Makalah mesin dan peralatan II

April 10, 2019 | Author: muhammadafzal6696 | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

TENTANG COMBINE HARVESTER...

Description

Makalah Mesin dan Peralatan II

COMBINE HARVESTER

Oleh Kelompok 4 : Muhammad Afzal

: (1305106010016)

Fajar Riski

: (13051060100)

M.Khalil Fadli

: (13051060100)

Hafit Razeki Taruna

: (13051060100)

Nurhasanah

: (13051060100)

Putri Miranda

: (13051060100)

Setia Magfirah

: (13051060100)

MATA KULIAH MESIN DAN PERALATAN II PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM BANDA ACEH 2016

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan hidayah-Nya sehingga Makalah ini yang membahas tentang alat dan mesin pengolahan tanah dapat terselesaikan. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah Alat dan Mesin Pertanian II. Selain itu juga bertujuan untuk memperdalam ilmu tentang combine harvester dan seluk beluknya. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat penilaian tugas dalam mata kuliah Mesin Dan Peralatan II. Dengan adanya makalah ini, diharapkan mahasiswa akan mengerti lebih dalam tentang Mesin Dan Peralatan terutama mengenai combine harvester dan segala aspeknya. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Mesin dan Peralatan II yang telah membimbing serta teman-teman kelompok yang telah bekerja sama sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulis menyadari sebagai seorang mahasiswa yang pengetahuannya belum seberapa dan masih perlu banyak belajar dalam penulisan makalah, bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang berguna agar menjadi lebih baik. Harapan penulis, mudah-mudahan makalah ini dapat digunakan sebagai referensi bagi adik-adik yang akan datang dan bermanfaat bagi pembaca, rekan mahasiswa dan yang lainnya.

Banda Aceh, 14 Februari 2016

Kelompok IV

DAFTAR ISI

Kata Pengantar DAFTAR ISI…………………………………………………...………………………… BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………...…………………... 1.1. Latar belakang……………………………………………………………………... 1.2. Tujuan……………………………………………………………………………... BAB II. ISI……………………………………………………………………………...... Pengolah Tanah Pertama…………………………………………………………………..8 Pengolah Tanah Kedua…………………………………………………………………. .14 Pengolah Tanah Tradisional……………………………………………………………...16 BAB III. PEMBAHASAN………………………………………………….....................18 BAB IV. KESIMPULAN……………………………...…………………………………21 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….22

I.PENDAHULUAN A.Latar belakang Teknologi mesin pertanian di Indonesia berkembang makin pesat. Seiring dengan upaya keras Pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla meningkatkan produksi padi, misalnya, kalangan produsen kian inovatif mengembangkan mesin-mesin yang cara kerjanya efektif dan efisien mulai dari penyiapan dan penggarapan lahan (sawah) hingga pemanenan. Mekanisasi pertanian diyakini membawa banyak manfaat, terutama meningkatkan efisiensi, efektifitas, produktivitas, kualitas hasil, dan mengurangi beban kerja petani. Padi sebagai tanaman yang dibudidayakan dengan pola tanam serentak, pada saat dipanen membutuhkan tenaga kerja yang sangat banyak agar panen dapat dilakukan tepat waktu. Kebutuhan tenaga kerja yang besar pada saat panen ini menjadi masalah pada daerah-daerah tertentu yang penduduknya sedikit. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja adalah dengan cara meningkatkan kapasitas dan efisiensi kerja dengan menggunakan mesin panen. Keuntungan menggunakan mesin panen antara lain lebih efisien dan biaya panen per hektar dapat lebih rendah dibanding cara tradisional. Dengan mengoperasikan alat pemanen ini, para petani tidak perlu lagi memobilisasi banyak orang untuk memotong padi menggunakan sabit, dan bulirbulir padi yang sudah rontok pun tidak perlu diangin-anginkan lagi, juga tidak perlu menghabiskan waktu selama berhari-hari untuk memanen. “Hanya dengan bantuan tiga orang pekerja, combine harvester ini dapat memanen satu hektar sawah dalam satu jam”. Mesin panen padi Indo Combine Harvester dirancang oleh Badan Litbang Pertanian untuk mendukung pencapaian program swa-sembada beras nasional melalui usaha penurunan susut hasil panen. Kemampuan kerja mesin tersebut mampu menggabungkan kegiatan potong-angkut-rontok-pembersihan-sortasi-

pengantongan dalam satu proses kegiatan yang terkontrol. Adanya proses kegiatan panen yang tergabung dan terkontrol menyebabkan susut hasil yang terjadi hanya sebesar 1,87 % atau berada di bawah rata-rata susut hasil metode “gropyokan” (sekitar 10%). Sedangkan tingkat kebersihan gabah panen yang dihasilkan oleh mesin tersebut mencapai 99,5%. Mesin panen padi Indo Combine Harvester yang dioperasikan oleh 1 orang operator dan 2 pembantu mampu menggantikan tenaga kerja panen sekitar 50 HOK/ha. Kapasitas kerja mesin mencapai 5 jam per hektar. B.

Tujuan    

Untuk mengetahui definisi mesin combine harvester Untuk mengetahui spesifikasi mesin combine harvester Untuk mengetahui tipe-tipe combine harvester Dan untuk mengetahui bagaimana cara pengoperasian combine harvester

II.TINJAUAN PUSTAKA Mesin-mesin pertanian telah banyak digunakan pada masa sekarang ini. Tetapi walaupun demikian masih banyak masyarakat petani kita yang mesin bercocok tanan secara tradisional. Padahal apabila mereka menggunakan alat-alat pertanian tersebut tentuna akan lebih mudah dan cepat, dan demikian juga pengoperasiannyapun mudah, baik itu traktor, combine, dan masih banyak alat pertanian lainnya yang tentunya dapat mendukung petani untuk lebih mudah dalam pekerjaannya tetapihasil panennya dapat maksimal. Combine adalah suatu alat mekanisme pertanian yang serba komplit dan canggih dalam pengoperasiannya.Dimana combine tersebut dapat bekerja pada areal sawah yang luas, namun hanya membutuhkan waktu yang relative singkat karena combine ini dilengkapi dengan alat pemotong, perontok dan mengarungkan padi dalam suatu proses kinerja saja ( Hisbuan, 1999). Combine adalah suatu alat mekanisme pertanian yang serba komplit dan canggih dalam pengoperasiannya.Dimana combine tersebut dapat bekerja pada areal sawah yang luas, namun hanya membutuhkan waktu yang relative singkat karena

combine

ini

dilengkapi

dengan

alat

pemotong,

perontok

dan

mengarungkan padi dalam suatu proses kinerja saja (Ciptohadijoyo, 1999). Combine harvester adalah alat pemanen padi yang dapat memotong bulir tanaman yang berdiri, merontokkan dan membersihkan gabah sambil berjalan dilapangan. Dengan demikian waktu pemanen lebih singkat dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia (manual) serta tidak membutuhkan jumlah tenaga kerja manusia yang besar seperti pada pemanenan tradisional. Penggunaan alat ini memerlukan investasi yang besar dan tenaga terlatih yang dapat mengoprasikan alat ini (Irwanto , 1983). Pada dasarnya proses panen padi dapat dilakukan melalui dua macam cara, yaitu melalui cara tradisional dan menggunakan mesin perontok padi tipe stasioner. Mengingat adanya beberapa jenis lahan, maka kedua cara tersebut dirasa

belum

maksimal,

sehingga

perlu

dilakukan

perancangan

dan

pengembangan produk mesin pemanen padi (combine) portable. Mesin ini

mempunyai kemampuan kerja merontokkan bulir padi dari batangnya dan sekaligus dapat menebang batang padi tersebut ( Departemen Pertanian, 1993). Combine harvester adalah alat pemanen padi yang dapat memotong bulir tanaman yang berdiri, merontokkan dan membersihkan gabah sambil berjalan dilapangan. Dengan demikian waktu pemanen lebih singkat dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia (manual) serta tidak membutuhkan jumlah tenaga kerja manusia yang besar seperti pada pemanenan tradisional. Penggunaan alat ini memerlukan investasi yang besar dan tenaga terlatih yang dapat mengoprasikan alat ini ( Barokah, 2001).

III. ISI DAN PEMBAHASAN

Mesin pemotong padi Ada beberapa jenis mesin panen padi, yaitu Reaper (windrower), yang hanya memotong dan merebahkan hasil potongan dalam alur, atau collection type reaperyang memotong dan mengumpulkannya. Binder, mesin yang memotong dan mengikat dan Combine harvester, mesin yang memotong dan merontokkan. Jadi secara khusus akan membahas masalah combine harvester. Combine harvester Combine harvester merupakan suatu alat yang praktis untuk digunakan dimana alat ini mempunyai tiga fungsi yakni memotong ,merontokkan dan mengemaskan padi. Namun alat pertanian seperti combine maupun hand traktor masih sulit digunakan pada daerah kita khususnya Aceh, dimana alat-alat ini harus digunakan pada areal tertentu, misalnya combine harus digunakan pada lahan yang luas. Secara umum fungsi operasional dasar combine harvester adalah sebagai berikut : 1.

Memotong tanaman yang masih berdiri

2.

Menyalurkan tanaman yang terpotong ke selinder

3.

Merontokkan gabah dari tangkai atau batang

4.

Memisahkan gabah dari jerami

5.

Membersihkan gabah dengan cara membuang gabah kosong dan benda asing

A. Spesifikasi Mesin Mini Combine Harvester dan Mesin Combine Harvester Mesin Mini Combine Harvester  Nama : Mini Combine Harvester  Fungsi : Memotong, Merontokkan, membersihkan dan     

Mesin Tangki Bahan Bakar Transmisi Kapasitas

mengarungkan : Diesel engine 12 PK : 6 Liter : 06 liter/jam : 3 kecepatan maju dan 1 kecepatan mundur : 6-8 jam/hektar

 Dimensi : panjang 2880 mm, lebar, 1440 mm, tinggi 1550 mm  Lebar pemotongan : 4 Jalur Mesin Combine Harvester  Nama : Combine harvester  Fungsi : Memotong,merontokkan, Pembersihan dan         

Merk Model / type Negara pembuat Tahun pembuatan HP / RPM Volume silinder Jenis bahan bakar Lebar Pemotongan Kapasitas

pengarungan dalam tangki gabah : Yanmar : CA 130 : Jepang : 1997 : 13,5 HP / Min 280 RPM dan Max 3050 RPM : 0,6 Liter : Solar : 4-5 Meter : 2-4 jam/ha

B. Gambar Mesin Mini Combine harvester dan Mesin Combine Harvester

Gambar 1. Mesin Mini Combine Harvester

Gambar 2.Pengoperasian Mesin Mini Combine Harvester

Gambar 3. Mesin Combine Harvester

Gambar 4. Pengoperasian Mesin Combine harvester C. Bagian-Bagian Mesin Mini Combine dan Mesin Combine Harvester

Gambar 5. Bagian-Bagian dari Mesin Combine Harvester

Gambar 6. Bagian-Bagian Dari Mesin Combine Harvester Terbaru Keterangan 1. Reel 2. Cutter bars 3. Stripping header auger 4. Control cab 5. Chassis assembly 6. Chute 7. Grain tank 8. Centrifugal blower 9. Concave sieve 10. Threshing cylinder 11. Cylinder cap 12. Vibrating sieves 13. Re-threshing device 14. Grain auge

Adapun bagian-bagian utama dari mesin mini Combine harvester dan mesin combine adalah sebagai berikut:

1. Reel Fungsinya menarik/mengait batang tanaman padi dari posisi tegak kearah pisau pemotong. 2. Pisau pemotong Fungsi dari pisau pemotong ini ialah sebagai pemotong rumpun padi yang masih utuh.

3. Silinder perontok Bagian ini berfungsi merontokkan (melepaskan) butiran gabah dari malainya gabah dari batang yang baru masuk. Gabah yang masih belum terpisah dari malainya yang masih terkumpul dari hasil penyaringan dibawa kembali oleh konveyor mangkok kebagian perontok untuk dirontokkan kembali. 4. Unit pembersih/pemisah Bagian ini berfungsi untuk membersihkan padi yang telah rontok dari potongan batang, daun, malai dan benda asing lainnya. Proses pemisahan dan pembersihan ini berlangsung beberapa tahap penayaringan dan penampian. 5. Konveyor mangkuk Konveyor mangkuk berfungsi membawa bahan (butiran gabah) ke bagian atas. 6. Kipas penghembus kotoran Berfungsi meniup kotoran atau sisa-sisa gabah yang tidak terpakai. 7. Tangki gabah Berfungsi sebagai tempat penampungan gabah yang telah dipotong. 8. Konveyor scerew Konveyor screw membawa bahan (butiran gabah) dalam arah horizontal. 9. Roda Roda berfungsi untuk menggerakan mesin. 10. Station pemotongan Station pemotongan adalah tempat pemotongan padi yang berfungsi untuk menempatkan padi yang sudah dipotong. 11. Station perontok Station perontok adalah tempat perontok padi yang berfungsi untuk menempatkan padi yang sudah dirontokkan. 12. Station pengemasan Station pengemasan adalah tempat pengemasan yang berfungsi untuk menempatkan padi yang dilakukan penggarungan.

D. Cara Kerja Mesin Mini Combine dan Mesin Combine Harvester

Gambar 7. Urutan Kegiatan Mesin Mini Combine

Gambar 8. Urutan Kegiatan Mesin Combine Pada combine harvester batang padi yang terpotong langsung dibawa dan dijepit kebagian perontok, dimana gabah yang telah rontok diteruskan kebagian pembersih dengan sistem hembusan oleh kipas, sedangkan batang, daun dan gabah hampa dibuang ke atas permukaan tanah. Karena untuk mempermudah perjalanan diatas permukaan tanah yang umumnya basah, pada mesin combine roda yang digunakan adalah roda rantai (seperti kendaraan yang dimiliki Militer ”tank”). Roda rantai ini disebut juga roda ”crawler” yang memiliki tingkat flesibilatas dan cengkraman yang tinggi untuk segala keadaan tanah. E. Kelebihan dan Kekurangan Mesin Mini Combine dan Mesin Combine Harvester Adapun kelebihan menggunakan combine harvester ini antara lain yaitu lebih efisien karena pada combine harvester ini dilengkapi dengan alat pemotong, perontok, serta pengarungan. Selain itu waktu pemanenan yang lebih singkat jika dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia (tradisional), serta tidak membutuhkan jumlah tenaga kerja manusia yang besar seperti pada pemanenan tradisional. Kekurangan dari pada penggunaan alat ini adalah memerlukan investasi ataupun biaya yang besar dan membutuhkan tenaga terlatih yang dapat

mengoperasikan alat ini, mesin ini sulit bekerja pada lahan dengan kedalaman lumpur 20 cm atau lebih, serta mesin ini tidak berfungsi efektis pada lahan dengan kemiringan tinggi.

Spesifikasi combine harvester Nama Fungsi Merk Model / type Negara pembuat Tahun pembuatan HP / RPM Volume silinder Jenis bahan bakar Bagian-bagiannya

: Combine harvester : Memotong,merontokkan,mengarungkan padi : Yanmar : CA 130 : Jepang : 1997 : 13,5 HP / Min 280 RPM dan Max 3050 RPM : 0,6 Liter : Solar :

1.Tuas Gas 2.Transmisi 3.Lampu Saklar 4.Pedal Kemudi 5. Pedal Thresser 6. Pengatur Kecepatan Thresser 7. Mata Pisau 8. Parking Break (kunci mati) 9. Station Pemotongan 10. Station Perontok 11. Station Pengemasan Type- type combine harvester Mesin combined harvester memiliki dua macam tipe combine a.

harvester yaitu tipe pull atau tractor drawn dan tipe self-propell Tipe pull atau tractor drawn Combine harvester tipe pull ditarik oleh sebuah traktor, tipe combine ini dengan ukuran yang lebih kecil digerakkan oleh pengambil daya yang digerakkan oleh traktor, sedangkan yang berukuran lebih besar mempunyai mesin tambahan yang dipasang pada pemanen untuk menggerakkannya. Combine tipe ini mempunyai lebar potong 1,2 – 2,4 m yang berukuran kecil dan 3 – 6,1 m untuk yang berukuran lebih besar. b. Tipe self-propelled

Tipe ini mempunyai lebar pemotong 1,8 -6,7 m dengan kecepatan dilapangan berkisar antara 2- 6,4 km/jam. Tipe self-propelled terdiri dari dua jenis yaitu : Head feed type combine harvester Mesin panen combine jenis ini dikembangkan di Jepang. Mesin ini hanya mengumpankan bagian malainya saja dari padi yang dipotong ke bagian perontok mesin. Gabah hasil perontokan dapat ditampung pada karung atau tangki penampung gabah sementara. Bagian pemotong dari mesin ini adalah hampir sama dengan bagian pemotong dari binder, bagian pengikatnya digantikan dengan bagain perontokan. Jerami, setelah perontokan, bisa dicacah kecil-kecil sepanjang 5 cm dan ditebar di atas lahan, atau tidak dicacah, tetapi diikat dan dilemparkan ke satu sisi, untuk kemudian dikumpulkan untuk kemudian dapat dimanfaatkan untuk hal lain. Combine jenis ini tersedia dalam tipe dorong maupun tipe kemudi. Lebar pemotongan bervariasi dari 60 cm hingga 1,5 meter. Enjin yang digunakan bervarias dari 7 hingga 30 hp. Karena jauh lebih berat dari padabinder bagian penggerak majunya dibuat dalam bentuk trak karet (full trackrubber belt). Kecepatan maju berkisar antara 0,5 hingga 1 m/detik. Dengan memperhitungkan waktu belok dan waktu pemotongan dengan manual di bagian pojok lahan, biasanya waktu yang dibutuhkan untuk pemanenan berkisar 30 hingga 70 menit per 10 are, jika lebar pemotongan 1 m.

Gambar 1. Combine harvester tipe head feed

Keterangan : 1. pengarah malai 2. kursi operator 3. sensor ketinggian malai 4. penutup perontok padi 5. tuas perontok (thresher) 6. lampu belok 7. penjepit batang padi 8. rantai pengarah dan penjepit perontokan 9. rantai pembawa padi ke perontok 10. batang pemisah tanaman yang belum dipotong 11. pisau pemotong 12. divider 13. lampu depan

Standard type combine harvester Mesin panen padi jenis ini adalah mesin yang dikembangkan di Amerika dan Eropa, yang dipergunakan juga untuk memanen gandum. Padi yang dipotong termasuk jeraminya, semuanya dimasukkan ke bagian perontokan. Gabah hasil perontokan ditampung dalam tangki, dan jeraminya di tebarkan secara acak di atas permukaan tanah. Semua jenis combine ini dioperasikan dengan cara dikendarai (riding type). Lebar pemotongan berkisar antara1,5 hingga 6 meter. Namun yang populer adalah 4 meter. Enjin sebagai sumber tenaga gerak adalah sekitar 25 hp per 1

meter

lebar

pemotongan.

Bagian

penggerak

majunya

menggunakan roda, atau half-track type atau full-track type.

adalah

Gambar 2. Combine harvester tipe standart Operasi menjalankan combine harvester 1. Menghidupkan combine Combine menggunakan mesin yang bahan bakar diesel,dimana cara menghidupkannya dengan sistem starter yang menggunakan arus DC (baterai). Sebelum menghidupkan pastikan dan perhatikan transmisi utama, pengatur kecepatan, gas dalam keadaan netral dan tongkat kopling dalam keadaan parking.Putar kunci kontak kekiri untuk pemanas busi pijar dan tunggu hingga lampu padam.Kemudian langsung putar kekanan untuk On-kan dan start dimulai,jangan meng-starter lebih dari 5 detik karena dapat mengakibatkan over-hot yang langsung merusak bagian-bagian sistem tersebut. 2. Memajukan/ menjalankan dan memundurkan combine Combine

dapat

bergerak

maju

jika

mesin

penggeraknya

hidup,kemudian masukkan gigi transmisi utama dengan kecepatan low,netral,high dan deep dengan porseneling maju 1,2 dan 3 dan mundur R. Pastikan

pandangan

operator/

pengemudi

lurus

kedepan

atau

mengontrol semua sistemnya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau menimbulkan kecelakaan. 3. Membelokkan combine

Sistem pembelokan pada combine hampir sama dengan sistem pembelokan pada traktor. Namun sistem pembelokan combine lebih efektif dikarenakan pembelokan combine kearah kiri dan kanan dapat dioperasikan langsung hanya dengan satu tongkat saja. 4. Menghidupkan thresser, pisau pemotong pada combine Sistem thresser pada combine sama dengan sistem thresser biasa tapi thresser

pada combine dilengkapi dengan sistem transmisi pengatur

kecepatan putaran.Tarik tuas thresser,kemudian sesuaikan kecepatan putarannya biarkan padi dan jerami dirontokkan selama 2-3 menit.Dan jika ingin memotong padi ,tarik tuas pisau lalu sesuaikan dengan kecepatan putarannya dan juga jarak pemotongannya. 5. Menghentikan combine Combine dapat dihentikan dengan cara perlahan-lahan,yakni cukup tarik tuas kopling keposisi parking atau menginjak handle kopling kemudian

off-kan

semua

sistem

transmisi. Dikarenakan

combine

dilengkapi dengan sistem pengereman hidraulik otomatis bukannya manual.

IV.PENUTUP

Adapun kesimpulan dari isi dan pembahasan diatas adalah sebagai berikut :

1

Combine harvester merupakan suatu alat yang praktis untuk digunakan dimana alat ini mempunyai tiga fungsi yakni memotong ,merontokkan dan

2

3 4

mengemaskan padi. Fungsi operasional dasar combine harvester adalah sebagai berikut :  Memotong tanaman yang masih berdiri.  Menyalurkan tanaman yang terpotong ke selinder.  Merontokkan gabah dari tangkai atau batang.  Memisahkan gabah dari jerami.  Membersihkan gabah dengan cara membuang gabah kosong dan benda asing. Terdapat

dua

macam

tipe

combine

harvester

yaitu

tipe pull atau tractor drawn dan tipe self-propelled. Mesin panen mini combine bekerja pada sampai pengarungan gabah yang sudah lepas dari malainya, dan gabah ini sudah bersih dari kotoran dan gabah hampa.

DAFTAR PUSTAKA

Barokah, N. I. 2001. Uji Kinerja dan Losses Combine Harvester Type CA 85 ML. Skripsi. Jurusan Mekanisasi Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.

Ciptohadijoyo, S. 1999. Alat dan Mesin Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta. Departemen Pertanian. 1993. Pasca Panen Padi. Badan Pendidikan dan Latihan Pertanian. Hasibuan, F. 1999. Kajian Teknis dan Ekonomis Pemakaian Head Feed Combine Harvester ( CA 385 EG ) Di Daerah Sukamadi, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Skripsi. Jurusan Mekanisasi Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor. Irwanto, A.K. 1983. Alat dan Mesin Budidaya Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

F.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF