Makalah Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif
October 10, 2017 | Author: Umam Georgiant Beville | Category: N/A
Short Description
Download Makalah Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif...
Description
MAKALAH METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Riset Keperawatan
DISUSUN OLEH: 1. RESTY KUSMAYATI 2. ARIF. F 3. ANGGA. W
STIKES YPIB Majalengka Prodi SI Keperawatan Jl. Gerakan Koperasi No. 003 Telp. (0233) 284040 Tahun 2011/2012
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan pertolongan-Nya lah kami bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini mempunyai judul “Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif” yang di susun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Riset Keperawatan. Penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif adalah salah satu jenis penelitian yang cukup sering digunakan. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian di bidang ilmu-ilmu eksakta dengan aktivitas yang didasarkan pada disiplin ilmiah dari masing-masing ilmu, juga menggunakan matateri perlakuan yang disusun dalam rancangan-rancangan yang sudah baku dengan tujuan untuk menemukan solusi dari suatu permasalahan, maka dari itu kami membuat makalah ini dan membahas tentang penelitian kuantitatif dan kualitatif. Tak ada gading yang tak retak, demikian pula dengan tugas ini. Kami menyadari bahwa laporan yang kami buat ini belum mencapai kesempurnaan karena masih banyak terdapat kekurangan – kekurangan yang kami lakukan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun baik dari pihak Dosen maupun teman-teman lainnya demi kesempurnaan tugas ini, sehingga tugas ini dapat dijadikan pedoman untuk penyusunan tugas dimasa yang akan datang.
Majalengka, 04 Oktober 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. B. C. D.
Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penulisan Manfaat Penulisan
BAB II PEMBAHASAN A. B. C. D. E. F. G.
Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Penelitian Metode Kuantitatif Penelitian Metode Kualitatif Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Ciri-Ciri Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Perbedaan Antara Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Persamaan Antara Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak sekali bentuk dan cara penulisan karya ilmiah yang kita temui. Bentuk luasnya bisa berbeda, namun jiwa dan penalarannya adalah sama. Atas dasar itu yang paling penting adalah bukan mengetahui teknik-teknik pelaksanaannya, melainkan memahami dasar pikiran yang melandasinya. Pemilihan bentuk dan penulisan merupakan masalah selera dan preferensi perorangan maupun lembaga dengan memperhatikan berbagai factor lainnya, seperti masalah apa yang sedang dikaji, siapakah pembaca tulisan ini dan dalam rangka kegiatan ilmiah apa akan disampaikan. Berdasarkan pemikiran di atas, maka untuk menyeragamkan tata cara penulisan tersebut, maka perlu diterbitkan pedoman penyusunan usulan penelitian maupun Skripsi. Hal ini dilakukan supaya pembaca mempunyai persamaan persepsi terhadap istilah atau terminologi yang berkaitan dengan penulisan skripsi. Berbagai macam definisi penelitian-penelitian dinyatakan oleh banyak penulis. Secara umum penelitian dapat didefinisikan sebagai kegiatan manusia dalam rangka memperoleh pengetahuan secara sistematik dengan menggunakan alat-alat dan cara-cara tertentu. Secara luas suatu penelitian dapat berarti menemukan teori baru dengan menggugurkan teori lama, menambahkan sesuatu yang baru pada teori lama, atau benar-benar menemukan sesuatu yang baru yang belum ada sebelumnya. Suatu penelitian ilmiah dapat menggunakan pendekatan kuantitatif maupun kualitatif. Pendekatan kuantitatif menggunakan alat uji statistik, maupun matematik yang sering disebut sebagai analisis deskriptif kuantitatif, sedangkan pendekatan kualitatif lebih mendasarkan pada penalaran logis (logical reasoning), pemahaman interpretasi terhadap obyek penelitian. Bahkan pada saat ini sesuai dengan perkembangannya pendekatan kuantitatif ini tidak ada artinya sama sekali bila tanpa menggunakan pendekatan analisis kualitatif.
B.
Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 5.
Apa pengertian dari peneletian kuantitatif dan kualitatif ? Bagaimana penggunaan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif ? Apa saja ciri-ciri metode penelitian kuantitatif dan kualitatif ? Apa saja perbedaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif? Apa saja persamaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif?
C. Tujuan Penulisan 1. 2. 3. 4. 5.
Untuk mengetahui pengertian penelitian kuantitatif dan kualitatif. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan metode kuantitatif dan kualitatif. Untuk mengetahui ciri-ciri metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Untuk mengetahui perbedaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Untuk mengetahui persamaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif.
D. Manfaat Penulisan Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar penulis dan pembaca lebih memahami akan pengertian, penggunaan, perbedaan dan persamaan dari penelitian kuantitatif dan kualitatif.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif 1. Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif merupakan penelitian di bidang ilmu-ilmu eksakta dengan aktivitas yang didasarkan pada disiplin ilmiah dari masing-masing ilmu, juga menggunakan materi perlakuan yang susun dalam rancangan-rancangan yang sudah baku
dengan tujuan untuk menemukan solusi dari suatu permasalahan. Penelitian yang masuk kedalam penelitian kuantitatif adalah penelitian-penelitian ekperimental untuk menguji hipotesis yang dikemukakan. Definisi tersebut, memberi pemahaman bahwa pendekatan atau metode kuantitatif lazim digunakan dalam disiplin ilmu-ilmu sains dan eksakta, namun metode kuantitatif juga banyak digunakan dalam penelitian pendidikan. Dalam penelitian kuantitaif pada ilmu sosial atau pendidikan, tugas peneliti adalah menguji adalah menguji suatu teori-teori pendidikan dengan cara membuat hipotesahipotesa, membuat instrumen membuat hipotesis, dan menguji hipotesisnya. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode kuantitatif dan kualitatif sering dipasangkan dengan nama metode yang tradisional dan metode baru; metode positivistic dan metode postpositivistic, metode scientific dan artistic, metode konfirmasi dan temuan. Jadi metode kuantitatif sering dinamakan metode tradisional, positivistic, scientivic dan metode discovery. Selanjutnya metoda hase kualitatif sering dinamakan sebagai metode baru, postposivistic, artistic dan interpretive research. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistic karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/ empiris, objektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, Karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. 2. Penelitian Kualitatif Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller, mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri yang berhubungan dengan orag-orang tersebut dalam bahasanya dan peralihannya. Dan secara umum penelitin kualitatif yakni, prosedur penelitian yang bertujuan meneliti suatu masalah dengan cara merumuskan permasalahn lalu meneliti dengan cara mendalam yaitu pengamatan, pencatatan, wawancara dan terlibat dalam proses
penelitian guna menemukan penjelasan berupa pola-pola, deskripsi dan menyusun indikator. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive atau snowball, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Metode
penelitian
kualitatif
dinamakan
sebagai
metode
baru
karena
popularitasnya belum lama, metode ini dinamakan postpositivistik Karena berlandaskan pada filsafat post positifisme. Metode ini disebut juga sebagai metode artistic, Karena proses penelitian lebih bersifat seni(kurang terpola),dan disebut metode interpretive karena data hasil peneletian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang di temukan di lapangan.metode penelitian kuantitatif dapat di artikan sebagai metode penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,analisis data bersifat kuantitatif/statistic,dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang teleh di tetapkan. Metode penelitian kualitatif sering di sebut metode penelitian naturalistik karena penelitianya di lakukan pada kondisi yang alamiah(natural setting);di sebut juga metode etnographi,karena pada awalnya metode ini lebih banyak di gunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya;disebut metode kualitatif,karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
B. Penelitian Kuantitatif 1. Prosedur Penelitian Kuantitatif Berikut adalah langkah-langkah penelitian kuantitatif dengan laporan penelitian : a. Konseptualisasi masalah penelitian sehingga jelas rumusan masalahnya, jelas ruang lingkupnya dan jelas batasan konsep dan batasan operasionalnya. b. Berfikir rasional dalam mengkaji teori, postulat berkenaan dengan masalah penelitian untuk mengajukan hipotesis penelitian. c. Pengumpulan data, penetapan alat analisis untuk pemecahan masalah. d. Analisis data, menguji hipotesis membahas dan pemecahan masalah.
e. Kesimpulan penelitian yakni menerima atau menolak hipotesis penelitian. 2. Jenis-jenis Penelitian Kuantitatif Jenis-jenis metode penelitian kuantitatif menurut para ahli diantaranya adalah: a. Metode Deskriptif Menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku salam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap, pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya (Best, 1982:119). b. Metode Komparatif Metode Komparatif adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua variabel ada perbedaan dalam suatu aspek yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alami, dengan mengumpulkan data dengan suatu instrument. Hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari perbedaan variabel yang diteliti. c. Metode Korelasi Metode Korelasi adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti. Penelitian dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta tersebut berdasarkan kerangka pemikiran tertentu.
d. Metode Survei Menurut Zikmund (1997), metode penelitian survei adalah satu bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah
sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl (1992) “metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara. e. Metode Ex Post Facto Metode Ex post Facto adalah metode yang digunakan dalam penelitian
yang
meneliti
hubungan
sebab
akibat
yang
tidak
dimanipulasi oleh peneliti. Adanya hubungan sebab akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu variable tertentu mengakibatkan variable tertentu. f. Metode True Experiment Dikatakan true experiment(eksperimen yang sebenarnya atau betulbetul) karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagaikelompok kontrol diambil secara random (acak) dari populasi tertentu. g. Metode Quasi Experiment Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. h. Metode subjek Tunggal Eksperimen
subjek
tunggal
(single
subject
experimental),
merupakan eksperimen yang dilakukan terhadap subjek tunggal. 3. Contoh Penelitian Kuantitatif Hubungan pengaruh antara tingkat ekonomi keluarga dengan angka perceraian pada masyarakat Desa Tahunan RT 02 RW 06 Jepara Tahun 2013 diperoleh hipotesis bahwa, Ho: Tidak ada hubungan pengaruh antara tingkat ekonomi keluarga dengan banyaknya angka perceraian dimasyarakatDesa Tahunan RT 03 RW 06 Jepara Tahun 2013. Maka Ha:
Ada hubungan pengaruh antara tingkat ekonomikeluarga dengan banyaknya angka perceraian dimasyarakatDesa Tahunan RT 03 RW 06 Jepara Tahun 2013. Setelah dilakukan penelitian dengan metode penelitian Survei diperoleh kesimpulan bahwa tingkat ekonomi keluarga mempengaruhi angka perceraian pada masyarakat Desa Tahunan RT 02 RW 06 Jepara Tahun 2013. Dengan laporan penelitian: Tabel-1. Contoh penelitian kuantitatif N o 1 2 3
Faktor Masalah ekonomi Ketidakharmonisan Tidak ada
Frekuensi 55 25 10
Prosentasi 60,33 25,10 14,57
tanggungjawab Jumlah
90
100,00
4. RagamPenelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif merupakan sebuah paradigma dalam penelitian yang memandang kebenaran sebagai sesuatu yang tunggal, objektif, universal dan dapat diverifikasi. Kebenaran dicapai dengan metode tertentu. Metode penelitian kuantitatif dikelompokkan ke dalam beberapa golongan. Ragam penelitian kuantitatif menurut dasar penggolongannya disajikan pada Tabel-2. Tabel-2. Ragam penelitian kuantitatif Dasar penggolongan Sifat Tempat kajian
Tujuan
Analisi
1. 2. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 1. 2. 3.
Ragam penelitian Penelian dasar. Penelian terapan. Penelian laboratorium. Penelian lapangan. Penelitian literatur. Penelitian historis. Penelian pengembangan. Penelitian evaluasi. Penelitian kebijakan. Penelitian tindakan. Penelitian perkembangan. Penelitian survei. Penelitian kasus. Penelitian deskriptif. Penelitian korelasional. Penelitian komparasional.
Kehadiran variable
1. Penelitian eksperimen. 2. Penelitian non-eksperimen.
5. Rancangan penelitian kuantitatif Bagian yang paling utama di dalam membuat suatu penelitian adalah bagaimana membuat rencana (rancangan penelitian). Menurut Babbie (1995),
yang
dimaksud
rencana
penelitian
adalah
mencatat
perencanaan dari cara berfikir dan merancang suatu strategi untuk menemukan sesuatu. Pada penelitian kuantitatif ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menyusun sebuah rangcangan penelitian, yaitu: 1. Pemilihan topik Untuk
memilih dan menentukan topik
dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan beberapa faktor berikut ini. a. Pengalaman-pengalaman pribadi dan kehidupan sehari-hari. Pengalaman-pengalaman
pribadi
ini
dapat
berupa
pengalamn
langsung atau tidak langsung seperti pengalaman yang diceritakan oleh orang lain pada anda. b. Masalah di Media Massa Saat ini begitu banyak jumlah media massa. Berita-berita yang disajikan dapat dipilih untuk dijadikan topik penelitian. c.
Pengetahuan lapangan dan memperbandingkannya dengan teori. Adakalanya sebuah penelitian dilakukan hanya untuk mencari tahu
atau membandingkannya dengan teori yang sudah ada sehingga topik yang dipilih pun lebih dititikberatkan pada sekadar keingintahuan peneliti. d. Kebutuhan memecahkan penelitian Selama manusia hidup masalah akan selalu ada. Masalah ini bukanlah dihindari melainkan harus dicari jalan keluarnya. Salah satunya adalah dengan melakukan penelitian. e.
Peluang (social premiums) Hal ini berkaitan dengan perizinan dan tingkat kesulitan mencari
data. Jika melakukan penelitian di Indonesia, prosedur perizinan untuk melakukan penelitian harus diketahui. Adakalanya ketika sampai
dilokasi penelitian, orang yang seharusnya dapat memberikan data tidak bersedia memberikannya. f.
Nilai-nilai pribadi Sering kali antara satu individu, masyarakat, wilayah atau bangsa
memiliki ciri khas yang berbeda. Ini juga merupakan topik yang menarik untuk diteliti. 6. Analisis data kuantitatif Didalam melakukan analisi data kuantitatif ini, terdapat suatu proses dengan beberapa tahap yang sebaiknya dilakukan oleh seorang peneliti pemula. Untuk mempermudah tahap analisis data kuantitatif dapat dilakukan dengan: a. Data Coding Data coding merupakan suatu proses penyusunan secara sistematis data mentah (yang ada dalam kuesioner) kedalam bentuk ynng mudah dibaca oleh mesin pengolah data seperti komputer. b. Data entering Data entering adalah memindahkan data yang telah diubah menjadi kode ke dalam mesin pengolah data. Caranya dengan membuat coding sheet (lembar kode),direct entry, optical scan sheet (seperti lembar isian komputer menggunakan pensil 2B). c. Data Cleaning Data cleaning adalah memastikan bahwa seluruh data yang telah dimasukkan ke dalam mesin pengolah data sudah sesuai dengan yang sebenarnya. Di sini peneliti memerlukan adanya ketelitian dan akurasi data. Caranya dengan possible codecleaning, contingency, dan modifikasi 7. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kuantitatif Kelebihan Metode Kuantitatif: a. Dapat digunakan untuk menduga atau meramal. b. Hasil analisis dapat diperoleh dengan akurat bila digunakan sesuai aturan. c. Dapat digunakan untuk mengukur interaksi hubungan antara dua atau lebil variabel. d. Dapat menyederhanakan realitas permasalahan yang kompleks dan rumit dalam sebuah model. Kekurangan Metode Kuantitatif: a. Berdasarkan pada anggapan-anggapan (asumsi). b. Asumsi tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau menyimpang jauh maka kemampuannya tidak dapat dijamin bahkan menyesatkan.
c. Data harus berdistribusi normal dan hanya dapat digunakan untuk menganalisis data yang populasi atau sampelnya sama. d. Tidak dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan cuplikan (sampel) yang jumlahnya sedikit (> 30). C. Metode Kualitatif 1. Alasan Memilih Penelitian Kualitatif Strauss dan Corbin menyatakan bahwa seseorang yang melakukan penelitian kualitatif memiliki beberapa alasan. Pertama, adalah alasan demi kemantapan peneliti berdasarkan pengalaman penelitiannya. Beberapa peneliti yang memiliki latar belakang bidang pengetahuan seperti antropologi, atau yang terkait dengan orientasi filsafat seperti fenomenologi, biasanya dianjurkan untuk menggunakan metode kualitatif. Kedua, adalah alasan untuk tidak terjebak pada angka-angka hasil pengolahan dengan menggunakan teknik statistik yang cenderung berlaku untuk populasi. Ketiga, adalah alasan dari sifat masalah yang diteliti. Dalam beberapa bidang studi, pada dasarnya lebih tepat digunakan jenis penelitian kualitatif. Contoh dari penelitian semacam ini adalah penelitian untuk mengungkap sifat pengalaman seseorang dengan fenomena seperti sakit, berganti agama, ketagihan obat, kehidupan pengemis , dan pola partisipasi wanita bekerja di luar rumah. Penelitian kualitatif menuntut keteraturan, ketertiban dan kecermatan dalam berpikir, tentang hubungan datta yang satu dengan data yang lain dan konteksnya dalam masalah yang akan diungkapkan. Beberapa alasan mengenai maksud dilakukannya penelitian kualitatif: a. Untuk menanggulangi banyaknya informasi yang hilanng seperti yang dialami oleh penelitian kuantitatif, sehingga intisari konsep yang ada dalam data dapat diungkap. b. untuk menanggulangi kecenderungan menggali data empiris dengan tujuan membuktikan kebenaran hipotesis berdasarkan berpikir deduktif seperti dalam penelitian kuantitatif. c. untuk menanggulangi kecenderungan pembatasan variabel yang sebelumnya, seperti dalam penelitian kuantitatif, padahal permasalahan dan variabel dalam masalah sosial sangat kompleks.
d. untuk menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan pengukuran enumirasi (perhitungan) empiris, padahal inti sebenarnya berada pada konsep-konsep yang timbul dari data. 2. Karakteristik umum penelitian kualitatif Dari hasil penelaahan pustaka yang dilakukan Moleong atas hasil dari mensintesakan pendapatnya Bogdan dan Biklen (1982:27-30) dengan Lincoln dan Guba (1985:39-44) ada sebelas ciri penelitian kualitatif, yaitu: a. Penelitian kualitatif mennggunakan latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan (enity) b. Penelitian kualitatif instrumennya adalah manusia, baik peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain c. Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif d. Penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif e. Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori subtantif yang berasal dari data f. Penelitian kualitatif mengumpulkan data deskriptif (kata-kata, gambar) bukan angkaangka g. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil h. Penelitian kualitatif menghendaki adanya batas dalam penelitiannya atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian i. Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, realibilitas dan objektivitas dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik j. Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan (bersifat sementara)
k. Penelitian kualitatif menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber data. 3. Karakteristik khusus penelitian kualitatif: a. Latar alamiah 1) Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan 2) Peneliti memasuki dan melibatkan sebagian waktunya di sekolah, keluarga, tetangga dan lokasi lainnya untuk meneliti maslaah pendidikan atau sosiologi b. Manusia sebagai alat (instrumen) Peneliti/ dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. c. Metode kualitatif 1) Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda 2) Menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden 3) Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penyamaan pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi d. Analisis data secara induktif 1) Proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan ganda sebagian yang terdapat dalam data 2) Lebih dapatmenguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusankeputusan tentang dapat-tidaknya pengalihan kepada suatu latar lainnya 3) Analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan 4) Dapat memperhitunngkan nilai-nilai secara eksplisit sehingga bagian dari struktur analitik e. f. g. h.
Teori dari dasar Deskriptif Lebih mementingkan proses daripada hasil Adanya batas yang ditentukan oleh fokus
i. Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data j. Desain yang bersifat sementara
4. Langkah-Langkah Penelitian Kualitatif Dalam penelitian kualitatif memiliki susunan langkah-langkah sebagai berikut: a. Memilih masalah b. Studi pendahuluan c. Merumuskan masalah d. Merumuskan hipotesis e. memilih pendekatan f. Menentukan variabel dan sumber data g. Menentukan dan menyusun instrumen h. Mengumpulkan data i. Analisis data j. Menarik kesimpulan k. Menulis laporan
5. Teknik Pengumpulan Data Berbagai cara pengumpulan data untuk penellitian kualitatif terus berkembang, namun demikian pada dasarnya ada empat cara yang mendasar untuk mengumpulkan informasi yaitu:
a. Observasi Observasi yaitu tindakan yang merupakan penafsiran dari teori (karl popper). Namun dalam penelitian, pada waktu memasuki ruang kelas dengan maksud mengobservasi, sebaiknya meninggalkan teori-teori untuk menjustifikasi sebuah teori atau menyanggah. Observasi merupakan tindakan atau proses pengambilan informasi melalui media pengamatan. Dan menurut Nasution (1988) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan jelas. Observasi yaitu teknik pengumpulan yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, waktu, peristiwa, tujuan dan perasaan. Observasi yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Metode observasi dibedakan menjadi: 1. Observasi biasa Menurut prof. Parsudi suparlan, dalam observasi biasa si peneliti tidak boleh terlibat dalam hubungan emosi pelaku yang menjadi sasaran penelitian 2. Observasi terkendali Menurut prof. Parsudi suparlan, para pelaku yang akan diamati dan dikondisi-kondisi yang ada dalam tempat kegiatan. Pelaku diamati dan dikendalikan si peneliti 3. Observasi terlibat Menurut prof. Parsudi suparlan, observasi terlibat merupakan teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti melibatkan diri dalam kehidupan dari masyarakat yang di teliti untuk
dapat melihat dan memahami gejala yang ada, sesuai maknanya dengan yang diberikan dipahami oleh para warga yang ditelitinya. Kegiatan observasi terlibat bukan hanya mengamati gejala yang ada dalam masyarakat yang diteliti, tetapi juga melakukan wawancara, mendengarkan, memahamidan dalam batas-batas tertentu mengikuuti kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yang diteliti.
Keterlibatan peneliti dapat dibedakan menjadi empatkelompok yaitu: 1. Keterlibatan pasif: peneliti tidak terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh pelaku yang diamati dan tidak terjadi interaksi sosial dengan pelaku yang diamati 2. Keterlibatan setengah-setengah: peneliti mengambil sesuatu kedudukan yang berada dalam 2 hubungan struktural yang berbeda, yaitu antara struktur yang menjadi wadah bagi kegiatan yang diamati dan struktur dimana pelaku sebagai pendukung 3. Keterlibatan aktif: peneliti ikut mengerjakan apa yang dilakukan para pelaku yang diamati dalam kehidupan sehari-hari 4. Keterlibatan penuh/ lengkap: bila kegiatan peneliti telah menjadi bagian dari kehidupan pelaku yang diamati. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan observasi: 1. Memperhatikan fokus penelitian, kegiatan apa yang harus diamati apakah yang umum atau yang khusus. 2. Menentukan kriteria yang diobservasi, dengan terlebih dahulu mendiskusikan ukuranukuran apa yang akan digunakan. Fase-fase dalam observasi: 1. Pertemuan perencanaan a. Observasi kelas b. Diskusi balikan
Ada berbagai keterbatasan observasi, yaitu sebagai berikut: a. Banyak kejadian yang tidak dapat dicapai dengan observasi langsung, misalnya kehidupan pribadi seseorang yang sangat rahasia b. Bila mengetahui bahwa dirinya diteliti, para observer mungkin dengan maksudmaksud tertentu dengan sengaja berusaha menimbulkan kesan yang menyenangkan atau sebaliknya pada observer. c. Timbul kejadian yang tidak selalu dapat diramalkan sehingga observer dapat hadir untuk mengobservasi kejadian itu. Jika penelitian dilakukan terhadap typical behavior, menunggu timbulnya behavior yang diharapkan itu secara spontan kerapkali memakan waktu yang panjang dan sangat membosankan. d. Tugas observasi menjadi terganggu pada waktu-waktu ada peristiwa yang tidak terduga-duga, misalnya keadaan cuaca. e. Terbatasi oleh lamanya kelangsungan suatu kejadian Kelebihan observasi: a. Merupakan metode yang dapat langsung digunakan untuk meneliti bermacam-macam gejala. Banyak aspek tingkah laku manusia yang hanya dapat diteliti melalui observasi langsung. b. Untuk subjek yang diteliti, observasi ini lebih sedikit tuntutannya, orang-orang yang selalu sibukpun mungkin tidak berkeberatan untuk diamat-amati, walau dia mungkin keberatan menjawab kuesioner. c. Memungkinkkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya sesuatu gejala. d. Tidak tergantung kepada self-report e. Dengan metode observasi, peneliti dapat memperoleh pandangan yang holistik/ menyeluruh terhadap responden yang diteliti f. Peneliti dapat menggunakan variasi pendekatan termasuk pendekatan inductive discovery (yaitu pengamatan yang mendasarkan kepada kejadian spesifik mendalam dan realistik serta merefleksikan keadaan responden) g. Peneliti dapat melihat hal-hal yang tidak dapat diungkap dengan teknik lain termasuk perilaku biasa
h. Peneliti dapat mengetahui dan melaporkan apa adanya tentang perilaku responden yang biasa maupun diluar konteks permasalahan yang hendak diteliti. Hambatan-hambatan dalam pengamatan berasal dari 2sumber, yaitu: 1. Hambatan dari dalam, termasuk diantaranya: a.
Kurangnya persiapan apa yang dilakukan sebelum berinteraksi dengan responden
b.
Perasaan terasing dari peneliti terhadap responden
c.
Kurang bisanya peneliti beradaptasi dengan kegiatan, kebiasaan,dan tata cara hidup responden
d.
Tidak dapat memanfaatkan peran informan di lapangan.
2. Hambatan yang berasal dari luar, diantaranya: a. Peneliti larut dengan responden dan kehilangan arah tentang informasi apa yang perlu diambil dari interaksi dengan responden b. Peneliti tidak dapat mengidentifikasi gejala yang diinginkan karena adanya aturan yang harus ditaati di lapangan c. Minimnya perlengkapan yang dimiliki peneliti dalam melakukan observasi di lapangan. Manfaat observasi Menurut patton dalam Nasution (1988), dinyatakan bahwa manfaat observasi adalah sebagai berikut. a.Dengan observasi dilapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh Dengan observasi maka akan memperoleh pengalaman langsung. Sehingga
b.
memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi
oleh konsep atau pandangan sebelumnya. Pendekataan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan atau Discovery. c.Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak di amati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dan karena itu tidak akan terungkap dalam wawancara. d. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akaan terungkapkan oleh responden dalam wawancara karena bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga. e.Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang diluar persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komprehensip. f. Melalui pengamatan dilapangan, peneliti tidak hanya mengumpulkan data yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, dan measakan suasana atau situasi sosial yang diteliti olehnya.
3.
Wawancara Wawancara yaitu pertemuan yang langsung direncanakan antara pewawancara dan yang
diwawancarai untuk memberikan/ menerima informasi tertentu. Menurut Moleong (1988:148) wawancra adalah kegiatan percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancarai. Wawancara merupakan pertanyaan yang dilakukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Ada tiga teknik wawancara yaitu: a. Wawancara baku dan terjadwal b. Wawancara baku dan tidak terjadwal c. Wawancara tidak baku Langkah-langkah wawancara Lincoln and guba dalam sanapiah faisal, mengemukakan bahwa ada tujuh langkah dalam penggunaan wawancara untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:
a.Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan b.Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan c.Mengawali atau membuka alur wawancara d.Melangsungkan alur wawancara e.Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya f. Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh Beberapa hal yang harus diperhatikan agar wawancara berlangsung efektik: a. Bersikaplah sebagai pewawancara yang simpatik, yang berperhatian dan pendengar baik, tidak berperan terlalu aktif, untuk menunjukkan bahwa anda menghargai pendapat anak b. Bersikaplah netral dalam relevansinya dengan pelajaran c. Bersikaplah tenang, tidak terburu-buru atau ragu-ragu dan anak akan menunjukkan sikap yang sama. d. Secara khusus perhatikan bahasa yang anda gunakan untuk wawancara Adapun jenis-jenis pertanyaan dalaam wawancara yaitu sebagai berikut. a.Pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman, contoh : bagaimana pengalaman bapak selama menjabat lurah disini? b.Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat, contoh : bagaimana pendapat anda terhadap pernyataan pak lurah yang menyatakan bahwa masyarakat disini partisipasi dalam pembangunan cukup tinggi. Bagaimana pendapat anda terhadap kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) ? c.Pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan, contoh : sepertinya ada masalah, apa yang sedang anda rasakan? Bagaimana rasanya menjadi relawan di Aceh ? d.Pertanyaan tentang pengetahuan, contoh pertanyaan : bagaimana proses terjadinya gempa tsunami ? berapa orang disini yang terkena bencana tsunami tersebut ? berapa bangunan penduduk dan pemerintah yang rusak ? e.Pertanyaan yag berkenaan dengan indera, pertanyaan ini digunakan untuk mengungkapkan
data
atau
informasi
karena
yang
bersangkutan
melihat,
mendengarkan, meraba dan mencium suatu peristiwa. Pada saat anda menengarkan ceramah pak Bupati, bagaimana tanggapan masyarakat petani? Pada saat anda melihat akibat gempa dipulau Nias, bagaimana peran pemerintah daerah. Andakan telah mencium minyak wangi itu, bagaimana baunya? Andakan telah memakan buah itu, bagaimana rasanya?
f. Pertanyaan yang berkaitan dengan latar belakang atau demografi, contoh pertanyaan : dimana dia dilahirkan, usia, pekerjaan dan lain-lain. Bekerja dimana? Sedang menjabatapa sekarang? Dan lain-lain. Ada beberapa bentuk wawancara: a. Wawancara terstruktur yaitu apabila pewawancara sudah mempersiapkan bahan wawancara terrlebih dahulu b. Wawancara tidak terstruktur yaitu apabila prakarsa pemilihan topik bahasan diambil oleh orang yang di wawancarai c. Wawancara semi terstruktur yaitu bentuk wawancara yang sudah dipersiapkan, akan tetapi memberikan keleluasaan kepada responden untuk menerangkan agak panjang mungkin tidak langsung ke fokus bahasan/ pertanyaan, atau mungkin mengajukan topik bahasan sendiri selam wawancara berlangsung. Uma sekaran (1992) mengemukakan beberapa prinsip dalam penulisan angket sebagai teknik pengumpulan data yaitu: prinsip penulisan, pengukuran dan penampilan fisik. Prinsip penulisan Angket Prinsip ini menyangkut beberapa faktor yaitu sebagai berikut :\ a.Isi dan tujuan pertanyaan b. Bahasa yang digunakan c.Tipe dan bentuk pertanyaan d. Pertanyaan tidak mendua e.Tidak menanyakan yang sudah lupa f. Pertanyaan tidak menggiring g. Panjang pertanyaan h. Urutan pertanyaan i. Prinsip pengukuran j. Penampilan fisik angket 4. Triangulasi
Merupakan teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada, tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan. 5. Validitas Dan Reliabilitas Validitas alat ukur diselidiki dengan (1) logika (2) statistik validitas ada macam-macam yaitu validitas isi, validitas prediktif dan validitas construct (konstruk) a.
Validitas isi Dengan validitas isi dimaksud bahwa isi/bahan yang diuji atau dites relevan dengan
kemampuan, pengetahuan, pelaksanaan, pengalaman dan latar belakang orang yang diuji. Validitas diperoleh dengan menagadakan sampling yang baik, yakni memilih itemitem yang representatif dari keseluruhan bahan yang berkenaan dengan hal yang mengenai bahan pelajaran mungkin tidka sukar dicapai. Kesulitan dengan validitas isi ialah pilihanitem dilakukan secara subjektif yakni berdasarkan logika si peneliti. b.
Validitas prediktif Dengan validitas prediktif di maksudkan adanaya kesesuaian antara ramalan (
prediksi) tentang kelakuan seseorang dengan kelakuannya yang nyata. c.
Validitas konstruk Digunakan bila kita sangsikan apakah gejala yang dites hanya mengandung satu
dimensi, bila ternyata gejala itu mengandung lebih dari satu dimensi, maka validitas itu dapat diragukan. Keuntungan validitas konstruk kita mengetahui komponenkomponen sikap/sifat yang diukur dengan tes itu. Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Jadi data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.
6. Reliabilitas Berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Suatu data dikatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama atau peneliti sama dalam waktu yanng berbeda akan menghasilkan data yang sama atau sekelompok data apabila dipecah menjadi dua menjadi data yang tidak berbeda. Suatu data yang reliabel akan cenderung valid, walaupun belum tentu valid. Suatu alat pengukur dikatakan reliable bila alat itu dalam mengukru suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yanng reliable secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama. Reliabilitas merupakan syarat mutlak untuk menentukan pengaruh variabel yang satu terhadap variabel yangsatu lagi. Reliabilitas juga merupakan syarat bagi validitas satu tes, tes yang tidak reliable dengan sendirinya tidak valid. Pengujian validitas dan reliabilitas Dalam uji keabsahan data meliputi:: 1. Uji kredibilitas Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian dapat dilakukan dengan; a. Perpanjangan pengamatan b. Meningkatkan ketekunan dalam penelitian c. Triangulasi (pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu) d. Analisis kasus negatif e. Menggunakan bahan referensi f. Mengadakan member check (proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data). Tujuan dari member check adalah agar informasi yang diperoleh dan
digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau informan. g. Diskusi dengan teman sejawat 2. Pengujian transferability Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajad ketepatan atau dapat di terapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sample tersebut di ambil. 3. Pengujian depenability Dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. 4. Pengujian konfirmability a. Uji konfirmability mirip dengan uji depenobility, sehingga pengujian dapat dilakukan secara bersamaan. b. Uji konfirmability berarti menguji hasil penelitian dikaitkan dengan proses yang dilakukan. c. Komponen dan sistematika proposal
D. Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif tidak perlu di pertentangkan, karena saling melengkapi dan masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Berikut dijelaskan kapan sebaiknya kedua metode tersebut digunakan. 1. Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya digunakan dalam penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk menunjukan hubungan antara variabel, dan ada pula yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal.
Metode yang sering digunakan adalah experimental, deskripsi, survey, dan korelasi. Penelitian kuantitatif menyajikan proposal yang bersifat lengkap, rinci, prosedur yang spesifik, literatur yang lengkap dan hipotesis yang dirumuskan dengan jelas. Pda penelitian kuantitatif, proposalnya lebih singkat dan tidak banyak kajian literature, pendekatan dijabarkan secara umum, dan biasanya tidak menyajikan rumusan hipotesis. Metode kuantitatif digunakan apabila: a. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori dengan praktek, antara rencana dengan pelaksanaan. Dalam menyusun proposal penelitian, masalah ini harus ditunjukkan dengan data, baik data hasil penelitian sendiri maupun dokumentasi. Misalnya akan meneliti untuk menemukan pola pemberantasan kemiskinan, maka data orang miskin sebagai masalah harus ditunjukkan. b. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi. Metode penelitian kuantitaif cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang lebih luas tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. c. Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain. Untuk kepentingan ini metode eksperimen paling cocok digunakan. Misalnya pengaruh jamu tertentu terhadap tingkat kesehatan. d. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian dapat berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif dan asosiatif. e. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur. Misalnya ingin mengetahui IQ anak-anak dari masyarakat tertentu, maka dilakukan pengukuran dengan test IQ. f. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori dan produk tertentu. 2. Penelitian Kualitatif Penggunaan penelitian kualitatif digunakan oleh seseorang yang ingin tahu suatu masalah yang terjadi dengan cara “sangat mendalam”. Oleh sebab itu metode yang digunakan wawancara mendalam, observasi lapangan, pengamatan, pencatatan. Bahkan ada peneliti yang merasakan sendiri apa yang terjadi di lapangan dan mengikuti informannya berada. Dengan cara inilah maka peneliti kualitatif akan menemukan data yang sangat dalam. Digali lagi, digali lagi, diwawancarai dengan mendalam, bagaimana?
bagaimana? Hingga ia mendapatkan jawaban yang ia cari. Pendekatan ini biasanya digunakan dalam penelitian sosial, pendidikan, dan membentuk teori-teori baru. Metode kualitatif digunakan untuk kepentingan yang berbeda bila dibandingkan dengan metode kuantitatif. Berikut ini dijelaskan kapan metode kualitatif digunakan a. Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin masih gelap. Kondisi semacam ini cocok diteliti dengan metode kualitatif, karena peneliti kualitatif akan langsung masuk ke obyek, melakukan penjelajahan dengan grant tour questions, sehingga masalah akan ditemukan dengan jelas. b. Untuk memahami makna dibalik data yang tampak. Gejala sosial sering tidak bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang. Setiap ucapan dan tindakan orang mempunyai makna tertentu. Data untuk mencari makna dari setiap perbuatan tersebut hanya cocok diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik wawancara mendalam, dan observasi berperan serta, dan dokumentasi. c. Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi sosial tersebut. Dengan demikian akan dapat ditemukan pola-pola hubungan yang jelas. d. Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, dan observasi berperan serta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang tersebut. e. Untuk mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cocok digunakan untuk mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh melalui lapangan. f. Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan kebenarannya. Dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data secara trianggulasi atau gabungan (karena dengan teknik pengumpulan data tertentu belum dapat menemukan apa yang dituju, maka ganti teknik lain), maka kepastian data akan lebih terjamin. Selain itu dengan metode kualitatif, data yang diperoleh diuji kredibilitasnya, dan penelitian berakhir setelah data itu jenuh, maka kepastian data akan dapat diperoleh. g. Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan seseorang tokoh atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode kualitatif. Dengan menggunakan data dokumentasi wawancara mendalam kepada pelaku atau orang yang dipandang tahu, maka sejarah perkembangan kehidupan seseorang.
E. Ciri-Ciri Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif 1.
Ciri penelitian Kuantitatif
Ciri khas penlitian kuantitatif adalah adanya sumber teori yang kuat, hipotesis, definisi operasional, sampling, proses pengumpulan data dengan angket, adanya pembuatan instrumen, pengujian, perhitungn, pengujian hipotesis dan penelitian tersebut penuh dengan angka-angka statistik. 2.
Ciri penelitian Kualitatif Metode penelitian kualitatif memliki ciri sebagai berikut :
a. Latar alami (Natural Setting) yaitu kontek alami secara menyeluruh (holistic) dan tidak dapat disolasi atau dieliminasi sehingga terlepas dari konteksnya. b. Instrumen manusia (human instrument) yang berarti merupakan instrumen kunci (key instrumen) untuk menangka makna, interaksi nilai, nilai local yang berbeda, yang mana hal ini tidak mungkin ditangkap oleh kuesioner. c. Memanfaatkan pengetahuan tak terkatakan karena realitas diasumsikan mempunyai nuansa ganda yang sulit dipahami tanpa mengekspresikan dengan dengan yang tak terkatakan. d. Data kualitatif untuk mengungkapkan realitas ganda, mengungkapkan hubungan alami antara peneliti dan informan.
F. Perbedaan Antara Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Perbedaan mendasar dari metode penelitian kualitatif dengan metode penelitian kuantitatif yaitu terletak pada strategi dasar penelitiannya. Penelitian kuantitatif dipandang sebagai sesuatu yang bersifat konfirmasi dan deduktif, sedangkan penelitian kualitatif bersifat eksploratoris dan induktif.
Bersifat konfirmasi disebabkan karena metode penelitian
kuantitatif ini bersifat menguji hipotesis dari suatu teori yang telah ada. Penelitian bersifat mengkonfirmasi antara teori dengan kenyataan yang ada dengan mendasarkan pada data ilmiah baik dalam bentuk angka. Penarikan kesimpulan bersifat deduktif yaitu dari sesuatu yang bersifat umum ke sesuatu yang bersifat khusus. Hal ini berangkat dari teori-teori yang membangunnya. Ada 12 perbedaan penelitian kualitatif dengan kuantitatif diantaranya: No . 1.
Aspek Perbandingan Segi Perspektif
Penelitian Kuantitatif Lebih
Penelitian Kualitatif
menggunakan Lebih
pendekatan etik, dalam arti perspektif bahwa
peneliti dalam
menggunakan emik.
Peneliti
hal
ini
mengumpulkan data dengan mengumpulkan data berupa
menetapkan terlebih dahulu cerita rinci para responden konsep
sebagai
variabel- dan
diungkapkan
apa
variabel yang berhubungan, adanya
sesuai
yang berasal dari teori yang bahasa,
pandangan
dipilih
oleh
dengan para
peneliti. responden.
Kemudian variabel tersebut dicari
dan
ditetapkan
indikator-indikatornya. Berdasarkan
indikantor
tersebut dibuat kuesioner, pilihan 2.
Segi Konsep dan Teori
jawaban,
skornya. Bertolak
dari
(variabel)
yang
dan konsep Bertolak dari penggalian terdapat data
berupa
dalam teori yang dipilih oleh responden peneliti
kemudian
pandangan
dalam
bentuk
dicari cerita rinci atau asli mereka,
datanya melalui kuesioner kemudian para responden untuk pengukuran variabel- bersama peneliti memberi variabelnya. sederhana
Secara penafsiran
sehingga
penelitian menciptakan
konsep
kuantitatif berangkat dari sebagai temuan. Penelitian konsep, teori atau menguji kualitatif (retest) teori.
bersifat
mengembangkan, menciptakan,
3.
Segi Hipotesis
menemukan
konsep atau teori. Merumuskan hipotesis sejak Bisa menggunakan awal, yang berasal dari teori hipotesis dan bisa tanpa yang relevan yang telah hipotesis. Jika ada hipotesis dipilih.
maka
hipotesis
ditemukan
di
dapat tengah
penggalian data, kemudian “dibuktikan” pengumpulan
melalui data
lebih medalam lagi.
yang
4.
Segi Teknik
5.
Pengumpulan Data kuesioner atau angket. wawancara dan observasi. Segi Permasalahan atau Menanyakan atau ingin Menanyakan atau ingin Tujuan
Mengutamakan penggunaan Mengutamakan penggunaan
mengetahui
tingkat mengetahui makna (berupa
pengaruh, keeratan korelasi, konsep) yang ada di balik atau asosiasi antarvariabel cerita detail para responden atau kadar satu variabel dan latar sosial yang diteliti. 6.
Segi Teknik
dengan cara pengukuran. Responden (sampel) Jumlah
Memperoleh Jumlah
penelitian kuantitatif ukuran diketahui
(Size) Responden
(besar, jumlah) sampelnya pengumpulan bersifat
respondennya ketika datanya
representative mengalami
kejenuhan.
(perwakilan), dan diperoleh Pengumpulan dengan rumus,
datanya
menggunakan diawali dari mewawancarai atau informan
awal
atau
tabel-populasi sampel serta informan
kunci
dan
sampai
pada
telah
presentase ditentukan
pengumpulan data.
sebelum berhenti
responden yang kesekian sudah
tidak
informasi
memberikan baru
Maksudnya,
lagi. berhenti
sampai pada informan yang kesekian
ketika
informasinya sudah “tidak berkualitas
lagi”
melalui
tekni bola salju (snow-ball), sebab
informasi
yang
diberikan sama atau tidak bervariasi lagi dengan para informan
sebelumnya.
Penelitian kualitatif jumlah responden
atau
informannya pada
suatu
didasarkan proses
pencapaian 7.
kualitas
Segi Akur Pikir
informasi. Berproses secara deduktif, Berproses secara induktif,
Penarikan Kesimpulan
yakni
dari
penetapan yakni
variabel (konsep), kemudian dari pengumpulan
data
prosesnya upaya
diawali
memperoleh
dan data yang detail (riwayat
menyimpulkan.
hidup
responden,
history,
life
berkenaan
dengan
atau tanpa
masalh
sycle, topic
penelitian),
evaluasi
interprestasi,
life
dan
kemudian
dikategori, diabstraksi, serta dicari tema, konsep atau 8.
Segi
Bentuk
teori sebagai temuan. Disajikan dalam bentuk
Sajian Berupa angka atau tabel.
Data 9.
cerita detail sesuai bahasa dan pandangan responden. kuantitatif Penelitian kualitatif tidak
Segi Definisi
Penelitian
Operasional
mempergunakan
istilah perlu menggunakan definisi
“definisi operasional” yang operasional merupakan
karena
tidak
petunjuk akan mengukur variabel.
bagaimana sebuah variabel Menggunakan
perspektif
diukur, atau menggunakan emik. perspektif
etik.
Dengan
menetapkan
definisi
operasional berarti peneliti telah menetapkan jenis dan jumlah berarti
indikator, telah
membatasi
subjek
penelitian
mengemukakan
pendapat,
pengalaman, 10.
Segi Analisis Data
yang
pandangan mereka. Dilakukan di
atau akhir Dilakukan sejak awal turun
pengumpulan data dengan ke menggunakan
lokasi
melakukan
perhitungan pengumpulan data, dengan
statistik.
cara
“mengangsur
menabung”
atau
informasi,
mereduksi, mengelompokkan
dans
eterusnya sampai terakhir 11.
Segi Instrumen
member interpretasi. Instrumennya berupa angket Instrument utamanya atau kuesioner.
peneliti itu sendiri karena peneliti
sebagai
manusia
dapat beradaptasi dengan para
responden
dan
aktivitas mereka. Hal ini sangat
berguna
agar
responden sebagai sumber data menjadi lebih terbuka dalam 12.
Segi Kesimpulan
Penarikan
memberikan
informasi. kesimpulan Interpretasi data dilakukan
dilakukan sepenuhnya oleh oleh
peneliti
melalui
peneliti berdasarkan hasil pengecekan perhitungan statistik.
atau
dan
analisis kesepakatan dengan subjek penelitian karena merekalah yang
lebih
tepat
memberikan
untuk penjelas
terhadap
data
atau
informasi
yang
telah
diungkapkan. memberikan
Peneliti penjelasan
terhadap interpretasi yang dibuat,
mengapa
konsep
tertentu dipilih. Bisa saja konsep tersebut merupakan
istilah atau kata yang sering digunakan
oleh
para
responden.
G. Persamaan Antara Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Meski demikian, rasanya tidak adil jika hanya mencari letak perbedaan di antara kedua metode tersebut. Ada beberapa sisi yang sama-sama dimiliki oleh kedua desain penelitian ini sebagai cara untuk mendapatkan pengetahuan yang benar, yaitu sebagai berikut. 1. Pada tahap awal, kedua peneliti dengan desain yang berbeda ini meneliti satu tema yang masih bersifat umum. 2. Terkait dengan tema yang akan diteliti, tahap berikutnya adalah membuat pertanyaanpertanyaan yang dimaksudkan untuk studi pendahuluan. 3. Masing-masing desain telah memiliki asumsi yag mendasari pelaksaan penelitian tersebut. 4. Dalam proses pelacakan informasi awal, terkadang digunakan metode yang sama seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi, meski kadar pada masing-masing penelitian tersebut berbeda. 5. Kebenaran data yang telah diperoleh diperiksa dengan caranya masing-masing. 6. Data yang telah diperoleh diolah dan dibuatlah laporan hasil penelitian yang telah dilakukan.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Jenis Metode Penelitian kuantitatif banyak menggunakan hitungan, statistik, dan tabel, dengan kaidah-kaidah tertentu. Biasanya, Penelitian kuantitatif ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan quesioner. Penelitian kuantitatif sering digunakan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam maupun ilmu sosial seperti biologi, fisika, kimia, matematika, sosiologi, jurnalisme, ekonomi, dan lain sebagainya. Metode penelitian ini berbeda dengan metode penelitian kualitatif karena menggunakan hitungan-hitungan, sedangkan metode penelitian kualitatif menggunakan kata-kata atau deskripsi. Sifat-sifat yang terdapat dalam Penelitian kuantitatif antara lain berisi penghitungan besaran atau jumlah, pengukuran tingkat kejadian, pembuktian sesuatu, prediksi suatu variabel berdasarkan variabel lain, tindakan atau eksperimen, dan pembuktian suatu hipotesa. Penelitian yang digunakan untuk Penelitian Kuantitatif
ini merupakan penelitian yang
sistematis terhadap fenomena-fenomena yang terjadi beserta hubungan-hubungannya. Penelitian kuantitatif sendiri bertujuan untuk mengembangkan dan menggunakan teori-teori, model-model matematis, dan hipotesis yang berhubungan dengan fenomena alam. Bagian sentral dari penelitian ini adalah proses pengukurannya karena ini dapat memberikan hubungan yang fundamental antara ekspresi matematis dan pengamatan empiris dari hubungan-hubungan kuantitatif. Selanjutnya perlu diketahui bahwa metode penelitian kuantitatif mempunyai cakupan yang sangat luas. Secara umum metode penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu
eksperimental dan noneksperimental. Penelitian eksperimental terdiri dari beberapa bagian, antara lain eksperimen kuasi, subjek tunggal, dan sebagainya. Sedangkan penelitian non eksperimental terdiri berupa komparatif, deskriptif, survey, korelasional, dan lain sebagainya. Anda dapat menentukan penelitian kuantitatif mana yang akan anda gunakan dalam skripsi anda. Hal ini tergantung pada objek atau data yang anda pakai dalam penelitian.
B. Saran Demikianlah penyusun makalah ini, kamisadar bahwa dalam penyusunan makalah masih banyak kekurangan,karena keterbatasan kemampuan kami atau kurangnya referensi. Maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah kami selanjutnya. Semoga makalah ini berguna bagi para pembacanya dan bisa menambah ilmu pengetahuan kita semua. Amin ya Rabbal ‘alamin
DAFTAR PUSTAKA
http://ceritakuaja.wordpress.com/2014/06/08/metode-penelitian-pendidikan/ http://badrussalam-muchtar.blogspot.com/2011/12/makalah-penelitian-kualitatifdan.html http://muhammadnasikhul.blogspot.com/2014/01/makalah-penelitiankuantitatif_7763.html http://sorayadwikartika.blogspot.com/2014/04/metodologi-penelitianpendidikan.html
View more...
Comments