Makalah Perang Padri Edit

October 6, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Makalah Perang Padri Edit...

Description

 

MAKALAH PERANG PADRI Dibuat sebagai tugas dalam mata kuliah Sejarah Islam Indonesia Masa Kolonial Dosen Pengampu: Herawati, S. Ag., M. Pd.

Oleh : M. Yudha Hutama

(17101020080)

Iram Kuswanto

(17101020099)

Hasnan Rifki

(17101020102) (17101020102)

Intan Hani

(18101020085)

JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA 2020

 

DAFTAR ISI DAFTAR ISI....................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1 A.

Latar Be Belakang.....................................................................................................1

B.

Rumusan Ma Masalah................................................................................................2

C.

Tujuan...................................................................................................................2

BAB II PERANG PADRI DI SUMATRA BARAT .......................................................3 A.

La Lata tarr Bel Belak akan ang g Per Peran ang g Pad Padri ri..............................................................................3

B.

Jala Jalann nnya ya Pera Perang ng Pa Padr drii.........................................................................................6

C.

Akhir hir Per Peran ang g Pa Padri dri..............................................................................................9

BAB III KESIMPULAN................................................................................................13 DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14

ii

 

BAB I PENDAHULUAN

A. Lata Latarr Bela Belaka kang ng

Masyarakat Minangkabau telah memeluk Islam sejak abad 16 M.  Namun sampai awal abad 19 M, masyarakat masih melakukan adat yang  berbau maksiat seperti sabung ayam, berjudi, dan mabuk-mabukan. Hal ini menimbulkan polemik antara Tuanku Kota Tua dengan para muridnya ya yang ng lebi lebih h ra radi dika kal. l. Teru Teruta tama ma Tuan Tuanku ku na nan n Renc Renceh eh,, merek merekaa se sepa paka katt memberantas kemaksiatan akan tetapi dengan cara yang berbeda. Tahun 1803 M telah kembali dari Makkah tiga orang haji yang membaw mem bawaa paham paham Wahabi Wahabi,, yaitu yaitu Haji Haji Miskin Miskin dari dari Pandai Pandai Sikat, Sikat, Haji Haji Suma Su mani nik k da dari ri Dela Delapa pan n (VII (VII)) Kota Kota,, Haji Haji Piab Piaban ang g da dari ri Tana Tanah h Data Datar. r.1 Kemu Ke mudi dian an or oran angg- or oran ang g

itu itu

me memb mben entu tuk k

fo foru rum m

de dela lapa pan n

pe pemu muka ka

masyar mas yaraka akat. t. OrangOrang-ora orang ng itu dianta diantaran ranya ya adalah adalah Tuanku Tuanku nan Renceh Renceh,, Tuanku Tua nku Lubuk Lubuk Aur, Aur, Tuanku Tuanku Berapi Berapi,, Tuank Tuanku u Padang Padang Lawas, Lawas, Tuanku Tuanku Padang Luar, Tuanku Galung, Tuanku Biaro, dan Tuanku Kapau. Mereka mendapat julukan “Harimau nan Salapan”.2  Tuanku Kota Tua menolak untuk menjadi ketua dan digantikan oleh anaknya Mensiangan yang memimpin kelompok itu. Sejak saat itu mere me reka ka genc gencar ar mela melaku kuka kan n cera cerama mah h di masj masjid id-m -mas asji jid d ya yang ng isin isinya ya menyer men yeruka ukan n untuk untuk menjau menjauhi hi perbua perbuatan tan maksia maksiat. t. Ketega Keteganga ngan n semaki semakin n meningkat dengan adanya pertentangan dari beberapa kaum adat dengan cara menggelar sabung ayam di Kampung Batabuh. Tuanku Tua nku Pasaman Pasaman (Tuank (Tuanku u Lintau Lintau)) dari dari pihak pihak Padri Padri berini berinisiat siatif  if  untuk unt uk melaku melakukan kan perund perunding ingan an dengan dengan Kaum Kaum Adat. Adat. Perund Perunding ingan an ini dilang dil angsun sungka gkan n di Kota Kota Tengah Tengah dan dihadi dihadiri ri oleh oleh Raja Raja Minang Minangkab kabau au 1

  Muhammad Muhammad Ra Radja djab, b,  Perang Padri di Sumatra Barat (1803-1838) (Jaka (Jakarta: rta: Balai Balai Pustaka dan Kepustakaan Populer Gramedia. 2019), hlm. 8. 2

 Marwati Djoened1993), Poesponegoro Notosus anto, Sejarah Nasional Indonesia  IV , (Jakarta: Balai Pustaka. hlm. 169.dan Nugroho Notosusanto,

 

Tuan Tu anku ku Raja Raja Muni Muning ng Al Alam amsy syah ah da dari ri Pa Paga garu ruyu yung ng.. Pe Peru rund ndin inga gan n itu itu  berakhir menjadi pertempuran. B. Rumu Rumusa san n Masa Masala lah h

1. Apa yang yang melat melatarb arbelak elakang angii Perang Perang Padri Padri?? 2. Bagaim Bagaimana ana prose prosess jalanny jalannyaa Perang Perang Padr Padri? i? 3. Bagaim Bagaimana ana akhi akhirr dari dari Peran Perang g Padri Padri?? C. Tujuan

1. Menjelaskan Menjelaskan latar belakang belakang terjadinya terjadinya Perang Perang Padri. Padri. 2. Menget Mengetahu ahuii jalan jalannya nya Perang Perang Padri. Padri. 3. Menjel Menjelask askan an penyeba penyebab b berakhir berakhirnya nya Perang Perang Padri Padri..

