Makalah PBL B2M2

November 18, 2018 | Author: Paskalia Christin | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

makalah pbl b2m2...

Description

Tinjauan pustaka Peran Posyandu dalam Mengatasi Permasalahan Kesehatan Masyarakat Paskalia Chr Lalangpuling. 102016182. 102016182. F4 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 06 Jakarta 11510. Telepon: (021)5694-2051 Email: [email protected]

Abstrak

Posyandu adalah pos yang menyediakan pelayanan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat di tingkat desa. Posyandu merupakan kegiatan pela yanan kesehatan masyarakat yang sasaran utamanya adalah untuk ibu dan anak. Pelayanan di Posyandu sangat  bermanfaat bagi ba gi kesehatan masyarakat, salah sa lah satunya adalah mengenai gizi. Gizi dibutuhkan tubuh manusia untuk pertumbuhan secara fisik dan berkembang secara non-fisik. Gizi dalam tubuh manusia harus seimbang. Kekurangan dan kelebihan gizi pada manusia dapat menyebabkan seseorang gampang terkena penyakit. Dalam peningkatan kesehatan, posyandu melakukan promosi kesehatan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan hidup sehat. Tingkat kesadaran dan kebiasaan seseorang mempengaruhi kesehatan seseorang, baik secara individu, keluarga maupun di masyarakat dan promosi kesehatan dapat membantu seseorang untuk lebih lagi memperhatikan status kesehatan. Kata kunci: posyandu, gizi, promosi kesehatan

 Ab  A bstr str act

The IHC is a post that provides basic health services that are organized from, by and for the community at the village level. IHC is an activity acti vity of public health services which wh ich the main goal is for mothers and children. Services in IHC is very beneficial for people's health, one of which is about nutrition. Nutritional needs of the human body for physical growth and development of non-physical. Nutrition in the human body should be balanced. Deficiency and excess nutrients in humans can cause a person prone to disease. In the improvement of health, the  IHC health promotion with the aim to raise awareness awareness of healthy living. The level of awareness and one's habits affect a person's health, well individual, family and community and health  promotion can help a person person to be more attention to health status.  Keywords: IHC, nutrition, health promotion

1

Pendahuluan

Posyandu adalah  pos

yang menyediakan pelayanan kesehatan

dasar

yang

diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan dengan  penanggung jawabnya adalah kepala desa. 1  Posyandu bertujuan untuk mempercepat  penerimaan NKKBS, meningkatkan kemampuan masyarakat untuk untuk mengembangkan mengembangkan kegiatankegiatan kesehatan dan lainnya yang menunjang, dan mempercepat penurunan angka kematian  bayi, anak balita dan angka kelahiran.2 Kegiatan Posyandu ditujukan terutama untuk ibu dan anak. Ada 5 pelayanan kesehatan yang disediakan posyandu yaitu; 1) kesehatan ibu dan anak, 2) keluarga berencana (KB), 3) imunisasi, 4) gizi, dan 5) pencegahan dan penanggulangan diare.3 Pelayanan kesehatan posyandu diadakan berdasarkan sistem 5 meja yaitu; 1) meja I:  pendaftaran, 2) meja II: penimbangan, 3) meja III: pengisian KMS, 4) meja IV: penyuluhan pen yuluhan  perorangan berdasarkan KMS, dan 5) meja V: pelayanan kesehatan berupa: imunisasi,  pemberian vitamin A dosis tinggi, pembagian pil KB atau kondom, pengobatan ringan, dan konsultasi KB.4 Masalah gizi pada masyarakat merupakan salah satu tanggung jawab posyandu. Gizi dibutuhkan manusia untuk pertumbuhan dan perkembangan. Masalah pada gizi menyangkut; 1) kurang energi protein, 2) kurang zat besi, 3) gangguan akibat kurang yodium, 4) kurang vitamin A, dan 5) masalah transisi. 5  Dalam peningkatan kesehatan, diperlukan promosi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan baik untuk individu, keluarga, maupun masyarakat. Tingkat kesadaran seseorang sangat mempengaruhi tingkat kesehatan di suatu wilayah. Tujuan penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat mengerti dan memahami  posyandu dan program kerjanya, gizi, dan promosi kesehatan masyarakat. Selain itu, makalah ini juga untuk memenuhi tugas PBL blok 2 modul 2 yang diberikan untuk mahasiswa fakultas f akultas kedokteran Ukrida. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Posyandu

Pos Pelayanan Terpadu atau yang sering dikenal dengan Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. 3  Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih tehnologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu

2

 juga merupakan tempat kegiatan terpadu antara program Keluarga Berencana sampai Kesehatan di tingkat desa.1 Posyandu bertujuan untuk; 1) menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu hamil, melahirkan dan nifas, 2) membudayakan NKBS, 3) meningkatkan peran peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera, dan 4) berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.6 Program kegiatan Posyandu adalah pelayanan kesehatan yang sasaran utama nya adalah  bayi, balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, dan pasangan usia subur (PUS). 1  Program  posyandu terdiri mencakup; 1) kesehatan ibu dan anak, 2) keluarga berencana (KB), 3) imunisasi, 4) gizi, dan 5) pencegahan dan penanggulangan diare. 3 Pelayanan kesehatan ibu dan anak bertujuan untuk pemeliharaan kesehatan ibu di posyandu, pemeriksaan kehamilan dan nifas, pelayanan peningkatan gizi ibu melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah, imunisasi Tetanus Toksoid untuk ibu hamil, pemberian vitamin vitamin A dosis tinggi tinggi pada bulan Februari dan Agustus, penimbangan balita yang dilakukan tiap bulan di posyandu. Penimbangan balita secara rutin setiap seti ap bulannya di posyandu dicatat pada Kartu Menuju Sehat (KMS) dan bertujuan untuk pemantauan pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin  penyimpangan pertumbuhan pada balita. Kriteria berat badan balita di KMS adalah 1) berat  badan balita naik jika pencatatan berat badan pada KMS bertambah mengikuti salah sal ah satu pita pit a warna, berat badan bertambah ke pita warna diatasnya, 2) berat badan tidak naik apabila  pencatatan berat badanya berkurang atau turun, berat badan tetap, berat badan bertambah atau naik tapi pindah ke pita warna di bawahnya. Apabila berat badan dibawah garis merah, hal ini adalah awal tanda balita tersebut mengalami mengalami gizi buruk. buruk.2,7 Pelayanan keluarga berencana (KB) ( KB) adalah pelayanan kontrasepsi kondom, pil KB, dan suntik KB. Pelayanan imunisasi adalah pelayanan yang ditujukan untuk balita. Ada beberapa  jenis imunisasi yang diberikan untuk balita di posyandu, antara lain; 1) BCG untuk mencegah  penyakit TBC, 2) DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan),dan tetanus, 3)  polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan, dan 4) Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B (penyakit kuning). Pelayanan peningkatan Gizi adalah pelayanan yang sasaran utamanya bayi dan balita. Pelayanan ini berupa penyuluhan untuk ibu tentang ASI, status gizi  balita, MPASI, imunisasi, vitamin A, stimulasi tumbuh kembang anak, diare pada balita. Pelayanan penanggulangan diare yaitu penyediaan oralit di posyandu dan merujuk penderita

3

diare ke Puskesmas jika adanya tanda bahaya, serta memberikan penyuluhan penggulangan diare oleh kader posyandu.1,6,7 Berdasarkan skenario, balita yang memiliki KMS adalah 63% atau 189 balita dari 300  balita di Posyandu Mawar. Hal ini berarti masih ada 111 balita yang tidak memiliki KMS dan menunjukkan bahwa program pelayanan kesehatan di Posyandu Mawar perlu ditingkatkan dalam hal pemberian KMS.

Penyelenggaraan Penyelenggaraan Posyandu

Dalam penyelenggaraannya, pengelola Posyandu dipilih dari dan oleh mas yarakat pada saat musyawarah pembentukan Posyandu. Pengurus Posyandu sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara. Penyelenggaraan Posyandu paling sedikit satu (1) kali dalam sebulan atau 12 kali dalam setahun, dan jika diperlukan Posyandu dapat dibuka lebih dari satu (1) kali dalam sebulan.3 Pada hari buka posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 meja yaitu: 8 1) Meja I untuk pendaftaran, yaitu menuliskan nama balita pada KMS (Kartu Menuju Sehat) dan secarik kertas yang diselipkan pada KMS serta mendaftarkan nama ibu hamil di formulir Ibu hamil,9 2) Meja II untuk penimbangan, yaitu menimbang bayi/balita dan mencatat hasil  penimbangan pada secarik kertas yang akan dipindahkan pada KMS, 3) Meja III untuk  pengisian KMS, yaitu memindahkan catatan hasil penimbangan bayi/balita dari secarik kertas kedalam KMS, 4) Meja IV untuk penyuluhan perorangan berdasarkan KMS, yaitu memberikan  penyuluhan kepada setiap ibu i bu yang mengacu pada data KMS yang menjadi hasil pengamatan mengenai masalah yang dialami objek posyandu (sasaran) dan memberikan rujukan ke Puskesmas apabila diperlukan serta memberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar misalnya  pil penambah darah, vitamin A, oralit,dan sebagainya, 5) Meja V untuk pelayanan kesehatan  berupa imunisasi, pemberian vitamin A dosis tinggi, pembagian pil KB atau kondom,  pengobatan ringan, dan konsultasi KB. Pada pelaksanaannya, petugas pada meja I dan IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan pada meja V merupakan meja pelayanan medis. 1,3,6,7 Berdasarkan kasus pada skenario F, diketahui bahwa jumlah kader 6 dan pelayanan yang diberikan Posyandu Mawar 7 kali setahun. Pada standar pelayanan kesehatan posandu hanya 5 kader yang dibutuhkan, sehingga untuk jumlah kader di Posyandu Mawarmemenuhi standar pelayanan. Namun, untuk cakupan pelayanan yang diberikan tidak memenuhi syarat standar pelayanan karen seharusnya pelayanan yang di berikan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan atau 12 kali setahun.

4

Gizi

Gizi adalah zat-zat sebagai komponen pembangun tubuh manusia dalam rangka mempertahankan dan memperbaiki jaringan-jaringan agar fungsi tubuh manusia itu sendiri dapat berjalan sebagaimana mestinya.10 Mengabaikan asupan gizi berarti juga kita membiarkan fungsi-fungsi jaringan tubuh tidak bekerja secara maksimal. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi, yang dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih. 11 Zat yang termasuk dalam gizi adalah; 1) air, 2) karbohidrat, 3) vitamin, 4) mineral, 5)  protein, dan 6) lemak.10 Air berfungsi untuk pengangkutan zat-zat sampah dari jaringan ke alatalat pengeluaran, pelarut bahan-bahan kimia sehingga reaksi kimia dalam tubuh berlangsung  baik, menjaga kestabilan tubuh, melarutkan berbagai zat makanan, pengatur suhu tubuh, dan  pembentuk cairan tubuh. Karbohidrat, yaitu yaitu zat gizi gizi yang terbentuk dari unsur karbon, karbon, oksigen, oksigen, dan hidrogen. Karbohidrat berfungsi menghasilkan energi yang mengandung zat tepung (amilum) amilum) dan gula, sebagai pembentukan struktur sel, jaringan dan organ, proses metabolism. Karbohidrat dapat ditemui pada padi, kentang, ketela pohon, ubi kayu, sagu, gandum, jagung, gula pasir dan gula merah. Vitamin bermacam-macam, yaitu vitamin A, B, C, D, E, K. 5 Mineral berfungsi untuk membangun sel-sel tubuh dan memperbaiki sel -sel tubuh yang rusak, terdiri dari: 1) kalsium yang berfungsi untuk pembentuk tulang dan gigi, proses  pembekuan darah dan pemeliharaan tulang dan gigi, 2) 2 ) kalium, berfungsi be rfungsi untuk memelihara keseimbangan air dalam sel tubuh, memelihara denyut jantung dan mengatur berbagai reaksi dalam tubuh, 3) fosfor, fungsinya untuk pembentukan tulang dan gigi, membantu kontraksi otot, dan mengatur keseimbangan asam dan basah dalam tubuh, 4) fluor, fungsinya untuk menguatkan tulang dan gigi, meningkatkan daya tahan terhadap pembusukan atau kerusakan gigi, 5) natrium, fungsinya untuk memelihara keseimbangan air dalam sel tubuh, dan memelihara keseimbangan PH dan asam, 6) yodium, fungsinya untuk membantu fungsi kelenjar tiroid dan pembentukan hormon tiroksin, 7) zat Besi, fungsinya untuk membantu fungsi kelenjar tiroid dan pembentukan hormon tiroksin. 12 Protein berfungsi sebagai sumber penghasil energi, pembangunan sel-sel jaringan tubuh, pembentuka sel-sel yang baru, membentuk enzim, hormon dan antibody. Protein juga  berfungsi untuk perbaikan sel-sel yang rusak dan menjaga keseimbangan asam basa cairan tubuh. Protein ada 2 jenis yaitu protein nabati dan protein hewani. Protein nabati dapat ditemui  pada kacang-kacangan nabati, tempe, tahu, dan kecap, sedangkan protein hewani dapat ditemui  pada daging, ikan, telur dan susu. Lemak berfungsi untuk menghasilkan energi (tenaga), sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah, sebagai pelarut vitamin A, D,E,K, sebagai 5

 pelindung organ tubuh yang penting yaitu ginjal, jantung dan mata. Lemak dibagi menjadi 2 yaitu lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati dapat ditemui pada pada kacang-kacangan,  buah alpukat, kelapa sawit, sawit , kelapa, dan kemiri, sedangkan lemak hewani dapat ditemui pada daging, susu, keju, dan minyak ikan. Faktor penyebab gangguan gizi pada balita dan bayi secara umum adalah; 1) keterbatasan ekonomi keluarga, 2) keterbatasan pengetahuan akan gizi makanan, 3) jarak kelahiran yang dekat, 4) prasangka buruk akan bahan makanan tertentu, 5) tradisi pantangan makanan tertentu, dan 6) kesukaan yang berlebihan akan makanan tertentu. 13 Penghasilan keluarga sangat menentukan hidangan makanan yang disajikan untuk keluarga sehari-hari, baik kualitas maupun jumlah makanan. Namun gangguan gizi tidak terjadi  pada keluarga yang berpenghasilan ber penghasilan kurang tetapi keluarga yang berpenghasilan relatif baik karena keluarga tersebut tidak memiliki pengetahuan akan pentingnya gizi dalam makanan yang diberikan kepada bayi atau anak. Gangguan gizi pada anak juga terjadi karena ibu hamil lagi ketika ada anaknya yang masih kecil. Hal ini menyebabkan kesempatan untuk memperhatikan asupan gizi saat hamil dan menyusui akan kurang dan bahkan terabaikan. Banyak bahan makanan yang bernilai gizi tinggi namun tidak digunakan atau hanya hanya digunakan secara terbatas karena adanya prasangka buruk terhadap bahan makanan tersebut. Berbagai kebiasaaan yang berhubungan dengan pantang makan makanan tertentu yang masih sering kita temui terutama didaerah pedesaan. Contohnya seperti larangan anak untuk makan telur, ikan, ataupun, daging hanya derdasarkan kebiasaan dan hanya diwarisi secara dokmatis turun temurun. Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan juga dapat mengganggu gizi. Hal ini akan mengakibatkan kurang bervariasinya makanan dan akan meyebabkan tidak semua zat gizi yang diperlukan diperoleh tubuh.

Masalah gizi

Ada beberapa masalah gizi pada anak mencakup; 1) kurang energi protein (KEP), 2) kurang zat besi, 3) gangguan akibat kurang yodium (GAKI), 4) kurang vitamin A (KVA), dan 5) masalah transisi (over (over nutrition). nutrition).5,14 Kekurangan protein menyebabkan seorang anak dapat mengalami penyakit marasmus dan kwashiorkor. Marasmus merupakan bentuk kekurangan gizi yang paling banyak ditemui pada bayi dibawah usia 12 bulan. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian. Kurang zat besi dapat menyebabkan seseorang mengalami anemia atau kurang darah. Pada dasarnya, sejak usia 4 bulan bayi harus diberi tambahan zat besi.  Namun tidak semua orang tua menyadari dan mengetahui hal ini. Kekurangan zat besi atau yang terkadang disebut dengan devisiensi zat besi akan berdampak bagi pertumbuhan anak. Di 6

Indonesia, banyak ditemui anak yang kekurangan yodium sehingga banyak anak yang menderita penyakit gondok. Pada ibu hamil yang kekurangan yodium yodium juga akan mengalami  pembengkakan kelenjar gondok sehingga sang ibu akan melahirkan anak yang kekurangan yodium juga dan beresiko terkena penyakit gondok. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan berbagai penyakit pada mata sampai pada kebutaan. Over nutrition  nutrition  atau kelebihan gizi dapat menyebabkan seseorang mengalami obesitas. Berdasarkan kasus pada skenario, diketahui bahwa dari 300 balita, dan hanya 40% atau 120 balita yang ditimbangha, serta 70% atau 84 balita yang mengalami kenaikan berat badan. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan untuk menangani masalah gizi pada balita di Posyandu Mawar masih kurang karena masih ada 36 balita yang ditimbang dan tidak mengalami kenaikan berat badan, setra 180 balita tidak diketahui status gizinya. 14

Pemantauan pertumbuhan pertumbuhan dan status s tatus gizi balita

Pertumbuhan balita dipantau menggunakan data SKDN. SKDN mempunyai singkatan yaitu; S adalah semua balita di wilayah kerja posyandu, K adalah balita yang memiliki KMS, D adalah balita yang ditimbang dan N merupakan balita yang naik berat badan. Pencatatan dan  pelaporan data SKDN bertujuan untuk melihat cakupan kegiatan penimbangan (K/S), kesinambungan kegiatan penimbangan posyandu (D/K), tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan (D/S), kecenderungan status gizi (N/D), efektifitas kegiatan Posyandu (N/S). 15 Pemantauan status gizi balita dilakukan dengan memanfaatkan data hasil penimbangan  bulanan posyandu yang didasarkan pada indikator SKDN. Indikator yang dipakai dalam  pemantauan gizi balita adalah K/S, K/S, N/D dan D/S. K/S K/S adalah jumlah balita yang memiliki KMS dibandingkan dengan jumlah semua balita dalam %, N/D adalah jumlah anak yang berat  badannya naik dibandingkan dengan d engan jumlah anak yang ditimbang dalam % dan D/S adalah  balita yang datang ke posyandudan posyandudan ditimbang. 1 Pada skenario F, untuk pemantauan pertumbuhan balita berdasarkan diagram dapat diketahui bahwa cakupan penimbangan (K/S) pada 300 balita adalah 63% atau hanya 189 balita bali ta yang memiliki KMS sehingga dapat ditimbang, tingkat partsipasi masyarakat dalam kegiatan  posyandu (D/S) hanya 40% atau dari 300 balita hanya 120 120 balita yang datang ke posyandu posyandu dan ditimbang, kecendrungan status gizi balita (N/D) adalah 70% atau 84 balita yang memiliki gizi yang baik sehingga mengalami kenaikan berat badan, dan keefektifan kegiatan (N/S) di Posyandu Mawar hanya 20%.

7

Promosi kesehatan

Promosi kesehatan adalah proses yang memungkinkan setiap individu meningkatkan kendali atas dirinya sendiri demi peningkatan kesehatan. Secara praktis, promosi kesehatan adalah seni dan ilmu yang mensinergikan antara keinginan manusia (aktifitas, makanan, dll) dengan kesehatan yang optimal, serta bertujuan meningkatkan motivasi untuk kesehatan yang optimal dan mengubah gaya hidup menuju kesehatan yang optimal. Kesehatan yang optimal adalah keseimbangan yang dinamis antara kesehatan fisik, emosional, sosial, spiritual, dan intelektual. Promosi kesehatan untuk merubahan gaya hidup masyarakat yang dapat difasilitasi melalui kombinasi pengalamn yang meningkatkan kesadaran, motivasi, dan keterampilan untuk praktek kesehatan yang positif. Tujuan promosi kesehatan adalah untuk meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk hidup sehat dan mengembangkan UKBM serta terciptanya lingkungan yang kondusif. 16 Ada 5 elemen yang berfokus pada promosi kesehatan, yaitu; 1) fisik: oleh tubuh, nutrisi,  perawatan medis, dan pengendalian penyalahgunaan obat-obatan, 2) intelektual: edukasi,  prestasi, dan pengembangan karir, 3) spiritual: harapan, kebaikan, dan kemurahan hati, 4) emosional: krisis emosional dan managemen stres, dan 5) sosial: komunitas, keluarga, dan teman. Dalam mempromosikan kesehatan, ada 3 strategi yang perlu diperhatikan. Strategi tersebut antara lain; 1) gerakan masyarakat, 2) bina suasana, dan 3) advokasi kesehatan. Gerakan masyarakat atau empowerment  adalah   adalah untuk memandirikan individu, keluarga, dan masyarakat di bidang kesehatan dan secara pro aktif mempraktekkan PHBS secara mandiri. Bina suasana atau social support adalah upaya menciptakan suasana atau ilkim yang kondusif untuk menunjang pembangunan kesehatan dehingga masyarakat terdorong utnuk melakukan PHBS. Advokasi kesehatan atau advocacy adalah pendekatan yang dilakukan kepada para  pemimpin atau kepala agar dapat memberi dukungan dukungan atas upaya pembangunan kesehatan. Berdasarkan kasus pada skenario, dari jumlah 300 balita di posyandu mawar hanya 120 atau 40% balita yang datang ke posyandu dan memiliki KMS, hal ini menunjukkan bahwa masih ada 111 balita yang tidak dibawa ke posyandu dan dapat dikatakan bahwa ada 111 orang tua balita yang memiliki kurangnya tingkat kesadaran akan kesehtan balita. Dari diagram dapat diketahui juga bawha dari 300 balita hanya 20% atau 60 balita yang mengalami kenaikan berat  badan, yang berarti kegiatan pelayanan kesehatan di Posyandu Mawar sangat kurang kefektif. Dari 2 masalah di atas dapat disimpulkan bahwa promosi kesehatan yang diadakan oleh  posyandu masih kurang.

8

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesadaran dan kebiasaan seseorang mempengaruhi kesehatan seseorang, baik secara individu, keluarga maupun di masyarakat dan promosi kesehatan dapat membantu seseorang untuk lebih lagi memperhatikan status kesehatannya. Posyandu dapat membantu mengontrol dan meningkatkan kesehatan masyarakat terutama untuk ibu dan anak.

Daftar Pustaka

1. Tirtiya I. Posyandu dan polindes. Tesis. Stikes Mercubaktijaya. Padang 2013. 2. Posyandu kota Bogor. Posyandu. 2011. Diunduh dari http://posyandu.org/posyandu/622 posyandu.html,, 01 Desember 2016.  posyandu.html 3. Depkes RI. Buku saku posyandu. Jakarta: Depkes; 2012. 4. Depkes RI. Buku panduan kader posyandu. Jakarta: Depkes RI; 2011. 5. Adriani M. Buku pengantar gizi masyarakat. Jakarta: Kencana; Kencana; 2013. 6.  Nofianti S. Faktor-faktor Faktor-faktor yang berhubungan berhubungan dengan dengan perilaku pemanfaatan pemanfaatan posyandu posyandu oleh ibu  balita diwilayah kerja kerja puskesmas puskesmas Maek Kabupaten Kabupaten Lima Lima Puluh Kota. Tesis. Tesis. Universitas Indonesia. Jakarta 2012. 7. Ocbrianto H. Pastisipasi masyarakat terhadap posyandu dalam upaya pelayanan kesehatan  balita. Tesis. Universitas Universitas Indonesia. Indonesia. Jakarta Jakarta 2012. 8. Depkes RI. Pedoman umum pengelolaan posyandu. Jakarta: Depkes; 2006. 9. Mudib. Panduan kader posyandu. 2012. Diunduh dari http://dokumen.tips/documents/kader posyandu.html,, 01 Desember 2016.  posyandu.html 10. Caramedis. Pengertian Pengertian gizi dan manfaatnya manfaatnya untuk tubuh manusia. 22 Desember 2015. Diunduh dari http://www.cara http://www.caramedis.com medis.com/pengertian-gizi/pengertian-gizi-dan-manfaatny dan-manfaatnya-bagi-tubuha-bagi-tubuhmanusia/,, 01 desember 2015. manusia/ 11. Khairina D. Faktor-faktor status gizi. Tesis. FKM Universitas Indonesia. Jakarta 2008. 12. Syamsu. Fungsi dan contoh sumber s umber zat makanan karbohidrat, protein, vitamin, lemak, mineral, serta air bagi kesehatan tubuh manusia. 21 Maret 2015. Diunduh dari http://www.ilmupengetahuanala http://www.ilmupe ngetahuanalam.com/2015 m.com/2015/03/fungsi-dan-contoh/03/fungsi-dan-contoh-sumber-zat-m sumber-zat-makananakanankarbohidrat-protein-vitamin-lem karbohidrat-prote in-vitamin-lemak-mineral-se ak-mineral-serta-air-bagi-ke rta-air-bagi-kesehatan-tubuh-m sehatan-tubuh-manusia.html anusia.html,, 01 Desember 2016. 13. Caramedis. 6 faktor penyebab gangguan gangguan gizi buruk pada bayi dan anak. 10 Maret 2016. Diunduh dari http://www.cara http://www.caramedis.com medis.com/6-faktor-penyeba /6-faktor-penyebab-gangguan-g b-gangguan-gizi-buruk-padaizi-buruk-pada-bayibayidan-anak/,, 01 Desember 2016. dan-anak/ 9

14. Depkes RI. Petunjuk teknisi tatalaksana anak gizi buruk. Ed 6. Jakarta: Depkes; 2011. 15. Tirtiya I. Posyandu dan polindes. Tesis. Stikes Mercubaktijaya. Padang 2013 16. Kompasiana. Kompasiana. Peran posyandu dalam pembangunan manusia. 27 Mei 2014. Diunduh dari http://www.kompasiana.com http://www.komp asiana.com/simonmanalu/pe /simonmanalu/peran-posyanduran-posyandu-dalam-pem dalam-pembangunanbangunanmanusia_552ff6826ea834d0758b45c7, 01 Desember 2016.

10

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF