Makalah Model Pembelajaran ADDIE Fix

August 29, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Makalah Model Pembelajaran ADDIE Fix...

Description

 

MODEL PEMBELAJARAN ADDIE

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Pengembangan Bahan Ajar Biologi Yang dibimbing oleh Bapak Triastono Imam

Oleh: Kelompok 5 / Off C Lailil Hidayah (1303416148) Rizka Nur Laili (1303416148) Rizka Permatasari (1303416148) Shinta Aprilia (1303416148) Shinta Kumalasari (130341614836) (130341614836) Siti Sariyah (1303416148)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI November 2015

 

BAB I  PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang 

Desain pembelajaran adalah praktik penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik. Model-model desain rencana  pembelajaran adalah model PPSI, model Banathy, model Kemp, model Gerlach & Elly, model Dick & Carrey, model model ASSURE, model ADDIE, model Hanafin and Peck, dan model waterfall. Dalam model PPSI pengajaran dipandang sebagai suatu sistem.Sub-sistem dari pengajaran, diantaranya tujuan pembelajaran, bahan  pelajaran, kegiatan pembelajaran, alat-alat dan sumber pembelajaran dan evaluasi.

Model kemp berorientasi berorientasi pada perancangan pembelajaran yang

menyeluruh. Sehingga guru sekolah dasar dan sekolah menengah, dosen  perguruan tinggi, pelatih di bidang industri, serta ahli media yang akan bekerja sebagai perancang pembelajaran. Model Banathy bertitik tolak dari pendekatan sistem (sistem approach), yang mencakup keenam komponen (langkah) yang saling berinterelasi dan berinteraksi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Model Gerlach & Elly menjadi suatu garis pedoman atau suatu  peta perjalanan pembelajaran karena model ini memperlihatkan keseluruhan  proses belajar mengajar yang baik, sekalipun tidak menggambarkan secara rinci setiap komponennya. Desain pembelajaran dikenal beberapa model yang dikemukakan oleh para ahli.Secara umum, model desain pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam model berorientasi kelas, model berorientasi sistem, model berorientasi produk, model prosedural dan model melingkar. Model berorientasi kelas biasanya ditujukan untuk mendesain pembelajaran level mikro (kelas) yang hanya dilakukan setiap dua jam pelajaran atau lebih. Contohnya adalah model ASSURE. Model

berorientasi

produk

adalah

model

desain

pembelajaran

untuk menghasilkan suatu produk biasanya media pembelajaran pembelajaran misalnya, video  pembelajaran, multimedia pembelajaran atau modul. Contoh modelnya adalah model Hannafin and Peck. Model berorientasi system yaitu model desain

 

 pembelajaran untuk menghasilkan suatu system pembelajaran yang cakupanny cakupannyaa luas seperti desain sistem suatu pelatihan kurikulum sekolah. Contohnya adalah model ADDIE. Selain itu ada pula yang biasa kita sebut sebagai model procedural dan model melingkar.Contohnya dari model procedural adalah model Dick And Carrey dan contoh model melingkar adalah model Kemp. Adanya variasi model yang ada ini sebenarnya dapat menguntungkan kita. Beberapa keuntungan itu antara lain adalah kita dapat memilih dan menerapkan salah satu model desain pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik yang kita hadapi dilapangan selain itu juga, kita dapat mengembangkan dan membuat model turunan dari model-model yang telah ada. Selain itu kita juga dapat meneliti dan mengembangkan desain yang telah ada untuk dicoba dan diperbaiki.

1.2 Rumusan Masalah  

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penulisan makalah ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1.  Bagaimanakah konsep model pembelajaran? 2.  Apakah pengertian pembelajaran model ADDIE? 3.  Bagaimana langkah-langkah model pembelajaran ADDIE? 4.  Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran ADDIE?

1.3 Tujuan 

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah: 1.  Untuk mengetahui konsep dari model pembelajaran. 2.  Untuk mengetahui pengertian pembelajaran ADDIE. 3.  Untuk mengetahui langkah-langkah model pembelajaran ADDIE. 4.  Untuk mengetahui kelebihan dan kekerungan dari model pembelajaran ADDIE.

 

BAB II  PEMBAHASAN  

2.1 Konsep Model Pembelajar Pembelajaran. an. 

Definisi desain sistem pembelajaran merupakan desain pembentukan keseluruhan, struktur kerangka atau outline dan urutan atau sistematika kegiatan. Sehingga desain yang dibuat agar menjadi sebuah kegiatan yang efektif, effisien, dan menarik.Apabila pembelajaran itu menarik maka peserta didik tidak merasa  bosan atau monoton, jadi kita dapat membuat pembelajaran itu menyenangkan  buat pesarta didik. Baik dari cara mengajar, menyampaikan, dan lain-lain. Desain  pembelajaran juga untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, dengan kondisi yang karakteristiknya mata ajar tertentu dan karakteristik pembelajaran tertentu. Pembelajaran merupakan rangkaian peristiwa atau kegiatan yang disampaikan secara struktur dan terencana dengan menggunakan sebuah atau beberapa jenis media. Selain itu, strategi pembelajaran yang digunakan juga melalui metode, media, dan lingkungan. Serta komponen utama mendesain pembelajaran dapat melalui beberapa pertanyaan, misalnya: 1.

Apa tujuan (objektives) yang diinginkan?

2.

Siapa audiens (learners) yang menjadi sasaran?

3.

Materi (subject content) apa yang akan diajar atau dilatihkan?

4.

Metode dan media apa yang paling tepat untuk mencapai tujuan?

5.

Bagaimana cara utuk mencapai tujuan tersebut diukur atau evaluasi?. Dalam desain pembelajaran dikenal beberapa model yang dikemukakan

oleh para ahli. Secara umum, model desain pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam model berorientasi kelas, model berorientasi sistem, model berorientasi  produk, model prosedural dan model melingkar. Model berorientasi kelas  biasanya ditujukan untuk mendesain pembelajaran level mikro (kelas) yang hanya han ya dilakukan setiap dua jam pelajaran atau lebih. Contohnya adalah model ASSURE. Model berorientasi produk adalah model desain pembelajaran untuk menghasilkan suatu produk, biasanya media pembelajaran, misalnya video pembelajaran,

 

multimedia pembelajaran, atau modul. Contoh modelnya adalah model hannafin and peck (Karimuddin, 2012). Satu

lagi

adalah

model

beroreintasi

sistem

yaitu

model

desain

 pembelajaran untuk menghasilkan suatu sistem pembelajaran yang cakupannya luas, seperti desain sistem suatu pelatihan, kurikulum sekolah, dll. contohnya adalah model ADDIE. Selain itu ada pula yang biasa kita sebut sebagai model  prosedural dan model melingkar. Contoh dari model prosedural adalah model Dick and Carrey sementara contoh model melingkar adalah model Kemp. Adanya variasi model yang ada ini sebenarnya juga dapat menguntungkan kita, beberapa keuntungan itu antara lain adalah kita dapat memilih dan menerapkan salah satu model desain pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik yang kita hadapi di lapangan, selain itu juga, kita dapat mengembangkan dan membuat model turunan dari model-model yang telah ada, ataupun kita juga dapat meneliti dan mengembangkan desain yang telah ada untuk dicobakan dan diperbaiki (Karimuddin, 2012). 

2.2 Pengertian Pembelajaran Model ADDIE 

Desain pembelajaran yang yang sifatnya lebih generik generik adalah model model ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate). ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda.Salah satu fungsinya ADIDE yaitu menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur  program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri (Pribadi, 2009). Pembelajaran model ADDIE merupakan pembelajaran yang efektif dan efesien serta prosesnya bersifat interaktif, dimana hasil evaluasi setiapa fase dapat membawa pengembangan pembelajaran ke fase sebelumnya. Hasil akhir dari suatu fase merupakan produk awal bagi fase berikutnya Model ADDIE adalah jembatan antara peserta didik, materi, dan semua  bentuk media, berbasis teknologi dan bukan teknologi. Model ini mengasumsikan  bahwa cara pembelajaran tidak hanya menggunakan pertemuaan kuliah, buku teks, tetapi juga memungkinkan untuk menggabungkan belajar di luar kelas dan teknologi

ke

dalam

materi

pelajaran.

Artinya,

model

ini

memastikan

 

 pengembangan instruksional dimaksudkan untukmembantu pendidik dalam  pengembangan instruksi yang sistematis dan efektif. Hal ini digunakan untuk membantu para pendidik mengatur proses pembelajaran dan melakukan penilaian hasil belajar peserta didik. Dalam Karimuddin (2012) model ADDIE didasarkan  pada lima proses belajar bahwa: 1.  Analysis  Analysis (analisa)  (analisa) 2.  Design  Design (disain  (disain / perancangan) 3.  Development (pengembangan) 4.  Implementation  Implementation (implementasi/eksekusi)  (implementasi/eksekusi) 5.  Evaluation  Evaluation (evaluasi/  (evaluasi/ umpan balik) Melalui lima tahapan ini dapat membantu kita mengajar juga peserta didik dapat mengerti cara pembelajaran yang disebut model ADDIE ataukah yang lain, yang dapat di ilustrasikan sebagai berikut :

2.3 Langkah-langka Langkah-langkah h Model ADDIE ADDIE dalam pembelajaran pembelajaran

Salah satu model desain pembelajaran yang sifatnya lebih generik adalah model ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate). ADDIE muncul  pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda.Salah satu fungsinya ADIDE yaitu menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja  pelatihan itu sendiri. Menurut Aka (2013) model ini menggunakan 5 tahap  pengembangan yakni : a.

Analysis (analisa)

Analysis (analisa) yaitu melakukan needs assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task analysis). Tahap analisis merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang akan dipelajari oleh peserta belajar, yaitu melakukan needs assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task analysis). Oleh karena itu, output yang akan kita hasilkan adalah berupa karakteristik atau profile calon peserta belajar, identifikasi kesenjangan, identifikasi kebutuhan dan analisis tugas yang rinci didasarkan atas kebutuhan. Langkah analisis melalui dua tahap, yaitu :

 

a. Analisis Kinerja

Analisis Kinerja dilakukan untuk mengetahui dan mengklarifikasi apakah masalah kinerja yang dihadapi memerlukan solusi berupa penyelenggaraan  program pembelajaran atau perbaikan manajemen (Alik, 2010). Contoh : 1. Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan menyebabkan rendahnya kinerja individu dalam organisasi atau perusahaan, hal ini diperlukan solusi berupa  penyelenggaraan program pembelajaran. 2. Rendahnya motivasi berprestasi, kejenuhan, atau kebosanan dalam bekerja memerlukan solusi perbaikan kualitas manajemen.Misalnya pemberian insentif terhadap prestasi kerja, rotasi dan  promosi, serta penyediaan fasilitas kerja yang memadai. b. Analisis Kebutuhan

Analisis

kebutuhan

merupakan

langkah

yang

diperlukan

untuk

menentukan kemampuan-kemampuan atau kompetensi yang perlu dipelajari oleh siswa untuk meningkatkan kinerja atau prestasi belajar. Oleh karena itu, output yang akan kita hasilkan adalah berupa karakteristik atau profile calon peserta  belajar, identifikasi kesenjangan, identifikasi kebutuhan dan analisis tugas yang rinci didasarkan atas kebutuhan b.

Design (desain/pera (desain/perancangan) ncangan)

Yang kita lakukan dalam tahap desain ini, pertama, merumuskan tujuan  pembelajaran yang SMAR (spesifik, measurable, applicable, dan realistic). Selanjutnya menyusun tes, dimana tes tersebut harus didasarkan pada tujuan  pembelajaran yag telah dirumuskan tadi. Kemudian tentukanlah strategi  pembelajaran media danyang tepat harusnya seperti apa untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu, dipertimbangkan pula sumber-sumber pendukung lain, semisal sumber belajar yang relevan, lingkungan belajar yang seperti apa seharusnya, dan lain-lain. Semua itu tertuang dalam sautu dokumen bernama blue print yang jelas dan rinci. Desain merupakan langkah kedua dari model desain sistem pembelajaran ADDIE. Langkah ini merupakan: 1.  Inti dari langkah analisis karena mempelajari masalah kemudian menemukan alternatif solusinya yang berhasil diidentifikasi melalui langkah analisis kebutuhan.   kebutuhan.

 

2.  Langkah penting yang perlu dilakukan untuk, menentukan pengalaman  belajar

yang

perlu

dimilki

oleh

siswa

selama

mengikuti

aktivitas

 pembelajaran.    pembelajaran. 3.  Langkah yang harus mampu menjawab pertanyaan, apakah program  pembelajaran dapat mengatasi masalah kesenjangan kemampuan siswa?  siswa?  4.  Kesenjangan kemampuan disini adalah perbedaan kemampuan yang dimilki siswa dengan kemampuan yang seharusnya dimiliki siswa. Contoh  pernyataan kesenjangan kemampuan:  kemampuan: 

  Siswa tidak mampu mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan



setelah mengikuti proses pembelajaran.  pembelajaran. 

  Siswa hanya mampu mencapai tingkat kompetensi 60% dari standar



kompetensi yang telah digariskan.  digariskan. 

Pada saat melakukan langkah ini perlu dibuat pertanyaan-pertanyaan kunci diantaranya adalah sebagai berikut :

  Kemampuan dan kompetensi khusus apa yang harus dimilki oleh siswa



setelah menyelesaikan program pembelajaran?  pembelajaran?  

  Indikator apa yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa



dalam mengikuti program pembelajaran?  pembelajaran?  

  Peralatan atau kondisi bagaimana yang diperlukan oleh siswa agar dapat



melakukan unjuk kompetensi  pengetahuan,  pengetahuan, ketrampilan, dan sikap - setelah  – 

mengikuti program pembelajaran?  pembelajaran?  

 



c.

Bahan ajar dan kegiatan seperti apa yang dapat digunakan dalam mendukung  program pembelajaran?  pembelajaran? 

Developmentt (pengembangan Developmen (pengembangan)) 

Pengembangan adalah proses mewujudkan blue-print alias desain tadi menjadi kenyataan. Artinya, jika dalam desain diperlukan suatu software berupa multimedia pembelajaran, maka multimedia tersebut harus dikembangkan. Satu langkah penting dalam tahap pengembangan adalah uji coba sebelum diimplementasikan. Tahap uji coba ini memang merupakan bagian dari salah satu langkah ADDIE, yaitu evaluasi.

 

Pengembangan merupakan langkah ketiga dalam mengimplementasikan model desain sistem pembelajaran ADDIE. Langkah pengembangan meliputi kegiatan membuat, membeli, dan memodifikasi bahan ajar. Dengan kata lain mencakup

kegiatan

memilih,

menentukan

metode,

media

serta

strategi

 pembelajaran yang sesuai untuk digunakan dalam menyampaikan materi atau substansi program. Dalam melakukan langkah pengembangan, ada dua tujuan  penting yang perlu dicapai. Antara lain adalah : 1.  Memproduksi, membeli, atau merevisi bahan ajar yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya.  sebelumnya.  2.  Memilih media atau kombinasi media terbaik yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.  pembelajaran.  Pada saat melakukan langkah pengembangan, seorang perancang akan membuat

pertanyaan-pertanyaan

kunci

yang

harus

dicari

jawabannya,

Pertanyaan-pertanyaannya antara lain :

  Bahan ajar seperti apa yang harus dibeli untuk dapat digunakan dalam



mencapai tujuan pembelajaran?  pembelajaran? 

  Bahan ajar seperti apa yang harus disiapkan untuk memenuhi kebutuhan



siswa yang unik dan spesifik?  spesifik? 

  Bahan ajar seperti apa yang harus dibeli dan dimodifikasi sehingga dapat



digunakan untuk memenuhi kebutuhan siswa yang unik dan spesifik?  spesifik?  

  Bagaimana kombinasi media yang diperlukan dalam menyelenggarakan



 program pembelajaran?  pembelajaran? 

d.

Implementation Implementat ion (implementas (implementasi/eksekusi) i/eksekusi)

Implementasi

adalah

langkah

nyata nyata

untuk

menerapkan

sistem

 pembelajaran yang sedang kita buat. Artinya, pada tahap ini semua yang telah dikembangkan diinstal atau diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa diimplementasikan. Implementasi atau penyampaian materi  pembelajaran

merupakan

langkah

keempat

dari

model

 pembelajaran ADDIE. Tujuan utama dari langkah ini antara lain : 1.  Membimbing siswa untuk mencapai tujuan atau kompetensi.  kompetensi. 

desain

sistem

 

2.  Menjamin

terjadinya pemecahan

masalah

/ solusi untuk

mengatasi

kesenjangan hasil belajar yang dihadapi oleh siswa.  siswa.   3.  Memastikan bahwa pada akhir program pembelajaran, siswa perlu memilki kompetensi

  pengetahuan, ketrampilan, dan sikap - yang diperlukan.

 – 

Pertanyaan-pertanyaan kunci yang harus dicari jawabannya oleh seorang  perancang program pembelajaran pada saat melakukan langkah implementasi yaitu sebagai berikut :  : 

  Metode pembelajaran seperti apa yang paling efektif utnuk digunakan



dalam penyampaian bahan atau materi pembelajaran?  pembelajaran?  

  Upaya atau strategi seperti apa yang dapat dilakukan untuk menarik dan



memelihara minat siswa agar tetap mampu memusatkan perhatian terhadap

penyampaian

materi atau

substansi pembelajaran

yang

disampaikan?   disampaikan?

e.

Evaluation (evaluasi/ umpan balik)

Evaluasi yaitu proses untuk melihat apakah sistem pembelajaran yang sedang dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Sebenarnya tahap evaluasi bisa terjadi pada pada setiap empat tahap di atas. Evaluasi yang terjadi  pada setiap empat tahap di atas at as itu dinamakan evaluasi formatif, karena tujuannya untuk kebutuhan revisi. Evaluasi

merupakan

langkah

terakhir

dari

model

desain

sistem

 pembelajaran ADDIE. Evaluasi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk memberikan nilai terhadap program pembelajaran. Evaluasi terhadap program  pembelajaran bertujuan untuk mengetahui beberapa beberapa hal, yaitu : 1.  Sikap siswa terhadap kegiatan pembelajaran secara keseluruhan.  keseluruhan.   2.  Peningkatan kompetensi dalam diri siswa, yang merupakan dampak dari keikutsertaan dalam program pembelajaran.  pembelajaran.  3.  Keuntungan yang dirasakan oleh sekolah akibat adanya peningkatan kompetensi siswa setelah mengikuti program pembelajaran.  pembelajaran.   Beberapa pertanyaan penting yang harus dikemukakan perancang program  pembelajaran dalam melakukan langkah-langkah evaluasi, antara lain :

  Apakah siswa menyukai program pembelajaran yang mereka ikuti selama ini?  ini?  



 

  Seberapa besar manfaat yang dirasakan oleh siswa dalam mengikuti program



 pembelajaran?    pembelajaran?

  Seberapa jauh



siswa

dapat

belajar

tentang

materi

atau

substansi

 pembelajaran?    pembelajaran?

  Seberapa besar siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan, ketrampilan, dan



sikap yang telah dipelajari?  dipelajari? 

  Seberapa besar kontribusi program pembelajaran yang dilaksanakan terhadap



 prestasi belajar siswa?  siswa?  

Implementasi model desain sistem pembelajaran ADDIE yang dilakukan secara sistematik dan sistemik diharapkan dapat membantu seorang perancang  program, guru, dan instruktur dalam menciptakan program pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik. Dengan adanya model instruksional berdasarkan ADDIE ini, jelas sangat membantu pengembangan material dan program pelatihan yang tepat sasaran, efektif, maupun dinamis. Aplikasi teori SDM maupun perilaku seperti social seperti  social learning , pembelajaran aktif (active ( active learning ), ), pembelajaran jarak jauh (distance (distance learning ), ), paham konstruktif (constructivism (constructivism), ), aliran strength based ( positivebased management ), ), aliran perilaku manusia (behaviourism (behaviourism), ), maupun paham kognitif (cognitivism (cognitivism)) akan sangat membantu pengembangan material pelatihan  bagi instruktur. Dan bila diamati secara teliti ADDIE ini mempunyai sifat pendekatan Teknologi Pendidikan, yaitu: 1. 

Pendekatan isomorfi, yaitu yang mengunakan berbagai kajian

atau bidang keilmuan kedalam suatu kebulatan tersendiri 2. 

Pendekatan sistematik . Yaitu cara yang berurutan dan terarah

dalam usaha memecahkan persoalan, yaitu berawal dari analisis dan diakhiri dengan evaluasi dan begitu seterusnya. 3. 

Pendekatan sinergistik, yaitu yang menjamin adanya nilai

tambah dari keseluruhan kegiatan dibanding dengan bila kegiatan itu dijalankan sendiri- sendiri. 4. 

Sistemik, yaitu pengkajian secara menyeluruh (satu kesatuan)

 

  2.4 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran ADDIE

Kekurangan dan kelebihan Model Desain Pembelajaran ADDIE ini dijelaskan dalam Dyta (2015) sebagai berikut. a. Kelebihan desain ADDIE

Model ini sederhana dan mudah dipelajari serta strukturnya yang sistematis. Seperti kita ketahui bahwa model ADDIE ini terdiri dari 5 komponen yang saling berkaitan dan terstruktur secara sistematis y yang ang artinya dari tahapan yang pertama sampai tahapan yang kelima dalam pengaplikasiannya harus secara sistematik, tidak bisa diurutkan diurutkan secara acak atau kita bisa memilih mana yang menurut kita ingin di dahulukan. Karena kelima tahap/ langkah ini sudah sangat sederhana jika dibandingkan dengan model desain yang lainnya. Sifatnya yang sederhana dan terstruktur dengan sistematis maka model desain ini akan mudah dipelajari oleh para pendidik. b. Kekurangan model desain ADDIE

Kekurangan model desain ini adalah dalam tahap analisis memerlukan waktu yang lama. Dalam tahap analisis ini pendesain/ pendidik diharapkan mampu menganalisis dua komponen dari siswa terlebih dahulu dengan membagi analisis menjadi dua yaitu analisis kinerja dan analisis kebutuhan. Dua komponen analisis ini yang nantinya akan mempengaruhi lamanya proses menganalisis siswa sebelum tahap pembelajaran dilaksanakan. Dua komponen ini merupakan hal yang penting karena akan mempengaruhi tahap mendesain pembelajaran yang selanjutnya.

 

BAB III  PENUTUP 

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dalam makalah ini sebagai berikut: 1.  Model pembelajaran biasanya ditujukan untuk mendesain pembelajaran dalam kelas (kelas). 2.  Model pembelajaran ADDIE merupakan desain pembelajaran yang sifatnya lebih generik (Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate), hal ini sangat membantu dalam merancang program belajar mengajar dengan menggunakan berbagai jenis media. 3.  Model ini menggunakan beberapa langkah, yaitu Analysis (analisa), design

(disain/

perancangan),

development

(pengembangan),

implementation (implementasi/ eksekusi) dan evaluation (evaluasi/ umpan baik). 4.  Kelebihan model pembelajaran ADDIE adalah sederhana dan mudah dipelajari serta strukturnya yang sistematis, sedangkan kekurangannya adalah dalam tahap analisis memerlukan waktu yang lama. lama.  

3.2 Saran 

Makalah yang membahas tentang Model Pembelajaran ADDIE ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam pengajaran maupun dalam  pembelajaran, sehingga dapat membantu berlangsungnya belajar mengajar. Walaupun pembahasan yang kami buat belum memenuhi kriteria akan tetapi sedikitnya bisa membantu.

 

DAFTAR PUSTAKA 

Aka, Kukuh Andri. 2013.  Model  –   Model Pengembangan Bahan Ajar (Addie,  Assure, Hannafin dan Peck, Gagne and Briggs serta Dick and Carry), Borg and Gall, 4D. 4D. (Online) http://belajarpendidikanku.blogspot.com/2013/02/model-model pengembangan-bahan-ajar.html,, diakses tanggal 14 November 2015  pengembangan-bahan-ajar.html Dyta,

Ajeng. 2015.  Makalah Model ADDIE . https://www.academia.edu/5152425/Makalah_model_ADDIE, https://www.academia.edu/5152425/Makalah_model_ADDIE,  tanggal 14 November 2015

(Online) diakses

Karimuddin, Hasib. 2012.  Desain Tujuan Pembelajaran. Pembelajaran. Sumatera : IAIN STS Jambi Hamelik, Oemar.

2005 Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem. Jakarta: PT. Bumi Aksara Hannafin, M.J. & Peck, K.L. 1988. The design, development, and evaluation  evaluation Of instructional software. software. New York: Mc Millan Milla n Publishing Company Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT. Dian Rakyat.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF