Makalah Menopause
January 20, 2017 | Author: Damaris Nelly Diana S | Category: N/A
Short Description
Download Makalah Menopause...
Description
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan pemahaman & pengetahuan masyarakat tentang kesehatan reproduksi yang terus meningkat, maka menjadi tuntutan yang wajar untuk selalu memperbarui dan meningkatkan pengetahuan yang terkini, sesuai dengan perkembangan yang ada. Pembangunan
kesehatan
bertujuan
untuk
mempertinggi
derajat
kesehatan
masyarakat. Demi tercapainya derajat kesehatan yang tinggi, maka wanita sebagai penerima kesehatan, anggota keluarga dan pemberi pelayanan kesehatan harus berperan dalam keluarga, supaya anak tumbuh sehat sampai dewasa sebagai generasi muda. Oleh sebab itu wanita, seyogyanya diberi perhatian sebabnya. Wanita menghadapi masalah kesehatan khusus yang tidak dihadapi pria berkaitan dengan fungsi reproduksinya Kesehatan wanita secara langsung mempengaruhi kesehatan anak yang dikandung dan dilahirkan. Kesehatan wanita sering dilupakan dan ia hanya sebagai objek dengan mengatas namakan “pembangunan” seperti program KB, dan pengendalian jumlah penduduk. Masalah kesehatan reproduksi wanita sudah menjadi agenda Intemasional diantaranya Indonesia menyepakati hasil-hasil Konferensi mengenai kesehatan reproduksi dan kependudukan Berdasarkan pemikiran di atas kesehatan wanita merupakan aspek paling penting disebabkan pengaruhnya pada kesehatan anak-anak. Oleh sebab itu pada wanita diberi kebebasan dalam menentukan hal yang paling baik menurut dirinya sesuai dengan kebutuhannya di mana ia sendiri yang memutuskan atas tubuhnya sendiri. Dalam pengertian kesehatan reproduksi secara lebih mendalam, bukan semata-mata sebagai pengertian klinis (kedokteran) saja tetapi juga mencakup pengertian sosial (masyarakat). Intinya goal kesehatan secara menyeluruh bahwa kualitas hidupnya sangat baik. Namun, kondisi sosial dan ekonomi terutama di negara-negara berkembang yang 1
kualitas hidup dan kemiskinan memburuk, secara tidak langsung memperburuk pula kesehatan reproduksi wanita.
1.2 Rumusan Masalah 1. Jelaskan pengertian menopause? 2. Bagaimana penyebab dari menopause? 3. Bagaimana patofisiologi menopause? 4. Sebutkan factor yang mempengaruhi kapan seorang wanita mengalami menopause? 5. Sebutkan gejala dari menopause? 6. Bagaimana gambaran klinis dari menopause? 7. Jelaskan diagnosis menopause? 8. Bagaimana cara penangganan menopause? 9. Sebutkan penatalaksanaan dari menopause? 10.Bagaimana Komunikasi Pada Wanita Menopause dan Klimakterium? 11. Sebutkan dan jelaskan gangguan yang terjadi selama menopause?
1.3 TUJUAN PENULISAN 1. Untuk mengetahui pengertian menopause. 2. Untuk mengetahui penyebab dari menopause. 3. Untuk mengetahui patofisiologi menopause. 4. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi kapan seseorang wanita mengalami menopause. 5. Untuk mengetahui gejala dari menopause.
2
6. Untuk mengetahui gambaran klinis dari menopause. 7. Untuk mengetahui diagnosis menopause. 8. Untuk mengetahui cara penangganan menopause. 9. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari menopause. 10. Untuk mengetahui komunikasi pada wanita menopause dan klimakterium 11. Untuk mengetahui gangguan yang terjadi selama menopause.
1.4 METODE PENULISAN Penulisan makalah ini mengguanakan metode kepustakaan dimana bahannya berasal dari Studi literature pada buku dan browsing di internet.
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini, pendahuluan berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, metode penulisan dan sistematika penulisan. BAB II : PEMBAHASAN Dalam bab pembahasan ini berisikan tentang pengertian menopause, penyebab dari menopause, patofisiologi menopause, factor yang mempengaruhi kapan seorang wanita mengalami menopause, gejala dari menopause, gambaran klinis dari menopause, mengetahui diagnosis menopause, cara penangganan menopause, penatalaksanaan dari menopause, komunikasi pada wanita menopause dan klimakterium, gangguan yang terjadi selama menopause. BAB III : PENUTUP Yang berisikan kesimpulan dan saran.
3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN Menopause adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Menopause sebenarnya terjadi pada akhir siklus menstruasi yang terakhir. Tetapi kepastiannya baru diperoleh jika seorang wanita sudah tidak mengalami siklusnya selama minimal 12 bulan. Menopause rata-rata terjadi pada usia 50 tahun, tetapi bisa terjadi secara normal pada wanita yang berusia 40 tahun. Biasanya ketika mendekati masa menopause, lama dan banyaknya darah yang keluar pada siklus menstruasi cenderung bervariasi, tidak seperti biasanya. Pada beberapa wanita, aktivitas menstruasi berhenti secara tiba-tiba, tetapi biasanya terjadi secara bertahap (baik jumlah maupun lamanya) dan jarak antara 2 siklus menjadi lebih dekat atau lebih jarang. Ketidakteraturan ini bisa berlangsung selama 2-3 tahun sebelum akhirnya siklus berhenti. Menopause rata-rata terjadi pada usia 50 tahun, tetapi bisa terjadi secara normal pada wanita yang berusia 40 tahun. Biasanya ketika mendekati masa menopause, lama dan banyaknya darah yang keluar pada siklus menstruasi cenderung bervariasi, tidak seperti biasanya. Pada beberapa wanita, aktivitas menstruasi berhenti secara tiba-tiba, tetapi biasanya terjadi secara bertahap (baik jumlah maupun lamanya) dan jarak antara 2 siklus menjadi lebih dekat atau lebih jarang.
2.2 PENYEBAB Sejalan dengan pertambahan usia, ovarium menjadi kurang tanggap terhadap rangsangan oleh LH dan FSH, yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa. Akibatnya ovarium melepaskan lebih sedikit estrogen dan progesteron dan pada akhirnya proses ovulasi (pelepasan sel telur) berhenti. Menopause dini adalah menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun.
4
Kemungkinan penyebabnya adalah faktor keturunan, penyakit autoimun dan rokok. Menopause buatan terjadi akibat campur tangan medis yang menyebabkan berkurangnya
atau
berhentinya
pelepasan
hormon
oleh
ovarium.
Campur tangan ini bisa berupa pembedahan untuk mengangkat ovarium atau untuk mengurangi aliran darah ke ovarium serta kemoterapi atau terapi penyinaran pada panggul untuk mengobati kanker. Histerektomi (pengangkatan rahim) menyebabkan berakhirnya siklus menstruasi, tetapi selama ovarium tetap ada hal tersebut tidak akan mempengaruhi kadar hormon dan tidak menyebabkan menopause. Ketika menopause sudah mendekat, siklus dapat terjadi dalam waktu-waktu yang tidak menentu dan bukan hal yang aneh jika menstruasi tidak datang selama beberapa bulan. Pada usia empat puluh tahun, beberapa perubahan hormon yang dikaitkan dengan pra-menopause mulai terjadi. Penelitian telah membuktikan, misalnya, bahwa pada usia empat puluh tahun banyak wanita telah mengalami perubahan-perubahan dalam kepadatan tulang dan pada usia empat puluh empat tahun banyak yang menstruasinya menjadi lebih sedikit atau lebih pendek waktunya dibanding biasanya, atau malah lebih banyak dan/atau lebih lama. Sekitar 80% wanita mulai tidak teratur siklus menstruasinya. Kenyataannya, hanya sekitar 10% wanita berhenti menstruasi sama sekali tanpa disertai ketidakteraturan siklus yang berkepanjangan sebelumnya. Dalam suatu kajian yang melibatkan lebh dari 2.700 wanita, kebanyakan di antara mereka mengalami transisi pramenopause yang berlangsung antara dua hingga delapan tahun. Kecuali jika seseorang mengalami menopause secara tiba-tiba akibat operasi atau perawatan medis, pra-menopase dapat dianggap sebagai akhir dari suatu proses yang awalnya dimulai ketika seorang perempuan pertama kali mengalami menstruasi. Periode menstruasi pertama itu biasanya diikuti dengan lima atau tujuh tahun siklus yang relatif panjang, tidak teratur dan sering tidak disertai pembentukan sel telur. Akhirnya pada akhir usia belasan atau awal dua puluhan, lamanya siklus menjadi lebih pendek dan lebih teratur ketika wanita mencapai usia subur puncak, yang berlangsung selama kira-kira dua puluh tahun.
5
Pada usia empat puluhan, siklus mulai memanjang lagi. Meskipun kebanyakan orang cenderung percaya bahwa dua puluh delapan hari merupakan panjang siklus yang normal, penelitian telah membuktikan bahwa hanya 12,4% wanita benar-benar mempunyai siklus dua puluh delapan hari dan 20% dari semua wanita mengalami siklus tidak teratur. Salah satu sebab utama penurunan kondisi fisik perempuan adalah akibat makin hilangnya hormon estrogen yang selama ini bisa mempertahanakan kemudaan orang. Pada usia yang sama, anehnya proses-proses seperti itu tidak terjadi pada pria secepat pada perempuan. Fungsi ganda indung telur memproduksi hormon dan alat reproduksi sudah makin menurun fungsinya. Dalam bahasa ilmiah, penyebab terjadinya menopause adalah habisnya bosit dan folikel primordial pada indung telur sehingga berakibat berhentinya produk siestrogen. PERUBAHAN HORMON Dua hingga delapan tahun sebelum menopause, kebanyakan wanita menjadi tak teratur ovulasinya. Selama tahun-tahun tersebut, folikel indung telur (kantung indung telur), yang mematangkan telur setiap bulan, akan mengalami tingkat kerusakan yang semakin cepat hingga pasokan folikel itu akhirnya habis. Penelitian menunjukkan bahwa percepatan rusaknya folikel ini dimulai sekitar usia tiga puluh tujuh atau tiga puluh delapan. Inhibin, zat yang dihasilkan dalam indung telur, juga semakin berkurang sehingga mengakibatkan meningkatnya kadar FSH (Follicle Stimulating Hormone hormon perangsang folikel yang dihasilkan hipofise). Bertolak belakang dengan keyakinan umum, kadar estrogen perempuan sering relatif stabil atau bahkan meningkat di masa pra-menopause. Kadar itu tidak bekurang selama kurang dari satu tahun sebelum periode menstruasi terakhir. Sebelum menopause, estrogen utama yang dihasilkan tubuh seorang wanita adalah estradiol. Namun selama pra-menopause, tubuh wanita mulai menghasilkan lebih banyak estrogen dari jenis yang berbeda, yang dinamakan estron, yang dihasilkan di dalam indung telur maupun dalam lemak tubuh. Kadar testoteron biasanya tidak turun secara nyata selama pra-menopause. Kenyataannya, indung telur pasca-menopause dari kebanyakan wanita (tetapi tidak 6
semua wanita) mengeluarkan testoteron lebih banyak daripada indung telur pramenopause. Sebaliknya, kadar progesteron benar-benar mulai menurun selama pramenopause, bahkan jauh sebelum terjadinya perubahan-perubahan pada estrogen atau testoteron dan ini merupakan hal yang paling penting bagi kebanyakan wanita. Meskipun reproduksi tidak lagi merupakan tujuan, hormon-hormon reproduksi tetap memegang peran yang penting, yaitu peran-peran yang dapat meningkatkan kesehatan dan tidak ada kaitannya dengan melahirkan bayi. Hal ini dapat dilihat dalam kenyataan bahwa reseptor hormon steroid terdapat dalam hampir semua organ tubuh perempuan. Estrogen dan androgen (seperti halnya testoteron) adalah penting, misalnya untuk mempertahankan tulang yang kuat dan sehat serta jaringan vagina dan saluran kencing yang lentur. Baik estrogen maupun progesteron sama-sama penting untuk mempertahankan lapisan kolagen yang sehat pada kulit. 2.3 Patofisiologi menopause Jumlah folikel yang mengalami atresia makin meningkat, sampai suatu ketika tidak tersedia lagi folikel yang cukup, produksi estrogen pun berkurang dan tidak terjadi haid lagi yang berakhir dengan terjadi menopause. Oleh karena itu, menopause diartikan sebagai haid alami terakhir, hal ini tidak terjadi bila wanita menggunakan kontrasepsi hormonal pada usia perimenopause. Perdarahan terus terjadi selama wanita masih menggunakan pil kontrasepsi secara siklik dan wanita tersebut tidak mengalami keluhan klimakterik. Untuk menentukan diagnosis menopause, pil kontrasepsi harus segera dihentikan dan satu bulan kemudian dilakukan pemeriksaan FSH dan estradiol. Bila pada usia menopause ditemukan kadar FSH dan estradiol bervariasi (tinggi atau rendah), maka setelah memasuki usia menopause akan selalu ditemukan kadar FSH yang tinggi (>40 mlU/ml). Kadar estradiol pada awal menopause dijumpai rendah hanya pada sebagian wanita, sedangkan pada sebagian wanita lain, apalagi wanita gemuk, kadar estradiol dapat tinggi. Hal ini terjadi akibat proses aromatisasi androgen menjadi estrogen di dalam jaringan lemak. Diagnosis menopause merupakan diagnosis retropektif, bila seorang wanita tidak haid selama 12 bulan, dan dijumpai kadar FSH darah >40 mlU/ml dan kadar estradiol
View more...
Comments