Makalah Mene Bab 9
April 21, 2019 | Author: ZEN AMALIA | Category: N/A
Short Description
struktur organisasi...
Description
BAB II PEMBAHASAN 1. MERANCANG STRUKTUR ORGANISASI
Perancangan Struktur Organisasi adalah Perancangan struktur organisasi di gunakan gunakan untuk mempertemukan bentuk organisasi yang sedekat mungkin dengan tujuan yang ingin diraih oleh organisasi dengan menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan – hubungan hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang yang menunjukan kedudukan kedudukan tugas tugas dan wewenang wewenang dan tanggung tanggung jawab yang yang berbeda-beda dalam suatu organisasi dimana dalam melaksanaksan perancangan struktur organisasi dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan organisasi organisasi yang sama . Adapun faktor-faktor faktor-faktor utama yang yang menentukan menentukan perancangan perancangan struktur organisasi sebagai berikut:
1. Strategi
Organisasi
untuk mencapai
tujuannya. Strategi akan menjelaskan
bagaimana aliran wewenang dan saluran s aluran komunikasi dapat disusun di antara para manajer dan bawahan. Aliran kerja sangat dipengaruhi strategi, sehingga bila strategi berubah maka struktur organisasi juga berubah. 2. Teknologi
yang
digunakan.
memproduksi barang-barang
Perbedaan
teknologi
yang
atau jasa akan membedakan
digunakan bentuk
untuk struktur
organisasi, sebagai contoh perusahaan mobil yang mempergunakan teknologi industri massal akan memerlukan tingkat standarisasi dan spesialisasi yang lebih tinggi
dibandingkan
perusahaan industri pakaian jadi
yang mengutamakan
perubahan mode. 3. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. Kemampuan mereka untuk organisasi.
bekerjasama harus
Kebutuhan
manajer
diperhatikan dalam
dalam merancang
pembuatan
keputusan
juga
struktur akan
mempengaruhi saluran komunikasi, komunikasi, wewenang dan hubungan di antara satuansatuan kerja kerja pada rancangan struktur organisasi organisasi seperti pelanggan, pelanggan, supplier supplier dan sebagainya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur. 4. Ukuran organisasi besarnya organisasi secara keseluruhan keseluruhan maupun satuan-satuan kerjanya akan sangat mempengaruhi struktur organisasi akan semakin kompleks dan harus dipilih bentuk struktur yang tepat.
Saat manajer menciptakan atau mengubah struktur, mereka terlibat dalam desain organisasi, proses yang melibatkan keputusan – keputusan yang mencakup enam elemen : 1. Spesialisasi Kerja 2. Departementalisasi 3. Rantai Komando 4. Rentang Kendali 5. Sentralisasi dan Desentralisasi 6. Formalisasi Enam Elemen Utama Dalam Desain Organisasi 1.1 Spesialisasi Kerja
Spesialisasi kerja ialah pembagian kegiatan pekerjaan ke dalam berbagai tugas-tugas yang terpisah. Spesialisasi kerja juga biasa disebut pembagian kerja (division of labour). Tujuannya agar individu tersebut dapat menguasai keahlian lain dalam upaya peningkatan output kerja. Sekarang ini kita menggunakan istilah spealisasi kerja, untuk melakukan sejauh mana tugas-tugas di organisasi itu di bagi-bagi menjadi sejumlah pekerjaan sendiri. Inti dari spesialisasi adalah bahwa keseluruhan pekerjaan tidak di kerjakan oleh satu orang tapi dipecah menjadi beberapa langkah dan setiap langkah di selesaikan oleh orang yang berbeda. Karyawan individual dispesialisasikan untuk melakukan sebagian aktifitas bukannya keseluruhan aktivitas pekerjaan. Selama paruh abad ke 20, para manajer menganggap spealisasi kerja sebagai sumber penigkatan produktivitas yang tidak akan pernah berakhir. Dan selama beberapa waktu memang begitu! Karena spealisasi itu tidak d praktikkan secara luas,ketika spealisasi kerja diimplementasikan, produktifitas karyawan meningkat. Namun, sebelum tahun 1960 an, menjadi jelas bahwa sesuatu hal yang baik dapat dilakukan secara berlebihan. Dalam beberapa pekerjaan telah terlampaui titik di mana pemborosan manusia akibat dari spealisasi kerja , kebosanan,kelelahan,stress, mutu yang buruk, meningkatnya absensi dan tingginya pergantian karyawan-jauh mengalahkan keuntungan ekonomisnya.Kebanyakan manajer
zaman
sekarang
menganggap
spesialisasi
kerja
sebagai
mekanisme
perorganisasian yang penting, tetapi bukan sebagai sumber produktivitas yang terus menerus meningkat.
1.2 Departemenalisasi
Departementalisasi atau departementasi adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan-kegiatan dikelompokkan. Departementalisasi merupakan cara di mana organisasi dapat memutuskan pola organisasi yang akan digunakan untuk mengelompokkan kegiatan-kegiatan yang bermacam-macam untuk dilaksanakan.
Efisiensi aliran pekerjaan tergantung pada keberhasilan integrasi satuan-satuan yang bermacam-macam dalam organisasi. Pembagian kerja dan kombinasi tugas seharusnya mengarah ke tercapainya struktur-struktur departemen dan satuan-satuan kerja. a. Departementalisasi Fungsional.
Departementalisasi fungsional mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan-kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Organisasi fungsional
merupakan
bentuk
yang
paling
umum
dan
bentuk
dasar
departementalisasi.
Kelebihan struktur fungsional adalah :
Pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama organisasi.
Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi.
Memusatkan keahlian organisasi.
Memungkinkan pengawasan manajemen puncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi organisasi.
Kelemahan struktur fungsional adalah :
Struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi yang lain.
Menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan.
Memberikan tanggapan lebih lambat terhadap perubahan.
Hanya memusatkan pada kepentingan tugas-tugasnya.
Menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif.
b. Departementalisasi Divisional.
Suatu perusahaan besar dengan banyak jenis produk, diorganisasikan menurut struktur organisasi divisional. Organisasi divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar :
Produk. Setiap departemen bertanggung jawab atas suatu produk atau sekumpulan produk yang berhubungan. Departementalisasi produk adalah pola logik yang dapat diikuti bila jenis-jenis produk mempunyai teknologi pemrosesan dan metoda-metoda pemasaran yang sangat berbeda satu dengan yang lain dalam organisasi.Berdasarkan pendekatan ini, penentuan bagian bagi an dalam organisasi ditentukan berdasarkan jenis produk yang dibuat oleh organisasi. Sebagai contoh, PT ABCmemiliki beberapa jenis produk dari mulai produk susu, sabun mandi, pasta gigi, hingga mi instan, maka di bawah
bagian
produksi
dapat
juga
dibuat
subbagian.Kelebihannya,
memungkinkan spesialisasi dalam produk atau jasa tertentu, manajer dapat menjadi ahli dalam industri mereka, dan lebih dekat dengan para pelanggan.Kerugiannya, fungsi yang rangkap, pandangan yang terbatas tentang sasaran organisasi.
Wilayah. Departementalisasi wilayah atau daerah atau regional atau geografis adalah pengelompokan kegiatan-kegiatan menurut tempat di mana operasi berlokasi atau di mana satuan-satuan oerganisasi menjalankan usahanya. Berdasarkan pendekatan ini, penentuan bagian-bagian dalam organisasi ditentukan berdasarkan wilayah geografis di mana organisasi beroperasi. Jika PT
ABC
memiliki daerah
misalnya Jakarta, Bandung,
penjualan
Makassar,
dan
di Medan.
empat
daerah,
Kelebihannya,
penanganan yang lebih efektif dan efisien atas permasalahan regional khusus yang muncul, danmelayani kebutuhan pasar geografis yang unik dengan lebih baik.Kekurangannya, fungsi yang rangkap, dan dapat merasa terisolasi dari wilayah organisasi lainnya.
Langganan. Departementalisasi langganan adalah pengelompokan kegiatankegiatan yang dipusatkan pada penggunaan produk atau jasa tertentu. Pembentuan divisi atas dasar langganan digunakan dalam pengelompokan kegiatan-kegiatan penjualan atau pelayanan, dan diperlukan bila suatu divisi
menjual sebagian besar atau semua produknya kepada suatu kelas langganan tertentu.Berdasarkan
pendekatan
ini,
penentuan
bagian-bagian dalam
organisasi ditentukan berdasarkan karakteristik pelanggan yang menjadi sasaran pelanggan dari organisasi. Sebagai contoh, jika produk sabun mandi dari PT ABC di atas ternyata tidak hanya satu, tetapi ada sabun mandi untuk bayi, anak, remaja, dan dewasa.
Kelebihan struktur divisional adalah :
Meletakkan koordinasi dan wewenang yang diperlukan pada tingkat yang sesuai bagi pemberian tanggapan yang cepat.
Menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi yang khas.
Merumuskan tanggung jawab secara jelas dan memusatkan perhatian pada pertanggungjawaban atas prestasi kerja, yang biasanya diukur dengan laba atau rugi divisi. Kelemahan struktur divisional adalah :
Menyebabkan berkembangnya persaingan disfungsional potensial antara sumber daya-sumber daya perusahaan dan konflik antara tugas-tugas dan prioritas-prioritas.
Masalah seberapa besar delegasi wewenang yang diberikan kepada manajermanajer divisi.
Masalah kebijaksanaan dalam alokasi sumber daya dan distribusi biaya-biaya overhead perusahaan.
1.3 Rantai Komando
Rantai Komando (chain of Command) dapat dikatakan sebagai garis kewenangan tak terputus yang membentang dari organisasi puncak hingga ke pegawai terendah dan menjelaskan siapa yang memberikan laporan kepada siapa. Rantai Komando berkaitan dengan Otoritas dan Kesatuan Komando. Otoritas mengacu pada hak-hak inheren di dalam posisi manajerial yang memberikan perintah dan mengharapkan mereka akan mematuhinya. Untuk memfasilitasi koordinasi, maka tiap-tiap manajerial diberikan suatu tempat didalam rantai komando, dan masing-masing manajer diberikan tingkat otoritas agar memenuhi tanggung jawabnya . Sedangkan, Kesatuan Komando memiliki prinsip untuk mengamankan konsep dari garis kewenangan yang tak terputus. Seorang hanya memiliki satu alasan yang mendapat pertanggung jawaban dari dia secara langsung. Jika kesatuan komando terpecah , maka seorang pekerja harus mampu mengatasi tuntutan atau prioritas yang bertentangan dari beberapa atasan, sebagaimana sering terjadi dalam diagram struktur organisasi dengan garis terputus-putus dalam melaporkan hubungan. Untuk memahami rantai komando, kita harus memahami tiga konsep, Antara lain : wewenang, tanggung jawab, dan kesatuan komando.
1. Wewenang (authority) Merujuk pada hak mutlak dalam posisi manajerial untuk memerintahkan apa yang harus dilakukan stafnya dan mengharapkan mereka melakukannya. Manajer dalam rantai komando memiliki weweangn untuk melakukan tugas koordinasi dan pengawasan tugas orang lain. Ketika manajer menugaskan suatu pekerjaan kepada pekerja, para pekerja ini mengasumsikan suatu kewajiban untuk melakukan tugastugas apapun yang diberikan.
2. Tanggung Jawab Kewajiban atau ekspektasi untuk melakukan suatu tugas. 3. Kesatuan Komando 14 prinsip dari manajemen Fayol menyatakan bahwa seseorang sebaiknya melapor kepada satu manajer saja.Tanpa adanya satu kesatuan komando, tuntutan yang saling tumpang tindih dari beberapa bos dapat memunculkan masalah, seperti yang terjadi pada Damian Birkel, manajer merchandising perusahaan pembuat kuas dan produk pembersih industri. Ia melapor kepada
dua orang bos, yang satu menangani bisnis departemen store dan lainnya menangani diskon. Birkel berupaya untuk meminimalkan konflik dengan membuat gabungan daftar tindakan yang harus dilakukan sehingga ia bisa memperbarui dan mengubah ketika tugas pekerjaannya berubah.
1.4 Rentang Kendali Rentang Manajemen atau rentang kendali adalah kemampuan manajer
untuk melakukan koordinasi secara efektif, yang sebagian besar tergantung pada jumlah bawahan yang melapor kepadanya. Prinsip rentang manajemen, berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat
dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer atau atasan. Rentang manajemen juga dapat berarti jumlah bawahan yang secara langsung memberikan laporan kepada seorang manajer tertentu. Rentang manajemen sering disebut dengan istilah span of control, span of authority, span of attention atau span of supervision. Rentang manajemen dan koordinasi adalah saling berhubungan erat. Ada anggapan
bahwa
semakin
besar
jumlah
rentangan
semakin
sulit
untuk
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan bawahan secara efektif. Rentang manajemen adalah salah satu aspek utama dari struktur organisasi yang mempengaruhi seorang individu bila dia bergabung dengan suatu organisasi.
Ada dua alasan mengapa penentuan rentang manajemen yang tepat adalah penting, yaitu :
Rentang manajemen mempengaruhi penggunaan efisien dari manajer dan pelaksanaan kerja efektif dari bawahan mereka.Terlalu melebarnya rentangan dapat berarti bahwa manajer harus mengendalikan jumlah bawahan yang besar sehingga menyebabkan tidak efisien. Sedangkan rentagan yang telalu sempit, dapat menyebabkan manajer tidak digunakan sepenuhnya.
Ada hubungan antara rentang manajemen di seluruh organisasi dan struktur organisasi. Semakin sempit rentang manajemen struktur organisasi akan berbentuk 'tall' dengan banyak tingkat pengawasan di antara manajemen puncak dan tingkat paling bawah. Rentang manajemen yang melebar akan menghasilkan struktur yang berbentuk 'flat' yang berarti tingkatan manajemen semakin sedikit. Struktur ini kan mempengaruhi efektifitas manajer di semua tingkatan.
Rentang Manajemen Lebar vs Rentang Manajemen Sempit .
Organisasi dengan meningkatnya jumlah karyawan mempunyai tiga pilihan, yaitu : rentang manajemen naik (rentang manajemen melebar), hirarki tingkatan manajemen naik (rentang manajemen menyempit), atau kombinasi keduanya. Alasan digunakan rentang manajemen melebar adalah bahwa tingkatan hirarki yang semakin tinggi cenderung mengurangi kecepatan waktu penyebaran informasi dari atas ke bawah. Lebih banyak jumlah tingkatan yang harus dilalui informasi, lebih besar kemungkinan penyimpangan atau distorsi. Penambahan tingkatan manajemen juga memakan biaya. Rentang manajemen yang melebar berarti penggunaan sumber daya manajer secara efisien.Alasan digunakannya rentang manajemen menyempit adalah bahwa pada umumnya moral dan produktivitas karyawan akan meningkat dalam organisasi-organisasi kecil daripada organisasi-organisasi besar. Penggunaan rentang manajemen yang terlalu melebar berarti bahwa manajer tidak akan dapat menjalankan fungsinya dengan efektif, dan mencurahkan perhatiannya kepada seluruh bawahan secara perseorangan. Koordinasi dan kooperasi berkembang baik, kerana setiap individu harus mengelola fungsi manajemen sendiri dan dengan bantuan minimum dari atasan. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rentang Manajemen .
Untuk mendapatkan ukuran rentangan yang tepat bagi jabatan manajer tertentu, faktor-faktor yang harus dipertimbangkan adalah :
Kesamaan fungsi-fungsi. Semakin sejenis fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh kelompok kerja , rentangan semakin melebar.
Kedekatan geografis. Semakin dekat kelompok kerja ditempatkan, secara fisik, rentangan semakin melebar.
Tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan. Semakin sedikit pengawasan langsung yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
Tingkat koordinasi pengawasan yang dibutuhkan. Semakin berkurang koordinasi yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
Perencanaan yang dibutuhkan manajer. Semakin sedikit perencanaan yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
1.5 Sentralisasi dan Desentralisasi a. Sentralisasi
adalah sebuah penyerahan kekuasaan dan juga wewenang pemerintahan secara penuh kepada pemerintah pusat.Pemerintah yang dimaksud dalam asas tersebut merupakan Presiden dan Dewan Kabinet. Sedangkan yang dimaksud dengan wewenang adalah kewenangan politik serta kewenangan administrasi.Kewenangan politik merupakan sebuah kewenangan yang membuat dan juga memutuskan kebijakan, sedangkan yang dimaksud
dengan
kewenangan
administrasi
adalah
sebuah
kewenangan
dalam
melaksanakan kebijakan. Kelebihan Asas Sentralisasi 1.
Totaliterisme penyelenggaraan pendidikan
2.
Keseragaman manajemen, sejak dalam aspek perencanaan, pengelolaan, evaluasi, hingga model pengembangan sekolah dan pembelajaran.
3.
Keseragaman pola pembudayaan masyarakat
4.
Organisasi menjadi lebih ramping dan efisien, karena seluruh aktivitas organisasi terpusat sehingga pengambilan keputusan lebih mudah.
5.
Perencanaan dan pengembangan organisasi lebih terintegrasi.
6.
Pengurangan redundancies aset dan fasilitas lain, dalam hal ini satu aset dapat dipergunakan secara bersama-sama tanpa harus menyediakan aset yang sama untuk pekerjaan yang berbeda-beda.
Kekurangan Sistem Sentralisasi 1.
Kebijakan dan keputusan pemerintah daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat sehingga waktu untuk memutuskan suatu hal menjadi lebih lama
2.
Kualitas manusia yang robotic, tanpa inisiatif dan kreatifitas.
3.
Melahirkan suatu pemerintah yang otoriter sehingga tidak mengakui akan hakhak daerah.
4.
Kekayaan nasional, kekayaan daerah telah dieksploitasi untuk kepentingan segelintir elite politik.
5.
Mematikan kemampuan berinovasi yang tidak sesuai dengan pengembangan suatu masyarakat demokrasi terbuka. Contoh Sistem Sentralisasi
1.
Bagian lembaga keamanan Negara seperti TNI melindungi NKRI dari tiga titik pusat yaitu udara, darat dan laut.
2.
Bank Indonesia, yang menjadi pusat dari semua pengaturan kebijakan moneter dan juga fiskal.
c. DESENTRALISASI
Desentralisasi adalah penyerahan kebijakan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah supaya mengatur rumah tangganya sendiri, namun tidak untuk semua hal, keamanan, hukum dan kebijakan merupakan beberapa hal yang masih terpusat namun tetap ada pendelegasian kepda da erah. Menurut UU Nomor 5 Tahun 1974 :
Desentralisasi adalah penyerahan urusan pemerintah dari pusat kepada daerah. Pelimpahan wewenang kepada Pemerintahan Daerah, semata- mata untuk mencapai suatu pemerintahan yang efisien. Pelimpahan wewenang tersebut menghasilkan otonomi. Otonomi itu sendiri adalah kebebasan masyarakat yang tinggal di daerahnya itu sendiri untuk mengatur dan mengurus kepentingannya sendiri. Kesimpulannya adalah delegasi (pelimpahan atau pemberian) kewenangan pemerintah pusat ke pemerintah daerah = Desentralisasi.Bentuk aplikasi Desentralisasi = Otonomi. Kewenangan dan tanggung jawab jadi milih daerah itu sendiri, baik dari segi implementasi kebijakan, perencanaan dan pendanaan. Kelebihan Asas Desentralisasi 1.
Struktur organisasnya merupakan pendelegasian wewenang dan memperingan manajemen pemerintah pusat
2.
Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pusat pemerintah
3.
Pemerintah
daerah
tak
perlu
menunggu
instruksi
dari
pusat
untuk
menuntaskan masalah 4.
Hubungan antar pemerintah pusat dengan daerah dapat meningkatkan gairah kerja
5.
Efisien dalam segala hal
6.
Mengurangi Biokrasi dalam arti buruk karena keputusan dapat segera dilaksanakan
Kekurangan Asas Desentralisasi 1.
Besarnya organ pemerintahan sehingga membuat struktur pemerintahan menjadi tambah kompleks dan bisa mengakibatkan lemahnya koordinasi.
2.
Keseimbangan dan kesesuaian antara macam-macam kepentingan daerah mudah terganggu.
3.
Desentralisasi teritorial mendorong timbulnya paham kedaerahan.
4.
Keputusan yang diambil memerlukan waktu yang lama karena biasanya terlalu banyak berunding.
5.
Memerlukan biaya yang besar dan sulit untuk memperoleh keseragaman dan kesederhanaan.
Contoh Asas Desentralisasi 1. Dinas Pendidikan menjadi pengatur bagaimana pola pendidikan yang akan
dijalankan. 4. Formalisasi
Formalisasi menunjukkan tingginya standardisasi atau pembakuan tugas-tugas maupun jabatan dalam suatu organisasi. Semakin tinggi derajat formalisasi maka semakin teratur perilaku bawahan dalam suatu organisasi. Formalisasi bisa dicapai melalui pengaturan yang bersifat on the job dimana organisasi akan menggunakan lebih banyak peraturan maupun prosedur untuk mengatur kegiatan karyawan. Akan tetapi, formalisasi juga bisa dicapai apabila latihan maupun pendidikan dilakukan di luar organisasi (off the job), yaitu sebelum seseorang menjadi anggota organisasi.
Formalisasi tinggi
1. Terdapat uraian jabatan secara tertulis 2. Banyak aturan organisasi 3. Prosedur kerja yang jelas 4. Prosedur kerja yang jelas Formalisasi rendah
1. Aktivitas kerja relatif tidak terprogram 2. Karyawan mempunyai banyak keleluasaan dalam kerja Seleksi, persyaratan peran, peraturan, prosedur, kebijakan, pelatihan, dan ritual merupakan teknik-teknik yang digunakan dalam formalisasi. Berbagai teknik ini pada dasarnya bertujuan untuk membakukan jabatan dan pelaksanaan kegiatan. Peningkatan kompleksitas organisasi juga sering kali merupakan tindakan untuk membuat organisasi dengan lebih banyak bagian yang bersifat baku sehingga juga meningkatkan formalisasi. Penganut teori X cenderung tidak mempercayai kreativitas bawahan dan lebih menginginkan bawahan bertindak sesuai prosedur baku sehingga lebih menyukai derajat formalisasi yang lebih tinggi. 2. STRUKTUR MEKANIK DAN ORGANIK
a) Dua Model Desain Organisasi 1. Organisasi Mekanistik Merupakan stuktur yang kaku dan terkontrol ketat dan dicirikan dengan sepealisasi yang tinggi, departementalisasi yang kaku , rentang pengendalian yang sempit , formalisasi yang tinggi serta jaringan informasi yang terbatas . Struktur organisasi mekanistik menuntut efesiensi dan sangat bertumpu pada aturan ,regulasi,tugas-tugas terstandardisasi , dan pengendalian yang seragam .
2.
Organisasi Organik Yaitu suatu struktur yang amat adaptif dan fleksibel .Organisasi organik bisa
jadi
memiliki
pekerjaan
terstandardisasi dan
terspesialisasi
bisa
berubah
,namun
pekerjaan
sesuai
kebutuhan.
tersebut Tugas
tidak -
tugas organisasi sering sekali dikelola dalam tim pekerja. Para pekerja sangat terlatih dan diberdayakan untuk menangani beragam permasalahan dan mereka hanya membutuhkan aturan formal yang minim serta sedikit pengawasan langsung. Kapankah struktur yang mekanistik cocok diterapkan dan kapankah struktur yang organik lebih pas diterapkan ? Mari kita tinjau faktor-faktor kontinjensi utama yang mempengaruhi keputusan ini. Mekanistik
Organik - Tim lintasfungsional
- Spesialisasitinggi - Tim lintashierarkis - Departementalisasi - Informasimengalirbebas - Rantaikomanndojelas a.Rentangkendali yang luas - Sentralisasi b.Desentralisasi - Formalisasitinggi c. Formalisasirendah b. Faktor-FaktorKontinjensi
1. Strategi dan Struktur Alfred
Chandler
menyimpulkan
bahwa
perubahan
dalam
strategi
perusahaan
menghasilkan perubahan dalam struktur organisasi yang mendukung strateginya. Dan desain struktur tertentu berhasil baik pada strategi organisasi yang berbeda. 2. UkurandanStruktur Ukuran organisasi dapat mempengaruhi strukturnya. Misalnya, suatu organisasi yang sudah mencapai ukuran tertentu berarti sudah berada dalam kondisi mekanistik. Tetapi apabila suatu organisasi melampaui ukuran tertentu tersebut memiliki pengaruh lebih sedikit terhadap suatu organisasi. 3. Teknologi dan Struktur Menurut penelitian Joan Woodward perusahaan dibagi menajdi tiga kategori teknologi.
1) Produksi Unit (unit production), menggambarkan produksi barang-barang kedalam unitunit atau batch kecil. 2) Produksi massal (mass production), menggambarkan proses manufaktur dalam batch besar. 3)Produksi proses ( process production), meliputi produksi dengan proses kontinu. 4.Ketidakpastian Lingkungan dan Struktur Lingkungan dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan stabil dan sederhana dengan ketidakpastian rendah. Yang kedua ialah lingkungan yang dinamis dan kompleks dengan banyak ketidakpastian. Dalam lingkungan yang stabil dan sederhana, desain mekanistik bisa lebih efektif. Akan tetapi dengan semakin tingginya ketidakpastian yang ada, suatu organisasi semakin membutuhkan fleksibilitas dari desain organik. 5. Sudut Pandang Sekarang Manajer masa kini merestrukturisasi organisasi mereka agar lebih ramping, gesit, dan fleksibel. Hal ini di Karenakan hadirnya persaingan global, semakin pesatnya inovasi produk oleh pesaing, dan meningkatnya permintaan konsumen akan produk berkualitas dan pelayanan cepat. Organisasi mekanistik kesulitan dalam merespon perubahan ini. Akibatnya, semakin banyak organisasi yang beralih kestrukturorganik.
5. DESAIN ORGANISASI YANG UMUM
Desain Organisasi Tradisional
Ketika merancang sebuah struktur, manajer bisa memilih salah satu dari desain-desain organisasi tradisional. Struktur ini cenderung bersifat mekanist ik. 1. Struktur Simpel Sebagian besar perusahaan merintis kewirausahaannya dengan menggunakan struktur simpel, yakni desain organisasi yang departementalisasi rendah, rentang pengendalian yang luas, wewenang dan tersentralisasi pada satu orang, dan sedikitnya formalisasi. 2. Struktur Fungsional Struktur ini merupakan desain organisasi yang mengelompokkan keahlian pekerjaan yang serupa atau terkait 3. Struktur Divisional
Struktur ini merupakan struktur organisasi yang terdiri dari unit-unit atau divisi bisnis yang terpisah. Dalam struktur ini, setiap divisi memiliki otonomi terbatas, dengan seorang manajer divisi yang memiliki wewenang atas unitnya dan bertanggung jawab atas kinerja unit tersebut. Struktur Simpel:
Kekuatan: cepat, fleksibel, pemeliharaannya hemat, akuntabilitasnya jelas. Kelemahan: kurang layak ketika organisasinya berkembang, bertumpu pada satu orang saja yang terlalu beresiko.
Struktur Fungsional:
Kekuatan: keunggulan penghematan biaya dari spesialisasi, para pekerja dikelompokkan ke dalam pembagian tugas yang sejenis. Kelemahan: mengejar sasaran fungsional bisa mengakibatkan manajer kehilangan arah tentang apa yang terbaik bagi organisasi secara keseluruhan, spesialis srtuktural menjadi terisolasi dan hanya memiliki sedikit pemahaman tentang apa yang dikerjakan unit organisasi lainnya.
Struktur Divisional
Kekuatan: berfokus pada hasil – manajer divisi bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada produk dan layanannya. Kelemahan: duplikasi aktivitas dan sumber daya akan menambah biaya dan mengurangi efisiensi.
Desain Organisasi Kontemporer
1. Struktur Tim Struktur ini merupakan bentuk dari keseluruhan organisasi yang terdiri dari timtim
kerja
yang
melakukan
tugas-tugas
organisasi.
Dalam
struktur
ini,
pemberdayaan pekerja sangat penting karena tidak ada hierarki wewenang manajerial dari atas ke bawah, yang ada justru tim-tim pekerja mendesain dan melakukan pekerjaan yang dianggap terbaik bagi mereka, tetapi mereka juga bertanggung jawab atas semua hasil kinerja perusahaan dalam bidang mereka masing-masing.
2. Struktur Matriks dan Proyek Dalam struktur matriks, para spesialis/pakar dari berbagai departemen fungsional bekerja sama dalam proyek yang dipimpin oleh seorang manajer proyek. Salah satu aspek khas dari desain ini adalah bahwa desain tersebut menciptakan rantai
komando ganda dimana pekerja memiliki dua manajer – manajer bidang fungsional dan manjer produksi atau proyek – yang berbagi wewenang. 3. Organisasi Tanpa Batas ( Boundaryless) Dimana desain suatu organisasi tidak didefinisikan atau dibatasi pada batas-batas horizontal, vertikal, dan eksternal yang diterapkan oleh struktur yang telah dibuat sebelumnya. Apa yang dimaksud batasan ( boundayless)?
Ada dua jenis batasan, yaitu: (1) Internal Batasan
horizontal
yang
ditanamkan
oleh
spesialisasi
kerja
dan
departementalisasi, serta batasan vertikal yang memisahkan pekerja berdasarkan level dan hierarki organisasinya. (2) Eksternal Batasan yang memisahkan organisasi dari konsumen, pemasok, dan pemangku kepentingan lainnya. Struktur Tim
Keunggulan: pekerja merasa lebih terlibat dan diberdayakan, mengurangi hambatan di bidang fungsional. Kekurangan: tidak ada rantai komando yang jelas, tekanan diberikan kepada masing-masing tim dalam berkinerja.
Struktur Proyek atau Matriks
Keunggulan: desain luwes dan fleksibel yang dapat merespons perubahan lingkungan, pengambilan keputusan lebih cepat. Kekurangan: rumitnya menugaskan orang-orang ke dalam proyek, rawannya terjadi konflik pekerjaan dan kepribadian.
Struktur Tanpa Batas
Keunggulan: sangat fleksibel dan responsif, mendayagunakan bakat-bakat yang ada. BAB III sulitnya komunikasi. Kekurangan: kurangnya kendali,
PENUTUP 1. Kesimpulan
Struktur organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen dan bagian organisasi. Struktur organisasi-organisasi memberikan kerangka yang menghubungkan wewenang karena struktur merupakan penetapan dan penghubung antar posisi para anggota organisasi. Desain organisasi merupakan proses perkembangan hubungan dan penciptaan struktur untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi struktur merupakan hasil dari proses desain. Tiga dimensi organisasi meliputi Kompleksitas, Formalisasi dan Sentralisasi. Kompleksitas terdiri dari diferensisasi horizontal yang berorientasi pada unit-unit dalam suatu organisasi seperti misalnya departemen. Sedangkan diferensiasi Vertikal berorientasi pada level (jabatan) dalam suatu organisasi, misalnya saja golongan (pangkat) pada PNS. Diferensiasi Spasial lebih berorientasi pada lokasi (letak geografis)
organisasi
tersebut.
Formalisasi,
yaitu
sejauh
mana
organisasi
menyandarkan dirinya pada peraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku dari para pegawainya. Sentralisasi, tingkat di mana pengambilan keputusan dikonsentrasikan pada suatu titik tunggal di dalam organisasi. Adapun dimensi-dimensi dalam organisasi terdiri dari Ukuran, Komponen administratif, Rentang kendali, Spesialisasi, Standardiasasi, Formalisasi, Sentralisasi, Kompleksitas, Delegasi wewenang, Integrasi, Diferensiasi. Model desain organisasi terdiri dari Organisasi mekanistik serta Organisasi Organik. Organisasi mekanistik Yaitu model yang menekankan pentingnya mencapai produksi dan efisiensi tingkat tinggi. Sementara, model organisasi organik yaitu menekankan pada pentingnya mencapai keadaptasian dan perkembangan tingkat tinggi. faktor ketika mendesain organisasi, di antar satu yang sangat penting adalah teknologi, sifat kerja itu sendiri, karakteristik orang yang melakukan kerja, tuntutan lingkungan organisasi, keperluan untuk menerima dan memproses informasi dari lingkungan tersebut, dan keseluruhan strategi yang di pilih organisasi untuk berhubungan dengan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
http://azmyvengeance.blogspot.co.id/2012/03/perancangan-struktur-organisasi.html http://pengantarmanajemenfeuh.blogspot.co.id/2012/10/struktur-dan-desain-organisasi.html https://www.eduspensa.id/pengertian-sentralisasi-desentralisasi-dekonsentrasi/ https://massofa.wordpress.com/2009/12/04/formalisasi-dalam-organisasi/ http://legalstudies71.blogspot.co.id/2016/04/departementalisasi-dalam-manajemen.html https://dykaandrian.blogspot.co.id/2014/12/pengantar-manajemen-5pengorganisasian.html
http://sammueldesandre06.blogspot.co.id/2011/03/pengantar-manajemen.html https://manajemenmudah.blogspot.co.id/2016/04/rantai-komando.html
https://asep165.wordpress.com/2014/12/08/struktur-dan-desain-organisasi/ Stephen P.Robbins dan Marry Coulter.2009.Pengantar Manajemen
View more...
Comments