Makalah Perbedaan PSAK Dengan SAK ETAP
December 1, 2018 | Author: BayuAjiputra | Category: N/A
Short Description
Download Makalah Perbedaan PSAK Dengan SAK ETAP...
Description
Perbedaan antara PSAK dengan SAK ETAP Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Topik Khusus
Disusun oleh : Alif Mandira (120110130012) Ari Naryanto (120110130018) Ahmad Beni (120110130020) Bayu Ajiputra (120110130021) M. Riski Darmawan (120110130059)
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN 2015
i
Daftar Isi Kata Pengantar ................................................................................................................. ii BAB I ...................................................................................................................................1 PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1 1.
Latar Belakang .......................................................................................................... 1
2.
Rumusan Masalah .....................................................................................................2
3.
Maksud dan Tujuan...................................................................................................2
BAB II .................................................................................................................................3 PEMBAHASAN ................................................................................................................. 3 1.
Sejarah PSAK ........................................................................................................... 3
2.
Sejarah SAK ETAP...................................................................................................3
3.
Pengertian PSAK ......................................................................................................4
4.
Pengertian SAK ETAP ............................................................................................. 5
5.
Ruang Lingkup PSAK .............................................................................................. 5
6.
Ruang Lingkup SAK ETAP...................................................................................... 5
7.
Alasan Penggunaan SAK ETAP ............................................................................... 6
8.
Manfaat SAK ETAP .................................................................................................6
9.
Perbedaan antara PSAK dengan SAK ETAP ........................................................... 7
BAB IV .............................................................................................................................. 18 KESIMPULAN ................................................................................................................ 18 BAB V ............................................................................................................................... 19 PENUTUP ......................................................................................................................... 19 Daftar Pustaka
i
Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Perbedaan antara PSAK dengan SAK ETAP ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Evita Puspitasari, S.E.,M.Si.,Ak selaku Dosen mata kuliah Akuntansi Topik Khusus FEB Unpad yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai perbedaan antara PSAK dengan SAK ETAP. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Bandung, November 2015
Penyusun
ii
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Munculnya PSAK tak bisa lepas dari perkembangan global, terutama yang terjadi pada pasar modal. Perkembangan teknologi informasi (TI) di lingkungan pasar yang terjadi begitu cepat dengan sendirinya berdampak pada banyak aspek di pasar modal, mulai dari model dan standar pelaporan keuangan, relativisme jarak dalam pergerakan modal, hingga ketersediaan jaringan informasi ke seluruh dunia. Dengan kemajuan dan kecanggihan TI pasar modal jutaan atau bahkan miliaran investasi dapat dengan mudah masuk ke lantai pasar modal di seluruh penjuru dunia. Pergerakan mereka tak bisa dihalangi teritori negara. Perkembangan yang mengglobal seperti ini dengan sendirinya menuntut adanya satu standar akuntansi yang dibutuhkan baik oleh pasar modal atau lembaga yang memiliki agency problem. Proses yang panjang tersebut akhirnya menjadi apa yang disebut IFRS, yang merupakan suatu tata cara bagaimana perusahaan menyusun laporan keuangannya berdasarkan standar yang bisa diterima secara global. Jika sebuah negara beralih ke IFRS, artinya negara tersebut sedang mengadopsi bahasa pelaporan keuangan global yang akan membuat perusahaan (bisnis) bisa dimengerti oleh pasar dunia. Namun, beralih ke IFRS bukanlah sekedar pekerjaan mengganti angka-angka di laporan keuangan, tetapi mungkin akan mengubah pola pikir dan cara semua elemen di dalam perusahaan. (Sumber: Akuntan Indonesia, edisi no 17, Juni, 2009.) Ada berbagai jenis perusahaan yang ada di dunia ini, mulai dari sekala paling besar hingga skala paling kecil. Karena aturan pada PSAK terlalu kompleks untuk diterapkan oleh perusahaan skala kecil. Maka dari itu, Ikatan Akuntan Indonesia pada Juli 2009 meluncurkan SAK ETAP (Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik). Sesuai dengan ruang lingkup SAK-ETAP maka Standar ini dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik yang dimaksud adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal 1
adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit. 2. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Sejarah PSAK? 2. Bagaimana Sejarah SAK ETAP? 3. Apa Pengertian dari PSAK? 4. Apa Pengertian dari SAK ETAP? 5. Apa Ruang Lingkup PSAK? 6. Apa Ruang Lingkup SAK ETAP? 7. Apa Alasan Penggunaan SAK ETAP? 8. Apa Manfaat SAK ETAP? 9. Apa Saja Perbedaan antara PSAK dengan SAK ETAP? 3. Maksud dan Tujuan 1. Mengetahui Sejarah PSAK 2. Mengetahui Sejarah SAK ETAP 3. Mengetahui Pengertian PSAK 4. Mengetahui Pengertian SAK ETAP 5. Memahami Ruang Lingkup PSAK 6. Memahami Ruang Lingkup SAK ETAP 7. Mengetahui Alasan Penggunaan SAK ETAP 8. Memahami Manfaat dari SAK ETAP 9. Memahami Perbedaan antara PSAK dengan SAK ETAP
2
BAB II PEMBAHASAN
1. Sejarah PSAK Tonggak sejarah pertama, menjelang diaktifkannya pasar modal di Indonesia pada tahun 1973. Pada masa itu merupakan pertama kalinya IAI melakukan kodifikasi prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia dalam suatu buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).” Kemudian, tonggak sejarah kedua terjadi pada tahun 1984. Pada masa itu, komite PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan kemudian mengkondifikasikannya dalam buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia 1984” dengan tujuan untuk menyesuaikan ketentuan akuntansi dengan perkembangan dunia usaha. Berikutnya pada tahun 1994, IAI kembali melakukan revisi total terhadap PAI 1984 dan melakukan kodifikasi dalam buku ”Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 Oktober 1994.” Sejak tahun 1994, IAI juga telah memutuskan untuk melakukan harmonisasi dengan standar akuntansi internasional dalam pengembangan standarnya. Dalam perkembangan selanjutnya, terjadi perubahan dari harmonisasi ke adaptasi, kemudian menjadi adopsi dalam rangka konvergensi dengan International Financial Reporting Standards (IFRS). Program adopsi penuh dalam rangka mencapai konvergensi dengan IFRS direncanakan dapat terlaksana dalam beberapa tahun ke depan.Dalamperkembangannya, standar akuntansi keuangan terus direvisi secara berkesinambungan, baik berupa berupa penyempurnaan maupun penambahan standar baru sejak tahun 1994. 2. Sejarah SAK ETAP Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP). SAK ETAP ini berlaku secara efektif untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011. Ikatan Akuntan Indonesia sejak Juli 2009 telah meluncurkan standar akuntansi ETAP (SAK-ETAP). Nama standard ini sedikit unik karena exposure draftnya diberi nama Standar Akuntansi UKM (Usaha Kecil dan Menengah), namun mengingat
3
definisi UKM sendiri sering berubah, maka untuk menghindari kerancuan, standard ini diberi nama SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Dengan adanya SAK ETAP, maka perusahaan kecil seperti UKM tidak perlu membuat laporan keuangan dengan menggunakan PSAK umum yang berlaku. Di dalam beberapa hal SAK ETAP memberikan banyak kemudahan untuk perusahaan dibandingkan dengan PSAK dengan ketentuan pelaporan yang lebih kompleks. Perbedaan secara kasat mata dapat dilihat dari ketebalan SAK-ETAP yang hanya sekitar seratus halaman dengan menyajikan 30 bab. 3. Pengertian PSAK Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan pedoman dalam melakukan praktek akuntansi di mana uraian materi di dalamnya mencakup hampir semua aspek yang berkaitan dengan akuntansi, yang dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan kemampua ndalambidang akuntansi yang tergabung dalam suatu lembaga yang dinamakan IkatanAkuntan Indonesia (IAI). Dengan kata lain, Pernyataan StandarAkuntansi Keuangan (PSAK) adalah buku petunjuk bagi pelaku akuntansi yang berisi pedoman tentang segala hal yang ada hubungannya dengan akuntansi. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) mencakup konvensi, peraturan dan prosedur yang sudah disusun dan disahkan oleh lembaga resmi (standard setting body) pada saat tertentu. Dari keseluruhan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan suatu buku petunjuk dari prosedur akuntansi yang berisi peraturan tentang perlakuan, pencatatan, penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang disusun oleh lembaga IAI yang didasarkan pada kondisi yang sedang berlangsung dan telah disepakati (konvensi) serta telah disahkan oleh lembaga atau institut resmi. Sebagai suatu pedoman, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) bukan merupakan suatu kemutlakan bagi setiap perusahasaan dalam membuat laporan keuangan. Namun paling tidak dapa tmemastikan bahwa penempatan unsur-unsur atau elemen data ekonomi harus ditempatkan pada posisi yang tepat agar semua date konomi dapat tersaji dengan baik, sehingga dapat memudahkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam menginterpretasikan dan megevaluasi suatu laporan keuangan guna mengambil keputusan ekonomi yang baik bagi tiap-tiap pihak. 4
4. Pengertian SAK ETAP SAK ETAP ini nampak seide dengan International Financial Reporting Standard for Small and Medium-sized Entities (IFRS for SMEs). Meskipun memiliki judul yang berbeda, namun baik SAK ETAP maupun IFRS for SMEs sama-sama diperuntukkan bagi entitas tanpa akuntabilitas publik, hanya saja istilah yang digunakan sebagai judul pada IFRS adalah small and medium-sized entities (SMEs). Jadi, apabila kita membandingkan judul pada IFRS for SMEs dan SAK ETAP, maka istilah entitas tanpa akuntabilitas publik sama pengertiannya dengan small and medium-sized entities. Apabila SAK ETAP telah disahkan pada bulan Mei 2009, IFRS for SMEs sendiri baru disahkan pada bulan Juli 2009. Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) adalah standar akuntansi yang disusun sebagai acuan dan dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik. 5. Ruang Lingkup PSAK Ruang lingkup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) umum dapat kita lihat dari pengertiannya yaitu pedoman dalam melakukan praktek akuntansi dimana uraian materi di dalamnya mencakup hampir semua aspek yang berkaitan dengan akuntansi, yang dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan kemampuan dalam bidang akuntansi yang tergabung dalam suatu lembaga yang dinamakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Dengan kata lain, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah buku petunjuk bagi pelaku akuntansi yang berisi pedoman tentang segala hal yang ada hubungannya dengan akuntansi. Ruang lingkup untuk PSAK dibanding SAK ETAP terlihat dari sasarannya, PSAK lebih diperuntukan untuk pelaporan keuangan organisasi skala besar yang mana telah listing di bursa saham yang laporan keuangannya ditujukan untuk memperoleh modal dari investor. Dengan kata lain, ruang lingkup PSAK sifatnya lebih konpleks dan untuk skala besar. 6. Ruang Lingkup SAK ETAP Sesuai dengan ruang lingkup SAK-ETAP maka Standar ini dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik yang dimaksud adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general 5
purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit. Lebih lanjut ruang lingkup standar ini juga menjelaskan bahwa Entitas dikatakan memiliki akuntabilitas publik signifikan jika : proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi. Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan standar tersebut. Hal ini dimungkinkan apabila misalnya pihak otoritas berwenang merasa ketentuan pelaporan dengan menggunakan PSAK terlalu tinggi biayanya ataupun terlalu rumit untuk entitas yang mereka awasi. 7. Alasan Penggunaan SAK ETAP 1) PSAK – IFRS based rumit dalam implementasinya seperti kasus PSAK 50 dan PSAK 55 meskipun sudah disahkan tahun 2006 namun implementasinya tertunda bahkan 2010 sudah keluar PSAK 50 (revisi). 2) PSAK – IFRS based menggunakan principle based sehingga membutuhkan banyak professional judgement. 3) PSAK – IFRS perlu dokumentasi dan IT yang kuat. 4) PSAK – IFRS based sulit diterapkan bagi perusahaan menengah kecil (Sumber: Tim Implementasi IFRS IAI) 8. Manfaat SAK ETAP 1) Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil, menengah, mampu untuk : a. Menyusun laporan keuangannya sendiri. b. Dapat diaudit dan mendapatkan opini audit. Sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk pengembangan usaha. 2) Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS sehingga lebih mudah dalam implementasinya. 6
3) Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan keuangan.
9. Perbedaan antara PSAK dengan SAK ETAP Pada dasarnya, SAK-ETAP adalah PSAK yang disederhanakan yaitu : 1. Mengabaikan yang tidak relevan. 2. Merupakan pilihan alternative standar akuntansi yang sederhana. 3. Penyederhanaan pengakuan dan pengukuran. 4. Mengurangi tingkat pengungkapan. 5. Penyederhanaan proses penyusunan.
Sedangkan
perbedaan
mendasar
yang
terdapat
di
SAK
ETAP
dibandingkan dengan PSAK adalah sebagai berikut : 1. Tidak mengatur pajak tangguhan 2. Hanya menggunakan metode tidak langsung untuk laporan arus kas. 3. Menggunakan cost model untuk investasi ke asosiasi dan menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan. 4. Tidak secara penuh menggunakan PSAK 50/55. 5. Hanya menggunakan model cost untuk aset tetap, aset tidak berwujud dan properti investasi, sedangkan PSAK-IFRS boleh memilih cost model atau model revaluasi. Berikut ini adalah table perbandingan PSAK dengan SAK-ETAP yang dapat membantu dalam mempelajari SAK-ETAP lebih jauh. No Elemen 1
PSAK
SAK ETAP
Penyajian Laporan
Laporan posisi keuangan
Sama dengan
Keuangan
Informasi yang disajikan
PSAK, kecuali informasi
dalam laporan posisi
yang disajikan dalam
keuangan
neraca, yang
Pembedaan asset lancar dan
menghilangkan pos:
tidak lancar dan laibilitas jangka pendek dan jangka
Aset keuangan 7
panjang
Properti investasi
Aset lancar
yang diukur pada
Laibilitas jangka pendek
nilai wajar (ED
Informasi yang disajikan
PSAK 1)
dalam laporan posisi
Aset biolojik yang
keuangan atau catatan atas
diukur pada biaya
laporan keuangan
perolehan dan nilai wajar (ED
(Perubahan istilah di ED PSAK 1: Neraca menjadi Laporan Posisi
PSAK 1)
Keuangan, Kewajiban (liability)
Kewajiban berbunga jangka
menjadi laibilitas)
panjang
Aset dan kewajiban pajak tangguhan
Kepentingan nonpengendalian
2
Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi
Tidak sama dengan
komprehensif
PSAK yang
o
o
Informasi yang
menggunakan
disajikan dalam
istilah laporan laba
laporan Laba Rugi
rugi komprehensif, SAK
Komprehensif
ETAP menggunakan
Laba rugi selama
istilah laporan laba rugi.
periode o
Pendapatan komprehensif lain selama periode
o
Informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif atau
8
catatan atas laporan keuangan 3
Penyajian Perubahan
Sama dengan
Ekuitas
PSAK, kecuali untuk beberapa hal yang terkait pendapatan komprehensif lain.
4
Catatan Atas
Catatan atas laporan keuangan Sama dengan
Laporan Keuangan
Struktur
PSAK, kecuali
Pengungkapan kebijakan
pengungkapan modal.
Akuntansi
Sumber estimasi ketidakpastian
5
Laporan Arus Kas
Modal (ED PSAK 1)
Pengungkapan lain
Arus kas aktivitas operasi:
Sama dengan
metode langsung dan tidak
PSAK kecuali:
langsung
Arus kas aktivitas investasi
Arus kas aktivitas pendanaan
Arus kas mata uang asing
Arus kas bunga dan dividen,
operasi: metode tidak langsung
diatur.
non-kas Laporan
keuangan konsolidasi dan terpisah
Arus kas mata uang asing, tidak
pajak penghasilan, transaksi
6
Arus kas aktivitas
Persyaratan penyajian lapkeu Tidak diatur (Lihat Bab konsolidasi
Entitas bertujuan khusus
Prosedur konsolidasi
Lapkeu tersendiri
Lapkeu gabungan
12).
9
7
Kebijakan
PSAK 25 (Laba atau Rugi Bersih
akuntansi, estimasi, dan untuk periode Berjalan, Kesalahan kesalahan
SAK ETAP sudah maju satu langkah
Mendasar, dan Perubahan Kebijakan dibandingkan PSAK Akuntansi)
(tidak ada “kesalahan mendasar” dan “laba atau
Laba atau rugi bersih untuk
rugi luar biasa”).
Periode berjalan
Kesalahan Mendasar
Perubahan kebijakan Akuntansi
Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi
Konsistensi dan perubahan kebijakan akuntansi
Perubahan Estimasi akuntansi
Kesalahan.
Pos luar biasa
Laba atau rugi dari aktivitas normal
Operasi yang tidak dilanjutkan
Perubahan estimasi Akuntansi
Penerapan suatu standar Akuntansi keuangan
Perubahan kebijakan Akuntansi yang lain
8
Instrumen Keuangan
Dasar
Ruang lingkup: aset dan
PSAK 50 (1998).
kewajiban keuangan
Instrumen keuangan dasar:
Diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual, 10
pinjaman dan pinjaman yang diberikan
Impairment menggunakan incurred loss concept
Derecognition
Hedging dan derivatif
Ruang lingkup: investasi pada efek tertentu
Klasifikasi trading, held to maturity, dan available for sale. Hal tsb mengacu ke
9
Persediaan
Pengukuran persediaan
Biaya persediaan
Biaya pembelian
Biaya konversi
Biaya lain-lain
Biaya persediaan pemberian
Sama dengan PSAK
jasa
10 Investasi
Teknik pengukuran biaya
Rumus biaya
Nilai realisasi bersih
Pengakuan sebagai beban
Pengungkapan
Ruang lingkup: entitas
pada perusahaan
metode ekuitas
asosiasi
asosiasi dan entitas
Metode akuntansi
anak
Metode biaya
Metode ekuitas
Model nilai wajar (ED PSAK 15)
Ruang lingkup: entitas asosiasi dan entitas anak 11
Metode akuntansi
Entitas asosiasi : metode biaya
11 Investasi
Entitas anak :
Jointly controlled operation,
Sama dengan PSAK
asset, and entity
kecuali metode akuntansi
pada perusahaan asosiasi dan entitas
Metode akuntansi
hanya menggunakan
anak
Metode konsolidasi
metode biaya.
proporsional
Metode ekuitas
Model nilai wajar (ED PSAK 12 : PBA/PBO/PBE)
12 Property Investasi
Metode akuntansi
Metode akuntansi: model biaya
Model nilai wajar
Model biaya 13 Aset Tetap
Menggunakan pendekatan
Sama dengan
komponenisasi
PSAK kecuali:
Pengukuran menggunakan model biaya atau model
menggunakan
revaluasi
Pengukuran biaya perolehan
Pengakuan pengeluaran selanjutnya
Penyusutan
Tidak perlu review nilai residu, metode penyusutan, dan umur manfaat setiap akhir periode pelaporan, tetapi jika ada indikasi perubahan saja
Tidak
pendekatan komponenisasi.
Revaluasi diijinkan jika dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah. Hal ini mengacu ke PSAK 16 (1994)
12
Tidak perlu review nilai residu.
14 Asset Tidak Berwujud
Prinsip umum untuk
Sama dengan
pengakuan
PSAK, kecuali aset tidak
Pengakuan awal, pengukuran berwujud yang diperoleh selanjutnya
dari penggabungan usaha.
Amortisasi selama umur manfaat atau 10 tahun
Penurunan nilai
Menggunakan metode
Tidak diatur
pembelian
Goodwill dimaortisasi 5 tahun atau 20 tahun dengan justifikasi manajemen
15 Sewa
Mengatur perjanjian yang
mengandung sewa
Klasifikasi bersifat principle based
Laporan keuangan lessee dan
Tidak mengatur perjanjian yang mengandung sewa (ISAK 8)
lessor
Klasifikasi sewa: kombinasi IFRS for SMEs dan SFAS 13
Laporan keuangan lessee dan lessor menggunakan PSAK 30 (1990): 13
Akuntansi Sewa Guna Usaha
16 Ekuitas
Kewajiban diestimasi
Kewajiban kontinjensi
Aset kontinjensi
Penjelasan
Akuntasi ekuitas untuk badan PSAK, kecuali :
Sama dengan PSAK
Sama dengan
usaha bukan PT
Akuntansi ekuitas untuk badan usaha berbentuk PT
17 Pendapatan
Reorganisasi
Selisih penilaian kembali
Penjualan barang
Penjualan jasa
Kontrak konstruksi
Bunga, dividen dan royalti
Lampiran kasus
Reorganisasi
Selisih penilaian kembali
Sama dengan PSAK.
pengakuan pendapatan (ED PSAK 23) 18 Biaya Pinjaman
Komponen biaya pinjaman
Biaya pinjaman langsung
Pengakuan dan kapitalisasi
dibebankan
biaya pinjaman 19 Penurunan Nilai Aset
Penurunan nilai persediaan
Sama dengan
Penurunan nilai non-
PSAK, kecuali:
persediaan
Penurunan nilai goodwill
Ruang lingkup yang meliputi semua jenis aset.
Tidak mengatur penurunan nilai 14
goodwill
Ada tambahan penurunan nilai untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang menggunakan PSAK 31: Akuntansi Perbankan paragraf 16 dan 17.
20 Imbalan Kerja
Imbalan kerja jangka pendek Sama dengan
Imbalan pasca kerja, untuk
PSAK, kecuali untuk
manfaat pasti menggunakan
manfaat pasti
PUC
menggunakan PUC dan
Imbalan jangka panjang
jika tidak bisa,
lainnya
menggunakan metode
yang disederhanakan Pesangon pemutusan kerja 21 Pajak Penghasilan
Menggunakan deferred taxconcept
Pengakuan dan pengukuran pajakkini
Pengakuan dan pengukuran pajaktangguhan
Menggunakan taxpayable concept
Tidak adapengakuan danpengukuran pajaktangguhan
22 Mata Uang Pelaporan
Mata uang pencatatan dan
Sama dengan 15
pelaporan
PSAK Mata Uang
Mata uang fungsional
Pelaporan
Penentuan saldo awal
Penyajian komparatif
Perubahan mata uang pencatatan dan pelaporan
Mata uang fungsional
Pelaporan transaksi mata uang asing dalam mata uang fungsional
Perubahan mata uang fungsional (Pada prinsipnya sama)
23 Peristiwa setelah
akhir periode pelaporan
Peristiwa yang memerlukan
Sama dengan PSAK
penyesuaian
Peristiwa yang tidak memerlukan penyesuaian
24 Pengungkapan pihak-
Pengertian pihak-pihak yang Sama dengan PSAK 7
pihak yang
mempunyai hubungan
mempunyai hubungan
istimewa
istimewa 25 Aktivitas Khusus
Pengungkapan
Akuntansi perkoperasian
Akuntansi minyak dan gas
Tidak diatur
bumi
Akuntansi pertambangan umum
Akuntansi perusahaan efek
Akuntansi reksa dana
Akuntansi perbankan dan
16
asuransi 26 Ketentuan Transisi
Retrospektif atau prospektif (jika tidak praktis) yang diterapkan secara prospective catchup (dampak ke saldo laba)
Perpindahan dari dan ke SAK ETAP
27 Tanggal Efektif
Berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011, penerapan dini 1 Januari 2010
Penulis : Roy Iman Wirahardja (Anggota DSAK) Ersa Tri Wahyuni (Direktur Teknis IAI)
17
BAB IV KESIMPULAN Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan suatu buku petunjuk dari prosedur akuntansi yang berisi peraturan tentang perlakuan, pencatatan, penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang disusun oleh lembaga IAI yang didasarkan pada kondisi yang sedang berlangsung dan telah disepakati (konvensi) serta telah disahkan oleh lembaga atau institut resmi. Sebagai suatu pedoman, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) bukan merupakan suatu kemutlakan bagi setiap perusahasaan dalam membuat laporan keuangan. Namun paling tidak dapa tmemastikan bahwa penempatan unsur-unsur atau elemen data ekonomi harus ditempatkan pada posisi yang tepat agar semua date konomi dapat tersaji dengan baik, sehingga dapat memudahkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam menginterpretasikan dan megevaluasi suatu laporan keuangan guna mengambil keputusan ekonomi yang baik bagi tiap-tiap pihak. Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) adalah
standar
akuntansi
yang
disusun
sebagai
acuan dan
dimaksudkan
untuk
digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik. Sesuai dengan ruang lingkup SAK-ETAP maka Standar ini dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik yang dimaksud adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.
18
BAB V PENUTUP Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada untuk makalah ini. Penyusun berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini dan penyusunan makalah di kesempatankesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penyusun pada khususnya juga para pembaca yang pada umumnya.
19
Daftar Pustaka
IAI Global, Prinsip Standar Akuntansi, http://www.iaiglobal.or.id/v02/prinsip_akuntansi/standar.php?cat=SAK%20ETAP&id=71z Data Kata, 2014 Standar Akuntansi dan Perkembangan PAI-PSAK, https://datakata.wordpress.com/2014/10/07/standar-akuntansi-dan-perkembangannya-paipsak/ Ersa Triwahyuni, 2011, http://ersatriwahyuni.blogspot.co.id/2011/01/sebagian-dari-tulisan-ini-pernah-dibuat.html Risalah Akuntansi, 2014 Pengertian PSAK, http://risalahakuntansi.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-psak-apa-itu-psak.html IAI Global, http://www.iaiglobal.or.id/data/referensi/ai_edisi_19.pdf Keuangan LSM, Perbedaan SAK ETAP dengan PSAK, http://keuanganlsm.com/perbedaan-sak-etap-dengan-psak/
Academia, Materi SAK ETAP, https://www.academia.edu/7652169/Materi_SAK_ETAP
20
View more...
Comments