Makalah Nutrisi Iu Nifas

March 27, 2018 | Author: Satya Nur Azizah | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

berisi materi nutrisi...

Description

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Paradigma pembangunan nasional yang berorientasi global dan berwawasan ilmu pengetahuan, tidak akan terlaksana tanpa peningkatan kualitas sumber daya mmanusia (SDM). Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Hal ini dimungkinkan, karena seseorang yang mengalami kekurangan gizi akan mengakibatkan rendahnya kualitas SDM. Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan tantangan berat menghadapi persaingan bebas di era globalisasi (Depkes,2000). Kebutuhan akan zat gizi berubah sepanjang daur kehidupan dan ini berkait dengan pertumbuhan dan perkembangan dari masing-masing tahap kehidupan tersebut. Dari setiap tahapan, kebutuhan dapat sekitar 12-22 % yang mengalami kekurangan energy kronik (IMT25 sebesar 21,0%, IMT > 27 sebesar 11,1 % dan IMT ≥30 sebesar 3,9 % (Depkes,2005). Di Indonesia, berdasarkan survai kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 2001, anemia defsiensi besi pada ibu hamil 40,1%, yang mana di daerah pedesaan lebih tinggi dari perkotaan dan di kawasan timur Indonesia lebih tinggi dari kawasan barat Indonesia. Sedangkan khusus pada ibu nifas menurut SKRT 1995, prevalensi anemia besi yaitu sebesar 45,1% (Depkes RI,2006).

B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian dari masa nifas dan nutrisi ibu pada masa nifas ? 2. Apa tujuan pemberian nutrisi ibu pada masa nifas ? 3. Apa saja jenis kebutuhan nutrisi ibu pada masa nifas ?

C. TUJUAN 1. Mengetahui pengertian dari masa nifas dan nutrisi ibu pada masa nifas 2. Mengetahui tujuan pemberian nutrisi ibu pada masa nifas 3. Mengetahui jenis kebutuhan nutrisi ibu pada masa nifas

1

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Nutrisi dan Nifas Nutrisi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25%, karena berguna untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi semua itu akan meningkat tiga kali dari kebutuhan biasa. Masa nifas adalah pulih kembali, mulai dari partus selesai sampai alat-alat kandungan kembali sebelum hamil, lamanya 6-8 minggu Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.Masa ini berlangsung selama 6-8 minggu (Saifuddin et al, 2002). Asuhan selama periode nifas sangat diperlukan karena merupakan masa kritis baik bagi ibu maupun bagi bayi yang dilahirkannya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, yang mana 50% kematian ibu pada masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Di samping itu, masa tersebut juga merupakan masa kritis dari kehidupan bayi, karena dua pertiga kematian bayi terjadi dalam 4 minggu setelah persalinandan 60% kematian bayi baru lahir terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir (Wiknjosastro et al, 2002).

B. Tujuan Pemberian Nutrisi 1. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ibu dan bayi 2. Untuk mencegah terjadinya penyakit anemia, malnutrisi pada ibu post partum 3. Untuk menunjang tumbuh kembang bayi 4. Utuk memproduksi ASI yang banyak

C. Kebutuhan Nutrisi Ibu Masa Nifas 1. Nutrisi dan Cairan Ibu nifas membutuhkan nutrisi yang cukup, gizi seimbang, terutama kebutuhan protein dan karbohidrat. Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila 2

pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot, serta kebiasaan makan yang memuaskan. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.( Sulistiawati,ari.2009 ) Kualitas dan jumlah makanan yang akan dikonsumsi akan sangat mempegaruhi produksi ASI. Selama menyusui, ibu dengan status gizi baik rata –rata memproduksi ASI sekitar 800 cc yang mengandung 600 kal, sedangkan ibu yang status nutrisi nya kurang biasanya akan sedikit menghasilkan ASI. Pemberian ASI sangatlah penting, karena bayi akna tumbuh sempurna sebagai manusia yang sehat dan pintar, sebab ASI mengandung DHA. a.

Kalori Penambahan kalori sepanjang 3 buln pertama pasca post partum mencapai 500 kalori. Rata- rata produksi ASIsehari 800 cc yang mengandung kal. Sementara itu, kalori yang dihabiskan untuk menghasilkan ASI sebanyak itu adalah 750 kal. Jika laktasi berlangsung selama lebih dari 3 bulan,selama itu pula berat badan ibu akan menurun, yang berarti jumlah kalori tambahan harus ditingkatkan.( Ambarwati, Retna 2009 ) Sesungguhnya, tambahan kalori terebut, sebesar 700 kal sementara sisanya ( sekitar 200 kal ) diambil dari cadagan indogen yaitu timbunan lemak selama hamil. Mengingatkan efesiensi kofersi energi hanya 80-90% maka energi dari makanaan yang dianjurkan (500 kal) hanya akan menjadi energi ASI sebesar 500 kal. Untuk menghasilkan 850cc ASI dibutuhkan energi 680 sampai 807 kal energi.maka dapat disimpulkan bahwa dengan memberikan ASI, berat badan ibu akan kembali normal dengan cepat. Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nutrisi baik adalah 70kal atau 100ml dan kira-kira 85kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640kal/hari untuk 6 bulan pertama dan 510kal/hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus mengkonsumsi 2300-2700kal ketika menyusui. Makanan

yang

dikonsumsi

ibu

berguna

untuk

melakukan

aktivitas,

metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses produksi ASI, serta sebagai ASI itu 3

sendiri

yang

akan

dikonsumsi

bayinya

untuk

pertumbuhan

dan

perkembangannya. Makanan yang dikonsumsi juga harus memenuhi syarat, seperti : susunannya harus seimbang, porsinya cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, serta tidak mengandung alkohol, nikotin, bahan pengawet, dan pewarna.( MB. Arisman. 2009 ) b.

Karbohidrat Makanan yang dikonsumsi dianjurkan mengandung 50-60% karbohidrat. Laktosa (gula susu) adalah bentuk utama dari karbohidrat yang ada dalam jumlah lebih besar dibandingkan dalam susu sapi. Laktosa membantu bayi menyerap kalsium dan mudah di metabolisme menjadi dua gula sederhana (galaktosa dan glukosa) yang dibutuhkan untuk pertumbuhan otak yang cepat yang terjadi selama masa bayi.( MB. Arisman. 2009 ). Sumber Karbohidrat :

c.

a.

Nasi , Ketela

b.

Sagu

c.

Jagung

d.

Terigu

e.

Roti , Kentang

Protein Ibu memerlukan tambahan 20gr protein diatas kebutuhan normal ketika menyusui. Jumlah ini hanya 16% dari tambahan 500kal yang dianjurkan. Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau mati. Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani dan protein nabati. Protein hewani antara lain : telur, daging, ikan, udang, kerang, susu, dan keju. Sementara itu, protein nabati banyak terkandung dalam : tahu, kacang-kacangan, dll.( MB. Arisman. 2009 ) Makanan yang mengandung protein 1)

Protein Hewani a)

Hati

b)

Telur

c)

Susu

d)

Ikan

e)

Daging

f)

Udang 4

2) Protein Nabati a) Tempe b) Tahu c) Kedelai d) Kacang Hijau d.

Cairan Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Ibu menyusui dianjurkan minum 2-3liter/hari dalam bentuk air putih, susu, dan jus buah (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui). Mineral, air, dan vitamin digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan mengatur kelancaran metabolisme didalam tubuh. Sumber zat pengatur hal tersebut bisa diperoleh dari semua jenis sayur dan buah-buahan segar. Selain itu nutrisi ibu membutuhkan banyak cairan seperti air minum. Dimana kebutuhan minum ibu 3 liter sehari ( 1 liter setiap 8 jam ).( MB. Arisman. 2009 )

e.

Zat besi Pil zat besi (fe) harus diminum, untuk menambahkan zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca bersalin.

f.

Lemak Lemak 25-35% dari total makanan. Lemak menghasilkan kira-kira setengah kalori yang diproduksi oleh air susu ibu. Makanan yang mengandung lemak a. Mentega b.Keju

g.

Vitamin A Minum kapsul vitamin A (200.000unit) sebanyak 2 kali yaitu pada satu jam setelah melahirkan dan 24 jam setelahnya agar dapat memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASI.

h.

Vitamin dan Mineral Kegunaan vitamin dan mineral adalah untuk melancarkan metabolisme tubuh. Beberapa vitamin dan mineral yang ada pada air susu ibu perlu mendapat perhatian khusus karena jumlahnya kurang mencukupi, tidak mampu memenuhi kebutuhan bayi sewaktu bayi bertumbuh dan berkembang.

5

Vitamin dan mineral yang paling mudah menurun kandungannya dalam makanan adalah Vit B6, tiamin, As.folat, kalsium, seng, dan magnesium. Kadar Vit B6, tiamin dan As.folat dalam air susu langsung berkaitan dengan diet atau asupan suplemen yang dikonsumsi ibu. Asupan vitamin yang tidak memadai akan mengurangi cadangan dalam tubuh ibu dan mempengaruhi kesehatan ibu maupun bayi. Sumber vitamin : hewani dan nabati sedangkan Sumber mineral : ikan, daging banyak mengandung kalsium, fosfor, zat besi, seng dan yodium. ( MB. Arisman. 2009 ) 2.

Beberapa anjuran yang berhubungan dengan pemenuhan Nutrisi ibu menyusui antara lain: a. Mengkonsumsi tambahan kalori setiap hari sebnayaka 500 kal b. Makan dengan diet berimbang, cukup protein, mineral dan vitamin c. Minum sedikitnya 3 liter setiap hari terutama setelah menyusui d. Mengkonsumsi tablet zat besi e. Minum kapsul vitamin A agar dapat memberikan vit A kepada bayinya

3.

Fungsi Nutrisi ibu nifas a. Sebagai sumber tenaga b. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh c. Mengatur keseimbangan tubuh

4.

5.

Manfaat Nutrisi pada Ibu Nifas a.

Menjaga kesehatan

b.

Mempercepat pengembalian alat-alat kandungan seperti sebelum hamil.

c.

Untuk aktivitas dan metabolisme tubuh

d.

Untuk meningkatkan produksi ASI

e.

Membantu mempercepat penyembuhan luka-luka persalinan

Akibat Kekurangan Nutrisi Pada Ibu Nifas a.

Produksi ASI berkurang / kualitas menurun

b.

Luka dalam persalinan tidak cepat sembuh

c.

Proses pengembalian rahim dapat terganggu

d.

Anemia (kurang darah) 6

e.

6.

7.

8.

Dapat terjadi infeksi

Akibat Kelebihan Nutrisi Pada Ibu Nifas a.

Kegemukan

b.

Penyakit jantung

c.

Penyakit Hati

d.

Tekanan darah tinggi

Makanan Yang Harus Dihindari Ibu Nifas a.

Makanan yang mengandung bahan pengawet

b.

Minum Kopi

c.

Minum softdrink

d.

Merokok

e.

Minum alkohol

Cara Mengolah Makanan yang Benar a. Pilih sayur-sayuran,buah-buahan, daging dan ikan yang segar. b. Cuci tangan sampai bersih sebelum dan sesudah mengolah makanan c. Cuci bahan makanan sampai bersih baru di potong-potong d. Masak sayuran jangan terlalu matang e. Hindari penggunaan zat pewarna, pengawet makanan dan penyedap rasa f. Jangan memakai minyak yang sudah berkali-kali di pakai g. Perhatikan tanggal kadaluarsa.

7

BAB III PENUTUP A.

Kesimpulan Setelah melahirkan ibu membutuhkan nutrisi yang banyak. Ambulasi dini adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing pasien keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya untuk berjalan. Setelah melahirkan ibu , ibu juga perlu memperhatikan kebersihan diri. Ibu post partum sangat membutuhkan istirahat yang cukup untuk memulihkan keadaan fisik.

B.

Saran Kita sebagai bidan harus mengingatkan para ibu nifas dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi karena kebutuhan ibu yang menyusu itu lebih banyak dibandingkan dengan ibu hamil maupun wanita biasa. Dengan menyusui diharapkan untuk mengurangi AKI dan AKA karena dengan menyusui dapat mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi.

8

DAFTAR PUSTAKA Ambarwati, Retna (2009). Asuhan Kebidanan Nifas. Mitra Cendikia Offset. Jakarta Depkes RI. (2000). Gerakan partipasif penyelamatan ibu hamil,menyusui, dan bayi. Jakarta : Depkes RI Depkes RI. (2006). Pedoman pemantauan konsumsi gizi. Jakarta : Depkes RI Depkes RI. (2005). Gizi dalam angka . Jakarta : Depkes RI MB. Arisman. (2009). Gizi dalam Daur Kehidupan. EGC. Jakarta Sulistiawati,ari.(2009).Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. JAKARTA : EGC Saifuddin, A.B., et al. (2002). Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Wiknjosastro, Hanfa. (2002). Ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

9

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF