Makalah Manajemen Konflik Dalam Organisasi
January 15, 2019 | Author: Advent Sembiring | Category: N/A
Short Description
Budaya organisasi...
Description
Manajemen Konflik dalam Organisasi
Disusun oleh: Advent RP Kembaren NPM : BC!"
Program Pas#a $arjana %nstitut %lmu $osial dan Manajemen $&%AM% 'AKAR&A ()!
BAB % P*NDA+,-,AN A. -atar Belakang
Organisasi terdiri dari berbagai macam komponen yang berbeda dan saling memiliki ketergantungan dalam proses kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Perbedaan yang terdapat dalam organisasi seringkali menyebabkan terjadinya ketidakcocokan yang akhirnya menimbulkan konflik. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya ketika terbentuk sebuah organisasi, maka sesungguhnya terdapat banyak kemungkinan timbulnya konflik . Konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan. Bahkan sepanjang kehidupan, manusia senantiasa dihadapkan dan bergelut dengan konflik. Demikian halnya dengan kehidupan organisasi. Anggota organisasi senantiasa dihadapkan pada konflik. Perubahan atau inoasi baru sangat rentan menimbulkan konflik, apalagi jika tidak disertai pemahaman yang memadai terhadap ide!ide yang berkembang. Konflik dapat menjadi masalah yang serius dalam setiap organisasi, tanpa peduli apapun bentuk dan tingkat kompleksitas organisasi tersebut, jika konflik tersebut dibiarkan berlarut!larut tanpa penyelesaian. Karena itu keahlian untuk mengelola konflik sangat diperlukan bagi setiap pimpinan atau manajer organisasi. "akalah ini mencoba menyajikan apa yang sebenarnya didefinisikan sebagai konflik dalam suatu organisasi, pandangan mengenai konflik, sumber dan jenis
konflik,
macam!macam
konflik
beserta
contoh
serta
bagaimana
melaksanakan manajemen konflik dalam organisasi. B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini rumusan masalah yang dapat kami paparkan adalah sebagai berikut # $. Apakah definisi konflik% &. Apa saja sumber timbulnya konflik%
'. Apa saja macam!macam konflik yang biasa terjadi di lingkungan organisasi% (. Bagaimana penerapan manajemen konflik dalam organisasi%
C. &ujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah# $. )ntuk memenuhi tugas mata kuliah Budaya Organisasi &. "engetahui yang menjadi sumber konflik dan macam!macam konflik yang biasa terjadi di lingkungan organisasi. '. Agar masyarakat mengetahui apa saja yang menyebabkan terjadinya konflik dan bagaimana menyikapi ketika konflik itu terjadi. (. )ntuk menambahkan *a*asan atau pemahaman terhadap pentingnya cara menangani konflik yang terjadi dalam organisasi atau Perusahaan.
BAB %% &%N'A,AN P,$&AKA A. Definisi Konflik
Konflik berasal dari kata kerja +atin configere yang berarti saling memukul. ecara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih -bisa juga kelompok dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri!ciri yang diba*a indiidu dalam suatu
interaksi.
Perbedaan!perbedaan
tersebut
diantaranya
adalah
menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan diba*a sertanya ciri!ciri indiidual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang *ajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan /ntegrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. ebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik. Para pakar ilmu perilaku organisasi, memang banyak yang memberikan definisi tentang konflik. Robbins, salah seorang dari mereka merumuskan Konflik sebagai# 0ebuah proses dimana sebuah upaya sengaja dilakukan oleh seseorang untuk menghalangi usaha yang dilakukan oleh orang lain dalam berbagai bentuk hambatan (blocking) yang menjadikan orang lain tersebut merasa frustasi dalam usahanya mencapai tujuan yang diinginkan atau merealisasi minatnya0. Dengan demikian yang dimaksud dengan konflik adalah proses pertikaian yang terjadi sedangkan peristi*a yang berupa gejolak dan sejenisnya adalah salah satu manifestasinya.
+ebih jauh Robbins menulis bah*a sebuah konflik harus dianggap sebagai 0ada0 oleh pihak!pihak yang terlibat dalam konflik. Dengan demikian apakah konflik itu ada atau tidak ada, adalah masalah 0persepsi0 dan bila tidak ada seorangpun yang menyadari bah*a ada konflik, maka dapat dianggap bah*a konflik tersebut memang tidak ada. 1entu saja ada konflik yang hanya dibayangkan ada sebagai sebuah persepsi ternyata tidak riil. ebaliknya dapat terjadi bah*a ada situasi!situasi yang sebenarnya dapat dianggap sebagai 0bernuansa konflik0 ternyata tidak dianggap sebagai konflik karena anggota! anggota kelompok tidak menganggapnya sebagai konflik. elanjutnya,setiap kita membahas konflik dalam organisasi kita, konflik selalu diasosiasikan dengan antara lain, 0oposisi0 -la*an, 0kelangkaan0, dan 0blokade0. 1erlepas dari faktor yang melatarbelakangi terjadinya suatu konflik, gejala yang mengemuka dalam suatu organisasi saat terjadi konflik adalah saat indiidu atau kelompok menunjukkan sikap 2bermusuhan3 dengan indiidu atau kelompok lain yang berpengaruh terhadap kinerja dalam melakukan aktiitas organisasi.
B. $umber Konflik
Konflik di dalam organisasi dapat disebabkan oleh faktor!faktor sebagai berikut# $. 4aktor "anusia -a Ditimbulkan
oleh
atasan,
terutama
karena
gaya
kepemimpinannya. -b Personil yang mempertahankan peraturan!peraturan secara kaku. -c 1imbul karena ciri!ciri kepribadian indiidual, antara lain sikap egoistis, temperamental, sikap fanatik, dan sikap otoriter &. 4aktor Organisasi -a Persaingan dalam menggunakan sumber daya. Apabila sumber daya baik berupa uang, material, atau sarana lainnya terbatas atau
dibatasi,
maka
dapat
timbul
persaingan
dalam
penggunaannya. /ni merupakan potensi terjadinya konflik antar unit5departemen dalam suatu organisasi.
-b Perbedaan tujuan antar unit!unit organisasi. 1iap!tiap unit dalam organisasi mempunyai spesialisasi dalam fungsi, tugas dan bidangnya. Perbedaan ini sering mengarah pada konflik minat
antar
unit
tersebut.
"isalnya,
unit
penjualan
menginginkan harga yang relatif rendah dengan tujuan untuk lebih
menarik
konsumen,
menginginkan harga
yang
sementara
unit
produksi
tinggi dengan tujuan untuk
memajukan perusahaan. -c /nterdependensi tugas. Konflik terjadi karena adanya saling ketergantungan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Kelompok yang satu tidak dapat bekerja karena menunggu hasil kerja dari kelompok lainnya. -d Perbedaan nilai dan persepsi. uatu kelompok tertentu mempunyai persepsi yang negatif, karena merasa mendapat perlakuan yang tidak 2adil3. Para manajer yang relatif muda memiliki presepsi bah*a mereka mendapat tugas!tugas yang cukup berat, rutin dan rumit, sedangkan para manajer senior mendapat tugas yang ringan dan sederhana. -e Kekaburan yurisdiksional. Konflik terjadi karena batas!batas aturan tidak jelas, yaitu adanya tanggung ja*ab yang tumpang tindih. -f "asalah 2status3. Konflik dapat terjadi karena suatu unit atau departemen mencoba memperbaiki dan meningkatkan status, sedangkan unit5departemen yang lain menganggap sebagai sesuatu yang mengancam posisinya dalam status hirarki organisasi. -g Hambatan komunikasi. Hambatan komunikasi, baik dalam perencanaan, penga*asan, koordinasi bahkan kepemimpinan dapat menimbulkan konflik antar unit5departemen. -h Perbedaan indiidu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan. etiap manusia adalah indiidu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda! beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi
faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. "isalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap *arganya akan berbeda!beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur. -i Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi!pribadi yang berbeda eseorang sedikit banyak akan terpengaruh
dengan
pola!pola
pemikiran
dan
pendirian
kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan indiidu yang dapat memicu konflik. -j Perbedaan kepentingan antara indiidu atau kelompok "anusia memiliki
perasaan,
pendirian
maupun
latar
belakang
kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam *aktu yang bersamaan, masing!masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda!beda. Kadang!kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda! beda. -k Perubahan!perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat. Perubahan adalah sesuatu yang la6im dan *ajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. "isalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik
sosial
sebab
nilai!nilai
lama
pada
masyarakat
tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai!nilai masyarakat industri. 7ilai!nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya.Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan.7ilai!nilai kebersamaan berubah menjadi
indiidualis dan nilai!nilai tentang pemanfaatan *aktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian *aktu yang tegas seperti jad*al kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan!perubahan ini, jika terjadi secara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses!proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehidupan masyarakat yang telah ada.
C. 'enis/'enis Konflik
1erdapat berbagai macam jenis konflik, tergantung pada dasar yang digunakan untuk membuat klasifikasi. Ada yang membagi konflik berdasarkan pihak!pihak yang terlibat di dalamnya, ada yang membagi konflik dilihat dari fungsi dan ada juga yang membagi konflik dilihat dari posisi seseorang dalam suatu organisasi. $. Konflik
Dilihat
dari
Posisi
eseorang
dalam
truktur
Organisasi.
8enis konflik ini disebut juga konflik intra keorganisasian. Dilihat dari posisi seseorang dalam struktur organisasi, 9inardi membagi konflik menjadi empat macam. Keempat jenis konflik tersebut adalah sebagai berikut# a Konflik ertikal, yaitu konflik yang terjadi antara karya*an yang memiliki kedudukan yang tidak sama dalam organisasi. "isalnya, antara atasan dan ba*ahan. b Konflik hori6ontal, yaitu konflik yang terjadi antara mereka yang memiliki kedudukan yang sama atau setingkat dalam organisasi. "isalnya, konflik antar karya*an, atau antar departemen yang setingkat. c Konflik garis!staf, yaitu konflik yang terjadi antara karya*an lini yang biasanya memegang posisi komando, dengan pejabat staf yang biasanya berfungsi sebagai penasehat dalam organisasi.
d Konflik peranan, yaitu konflik yang terjadi karena seseorang mengemban lebih dari satu peran yang saling bertentangan. &. Konflik
Dilihat
dari
Pihak
yang
1erlibat
di
Dalamnya
Berdasarkan pihak!pihak yang terlibat di dalam konflik, toner membagi konflik menjadi lima macam, yaitu# a Konflik dalam diri indiidu -conflict *ithin the indiidual. Konflik ini terjadi jika seseorang harus memilih tujuan yang saling bertentangan, atau karena tuntutan tugas yang melebihi batas kemampuannya. 1ermasuk dalam konflik indiidual ini, menurut Altman, adalah frustasi, konflik tujuan dan konflik peranan. b Konflik antar!indiidu -conflict bet*een indiiduals. 1erjadi karena perbedaan kepribadian antara indiidu yang satu dengan indiidu yang lain. c Konflik antara indiidu dan kelompok -conflict bet*een indiiduals and groups. 1erjadi jika indiidu gagal menyesuaikan diri dengan norma! norma kelompok tempat ia bekerja. d Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama -conflict among groups in the same organi6ation. Konflik ini terjadi karena masing!masing kelompok memiliki tujuan yang berbeda dan masing!masing berupaya untuk mencapainya. "asalah ini terjadi karena pada saat kelompok! kelompok makin terikat dengan tujuan atau norma mereka sendiri, mereka makin kompetitif satu sama lain dan berusaha mengacau aktiitas pesaing mereka,
dan
karenanya
hal
ini
mempengaruhi organisasi secara
keseluruhan . e Konflik antar organisasi -conflict among organi6ations. Konflik ini terjadi jika tindakan yang dilakukan oleh organisasi menimbulkan dampak negatif bagi organisasi lainnya. "isalnya, dalam perebutan sumberdaya yang sama.
'. Konflik Dilihat dari 4ungsi. Dilihat dari fungsi, :obbins membagi konflik menjadi dua macam, yaitu# a Konflik fungsional -4unctional ;onflict. Konflik fungsional adalah konflik yang mendukung pencapaian tujuan kelompok, dan memperbaiki kinerja kelompok. b Konflik disfungsional -Dysfunctional ;onflict. Konflik disfungsional adalah
konflik
yang
merintangi
pencapaian
tujuan
kelompok.
"enurut :obbins, batas yang menentukan apakah suatu konflik fungsional atau disfungsional sering tidak tegas -kabur. uatu konflik mungkin fungsional bagi suatu kelompok, tetapi tidak fungsional bagi kelompok yang lain. Begitu pula, konflik dapat fungsional pada *aktu tertentu, tetapi tidak fungsional di *aktu yang lain. Kriteria yang membedakan apakah suatu konflik fungsional atau disfungsional adalah dampak konflik tersebut terhadap kinerja kelompok, bukan pada kinerja indiidu. 8ika konflik tersebut dapat meningkatkan kinerja kelompok, *alaupun kurang memuaskan bagi indiidu, maka konflik tersebut dikatakan fungsional. Demikian sebaliknya, jika konflik tersebut hanya memuaskan indiidu saja, tetapi menurunkan kinerja kelompok maka konflik tersebut disfungsional .
D. Manajemen Konflik
)paya penanganan konflik sangat penting dilakukan, hal ini disebabkan karena setiap jenis perubahan dalam suatu organisasi cenderung mendatangkan konflik. Perubahan institusional yang terjadi, baik direncanakan atau tidak, tidak hanya berdampak pada perubahan struktur dan personalia, tetapi juga berdampak pada
terciptanya
hubungan
pribadi
dan
organisasional
yang
berpotensi
menimbulkan konflik. Di samping itu, jika konflik tidak ditangani secara baik dan tuntas, maka akan mengganggu keseimbangan sumberdaya, dan menegangkan hubungan antara orang!orang yang terlibat. Konflik yang sudah terjadi juga bisa
diselesaikan le*at perundingan. ;ara ini dilakukan dengan melakukan dialog terus menerus antar kelompok untuk menemukan suatu penyelesaian maksimum yang menguntungkan kedua belah pihak. "elalui perundingan, kepentingan bersama dipenuhi dan ditentukan penyelesaian yang paling memuaskan. . Prilaku Organisasi, ?disi $&. 8akarta# alemba ?mpat. 9ira*an. &=$=. Konflik dan "anajemen Konflik# 1eori, Aplikasi dan Penelitian. 8akarta# alemba Humanika. toner, 8ames A.4., "anajemen, 8akarta# ?rlangga, $@>. 9inardi 8., "anajemen Perubahan, 8akarta# Kencana Prenada "edia
View more...
Comments