Makalah Peran Dan Fungsi Bidan
August 24, 2018 | Author: Nisa NurimaniahSasmita | Category: N/A
Short Description
Download Makalah Peran Dan Fungsi Bidan...
Description
PENDAHULUAN Dalam globalisasi ekonomi kita diperhadapkan pada persaingan global yang semakin ketat yang menuntut kita semua untuk menyiapkan manusia Indonesia yang berkualitas tinggi sebagai generasi penerus bangsa yang harus disiapkan sebaik mungkin secara terencana, terpadu dan berkesinambungan. Upaya tersebut haruslah secara konsisten dilakukan sejak dini, yang bekerja yakni sejak janin dalam kandungan, masa bayi dan balita, masa remaja hingga dewasa, bahkan sampai usia lanjut. Di era seperti sekarang ini, keberadaan seorang bidan sangat diperlukan. Bidan diakui sebagai profesional yang bertanggung jawab yang bekerja sebagai mitra perempuan dalam memberikan dukungan yang diperlukan. Misalnya, asuhan dan nasihat selama kehamilan, periode persalinan dan post partum, melakukan pertolongan persalinan di bawah tanggung jawabnya sendiri, dan memberikan asuhan pada bayi baru lahir dan bayi. Ruang lingkup asuhan yang diberikan oleh seorang bidan dan telah ditetapkan sebagai wilayah kompetensi bidan di Indonesia.
PENGERTIAN BIDAN Bidan adalah seorang wanita yang mengikuti pendidikan kebidanan yang diakui pemerintah yang telah menyelesaikan pendidikan tersebut dan lulus ujian yang ditentukan serta memperoleh ijazah yang terdaftar sebagai persyaratan utama melakukan praktek yang sesuai dengan profesinya. Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan. Definisi bidan menurut IBI adalah seorang perempuan yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan yang telah diakui pemerintah, dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku dan diberi izin secara sah untuk melaksanakan praktik. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan kebidanan di masyarakat, bidan diberi wewenang oleh pemerintah sesuai dengan wilayah pelayanan yang diberikan. Wewenang tersebut berdasarkan keputusan menteri kesehatan republik Indonesia nomor 900/menkes/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktik bidan.
•
•
UUD KEBIDANAN Peraturan dan Perundang-Undangan yang Melandasi Tugas, Fungsi dan Praktek Bidan Beberapa contoh peraturan perundang-undangan dan undang-undang yang terkait dengan praktik bidan: 1.KEPMENKESRI NO.900/M,ENKES/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktek bidan Merupakan revisdi dari Permenkes No.572/Menkes/per/vi/1996 yang mengatur tentang registrasi dan praktek bidan. Kepmenkes ini terdiri dari 11 bab dan 47 pasal. 2. Undang-Undang tentang aborsi Dasar hokum aborsi adalah sebagai berikut: KUHP Bab XIX tentang kejahatan terhadap nyawa orang Undang-Undang Kesehatan No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan UU RI No 23 tahun 1992 juga mengatur tentang Bayi Tabung.
3. PERAATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR:585/MEN.KES/PER/IX/1989 TENTANG PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK Terdiri dari 8 bab dan16 pasal.
PERAN DAN FUNGSI BIDAN Dalam melaksanakan profesinya bidan memiliki peran sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti. 1. Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan 2. Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja 3. Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal 4. Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa hamil dan persalinan dengan melibatkan klien/keluargaengan melibatkan mereka sebagai klien
5. Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 6. Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien/keluarga 7. Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga berencana 8. Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium serta menopause 9. Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan keluarga FUNGSI BIDAN
Fungsi bidan adalah sebagai berikut: 1. Melakukan asuhan kebidanan bagi ibu hamil. 2. Melakukan pertolongan persalinan. 3. Melakukan pertolongan pada ibu nifas 4. Melakukan perawatan pada bayi yang baru lahir 5. Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan prasekolah 6. Memberikan pelayanan KB 7. Memberikan bimbingan dan pelayanan terhadap gangguan system reproduksi. 8. Memberikan penyuluhan pada individu, keluarga dan masyarakat.
TANGGUNG JAWAB BIDAN Tanggung jawab Profesional dalam Asuhan Keperawatan atau Kebidanan 1. Terhadap Diri Sendiri; (a) Tidak dibenarkan setiap personal melakukan tindakan yang membahayakan keselamatan status kesehatan pasen. (b) Mengikuti praktek keperawatan atau kebidanan berdasarkan standar baru dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi canggih. (c) Mengembangkan opini berdasarkan data dan fakta. 2. Terhadap Klien atau Pasen; (a) Memberikan informasi yang akurat berhubungan dengan asuhan keperawatan atau kebidanan. (b) Memberikan asuhan keperawatan atau kebidanan berdasarkan standar yang menjamin keselamatan, dan kesehatan pasen. 3. Terhadap Profesinya; (a). Berusaha mempertahankan, dan memelihara kualitas
asuhan keperawatan, atau kebidanan berdasarkan standar, dan etika profesi. (b) Mampu dan mau mengingatkan sejawat perawat/bidan untuk bertindak profesional, dan sesuai etik moral profesi. 4. Terhadap Institusi/Organisasi; Mematuhi kebijakan dan peraturan yang berlaku, termasuk pedoman yang disiapkan oleh institusi atau organisasi. 5. Terhadap Masyarakat; Menjaga etika dan hubungan interpersonal dalam memberikan pelayanan keperawatan, atau kebidanan yang berkualitas tinggi.
BIDAN PROFESIONAL Bidan diakui sebagai tenaga profesional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan. Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak. PERAN BIDAN MENYELAMATKAN IBU DAN ANAK Pembangunan kesehatan pada hakekatnya diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, menyangkut fisik, mental, maupun sosial budaya dan ekonomi. Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan yang menyeluruh, terarah dan berkesinambungan. Masalah reproduksi di Indonesia mempunyai dua dimensi. Pertama: yang laten yaitu kematian ibu dan kematian bayi yang masih tinggi akibat bebagai faktor termasuk pelayanan kesehatan yang
relatif kurang baik. Kedua ialah timbulnya penyakit degeneratif yaitu menopause dan kanker. Dalam globalisasi ekonomi kita diperhadapkan pada persaingan global yang semakin ketat yang menuntut kita semua untuk menyiapkan manusia Indonesia yang berkualitas tinggi sebagai generasi penerus bangsa yang harus disiapkan sebaik mungkin secara terencana, terpadu dan berkesinambungan. Upaya tersebut haruslah secara konsisten dilakukan sejak dini yakni sejak janin dalam kandungan, masa bayi dan balita, masa remaja hingga dewasa bahkan sampai usia lanjut. Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting dan strategis terutama dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka kesakitan dan kematian Bayi (AKB). Bidan memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambungan dan paripurna, berfokus pada aspek pencegahan, promosi dengan berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat bersama-sama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk senantiasa siap melayani siapa saja yang membutuhkannya, kapan dan dimanapun dia berada. Untuk menjamin kualitas tersebut diperlukan suatu standar profesi sebagai acuan untuk melakukan segala tindakan dan asuhan yang diberikan dalam seluruh aspek pengabdian profesinya kepada individu, keluarga dan masyarakat, baik dari aspek input, proses dan output. Ada beberapa hambatan dalam penempatan bidan di desa antara lain: 1. Umur bidan relatif muda dan bukan dari desa sendiri. 2. Kesulitan menyesuaikan diri di tengah masyarakat. 3. Bidan bukan pegawai negeri sehingga tidak mempunyai penghasilan tetap. 4. Kemampuan desa untuk membangun Polindes masih terbatas sehingga banyak di antara bidan desa tidak mendapat dukungan sarana dari masyarakat. 5. Perkawinan bidan desa yang segera meningkatkan desa dan pindah mengikuti suami. 6. Pendidikan belum mencukupi untuk mampu mandiri sehingga bidan kurang berfungsi. 7. Karena berusia muda, bidan belum mendapat kepercayaan masyarakat sehingga orientasi kepada dukun masih dominan. http://viorenshaflody.blogspot.com/2011/09/makalah-peran-dan-fungsi-bidan-uud.html
View more...
Comments