2

 

BAB II PERANG PADRI DI SUMATRA BARAT

A. Latar Latar Belak Belakang ang Perang Perang Padri Padri

Pera Perang ng Padr Padrii diaw diawal alii ka kare rena na ra raja, ja, ba bang ngsa sawa wan, n, da dan n pe peng nghu hulu lu mengambil alih peranan penting dalam pemerintahan adat. Akibat dari itu, timbul kebiasaan-kebiasaan yang keluar dari syariat Islam, sedangkan para  pembesar adat tak mampu menghalangi, bahkan turut mengikuti kebiasaan  buruk itu. Maka muncul reaksi dari pihak ulama atau Kaum Padri untuk  memp me mpro rotes tes ke kebi biasa asaan an ya yang ng dilak dilakuk ukan an ol oleh eh ke kelo lomp mpok ok ad adat at te terse rsebu but. t. Perbedaan pendapat diantara dua kelompok ini terjadi di wilayah kerajaan Paguruyung Paguruyun g dan sekitarnya, sekitarnya, kaum ulama menilai menilai kebiasaan kebiasaan kaum adat yang melakukan kegiatan seperti sabung ayam, mabuk-mabuk, berjudi dan kebiasan buruk lainnya tidak sesuai dengan syariat Islam. Kaum Padri khawatir kebiasaan ini semakin meluas dan merusak generasi muda. Pada akhir abad ke-18 M, seorang ulama dari kampung Kota Tua di Dara Darata tan n

Agam Agam,,

yait yaitu u

Tuan uanku Kot otaa

Tua

mula mulaii

men eng gaj ajar ark kan

 pembaharuan. Dia memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa kebiasaan kebia saan itu menyimpan menyimpang g jauh dengan syariat Islam yang murni dengan menunjukan dalil bahwa hidup itu harus mengikuti Al-Qur’an dan Sunnah 3

 Nabi SAW.   Dianta Diantara ra murid murid Tuanku Tuanku Kota Tua, Tua, adalah adalah Tuangk Tuangku u nan Renceh yaitu ulama yang sangat terkenal sangat taat dan pintar serta ahli agama di daerah Luhak Agam. Pada tahun 1083 M telah kembali tiga orang haji dari Mekkah, yaitu Haji Miskin, Haji Sumanik, dan Haji Piabang. Mereka menyaksikan langsu lan gsung ng bagaim bagaimana ana kaum kaum Wahabi Wahabi di Mekkah Mekkah meluru meluruska skan n agama agama dan menghilang mengh ilangkan kan Bid’ah Bid’ah sehingga sehingga mereka juga ingin meluruskan meluruskan agama di

3

 Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, Notosus anto, Sejarah Nasional Indonesia  IV ), ), hlm. 169.

3

 

negerinya, negeri nya, Minangkaba Minangkabau. u.4  Den Denga gan n in inii mer erek ekaa mula mulaii men mengaja gajarr di kampun kam pung-k g-kamp ampun ung g dengan dengan bantua bantuan n seoran seorang g penghu penghulu lu yang yang bernam bernamaa Kuncir gelar Datuk Batuah, Haji Miskin melarang Penduduk setempat menyabung menyab ung ayam. ayam. Larang Larangan an ini tidak tidak direspo direspon n oleh oleh pendu penduduk duk.. Haji Haji Miskin kesal lalu membakar balai tempat menyabung ayam. Kaum Adat mara ma rah h da dan n Haji Haji Misk Miskin in dike dikeja jarr sampa sampaii di Kota Kota Lawa Lawas, s, di disi sini ni be beli liau au mendapat perlindungan dari Tuanku Mensiangan. Den De ngan gan

kejad ejadia ian n

in inii

kelo elompo pok k

ad adat at se sem mak akin in mar arah ah dan

menimbulkan perkelahian antara Kaum Adat dengan beberapa orang yang menaruh simpati kepada Haji Miskin. Akibatnya Haji Miskin pindah ke Kamang Kam ang dan bertem bertemu u dengan dengan Tuan Tuan nan Renceh Renceh.. Tuank Tuanku u nan Renceh Renceh terta tertari rik k de deng ngan an pe pemi miki kiran ran oleh oleh Haji Haji Misk Miskin in ka karen renaa selar selaras as de deng ngan an  pemikiran beliau, ingin meluruskan kebiasaan orang-orang setempat. Peng Pengar aruh uh terse tersebu butt melu meluas as di Luha Luhak k Agam Agam,, Cand Candun ung g da dan n Kota Kota Tua. Tua. Dengan mengajak Tuanku-tuanku yang berada di daerah setempat untuk  membentuk persekutuan melawan Kaum Adat. Dengan membuat gerakangerakan seperti di setujui oleh Tuanku Kota Tua sebagai pemimpin ulama di daerah tersebut. Tetapi dia menyarankan agar dilakukan secara damai. Menurut dia yang keras akan menimbulkan perlawanan yang keras juga. Karena sikapnya yang lunak neyebabkan Tuanku kota Tua tidak diangkat menjadi pemimpin. Pemimpin gerakan tersebut akhirnya diangkat Tuanku Mensiangan, juga seorang Ulama terkenal dan disegani di daerah VI Kota.   Tuan Tuanku ku Nan Nan Renc Renceh eh be bert rtek ekad ad mela melaku kuka kan n ge gerak rakan an de deng ngan an kekerasan. Setiap orang diharuskan melaksankan syariat Islam setepatnya. Adat Ad at lama lama ha haru russ diba dibasm smii se sehi hing ngga ga meni menimb mbul ulka kan n ke kece cema masan san pa para ra  penghulu. Kejadian ini menimbulkan reaksi dari para pemimpin Adat yang tidak tid ak tingg tinggal al diam diam dengan dengan segera segera melaks melaksana anakan kan menyab menyabung ung ayam ayam di kampung Batapuh, dekat sungai Puar dengan maksud untuk menghina kelompok Ulama (Padri). Dengan ini keadaan menjadi tegang, sehingga 4

Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia  IV), hlm. 169.  IV),

4

 

menimb men imbulk ulkan an pertem pertempur puran an di Batapu Batapuh, h, kelomp kelompok ok Ulama Ulama (Padri (Padri)) terus terus meny me nyeb ebar arka kan n

peng pengar aruh uh pema pemaha hama mann nnya ya..

Luha Luhak k

Lima Lima Pulu Puluh h Kota Kota

menerima dengan baik, tetapi Tilatang, Matur dan Candung menentang keti ketik ka Tuan ank ku nan nan Rence enceh h mey meyeb ebar arka kan n pemah emaham aman anny nya. a. Mak Maka  pertempuran demi pertempuran terjadi. Tuanku Kota Tua yang bertujuan menghendaki pembaharuan denga cara baik dan lunak berusaha mencegah meluasnya konflik, tetapi gagal. Dengan Denga n semangat semangat menyebar menyebar kebaikan, kebaikan, kelompok Ulama (Padri) (Padri) dapat diterima diberbagai daerah seperti Luhak Agam, IV Kota, Lembah Alahan, Panjang Luas, Padang Lawas, Jambak, Lubuk Ambacang, Alai, Bonjol Bon jol,, Pasir, Pasir, dan daerah daerah lainnya lainnya

meneri menerima ma pembah pembaharu aruan. an. Diantara Diantara

daerah dae rah-da -daerah erah yang yang disebu disebutt nantin nantinya ya memega memegang ng perana peranan n pentin penting. g. Di Lembah Arahan Panjang pemimpin Lembah pemimpin yang tertinggi tertinggi adalah Datuk Bandaro telah mempelajari paham pembaharuan menjadi tertarik dan menerimanya. Dengan Denga n demikian demikian pengaruh Kelompok Kelompok Ulama meluas di Lembah Lembah Alahan Panjan ang g.

Wala alaupun

ada

juga

kelompok

pen eng ghulu

yang

tidak 

menyetujuinya yang dipimpin oleh Datuk Sati. Daerah yang pengaruh yang lebih besar dan kuat adalah Bonjol yang yan g mendir mendirika ikan n benten benteng g besar, besar, didalam didalamnya nya terdap terdapat at sebuah sebuah Mesjid Mesjid,, empa em patt pulu puluh h ru ruma mah h dan dan tiga tiga gubu gubuk k ke keci cil. l.5  Ket Ketika ika Datuk Datuk Bandor Bandoro o mening men inggal gal yang yang mengga menggatik tikan an menjad menjadii pemimp pemimpin in adalah adalah Muhamm Muhammad ad Syahab atau dikenal dengan dengan Tuanku Imam Bonjol. Tuanku Imam Bonjol Bonjol lahir pada tahun 1774 M, yang merupakan anak dari Tuanku Rajanuddin. Di Dida daera erah h lain lain sepert sepertii tana tanah h Data Datar, r, ka kaum um Padr Padrii di dipi pimp mpin in ol oleh eh Tuanku Pasaman bergelar Tuanku Lintau, didaerah ini merupakan daerah yang pengaruh adatnya sangat kuat. Disini juga pemerintahan kerajaan Pagaruyung yaitu Tuanku Raja Muning berkedudukan. Pertempuran antara Kaum Padri dan Kaum Adat segera meletus di tanah Datar ini. Dalam konflik ini kaum adat terdesak, sehingga pengaruh kaum Padri meluas.

5

 Muhammad Radjab, Perang Radjab, Perang Padri di Sumatra Barat (1803- 1838), 1838), hlm. 36.

5

 

Pe Pera rang ng sa saud udar araa ini ini melu meluas as te teru russ da dan n ke kemu mudi dian an meng mengal alam amii  perkembangan baru setelah kekuatan asing mulai campur tangan. Yang  berkuasa pada saat itu di Sumatera Barat adalah Inggris dan membuka kantor di Air Bangis, Padang dan Cinkuk. Pada tahun 1818 M, Letnan Gubern Gub ernur ur Thomas Thomas Stanfo Stanford rd Rafles Rafles mengun mengunjun jungi gi Padang Padang.. Kaum Kaum Adat Adat memint mem intaa bantua bantuan n kepada kepada pihak pihak Inggri Inggriss dengan dengan mengut mengutus us dua orang orang Tuanku Tua nku dari dari Suroas Suroaso o yang yang mewaki mewakili li Raja Raja Minang Minangkab kabau au yaitu yaitu Tuanku Tuanku Alam Ala m dan Sultan Sultan Keraja Kerajaan an Alam. Alam. Raffles Raffles menimb menimbang ang permin permintaa taan n dari dari Kaum Adat untuk untuk mengkalkul mengkalkulasi asi untung-ru untung-ruginya ginya,, sambil sambil menghubun menghubungi gi kaum kau m Padri Padri dengan dengan menawa menawarka rkan n jasa-jas jasa-jasaa yang yang mengun menguntun tungka gkan, n, akan akan tetapi tetapi ditola ditolak k oleh oleh Kaum Kaum Padri Padri karena karena tidak tidak ada kesesua kesesuaian ian pendap pendapat. at. Sebenarnya ini adalah taktik Raffles untuk mengusai daerah pedalaman yang subur. yang subur. Menuru Menurutny tnya, a, hanya hanya dengan dengan mengad mengadaka akan n perjan perjanjia jian n setiasetiakawan Minangkabau dapat lebih mudah dikuasai.  Namun pada tahun 1814 M Inggris resmi meninggalkan Sumatra Bara Ba ratt

kare karena na

kese kesepa paka kata tan n

Pe Perj rjan anji jian an

Lond London on,,

ka kare rena nany nyaa

In Ingg ggri riss

menyerahkan daerah kekuasaannya di Sumatera Barat kepada Belanda. Pemerin Pem erintaha tahan n Beland Belandaa mengan mengangka gkatt James James Du Puy sebaga sebagaii Reside Residen. n. Kemudian kaum Adat beralih meminta bantuan kepada Belanda.6 Pada tanggal 10 Februari 1821 M, Residen Du Puy dan Tuanku Suruaso Sur uaso beserta beserta empat empat belas belas Penghu Penghulu lu mewaki mewakili li negeri negeri Minang Minangkab kabau au 7

mengadakan Perjanjian.  Dengan dasar perjanjian ini beberapa daerah di Minang Min angkab kabau au dikuas dikuasai ai oleh oleh Beland Belanda. a. Strate Strategi gi ini bukan bukan semata semata untuk  untuk  melawan kaum Padri tetapi, semata untuk menanamkan kekuasaannnya. Pada tanggal 18 Februari 1821 M Belanda telah menduduki Simawang sejak ini dimulailah Perang Padri melawan Belanda. Peranan kaum Adat sebagai musuh utama digantikan oleh pihak Belanda.

6

 Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia  IV , hlm. 172. 7  Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia  IV, hlm. 172.

6

 

B. Jalann Jalannya ya Perang Perang Padri Padri

Perang Padri dibagi dalam tiga tahap. ta hap. Pertama tahun 1821-1825 M, dita ditand ndai ai

deng dengan an

melu meluas asny nyaa

perl perlaw awan anan an

ra raky kyat at

ke kese selu luru ruh h

da daer erah ah

Minang Mina ngka kaba bau. u. Kedu Keduaa tahu tahun n 1825 1825-1 -183 830 0 M, di dita tand ndai ai mere mereda dany nyaa  pertempuran dengan adanya perjanjian yang dilakukan Belanda kepada gerakan Kaum Padri yang mulai melemah. Ketiga tahun 1830-1838 M dita ditand ndai ai de deng ngan an pe perl rlaw awan anan an da dari ri Kaum Kaum Pa Padr drii ya yang ng meni mening ngka katt da dan n  penyerbuan

Belanda

secara

besar-besaran

dan

diakhiri

dengan

tertangkapnya pemimpin-pemimpin Padri.8 1. Tahap Tahap pertam pertamaa (182 (1821-1 1-1825 825 M) Belanda berhasil menduduki Batusangkar pada tahun 1821 M, di bawah pimpinan pimpinan Letkol Letkol Raff. Tuanku Imam Bonjol selaku  pemimpin pasukan melakukan serangan balasan kepada Belanda di Batusangka Batusangkarr dan berhasil memukul memukul mundur mundur Belanda. Belanda.9  Setelah Belanda memperkuat diri, Letkol Raff menyusun rencana kembali guna guna mere merebu butt Luha Luhak k Agam Agam,, Kota Kota Lawa Lawas, s, Pa Pada daii Sika Sikatt da dan n Gun Gu nung ng..

Dala Dalam m

pert pertem emp pur uran an

in inii

te tert rtan angk gkap apla lah h

Tua uan nku

Pama Pamans nsia iang ngan an da dan n mend mendap apat at hu huku kuma man n da dari ri Bela Beland ndaa ya yait itu u dihukum gantung.10 Akhi Ak hirr tahun tahun 18 1822 22 M Tuan Tuanku ku Imam Imam Bonj Bonjol ol be bersa rsama ma  pasukannya melakukan serangan balasan di berbagai daerah. Serangan ini berhasil merebut Sungai Puar, Gunung, Sigandang dan Tajong Alam. Pada tahun 1823 M terjadi pertempuran yang hebat antara pasukan Padri dan Belanda. Banyak korban jatuh dari kedua belah pihak, oleh karena itu Belanda mengusulkan adanya penjanjian gejatan senjata. Akhirnya tanggal 22 Januari

8

Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia  IV , hlm. 172. 9  J. Supriyo, “Ulama “ Ulama dalam perlawanan bangsa Indonesia terhadap Belanda Abad XIX  sampai XX”,diakses XX”,diakses dari http://digilib.uinsby.ac.id, pada tanggal 19 Februari 2020 pukul 14.00. 10

 K.19 Subroto,” Subroto,”Tuanku Tuanku Imam14.00. Bonjol & Gerakan Padri”,diakses Padri ”,diakses dari http://m.kiblat.net,  pada tanggal Februari 2020 pukul

7

 

1824 M perjanjian genjatan senjata di Mansang ditanda tangani oleh kedua belah pihak. Perjanjian ini hanya bertahan selama satu bulan. Belanda secara tiba-tiba melakukan penyerangan di daerah Luhak Tanah Datar dan Luhak Agam. Belanda berhasil mendirikan benteng di sana yang bernama Fort de Kock. Pada tanggal 29 Oktober 1825 M Kolonel Stuers berhasil mengadakan kontrak perdamaian baru de deng ngan an ka kaum um Padr Padrii ya yang ng di diwa waki kili li ol oleh eh Tuan Tuanku ku Kera Kerama mat. t.11 Perjanjian itu ditanda tangani di Padang tanggal 15 November  1825 M. 2. Taha Tahap p kedu keduaa (182 (18255-18 1830 30 M) M) Dala Da lam m tah tahap ked kedua in inii ked edu ua bel elah ah pi pih hak sa sali lin ng menghormati isi perjanjian. Isi perjanjian tersebut antara lain: 1) Pemerin Pemerintah tah Hindia Hindia Beland Belandaa akan tetap medud meduduki uki  benteng- bentengnya yang dijadikan penunjuk   batas untuk memajukan ketentraman dan untuk  mencegah rakyat jangan perang memerangi antar  mereka. 2) Pemerin Pemerintah tah Hindia Hindia Belan Belanda da disatu disatu pihak pihak dan kaum kaum Padri Pad ri di lain lain pihak pihak berjan berjanji ji akan akan menghe menghenti ntikan kan serangan satu terhadap yang lain. 3) Pemerin Pemerintah tah Hindia Hindia Belanda Belanda mengak mengakui ui kekuasaa kekuasaan n Tuan Tuanku di Lintau, Lima Puluh Kota, Talawi dan Kamang (Agam). 4) Ked Kedua belah elah pih ihak ak berj berjan anji ji ak akan an mel elin ind dun ungi gi mereka mer eka dalam dalam perjal perjalana anan n dan perdag perdagang angan, an, dan mujir (pengungsi) yang kembali di kampungnya.

11

 Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional  Indonesia IV , hlm.176.

8

 

5) Pe Peme meri rint ntah ah Hi Hind ndia ia Bela Beland ndaa be berj rjan anji ji tida tidak k ak akan an menc me ncam ampu puri ri

ur urus usan an

ag agam amaa

da dan n

ke kepe perc rcay ayaa aan n

 penduduk.12 Akan tetapi perjanjian tanggal yang ditandatangani pada tangga tan ggall 15 Novemb November er 1825 1825 tidak tidak berlan berlangsu gsung ng lama. lama. Beland Belandaa melang mel anggar gar perjan perjanjia jian n seperti seperti yang yang dilaku dilakukan kan pada pada perjan perjanjia jian n Mansang.

3. Taha Tahap p ketig ketigaa (1830 (1830-1 -183 838 8 M)  

Pada Pada masa masa in inii ka kaum um Pa Padr drii da dan n Adat Adat be bersa rsatu tu mela melawa wan n

Belanda. Rakyat Minangkabau yang dipimpin oleh ulama Padri  bahu membahu dalam mengusir Belanda Belanda dari Sumatra Barat. Pada tanggal 11 Januari 1833 M kaum Padri dan seluruh rakyat Sumatra Barat serentak melakukan penyerangan terhadap Bela Be land nda. a. Pada Pada pe peny nyer eran anga gan n in inii Bela Beland ndaa mend mendap apat at ba bany nyak  ak  kemenangan kemen angan,, terutama terutama di daerah sekitar Bonjol, dimana pasukan pasukan musuh melakukan blockade.13 Pasukan musuh dipimpin langsung oleh pimpinan tertinggi militer mil iter di Sumatra Sumatra Barat, Barat, Letkol Letkol Vermeu Vermeulen len Krieng Krienger. er. Daerah Daerah Sip Sipis isan ang g

dipo ipora rakk-p por oran and dak akan an

ol oleh eh

pas asuk ukan an

Padr Padrii

yang yang

meng me ngak akib ibatk atkan an ba bany nyak akny nyaa musu musuh h ya yang ng mati mati.. Hany Hanyaa Letk Letkol ol Vermeulen Krienger dan beberapa anak buahnya yang selamat dan dan mere mereka ka la lari ri ke huta hutan n be bela lant ntar araa ag agar ar bi bisa sa ke kemb mbal alii ke Bukittinggi. Pada tanggal 22 Juli 1833 M pertahanan kaum Padri di Tanjung Tanju ng Alam mendapat serangan dari Belanda. Belanda. Kemudian pada 10 September 1833 M pertempuran yang terjadi di sekitar jurang antara Mantua dan Agam menimbulkan kekalahan pasukan Padri.

12

 Muhammad

Radjab, Perang Padri di Sumatra Barat (1803- 1838), hlm.101. Radjab, Perang 1838), hlm.101.

13

 K. Subroto ,”Tuanku Imam Bonjol & Gerakan Padri”,diakses Padri”,diakses dari http://m.kiblat.net, http://m.kiblat.net,  pada tanggal 19 Februari 2020 pukul 14.00.

9

 

Pasu Pasuka kan n Padr Padrii teta tetap p me mela laku kuka kan n pe peny nyera erang ngan an pa pada da po poss-po poss maupun benteng-benteng Belanda C. Akhir Akhir Perang Perang Padri Padri

Setelah berangsur-angsur melakukan usaha, akhirnya pada tahun 18 1834 34 M Bela Beland ndaa da dapa patt memu memusat satka kan n ke keku kuat atan anny nyaa un untu tuk k meny menyera erang ng Bonjol. Jalan-jalan yang menghubungkan Bonjol dengan daerah pantai  berhasil dikuasai oleh Belanda. Pada akhir September 1834 M pasukan Belanda menyiapkan pasukan besar untuk mulai menyerang Bonjol. Pada tahun tah un 18 1835 35 M Beland Belandaa menger mengerahk ahkan an sebagi sebagian an besar besar geraka gerakan-g n-gerak erakan an militernya untuk meruntuhkan kekuatan kaum Padri di Bonjol.14  Hal ini nampak nam pak dalam dalam persiap persiapan an mereka mereka ketika ketika berope beroperasi rasi ke daerah daerah Alahan Alahan Panjang dengan mengerahkan pasukan yang cukup besar. Bonjol di dekati dari beberapa jurusan. Pada tanggal 21 April 1835 M dua kelompok pasukan Belanda telah menyerang pertahanan kaum Padri di sekitar Semawang Gedang. Pasu Pasuka kan n Padr Padrii ya yang ng mela melaku kuka kan n pe pert rtem empu pura ran n te tern rnya yata ta tida tidak k da dapa patt mengat men gatasi asi kekuat kekuatan an musuh, musuh, sehing sehingga ga terpaks terpaksaa menyin menyingki gkir. r. Pasuka Pasukan n Bela Be land ndaa ke kemu mudi dian an be berg rgera erak k maju maju sampa sampaii di de deka katt Kump Kumpul ulan an da dan n disa disamb mbut ut oleh oleh pa pasu suka kan n ka kaum um Padr Padrii ya yang ng be bera rada da di da daer erah ah te terse rsebu but. t. Kekuatan kaum Padri sebesar 12.000 orang di daerah itu akhirnya dapat mengal men galahk ahkan an pasukan pasukan Beland Belandaa sehing sehingga ga pemimp pemimpin in pasuka pasukan n Beland Belandaa merasa mer asa perlu perlu mendat mendatang angkan kan bantua bantuan n pasuka pasukan n yang yang sedang sedang berada berada di Bati Ba tipo po..

Se Sete tela lah h

me mend ndap apat atka kan n

ba bant ntua uan n

pa pasu suka kan n

Bela Beland ndaa

ke kemb mbal alii

menyer men yerang ang dan Padri Padri mengal mengalami ami kealah kealahan an sehing sehingga ga terpaks terpaksaa mundu mundur. r. Pertahanan Belanda di Batu Bendindit kemudian dikepung oleh pasukan Padri, akan tetapi usaha itu gagal. Akhirnya pada tanggal 11 Mei 1835 M Belanda berhasil menduduki benteng Padri yang berada disebuah bukit dekat Bonjol.15 14

  Ma Marw rwat atii Djoe Djoene ned d Po Poes espo pone nego goro ro da dan n Nugr Nugroh oho o No Noto tosu susa sant nto, o, Sejar Sejarah ah Nasio Nasional  nal   Indonesia IV , hlm. 181. 15

  Ma Marw rwat atii Djoe Djoene ned d Po Poes espo pone nego goro ro da dan n Nugr Nugroh oho o No Noto tosu susa sant nto, o, Sejar Sejarah ah Nasio Nasional  nal   Indonesia IV , hlm. 182.

10

 

Kesu Ke suli lita tan n yang yang dial dialam amii kaum kaum Pa Padr drii di Bonj Bonjol ol be bera rawa wall da dari ri ditutu dit utupny pnyaa jalan-j jalan-jalan alan penghu penghubun bung g dengan dengan daerah daerah lai lain n oleh oleh pasuka pasukan n Belanda. Pada tanggal 11 sampai 16 Juni 1835 M sayap kanan pasukan Belanda berhasil Belanda berhasil menutup menutup jalan yang menghubungk menghubungkan an benteng benteng Bonjol Bonjol dengan daerah sebelah barat. Pada tanggal 16 Juni 1835 M benteng Bonjol telah ditembaki Meriam Belanda dan seterusnya pada tanggal 21 Juni kubu  pertahanan Belanda maju lagi sehingga lebih mendekati benteng Bonjol. Pertempuran yang berlangsung selama beberapa hari ini mengakibatkan Bela Be land ndaa ke kehi hila lang ngan an be bebe berap rapaa pa pasu suka kan, n, 30 serad seradad adu u te tewa wass da dan n 22 227 7 terluka.16 Hingga pada tanggal 16 Agustus 1835 M bukit yang terletak di dekat Bukit Terjadi telah jatuh ke tangan Belanda. Belanda. Serdadu Belanda pada tang tangga gall 25 Nove Novemb mber er 18 1835 35 M be berk rkum umpu pull di de depa pan n be bent nten eng g Bonj Bonjol ol  bersama dengan sejumlah 13.000 pasukan bantuan, yang terdiri dari  pasukan-pasukan bumiputera dari penduduk setempat maupun dari daerah lain lain.. Dalam Dalam pe pert rtem empu puran ran ya yang ng te terj rjad adi, i, be bent nten eng g Bonj Bonjol ol masih masih da dapa patt dipertahankan oleh kaum Padri. Selama tahun 1836 M kekuatan kaum Padri masih belum dapat dipatahkan militer Belanda. Untuk mematahkan benteng Bonjol, Belanda menger men gerahk ahkan an lagi lagi pasuka pasukan-p n-pasuk asukann annya ya di sekita sekitarr Bonjol Bonjol,, antara antara lai lain n  pasukan orang Afrika. Pasukan ini digabungkan dengan pasukan-pasukan orang Bugis yang sengaja dikerahkan oleh Belanda untuk mematahkan kaum Padri di Sumatera Barat. Pada tanggal 10 Agustus 1837 M, Tuanku Imam Bonjol menyatakan bersedia lagi untuk mengadakan perundingan  perdamaian. Belanda mengharap bahwa perundingan tersebut akan diikuti dengan kesediaan Tuanku Imam Bonjol untuk menyerah. Tetapi Belanda mend me ndug ugaa bahw bahwaa kese kesedi diaa aan n Tuan Tuanku ku Imam Imam Bonj Bonjol ol te ters rseb ebut ut ha hany nyaa merupakan siasat untuk memperoleh waktu untuk menggali lubang yang meng me nghu hubu bung ngka kan n da dala lam m da dan n lu luar ar be bent nten eng, g, di disam sampi ping ng itu itu ju juga ga un untu tuk  k  menget men getahu ahuii musuh musuh yang yang berada berada di sekita sekitarr benten benteng g Bonjol Bonjol.. Kegaga Kegagalan lan

16

 Muhammad Radjab, Perang Radjab,  Perang Padri di Sumatra Barat (1803- 1838), 1838), hlm. 308.

11

 

usaha perdamaian menyebabkan timbulnya lagi pertempuran pada tanggal 12 Agustus 1837 M Pasukan Belanda bergerak dari arah utara pada tanggal 1 Juli 1837 M menduduki Durian Tinggi dan Talu, dan kampung-kampung di Lubuk  Si Sik kapin aping g pada ada tan tangg ggal al 3 Ju Juli li 183 837 7 M. Bula Bulan n Okto Oktob ber 183 837 7 M  pengepungan dilakukan oleh pasukan-pasukan Belanda terhadap benteng Bonjol. Aksi saling tembak terjadi antara pasukan Belanda dan pasukan Padri. Meriam-meriam kaum Padri tidak banyak menolong karena musuh  berada dalam jarak dekat. Akhirnya benteng Bonjol di kuasai Belanda. Pasu Pasuka kan n Padr Padrii Bonj Bonjol ol ak akhi hirn rnya ya meny menyer erah ah ka karen renaa tida tidak k be berd rday ayaa lagi lagi  berhadapaan dengan pasukan musuh. Penyerahan Tuanku Imam Bonjol  beserta pasukannya terjadi pada tanggal 25 Oktober 1837 M dan merupakan pukulan berat bagi perlawanan kaum Padri pada umumnya. Kaum Padri terpaksa meninggalkan Bonjol untuk meneruskan perang di hutan-hutan. Tuanku Imam Bonjol kemudian dibuang ke Cianjur, Jawa Barat. Pada tanggal 19 Januari 1839 M dibuang ke Ambon, lalu pada tahu tahun n 18 1841 41 M dipi dipind ndah ahka kan n ke Mana Manado do,, da dan n meni mening ngga gall di disan sanaa pa pada da tanggal 5 November 1864 M. 17 Meskipu Mesk ipun n Tuanku Tuanku Imam Imam Bonjol Bonjol tel telah ah menyer menyerah ah pada pada Beland Belanda, a, gera geraka kan n

Pad Padri

teta tetap p

mener eneru usk skan an

per erju juan ang gan an..

Tua uan nku

Tam Tambu busi si

mengad men gadaka akan n perlaw perlawana anan n terhad terhadap ap Beland Belandaa di sekita sekitarr daerah daerah Rao dan Mandailing. Belanda menugaskan Mayor van Bethoven untuk menghadapi Tuanku Tambusi, pada bulan November dan Desember 1837 M, pasukan Belanda bergerak dan menduduki Portibi, Kota Pinang, Angkola, Sipirok, dan Padang Lawas.18 Pada tanggal 18 Januari 1838 M, Kolonel Michiels mengga men gganti ntikan kan Franci Franciss sebaga sebagaii kepala kepala pemerin pemerintah tahan an sipil sipil di Sumater Sumateraa Barat. Sementara Sementara itu usaha untuk untuk menindas menindas perlawanan perlawanan Tuanku Tambusi terus dijalankan. dijalankan. Tuank Tuanku u Tambusi Tambusi menyingki menyingkirr ke Dalu-dalu. Dalu-dalu. Bulan April 17

 Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional  Indonesia IV, hlm. IV, hlm. 183. 18

 Sartono Kartodirdjo dalam Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto , Sejarah Nasional Indonesia IV, hlm. IV,  hlm. 184.

12

 

1838 M Lubuk Antai ditinggalkan kaum Padri dan Dalu-Dalu diserang. Tuanku Tambusi berhasil dikalahkan pada 28 Desember 1838 M. Dengan demikian, secara umum perlawanan kaum Padri dapat dipatahkan pada akhir tahun 1838 M. Setelah itu mulailah kekuasaan Belanda tertanam di Sumatera Barat.

BAB III KESIMPULAN

Bedasarkan dari makalah yang telah kami susun bersama, kami mendapatkan kesimpulan bahwasannya faktor yang melatar belakangi terjadinya

13

 

 perang Padri adalah timbulnya perselisihan antara kaum Padri(ulama) dengan masyarakat Minangkabau yang masih menggenggam erat adat yang mereka miliki yang mana hal itu dianggap bertentangan dengan syariat islam. Peperangan ini  juga semakin diperparah dengan campur tangannya tangannya pihak Inggris dan Belanda setelah mendapat permintaan dari kaum adat. Seperti yang dipaparkan sebelumnya, perang Padri dibagi menjadi tiga tahap dan dalam prosesnya perang yang ditengarai oleh perselisihan tersebut kian menghebat seiring meluasnya perang ini di tanah Minangkabau. Pada tahap  pertama pihak Padri masih mampu untuk mengimbangi mengimbangi kekuatan Belanda. Namun karena dalam beberapa kali perjanjian damai yang dibuat oleh kaum Padri dan  pihak Belanda dilanggar oleh pihak Belanda, Belanda, kaum Padri mulai tertekan. Maka dalam tahap ketiga peperangan ini kaum Padri dan Adat bersatu untuk mengusir  belanda, walaupun demikian kekuatan Belanda Belanda kini telah kokoh dan tak tertandingi, kaum Padri dan Adat akhirnya mengalami kekalahan dan para  pemimpinnya ditangkap. Dengan kemenangan Belanda atas perang ini Belanda akhirnya berhasil menanam kekuasaannya di Sumatra Barat.

DAFTAR PUSTAKA

http://m.kiblat.net.. Subroto,K.2020.Tu Subroto,K.2020. Tuan anku ku Imam Imam Bonj Bonjol ol & Gera Geraka kan n Padr Padrii . http://m.kiblat.net (diakses pada 19 Februari 2020)

14

 

Supriyo,J. Supri yo,J. 2020. Ulama dalam perlawanan bangsa Indonesia terhadap Belanda http://digilib.uinsby.ac.id.. pada tanggal (diakses pada 19  Abad XIX sampai XX . http://digilib.uinsby.ac.id Februari 2020) Poespo Poe sponeg negoro oro,, Djoene Djoened d Marwat Marwatii dan Notosu Notosusant santo, o, Nugroh Nugroho.1 o.199 993. 3.  Sejarah  Nasional Indonesia IV . Jakarta: Balai Pustaka. Radjab, Muhammad.2019. Perang Muhammad.2019. Perang Padri di Sumatra Barat (1803- 1838) 1838)..  Jakarta: Balai Pustaka dan Kepustakaan Populer Gramedia.

15

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF