Makalah Pengetahuan Alat Dan Bahan Seni Rupa

August 23, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Makalah Pengetahuan Alat Dan Bahan Seni Rupa...

Description

 

MAKALAH “ PENGETAHUAN ALAT DAN BAHAN SENI RUPA “ Di susun guna melengkapi tugas mata kuliah seni rupa Dosen pengampu : Fadli Dzil Ikrom, M.Pd 1. Dela ela Aul Aulia ia Putr Putrii 2. Tb Hatt Hattaa Har Harom omai ain n 3. Jajuli

FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PGSD UNIVERSITAS PRIMA GRAHA SERANG – BANTEN 2021/2022 i

 

KATA PENGANTAR 

Puji syukur Kami panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat, karunia, taufik dan hidayah- Nya, kami dapat menyelesaikannya Makalah Guru Sebagai Pendidik Profesional ini dengan sesuai. Penulisan makalah ini disusun gunaa memenu gun memenuhi hi tugas tugas Mata Mata Kuliah Kuliah Pedago Pedagogik gika. a. Oleh Oleh karena karena itu, itu, penuli penulisan san Makal Mak alah ah ini ini diha diharap rapka kan n da dapa patt menj menjad adii salah salah satu satu al alter terna nati tiff pa pand ndua uan n da dan n menambah wawasan kita semua. Tidak lupa pula kami berterima kasih kepada bapak Fadli Dzil Ikrom, M.Pd M. Pd.. sela selaku ku

dose dosen n mata mata kuli kuliah ah Kuri Kuriku kulu lum m Pe Pemb mbel elaj ajar aran an,, ya yang ng te tela lah h

memberikan tugas ini kepada kami. Sebe Sebelu lumn mnya ya ka kami mi moho mohon n maaf maaf ap apab abil ilaa kata yang kurang

ber erk kenan.

Kami ami

juga

te terd rdap apat at ke kesal salah ahan an men eny yad adaari

ka kata ta

sep epeenuhnya

di

dalam dal am tugas tugas ini terdap terdapat at kekura kekuranga ngan n dan jauh jauh dari dari apa yang yang kami kami harapk harapkan. an. Untuk itu, kami berharap adanya adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang. Mudah-mudahan Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Serang , Desember 2021

 

Penyusun

ii

 

DAFTAR ISI

………………………………………………………………....…………i COVER ………………………………………………………………....…………i KATAPENGANTAR …………………………...……………………...………...ii …………………………...……………………...………...ii ISI…………………………………………………………...

DAFTAR ………...iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Lata Latarr …...1 B. Rumusa Rumusan n ….2

Bela Belaka kang ng…… ………… ………… ………… ………… ………… ………… ………… ………… ………. ….…… ………… …….. Masalah Masalah……… ……………… ……………… ……………… ……………… ………….. …...…… .……….… ….…….. …..

C. Tujuan………………………………………………………………….……….3 BAB II PEMBAHASAN

 Alat dan Bahan Seni Rupa Dua Dimensi……………………………….. 1.1. ……4 1.2. 1.2. Eksp Eksplo lora rasi si Baha Bahan n Se Seni ni Rupa Rupa Dua Dua Dime Dimens nsii ………… ………….. ..…… ………… ………. …. ………...12 1.3. Media Campuran Seni Rupa Dua Dimesional ………………………….…… 33 1.4. 1.4. Medi Mediaa Camp Campur uran an Seni Seni Rupa Rupa Dua Dua Dime Dimesi sion ona… a……… ………… ………. …... ..…… ………. …. ……...34 BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………….….……..41 Kesimpulan………………………………………………………….….……..41 B. Saran………………………………………………………………………….41 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………...……………42

iii

 

BAB I PENDAHULUAN

A. Lata Latarr Bel Belak akan ang g

Pendidikan kejuruan seni pada dasarnya menyangkut empat hal pokok  yakni: ketrampilan teknik, kepekaan estetik, kreativitas, dan apresiasi. Keempat hal ini saling berkaitan satu sama lainnya, apabila lebih disederhanakan hanya menyan men yangk gkut ut dua hal yaitu yaitu ketram ketrampil pilan an teknik teknik dan kepeka kepekaan an estetik estetik.. Kenapa Kenapa keempat hal ini menjadi hal pokok dalam pendidikan kejuruan seni? Apabila dicermati bidang seni intisarinya adalah estetik atau keindahan, hal ini sebenarnya melekat dalam kehidupan manusia. Orang tidak dapat membuat karya seni tetapi ia memilik memilikii sense sense of beauty beauty,, hal ini dapat dapat diliha dilihatt ketika ketika memilih memilih sesuatu sesuatu ia memilih dengan pertimbangan bentuk dan warna yang disukainya, ketika ada lagu yang sesuai dengan kesukaannya ia merasa senang itulah perasaan keindahan yang dimiliki setiap manusia. Untuk membuat karya seni selain memiliki rasa keindahan, orang harus memiliki kemampuan cara membuatnya, kemampuan cara melakukannya. Mau membuat gambar ia harus memiliki kemampuan cara menggambar, ingin dapat menari harus memiliki cara melakukan gerak tari, begitu pua berlaku jika ingin membuat jenis seni lainnya. Apabila berhenti pada cara membuat dan melakukan maka seseorang hanya dapat meniru, untuk lebih meningkatkan kemampuan maka seseorang yang berkiprah dalam seni ia harus memiliki kemampuan mencipta yang disebut dengan kemampuan kreatif. Kemampuan kreatif juga dimiliki oleh manusi man usia, a, dan kemamp kemampuan uan ini pula pula yang yang membed membedaka akan n status status manusi manusiaa dengan dengan mahluk mah luk lainnya lainnya di bu bumi mi ini. ini. Kemamp Kemampuan uan inilah inilah yang yang meyeba meyebabka bkan n perada peradaban ban manusi man usiaa dapat dapat berkem berkemban bang g hingga hingga saat ini. ini. Bintan Bintang g mampu mampu membua membuatt sarang sarang tetapi teta pi tidak tidak berkem berkemban bang, g, mereka mereka hanya hanya ditunt dituntun un oleh oleh instin insting g secara secara alami. alami. Sesungguhnya kemampuan kreatif manusia itu merupakan anugrah yang sangat 1

 

luar biasa jika dikembangkan dengan baik. Selanjutnya ketika manusia telah dapat menc me ncip ipta, ta, ia ha haru russ dibe dibeka kali li pu pula la oleh oleh ke kema mamp mpua uan n un untu tuk k meme memeli liha hara ra da dan n meng me ngha harg rgai ai cipt ciptaan aanny nya, a, ha hall in inii pu pula la ya yang ng mena menand ndak akan an manu manusia sia memi memili liki ki  peradaban. Dapatk Dap atkah ah dibaya dibayangk ngkan an apabil apabilaa dunia dunia ini tanpa tanpa seni seni ? Tanpa Tanpa lukisan lukisan,, ukiran, musik, tari ? Seni telah hadir sejak awal kehidupan manusia. Manusia kuno yang hidup di gua-gua telah meninggalkan bukti berupa artifact seni rupa (lukisan) (lukis an) pada dinding dinding gua. Mungkin Mungkin zaman itu mereka tidak menyadari, menyadari, bahwa apa yang dibuatnya mengandung keindahan, mungkin mereka lebih menyadari  bahwa tanda pada dinding gua yang dibuatnya tersebut adalah memiliki kegunaan yang berhubungan dengan keyakinan mereka yang bersifat spiritual. Sehubungan dengan itu, seni selama berabad-abad sangat dekat hubungannya dengan sistem kepe keperc rcay ayaa aan n atau atau re reli ligi gi suat suatu u kelo kelomp mpok ok masy masyar arak akat at at atau au bang bangsa sa.. Pa Pada da  perkembangan selanjutnya, seni tidak lagi hanya berkaitan dengan religi bahkan  berperan hampir di setiap kegiatan dalam kehidupan manusia. Perhat Per hatika ikan n hasil-h hasil-hasil asil teknol teknologi ogi berupa berupa pesawat pesawat ruang ruang angkas angkasa, a, pesawa pesawatt terbang, mobil, kereta api, sepeda motor, televisi, radio, kompor gas, kotak sabun semuaa dalam semu dalam proses proses pembua pembuatan tannya nya memerl memerluka ukan n pertim pertimban bangan gan keinda keindahan han.. Selanjutnya perhatikan upaya-upaya promosi untuk barang komoditi dan ideologi  politik juga peristiwa-peristiwa peristiwa- peristiwa kenegaraan tdak lupu dari peran seni, baik seni rupa aau pun seni

B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah

1. Alat Alat dan Bahan Bahan Seni Seni Rupa Rupa Dua Dimensi Dimensi ? 2. Eksplo Eksplorasi rasi Baha Bahan n Seni Seni Rupa Rupa Dua Dime Dimensi nsi ? 3. Media Media Campu Campuran ran Seni Seni Rupa Rupa Dua Dua Dimes Dimesion ional al ? 4. Media Media Campu Campuran ran Seni Seni Rupa Rupa Dua Dua Dimes Dimesion ional al ?

2

 

C. Tujuan 1. Mengetahui Alat dan Bahan Seni Rupa Dua Dimens. 2. Mengetahui Eksplorasi Bahan Seni Rupa Dua Dimensi. 3. Mengetahui Media Campuran Seni Rupa Dua Dimesional 4. Mengetahui Media Campuran Seni Rupa Dua Dimesional.

3

 

BAB II PEMBAHASAN

1. 1.1. 1.

Alat Alat dan dan Bah Bahan an Se Seni ni Rup Rupa a Dua Dua Dime Dimens nsii

Sesuatu yang dapat membuat tanda goresan dapat dikatakan sebagai media atau atau alat alat untu untuk k men eng ggam gambar. bar. Ad Adaa ba bany nyak ak se seka kali li je jen nis al alat at dan ba bah han menggambar. Pada bab sebelumnya telah dibahas beberapa jenis alat dan bahan untuk membuat karya dua dimensi, jenis dan alat tersebut hampir sama dengan alat dan bahan untuk menggambar. Oleh karena itu pada bagian ini akan dibahas yang yan g belum belum terbaha terbahass sebelu sebelumny mnya. a. Perlu Perlu pula pula diinga diingatt bahwa bahwa dalam dalam kegiat kegiatan an menggambar tidak boleh lepas dari percobaan secara individu untuk mendapatkan alat dan bahan yang cocok dengan kemampuan dan kesenangan masing-masing. 1. Pena Penggu Pen ggunaa naan n pena pena untuk untuk kegiat kegiatan an mengga menggamba mbarr tel telah ah dimula dimulaii sejak sejak abad abad  pertengahan. Garis yang dihasilkan oleh pena bervariasi ketebalnya dan ini tergantung pula dari jenis dan bentuknya. Garis yang dihasilkan pena lebih kuat dan pasti dibanding garis yang dihasilkan oleh pensil. Ada beberapa jenis pena,  baik yang dapat dibuat sendiri maupun yang dibeli di toko, dan kualitasnya pun  bervariasi. a. Pena bambu Pena ini tidak perlu dibeli di toko karean dapat dibuata dan diatur sendiri  bentuk ketebalan ujungnya yang menghasilkan goresan. Biasanya pena ini dibuat dari jenis bambu kecil dan lurus, lalu potong menjadi ukuran 20 cm. kemudian ujungn uju ngnya ya dibuat dibuat runcin runcing g atau pipih pipih tergant tergantung ung dari dari tebal tebal tipisn tipisnya ya garis garis yang yang diinginkan diing inkan.. Kelemahan Kelemahan pena ini tidak dapat menyimpan menyimpan tinta sehingga dalam

4

 

 penggunaannya harus sering dicelupkan ke tinta agar dapat membuat goresan dengan terus menerus  b. Pena bulu Pena bulu yang baik apabila bulu itu memang sudah lepas dari binatangnya ( ayam, angsa, bebek, merak dan sebagainya ), karena sudah cukup kerasa. Garis yang yan g dihasil dihasilkan kan dengan dengan pena bulu sangat sangat jel jelas as

dan indah, indah, sehingg sehinggaa jenis jenis ini

sering digunakan menulis indah. c. Pena bat bataang Seperti halnya pena bambu, pena batang ini juga, berasal dari ranting atau  batang pohon, tidak ada pohon yang khusus untuk ini. Ambil sebatang ranting  pohon, kemudian potong menjadi 20 cm lalu raut ujungnya sesuai dengan tebal tipisn tip isnya ya garis garis yang yang diingi diinginka nkan. n. Pena Pena batang batang ini lebih lebih lembut lembut diband dibanding ing pena pena  bambu. Dalam penggunaannya penggunaannya juga harus sering dicelupkan ke dalam tinta. d. Pena lo logam Pena logam sudah umum digunakan dan dapat dibeli di toko. Tebal tipisnya garis yang dihasilkan tergantung dari bentuk ujung penanya. Keunggulan jenis  pena ini dapat menggaris lebih lancar dan menyimpan tinta sehinnga tidak terlalu sering mencelupkannya ke dalam tinta.

 

5

 

Gambar jenis pena bulu, pena logam, pena batang, pena bambu.

2. Kuas Kuas merupakan alat pokok dalam menggambar, selain pena dan pensil. Mutu kuas kuas dite ditent ntuk ukan an oleh oleh mutu mutu bulu buluny nyaa da dan n te tekn knik ik menc mencen engk gker eram amka kan n pa pada da gagangnya. Bentuk goresan yang dihasilkan ditentukan oleh bentuk, ketebalan dan  panjang bulunya. Bulu kuas cat air berbeda dengan bulu kuas cat minyak. Bulu dari serat tumbuhan baik untuk cat air karena daya serapnya baik sedangkan untuk  cat minyak kuas yang berkualitas dibuat dari bulu binatang dan nilon. Ukuran kuas dibuat bervariasi sesuai dengan teknik dan proses pembentukan gambarnya. Saat ini banyak jenis kuas di jual di pasaran, kuas yang mutunya baik lebih mahal harganya tetapi cukup tahan lama dan dapat menghasilkan karya yang bermutu, terutama dalam membuat karya yang halus dan detail agak sulit jika menggunakan mutu kuas yang kurang baik. 3. Kertas  Namun ribuan tahun yang lalu, manusia telah membuat tanda pada permukaan  batu, atau kulit kayu. Selanjutnya pada pada zaman Mesir kuno digunakan papirus dan kulit kambing untuk membuat surat dan menggambar. Pada zaman dinasti Han di Cina, ada seorang bernama Ts’ai Lun membuat kertas dengan campuran kain, serat yang dibuat bubur lalu dikeringkan pada permukaan datar. Temuan ini dipersentasikan kepada Raja, dan disiarkan keseluruh negeri bahwa temuan Lun tersebut dapat digunakan untuk keperluan menulis dan menggambar dengan tinta. Sejak saat itu pembuatan kertas terus disempurnakan dan divariasikan jenisnya hingga saat ini. Secara umum ada dua jenis kertas untuk keperluan menggambar atau melukis yaitu kertas buatan pabrik dan kertas buatan tangan. Kertas buatan 6

 

 pabrik terstandar kualitasnya, sedangkan kertas buatan tangan dibuat khusus khusus untuk  mendapatkan karakter tertentu guna keperluan khusus pula.

Untuk keperluan menggambar pada saat ini ada banyak jenis kertas yang dapat dijumpai di pasaran dengan berbagai kualitas dan ukuran. Namun yang penting diingat dalam memilih kertas untuk menggambar adalah kualitas permukaannya, sebab seb ab meng mengga gamb mbar ar de deng ngan an pe pens nsil il ke kert rtasn asnya ya be berb rbed edaa de deng ngan an meng mengga gamb mbar  ar  menggunakan cat air. Kertas yang permukaannya halus dan keras sangat baik  digunakan untuk menggambar dengan pena dan tinta. Permukaan kertas yang kasar baik untuk arang, krayon, pastel paste l dan pensil lunak. Bagi pemula, penggunaan ke kert rtas as sebai sebaikn knya ya ya yang ng ha harg rgan anya ya murah murah da dan n de deng ngan an ku kuali alita tass cu cuku kup. p. Kerta Kertass  produksi Padalarang dan Blabak baik untuk tahap belajar karena cocok untuk  setiap jenis media seperti arang, pensil, pastel, krayon, cat air, cat poster dan cat akrili akr ilik. k. Kertas Kertas manila manila karena karena permuk permukaan aannya nya halus halus baik baik untuk untuk mengga menggamba mbar  r  de deng ngan an ba baha han n tint tintaa tetap tetapii ku kura rang ng ba baik ik un untu tuk k meng mengga gamb mbar ar de deng ngan an pa paste stel. l. Sebenarnya, di toko alat-alat melukis dan menggambar tersedia jenis-jenis kertas yang telah disesuaikan dengan karakter bahan perwarnanya. Ada kertas khusus untuk pastel, pensil dan cat air, namun harganya cukup mahal. Namun, untuk  menjelajahi karakter kertas dengan berbagai media pewarna gunakanlah seluruh  jenis kertas yang dijumpai, dengan demikian dapat menambah pengalaman untuk  mengetahui karakteristiknya. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam menggunakan kertas adalah cara menyimpannya. Kertas yang telah ada gambarnya hendaknya jangan dilipat-lipat, untuk itu diperlukan map khusus yang dibuat sendiri dengan karton tebal agar gambar yang telah dibuat tidak rusak. Selain itu dalam belajar seni rupa, seorang calon seniman seni rupa harus memiliki buku sketsa yang dapat dibawa kemanamana untuk selalu melatih tangan agar dapat menghasilkan sketsa atau gambar dengan kualitas garis yang luwes dan baik. 7

 

Gambar jenis kuas cat minyak  4. Kanvas Menurut sejarahnya, sebelum diketemukan kanvas para pelukis menggunakan  bidang lukisan dari bahan papan. Hal ini tentu kurang praktis karena berat untuk  diba dibawa wa dan dan tida tidak k dapa dapatt digu digulu lung ng se sehi hing ngga ga meng mengam ambi bill te temp mpat at.. Kanv Kanvas as diketem dik etemuka ukan n menyus menyusul ul setelah setelah diketedikete- mukann mukannya ya cat minyak minyak,, bidang bidang untuk  untuk  melukis ini lebih praktis dan terbuat dari bahan kain. Kain dibentangkan pada spanram span ram kemudi kemudian an diberi diberi lapisa lapisan n pereka perekatt untuk untuk menutu menutup p pori-p pori-pori ori kain kain dan selanjutnya diberi lapisan cat dasar. Cat dasar dapat dari cat dengan medium minyak min yak dapat dapat juga juga cat dengan dengan medium medium air. Kanvas Kanvas dengan dengan cat dari dari medium medium minyak min yak tidak tidak dapat dapat diguna digunakan kan untuk untuk meluki melukiss dengan dengan medium medium air kecual kecualii cat akrilik. akrili k. Namun cat dasar kanvas dengan medium medium air lebih fleksibel fleksibel karena dapat digunakan melukis menggunakan cat dengan medium minyak maupun air. Daya tahan tah an kanvas kanvas lebih lebih lemah lemah diband dibanding ing dengan dengan bidang bidang gambar gambar dari dari bahan bahan kayu, kayu, terutama dengan kelembaba Kualitas kanvas dibedakan berdasar kelenturan, daya tahan dan tekturnya. Kanvas yang baik pada umumnya jika daya tahannya tinggi terhadap perubahan cuaca, lentur len tur dan teksturny teksturnyaa halus. halus. Hal ini ditent ditentuka ukan n oleh oleh kualit kualitas as kain kain dan teknik  teknik   pemberian cat dasar yang digunakan. Kain linen adalah kain yang memiliki daya 8

 

taha tahan n ting tinggi gi dan dan agak agak st stab abil il jika jika dibe dibent ntan angk gkan an,, se seda dang ngka kan n kain kain ka katu tun n elastisitasnya sangat tingi. Untuk mengetahui lebih jauh tentang kualitas kanvas akan lebih baik mencoba berbagai jenis kain untuk dibuat kanvas, dan hal ini da dapa patt mene menent ntuk ukan an pili piliha han n ya yang ng pa pali ling ng te tepa patt se sesu suai ai de deng ngan an ke kein ingi gina nan n da dan n kecocokan dalam menerapkan teknik melukisnya. Cat dasar dasar yang yang baik baik digun digunaka akan n disebu disebutt acrylic acrylic gesso gesso primer primer yang yang dalam dalam  penggunaannya menggunakan air sebagai medium pengencernya. Cat dasar untuk  kanvas ini akomodatif terhadap cat minyak maupun akrilik yang menggunakan  pengencer air. 5. Kare Karett Pe Peng ngha hapu puss Menurut sejarah, pada masa Ialu penghapus dibuat dari bahan kulit yang empuk. Kemudian setelah diketemukan karet dan plastik kualitas bahan  penghapus bertambah meningkat menjadi lebih baik. Penghapus yang terbuat dari karet yang empuk sangat baik untuk menghapus gambar yang terbuat dari  pensil dan arang. Dalam penggunaan karet penghapus harus disesuaikan dengan jenisnya. Penghapus yang keras tidak baik digunakan untuk menghapus goresan pensil pada kertas yang lunak. lunak. Penghapus Penghapus keras memang memang dibuat dibuat bukan bukan untuk untuk menghapus menghapus  pensil tetapi untuk menghapus goresan tinta. Penghapus yang lunak biasanya digunakan digun akan untuk untuk menghapus menghapus goresan goresan pensil. pensil. Kalau membuat goresan-gor goresan-goresan esan  putih pada blok hitam dari pensil (dalam teknik dry brush), brush), penghapus yang digunakan harus dibuat tipis ujungnya dengan mengirisnya menggunakan pisau. Perlu diperhatikan penghapus yang sering digunakan dapat menjadi kotor, jika telah kelihatan hitam segera bersihkan dengan menggosokkannya di kertas lain hingga bersih.

9

 

6. Papan Ga Gambar  Dalam kegiatan menggambar sangat penting memiliki papan gambar untuk  dapat bekerja lebih baik, karena dengan papan gambar kertas yang digunakan meng me ngga gamb mbar ar pe perm rmuk ukaa aann nnya ya lebi lebih h ra rata ta da dan n stab stabil il.. Papa Papan n ga gamb mbar ar bi biasa asany nyaa digu diguna naka kan n un untu tuk k meng mengga gamb mbar ar di lu luar ar ru ruan anga gan, n, ol oleh eh sebab sebab itu itu salah salah satu satu  persyaratannya papan harus ringan dan kuat. Papan yang baik bagi pemula dianjurkan dianj urkan menggunak menggunakan an papan dari bahan tripleks tripleks dengan ukuran ukuran tebal 3 mm,  panjang 55 cm dan lebar 50 cm. Spesifikasi ini dapat menahan kertas agar tidak   bergerak oleh terpaan angin. Agar posisinya tidak miring digunakan penjepit kertas ker tas atau atau selotip, selotip, namun namun harus harus hati hati – hati karena karena bahan bahan pereka perekatny tnyaa

dapat dapat

merobek kertas pada waktu mau melepaskannya. 7. Pap Papan Gam Gambar bar Dalam kegiatan menggambar sangat penting memiliki papan gambar untuk dapat  bekerja lebih baik, karena dengan papan gambar kertas yang digunakan meng me ngga gamb mbar ar pe perm rmuk ukaa aann nnya ya lebi lebih h ra rata ta da dan n stab stabil il.. Papa Papan n ga gamb mbar ar bi biasa asany nyaa digu diguna naka kan n un untu tuk k meng mengga gamb mbar ar di lu luar ar ru ruan anga gan, n, ol oleh eh sebab sebab itu itu salah salah satu satu  persyaratannya papan harus ringan dan kuat. Papan yang baik bagi pemula dianjurkan menggunak dianjurkan menggunakan an papan dari bahan tripleks tripleks dengan ukuran ukuran tebal 3 mm,  panjang 55 cm dan lebar 50 cm. Spesifikasi ini dapat menahan kertas agar tidak   bergerak oleh terpaan angin. Agar posisinya tidak miring digunakan penjepit kertas ker tas atau atau selotip, selotip, namun namun harus harus hati hati – hati karena karena bahan bahan pereka perekatny tnyaa merobek kertas pada waktu mau melepaskannya.

10

dapat dapat

 

Gambar ( a ) papan gambar, ( b ) standar gambar.

11

 

1.2. 1.2.

Eksp Eksplo lora rasi si Baha Bahan n Seni Seni Rupa Rupa Dua Dua Dim Dimen ensi si

Jenis alat dan bahan untuk seni rupa sebenarnya sangat banyak sebab apa saja yang ada dilingkungan kita dapat digunakan sebagai bahan membuat karya seni rupa. Namun, dalam pembahasan ini dibatasi pada penggunaan alat dan bahan seni rupa dua dan tiga dimensional yang lumrah digunakan dikalangan perupa seperti arang, pensil, pastel, cat cair, cat poster, cat akrilik, karton, tanah liat,  plsatisin, gip, kayu dan sebagainya. 1. Arang Di anta antara ra se seki kian an bany banyak ak baha bahan n untu untuk k memb membua uatt ka kary ryaa se seni ni ru rupa pa du duaa dimensional, arang adalah bahan yang paling mudah untuk didapat karena jika tidak ada bahan lain arang dapat dibuat sendiri. Ambil bilah- bilah kayu yang tingkat kekerasannya sedang, kemudian bakar menjadi bara; tutuplah rapat-rapat dalam wadah dari bahan tanah liat dan bila baranya telah padam anda sudah mendap men dapatk atkan an arang. arang. Mudah Mudah bukan? bukan? Perhat Perhatika ikan, n, kayu kayu yang yang sangat sangat keras keras atau atau sangat lunak kurang baik untuk dibuat arang gambar. Sebab kayu yang amat keras arangnyapun keras dan sulit untuk mendapatkan goresan yang baik, begitu pula ka kayu yu ya yang ng amat amat lu luna nak k ar aran angn gnya yapu pun n amat amat ra rapu puh. h. Maka Maka ba baha han n ka kayu yu ya yang ng digunakan sebaiknya kayu yang tidak keras atau sebaliknya tidak terlalu lunak, dari referensi yang ada, untuk membuat arang batang yang baik digunakan adalah kayu pohon jeruk. Namun, karena ada banyak jenis kayu maka diperlukan banyak   percobaan dalam mendapatkan alternatif arang yang berkualitas baik. Goresan yang dibuat dengan arang sangat rapuh karena mudah rontok dan terhapu terh apuss sehing sehingga ga untuk untuk mengua menguatka tkann nnya ya diperlu diperlukan kan bahan bahan pelapi pelapiss pengaw pengawet et seperti fixative dengan cara disemprotkan atau dioleskan atasnya, jika karya sudah dianggap selesai. Resiko untuk tidak merusak gambar atau lukisan yang telah dibuat, lebih baik menggunakan zat pelapis dengan menyemprotkannya, karena 12

 

tidak ada kontak langsung antara alat dengan karya sebagaimana menggunakan kuas. Pada saat ini ada empat jenis arang yang dijual di pasaran, yaitu arang  batangan, arang serbuk, arang pensil, dan arang ara ng cetak atau pres. Arang batangan, arang pensil, dan arang pres baik untuk membuat garis sedangkan arang serbuk   baik digunakan untuk blocking dan dan shading  shading serta teknik dry brush, karena serbuk  arang tersebut tinggal menerapkannya ke atas kertas dengan menggunakan tisu atau kain halus. Sifat yang menyenangkan dari arang adalah gambar dapat dengan denga n mudah diperbaiki diperbaiki jika ada yang terasa kurang terutama dalam menggambar realis atau naturalis. Karena arang mudah dihapus. Bahan arang sangat baik bagi pemula pemula menggeluti menggeluti seni rupa dua dimensional dimensional,, ka kare rena na ba baha han n terse tersebu butt muda mudah h dida didapa patt da dan n mura murah, h, sehin sehingg ggaa un untu tuk k la lati tiha han n meluweskan goresan dan pemahaman tentang gelap terang sangat baik digunakan.  Namun, bukan berarti karya seni rupa dengan menggunakan arang tidak   berkualitas dan murahan. Teknik berkarya dengan menggunakan menggunakan arang merupakan awal ’keberangkatan’ menekuni bidang seni s eni rupa dua dimensional dan jika ditekuni secara mendalam juga dapat menghasilkan karya yang berkualitas baik. Perhatikan gambar 132 dan 133, pelukisnya memanfaatkan efek tekstur kasar  dalam menggambarkan pohon dan gunung, sebaliknya pada gambar 134, goresan arang dibuat halus mengikuti tekstur obyek yang digambar, yaitu bunga anggrek  dan kulit manusia. Jadi menggambar dengan arang dengan hitam putih dapat menghasilkan gambar yang baik. Gambar 133. Kathe Kolowitz, Self-Potrait (sumber: Paul Zelanski).

13

 

Pelukis kenamaan zaman Renaissance seperti Leonardo da Vinci (gb.133), Remb Re mbra rant nt da dan n Durr Durrer, er, sanga sangatt mahi mahirr meng menggu guna naka kan n arang arang un untu tuk k melu meluki kis. s. Seharusnya para pemula banyak menggunakan arang untuk melatih keterampilan dasar dalam membuat bentuk dan ilusi tiga dimen- sional pada kertas. Perhatikan ga gamb mbar ar 13 134, 4, pe pelu luki kisn snya ya sa sang ngat at magh maghir ir da dala lam m mema memani nipu pula lasi si ar aran ang g da dala lam m membuat ilusi volume tiga dimensi terhadap obyek yang digambar. Perhatikan gambar gam bar 134a 134a tone tone atau atau gelap gelap terang terang yang yang memben membentuk tuk plasti plastisita sitass helai helai bu bunga nga dibu dibuat at de deng ngan an ce cerm rmat at,, dibe diberi ri lata latarr be bela laka kang ng ge gelap lap,, sehin sehingg ggaa ob obye yek k bu bung ngaa menonj men onjol. ol. Pada Pada gambar gambar 134b, 134b, tone tone gelap gelap terang terang juga juga dapat dapat memben membentuk tuk ilusi ilusi volume pada manusia yang digambar dengan menonjolkan plastisitas kepala dan lengan yang kekar. Pemahaman terhadap plastisitas dilakukan melalui la tihan deng dengan an ar aran ang, g, kela kelak k

faed faedah ahny nyaa ak akan an memp memper ermu muda dah h

pe peng nggu guna naan an ba baha han n

menggambar yang lain. Menggunakan bahan arang merupakan dasar pemahaman tenta ten tang ng pe pemb mben entu tuka kan n plas plasti tisit sitas as ya yang ng di diha hasil silka kan n de deng ngan an ke kece ceka kata tan n te tekn knik  ik  membuat tone gelap terang khususnya pada kegiatan gambar dan melukis realis. Pada kedua jenis seni rupa ini, tone gelap terang menjadi salah satu unsur seni rupa yang penting dalam mendapatkan ilusi tiga dimensi pada bidang datar. Untuk itu perlu melakukan latihan yang intens agar dapat menguasainya dengan baik. Gambar 134. ( a ) Bunga anggrek (sumber : Richard McDaniel ), ( b ) Laki-laki tertidur (sumber: Burne Hogsrth )

14

 

Gambar 135. Leonardo da Vinci,The Virgin and the Child and with St. Anne and St. John the Baptist (sumber; Paul Zelanski). 2. Pensil Selain arang, pensil juga merupakan alat sederhana dalam pembuatan karya seni rupa dua dimensional. Menurut sejarahnya, pensil mulai berkembang pada abad ke 16 ketika diketemukannya bahan grafit secara kebetulan dibawah pohon tu tumb mban ang g ka kare rena na ba bada daii di de desa sa Barr Barrow owda dale le,, Cumb Cumber erla land nd,, In Ingg ggri ris. s. Grafi Grafitt merupakan benda menyerupai batu hitam mengkilap tetapi dapat menghasilkan tanda tan da hitam hitam yang yang awalny awalnyaa dinama dinamakan kan plumba plumbago go dalam dalam bahasa bahasa Latin. Latin. Grafit Grafit kemudian digunakan untuk berbagai keperluan terutama sebagai bahan menulis dan menggambar dengan cara ditajamkan dan dibungkus dengan benang agar  mudah dipegang. Pada perkembangannya di akhir abad ke 18, Nicolas Jacques Conte dimint Conte dimintaa oleh oleh Napole Napoleon on untuk untuk mengem mengem-- bangka bangkan n pensil. pensil. Ia mencam mencampur  pur  serbu ser buk k gr graf afit it de deng ngan an tana tanah h liat liat un untu tuk k memb membua uatn tnya ya ke kera ras. s. Se Sema maki kin n ba bany nyak  ak  campu cam puran ran tanah tanah liat liat se sema maki kin n ke kera rass pe pens nsil il ya yang ng di diha hasi silk lkan an da dan n tanda tanda ya yang ng dihasilkan semakin tipis warna hitamnya. Jadi dengan perbandingan campuran grafi grafitt da dan n pe pens nsil il,, ge gela lap p teran terang g tand tandaa ya yang ng di diha hasil silka kan n ol oleh eh pe pens nsil il menj menjad adii  bervariasi. Campuran grafit dan tanah liat dibakar dan dimasukkan ke dalam tabung kecil terbuat dari kayu sebagaimana halnya pensil yang kita ketahui saat ini. Derajat kekerasannya ditentukan oleh jumlah kandungan grafitnya sehingga untuk unt uk kepent kepenting ingan an penggu penggunaa naanny nnyaa pensil pensil dibuat dibuat dalam dalam varias variasii dengan dengan sistim sistim  bertingkat. Untuk dapat mengenalinya, pensil dengan kode H menunjukkan  bahwa pensil itu keras (hard) sedangkan dengan kode B adalah pensil lebih lunak  dan hitam (black). Pensil 3H lebih keras dibanding pensil 2H, begitupula pensil 3B lebih hitam hasil goresannya dibanding pensil 1B. Untuk keperluan berkarya seni rupa dianjurkan menggunakan pensil hitam ya yang ng lu luna nak k (B). (B). Peng Penggu guna naan anny nyaa da dala lam m pr prak aktek tek,, bi bias asan anya ya pe pens nsil il ke kera rass H digunakan digun akan untuk sketsa awal kemudian kemudian dilanjutka dilanjutkan n penyepenye- lesaiannya lesaiannya dengan dengan 15

 

 pensil B dalam berbagai variasi kepekatan. Namun perlu diperhatikan bahwa  pensil H karena sangat keras, jika digunakan, sering membuat kertas gambar  ’luka’ dan bekasnya sulit dihilangkan. Selain pensil H ada jenis pensil HB yang merupakan pensil dengan kekerasan yang sedang. Pensil ini baik untuk memulai  pekerjaan awal berupa sketsa karena tidak merusak kertas dan hasil goresannya tidak terlalu tipis atau gelap. Pensil yang terlalu lunak dan pekat kurang baik  untuk unt uk sketsa sketsa awal awal karena karena agak agak sulit sulit dihapu dihapus. s. Mengha Menghapus pus sket sket atau atau goresan goresan gunakan penghapus karet yang selunak mungkin agar kertas tidak luka waktu digoso dig osok. k. Upaya Upayakan kan jangan jangan terlalu terlalu sering sering mengha menghapus pus agar agar kertas kertas tetap tetap terjag terjagaa kondisinya. Pada waktu menghapus jaga tekanan penghapus pada kertas, begitu  pula jaga kebersihan penghapus, karena apabila penghapus sudah terlalu sering digunakan warna hitam pensil akan melekat pada penghapus dan dapat membuat ko koto torr ke kert rtas as ga gamb mbar. ar. Oleh Oleh ka kare rena nany nya, a, be bersi rsihk hkan an pe peng ngha hapu puss ka kare rett de deng ngan an menggsokka mengg sokkannya nnya pada kertas yang tidak terpakai terpakai dan gunakan alas kertas ketika tangan menggambar dan menyentuh bagian yang tidak sedang dikerjakan tetapi sudah ada goresan pensilnya. Upaya ini adalah untuk tetap menjaga kebersihan gambar. Pensil berwarna agak berbeda dengan kedua jenis pensil hitam sebelumnya, karena diproduksi tidak berdasar tingkatan kualitas tetapi berdasar jumlah warna. Seiring dengan perkembangan teknologi, pensil berwarna ada yang diproduksi sebagai kombinasi dengan cat air dan pastel. Dalam penggunaan pensil cat air,  pada awalnya sama dengan penggunaan pensil pada umumnya, hanya untuk   proses selanjutnya digunakan kuas cat air basah yang dikuaskan di atas goresan  pensil dan goresan tersebut akan mencair sehingga warnanya memiliki karakter  sama dengan dengan cat air namun namun masih masih terlih terlihat at bekas bekas goresan goresan pensilny pensilnya. a. Hal itu menjadi ciri khasnya yang tersendiri. Pensil ini sangat praktis digunakan untuk  membuat karya out door karen karenaa tidak banyak memerlukan memerlukan perlengkapa perlengkapan n sebagaimana halnya melukis menggunakan bahan cat minyak. 16

   

Kelemahan pensil berwarna biasa maupun pensil cat air adalah warna-warna yang dihasilkan tidak cemerlang seperti halnya warna yang dihasilkan pastel atau  perwarna lainnya. Perhatikan gambar 137 dan 138, warna pensil cat air pada gambar pemandangan tersebut nampak lembut, goresannya pun tidak dapat ’garang’ sebagaimana halnya goresan cat minyak, akrilik dan pastel. Untuk  melindungi agar awet, gambar yang telah dihasilkan perlu diberi pelapis fixatif. Pelapiss ini ada dua jenis kemasan yaitu dalam bentuk Pelapi bentuk  spray dapat langsung disemprotkan dan yang dalam botol harus menggunakan kuas.

Gambar 138.

The Woodstock Office, (sumber: Richard McDaniel).

17

Pemandangan (sumber: Richard McDaniel) Gambar 137.

 

3. Pastel Pastel Pas tel adalah adalah media media menyer menyerupa upaii kapur kapur tulis tulis tet tetapi api dibuat dibuat dengan dengan pigmen pigmen warnaa dica warn dicamp mpur ur de deng ngan an zat pe peng ngik ikat at be beru rupa pa resin resin da dan n pl plast aster er.. Baha Bahan n in inii dicampur, dibuat pasta kemudian dibentuk batangan lalu dikeringkan. Kualitas  pastel tergantung dari komposisi bahannya. Pastel dengan warna cerah biasanya  bahan plasternya sedikit, karena bahan ini berfungsi untuk mengurangi cerahnya  pigmen warna. Pigmen warna cerah disebabkan oleh tingginya konsentrasi (extract) pigmen yang dibuat dari dedadunan, bagian tertentu binatang (tulang, lemak), dan bahan sintetis. Baik buruknya kualitas pastel maupun bahan pewarna lainnya sangat tergantung pada daya tahannya terhadap sinar. Artinya, warna tidak  cepat berubah jika terkena sinar matahari langsung, tidak pecah, tidak berubah dala dalam m jang jangka ka wakt waktu u panj panjan ang. g. Hal Hal ini ini pe pent ntin ing g di dipe perh rhat atik ikan an ka kare rena na ak akan an mempengaruhi pula kualitas karya. Selain berbentuk kapur tulis, pada saat ini diproduksi pastel dalam bentuk pensil, namun di Indonesia belum banyak beredar. Derajat kekerasan pastel ditentukan oleh komposisi bahannya. Pastel yang keras ker as dan tidak tidak mudah mudah patah patah diseba disebabka bkan n karena karena banyak banyak mengan mengandun dung g bahan bahan  pengikat, sedangkan pastel yang mudah patah mengandung sedikit pengikat. Pada saat ini ada dua jenis pastel dalam kemasan yang dapat dijumpai di pasaran yaitu  pastel kapur dan pastel minyak. Pastel kapur sangat mudah patah dan hasil goresannya pun mudah rontok. Oleh sebab itulah kertas yang digunakan untuk  menggambar dan melukis dengan pastel yang dipilih memiliki tekstur kasar untuk  mena me naha han n warn warnaa past pastel el se sehi hing ngga ga tida tidak k muda mudah h ro ront ntok ok.. Namu Namurr de demi miki kian an ke keist istim imew ewaa aan n warn warnaa pa paste stell ka kapu purr ya yait itu u po powd wder ery y ke kesan san kh khas as warn warnaa ka kapu pur. r. Sebaliknya pastel minyak lebih kuat daya lekatnya karena mengandung pengikat minyak. Oleh sebab itu goresannya pun berkesan seperti cat minyak. Di dalam penggunaannya, pastel dapat diterapkan dengan membuat garis atau arsiran arsi ran dan dikomb dikombina inasi si blok blok tipis tipis atau atau sebali sebalikny knyaa dengan dengan blok blok yang yang tebal tebal menutup permukaan kertas. Menggunakan pastel perlu didukung peralatan dan  bahan lainnya seperti alat peruncing untuk mendapatkan ujung runcing ketika membua mem buatt garis garis atau atau bagian bagian yang yang kecil. kecil. Perunci Peruncing ng pastek pastek dapat dapat menggu menggunak nakan an amril yang dilekatkan pada papan atau menggunakan peruncing pensil. Untuk   pastel kapur dapat meng- gunakan karet penghapus yang lembut untuk  memperbaiki kesalahan atau membuat efek lighting dalam menggambar benda benda yang mengkilat. Sedang untuk pastel minyak, jika ada kesalahan dalam  penerapan warnanya dapat ditumpang dengan warna yang lain, dan jika warnanya 18

 

tebal dapat dikerok dengan pisau ‘cutter’. Percampuran warna dapat dilakukan langsung di atas kertas dengan menggosokkan kain atau jari, atau alat lainnya seperti kuas, kapas, dan tisu. Pencampuran dapat pula dilakukan di luar kertas de deng ngan an memb membua uatn tnya ya menj menjad adii se serb rbuk uk terle terlebi bih h da dahu hulu lu,, la lalu lu serbu serbuk k terseb tersebut ut dicampur hingga menjadi homogen sebelum digunakan. Apabila batang pastel sudah kotor, bersihkan dengan menggunakan kain. Pastel Pas tel yang yang telah telah pendek pendek dan sulit sulit untuk untuk menggu menggunak nakann annya ya dapat dapat di daur  daur  ulang, kumpulkan warna yang sejenis kemudian tumbuk hingga halus, kemudian dica dicamp mpur ur deng dengan an baha bahan n pere pereka katt dari dari ge geta tah h ( gum  gum)) lalu lalu di dibe bent ntuk uk de deng ngan an mencetaknya mencet aknya.. Selanjutny Selanjutnyaa pastel daur ulang tersebut dapat digunakan digunakan setelah dikeringkan beberapa hari.

19

 

Gambar : Menggosok pastel dengan tisu atau kain halus agar mendapat kesan halus dan warna tercampur (sumber : Stan Smith). Amati kedua karya seni lukis ini dengan menggunakan pastel! Bagaimana  pelukisnya mengunakan karakter pastel ? Perhatikan kesan teksturnya, apakah ada  perbedaan ?

Gambar 140. Karya-karya seni lukis dengan bahan dan teknik pastel dan tema gadis : (a) Wardoyo, pastel minyak, (b) Basuki Abdulah, pastel kapur .

20

 

Perh Perhat atik ikan an go gore resan san - go gore resan san pa paste stell ka kapu purr da dan n miny minyak ak be beri riku kutt in inii ! Bagaimana potensi pastel dapat digunakan untuk melukis ?

Gambar 141. Goresan-Goresan Pastel

21

 

Perhatikan pula penerapannya ke dalam lukisan berikut

Gambar 142. (a) Gambar pantai, (b) Gambar sapi, (c) Gambar alam benda, (e) Singa bersayap. 4. Tinta Tinta merupakan salah satu bahan yang sudah tua usianya guna membuat karya seni rupa . Pada abad pertengahan, di Cina, India, Jepang dan Eropa tinta suda sudah h

digu diguna naka kan n

untu untuk k

berb berbag agai ai kepe keperl rlua uan, n, se sepe pert rtii

menu menuli liss

su sura ratt

da dan n

mengga men ggamb mbar. ar. Pada Pada saat ini tinta tinta gambar gambar dibuat dibuat dari dari pigmen pigmen warna, warna, shella shellacc dicampur air, sedang pada jaman dahulu tinta hitam dibuat dari campuran jelaga dengan lem dan sejenis cuka. Dengan berkembangnya teknologi, tinta tidak lagi 22

 

hanya hitam, sekarang banyak dijual tinta dengan warna-warni. Secara tradisional, dalam penggunaan tinta memerlukan alat berupa pena dan kuas. Pena tidak hanya  berupa pena standar yang dibuat oleh pabrik untuk menggambar atau menulis, tetapi dapat pula menggunakan pena buatan tangan dari bambu, tangkai bulu unggas, kayu atau bahan lain dengan maksud mendapatkan variasi garis yang artis art isti tik. k. Perh Perhat atik ikan an po pote tens nsii tint tintaa de deng ngan an meng menggu guna naka kan n pe pena na lo loga gam m da dala lam m membuat sketsa dan gambar hitam putih (gb. 143 dan 144). Pe Perh rhat atik ikan an

kary karyaa

beri beriku kutt

ini, ini,

baga bagaim iman anaa

ke ketr tram ampi pila lan n

pe pemb mbua uatn tnya ya

meng me nggu guna naka kan n alat alat pe pena na,, ku kuas as da dan n ba baha han n tint tinta. a. Kemu Kemudi dian an la laku kuka kan n latih latihan an membuat goresan dengan tinta dan menyusun bentuk dan garis dengan tonasi dari terang ke gelap, amati dan rasakan potensi keindahannya!

23

 

Dua buah karya hiam puth ini memiliki kekuaan pada penggunaan silue sera one hiam puth dalam menggambarkan background 

dan foreground . Pada gambar (a) ada tonasi yang mengesankan areal perspektif, sedangkan pada gambar (b) hanya siluet tetapi dengan karakter bentuk yang tepat dan mengesakan suasana senja hari.

Gambar 143. (a dan b) Gambar suasana hanya dengan tinta hitam (sumber:Burne Hogart) Ada beberapa istilah untuk menunjukkan kualitas ketahanan tinta yakni  permanent, lightfast, archival. Istilah permanent menunjukkan bahwa tinta tersebut tahan lama setelah berkali-kali dicuci, lightfast berarti tinta tersebut tahan lama untuk tidak luntur jika sering terkena sinar matahari langsung. Archival merupakan tinta atau material lain dengan daya tahan yang amat tinggi sehingga ku kuat at be bera raba badd-ab abad ad lama lamany nya. a. Ada Ada is isti tilah lah la lain in un untu tuk k tint tintaa ya yait itu u wate waterp rpro roof  of  menunj men unjukk ukkan an bahwa bahwa tinta tinta terseb tersebut ut tidak tidak dapat dapat cair cair kembal kembalii jika jika terkena terkena air, air, sedang non- waterproof dapat cair kembali jika diberi air dengan kuas basah,  berarti gambar dapat diubah atau a tau diperbaiki. Sifatnya lebih luwes jika digunakan untuk menggambar atau melukis. Tinta waterproof baik digunakan untuk kontur  sehingga jika menggunakan warna lain tidak berubah bentuknya. Jenis tinta ini  banyak digunakan pada lukisan lukisan tradisional Bali.

24

 

Gambar 144. I Ketut Mara, Seorang Dewi (Sumber: Koleksi P4TK Seni dan Budaya Yogyakarta). 5. Cat ca cair Cat air adalah adalah media media seni seni rupa rupa yang yang memili memiliki ki sifat sifat khusus khusus yaitu yaitu tembus tembus  pandang / transparan. Apabila terjadi te rjadi susunan warna tumpang tindih maka warna yang tertindih tidak tertutup sepenuhnya. Bahkan dari garis tumpang tindih itu menimbulkan efek warna campurannya. Cat air menggunakan air sebagai medium  pengencernya sehingga tidak dapat digunakan di atas kanvas cat minyak. Kertas yang yan g diguna digunakan kan sebaik sebaiknya nya khusus khusus untuk untuk cat air, air, karena karena daya daya serapny serapnyaa tel telah ah disesua dis esuaika ikan n dengan dengan sifat sifat cat air yang yang harus harus banyak banyak menggu menggunak nakan an air dalam dalam  penggunaannya. Cat air tidak digunakan untuk pewarna yang tebal dan pekat, karena kar ena jika jika diguna digunakan kan secara secara tebal tebal dan pekat pekat penger pengering ingann annya ya lama lama dan kemungkinan merusak kertas jika tertempel dengan kertas atau benda lain. Pada waktu mengeluarkannya tidak boleh diambil dengan kuas yang basah langsung dari tubenya, sebab jika air masuk ke dalam tube warna di dalam akan menjadi keras dan tidak dapat dikeluarkan. Dalam menggunakannya keluarkanlah warna

25

 

cat air secukupnya di atas palet cat air. Kemudian tetesi air secukupnya dan aduk  sampai rata baru dapat digunakan dengan menguaskan di atas kertas. Dala Da lam m pe peng nggu guna naan anny nyaa cat air air ha haru russ 'se 'seka kali li go gores res ja jadi di’’ da dan n tida tidak k bi bisa sa diperbaiki kembali jika ada kesalahan. Oleh sebab itu penggunaan cat air harus  betul-betul cermat, penuh konsentrasi dan berhati-hati. Sebelum menerapkan warna, sebaiknya kertas dibersihkan dahulu dengan menggunakan kapas atau tisu lembab dengan cara mengusapkannya di permukaan kertas dengan lembut dan hati-hati agar kertas tidak luka. Kapas atau tisu jangan terlalu basah karena dapat menyebabka menye babkan n kertas bergelomba bergelombang. ng. Pembersihan Pembersihan ini penting penting dilakukan dilakukan untuk  untuk  menghilangkan kotoran-kotoran pada permukaan kertas yang dapat mengganggu  penyerapan warna yang digunakan. Teknik pewarnaan dengan cat air biasanya mulai dari warna tipis dan ringan kemudian secara perlahan diberikan tonasinya ke warna yang lebih kuat. Cat yang masih basah tidak dapat segera ditindih dengan warna lain karena warna akan bercampur dan nampak kotor, untuk itu harus ditunggu sampai warna setengah kering. Perh erhatik atikan an kary karyaa pad adaa gam amba barr (14 (145 a dan b), yan yang per erta tama ma han any ya menggunakan hitam putih, tetapi kemampuan teknik menggunakan cat air atau tinta yang menggunakan media air sangat piawai. Kesan suasana berkabut dengan air air terj terjun un berw berwar arna na puti putih h sa sang ngat at suli sulitt di dida dapa patt jika jika tida tidak k se seri ring ng la lati tiha han n  pengunaannya secara spontan. Kedua pada gambar (145 b) penggunaan cat air   berwarna juga tidak kalah piawinya dengan teknik hitam putih. Tidaklah mudah membuat goresan spontan yang menggambarkan wujud realistik , namun pada gambar atau lukisan ini penggambaran pohon bunga dan burung secara spontan dapat dicapai dengan sempurna. Perhatikan bentuk dan warna daun, bunga, dan  burung dan gerakannya, semuanya sangat ’pantas’ dan dikerjakan dengan sempurna. Bagaimana pelukis Cina dapat menggunakan teknik cat air demikian sempurna? Latihan dan kebiasaan merupakan kunci utamanya karena masyarakat Cinaa menuli Cin menuliss dengan dengan mengg mengguna unakan kan kuas kuas dan tinta. tinta. Jadi, Jadi, kalau kalau senima senimanny nnyaa melukis tidak ada hambatan teknis. Oleh sebab itu jika ingin berhasil melukis dengan teknik cat air tidak ada lain kuncinya adalah latihan dan latihan terus

26

 

menerus sehingga dapat dikuasai karakter cat air tersebut, diketahui kelebihan dan keterbatasan- nya. Selain cat air, ada bahan cat yang sejenis disebut tempera dan sifatnya juga tran transp spar aran an.. Namu Namurr pada pada sa saat at ini ini jara jarang ng di digu guna naka kan n da dan n di to toko ko pu pun n su suli litt diketem dik etemuka ukan. n. Pada Pada zaman zaman Renaiss Renaissanc ancee temper temperaa banyak banyak diguna digunakan kan sebelu sebelum m diketemukan cat minyak. Tempera terbuat dari serbuk pigment warna dengan médium méd ium pengen pengencer cer air murni murni dan zat pereka perekatny tnyaa menggu menggunak nakan an kuning kuning tel telur. ur.  Namur saat ini tela hada cat tempera yang diproduksi secara sintetis, ada médium  pencairnya menggunakan air, ada pula tempera pengencernya menggunakan terpentin. terpen tin. Untuk itu perhatikan perhatikan labelnya, labelnya, jira ada label “O-W” (oil-water) berarti tempera tersebut dicairkan dengan air, apabila ada label “W-O” (water-oil) berarti  pengencernya menggunakan terpentin. Dalam pengunaannya, tempera digunakan tipis, tip is, jika jika digun digunaka akan n terlal terlalu u tebal tebal setelah setelah kering kering dapat dapat mengel mengelupa upas. s. Temper Temperaa efektif digunakan pada kanvas dengan cat dasar gesso dengan permukaan yang halus. Cat tempera memungkin digunakan dengan berbagai variasi teknik seperti cipratan, transparan, atau dengan dikerok untuk mendapatkan warna yang semula. Jadi lebih luwes dibandingkan cata air.  

Gambar 146. Goresan-goresan cat air 

27

 

6. Cat post steer Catt po Ca post ster er terg tergol olon ong g jeni jeniss cat air air ka karen renaa un untu tuk k medi medium um pe peng ngen ence cern rnya ya menggunakan air. Cat ini berbeda dengan cat air biasa karena sifatnya yang cepat kering ker ing dan dapat dapat diguna digunakan kan sepert sepertii cat minyak minyak yakni yakni teknik teknik penggu penggunaa naanny nnyaa dengan wama pekat karena tidak banyak menggunakan air. Cat ini cepat kering, oleh karena itu warna awal dapat segera ditumpang dengan warna berikutnya. Sifat lainnya adalah wamanya datar dan rata maka selain dapat digunakan dengan teknik brush stroke yang ekspresif atau untuk gambar dekoratif yang memerlukan warna-warna rata dan datar. Kelemahan warna ini tidak baik digunakan terlalu tebal karena ketika kering cepat pecah dan rontok. Selain itu jika warna yang sudah sud ah diterap diterapkan kan kena kena percik percikan an air akan akan menjad menjadii tidak tidak rata. rata. Sesuai Sesuai dengan dengan namany nam anya, a, cat ini sangat sangat baik baik untuk untuk mengga menggamba mbarr atau meluki melukiss poster poster dengan dengan goresa gor esan-g n-gore oresan san kuas kuas yang yang kuat kuat dan tegas tegas sebaga sebagaii ciri khasny khasnya. a. Kelema Kelemahan han lainnya yang cukup unik adalah binatang lalat senang dengan warna ini, jika tidak  waspada menyimpan gambar dapat rusak karena dimakan olehnya.

 

28

 

Gambar 147 . (a dan b) Goresan cat poster, (c) Karya I Ketut Mara mahasiswa D III Guru Kesenian PPPG Kesenian Yogyakarta, 1987 7. Cat Ak Akri rillik Cat akrili akrilik k tergolo tergolong ng cat baru baru karena karena dicipt diciptaka akan n dan diprod diproduks uksii beberap beberapaa  puluh tahun yang lalu. Cat ini dibuat dengan bahan pigmen sintetik yaitu  polyvinyl accetate (plastik). Cat ini juga termasuk keluarga cat air. Dalam  penggunaannya dapat menggunakan air sebagai pengencernya dan dapat juga digunakan secara langsung dari tubenya, seperti menggunakan cat minyak atau dengan denga n kuas dan 'air brush'. brush'. Selain dikuaskan dikuaskan dengan dengan tebal, cat

akrilik akrilik

dapat

 juga digunakan secara tipis seperti cat air. Cat akrilik sangat cepat kering. Oleh

29

 

sebab itu, kuas yang digunakan harus cepat dimasukkan ke air. Jika tidak kuas akan menjadi rusak karena warna yang ada pada kuas mengering sulit untuk  dibersihkan. 8. Cat Minyak Penggunaan cat minyak untuk membuat lukisan sudah dimulai ratusan tahun yang lalu, diawali oleh Jan Van Eyck dari Belanda. Selanjutnya penggunaan cat minyak min yak meluas meluas karena karena member memberika ikan n kelelu keleluasaa asaan n kepada kepada para para peluki pelukiss untuk  untuk  mengungkapkan idenya serta kualitasnya yang melebihi media sebelumnya. Cat miny mi nyak ak da dapa patt digu diguna naka kan n un untu tuk k meng mengga gamb mbark arkan an ilus ilusii ke keru ruan anga gan n de deng ngan an memainkan gelap terang dari benda yang digambarkan. Pada awal penggunaanya cat minyak minyak ditera diterapka pkan n di atas atas panel, panel, kemudi kemudian an disada disadari ri bahwa bahwa panel panel kurang kurang fleksibel dan sulit untuk fleksibel untuk dibawa dibawa ke mana-mana. mana-mana. Lalu ditemukanla ditemukanlah h kanvas kanvas yang terbuatt dari kain yang dapat digulung sehingga terbua sehingga lebih mudah untuk dibawa pergi terutarn teru tarnaa jika jika peluki pelukisny snyaa ingin ingin bekerj bekerjaa di luar luar ruanga ruangan n (out (out door), door), mis misaln alnya ya melukis pemandangan. Sesuai Ses uai dengan dengan namany namanya, a, dalam dalam penggu penggunaa naanny nnyaa cat minyak minyak memerlu memerlukan kan minyak min yak khusus khusus untuk untuk mencair mencairkan kannya nya dan daya daya kering keringnya nya sangat sangat lambat lambat.. Cat minyak terdiri dari bahan pigment, minyak dari tumbuh-tumbuhan, dan terpentin. Pigmen warna adalah bahan warna berupa serbuk alami, atau sintetis. Pigmen warna berasal dari mineral (tanah), tumbuh-tumbuhan, dan binatang tertentu, akan tetapi saat ini kebanyakan yang digunakan adalah bahan sintetis yang berasal dari  bagian industri bahan bakar minyak bumi. Kualitas cat minyak ditentukan oleh kehalu keh alusan san dan kepeka kepekatan tan pigmen pigmennya nya yang yang dicamp dicampur ur dengan dengan minyak minyak.. Setiap Setiap  pigmen memiliki karakteristik tingkat kekeringan dan stabiltasnya jika terkena sinar matahari langsung. Ada beberap beberapaa pigmen pigmen yang yang memili memiliki ki karakt karakter, er, khususn khususnya ya warna warna putih. putih. Titani Tit anium um wahite wahite misaln misalnya ya memili memiliki ki sif sifat at menutu menutup p cat sebelu sebelumya mya dan dapat dapat memp me mper ermu muda da warn warnaa lain lainny nya. a. Zinc Zinc whit whitee ad adal alah ah un untu tuk k mend mendap apatk atkan an efek  efek  transparan, Lead white memiliki karakter stabil dan elastis.

30

 

Oleh sebab itu untuk membersihkan kuas dan palet setelah selesai bekerja, terlebih dahulu menggunakan minyak tanah atau terpentin, selanjutnya baru dicuci dengan air dan sabun. Alat dan bahan bantu menggunakan cat minyak relatif lebih  banyak dibandingkan menggunakan media lainnya. Kuas yang digunakan adalah kuas khusus cat minyak yang dalam satu setnya terdiri kurang lebih kuas nomor 1 hingga 12, disamping kuas khusus untuk mengerjakan bagian-bagian tertentu dari lukisan lukisa n yang dibuat. Keistimewaan Keistimewaan cat minyak minyak adalah tahan terhadap terhadap perubahan perubahan cuaca cua ca sehing sehingga ga karya karya lukisan lukisan yang yang mengg mengguna unakan kan cat minyak minyak dapat dapat bertah bertahan an  berabad-abad. Dalam perkembangan penggunaannya, penggunaannya, cat minyak dapat ditorehkan langs lan gsun ung g da dari ri tu tube beny nyaa ke atas atas ka kanv nvas as gu guna na ke kepe perl rlua uan n ek eksp spre resi si ya yang ng in ingi gin n diungkapkan oleh pelukisnya. Kelemahan cat minyak adalah baunya yang sangat kuat dan menyebabkan udara dalam ruangan menjadi pengap. Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan diperlukan ruang khusus untuk bekerja dengan ventilasi yang dapat mengatur  sirkulasi udara dengan baik. Selain itu kelemahan cat minyak ketika telah menjadi lukisan adalah tidak tahan terhadap kelembaban. Untuk menghindarinya, apabila lu luki kisan san diga digant ntun ung g di temb tembok ok ha haru russ ad adaa ce cela lah h an anta tara ra te temb mbok ok da dan n lu luki kisan san.. Maksud Mak sudnya nya adalah adalah untuk untuk member memberika ikan n sirkula sirkulasi si udara udara di belaka belakang ng lukisa lukisan, n, sehing sehi ngga ga lukisa lukisan n terhin terhindar dar dari dari kelemb kelembaba aban. n. Ada bebera beberapa pa tanda tanda terjadi terjadinya nya kerusakan pada lukisan cat minyak yaitu retak, keriput, kering, berjamur. Cat lukisan dapat retak jika kualitas cat minyak kurang baik, perubahan cuaca yang ek ekstr strim im,, tida tidak k stabi stabiln lnya ya pe perc rcam ampu pura ran n pi pigm gmen en da dan n miny minyak ak.. Kerip Keriput ut da dapa patt disebabkan karena kesalah dalam percampuran warna, atau ada unsur lain yang tercampur seperti air. Warna lukisan dapat kering disebabkan oleh tidak ratanya cat dasar pada kanvas, sehingga bagian yang tipis dapat menyerap minyak pada cat yang digunakan. digunakan. Lukisan dapat berjamur berjamur jika menempel pada diding diding lembab lembab dalam waktu yang lama.

31

 

1.3.

  Media Campuran Seni Rupa Dua Dimesional

Media campuran sering disebut mixed media. Maksud dari istilah ini adalah menujukan kepada penggunaan kombinasi lebih dari satu bahan seni rupa dua dimens dim ension ional, al, misaln misalnya ya cat air dikomb dikombina inasi si dengan dengan pastel pastel,, pensil pensil dikomb dikombina inasi si dengan denga n pastel dan seterusnya. seterusnya. Penggunaan Penggunaan media campuran tujuannya tujuannya tidak lain untuk mendapatkan efek-efek artistik yang tidak didapatkan dalam penggunaan media tunggal. Media campuran campuran sangat menantang menantang karena karena menggabung menggabungkan kan sifat medi me diaa yang yang berb berbed eda, a, se sepe pert rtii ca catt miny minyak ak de deng ngan an ca catt ak akri rili lik, k, ca catt miny minyak  ak  meng me nggu guna naka kan n miny minyak ak sebag sebagai ai medi medium um pe peng ngen encer cerny nya, a, se seda dang ng ca catt ak akri rili lik  k  menggunakan air; dua medium ini sangat kontras. Namun jika dari sifat kontras tersebut dapat dikendalikan efeknya, maka akan mendapatkan karya yang artistik  dan unik. Hal yang penting untuk dipertimbangkan adalah prosedurnya, medium yang mana didahulukan, karena hal ini menentukan efek yang ditimbulkannya. Misalnya, cat akrilik lebih dahulu diterapkan karena sifatnya cepat kering dan dapat digunakan membuat efek tekstur. Setelah kering diterapkan cat minyak, kemudi kem udian an sebelu sebelum m kering kering disapu disapu dengan dengan lap maka maka dapat dapat menimb menimbulk ulkan an efek  tekstu tek sturr yang yang menari menarik k sesuai sesuai dengan dengan pemben pembentuk tukan an awalnya awalnya perupa perupa tonjol tonjolanantonjolan warna akrilik yang tebal. Media akrilik sangat fleksibel karena dapat dikombinasi dengan berbagai media seperti pastel, pensil, tinta, arang, atau untuk  mendapatkan efek tekstur yang unik dapat dicampur dengan serbuk gergaji, pasir  dan material lainnya. Pe Peng nggu guna naan an cat cat air air juga juga dapa dapatt dica dicamp mpur ur de deng ngan an medi mediaa la lain in se sepe pert rtii  pastel,akrilik, pensil hitam, pensil warna, atau media kering lainnya. Prosedurnya dapat bolak-balik, masksudnya dapat cat air lebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan media lainnya. Misalnya, untuk membuat efek tekstur terlebih dahulu diguna dig unakan kan pastel pastel minyak minyak,, selanj selanjutn utnya ya diterap diterapkan kan cat air. Oleh Oleh karena karena pastel pastel mengandung minyak, maka ketika cat air dikuaskan warna pastel tidak hilang oleh warna cat air dengan demikian tekstur dapat tercipta oleh goresan-goresan pastel. Selain Sel ain dengan dengan pastel pastel minyak minyak,, cat air dapat dapat dikomb dikombina inasi si dengan dengan pensil, pensil, tinta, tinta,

32

 

akrilik dan cat minyak. Jadi pada dasarnya seluruh material untuk seni rupa dua dimens dim ensii dapat dapat dicamp dicampur ur atau atau dikomb dikombina inasi si penggu penggunaa naanya nya dalam dalam mencip menciptak takan an karya seni rupa. 1.4. 1.4.

Baha Bahan n Dan Alat Alat Seni Seni Rupa Rupa Di Dime mens nsio iona nall

Padaa bab sebelu Pad sebelumny mnyaa tel telah ah dising disinggun gung g sediki sedikitt mengen mengenai ai seni seni rupa rupa tiga tiga dimensional. Pada bab ini akan dibahas lebih jauh tentang alat, bahan seni rupa tiga dimensional dengan tujuan agar setiap siswa memahami potensinya dan dapat mengem men gemban bangka gkan n kepeka kepekaan an estetik estetik sebaga sebagaii dasar dasar untuk untuk membua membuatt karya karya tiga tiga dimensional selanjutnya. Oleh sebab itu di dalam latihan penekanannya bukan membua mem buatt karya karya seni seni rupa rupa yang yang sesung sesungguh guhmya mya,, tet tetapi api sifatny sifatnyaa lebih lebih kepada kepada eksplorasi eksplo rasi ter- hadap unsur seni rupa terutama terutama unsur wujud dan sifat bahan yang digunakan. Dalam pembahasan alat dan bahan seni rupa tiga dimen- sional ini kare karena na

pen penek ekan anan anny nyaa

bukan kan

memb embuat uat

ka kary ryaa

se sen ni

tig tiga

di dim mensi ensi

yan ang g

sesungguhnya, dan kecenderungannya lebih kepada pemahaman karakter unsur  seni rupa rupa tiga tiga dimens dimension ional al mel melalu aluii eksplo eksplorasi rasi terhad terhadap ap kualit kualitas as bahan bahan untuk  untuk  mendapatkan kualitas artistiknya. Seni rupa dua dimensional hanya terdiri dari dimens dim ensii panjan panjang g dan lebar, lebar, sedang sedangkan kan seni seni rupa rupa tiga tiga dimens dimension ional al ditamb ditambah ah dengan ketebalan. Kalau kita cermati sebenarnya kita hidup berada di dalam ruang. Apa yang ada di sekitar kita bukan gambar pipih yang hanya memiliki panjang dan lebar, tetapi ruang yang ruang yang memili memiliki ki kedalam kedalaman an dan ujud ujud yang yang memili memiliki ki panjan panjang, g, lebar lebar dan ketebalan atau volume. Oleh karena itu, untuk membuat karya seni rupa tiga dimensional, seorang perupa harus mampu berimajinasi tentang ujud dari setiap arah dan sisi benda benda yang yang akan akan dibuat dibuat.. Sebelu Sebelum m melaks melaksana anakan kan prakte praktek k untuk  untuk  membua mem buatt karya karya seni seni rupa rupa tiga tiga dimensi dimensiona onall perlu perlu mengen mengenal al terleb terlebih ih dahulu dahulu karakter beberapa bahan dan alat yang digunakan. Untuk eksplorasi wujud tiga dimensional ada beberapa jenis bahan dan alat. Bahan-bahan tersebut dikategorikan menjadi tiga, yakni : bahan lunak, bahan liat, dan bahan keras. Semua bahan itu memiliki ka- rakternya masing-masing dan

33

 

ha haru russ dike diketa tahu huii oleh oleh pe peru rupa pa da dan n kr kriy iyaw awan an.. Namu Namun n pa pada da pr prak akte tek k in ini, i, da dan n mengingat beberapa keter-batasan, tidak semua bahan sempat digunakan. 1. Baha Bahan n Lunak nak

Kertas, Kert as, karton karton,, gabus gabus dan styrof styrofoam oam termasu termasuk k bahan bahan lunak. lunak. BahanBahan-bah bahan an ini relatif rela tif mudah mudah didapa didapatt dan memben membentuk tuknya nya dapat dapat dengan dengan alat alat yang yang sederh sederhana ana seperti pisau, silet dan gunting. Bahan tanpa alatpun, kertas dapat dilipat langsung dengan tanpa bantuan alat yang lain. Latihan dengan bahan lunak ini lebih banyak  menggu men ggunak nakan an bahan bahan karton karton.. Jensi Jensi karton karton yang yang cukup cukup kaku kaku agar agar bentuk bentuk yang yang dibuat tidak melengkung. Untuk tekhnik melipat, karton dan styrofoam sangat  baik digunakan untuk latihan memahami seni rupa tiga dimensional. Untuk  styrofoam, agar mendapatkan hasil potongan yang baik, perlu menggunkan alat khusus yang dapat dibeli di toko dan harganya pun tidak terlalu mahal. Apabila menggunakan pisau kadang- kadang hasil potongan kurang baik. 2. Bahan Liat

Bahan liat ada beberapa jenis, seperti tanah liat, gips, plastisin dan lilin. Dalam latihan ini digunakan bahan tanah liat yang mudah didapat karena hampir ada di seluruh tempat, hanya pengolahannya perlu ditingkatkan kualitasnya.Tanah liat ada beberapa jenis, yaitu : Earthen- ware, stoneware, raku dan porselin. Tanah liat sang sangat at mudah udah dib dibentu entuk. k. Untu Untuk k

itu itu

ad adaa

beb eber erap apaa

te tekn knik ik da dasa sarr

da dala lam m

 pembentukannya dan memiliki cirinya masing-masing. Hal ini dibahas dalam bab V. Earthenware pada umumnya dikenal berwarna merah, namun ada juga yang  berwarna putih. Jenis tanah liat ini paling banyak digunakan karena mudah mendapatkannya. Untuk pembakaran dengan tungku diperlukan panas 1000ºC, dan untuk mengglasirnya diperlukan panas 1040º C - 1160º.

34

 

 

Gambar 154. Jenis tanah liat (a) Earthen Ware, (b) Stone Ware, (c) Porselin, (d) Raku Stoneware   berbeda dengan ear Stoneware earthe thenwa nware re karena memerlukan suhu yang lebih tinggi dalam pembakaran pembakaran glasirnya, yaitu untuk bakaran biscuit diperlukan  panas 1000º C dan untuk glasir 1200-1300º C. Stoneware hasilnya lebih berat dan kuat dibanding earthenware. Efek lebih halus dapat dihasilkan jika menggunakan teknik reduksi dalam pembakarannya. Untuk itu perlu digunakan tungku yang dapat dimatikan dengan seketika.

35

 

Porselin Porsel in merupakan jenis tanah liat yang sangat halus dan hasilnya hasilnya keras. kehalu keh alusan sannya nya hampir hampir sepert sepertii glasir glasir jika jika diguna digunakan kan untuk untuk memole memoless tanah tanah lia liatt lainnya dan dibakar dengan suhu bakaran glasir. Porselin memiliki kualitas bening yang tidak dimiliki oleh tanah liat lainnya dan dapat juga dibuat kusam. Sifatnya sangat sang at cepat cepat kering kering namun namun masih masih memung memungkin kinkan kan untuk untuk dibent dibentuk uk,, sekali sekalipun pun dengan teknik putar. Untuk pembakaran biscuit dibutuhkan panas 1000º C dan untuk glasir 1240 - 1300º C. Bahan raku merupakan jenis tanah liat yang kasar karena mengandung  pertikel butiran pasir. Ketika telah menjadi produk bahan raku ini memberikan kesan tekstur seperti batu. Untuk pembakaran pembakaran biskuit biskuit memerlukan memerlukan temperatur   panas lebih rendah dari jenis tanah liat lainnya yaitu sekitar 900º C, sedangkan un untu tuk k glasi glasirr 80 8000-10 1000 00ºº C. Baha Bahan n raku raku da dapa patt di diba baka karr be bebe berap rapaa ka kali li hi hing ngga ga

mendapatkan hasil pembakaran yang diinginkan.

Gambar 155. Benda-benda dari bahan eartheware (a) Periuk kuno dari NTT, (b) Kendi dari Zaman Majapahit (sumber: Museum Nasional) 3.  Bahan Keras

Yang termasuk bahan keras adalah kayu, batu dan logam. Ketiga jenis bahan ini telah digunakan oleh perupa dan kriyawan sejak jaman dahulu untuk membuat karya seni rupa dan kriya. Karena bahan ini sukar dibentuk, maka memerlukan

36

 

alat-alat khusus seperti alat potong berupa gergaji, gunting, alat pembentuk berupa  pahat dan sebagainya. Di antara ketiga bahan itu yang paling banyak peralatannya adalah logam, karena di samping jenis alat di atas dibutuhkan pula peralatan lain, seperti alat penyambung berupa las serta alat pelebur dan pencetak. a. Kayu

Hampir seluruh kebudayaan masyarakat menggunakan kayu sebagai bahan untuk produk seni rupa dan kriya. Hal ini disebabkan karena, hampir di seluruh  penjuru dunia ada kayu. Tingkat kekerasan kayu berbeda-beda, yakni kayu sangat keras, keras, sedang, dan lunak. Hal ini akan menentukan cara pengerjaannya. Kayu sangat keras sangat sulit membentuknya, membentuknya, sedang kayu lunak mudah mudah patah, untuk itu dibutuhkan pengalaman yang cukup untuk mengetahui sifat-sifat kayu termasuk tekstur, serat, dan daya tahannya terhadap perubahan cuaca. Namun demikian, dibanding bahan keras lainnya kayu relatif mudah dibentuk dengan menggunakan alat peraut (pisau), gergaji, pahat, dan ketam dalam membuat benda seni rupa dan kriya seperti patung, mainan anak, peralatan rumah tangga dan sebagainya. Alat utama dan minimal yang harus dimiliki untuk mengerjakan kayu dalam seni rupa adalah pisau raut, dan pahat dengan berbagai jenis dan fungsi serta alat pemukulnya. Dengan kedua jenis alat ini seorang perupa telah dapat membuat produk seni rupa tiga dimensi dengan teknik raut, ukir, dan membentuk. Beberapa hal yang perlu diketahui tentang kondisi kayu adalah faktor kekeringan dan pengawetan, serat, dan mata kayu. Kekeringan dan pengawetan harus menjadi  pertimbangan serius dalam mengerjakan produk seni dengan bahan kayu, oleh karena banyak kasus terjadi produk kayu yang diekspor ke luar negeri sering mengal men galami ami masala masalah h pecah pecah dan dimaka dimakan n hama hama atau ’bubu ’bubukan kan’’ sehing sehingga ga kayu kayu menjadi kropos. Faktor kekeringan yang baik adalah kadar air dibawah 12 persen. Jadi bagi bagi perupa perupa yang yang menggu menggunak nakan an bahan bahan dasar dasar kayu kayu utuk utuk karyan karyanya ya perlu perlu mempelajari teknologi pengawetan dan pengeringannya dengan baik. Serat kayu ada beberapa beberapa macam, dan hal ini perlu juga diketahui diketahui sifatnya karena berhubungan dengan cara mengerjakannya. Ada beberapa jenis serat kayu

37

 

yakni serat lurus dan rapat, serat kasar, dan serat diagonal. Serat kayu lurus dan rapat rap at adalah adalah sangat baik un untuk tuk pmembuat pmembuat produ produk k seni, seni, serat serat kasar kasar dan serta diagonal memerlukan kehati-hatian dan kesabaran dalam mengerjakannya. Selain seratt ada pula sera pula bagian bagian lapisan lapisan kayu kayu yang yang dapat dapat diguna digunakan kan untuk untuk menget mengetahu ahuii mudah dan sulit dalam mengerjakan; lapisan kayu yang warnanya cerah dan lebar  menand men andaka akan n kayu kayu terseb tersebut ut mudah mudah untuk untuk dikerja dikerjakan kan,, sebali sebalikny knyaa lapisan lapisan yang yang gelap lebih keras dan sulit untuk mengerjakannya. Untuk referensi lebih detail tenta ten tang ng sif sifat at ka kayu yu liha lihatt da dala lam m Wood Wood Carv Carvin ing g Basi Basicc tu tuli lisan san Al Alla lan n da dan n Gi Gill ll Bridgewater. b. Batu

Karya seni rupa yang menggunakan batu biasanya dalam wujud patung dan relief. Bahan batu jenisnya bervariasi, ada batu pualam, marmer, onix dan  batu kali. Sejak zaman dahulu batu telah digunakan untuk membuat benda-benda yang berhubungan dengan ritual. Pada zaman purba batu digunakan untuk alat  potong seperti kapak. Hasilnya untuk pemujaan nenek moyang. Belakangan  berkembang menjadi wujud lingga dan yoni. Oleh karena bahannya tahan lama menyeb men yebabk abkan an karyakarya- karya karya dengan dengan bahan bahan ini menjad menjadii tidak tidak lekang lekang dimaka dimakan n  jaman, sehingga jejak seni rupa yang menggunakan bahan batu sangat banyak  diketemukan. Jenis bahan batu ada beberapa macam, yaitu mamer, onix, batu andesit dan batu paras. Marmer adalah jenis batu yang paling keras sebaliknya  batu paras adalah jenis batu yang paling lunak.

38

 

Gambar 156. (a) Patung Dewa Kuwera dengan bahan logam (sumber: Museum  Nasional, (b)Patung Penunggang Penunggang Kuda dari Nias bahan batu. c. Logam

Ada bebera beberapa pa nama nama bahan bahan logam logam yang yang kekera kekerasan sannya nya juga juga bertin bertingka gkat, t, yaitu: aluminium, besi, baja, tembaga, perunggu, kuningan, nikel, emas, perak dan  platina. Bahan-bahan ini dalarn pembentukannya dapat langsung ditekuk, dikenteng, disambung dengan las maupun harus dicairkan untuk keperluan teknik  cor. Bahan logam tahan sangat lama, misalnya perunggu, tembaga, kuningan,  perak dan emas yaitu jenis logam yang anti karat, sehingga karya-karya dengan  bahan ini dapat tahan berabad-abad dan tidak rusak. Di Indonesia hal ini telah dibuktikan oleh peninggalan seni rupa jaman pra Hindu, jaman Hindu, Budha dan Islam berupa patung, relief, alat upacara dan perhiasan.

39

 

BAB III PENUTUP

A. Kesi Kesimp mpul ulan an

Seni lukis merupakan pengembangan dari kegiatan menggambar. Sebuah lukisan luk isan bia biasan sanya ya did didasar asarkan kan pad padaa cor corak, ak, gay gaya, a, tek teknik nik,, bah bahan, an, dan ala alatt kar karya. ya. Sesuai dengan dengan keragaman keragaman jenis karya seni rupa, bahan untuk untuk berkarya berkarya seni rupa ini ini juga banyak banyak macam macam dan ragamnya, ragamnya, ada ada yang yang berfungsi berfungsi sebagai sebagai bahan utama (medium) (medium) dan ada pula sebagai sebagai bahan penunjang penunjang.. pada umumnya umumnya  pabriksasi atau industri tertentu menjadi bahan baru yang memiliki sifat dan karakter khusus. Berdasarkan sifat s ifat materialnya, bahan berkarya seni rupa ini dapat dikategorikan ke dalam bahan keras dan bahan lunak, bahan cair dan bahan  padat dan sebagainya. B. Saran

Saya menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis juga membuka kesempatan bagi kritik dan sar saran

yang

membangun

dan

mengembangkan

makalah

ini.

Kare ren na

 pada hakikatnya ilmu pengetahuan akan terus menerus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.

40

 

DAFTAR PUSTAKA

Abdulah, Irwan (2006) Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta, Pustaka Pelajar. Appellof, Marian Ed. (1992) Everything You Ever Wanted to Know About Water Color, New Cork, Watson-Guptil Publication. Ave, Joop et.al (1978) Puri Bhakti Rena Tama, Museum Istana Kepresidenan. Baker, Joan Stanley (1984) Japanese Art, London, Tahmes and Hudson Bangun, Sem C. (2001) Kritik Seni Rupa. Rupa. Bandung, Penerbit ITB. B Barnes, arnes, Rob (1987) Teaching Art to Young Children, London, Unwin Hyman. Barrer, Chris (2005) Cultural Studies: Teori & Praktik. Terj. Nurhadi. Yogyakarta, Kreasi Wacana. Birk, Tony (1979) Pottery, London, A Pan Original Books Ltd. Broudy, Harry S. (1987) “Theory and Practice in Aesthetic Education. Studies in Art Education, Chicago, Rand McNally & Co. Christy, Greraldine and Sara Pearch (1991) Step by Step Art School Ceramic, London, The Hamlyn Publishing Group Limitted. Darby, Max (1986) Image in Life, Victoria, Ministry of education (School Division). Dewantara, Ki Hadjar ( 1994) Karya Ki Hadjar Dewantara Bagian II Kebudayaan, Yogyakarta, Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa. Dunkelberg, Klaus (1984) Drawing The Nude: The Body, Figures, Forms,New York, Van Nostrand Reinhold Company. Eberly, Bob (1989) Scamper On, Australia, Hawker Brownlow Education. Eisner, Elliot W. & David W. Ecker ( 1970) ‘Some Historical Development in Art Education’ dalam George Papas Concept in Art Education an

41

 

Anthology of Current Issues, Florida: The MacMillan Company. Feldman, Edmund Burke (1967) Art As Image and Idea, Englewood Cliffs, Prentice-Hall, INC. Fischer, Joseph (1994) The Folk Art of Java, Oxford, Oxford University Press. Gardner, Howard ( 1983) A cognitive View of the Art. Artistic Intelligences, Art Education, Oxford, Pergamon Press Geertz, Clifford (1973) Interpretation of Culture, New Cork, Basic Books, Inc., Publisher. Gombrich, E.H (1978) The Story of Art, London, Phaidon. Guilford, J.P (1968) Intelligence, Creativity and Their Educational Implications California: Robert R.Knapp,Publisher. Haer, Debbie Guthrie , Juliete Morrilot, Irene Toh, Ed. (2000

42

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF