAHA SUBANG 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT berkat Rahmat, Rezeki, dan Hidayah-Nya, sehingga Penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perkembangan KB di Indonesia dan Perkembangan Pemakaian Kontrasepsi ” ini
dengan baik. Keberhasilan dalam penyusunan makalah ini, tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, teman-teman kami dan keterlibatan dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini Penyusun mengucapkan terima kasih. Dalam pembuatan makalah ini, Kami menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaan sehingga penyusun mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca dan yang bersangkutan.
Subang,
April 2014
Penyusun
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT berkat Rahmat, Rezeki, dan Hidayah-Nya, sehingga Penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perkembangan KB di Indonesia dan Perkembangan Pemakaian Kontrasepsi ” ini
dengan baik. Keberhasilan dalam penyusunan makalah ini, tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, teman-teman kami dan keterlibatan dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini Penyusun mengucapkan terima kasih. Dalam pembuatan makalah ini, Kami menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaan sehingga penyusun mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca dan yang bersangkutan.
Subang,
April 2014
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................ .................................................................. ............................................ ........................ ..
i
DAFTAR ISI ............................................. ................................................................... ............................................ ................................... .............
ii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang ............................................ .................................................................. ........................... .....
1
B.
Tujuan .......................................... ................................................................ .......................................... ....................
2
PEMBAHASAN A. Perkembangan KB dan Pemakaiannya KB di Indonesia ..........
3
1. Dasar pembentukan Organisasi KB .................................. ..................................
3
2. Jejak-Jejak
Pemikiran
tentang
Kependudukan
dan
Keluarga Berencana .......................................... .......................................................... ................
4
3. Peristiwa Bersejarah dalam Perkembangan KB di Indonesia ........................................... ................................................................. ............................... .........
4
4. Tahap –Tahap program KB Nasional ................................ ................................
5
5. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perkembangan KB di Indonesia ............................................ .................................................................. ........................... .....
6
6. Organisasi Organisasi KB di Indonesia .............................. ..............................
8
7. Analisa SWOT Pemakaian KB .......................................... ............................................ ..
11
B. Jenis-jenis Kontrasepsi ............................................ ............................................................ ................
14
1. Metode Alami ........................................... .................................................................. .........................
14
2. Metode Perlindungan (Barrier) ........................................ ........................................
17
3. Metode Hormonal ............................................ ............................................................ ................
20
4. Metode
BAB III
Kontrasepsi
Permanen
(Kontrasepsi
Mantap=Kontap) ........................................... ............................................................... ....................
23
C. BKKBN ........................................... ................................................................. .......................................... ....................
24
PENUTUP A.
Kesimpulan ......................................... ............................................................... ................................... .............
26
B.
Saran ......................................... ............................................................... ............................................ ........................ ..
26
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Rentang tahun 1800-1900 jumlah penduduk Indonesia bertambah tiga kali lipatnya. Sedangkan 1900 -2000 terjadi pertambahan penduduk lima kali lipat dari 40,2 juta orang menjadi 205,8 juta orang. Selama rentang 19002000, progran Keluarga Berencana (KB) berhasil mencegah kelahiran 80 juta orang. "Tanpa program KB jumlah penduduk hingga tahun 2000 diprediksi 285 juta orang, " ungkap Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr.Sugiri Syarief, MPA dalam acara Studium Generale ‘Kependudukan dan Program Keluarga Berencana: Peluang dan Tantangan', Jum'at (19/6) di Auditorium Thoyib Hadiwijaya Institut Pertanian Bogor (IPB). Acara ini digelar Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB bekerjasama dengan BKKBN. Tingginya angka kematian ibu di Indonesia akibat resiko tinggi untuk melahirkan menjadi perhatian pemerintah. Sehingga diadakannya program Keluarga Berencana (KB) sebagai salah satu cara untuk mengurangi tingginya angka kematian ibu. banyaknya anak-anak terlantar dan dengan jarak usia yang sangat dekat juga menjadi perhatian pemerintah. Alat kontrasepsi yang saat ini sudah tersedia bermacam-macam. Selain adanya alat kontrasepsi untuk wanita,juga tersedia alat kontrasepsi untuk pria. Hanya saja yang menjadi masalah saat ini, kurangnya pengetahuan akan metode memilih kontrasepsi, keuntungan, kerugian, serta efek samping dari pemakaian alat kontrasepsi tersebut. Dan alat kontrasepsi yang sangat mudah di dapatkan seperti di minimarket. Keluarga Berencana sebagai salah satu usaha untuk mengatasi masalah kependudukan, pada umumnya orang berpendapat bahwa ide keluarga berencana tersebut adalah suatu hal yang baru. Pendapat yang demikian ini adalah tidak benar, sebab keluarga berencana (yang dimaksud
1
disini mencegah kehamilan) sudah ada sejak jaman dahulu. Memang di Indonesia adanya keluarga berencana masih baru (abad XX) dibandingkan dengan negara-negara barat.
B. Tujuan 1. Tujuan Umum Tujuan umum pada makalah adalah mempelajari tentang Apakah itu KB dan dampaknya bagi masyarakat. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi Kelebihan, kekurangan, peluang serta tantangan dari program KB. b. Mengidentifikasi kesimpulan dan apa yang harus kita lakukan untuk menyikapi KB.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Perkembangan KB dan Pemakaiannya KB di Indonesia 1. Dasar pembentukan Organisasi KB Plato (427-347 SM) menyarankan agar pramata social dan pemerintah sebaiknya di rencanakan dengan pertumbuhan penduduk yang stabil sehingga terjadi keseimbangan antara jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Malthus ( 1766 – 1834 ) pada jaman industry sedang berkembang manusia jangan terlalu banyak berkhayal bahwa dengan kemampuan tekhnologi mereka akan dapat memenuhi segala kebutuhan karna pertumbuhan manusia laksana deret ukur, sedangkan pertumbuhan dan kemampuan sumber daya alam untuk memenuhinya berkembang dalam deret hitung. Dengan demikian dalam suatu saat, manusia akan sulit untuk memenuhi segala kebutuhannya karna SDA yang sangat terbatas. Pernyataan Malthus yang merupakan kekhawatiran terhadap pertumbuhan penduduk telah muncul kepermukaan di Negara besar seperti : China, India, dan termasuk Indonesia. Tahun 1978, WHO dan UNICEF melakukan pertemuan di Alma Ata yang memusatkan perhatian terhadap tingginya angka kemaatian Maternal perinatal. Dalam pertemuan tersebut disepakati untuk menetapkan konsep primary Health Care yang memberikan pelayanan antenatal, persalinan bersih dan aman, melakukan upaya penerimaan keluarga berencana, dan meningkatka layanan rujukan. Tahun 1984, population conference di Meksico, menekankan arti pentingnya hubungan antara tingginya fertilitas dan interval yang pendek terhadap kesehatan dan kehidupan Ibu dan perinatal. Perkembangan laju peningkatan pertumbuhan pendudukan di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Tanpa adanya usaha- usaha
3
pencegahan perkembangan laju peningkatan penduduk yang terlalu cepat, uasaha- usaha di bidang pembangunan ekonomi dan social yang telah di laksanakan dengan maksimal akan tidak berfaedah. Dapat dikemukakan bahwa untuk dapat menyelamatkan nasib manusia di muka bumi tercinta ini, masih terbuka peluang untuk meningkatkan kesehatan reproduksi melalui gerakan yang lebih intensif pada pelaksanaan KB. Tanpa gerakan KB yang makin intensif maka manusia akan terjebak pada kemiskinan, kemelaratan, dan kebodohan yng merupakan malapetaka manusia yang paling dahsyat dan mencekam. Gerakan Kb yang kita kenal sekarang bermula dari kepeloporan bebe rapa orang tokoh, baik dalam maupun luar negri. Sejak saat itulah berdirilah perkumpulan-perkumpulan KB diseluruh dunia termasuk Indonesia yang mendirikan PKBI (perkumpulan warga berencana Indonesia) 2. Jejak-Jejak Pemikiran tentang Kependudukan dan Keluarga Berencana Keluarga Berencana sebagai salah satu usaha untuk mengatasi masalah kependudukan, pada umumnya orang berpendapat bahwa ide keluarga berencana tersebut adalah suatu hal yang baru. Pendapat yang demikian ini adalah tidak benar, sebab keluarga berencana (yang dimaksud disini mencegah kehamilan) sudah ada sejak jaman dahulu. Memang di Indonesia adanya keluarga berencana masih baru (abad XX) dibandingkan dengan negara-negara barat. Dari uraian yang dikemukakan di atas timbullah pertanyaan “Kapankah terjadinya tanggal sejarah permulaan didudukkannya alat
kontrasepsi sebagai sarana yang bersifat medis dan dilandasi keilmuan. 3. Peristiwa Bersejarah dalam Perkembangan KB di Indonesia a. Pada bulan Januari 1967 diadakan symposium kontrasepsi di Bandung yang diikuti oleh masyarakat luas melalui media masa
4
b. Pada bulan Februari 1967 diadakan kongres PKBI pertama yang mengharapka
agar
KB
sebagai
program
pemerintah
segera
dilaksanakan c. Pada bulan April 1967 Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin menganggap bahwa sudah waktunya kegiatan KB dilancarkan secara resmi di Jakarta dengan menyelenggarakan proyek KB DKI Jakarta Raya d. Tanggal 16 agustus 1967 gerakan KB di Indonesia memasuki era peralihan pidato pemimpin Negara selama orde lama. Organisasi pegerakan dilakukan oleh tenaga suka rela dan beroperasi secara diam- diam karena kepala Negara waktu itu anti terhadap KB , maka dalam orde baru gerakan KB di akui dan di masukan dalam program pemeritah e. Bulan Oktober 1968 berdiri lembaga KB nasional ( LKBN ) yang sifatnya semi pemerintah yang dalam tugasnya di awasi dan di bombing oleh mentri Negara kesejahteraan rakyat, merupakan kristalisasi dan kesungguhan pemerintah dalam kebijakan KB Peristiwa peristiwa bersejarah didalam perkembangan di Negara Indonesia adalah masuknya program KB itu kedalam repelita I. adanya KUHP pasal 283 yang melarang menyebarluaskan gagasan KB sehingga kegiatan penerangan dan pelayanan masih dilakukan secara terbatas. 4. Tahap –Tahap program KB Nasional Adapun tahap kebijakan pemerintah dalam penyelenggarakan program KB Nasional di Indonesia adalah a. Tahun 1970 – 1980 di kenal dengan Manajement For The People 1) Pemerintah lebih banyak berinisiatif 2) Partisipasi masyarakat rendah sekali 3) Terkesan kurang demokratif 4) Ada unsure pemaksaan 5) Berorientasi pada target
5
b. Tahun 1980 – 1990 terjadi perubahan pada Manajement With The People 1) Pemaksaan di kurangi 2) Di mulainya program safari pada awal 1980_an c. Tahun 1985 – 1988 pemerintah menetapkan program KB Lingkaran Biru, dengan kebijakan: 1) Masyarakat bebas memilih kontrasepsi yang akan dipakainya meskipun masih tetap dipilhkan jenis kontrasepsinya. 2) Dari 5 jenis kontrasepsi di pilihkan salah satu dari jenisnya d. Tahun
1988
terjadi
perkembangan
kebijakan,
pemerintah
menerapkan program Kb Lingkar Emas yaitu: 1) Pilih alat kontrasepsi sepenuhnya diserahkan pada peserta, asal jenis kontrasepsi sudah terdapat di departemen kesehatan. 2) Masyarakat
sudah
mulai
membayar
sendiri
untuk
alat
kontrasepsinya. e. Tahun 1998 terjadi peningkatan kesejahteraan keluarga melalui peningkatan pendapatan kelurga ( Income Generating ) pada tanggal 29 juni 1994 presiden Suharto di sidoarjho melaksanakan plesterisasi / lantainisasi rumah- rumah secara gotong royong untuk keluarga presejahtera 5. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perkembangan KB di Indonesia a. Sosial Ekonomi Tinggi rendahnya status sosial dan keadaan ekonomi penduduk Indonesia di pengaruhi oleh perkembangan dan kemajuan program KB di Indonesia. Kemajuan program KB tidak bisa lepas dari tingkat ekonomi masyarakat karena berkaitan dengan kemampuan untuk membeli alat kontrasepsi yang digunakan. Dengan suksesnya program KB maka perekonomiansuatu negara akan lebih baik karen dengan anggota keluarga yang sedikit kebutuhan dapat lebih tercukupi dan kesejahteraan dapat terjamin.
6
b. Budaya Sejumlah faktor budaya dapat mempengaruhi klien dalam memilih metode kontrasepsi, faktor – faktor ini meliputi salah pengertian
dalam
masyarakat
mengenai
berbagai
metode,
kepercayaan religius, serta budaya, tingkat pendidikan persepsi mengenai resiko kehamilan dan status wanita. c. Pendidikan Beberapa studi telah memperlihatkan bahwa metode kalender lebih banyak di gunakan oleh pasangan yang lebih berpendidikan. Dihipotesiskan bahwa wanita berpendidikan menginginkan keluarga berencana yang efektif, tetapi tidak rela untuk mengambil resiko yang terkait sebagai metode kontrasepsi. d. Agama Para
akseptor
wanita
mungkin
berpendapat
bahwa
perdarahan yang tidak teratur yang disebabkan sebagian metode hormonal akan sangat menyulitksn mereka selama haid mereka dilarang bersembahyang. Disebaagian masyarakat, wanita hindu dilarang mempersiapkan makanan selama haid yang tidak teratur dapat menjadi masalah. e. Status Wanita Status wanita dalam masyarakat dapat mempengaruhi kemampuan mereka memperoleh dan menggunakan berbagai metode kontrasepsi didaerah daerah yang status wanitanya meningkat, sebagian wanita memiliki pemasukan yang lebih besar untuk membayar metode – metode yang lebih mahal serta memiliki lebih banyak suara dalam mengambil keputusan. Juga di daerah yang wanitanya lebih dihargai, mungkin hanya dapat sedikit pembatasan dalam memperoleh berbagai metode, misalnya peraturan yang mengharuskan persetujuan suami sebelum layanan KB dapat diperoleh.
7
6. Organisasi Organisasi KB di Indonesia a. Organisasi non pemerintah yaitu PKBI ( Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Pada tahun 1953, sekelompok masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan, khususnya dari kalangan kesehatan memulai prakarsa kegiatan KB, kegiatan kelompok ini berkembang hingga berdirilah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia ( PKBI ). Pada tahun 1957 tepatnya pada tanggal23 Desember 1957 dengan Dr. R Soeharto sebagai ketua PKBI adalah pelopor pergerakan keluarga berencana yang membantu masyarakat yang memerlukan bantuan secara sukarela. Tujuan dari PKBI adalah memperjuangkan terwujudnya keluarga sejahtera melalui 3 macam usaha yaitu : 1) Mengatur kahamialn 2) Mengobati kemandulan 3) Memberi nasehat perkawinan Pada tahun 1970 LKBN di bubarkan oleh pemerintah dan kemudian di bentuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ). b. Organisasi pemerintah yaitu BKKBN ( Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ) Keputusan presiden RI Nomor 8 tahun 1970 tentang BKKBN yaitu Depkes sebagai unit pelaksanaan program KB. BKKBN yaitu badan resmi pemerintah yang bertamnggung jawab penuh mengenai pelaksanaan program KB di Indonesia. Keuntungan dari BKKBN adalah 1) Memungkinkan promram- program melepaskan diri pendekatan klinis yang jangkauannya terbatas. 2) Memungkinkan besarnya peranan pakar – pakar non medis dalam mensukseskan program keluarga berencana di Indonesia melalui pendekatan ke masyarakat.
8
Sedangkan fungsi BKKBN adalah pengkoordinasi, perencana, perumus kebijakan, pengawas pelaksana dan evaluasi. Pada waktu itu tujuan program keluarga berencana adalah :
Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak keluarga dan bangsa.
Mengurangi angka kelahiran untuk menaikan taraf hidup rakyat dan bangsa. Dalam perkembangan selanjutnya BKKBN mengembangkan
lagi kegiatannya menjadi program nasional kependudukan dan KB (KKB) yang pada waktu ini mempunyai 2 tujuan :
Tujuan demografis,yaitu mengendalikan tingkat pertumbuhan penduduk berupa penurunan angka fertilitas dari 44 permil pada tahun 1979 menjadi 22 permil pada tahun 1990 atau 50 % dari keadaan pada tahun 1971.
Tujuan normatif,yaitu dapatdihayati norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS) yang pada satu waktu akan menjadi falsafah hidup masyarakat dan bangsa Indonesia.
c. BKKBN pusat Melalui kepres no. 38 tahun 1978 tentang tugas pokok BKKBN. BKKBN pusat berfungsi untuk mempersiapakn kebijakan umum dan mengkoordinasi pelaksanaan program KB nasional dan kependudukan yang mendukungnya, baik ditingkat pusat maupun daerah, serta mengkoordinasi penyelenggaraan dilapangan. d. BKKBN Prop. / Kab / Kota Melalui surat keputusan Kep. BKKBN provinsi dan perwakilan BKKBN
kabupaten / Kota, BKKBN Provinsi ? Kabupaten / Kota
berfungsi untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi BKKBN di provinsi dan kabupaten / Kota yang antara lain :
Menkoordinir penyelanggaraan KB di tingkat provinsi kabupaten / kota 9
Mengadakan rapat koordinasi melibatkan pihak-pihak terkait.
Mengadakan evaluasi pelaksanaan kegiatan program KB
Menyusun dan pelaporan KB ke tingkat provinsi maupaun pusat
e. Tingkat Kecamatan BKKBN tingkat kecamatan berfungsi:
Mengkoordinasi penyelenggaraan KB tingkat kecamatan.
Mengadakan rapat koordinasi melibatkan pihak-pihak terkait.
Mengdakan evaluasi pelaksanaan program KB berdasarkan laporan dan cakupan wilayah.
Pelaporan pelaksanaan kegiatan program KB ke tingkat Kabupaten / Kota.
f.
Tingkat desa (PPKBD / sub PPKBD) Fungsi dari PPKBD / sub PPKBD yang berada di tingkat desa antara lain :
Memberikan pelayanan kontrasepsi sederhana dan pil KB ulangan pada peserta KB
Membina kelestarian peserta KB
Memberi nasehat-nasehat untuk peserta KB akibat efek samping bila perlu merujuk
Pencatatan dan pelaporan sederhana
Memotivasi calon peserta KB baru
Membantu PLKB di daerahnya
Membantu penanggulangan isu-isu yang merugikan gerakan KB bersama aparat yang berwenang
Menerima, menyimpan dan menyalurkan alat kontrasepsi sederhana
g. Tingkat pos pelayanan terpadu (posyandu / pos kesehatan terpadu) Petugas KB di tingkat posyandu berfungsi antara lain :
Membantu petugas KB dalam pendataan peserta KB
10
Membina kelestarian peserta KB dan penanggulangan isu-isu yang merugikan program KB
Melayani kontrasepsi sederhana dan pil ulang
Pelayanan rujukan sesuai kemampuan
Pencatatan dan pelaporan
Membantu pelaksanaan kegiatan integrasi dengan kegiatan KIA, imunisasi, konseling, upaya PKMD, upaya UPPKS,gizi dan penaggulangan diare
h. Kelompok-kelompok akseptor Kelompok-kelompok akseptor berfungsi antara lain :
Memberikan pelayanan KIE
Memberikan alat kontrasepsi sederhana, pil ulangan
Memotivasi dan penanggulangan isu-isu akibat pemakaian alat kontrasepsi
i.
Melakukan pencatatan
Mengupayakan kemandirian ber KB bagi anggotanya
Merujuk anggotanya yang mengalami kontrasepsi
Peserta KB Peserta KB berfungsi :
Menerima jasa pelayanan KB
Meningkatkan kemandirian ber KB
7. Analisa SWOT Pemakaian KB Akhir-akhir
ini
pemerintah
disibukkan
dengan
masalah
kependudukan yang semakin hari semakin sulit untuk dicari jalan keluarnya.
Membludaknya
pertumbuhan
dari
tahun
ke
tahun
menyebabkan banyaknya pengangguran dan kriminal karena lapangan pekerjaan
yang
kurang
seimbang
dengan
laju
pertumbuhan
penduduknya, dari sini muncul pertanyaan “Bagaimana menekan laju pertumbuhan penduduk?”. Pertanyaan sederhana ini memang susah
11
dicari jawabannya, karena banyaknya faktor mulai faktor kepercayaan sampai faktor-faktor yang lain. Namun di beberapa tahun terakhir ini pemerintah tampaknya telah menemukan formula yang tepat untuk mencari jalan tengahnya, yaitu dengan cara Keluarga Berencana atau biasa disebut KB. A. Kekuatan Program
Keluarga
Berencana
(KB)
mempunyai
banyak
keuntungan. Salah satunya adalah dengan mengkonsumsi pil kontrasepsi dapat mencegah terjadinya kanker uterus dan ovarium. Bahkan dengan perencanaan kehamilan yang aman, sehat dan diinginkan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya menurunkan angka kematian maternal. Ini berarti program tersebut dapat memberikan keuntungan ekonomi dan kesehatan. Pengaturan
kelahiran
memiliki
benefit
(keuntungan)
kesehatan yang nyata, salah satu contoh pil kontrasepsi dapat mencegah terjadinya kanker uterus dan ovarium, penggunaan kondom dapat mencegah penularan penyakit menular seksual, seperti HIV. Meskipun penggunaan alat/obat kontrasepsi mempunyai efek samping dan risiko yang kadang-kadang merugikan kesehatan, namun demikian benefit penggunaan alat/ obat kontrasepsi tersebut akan lebih
besar
dibanding
tidak
menggunakan
kontrasepsi
yang
memberikan risiko kesakitan dan kematian maternal. Program KB menentukan kualitas keluarga, karena program ini dapat menyelamatkan kehidupan perempuan serta meningkatkan status kesehatan ibu terutama dalam mencegah kehamilan tak diinginkan, menjarangkan jarak kelahiran mengurangi risiko kematian bayi. Selain memberi keuntungan ekonomi pada pasangan suami istri, keluarga dan masyarakat, KB juga membantu remaja mangambil
12
keputusan untuk memilih kehidupan yang lebih balk dengan merencanakan proses reproduksinya. Program KB, bisa meningkatkan pria untuk ikut bertanggung jawab dalam kesehatan reproduksi mereka dan keluarganya. Ini merupakan keuntungan seseorang mengikuti program KB. B. Kelemahan Program KB ini dirasa dianggap kurang memadai, karena tidak semua Posyandu di pedesaan dibekali dengan infrastruktur dan keahlian pemeriksaan KB, ditambah lagi dengan kurangnya presentasi tentang pengetahuan KB di daerah pedesaan, sehingga kebanyakan masyarakat Indonesia yang berdomisili di pedesaan masih kurang pengetahuaannya tentang Program KB dan manfaatnya, mereka masih beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki, padahal zaman semakin maju dan harus diimbangi dengan pemikiran yang semakin maju pula. C. Peluang Program KB ini memberikan peluang yang cukup baik dalam hampir semua sektor, sebagai contoh di sektor ekonomi, Indonesia akan memiliki jumlah tenaga produktif yang tinggi. Penyebabnya adalah angka kematian yang rendah dan angka kelahiran yang mengalami penurunan dari angka yang tinggi. Selain itu ibu rumah tangga, yang sebelumnya tidak masuk ke dalam angkatan kerja, bisa masuk ke angkatan kerja disebabkan jumlah anak yang menurun. Dengan jumlah tenaga kerja yang tinggi dan depedency ratio yang ada pada titik terendah, kesejahteraan masyarakat Indonesia bisa meningkat. Selain itu jumlah anak yang berkurang membuat jumlah tabungan masyarakat bertambah. Jumlah tabungan yang bertambah bisa digunakan sebagai tambahan investasi sehingga akumulasi modal akan lebih cepat dalam kegiatan ekonomi.
13
Dari sisi sosial, maka akan sedikit pengangguran. Penyebabnya adalah perkembangan teknologi membutuhkan banyak tambahan tenaga kerja produktif, sementara pertumbuhan yang cukup akan membuat berkurangnya pengangguran dan angka kriminalitas. D. Tantangan Masyarakat masih kurang begitu meyakini manfaat program KB ini, banyak yang masih memandang KB dalam sudut yang sempit, baik di kalangan masyarakat maupun para tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Demikian pula pelayanan kesehatan reproduksi yang berkaitan dengan pemeriksaan kehamilan dan pelayanan IUD yang masih dianggap tabu karena harus membuka aurat. Selain itu, masih ada persepsi bahwa kematian ibu melahirkan adalah mati sahid dan banyak anak akan membawa rezeki. Kendala lainnya, masih adanya anggapan atau pengetahuan dari para tokoh agama bahwa KB hanya untuk membatasi jumlah anak atau kelahiran saja, dan belum memahami manfaat KB dalam kesehatan. Tantangan berikutnya berasal dari sektor kesehatan, di sektor ini pemerintah harus menambah dokter-dokter dan bidan-bidan untuk ditempatkan di areal pedesaan, presentasi dan pendidikan pun tak luput dari tantangan pemerintah selanjutnya. Karena dengan pembekalan terhadap masyarakat akan membuat masyarakat bisa lebih yakin untuk melaksanakan program KB.
B. Jenis-jenis Kontrasepsi 1. Jenis kontrasepsi 1) Metode Alami a. Koitus Interuptus (Sanggama Terputus) Metode ini dapat mencegah terjadinya pembuahan yang berujung pada kehamilan.
14
1) Pengertian Coitus Interruptus dapat diartikan sebagai senggama terputus atau dalam artian penis dikeluarkan dari vagina sesaat sebelum ejakulasi terjadi. Membutuhkan partisipasi yang besar dari pasangan Anda. 2) Cara kerja Dengan cara ini diharapkan cairan sperma tidak akan masuk kedalam rahim serta mengecilkan kemungkinan bertemunya sperma dengan sel telur yang dapat mengakibatkan terjadinya pembuahan. 3) Keuntungan
-
Murah
-
Tidak perlu repot-repot datang ke tenaga kesehatan
-
Bisa digunakan oleh ibu yang mempunyai tekanan darah tinggi
4) Kerugian
-
Faktor kegagalan cukup tinggi jika pasangan tidak bisa bekerja sama dengan baik
b. Sistem Kelender (Pantang Berkala/ogino-knaus ) 1) Pengertian Metode
ini
disebut
juga
dengan The Rhythm Method. Jika cara ini jadi pilihan maka
pengetahuan
tentang
masa
subur
fertility
awareness
kita atau harus
tinggi. kita harus mengetahui dengan tepat masa subur atau saat yang paling memungkinkan kita mengalami kehamilan. Bila kita emang ingin menunda kehamilan, maka pada saat tubuh memasuki masa subur tundalah keinginan
15
berhubungan
intim
dengan
pasangan.
Atau kita tetap
melakukan hubungan seksual tapi menggunakan kondom. dianjurkan untuk memperhatikan terlebih dahulu siklus mentruasi kita selama 3 bulan kalau perlu 6 bulan guna mendapatkan perhitungan waktu siklus mentruasi yang tepat, secara umum masa "aman" seorang wanita adalah 2 hari setelah mentruasi hingga 20 hari menjelang mentruasi berikutnya buat yang memiliki siklus haid pendek. Jika siklus menstruasi kita panjang, maka masa "aman" 2 hari setelah haid hingga 16 hari menjelang menstruasi yang akan datang. Namun perlu di ingat sebenarnya masa subur sangat sulit ditebak dengan pasti jadi masih ada kemungkinan Anda mengalami "kebobolan"
c. Metode Amenore Laktasi 1) Pengertian Metode kontrasepsi yang digunakan dengan cara menyusui bayinya secara eksklusif selama 6 bln tanpa tambahan makanan
apapun
dengan
syarat
ibu
belum
kembali
kesuburannya (menstruasi) 2) Efektifitas Efektifitas MAL mencapai 98% 3) Cara Kerja Cara kerja dari MAL yaitu menghambat ovulasi 4) Syarat yang boleh menggunakan MAL
-
Klien yang belum mendapatkan haid setelah melahirkan
-
Umur bayi kurang dari 6 bulan
-
Menyusui Eksklusif
16
5) Keuntungan
-
Murah
-
Tidak perlu repot-repot datang ke tenaga kesehatan
-
Tidak mengganggu hubungan seksual
-
Tidak mengganggu produksi ASI
6) Kerugian
-
Tidak bisa digunakan bila klien bekerja / berpisah dengan bayinya lebih dari 6 jam
-
Tidak bisa mencegah dari PMS (Penyakit Menular Seksual)
2) Metode Perlindungan (Barrier) a. Kondom 1) Pengertian Kondom digunakan pada fenis pria untuk mencegah sperma bertemu sel telur ketika terjadi ejakulasi. 2) Efektivitas Penggunaan
kondom cukup
efektif
selama digunakan secara tepat dan benar. 3) Cara Kerja Mencegah masuknya sperma ke alat kelamin wanita sampai ke ovum 4) Keuntungan - Mudah digunakan - Tidak membutuhkan bantuan medis untuk memakai . - Bisa menlindungi dari PMS - Mudah didapat - Tidak Merepotkan
17
5) Kerugian - Kegagalan terjadi jika kondom bocor, robek 6) Efek Samping - Kondom dapat tertinggal di dalam alat kelamin ibu - Ibu bisa mengeluh keputihan yang banyak dan berbau - Terjadi infeksi ringan b. Spermatisida 1) Pengertian Bahan atau subsansi yang dapat me-non-aktifkan sperma sebelum sperma masuk ke rongga rahim. Sediaannya ada dalam berbagai bentuk : cream, gel, busa, film, suppositoria dan tablet. Umumnya mengandung bahan kimia yang dinamakan nonoxynol-9, yang bisa membunuh sperma.
2) Efektitas Efektifitasnya jika dipakai tanpa kombinasi sekitar 71 %, artinya dari 100, yang gagal (menjadi hamil) sekitar 29% dalam pemakaiannya selama setahun. 3) Efek Samping
-
Iritasi vagina oleh spermatisida dapat meningkatkan risiko penyakit menular seksual.
-
Dapat menyebabkan infeksi di saluran kencing dan vagina.
18
c. Vagina Diafragma / Kap serviks ( cervical cap) 1) Pengertian Lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan menutup mulut rahim bila dipasang dalam liang vagina
6
jam
sebelum
senggama. 2) Cara Kerja Diafragma atau cervical cap berguna untuk menutupi uterus sehingga mencegah sperma membuahi sel telur 3) Efektifitas Efektifitasnya alat kontrasepsi ini bisa menurun bila terlalu cepat dilepas kurang dari 8 jam setelah senggama. 4) Keuntungan - Tidak mengganggu produksi ASI - Bisa menghambat keluarnya darah haid 5) Kerugian - Mahal - Kegagalan Tinggi - Harus ke tenaga kesehatan - Tidak nyaman 6) Efek samping - Resiko infeksi tinggi d. IUD (Intrauterine Device) = AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) 1) Pengertian Teknik kontrasepsi ini adalah
dengan
cara
memasukkan alat yang terbuat
dari
tembaga
kedalam rahim.
19
2) Cara Kerja
-
Menimbulkan reaksi keradangan lokal dalam endometrium kavum uteri sehingga menghambat terjadinya penempelan sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim.
-
IUD diduga juga menghambat motilitas tuba sehingga memaksa sperma "berenang" melawan arus.
3) Efektifitas Efektivitasnya bisa mencapai 98%, layaknya seperti pil, IUD juga mudah mengembalikan kesuburan Anda. 4) Keuntungan
-
Bisa digunakan untuk metode jangka panjang
-
Bisa digunakan untuk klien yang mempunyai tekanan darah tinggi
-
Tidak mengganggu produksi ASI
5) Kerugian
-
Mengganggu hubungan seksual
-
Harus datang ke tenaga kesehatan untuk memasang, melepas, dan kontrol
-
Mahal
-
Tidak bsa mencegah darib PMS
6) Efek Samping - Amenorhea - Spoting / perdarahan bercak - Nyeri
3) Metode Hormonal a. Pil KB 1) Jenis pil dan Pengertian a) Minipil yaitu alat kontrasepsi jenis pil yang hanya mengandung hormon progesteron. Pil ini cocok untuk ibu
20
menyusui. b) Pil Kombinasi yaitu alat kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen dan progesteron. 2) Cara Kerja - Mencegah pelepasan sel telur - Mengentalkan lendir sehingga sperma sulit bertemu dengan sel telur 3) Efektifitas Pil ini mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi (99%) bila digunakan dengan tepat dan secara teratur. 4) Keuntungan - Tidak mengganggu hubungan seksual - Kesuburan cepat kembali - Membuat menstruasi teratur, - Mengurangi kram atau sakit saat menstruasi. 5) Kerugian - Bisa menambah/mengurangi berat badan - Harus selalu mengingat-ingat minum pil - Tidak bisa mencegah dari PMS 6) Efek Samping - Mual, muntah - Amenorhea - Spotting
b. Suntik KB 1) Pengertian Alat kontrasepsi suntik yang hanya mengandung hormon progesteron
yan
diberikan
setian 3 bulan sekali / 12 minggu sekali.
21
2) Cara Kerja - Mencegah pelepasan sel telur - Mengentalkan lendir sehingga sperma sulit bertemu dengan sel telur 3) Efektifitas Efektifitasnya tinggi sekitar 99% bila digunakan secara teratur 4) Keuntungan - Tidak mengganggu hubungan seksual - Tidak mengganggu produksi ASI - Cocok digunakan bagi klien yang pelupa (lupa minum pil) 5) Kerugian - Kesuburan lama kembali - Tidak melindungi dari PMS - Tidak boleh digunakan untuk wanita perokok - Kegemukan 6) Efek Samping - Amenorhea - Spotting
c. Susuk KB Implant/ susuk KB 1) Pengertian Alat kontrasepsi dengan cara memasukkan tabung kecil di bawah kulit pada bagian dilakukan
tangan oleh
yang dokter
Anda. 2) Cara Kerja
-
Mengentalkan lendir serviks
-
Mengurangi proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
22
-
Menekan ovulasi
3) Efektifitas Sangat efektif (kegagalan 0,2-1 kehamilan per 100 perempuan) 4) Jenis Implan
-
Norplant : terdiri dari 6 batang dan lama kerja 5 tahun
-
Implanont : terdiri dari 1 batang lama kerja 3 tahun
-
Indoplant dan Jadena : terdiri dari 2 batang dengan lama kerja 3 tahun.
5) Keuntungan
-
Daya guna tinggi
-
Perlindungan jangka panjang
-
Kesuburan cepat kembali
-
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
6) Kerugian
-
Membutuhkan tindakan insisi
-
Tidak melindungi dari PMS
-
Tidak dapat menghentikan pemakaian sendiri
7) Efek Samping
-
Amenorhea
-
Spotting
-
Ekspulsi
-
Infeksi pada daerah insisi
4) Metode Kontrasepsi Permanen (Kontrasepsi Mantap=Kontap) 1) Pengertian Saluran
telur
pada
wanita
disumbat dengan cara diikat, dipotong atau dilaser. Sterilisasi pada wanita ini juga bisa
dilakukan
dengan
23
pengangkatan rahim. Cara kontrasepsi ini bersifat permanent. Sedangkan pada kaum pria, sterilisasi dilakukan dengan cara memotong saluran sperma. Jika kita ingin jalani kontrasepsi ini, sebaiknya usia anak bungsu Anda telah melewati masa balita. hal ini sekedar berjaga-jaga jika suatu saat Anda masih berniat untuk hamil kembali.
C. Logo BKKBN
Logo BKKBN sebagai hasil dari adaptasi dari logo terdahulu bertujuan untuk mempertegas eksistensi dan peran BKKBN dalam era masa kini yang penuh perubahan. Sebagai lembaga yang berhubungan langsung dengan masyarakat, BKKBN sudah selayaknya mempunyai semangat perubahan untuk mengikuti perkembangan masyarakat yang dinamis dan terus berubah seiring perkembangan jaman. Perubahan masyarakat yang mengarah pada berkembangnya multikulturalisme, keragaman komunitas dan pola komunikasi yang partisipatif, haruslah menjadi acuan bagi BKKBN untuk melangkah ke era baru. Semangat perubahan yang penuh dinamika dan kekompakan ini diwujudkan dalam logo BKKBN yang menggambarkan keluarga dinamis dan kompak
24
dibawah naungan matahari biru yang menyiratkan sebuah fajar baru yang cerah dan mengayomi.
Simbol Logo Simbol adalah gambar sebuah keluarga yang terdiri dari bapak, ibu dan 2 orang anak menyambut fajar baru, yang berarti masa depan yang cerah. Fajar baru disimbolkan berupa garis lengkung yang melingkar di atasnya.
Tipografi Logo Tipografi BKKBN tersusun dari B, K dan N yang menggunakan huruf kapital. Sedangkan k dan b menggunakan huruf kecil sebagai penekanan pada kegiatan BKKBN yang konsisten mengembangkan perencanaan keluarga. Huruf kecil melambangkan egaliterisme, ramah dan dekat dengan keluarga Indonesia. Huruf besar melambangkan formalitas dan wibawa dari lembaga ini.
25
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Program KB adalah Program yang diberlakukan pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang semakin tahun semakin meningkat. Program
KB
mempunyai
lebih
banyak
keuntungan
daripada
kerugiannya, maka sebaiknya kita juga harus mendukung pemerintah untuk melaksanakan program KB dengan cara pembicaraan santai kepada para tetangga, ikut berpartisipasi dalam rangka penyuluhan program KB dari desa ke desa. Pemerintah harus menyiapkan semua hal yang diperlukan untuk mensukseskan program KB, seperti pembenahan infrastruktur posyandu di pedesaan, penyuluhan program KB dll, dan semua hal yang diperlukan setelah program KB ini sukses seperti penyediaan lapangan pekerjaan, agar bisa menekan angka pengangguran di Indonesia.
B. Saran 1. Mengingat banyaknya keuntungan dan peluang yang timbul dari program KB, kita sebagai putra bangsa harus turut mensukseskan program ini. 2. Pemerataan kesehatan dan pendidikan harus disiapkan oleh pemerintah agar program KB ini cepat tercapai. 3. Lapangan pekerjaan pun juga harus dipenuhi untuk menekan angka pengangguran, agar angka kriminalitas pun berkurang dan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang maju dan bermutu.
26
View more...
Comments