Makalah Nakes Teladan

March 28, 2024 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Makalah Nakes Teladan...

Description

CEGAH SILENT KILLER DISEASES DENGAN KOMUNITAS AYO CERIA (Atasi penYakit krOnis dengan Cek kesehatan rutin, Edukasi, Rajin olah raga, Intensif, Ajak keluarga) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO BARU KOTA SUNGAI PENUH ”Disusun dalam rangka mengikuti seleksi pemilihan dokter puskesmas teladan”

Disusun oleh : dr. H. ARMIZA NIP. 19851119 201101 1 003

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH DINAS KESEHATAN KOTA SUNGAI PENUH PUSKESMAS KOTO BARU 2018

KATA PENGANTAR

Assalammualikum. Wr.wb Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang Cegah Silent Killer dengan Komunitas Ayo CERIA. Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini dikemudian hari. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Cegah Silent Killer dengan Komunitas Ayo CERIA ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca yang budiman.

Sungai penuh, Maret 2018 Penyusun

i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .............................................................................................. i ABSTRAK ................................................................................................................. ii DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii

BAB I ......................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1 LATAR BELAKANG .............................................................................................. 1 MASALAH................................................................................................................ 3 RUMUSAN MASALAH .......................................................................................... 3 TUJUAN PENULISAN ............................................................................................ 3 TUJUAN KHUSUS .................................................................................................. 3 MANFAAT PENULISAN ....................................................................................... 4 GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOTO BARU........................................... 4 DEMOGRAFIDAN SARANA PELAYANAN ...................................................... 5 VISI,MISI DAN MOTO PUSKESMAS KOTO BARU ........................................ 5

BAB II ........................................................................................................................ 6 ISI ............................................................................................................................... 6 SILENT KILLER ...................................................................................................... 6 HIPERTENSI ............................................................................................................ 7 DIABETES ................................................................................................................ 8 KANKER .................................................................................................................. 9 TIGA MASALAH KESEHATAN UTAMA .......................................................... 12 KOMUNITAS AYO CERIA.................................................................................... 12 LANGKAH-LANGKAH YANG DILAKUKAN .................................................. 13 HASIL KEGIATAN ................................................................................................. 13

BAB III ...................................................................................................................... 16 KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................ 16

ii

KESIMPULAN ......................................................................................................... 16 SARAN ...................................................................................................................... 16

BAB IV ...................................................................................................................... 17 PENUTUP ................................................................................................................. 17 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 18 LAMPIRAN ............................................................................................................. 20

iii

ABSTRAKS

CEGAH SILENT KILLER DISEASES DENGAN KOMUNITAS AYO CERIA dr. H. ARMIZA Silent killer disease adalah penyakit yang tidak menunjukkan gejala awal, atau ringan. Dan jika penyakit atau kondisi itu luput dari perhatian, dapat menyebabkan kerusakan permanen. Kondisi tersebut menyebabkan tingginya angka penderita penyakit silent killer yang belum terdiagnosis. Untuk mengatasi masalah tersebut penulis membuat suatu inovasi puskesmas yang diberi nama komunitas ayo ceria (Atasi penYakit krOnis dengan Cek kesehatan rutin, Edukasi, Rajin olah raga, Intensif, Ajak keluarga untuk hidup sehat). Komunitas yang kegiatannya rutin dilaksanakan satu kali seminggu, diawali dengan senam, edukasi dan pemeriksaan kesehatan secara terpadu. Harapan penulis dari komunit as ini adalah seluruh masyarakat koto baru bergabung ke dalam komunitas ayo ceria, sehingga dapat meningkatkan deteksi dini terhadap penyakit silent killer, meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat dan membudayakan hidup sehat di tengah masyarakat. Dari evaluasi hasil kegiatan 6 bulan terakhir tahun 2017 didapatkan hasil yang positif, namun penulis menyadari masih belum maksimal. Penulis bertekat akan terus menyempurnakan inovasi komunitas Ayo CERIA ini agar mendapatkan hasil yang diharapkan. Kata kunci : ayo ceria, komunitas, silent killer

ABSTRAC

PREVENT SILENT KILLER DISEASES WITH AYO CERIA COMMUNITY dr. H. ARMIZA Silent killer diseases is a disease that does not show early symptoms. If the disease or condition is spared from attention, it can cause permanent damage. These conditions lead to high rates of silent killer disease patients who have not been diagnosed. To solve the problem, the authors make an innovation of PUSKESMAS which is named Komunitas AYO CERIA. This community aims at over coming chronic disease with routine health checks, education, diligent exercise, intensive and invite family to live

healthy. The activities are routinely held once a week, bigining with gymnastics, education and health inspection in an integrated manner. The authors hope that the entine communities in koto baru join Ayo CERIA Community to improve early detection of silent killer disease, improve public healthy knowledge and cultivate healthy living in the community. This activity has been held for 6 months in 2017 and has got positive result although there was still some weakness. The author is determined to continue to refine the innovation of this Ayo CERIA community to get close to the expected results. Keyword : ayo ceria, community, silent killer

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Silent killer disease atau penyakit pembunuh diam-diam adalah penyakit yang memiliki gejala minimal atau tanpa gejala sama sekali. Kondisi inilah yang menyebabkan tingginya angka penderita penyakit yang tidak mengetahui kalau dirinya sakit. Penyakit hipertensi, diabetes dan kanker adalah penyakit utama silent killer. Penyakit ini seringkali tidak memiliki tanda atau gejala. Banyak orang dengan penyakit ini bahkan tidak tahu mereka memilikinya. Sehingga sering penderita tidak mengelola penyakitnya dengan baik yang bisa menyebabkan kematian. Di Indonesia jumlah penderita Hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang dewasa, 50% diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka cenderung untuk menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak mengetahui faktor risikonya, dan 90% merupakan hipertensi esensial.1 Dari data Riskesdas 2007 yang hanya memeriksa penduduk di perkotaan mendapatkan diantara responden yang diperiksa gula darahnya 5,7 % menderita diabetes militus. Dari yang terdeteksi tersebut hanya 26,3% yang telah terdiagnosis sebelumnya dan 73,7 % tidak terdiagnosis sebelumnya. Sedangkan pada Riskesdas 2013, dari 6,9% penderita diabetes melitus yang didapatkan, 30,4% yang telah terdiagnosis sebelumnya dan 69,6% tidak terdiagnosis sebelumnya.2 Kanker merupakan penyebab kematian utama kedua yang memberikan kontribusi 13 % kematian dari 22 % kematian akibat penyakit tidak menular utama di dunia. Masalah penyakit kanker di Indonesia antara lain hampir 70% penderita penyakit ini ditemukan dalam keadaan stadium yang sudah lanjut. 3 Penyakit kanker serviks dan payudara merupakan penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia pada tahun 2013, yaitu kanker serviks sebesar 1

0,8‰ dan kanker payudara sebesar 0,5‰. Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Maluku Utara, dan Provinsi D.I. Yogyakarta memiliki prevalensi kanker serviks tertinggi yaitu sebesar 1,5‰, sedangkan prevalensi kanker payudara tertinggi terdapat pada Provinsi D.I. Yogyakarta, yaitu sebesar 2,4‰. Berdasarkan estimasi jumlah penderita kanker serviks dan kanker payudara terbanyak terdapat pada Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Jawa Tengah.4 Data di atas menunjukkan masih tingginya angka penderita hipertensi, diabetes dan kanker yang tidak mengetahui diri sakit. Sehingga banyak kasus yang ditemukan sudah menjadi berat dan mengalami komplikasi sehingga meningkatkan beban pembiayaan terhadap penyakit. Berdasarkan data laporan bulanan Puskesmas Koto Baru tahun 2017, penyakit Hipertensi berada pada urutan empat dari sepuluh besar kasus dengan kunjungan terbanyak di Puskesmas Koto Baru dengan 276 kasus, biasanya pasien datang bukan karena penyakit hipertensinya, tapi karena ada keluhan penyakit yang lain, seperti nyeri pinggang, pilek dan lain-lain. Sebagai lini terdepan layanan kesehatan milik pemerintah, Puskesmas wajib memunculkan inovasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memeriksakan kesehatannya secara rutin untuk mencegah kematian akibat penyakit silent killer. Peran serta masyarakat perlu didorong terutama pemerintah desa untuk membantu mengkampanyekan pemeriksaan kesehatan rutin oleh masyarakat di Puskesmas. Untuk mewujudkan itu semua, penulis membangun sebuah inovasi Puskesmasdiwilayah kerja Puskesmas Koto Baruyang penulis beri nama Komunitas Ayo CERIA (Cek Kesehatan Rutin, Edukasi, Rajin Olah Raga, Intensif, Ajak Keluarga, kerabat dan tetangga). Dengan adanya komunitas ini penulis harapkan dapat membantu kegiatan program-progam Puskesmas, seperti program PTM, Kesehatan Olahraga, dan KIA-KB (IVA Test) serta meningkatkan deteksi dini penyakit. Dari uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk menulis

makalah

yang

berjudul“CEGAH

KOMUNITASAYO CERIA“ 2

SILENT

KILLERDENGAN

1.2 Masalah 1. Belum maksimalnya pelayanan promotif dan preventif dalam mencegah silent killer, sehingga sering pendiagnosaan penyakit ditemukan secara tidak disengaja pada pelayanan kuratif. 2. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap penyakit silent killer. 3. Paradigma yang tumbuh di tengah masyarakat tentang Puskesmas adalah untuk berobat, bukan untuk pencegahan penyakit.

1.3 Rumusan Masalah Dari berbagai masalah yang dikemukakan, penulis merumuskan satu masalah utama yaitu belum maksimalnya pelayanan promotif dan preventif dalam mencegah silent killer, sehingga sering pendiagnosaan penyakit ditemukan secara tidak disengaja pada pelayanan kuratif.

1.4 Tujuan Penulisan Untuk mendorong peran serta masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran untuk memeriksakan kesehatannya secara rutin serta meningkatkan deteksi dini penyakit silent killer (hipertensi, diabetes dan kanker) di wilayah Puskesmas Koto Baru.

1.5 Tujuan Khusus 1. Meningkatkan layanan promotif dan preventif dalam mencegah penyakit silent killer. 2. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penyakit silent killer. 3. Mengubah paradigma masyarakat bahwa sesungguhnya peran utama Puskesmas adalah untuk pencegahan penyakit.

3

1.6 Manfaat Penulisan 1. Bagi Puskesmas Koto Baru Makalah ini diharapkan dapat menjadi sarana ekspos salah satu inovasi Puskesmas Koto Baru. Komunitas Ayo CERIA juga dapat membantu program-program Puskesmas seperti program Penyakit Tidak Menular, program Kesehatan Olah Raga, dan KIA (IVA Test) 2. Bagi Masyarakat a. Meningkatnyadeteksi dini dan monitoring kesehatan b. Meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap penyakit silent killer c. Meningkatkan rutinitas olah raga bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Koto Baru.

1.7 Gambaran Umum Puskesmas Koto Baru Puskesmas Koto Baru terletak di desa Dujung Sakti Kecamatan Koto Baru Kota Sungai Penuh. Wilayah kerja Puskesmas Koto Baru terletak di Kecamatan Koto Baru yang terdiri dari 6 Desa yaitu Desa Kampung Tengah, Desa Dujung Sakti, Desa Permai Indah, Desa Koto Baru, Desa Srimenanti, Desa Koto Limau Manis. Secara geografis batas-batas wilayah kerja Puskesmas Koto Baru adalah sebagai berikut: 

Sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan Depati VII



Sebelah Timur berbatasan dengan Hamparan Rawang



Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Liuk



Sebelah Selatan berbatasan dengan kecamatan Pesisir Bukit Semua desa di wilayah kerja Puskesmas Koto Baru dapat di jangkau

oleh kendaraan roda dua dan roda empat dengan jarak tempuh terjauh dari desa ke Puskesmas kurang dari lima menit serta semua desa dapat di jangkau dengan sarana telekomunikasi telepon dan handphone.

4

1.8 Demografi dan Sarana Pelayanan Kecamatan Koto Baru pada tahun 2016 tercatat sekitar 8.410 jiwa tersebar di 6 desa, terdapat sarana pelayanan kesehatan sebagai berikut: a. Puskesmas 1 unit b. Puskesmas keliling 2 unit dengan kendaraan roda empat c. Posyandu 6 buah tersebar disetiap desa masing-masing d. Posbindu Lansia tersebar disetiap desa masing-masing

1.9 Visi, Misi dan Moto Puskesmas Koto Baru Visi : MENJADI PUSKESMAS DENGAN PELAYANAN BERMUTU MENUJU MASYARAKAT KOTO BARU SEHAT, CERDAS DAN MANDIRI Misi: 1. MENYELENGGARAKAN PELAYANAN KESEHATAN YANG PARIPURNA

DAN

BERMUTU

BAIK

PERORANGAN,

KELUARGA, KELOMPOK DAN MASYARAKAT. 2. MENINGKATKAN PERAN SERTA AKTIF MASYARAKAT TERHADAP KESEHATANMENJADI PUSKESMAS DENGAN PELAYANAN BERMUTU MENUJU MASYARAKAT KOTO BARU SEHAT, CERDAS DAN MANDIRI. 3. MENGEMBANGKAN SARANA DAN PRASARANA YANG MENGUTAMAKAN KUALITAS PELAYANAN. 4. MELAKSANAKAN MANAJEMEN KESEHATAN

DENGAN

SUMBER DAYA BERKUALITAS. 5. MENJALIN

KERJA

SAMA

LINTAS

SEKTOR

TERKAIT

PEMBANGUNAN YANG BERWAWASAN KESEHATAN. Moto : MELAYANI SEPENUH HATI

5

BAB II ISI

2.1 Pengertian 2.1.1 Silent Killer Silent killer diseases adalah penyakit yang tidak menunjukkan gejala awal, atau jika ada, gejalanya begitu halus sehingga tidak diketahui. Dan jika penyakit atau kondisi itu luput dari perhatian, itu bisa menyebabkan kerusakan permanen.

Gambar 1. Silent killer diseases

Penyakit hipertensi, diabetes dan kanker adalah penyakit utama silent killer. Penyakit ini seringkali tidak memiliki tanda atau gejala. Banyak orang dengan penyakit ini bahkan tidak tahu mereka memilikinya. Sehingga sering penderita tidak mengelola penyakitnya dengan baik yang bisa menyebabkan kematian. Faktor pola hidup yang tidak sehat, merokok, konsumsi gula dan lemak berlebihan, jarang olahraga menyebabkan tingginya penyakit silent killer. Namun faktor-faktor tersebut masih bisa untuk dirubah. 6

Gambar 2. Pola hidup tidak sehat

2.1.2HIPERTENSI Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis di mana tekanan darah pada dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat. Kondisi ini dikenal sebagai silent killer karena jarang memiliki gejala yang jelas. Satu-satunya cara mengetahui apakah seseorang memiliki hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah.5 Sampai saat ini, hipertensi masih merupakan tantangan besar di Indonesia. Betapa tidak, hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer kesehatan. Hal itu merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar 25,8%, sesuai dengan data Riskesdas 2013. Di samping itu, pengontrolan hipertensi

belum

adekuat

meskipun

banyaktersedia.6 7

obat-obatan

yang

efektif

Menurut American Heart Association {AHA}, penduduk Amerika yang berusia diatas 20 tahun menderita hipertensi telah mencapai angka hingga 74,5 juta jiwa, namun hampir sekitar 90-95% kasus tidak diketahui penyebabnya. Hipertensi merupakan silent killer dimana gejala dapat bervariasi pada masing-masing individu dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya. Gejala-gejalanya itu adalah sakit kepala/rasa berat di tengkuk, mumet

(vertigo), jantung berdebar-debar,

mudah lelah,

penglihatan kabur, telinga berdenging (tinnitus), dan mimisan.5

2.1.3 DIABETES Sekitar 1,5 juta orang meninggal akibat diabetes dalam setahun di seluruh dunia, statistik cukup untuk membuat kita sadar bahwa diabetes merupakan penyakit silent killer yang perlu mendapatkan perhatian, dan negara-negara Asia berkontribusi lebih dari 60 persen beban diabetes di dunia. 7 Dari berbagai penelitian epidemiologis di Indonesia yang dilakukan oleh pusat-pusat diabetes, sekitar tahun 1980-an prevalensi diabetes militus pada penduduk usia 15 tahun ke atas sebesar 1,5-2-3% dengan prevalensi di daerah rural/pedesaan lebih rendah dibandingkan perkotaan. Survey kesehatan rumah tangga (SKRT) 2001 mendapatkan prevalensi diabetes mellitus pada penduduk usia 25-64 tahun dijawa dan bali sebesar 7,5%. Riset kesehatan dasar (RISKESDAS) tahun 2007 dan 2013 melakukan wawancara untuk menghitung proporsi diabetes mellitus pada usia 15 tahun ke atas. Didefinisikan sebagai diabetes mellitus jika pernah didiagnosis menderita kencing manis oleh dokter atau belum pernah didiagnosis menderita kencing manis oleh dokter tetapi dalam 1 bulan terakhir mengalami gejala sering lapar, sering haus, sering buang air kecil dengan jumlah banyak dan berat badan turun. Hasil wawancara tersebut 8

mendapatkan bahwa proporsi diabetes mellitus pada riskesdas 2013 meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2007. 2

2.1.4 Kanker Menurut data GLOBOCAN (IARC) tahun 2012 diketahui bahwa kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan persentase kasus baru tertinggi, yaitu sebesar 43,3%, dan persentase kematian akibat kanker payudara sebesar 12,9%. Kanker paru tidak hanya merupakan jenis kanker dengan kasus baru tertinggi dan penyebab utama kematian akibat kanker pada penduduk laki-laki, namun kanker paru juga memiliki persentase kasus baru cukup tinggi pada penduduk perempuan, yaitu sebesar 13,6% dan kematian akibat kanker paru sebesar 11,1%. Data GLOBOCAN tersebut menunjukkan bahwa kasus baru dan kematian akibat kanker hati pada penduduk laki-laki maupun perempuan memiliki persentase yang hampir berimbang, sedangkan kanker payudara dan kanker prostat memiliki persentase kematian yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan persentase kasus baru, sehingga jika penyakit kanker tersebut dapat dideteksi dan ditangani sejak dini maka kemungkinan sembuh akan lebih tinggi.

Tabel 1. Prevalensi dan Estimasi Jumlah Penderita Penyakit Kanker pada Penduduk Semua Umur Menurut Provinsi Tahun 2013

9

Secara nasional prevalensi penyakit kanker pada penduduk semua umur di Indonesia tahun 2013 sebesar 1,4‰ atau diperkirakan sekitar 347.792 orang. Provinsi D.I. Yogyakarta memiliki prevalensi tertinggi untuk penyakit kanker, yaitu sebesar 4,1‰. Berdasarkan estimasi jumlah penderita kanker Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi dengan estimasi penderita kanker terbanyak, yaitu sekitar 68.638 dan 61.230 orang.

10

Tabel 2. Prevalensi dan Estimasi Jumlah Penderita Penyakit Kanker Serviks dan Payudara pada Perempuan, Kanker Prostat pada Laki-laki (‰) Menurut Provinsi Tahun 2013

Penyakit kanker serviks dan payudara merupakan penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia pada tahun 2013, yaitu kanker serviks sebesar 0,8‰ dan kanker payudara sebesar 0,5‰. Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Maluku Utara, dan Provinsi D.I. Yogyakarta memiliki prevalensi kanker serviks tertinggi yaitu sebesar 1,5‰, sedangkan prevalensi kanker payudara tertinggi terdapat pada Provinsi D.I. Yogyakarta, yaitu sebesar 2,4‰. Berdasarkan estimasi 11

jumlah penderita kanker serviks dan kanker payudara terbanyak terdapat pada Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Jawa Tengah. 4

2.2 Tiga Masalah Kesehatan Utama a. Rendahnya deteksi dini penderita hipertensi dan diabetes di wilayah Puskesmas Koto Baru. Pendiagnosaan penyakit sering didapat tanpa disengaja saat pelayanan kuratif di Puskesmas. b. Tingginya prevalensi penderita penyakit silent killer. c. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit.

2.3 Komunitas Ayo CERIA Komunitas Ayo CERIA adalah sebuah karya inovasi yang penulis bangun bersama rekan-rekan Puskesmas dan masyarakat Koto Baru. Komunitas Ayo CERIAmenjalankan strategi-strategi untuk meningkatkan deteksi dini dan mencegah penyakit silent killer, yaitu berupa : a. Cek kesehatan Rutin b. Edukasi Tingkatkan Pengetahuan Kesehatan c. Rajin Olah Raga d. Intensif (terus menerus) e. Ajak Keluarga, kerabat dan tetangga Lima kegiatan tersebut disingkat dengan CERIA yang kami gunakan sebagai nama dari komunitas ini. Kata ceria merupakan sebuah kata yang positif. Keceriaan adalah hal yang istimewa karena pengaruhnya terhadap orang lain. Ini bukan hanya sesuatu yang dirasakan sendiri, tetapi juga meliputi ekspresi perasaan positif kepada orang-orang di sekitar kita. Bersikap ceria walaupun saat kita tidak benar-benar bahagia sebenarnya dapat juga menghasilkan dampak positif pada orang lain di sekitar kita.8

12

2.4 Langkah-langkah yang Dilakukan Kegiatan komunitas Ayo CERIA dilaksanakan setiap 1 (satu) minggu sekali, kegiatan diawali dengan olah raga senam lansia bagi lansia dan senam aerobic atau zumba untuk umum. Kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan oleh petugas Puskesmas. Setiap anggota komunitas diberikan buku kesehatan yang berisi catatan pemeriksaan tekanan darah, berat badan, pemeriksaan gula darah dan Iva test setiap kali mengikuti senam.

Gambar 3. Buku Kesehatan Peserta Komunitas Setiap 6 (enam) bulan sekali dilakukan evaluasi berupa pretest sebelum diberikan penyuluhan dan post test setelah diberikan penyuluhan tentang pengetahuan pasien mengenai kesehatan dari penyuluhan yang sudah diberikan. Petugas Puskesmas juga memonitor jumlah kepersertaan komunitas setiap minggunya untuk menilai peran masyarakat dalam mengajak anggota keluarga dan masyarakat untuk hidup sehat dalam komunitas Ayo CERIA.

13

2.3 Hasil Kegiatan 1. Cek Kesehatan Rutin Dari pemeriksaan rutin tekanan darah anggota komunitas data bulan desember 2017 ditemukan 32 anggota menderita hipertensi dan 1 orang menderita diabetes tipe 2. Untuk pemeriksaan IVA Test direncanakan dilaksanakan di minggu ke 3 April 2018 yang puncaknya pada tanggal 21 April 2018 sekaligus memperingati hari Kartini. 2. Edukasi Hasil pretest 10 pertanyaan pada 32 orang anggota komunitas Ayo CERIA didapatkan 24 jawaban dari 320 soal yang benar atau 7,5%. Enam bulan setelah dilakukan kegiatan edukasi pada 144 anggota didapatkan hasil post test 95,97% atau 1382 jawaban yang benar dari 1440 pertanyaan.

Evaluasi Edukasi 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Pretest

post test

jawaban benar

jawaban salah

Grafik 1. Evaluasi edukasi anggota komunitas Ayo CERIA melalui metode pretest dan post test.

14

3. Rajin Olah Raga Setelah dilakukan pengamatan absensi

senam selama 6 bulan pada

anggota Komunitas Ayo CERIAdari bulan Juli2017 hingga awal Desember 2017, Maka didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 3. Jumlah anggota komunitas berdasarkan absensi BULAN

JUMLAH ANGGOTA

Juli 2017

32

Agustus 2017

40

September 2017

64

Oktober 2017

83

November 2017

124

Desember 2017

144

Jumlah Anggota 160 140 120 100 80 60 40

20 0 Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

Jumlah Anggota

Grafik 2. Peningkatan jumlah anggota Komunitas Ayo CERIA Puskesmas Koto Baru bulan juli sampai dengan desember 2017

Grafik di atas menunjukkan adanya peningkatan jumlah anggota komunitas setiap bulannya yang merupakan hasil dari gerakan peran serta 15

anggota komunitas Ayo CERIA Puskesmas Koto Baru yaitu intensif dan mengajak.

16

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan Data menunjukkan masih sangat tingginya angka penderita penyakit silent killer di masyarakat, banyaknya penderita silent killer yang tidak mengetahui bahwa dirinya sakit. Bahkan banyak penderita silent killer yang didiagnosa tanpa sengaja saat pelayanan kuratif di Puskesmas. Melihat masalah diatas, penulissebagai dokter Puskesmas Koto Baru memiliki peran yang sangat strategis dalam meningkatkan deteksi dini penyakit silent killer di wilayah Puskesmas Koto Baru. Untuk mewujudkannya penulis membangun sebuah komunitas yang penulis beri nama komunitas Ayo CERIA. Adapun strategi yang penulis laksanakan dalam komunitas ini adalah sebagai berikut : 1. Cek kesehatan Rutin 2. Edukasi Tingkatkan Pengetahuan Kesehatan 3. Rajin Olah Raga 4. Intensif (terus menerus) 5. Ajak Keluarga, kerabat dan tetangga Dari evaluasi hasil kegiatan 6 bulan terakhir 2017 didapatkan hasil yang positif, namun penulis menyadari masih belum maksimal. Penulis bertekat akan terus menyempurnakan inovasi komunitas ayo CERIA ini agar mendapatkan hasil yang diharapkan.

3.2 Saran Penulis menyadari hasil dari kegiatan komunitas Ayo CERIA ini masih jauh dari sempurna, perlu dukungan dari semua lintas sektor agar seluruh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Koto Baru dapat bergabung dalam komunitas untuk hidup sehat dengan strategi-strategi yang penulis tuangkan dalam kegiatan komunitas Ayo CERIA ini. 17

BAB IV PENUTUP Demikianlah yang dapat kami paparkan mengenai Cegah Silent Killer dengan KomunitasAyo CERIA dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang berhubungan dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap kepada pembaca yang budiman untuk dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

18

DAFTAR PUSTAKA

Mannan H,Wahiduddin,Rismayanti. Faktor risiko kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas bangkala kabupaten jeneponto tahun 2012.MKMI. 2012; 1:1-13.) . 2014_Infodatin : pusat data dan informasi kesehatan tentang situasi dan analisis diabetes.

Jakarta

selatan

:

kementrian

kesehatan

ri

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infod atin-diabetes.pdf.Diakses pada hari Kamis tanggal 1 Februari 2018 pukul 17.15 Wib Oemiati R, Rahajeng A, Kristanto AY. Prevalensi tumor dan faktor yang mempengaruhinya di Indonesia tahun 2011. Buletin peneliti kesehatan.

https://media.neliti.com/media/publications/53274-ID-

none.pdf. Diakses pada hari kamis tanggal 1 februari 2018 pukul 16.00 Wib . 2015_Infodatin : pusat data dan informasi kesehatan tentang situasi penyakit kanker.

Jakarta

selatan

:

kementrian

kesehatan

ri

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infod atin-kanker.pdf. Diakses pada hari Kamis tanggal 1 Februari 2018 pukul 17.00 Wib Marianti. Alodokter : Hipertensi https://www.alodokter.com/hipertensiDiakses pada hari Kamis tanggal 1 Februari 2018 pukul 17.00 Wib . 2014_Infodatin : pusat data dan informasi kesehatan tentang hipertensi. Jakarta selatan

:

kementrian

kesehatan

rihttp://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/info datin-hipertensi.pdf. Diakses pada hari Kamis tanggal 1 Februari 2018 pukul 17.00 Wib SampattiSambhajiTodkar. Diabetes mellitus the ‘Silent killer’ of mankind: An overview on the eve of upcoming World Health Day! J Med Allied Sci. 2016; 6 (1) : 39 – 44 19

. wikiHow : cara bersikap ceria https://id.wikihow.com/Bersikap-Ceria.Diakses pada hari Sabtu tanggal 3 Februari 2018 pukul 16.00 Wib

20

LAMPIRAN

21

Kegiatan-kegiatan komunitas AYO CERIA Puskesmas Koto Baru Kota Sungai Penuh

Cek Kesehatan Rutin

22

Edukasi

23

Rajin Olah Raga

24

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF