Makalah Masalah Air (Banjir Garut)

August 6, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Makalah Masalah Air (Banjir Garut)...

Description

 

PERMASALAHAN BANJIR BANDANG SUNGAI CIMANUK KABUPATEN GARUT MAKALAH

 Diajukan untuk Memenuhi Salah Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengembangan Sumber  Daya Air yang Diampu oleh Dedi Purwanto, S.Pd S.Pd., ., M.PSDA.

Oleh : Aji Muhammad Nizar (1503748) Hambi Ardiyansyah

(1504947)

Fajar Bahari

(1501807)

Soni Ahmad Sahidin

(150xxxx)

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

2018

1

 

KATA PENGANTAR Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayah dan inayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Permasalahan

Banjir Bandang sungai Cimanuk Kabupaten Garut ”. makalah ini

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Sumber Daya Air. Dalam proses pembuatan laporan ini, tentunya penulis mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terimakasih sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada Bapak Dedi Purwanto, S.Pd., M.PSDA.

selaku dosen

 pembimbing mata kuliah Pengembangan Sumber Daya Air, dan juga rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan masukkan untuk laporan ini. Penulis menyadari dalam laporan ini ada kekurangan dan kelebihan, oleh karena itu adanya kritik dan masukan dari berbagai pihak untuk penyempurnaan laporan ini sangat penulis nantikan. Semoga laporan ini bermanfaat, dan menjadi sumber referensi yang berguna.

Bandung , Oktober 2018

Penulis

2

 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................... ................................................................. ............................................ ........................... ..... 1 DAFTAR ISI .............................................. ..................................................................... ............................................ ...................................... ................. 3 DAFTAR GAMBAR ........................................................... ................................................................................. ................................... ............. 4 BAB I PENDAHULUAN .......................... ................................................. ............................................. ...................................... ................ 5 A. Latar Belakang........................................... ................................................................. ........................................... ............................... .......... 5 B. Rumusan Masalah ....................... ............................................. ............................................. ............................................. ........................ 5 1.3 Maksud dan Tujuan Makalah .......................... ................................................ ............................................. ......................... 6 1.4 Sistematika Penulisan .......................................... ................................................................ .......................................... .................... 6 BAB II PEMBAHASAN .................................................. ........................................................................ ...................................... ................ 7 2.1. Definisi Banjir ................................................ ...................................................................... ............................................ ........................ .. 7 2.2. Banjir bandang sungai Cimanuk Garut ................................. ....................................................... ........................ 7 2.3. Topografi Kawasan Garut ................................................ ....................................................................... ............................ ..... 9 2.4. Banjir Bandang di Desa Haurpanggung ........................................... ..................................................... .......... 10 2.6. Dampak yang Terjadi Akibat Banjir di Garut ........................................... ........................................... 11 2.7. Cara Penanggulangan Agar Tidak Terjadi Banjir ...................................... ...................................... 12 BAB III PENUTUP ........................................... ................................................................. ........................................... ............................. ........ 14 3.1. Kesimpulan ................................... ......................................................... ............................................ ........................................ .................. 14 3.2 Saran ................................................. ........................................................................ ............................................ .................................... ............... 14

3

 

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1.Topografi kawasan Kabupaten Garut (Terrain dari Google Map) Gambar 2.2. Lokasi Desa Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut yang terdampak parah dengan korban jiwa terbanyak sampai dengan 22 Sept 2016

4

 

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Permasalahan yang terjadi di suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) pada dasarnya diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali mengakibatkan meluasnya  penggunaan lahan untuk pemenuhan kebutuhan akan bahan pangan dan tempat tinggal. Dengan adanya aktivitas pembangunan dan terjadinya alih fungsi lahan dari lahan bervegetasi menjadi lahan kedap air di kawasan DAS, menyebabkan DAS kehilangan penahan aliran air. Sehingga aliran permukaan menjadi besar dan  berakibat pada meningkatnya debit sungai. Daerah resapan air di Kabupaten Garut mengalami perubahan alih fungsi lahan menjadi lahan pemukiman dan pertanian. Hal ini dapat berdampak pada berkurangnya fungsi resapan air dan meningkatnya  perbedaan debit maksimum dan minimum aliran sungai. Sub DAS Cimanuk Hulu meliputi Kabupaten Garut, sebagian Kabupaten Sumedang dan sebagian kecil Kabupaten Bandung. Berdasarkan data Balai Pengelolaan DAS (BPDAS) Cimanuk-Citanduy tahun 2003 tercatat luas lahan kritis terbesar di DAS Cimanuk  berada di Kabupaten Garut yang telah tela h mencapai 90.000 ha dari luas keseluruhan lahan kritis DAS Cimanuk mencapai 178.794 ha. Oleh karena itu kondisi sub DAS Cimanuk Hulu saat ini memprihatinkan. Ditunjukkan dengan terjadinya bencana  banjir daerah Cikajang tahun 2014 dan bencana banjir bandang pada tahun 2016 yang menerjang beberapa kecamatan di Kabupaten Garut. Laporan media menjelaskan banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Garut ini menewaskan 26 korban jiwa, 23 hilang serta mengungsikan ratusan orang ke beberapa titik posko yang tersebar. Perubahan tata guna lahan yang semakin meningkat dapat berpotensi krisis sumber daya air yaitu terganggunya tatanan air terutama ketersediaan air dalam kualitas dan kuantitasnya. Banjir di Sub DAS Cimanuk Hulu merupakan contoh perilaku aliran air yang salah satunya diakibatkan oleh perubahan kondisi tata guna lahan. B. Rumusan Masalah

Masalah –  masalah  masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut : 5

 

1.  Apa yang dimaksud dengan bencana banjir? 2.  Apa yang terjadi di Kawasan desa Haurpanggung, Garut? 3.  Kapan dan dimana banjir terjadi? 4.  Bagaimana keadaan eksisting sungai dan Kawasan sekitar pasca banjir? 5.  Apa yang menjadi penyebab banjir bandang Garut ? 6.  Apa saja dampak yang terjadi akibat banjir di Garut? Gar ut? 7.  Bagaimana cara penanggulangan agar tidak terjadi banjir? 1.3 Maksud dan Tujuan Makalah

1. Mengetahui pengertian banjir 2. Mengetahui peristiwa apa yang terjadi di sungai Cimanuk, desa Haurpangung Garut 3. Mengetahui keadaan eksisting pasca banjir di lapangan 4. Mengetahui penyebab terjadinya banjir 5. Mengetahui dampak akibat banjir 6. mengetahui cara penanggulangan banjir

1.4 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan tugas ini, penulis menggunakan sistematika penulisaan sebagai  berikut : BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN BAB III PENUTUP DAFTAR PUSTAKA

6

 

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Definisi Banjir

Banjir adalah kondisi air yang menenggelamkan atau mengenangi suatu area atau tempat yang luas. Banjir juga dapat mengacu terendamnya daratan yang semula tidak terendam air menjadi terendam akibat volume air yang bertambah seperti sungai atau danau yang meluap, hujan yang terlalu lama, tidak adanya saluran pembuangan sampah yang membuat air tertahan, tidak adanya pohon  penyerap air dan lain l ain sebagainya. Banjir adalah adala h bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir. 1.  Jenis  –  Jenis  Jenis Banjir

Banjir merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang menjadi  penampung di bumi, jenis jenis banjir dibedakan dibedakan menjadi tiga, yaitu yaitu banjir sungai, banjir danau, dan banjir laut pasang. a. Banjir Sungai Terjadi karena air sungai meluap.  b. Banjir Danau Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol. c. Banjir Laut pasang Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.

2.2. Banjir bandang sungai Cimanuk Garut

Pada hari Selasa tanggal 20 September 2016 malam, banjir bandang terjadi di kabupaten Garut provinsi Jawa Barat. Banjir Bandang Garut ini diyakini sebagai

7

 

 banjir bandang bandang terparah dalam tahun ini karena menelan korban korban lebih dari 22 orang di satu desa. Tercatat sekitar 2.511 rumah rusak berat dan ringan, serta 100 rumah hilang akibat tersapu banjir bandang Garut. Sebanyak 6.361 orang pun diungsikan ke sejumlah lokasi pengungsian, seperti di Markas Komando Resor Militer dan Komando Distrik Militer setempat, Apotek Wira Prima, dan Rumah Sakit Guntur. Kepala Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Dadi Zakaria, mengatakan hujan deras yang terjadi sejak pukul 19.00 WIB menyebabkan arus Sungai Cimanuk yang berada di sekitar Kota Garut meluap. Ratusan rumah, perkantoran, dan instalasi vital lainnya milik pemerintah yang  berada di dekat dekat sungai akhirnya tak luput luput dari terjangan banjir. "Banyak "Banyak warga warga yang yang tidak sempat menyelamatkan harta bendanya," ujar Dadi, Rabu pagi, 21 September 2016.

Menurut Dadi, banjir bandang tersebut merupakan yang terparah dalam 50 tahun terakhir. Besarnya luapan Sungai Cimanuk yang merupakan salah satu hulu sungai di Jawa Barat itu menyebabkan banyak korban jiwa. Bencana itu juga merusak  bangunan yang dilalui sungai itu. Bupati Garut Rudy Gunawan pun mengatakan, banjir bandang itu petaka alam terparah sepanjang sejarah kabupaten yang dipimpinnya. Bukan saja dari jumlah korban tewas dan kerusakan materi yang ditimbulkan, skala banjir juga terbilang  besar. Menurut dia, beberapa kali banjir menerjang Garut termasuk pada tahun 2015 yang setinggi lima meter. Namun, bencana banjir kali ini mencapai delapan sampai sepuluh meter. Bupati membenarkan bahwa banjir itu akibat air Sungai Cimanuk meluap setelah hujan lebat dan lama sejak Selasa siang hingga malam. Sedangkan Sungai Cimanuk hanya dapat menampung air setinggi enam meter. "Hujan yang deras dan lama. Ini  penyebab utama banjir," ujar dia, Rabu sore, 21 September 2016.

8

 

2.3. Topografi Kawasan Garut

Kawasan Garut di dominasi oleh kawasan perbukitan dan pergunungan. Seperti apa kondisi topografi kabupaten Garut, dapat dilihat pada peta di bawah ini. Pada peta dapat dilihat batas Kabupaten Garut yang ditandai dengan garis warna merah. Tanda bintang berwarna biru adalah lokasi terjadinya banjir bandang dengan korban paling banyak. Kota Garut terletak sangat dekat lokasi kejadian  banjir  bandang tahun 2016 ini dan beberapa bagian dari kota Garut terdampak banjir  bandang. Pada peta, letak kota Garut ditandai dengan tulisan Garut di bagian tenggara tanda bintang.

Gambar 2.1.Topografi kawasan Kabupaten Garut (Terrain dari Google Map)

9

 

2.4. Banjir Bandang di Desa Haurpanggung

Sampai dengan hari ini tanggal ta nggal 22 Sept 2016, telah ditemukan sebanyak 22 orang meninggal dunia di Desa Haurpanggung. Mengapa desa tersebut memiliki dampak banjir bandang yang sangat besar?. Apabila coba kita analisa menggunakan  peta dari Google Map, Desa Haurpanggung terletak di pinggir pinggir sungai, pada peta di  bawah ini ditandai dengan poligon berwarna merah transparan. Selain sungai utama, beberapa anak sungai dari berasal dari Gunung Galunggung dengan SubDAS yang berbeda ternyata bermuara juga ke Desa Haurpanggung. Setidaknya ada 3 anak sungai dari Gunung Galunggung yang outlet -nya -nya atau muaranya ke sungai utama yang terletak di Desa Haurpanggung. Bisa dibayangkan dibayangkan berapa banyak debit air yang menuju ke Desa Haurpanggung ketika hujan terjadi secara sec ara merata di garut dan deras. Oleh karena itu, maka wajar apabila desa tersebut mengalami dampak yang sangat parah.

Gambar 2.2. Lokasi Desa Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut yang terdampak parah dengan korban jiwa terbanyak sampai dengan 22 Sept 2016

Selain Desa Haurpanggung, kota Garut juga berdampak banjir bandang dari Sungai utama (Sungai Cimanuk). Apabila di perhatikan tanda panah yang  bertuliskan Sungai Utama di peta di atas, kawasan yang menunjukkan sebagai sungai utama juga merupakan Meander  merupakan Meander  Sungai. Meander   Sungai. Meander  sungai  sungai merupakan badan

10

 

sungai yang berbelok-belok secara teratur dengan arah belokan mencapai setengah lingkaran. Apabila debit air melebihi dari muatan sungai maka air sungai akan meluap dan bergerak lurus dan tidak melalui meander   sungai lagi sehingga  beberapa bagian kota Garut seperti di Jalan Bank akan berdampak dari banjir  bandang tersebut. 2.5. Penyebab Banjir

Dari kajian di atas dapat disimpulkan bahwa banjir bandang yang terjadi di Garut disebabkan oleh : 1.  Curah hujan yang tinggi dan berlangsung terus menerus hingga melebihi kapasitas tampungan sungai. 2.  Topografi sungai, bentuk badan sungai yang berkelok-kelok tidak dapat mengulur aliran sungai yang meluap sehingga air bergerak lurus dan membanjiri daratan. 3.  Perubahan tata guna lahan yang tidak sesuai dengan kondisi alamnya. 4.  Tanah mengalami kejenuhan menyerap sehingga tidak dapat menyerap air hujan yang datang. 5.  Wilayah Garut yang berbentuk mangkok sehingga air bermuara pada satu titik dan mengakibatkan rentan akan banjir.

6.  Eksploitasi yang terjadi di kawasan konservasi yang dilindungi di Garut. 

2.6. Dampak yang yang Terjadi Akibat Akibat Banjir di Garut

Bencana banjir yang terjadi di Garut menimbulkan dampak yang sangat merugikan,  baik kerugian yang bersifat materi maupun kerugian yang bersifat psikologis. Adapun efek atau akibat dari banjir yang terjadi di Garut Garut adalah : 1. Merusak struktur bangunan beserta isinya 2. Banyak memakan korban jiwa,seperti yang meninggal dan luka serius maupun luka ringan, 3. Kurangnya air bersih

11

 

4. meningkatkan risiko penyakit ditularkan melalui air, 5. Kesulitan ekonomi 6. Masyarakat tidak dapat bekerja dan bersekolah

7. Gangguan psikologis kepada para korban, khususnya kematian, luka-luka serius dan kehilangan harta. 2.7. Cara Penanggulangan Agar Tidak Terjadi Banjir

Ada dua jenis banjir, yakni banjir daerah hulu dan banjir daerah hilir, yang  pencegahan dan penanggulangannya penanggulangannya tentu berbeda. a. Pencegahan dan penanggulangan banjir untuk wilayah hulu (atas) karena air luapan sungai utama adalah: 1. memperbaiki kondisi daerah aliran sungai di wilayah hulunya sebagai daerah resapan air yang efektif agar tidak menghasilkan debit air sungai yang sangat  besar ketika periode musim hujan tiba; 2. memperbaiki kondisi hutan yang ada di wilayah hulu; 3. memperbaiki sistem pertanian lahan kering yang ada di wilayah hulunya; 4. menjaga dan memelihara kawasan kanan-kiri sungai selebar 100 meter dan tanggul sungai sepanjang sungai utama sebagai kawasan hijau pohon-pohonan. Untuk mengendalikan banjir yang terjadi tipe wilayah hulu agar cepat teratasi  jika datang air luapan dari sungai yang melaluinya, perlu: 1) memperkuat tanggul-tanggul sungai agar tidak mudah jebol; 2) Membuat sistem distribusi pengairan air untuk mengalirkan air banjir tersebut ke daerah lain tanpa menimbulkan perluasan area banjir; 3) meningkatkan kapasitas resapan air di wilayah daerah banjir.  b. Beberapa prinsip atau upaya utama pencegahan banjir untuk ti tipe pe wilayah hilir adalah: 1. membangun sistem pengairan yang mampu mengalirkan air hujan yang  berkumpul di seluruh wilayah wilayah tersebut ke laut secara cepat dan efektif; 12

 

2. membangun sistem pengairan yang mampu mengalirkan air sungai yang berasal dari wilayah hulu menuju ke laut; 3. meningkatkan kapasitas resapan air di seluruh wilayah hilir; 4. mengendalikan atau mengurangi volume air sungai yang berasal dari wilayah hulunya dengan cara memperbaiki kondisi daerah aliran sungai wilayah hulunya atau sebagai daerah resapan air yang efektif agar tidak menghasilkan debit sungai yang besar ketika periode musim hujan tiba. Sedangkan untuk mengendalikan  banjir yang terjadi tipe wilayah hilir hili r atau daerah pantai ketika terjadi banjir adalah membangun tanggul-tanggul penahan ombak untuk penahan air pasang atau banjir rob, dan membangun sistem pemompaan air untuk memompa air laut ke laut secara efektif.  Namun secara studi kasus hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi  banjir di kabupaten Garut Gar ut adalah dengan mengembalikan fungsi hutan, Kawasan hutan lindung agar dikembalikan menjadi hutan lindung, kawasan hutan konservasi  juga dilindungi. Hal ini harus dilakukan agar penyerapan air ke tanah pun semakin  baik.

13

 

BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Banjir adalah kondisi air yang menenggelamkan atau mengenangi suatu

area atau tempat yang luas. Banjir juga dapat mengacu terendamnya daratan yang semula tidak terendam air menjadi terendam akibat volume air yang bertambah. Pada hari Selasa tanggal 20 September 2016 malam, banjir bandang terjadi di kabupaten Garut provinsi Jawa Barat. Dampak yang dirasakan meliputi banyak aspek dari materi hingga moral. Penyebab banjir ini : 1.  Curah hujan yang tinggi. 2.  Topografi sungai, bentuk badan sungai yang berkelok-kelok tidak  berfungsi. 3.  Perubahan tata guna lahan yang tidak sesuai dengan kondisi alamnya. 4.  Tanah mengalami kejenuhan menyerap air.

5.  Aliran air bermuara pada satu titik.

6.  Eksploitasi yang terjadi di kawasan konservasi yang dilindungi di Garut.  Hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi banjir di kabupaten Garut adalah dengan mengembalikan fungsi hutan, Kawasan hutan lindung agar dikembalikan menjadi hutan lindung, kawasan hutan konservasi juga dilindungi. 3.2 Saran Banjir bukan hanya disebabkan oleh hanya karena faktor alam tapi karena

adanya juga faktor campur tangan manuisa. Oleh karena itu, jagalah lingkungan maka lingkungan akan menjagamu juga. Jangan selalu menyalahkan pemerintah karena lingkungan bukan hanya urusan pemerintah saja tapi urusan kita bersama untuk menjaganya.

14

 

DAFTAR PUSTAKA

Iqbal, Dony. (2016).  Memprihatinkan… Ternyata Ini Penyebab Banjir Bandang Garut.  http://www.mongabay.co.id/2016/09/23/memprihatinkan-ternyata-ini penyebab-banjir-bandang-garut/. Diakses  penyebab-banjir-bandang-garut/.  Diakses pada tanggal 31 Oktober 2018. Fuadah, Rulliana Sholihatul. (2017).  ANALISIS PERUBAHAN TATA GUNA  LAHAN DI SUB DAS CIMANUK HULU TERHADAP FLUKTUASI DEBIT  BANJIR. repository.upi.edu. Universitas Pendidikan Indonesia.  BANJIR. repository.upi.edu. Rusydy, Ibnu. (2016). Melihat (2016). Melihat Penyebab Banjir Bandang Bandang Garut 2016 Berdasarkan  Peta.

https://www.ibnurusydy.com/mengapa-banjir-bandang-garut-2016-

terjadi/. Diakses terjadi/.  Diakses pada tanggal 31 Oktober 2018. Anggraini, Aisyah, dkk. (2016). LAPORAN (2016). LAPORAN USULAN SOLUSI BANJIR BANDANG  DI GARUT. FTSL. Institut Teknologi Bandung. Ariyanto, Rony Nugroho. (2016). UGM: Penyebab UGM: Penyebab Banjir Garut, Faktor Alam dan  Berubahnya

Tata

Guna

Lahan.

https://regional.kompas.com/read/2016/09/27/19423501/ugm.penyebab.banjir. garut.faktor.alam.dan.berubahnya.tata.guna.lahan.   Diakses pada tanggal 31 garut.faktor.alam.dan.berubahnya.tata.guna.lahan. Oktober 2018

15

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF