Makalah Modul 3 perspektif global
December 13, 2018 | Author: Sartiya Haqiqi | Category: N/A
Short Description
makalah modul 3 persepektif global semester 5 UT...
Description
KEGIATAN BELAJAR 1 PENTINGNYA KESADARAN DAN WAWASAN DALAM PERSPEKTIF GLOBAL
1.
PENTINGNYA KESADARAN DALAM PERSPEKTIF GLOBAL
Menurut Kamus Filsafat yang ditulis oleh Loren Bagus (1996) bahwa yang dimaksud dengan kesadaran mengandung arti keinsyafan terhadap ego, diri atau benda. Kesadaran adalah kemampuan untuk melihat dirinya sendiri sebagaimana orang lain dapat melihatnya. Dengan kata lain kesadaran adalah pengakuan diri. Dikaitkan dengan perspektif global adalah pengakuan bahwa kita adalah bukan semata –mata sebgai warga suatu negaratetapi warga dunia, yang mempunyai ketergantungan terhadap orang lain dan bangsa lain, serta terhadap alam sekitar baik local, nasional dan global. Wawasan menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia Jilid 17 (1991) adalah sikap pandang atau cara pandang yang melihat sesuatu sebagai suatu kepentingan. Perspekstif Global mencakup dua sisi yaitu kesadaran dan wawasan. Tanpa kesadaran kita tidak dapat memahami masalah global, dan tanpa wawasan kita tak akan mampu mempertahankan kehidupan global. Perspektif global mencangkup dua sisi yaitu kesadaran dan wawasan. Tanpa kesadaran kita tidak dapat memahami masalah global, dan tanpa wawasan kita tak akan mampu mempertahankan kehidupan global. Dalam kehidupan global yang pertama kali harus disadari adalah bahwa manusia adalah merupakan warga global, sebagai penduduk dunia yang memiliki hak dan kewajiban tertentu. Selain itu perlu kita sadari bahwadi dunia ini tidak hanya ada kita, akan tetapi ada orang lain yang bermukimdi seluruh belahan dunia. Oleh karena itu kita harus banyak mempelajari tentang dunia dan seisinya. Kesadaran tentang terjadinya globalisasi adalah sikap/menerim suatu kenyataan bahwa planet tempat kita berada semakin menyempit dengan adanya terobosan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sikap dalam menghadapi globalisasi ini adalah bukan melawan arus globalisasi akan tetapi kita harus dapat menjinakkan globalisasi itu sendiri. Untuk meningkatkan kesadaran mari kita coba untuk memahami mengapa globalisasi ini bisa terjadi. Salah satu faktor yang mendorong kuatnya globalisasi ini adalah adanya kemajuan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi merupakan alat dan jalan, yang penggunaannya sangat tergantung pada orangnya. Apabila digunakan untuk hal yang negatif maka teknologi menjadi sesuatu yang jelek dan menakutkan, sebaliknya apabila digunakan untuk kepentingan yang positif maka teknologi menjadi sesuatu yang baik dan mengasyikkan. Disinilah pentingnya kesadaran dan wawasan agar teknologi digunakan untuk kepentingan yang positif. Sadarkah kita, bahwa di rumah saat ini sudah di penuhi dengan alat dan media sebagai hasil kemajuan teknologi. Dapatkah kita menolak kehadiran informasi melalui alat dan teknologi tersebuut? Atau apakah kita mempunyai kekuatan untuk menolaknya? Kita tidak perlu
menolaknya yang penting bagi kita bagaimana kita mengakomodasikan kedalam pola perilaku sesuai dengan nilai dan budaya kita. Di sinilah kita memerlukan kesadaran yang tinggi serta wawasan yang luas. Dengan kesadaran bahwa kita merasakan adanya kebutuhan memahami masalah global, serta dengan wawasan yang luas kita dapat memilih dan memilah inforamas atau nilai mana yang diperlukan dan mana yang tida, mana yang sesuai dengan nilai budaya kita dan mana yang tidak. Untuk mendukung kesadaran dan wawasan kita perlukan adanya landasan seperti : A. NASIONALISME (KESADARAN NASIONAL) Imawan mengutip pendapat Haas (Yaya,1998) bahwa nasionalisme yang kuat dapat menjadi pilar terhadap pengaruh buruk dariperkembangan teknologi yang pesat ini. Nasionalisme adalah cinta tanah air dengan prinsip baik buruk adalah negeriku. Nasionalisme mamapu menangkal perbedaan suku, adat istiadat, ras dan agama. Namun juga tidak hanya terkait oleh baik dan buruk adalah negaraku dan bangsaku. Yang baik harus kita ambil dan yang buruk kita tainggalkan. Kita memiliki kesadaran nasionalisme yang cukup kuat, misalnya kesetiakawanan social, ketahanan nasional dan musyawarah nasional. B.
NORMA DAN AGAMA
Bangsa kita terkenal dengan bangsa yang agamis, patuh terhadap aturan dan norma yang ada, baik itu norma adat, social , susila dan norma lainnya. Norma dan Agama adalah pilar utama untuk menangkal pengaruh negative seiring dangan gelombang globalisasi. C.
NILAI BUDAYA BANGSA
Bangsa kit amempunyai nilai budaya yang luhur, yang dapat dijadikan pilar dan filter terhadap berbagai pengaruh negative, serta sebgai pendukung bagi nilai dan pengaruh, yang membawa dampak positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurut Emil Salim (Mimbar Pendidikan, 1989) terdapat 4 bidang kekuatan gelombang globalisasi yang palin menonjol yaitu : a. Kekuatan pertama yang membuat dunia menjadi transparan dan sempit adalah gelombang perkembangan IPTEK yang amat tinggi. Kekuatan ini Nampak antara lain penggunaan kamputer dan satelit, dengan ini dapat dengan cepat menghimpun informasi dunia dengan rinci tentang segala hal misalnya kekayaan laut, hutan dan lain-lain. b. Kekuatan kedua adalah kekuatan ekonomi. Ekonomi Global yang terjadi saat ini demikian kuat. Globalisasi dalam ekonomi namapak sebagai suatu keterkaitan mata rantaiyang sulit dilepaskan. Krisis moneter yang melanda Indonesia saat ini tidak terlepasdari kegiatankegiatan di Negara-negara ASEAN dan bahwak dunia. c. Hal ketiga adalah masalah lingkungan hidup. d. Keempat adalah politik. Misalnya krisis Teluk dampaknya sangat dirasakn secara Global di Negara-negara lain, baik segio politik maupun ekonomi.
Perlu kita sadari bahwa globalisasi mempunyai Dampak positif dan Dampak negative. Positif karna kita dapat mengambil keuntungan dengan perkembangan ilmu dan kemajuan dari Negara lain, akn tetapi akan berubah menjadi dampak negatif apabila kita tidak mempersiapkan diri dengan berbagai bekal pengetahuan, norma dan ideologi yang kuat. Apabila kita tidak siap kita akan tergilas, dan jauh ketinggalan dari bangsa lain. Dengan demikian dalam era globalisasi ini informasi menjadi sangat penting, maka kuasailah informasi. Informasi ibarat darah dalam tubuh apabila kita ingin bertahan hidup maka kita harus menguasai informasi. Dalam globalisasi kita menyadari bahwa setiap bangsa adalah saling bersaing dan berpacu dengan segala perubahan dan kemajuan. Kita akan kalah dalam persaingan kalau kita tidak siap dan tidak mengantisipasinya. Kesiapan kita dalam bersaing adalah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Mochtar Buchari (Mimbar Pendidikan, 1989), peningkatan daya saing itu adalah dalam hal berikut ini : 1)
Peningkatan produksi dan mutu produk.
2)
Penguasaan bahasa Inggris sebagai bahasa yang digunakan secara internasional.
3)
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4)
Penguasaan IPTEK.
KEGIATAN BELAJAR 2 PENTINGNYA WAWASAN dalam PERSPEKTIF GLOBAL
Globalisasi adalah peluang, apabila peluang tersebut tidak kita manfaatkan, maka selamanya kita akan terus ketinggalan. Menurut Makagiansar (Mimbar Pendidikan 1989) agar kita dapat meningkatkan wawasan global ini, maka pendidikan memegang peran penting. Melalui pendidikan maka Anda harus mampu mengembangkan 4 hal seperti berikut : 1. Kemampuan mengantisipasi (anticipate) Pendidikan berusaha menyiapkan anak didik untuk dapat mengantisipasi perkembangan IPTEK yang begitu cepat. 2. Mengerti dan mengatasi situasi (cope) Mengembangkan kemampuan dan sikap peserta didik untuk dapat menangani dan berhadapan dengan situasi baru. Rasa kepedulian terhadap masalah serta keinginan untuk mengatasi masalah merupakan faktor yang harus dikembangkan pada diri anak. 3. Mengakomodasi (accomodate) Mengakomodasi perkembangan IPTEK yang pesat dan segala perubahan yang ditimbulkannya. Dalam “mengatsi” (cope) dan mengakomodasi perlu dikembangkan bahwa sikap anak didik tidak larut dalam perubahan, tetapi ia harus mampu mengikuti dan mengendalikan perubahan agar umbuh menjaadi sesuatu yang positif dan bermanfaat bagi kehiduapn. 4. Mereorientasi (reorient) Persepsi dan wawasan kita tentang dunia perlu diorientasikan kembali karena perkembangan IPTEK dan perubahan sosial yang cepat. Melalui pendidikan kita memperluas persepsi anak. Kita mendidik untuk dapat mengadakan reorientasi sikap dan nilai,sehingga memperoleh wawasan yang semakin luas. Nilai budaya merupakan identitas budaya harus kita pertahankan, tetapi ada nilai yang perlu diubah atau disesuaikan dengan perkembangan. Contoh orang Motto orang jawa “mangan ora mangan ngumpul” yang dalam bahasa indonesianya adalah “makan atau tidak yang penting berkumpul”. Harus di ubah karena tidak sesuai lagi dengan kehidupan global yang sudah berkembang sngat jauh. Sesuai dengan derasnya arus globalisasi ini maka, peran keluarga juga sngat besar. Keluarga sekarang hidup dalam “kotak global” elektronik baru (Schultze, 1991). Ini dapat kita lihat dari adanya TV, radio, dan parabola. Dalam waktu yang tidak lama lagi rumah akan di penuhi dengan komputer yang dapat digunakan untuk e-mail, internet dan alat komunikasi jarak jauh. Dengan adanya media seperti itu, yang dapat kita kendarai untuk mengarungi arus globalisasi ini, menurut Schultze akan mengantar anak-anak kita keluar dari rumah dan berjalan ke kebudayaan lain. Globalisasi dengan melalui media sperti ini akan berpacu kepada para orang tua dalam membesarkan anak. Ini tentu harus kita waspadai.
Untuk mewaspadai hal tersebut perlu dilakukan hal-hal seperti berikut: 1. Kita harus menguasai Ilmu Pengetahuan dab Teknologi 2. Menguasai informasi dalam berbagai bidang, dan mengolah serta memahami pesan-pesan yang ada dalam informasi tersebut, kemudian menarik kesimpulan dan menyeleksinya untuk digunakan dalam kehidupan. 3. Memanfaatkan pertemuan ilmiah, seperti semianar, diskusi dan sebagainya untuk memahami informasi. Menurut pendapat HAR Tilaar( 1998) tentang kondisi yang mencetuskan konsep-konsep inovasi yang dapat meningkatkan wawasan anda tentang masalah global dan globalisasi, sebagai berikut. 1. Di dalam era globalisasi kita berada didalam suatu masyarakat yang kompetitif, artinya pribadi dan masyarakat berada pada kondisi untuk menghasilkan sesuatu yang tebaik dan berkualitas. 2. Masyarakat didalam era globalisasi menuntut kualitas yang tinggi baik di dalam jasa , barang maupun investasi modal. Kualitas diatas kuantitas. 3. Era globalisasi merupakan era infornasi dengan sarana-sarananya yang dikenal sebagai superhighway. Pemanfaatan informasi superhighway merupakan suatu kebutuhan masyarakat modern dan demikian perlu dikuasi anggota masyarakat. 4. Era globalisasi merupakan era komunikasi yang cepat dan canggih. Oleh karena itu, penguasaan terhadap sarana komunikasi seperti bahasa merupakan syarat mutlak. 5. Era globalisasi ditandai oleh maraknya kehidupan bisnis. 6. Eraglobalisasi merupakan era teknologi, oleh kareana itu masyarakatnya harus melek digital.
Kesimpulan Menurut Kamus Filsafat yang ditulis oleh Loren Bagus (1996) bahwa yang dimaksud dengan kesadaran adalah mengandung arti keinsyafan terhadap ego, diri, atau benda. Kesadaran adalah kemampuan untuk melihat dirinya sendiri sebagaimana orang lain dapat melihatnya. Dengan kata lain kesadaran adalah “pengakuan diri”. Kesadaran muncul dari dalam diri kita sebagai cetusan nurani. Kalau hal ini dikaitkan dengan perspektif global maka kesadaran di sini adalah pengakuan bahwa kita adalah bukan semata-mata sebagai warga suatu Negara tetapi juga warga dunia, yang mempunyai ketergantungan terhadap orang lain dan bangsa lain, serta terhadap alam sekitar baik secara lokal, nasional, maupun global. Dengan kesadaran itu muncul suatu pengakuan bahwa masalah global perlu dipelajari, dipahami dan dimanfaatkan untuk kepentingan bersama, sehingga dalam berpikir, berucap, dan bertindak menunjukkan dan mencerminkan adanya kepedulian, kepentingan, dan kemanfaatan. Landasan kesadaran dalam perspektif global dibagi menjadi tiga yaitu nasionalisme, norma dan agama, nilai budaya dan bangsa. Seorang yang dikatakan sadar terhadap perspektif global adalah yang berpikiran global namun bertindak lokal. Dengan adanya makalah ini agar kita bisa membuka wawasan untuk memahami dunia dan seisinya , sehingga menumbuhkan kesadaran bahwa dunia yang begitu kompleks da luas itu dapat menjadi sempit dan sederhana disebabkan oleh kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Mata kuliah ini memberikan bekal kepada kita untuk dapat memberikan pengetahuan dan meningkatkan kesadaran anak didik kita, bahwa dunia yang luas ini perlu dipahami, dan dipelihara tanpa kita memahami dunia ini maka kita akan tertinggal oleh manusia yang lain sudah memiliki Pengetahuan dan Kemampuan yang lebih baik dalam memahami dunia.
Saran Adapun saran bagi calon pendidik adalah hubungkan pelajaran yang akan diajari oleh siswa dengan perkembangan IPTEK dan perkembangan global lainnya sehingga wawasan menjadi luas. Namun bukan berarti bahwa meninggalkan hal yang di sekililing kita. Tetap pada koridor yang jelas. Seorang guru harus memiliki pemikiran yang mengglobal namun bertindak lokal.
RANGKUMAN PERSPEKTIF GLOBAL MODUL 1 (Hakikat Dan Konsep Perspektif Global)
Disusun Oleh :
-
Ai nurul jannah Siti jubaedah Firdayanti Sartiah Suhaibatul aslamiah wahyu panca apriliawan Febriansahsaputra Dedy septa mulyadi Haidir febriadi
(826257829) (826263127) (826252195) (836260981) (826251907) ( 836261801) ( 836257113) (836258652) (826243308)
Dosen pembimbing: Yusup, S. Pd. MM RANGKUMAN INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PERSPEKTIF GLOBAL SEMESTER 5 POKJAR TANGERANG KOTA UNIVERSITAS TERBUKA
View more...
Comments