POLTEKKES KESEHATAN MAKASSAR DIV KEPERAWA KEPE RAWAT TAN
2016 BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ganguan obsesif – kompulsif merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan adanya pengulangan pikiran obsesif atau kompulsif, dimana membutuhkan banyak waktu (lebih dari satu jam perhari) dan dapat menyebabkan penderitaan. Gangguan obsesif – kompulsif menduduki peringkat keempat dari gangguan jiwa setelah fobia, gangguan penyalahgunaan zat dan gangguan depresi berat. Gangguan Obsesifkompulsif membutuhkan adanya obsesi atau kompulsi yang merupakan sumber gangguan atau kerusakan yang signifikan dan bukan karena gangguan mental lainnya. Ganguan Obsesif-kompulsif diklasifikasikan dalam iagnosti! and "tatisti!al #anual of #ental isorders, $ourth %dition, &e't eision ("#-*+-&) sebagai gangguan ke!emasan. B. TUJUAN
#akalah yang berjudul Gangguan Obsesif – ompulsif ini dibuat untuk membahas etiologi, gejala klinis, diagnosis, serta prognosis dari penyakit ini. /ntuk dijadikan a!uan dalam membuat penyuluhan.
BAB II
ISI
0. 1engertian Gangguan Obsesif-kompulsif (Obsessie 2ompulsie isorder O2) adalah gangguan ke!emasan yang ditandai oleh pikiran-pikiran obsesif yang persisten dan disertai tindakan kompulsif. ondisi dimana indiidu tidak mampu mengontrol dari pikiran-pikirannya yang menjadi obsesi yang sebenarnya tidak diharapkannya dan mengulang beberapa kali perbuatan tertentu untuk dapat mengontrol pikirannya tersebut untuk menurunkan tingkat ke!emasannya. 1enderita mengetahui bahwa perbuatan dan pikirannya itu tidak masuk akal, tidak pada tempatnya atau tidak sesuai dengan keadaan, tetapi ia tidak dapat menghilangkannya dan juga ia juga tidak mengerti mengapa ia mempunyai dorongan yang begitu kuat untuk berbuat dan berpikir demikian. 3ila tidak menurutinya, maka akan timbul ke!emasan yang hebat. Obsesi adalah hal yang mengganggu, berulang, ide-ide yang tidak diinginkan, pikiran, atau impuls yang sulit untuk diberhentikan meskipun mengganggu alam sadar mereka. ompulsi merupakan perilaku yang dilakukan berulang, baik yang dapat diamati ataupun se!ara mental, yang dilakukan untuk mengurangi ke!emasan yang ditimbulkan oleh obsesi. 3eberapa penelitian besar menemukan bahwa obsesi yang tersering adalah pikirang tentang kontaminasi, dan kompulsi tersering adalah tindakan memeriksa sesuatu. 4amun, sebagian besar indiidu dengan gangguan ini memiliki multipel obsesi dan kompulsi dari waktu ke waktu. 5
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.