Makalah Makanan Tradisional Jawa Barat
October 22, 2018 | Author: zhizhilia | Category: N/A
Short Description
ko...
Description
MAKALAH FUNDAMENTAL DIETARY AND CULINARY MAKANAN TRADISIONAL (ADAT) JAWA BARAT Disusun untuk memenuhi mata kuliah Fundamental Dietary and Culinary 1
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Disusun Oleh: Kelompok 10/2A2 Aghfireza Widasari 155070300111026 Annelia Putri Kinanti 155070300111040 Evi Lukitasari 155070301111007 Nur Rahma Desiana 155070301111023 Zhizhilia Zulfa Nabila 155070301111026 Della Naura Prasetya 155070307111011
PROGRAM STUDI GIZI KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Budaya adalah suatu cara hidup atau kebiasaan yang berkembang disuatu kelompok masyarakat di suatu daerah
dan diwariskan dari
generasi ke generasi. Budaya dipelajari bersama-sama oleh sekelompok masyarakat yang menetap di daerah tersebut. Budaya dapat berupa keseniaan, kebiasaan, rumah adat, dan makanan khas. Makanan Tradisional adalah makanan dan minuman yang biasa di konsumsi oleh masyarakat tertentu, dengan cita rasa dan aroma yang khas. Makanan tradisonal bisa berupa minuman, makanan lengkap, makanan selingan dan jajanan. Di Negara Indonesia banyak sekali daerah yang memiliki makanan dan minuman khas dari daerahnya masing-masing. Ragam makanan tradisional di Indonesia dipengaruhi oleh kebiasaan makan masyarakat dan menyatu didalam sistem social budaya dari berbagai golongan etnik-etnik di Indonesia. Makanan tradisional dimasak sesuai aturan yang berkembang pada daerah tertentu. Jawa Barat merupakan sebuah Provinsi di Indonesia. Jawa Barat terletak di Pulau Jawa dan memiliki ibukota yang bernama Bandung. Mayoritas penduduk Jawa Barat adalah suku Sunda. Jawa Barat di kenal dengan daerah pengasil the. Karena daerahnya merupakan daerah bukit dan sangat dingin. Selain itu,
Jawa Barat juga terkenal mempunyai
banyak makanan khasnya. Mulai dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran hingga jajanan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa saja makanan khas daerah Jawa Barat ? 2. Bagaimana sejarah makanan khas daerah Jawa Barat? 3. Bagaimana cara pengolahan makanan khas daerah Jawa Barat?
1.3 Tujuan 1. Menegtahui ragam makanan khas daerah Jawa Barat 2. Mengetahui sejarah makanan khas yang berasaldari Jawa Barat 3. Dapat mengetahui cara pengolahan berbagai makanan khas daerah Jawa Barat
BAB II PEMBAHASAN MAKANAN TRADISIONAL (ADAT) JAWA BARAT
MAKANAN POKOK (NASI LENGKO)
A. Sejarah Sega lengko (nasi lengko dalam bahasa Indonesia) adalah makanan khas masyarakat pantai utara (Bandung, Cirebon, Indramayu, Brebes, Tegal dan sekitarnya). Makanan khas yang sederhana ini sarat akan protein dan serat serta rendah kalori karena bahan-bahan yang digunakan adalah 100% nonhewani. Nasi Lengko merupakan kuliner yang cukup sederhana yang memadukan nasi hangat ditambah potongan kecil tempe goreng dan tahu goreng, mentimun segar yang dicacah, tauge rebus, daun kucai yang dipotong kecilkecil, bawang goreng, bumbu kacang, dan kecap manis. Biasanya kecap manis yang digunakan adalah kecap manis encer, bukan yang kental. Disiramkan ke atas semua bahan. Agar rasa nasi lengko lebih sempurna, kita bisa menambahkan makanan pelengkap yaitu beberapa tusuk sate kambing dan kerupuk. Dijamin akan menggugah selera. B. Fungsi Makanan Tradisional Nasi Lengko sebenarnya sejenis menu sarapan pagi berisi nasi dan lauk pelengkap yang sederhana. Ibarat nasi uduk di masyarakat betawi, nasi lemak di masyarakat melayu atau nasi kuning di sebagian masyarakat sunda. Nasi Lengko masih tetap menjadi menu sarapan pagi sebagian masyarakat Cirebon.
Nasi lengko juga memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, diantaranya karbohidrat yang terkandung dalam nasi putih, antioksidan yang baik bagi tubuh dan dapat mengurangi resiko penyakit jantung terdapat dalam tempe. Protein tinggi, zat besi, vitamin B kompleks, fosfor, omega 3 terkandung dalam kacang. Sedangkan mentimun kaya akan serat, vitamin A, B1, B2, C, dan asam manolat yang baik untuk tubuh. Kubis baik untuk merangsang pembentukan glutation, yaitu zat yang diperlukan untuk menonaktifkan zat beracun dalam tubuh manusia, dan masih banyak lagi kandungan-kandungan gizi yang terdapat dalam Nasi Lengko. C. Budaya Daerah Nasi Lengko merupakan perpaduan bahan utama nasi putih dengan berbagai sayuran dan lauk-pauk yang menyehatkan, seperti tahu goreng, tempe goreng, tauge, timun, dan daun kucai. Nasi putih ditaburi dengan potongan tahu dan tempe goreng yang dipotong-potong kecil. Lalu ditambahkan tauge yang sudah direbus sebentar dalam air mendidih, jadi masih segar dan irisan mentimun segar yang juga dipotong-potong kecil. Disiram bumbu sambal kacang dan kecap manis. Tak lupa ditaburi bawang goreng yang juga crunchy. Ada juga yang melengkapi dengan irisan daun kucai yang memberi rasa dan aroma yang khas. D. Bahan Utama dan Bumbu Sambal kacang: 1) 200 gram kacang tanah goreng 2) 2 buah cabai merah, rebus 3) Garam, gula merah, cuka secukupnya 4) 1/2 gelas air 5) 100 gram tauge, rebus 6) 1 buah mentimun, belah 2, iris-iris 7) 2 buah tahu goreng, potong dadu 8) 100 gram tempe, goreng, potong dadu 9) Kerupuk kanji merah secukupnya 10) Kecap manis secukupnya 11) 1 pohon kucai, potong 1/2 cm 12) 2 sendok makan bawang goreng 13) Daun jati E. Cara Pengolahan 1) Kacang, cabai dihaluskan. 2) Campur dengan garam, gula, cuka dan air.
3) Siapkan daun jati. Taruh nasi. Taburi kucai, tauge, mentimun, tahu goreng, tempe goreng. 4) Siram sayur dengan sambal kacang. Beri kecap, tabur bawang goreng. Lengkapi dengan kerupuk. F. Peralatan a) b) c) d) e) f)
4 piring nasi putih, dialasi daun jati Gelas Piring Pisau Panci Wajan
LAUK HEWANI (GEPUK)
A. Sejarah Gepuk adalah makanan khas sunda Jawa Barat yang terbuat dari daging sapi, terasa sedikit manis dan gurih. Biasanya Gepuk dibuat dengan daging sapi, yang diiris searah dengan serat daging dan direbus setengah matang, kemudian dipukul-pukul hingga agak empuk. Daging yang sudah empuk direndam kedalam bumbu yang dicampur dengan santan. Kemudian direbus kembali hingga air santan menyusut. Jika akan disajikan gorenglah gepuk dengan sedikit minyak hingga kecokelatan dan angkat. Gepuk akan lebih enak disantap dengan nasi hangat dan sambel yang disediakan. B. Fungsi Makanan Tradisional
Kuliner yang satu ini tidak hanya nikmat untuk disantap saja, tetapi Gepuk juga memiliki kandungan gizi yang sangat berguna untuk manusia terutama kandungan proteinnya. Setidaknya kandungan protein pada olahan yang satu ini sebesar 27,5 gram. Daging sapi juga memiliki banyak manfaat, antara lain: 1) Membangun otot agar tumbuh lebih kencang dan kuat 2) Sumber energi yang besar 3) Menjaga hidup sehat untuk segala umur 4) Mencegah diabetes dan obesitas 5) Mengatur berat badan 6) Kesehatan kognitif (otak) 7) Menyembuhkan luka 8) Menjaga sistem kekebalan tubuh 9) Mencegah anemia 10) Meningkatkan sel darah merah 11) Meningkatkan kesehatan kulit 12) Mencegah stroke dan serangan jantung C. Budaya Daerah Masyarakat Sunda memberi nama pada masakan ini berupa daging sapi has dalam. Masakan ini diberi nama Gepuk karena pada salah satu tahap pengolahannya daging sapi akan dipukul-pukul (digepukgepuk=bahasa sunda) hingga melebar. Bahasa daerah Sunda Gepuk yang artinya memukul ini sebenarnya mirip dengan bahasa daerah sebagian daerah di Jawa Tengah dan Yogyakarta. D. Bahan Utama dan Bumbu a) b) c) d) e) f) g) h) i) j)
½ kg daging sapi tak berlemak 2 lembar daun salam 1 tangkai serai, memarkan 3 lembar daun jeruk 1 cm lengkuas, memarkan 1 sdm air asam 1 liter santan dari 1 butir kelapa 50 gram gula merah Garam secukupnya Minyak untuk menggoreng
Haluskan: 8 butir bawang merah 2 siung bawang putih
1 sdm ketumbar, sangrai 5 butir kemiri, sangrai E. Cara Pengolahan a) Rebus daging dengan air hingga daging menjadi empuk. Angkat dan potong-potong sesuai selera lalu memarkan dengan pemukul daging hingga bentuknya pipih. b) Didihkan santan bersama bumbu halus bersama bumbu lainnya sambil diaduk agar santan tidak pecah. Masukkan daging lalu masak dengan api kecil hingga santan terserap habis. Angkat. c) Panaskan minyak, goreng daging hingga matang, angkat dan tiriskan lalu sajikan. F. Peralatan a) b) c) d) e)
Panci Pisau Piring Wajan Pemukul daging
Balakutak hideung
A. Sejarah Makanan Salah satu lauk hewani yang sangat khas dari jawa barat adalah balakutak hideung. Makanan tradisional ini tepat nya bersal dari daerah Cirebon, Jawa Barat. Balakutak adalah jenis dari cumi-cumi. Cumi-cumi jenis ini juga memiliki beberapa nama lain seperti corak dan sotong. Balakutak secara fisik hampir mirip dengan calamari, akan tetapi balakutak memiliki tempurung dipunggung nya. Perbedaan cumi
balakutak dengan cumi yang lain adalah karena tubuh cumi balakutak lebih besar tapi pendek. Sedangkan hideung artinya adalah hitam. Disebut hideung atau hitam karena masakan ini berwarna hitam. Akan tetapi warna hitam dari balakutak hideung bukan berasal dari kluwek. Warna hitam dari balakutak hideung berasal dari tinta balakutak sendiri. Tinta balakutak ini relatif tidak amis jika dibandingkan dengan tinta cumi-cumi lain. tinta dalam tubuh balakutak juga lebih banyak dibandingkan dengan cumi-cumi yang lain. B. Fungsi Makanan Balakutak hideung merupakan lauk hewani khas Jawa Barat, tepat nya dari daerah Cirebon. Pada masyarakat Cirebon balakutak hideung ini digunakan sebagai lauk pelengkap makanan pokok. Akan tetapi balakutak hideung khas disajikan bersama nasi jamblang. Nasi jamblang adalah makanan khas Cirebon. C. Budaya Daerah Dan Kemungkinan Silang Udaya Pada masakan balakutak hideung asli khas Cirebon Jawa Barat ini sangat kecil kemungkinanan nya untuk mengalami silang budaya. D. Bahan Utama 4 buah balakutak (cumi sotong) ukuran sedang E. Bumbu Masakan 1. 3 siung bawang merah 2. 2 siung bawang putih 3. 2 ruas jahe 4. 1 ruas lengkuas 5. 1 buah cabe merah 6. 1 buah cabe hijau 7. 3 lembar daun jeruk 8. 2 lembar daun salam 9. Kunyit bubuk 10. Merica secukupnya 11. Garam 12. Air 13. Minyak goreng (untuk menumis) F. Peralatan yang digunakan 1. Pisau 2. Wajan 3. Kompor 4. Spatula G. Cara Pengolahan Masakan
1. Cuci dan bersihkan balakutak (bagian keras dipunggung di lepas dan kotoran dikeluarkan), usahakan jangan sampai banyak tinta 2. Iris
yang terbuang. bumbu-bumbu bawang
: putih,
bawang merah, jahe, cabe
merah,
dan
cabe hijau. Cuci daun jeruk dan
3.
daun
salam,
kemudian
sedikit
memarkan
atau
digeprek 4. Panaskan minyak secukup nya di wajan, kemudian tumis bawang hingga harum 5. Kemudian masukkan bumbu sisanya, dan oseng hingga aroma nya keluar 6. Masukkan balakutak ke dalam tumisan bumbu, aduk-aduk, lalu tutup sebentar (ciri balakutak yang sebentar lagi matang adalah keluar nya air balakutak) 7. Tambahkan air jika ingin sedikit berkuah 8. Jika sudah harum, angkat dan sajikan H. Tips Memasak cumi-cumi ini harus memperhatikan waktu pemasakannya, karena jika dimasak terlalu sebentar atau terlalu lama maka daging cumi-cumi akan alot. Kemudian untuk takaran air nya, gunakan air secukup nya saja.
LAUK NABATI (TAHU SUMEDANG)
A. Sejarah Tahu berasal dari kata china yaitu "Tao Hu" yang artinya Tao: Kacang, Hu: Lumat (kacang yang di lumatkan). Sebagian orang china juga menyebutnya tahu yang berarti daging tanpa tulang, demikian menurut ahli tahu Sumedang Ong Yoe Kim. Asal usul tahu semedang berawal dari tahun 1900, saat Ong Kino imgran asal China / Tionghoa menginjakkan kakinya di kota Sumedang, Jawa Barat. Kegemaran dan ketrampilan Ong Kino membuat tahu di daerah asalnya china, di praktekan di tempat tinggalnya yang baru di kota Sumedang. Pada awalnya hanya bertujuan untuk konsumsi keluarga saja. B. Fungsi Makanan Tradisional 1) Manfaat Tahu untuk Mencegah Penyakit Jantung. Sejumlah studi dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan bahwa asupan rutin protein kedelai yang terkandung dalam tahu dapat membantu menurunkan LDL (kolesterol buruk) tanpa menurunkan HDL (kolesterol baik), yang menyebabkan penurunan risiko penyakit jantung. Hal ini akan sangat mendukung kesehatan jantung dan menurunkan risiko angka kejadiannya. Kesehatan Jantung memang harus benar-benar kita jaga karena organ tersebut merupakan pusat semua peredaran darah pada manusia. 2) Manfaat Tahu untuk Meningkatkan Produksi Energi. Tahu merupakan sumber makanan yang kaya zat besi, yang menyediakan 30 persen dari nilai harian yang direkomendasikan untuk zat besi dalam 100 gram. Zat besi dalam tahu terutama digunakan sebagai bagian dari hemoglobin yang membantu dalam ransportasi dan pelepasan oksigen
ke seluruh tubuh mempromosikan produksi energi. Tahu juga menyediakan 10 persen dari nilai harian yang direkomendasikan untuk tembaga, mineral penting yang dimanfaatkan dalam sel darah merah. Tembaga juga membantu dalam mengurangi gejala rheumatoid arthritis. Makanan yang berasal dari kedelai, seperti tahu mengandung isoflavon (fitoestrogen atau estrogen tanaman) yang bekerja pada tubuh seperti bentuk estrogen. 3) Manfaat Tahu Bermanfaat Untuk Wanita, Khususnya Wanita Menopause. Selama menopause, estrogen wanita berfluktuasi, baik naik atau turun di bawah tingkat normal. Nah, fitoestrogen dari kedelai dapat membantu menjaga keseimbangan hormon tersebut. Hal ini dapat membantu mengurangi frekuensi dan beratnya gejala hot flashes (rasa panas pada perut) pada wanita menopause. 4) Manfaat Tahu untuk Mencegah Osteoporosis. Tahu juga bisa menjadi sumber yang kaya kalsium tergantung pada koagulan yang digunakan dalam pembuatan (seperti kalsium sulfat yang digunakan oleh produsen tahu). Hal ini membantu melindungi terhadap penyakit seperti kehilangan tulang, kelemahan tulang, rheumatoid arthritis dan osteoporosis. C. Budaya Daerah Tahu Sumedang adalah jenis olahan tahu yang berasal dari daerah Sumedang. Tahu Sumedang ini merupakan salah satu jajanan khas daerah Sumedang, Jawa Barat yang sangat terkenal. Tidak hanya di Jawa Barat, jajanan yang satu ini juga terkenal di Indonesia. Karena memiliki cita rasa yang lezat, Tahu Sumedang sangat diminati oleh masyarakat dan menjad salah satu ikon kuliner kota Sumedang. Konon katanya, sejarah Tahu Sumedang ini bermula dari kreativitas seorang imigran dari cina bernama “Ong Kino” bersama dengan istrinya. Ong Kino telah menggeluti produksi tahu ini hingga tahun 1917, dan dilanjutkan oleh anaknya yang bernama Ong Bung Keng. Menurut cerita turun-temurun, pada suatu hari Bupati Sumedang, Pangeran Soeria Atmadja kebetulan melintas dengan menggunakan dokar dalam perjalanannya menuju Situraja. Kemudian melihat seseorang menggoreng sesuatu, bupati itupun penasaran dan mencicipinya, ternyata sangat enak. Lalu bupati itupun mengusulkan kepada Bung Keng untuk menjualnya. Tidak lama setelah kejadian itu Bung Keng menjualnya, ternyata tahu ini sangat digemari oleh masyarakat Sumedang dan tetap
populer sampai sekarang. Produksi tahu dari Bung Keng ini terus berkembang hingga sekarang. Tempat penjualannya berada di pusat kota Sumedang, namun tidak membuka cabang di tempat lain. D. Kemungkinan Silang Budaya E. Bahan Utama dan Bumbu Bahan Utama a) Kedelai b) Air dengan takaran untuk 1 kg kedelai diperlukan air sebanyak 45 liter. Ukuran tersebut dapat Anda sesuaikan dengan kebutuhan Anda. c) Penggumpal (untuk tahu Sumedang, digunakan bahan penggumpal biang) d) Antibusa (minyak kelapa sisa penggorengan hari sebelumnya) e) Pengawet f) Minyak Goreng Bumbu Bumbu yakni campuran kemiri, bawang putih dan garam yang dihaluskan dan dilarutkan dalam air rendaman tahu mentah siap goreng. F. Cara Pengolahan Pembuatan sari kedelai untuk tahu sumedang: 1) Bersihkan kedelai dari kotoran atau benda asing seperti kerikil, pasir, kedelai pecah, berjamur, berlubang, dan busuk. 2) Rendam kedelai dalam air dengan perbandingan 1 : 2 selama 3-5 jam atau cukup 1-2 jam 3) Bersihkan kedelai hasil rendaman dengan air kemudian tiriskan. 4) Giling kedelai sampai berbentuk bubur sambil masukkan air sedikit demi sedikit. Tampung dalam wadah anti-karat. 5) Masukan bubur kedelai kedalam air panas atau mendidih sambil terus dipanaskan. 6) Aduk kedelai sambil masukkan air dingin 3 ml, atau tambahkan minyak goreng sisa sebanyak 0,5 liter untuk mengatasi timbulnya busa. 7) rebus bubur kedelai sampai matang atau berwarna kuning pucat. 8) Setelah matang, angkat dan saring bubur kedelai kemudian saring. 9) Proses penyaringan dibantu dengan penambahan air panas sekitar 100 liter per gilingan pada ampasnya sampai memperoleh air penyaringan yang jernih.
Penggumpalan dan pengendapan tahu sumedang: 1) Tambahkan larutan biang ke sari kedelai yang masih panas di dalam tempat penyaringan tahu sebanyak 4 ml per gilingan. 2) Aduk hingga merata rata dengan arah yang tidak berubah sampai membentuk endapan atau menggumpal, biarkan gumpalan sari kedelai turun dan mengendap di dasar tempat penyaringan tahu selama 5-15 menit. 3) Pisahkan gumpalan sari kedelai yang berada di dasar tempat penyaringan dari cairan sisa penggumpalan. Caranya dengan mengayak bambu yang dilapisi kain saring dibenamkan, kemudian ambil cairan dengan gayung. 4) Tampung sebagian cairan sisa ke dalam tempat anti-karat untuk digunakan sebagai larutan biang. G. Peralatan a) Mesin Giling ataupun blender jika hanya membuat dalam jumlah sedikit. b) Kuali Perebus untuk merebus bubur kedelai, usahakan terbuat dari bahan yang anti-karat misalnya stainless steel. c) Wajan Penggoreng. d) Kompor atau Tungku. e) Baskom Plastik untuk merendam kedelai dan menampung bubur kedelai. f) Tempat Penyaringan untuk menyaring bubur kedelai menjadi sari kedelai. g) Bambu/Ancak sebagai tempat tahu mentah hasil cetakan yang terbuat dari anyaman bambu yang berfungsi sebagai peniris. Ancak juga digunakan sebagai tempat tahu yang sudah digoreng.
SAYURAN (LOTEK)
A. Sejarah Lotek adalah salah satu makanan tradisional yang telah ada sejak dahulu kala. Lotek itu berupa sayuran yang di bumbui oleh bumbu kacang yang dapat disajikan dengan lontong atau nasi hangat, disertai dengan kerupuk dan bawang goreng. Makanan Lotek ini hampir mirip dengan pecel, yaitu jenis makanan dari beberapa sayuran yang sudah direbus kemudian disiram dengan menggunakan sambal dari bumbu kacang. Yang menjadi keunikan dari makanan ini yaitu bahan untuk sambalnya seringkali juga ditambahkan tempe dan ditambahkan terasi, gula merah, serta bawang putih. Pada umumnya makanan lotek ini terasa sedikit lebih manis jika di bandingkan dengan pecel. Disamping itu, sambal pecel
bumbunya sudah dicampur sebelumnya, sedangkan untuk lotek bumbu baru ditambahkan jika makanan akan dihidangkan. Lotek ini dapat disajikan dengan lontong atau nasi hangat, disertai dengan kerupuk dan taburan bawang goreng. B. Fungsi Makanan Tradisional Sayur mayur merupakan jenis makanan penting bagi manusia untuk menjaga kesehatan. Sayuran hijau seperti daun selada, bayam, buncis, kangkung, daun singkong, daun pepaya, dan yang lainnya ternyata memiliki beragam manfaat kesehatan. Kandungan zat gizi alami dalam sayuran hijau sangat banyak. Selain kaya dengan vitamin A dan C, sayur hijau juga mengandung berbagai unsur mineral seperti zat kapur, zat besi, magnesium dan fosfor. Sayuran yang berwarna hijau tua merupakan sumber karotenoid (pigmen dalam tanaman yang terdapat pada tumbuhan) terbaik dan tergolong penting untuk memerangi radikal bebas. Yang tak kalah penting, kandungan antioksidan dan serat alami dalam sayuran hijau akan menjaga kesehatan dan melancarkan saluran pencernaan. Hal ini akan mempermudah sisa-sisa metabolisme yang tidak berguna keluar dari tubuh sehingga tak sempat mengendap dan menimbulkan penyakit. C. Budaya Daerah Ada beberapa jenis makanan daerah yang memiliki sedikit kemiripan rasa dan bumbu namun bahan-bahan yang dipakai dalam pengolahannya ada yang berlainan. Ketoprak, Asinan Betawi, Gado-Gado, Pecel dan Lotek, merupakan lima masakan yang menggunakan bumbu pokok sama yaitu saus kacang, rasanya pun sangat mirip, hanya saja bahan-bahan yang dipakai ada yang berbeda. Pada bumbu tambahanpun ada yang berbeda. Meskipun memiliki kemiripan, namun masakan-masakan tersebut berasal dari daerah yang berbeda. Kemiripan tersebut dapat terjadi karena pengaruh budaya kuliner yang merasuki secara perlahan dari daerah yang satu ke daerah yang lain. D. Kemungkinan Silang Budaya E. Bahan Utama dan Bumbu Bahan Utama
a) b) c) d) e) f) g) h) i) j) k) l) m) n) o) p)
10 lonjor kacang panjang 1 buah labu siam 1 ikat kangkung 50 gram touge 100 gram nangka muda 100 gram tempe 2 buah tahu ukuran sedang Bumbu/Saus 250 gram kacang tanah 3 buah cabe merah besar 5 buah cabe rawit merah 3 cm kencur 1/2 sdt garam 1 sdm gula merah 2 sdm air asam jawa 100 ml air hangat Taburan bawang goreng dan kerupuk.
Bumbu Bumbu/saus: haluskan cabe merah, cabe rawit, kencur, garam, dan gula merah, tambahkan kacang tanah, haluskan, aduk rata. F. Cara Pengolahan 1) 2) 3) 4)
Rebus sayuran hingga matang,tiriskan. Masukan bumbu yang sudah dibuat, air asam jawa dan air, aduk rata. Masukan sepotong nangka yang telah direbus, aduk rata. Penyajian: campur sayuran dengan bumbu, tempe, dan tahu goreng, aduk rata. 5) Tata dalam piring, taburi dengan bawang goreng dan kerupuk merah. G. Peralatan 1) 2) 3) 4)
Panci Cobek batu Spatulla Piring
JAJANAN (BANDROS)
A. Sejarah Bandros merupakan jajanan khas dari Bandung yang terbuat dari tepung beras yang sudah dicampur dengan parutan kelapa dan santan. Fungsinya untuk memberikan aromanya wangi, tida hanya itu juga ditambahakan daun pandan pada adonannya. Proses pembuatannya sekitar 5 menit. Setelah matang, kue ini dapat dimakan langsung, bisa juga diberi taburan gula pasir bagi yang menginginkan. Jajanan ini sangan cocok dinikmati dengan teh manis atau kopi. B. Fungsi Makanan Tradisional Manfaat tepung beras ini adalah seratnya yang mampu menyerap air dan dapat lebih lama tinggal di dalam lambung, sehingga memperlambat timbulnya rasa lapar. Hal ini sangat cocok bagi mereka yang ingin memiliki berat badan ideal melalui pengaturan pola konsumsi makanan. Serat ini juga mampu mengikat sisa-sisa hasil metabolisme dalam saluran pencernaan, sehingga zat-zat berbahaya ini tidak ditimbun dalam usus melainkan keluar bersama dengan kotoran. Dengan demikian serat tepung beras membantu mencegah terjadinya keganasan dalam usus. Berdasarkan analisa penelitian didapat bahwa tepung beras tidak hanya kaya akan vitamin dan mineral tetapi juga
tinggi kandungan manfaat tepung beras terutama seratnya yang bermanfaat dalam proses pencernaan makanan dalam usus. C. Budaya Daerah Bandros adalah salah satu makanan khas daerah Jawa Barat. Kue tradisional ini terbuat dari campuran tepung beras, kelapa parut dan santan. Kue ini biasanya dihidangkan dengan taburan gula pasir. Bentuk kue ini mirip dengan kue pukis karena memang dicetak pada cetakan yang serupa, yakni cetakan yang berbentuk setengah lingkaran dan berjejer cukup banyak. D. Kemungkinan Silang Budaya E. Bahan Utama dan Bumbu 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
150 gram tepung beras 150 gram kelapa setengah tua 400 gram santan 1 sdt garam Minyak sayur 50 gram gula pasir 1 helai daun pandan
F. Cara Pengolahan 1) Siapkan bahan yang akan digunakan. 2) Campur secara bersamaan tepung beras, kelapa parut, dan garam. Aduk hingga merata. 3) Tuangkan santan sedikit demi sedikit beserta daun pandan sambil terus mengaduk, hingga adonan tercampur rata. 4) Panaskan cetakkan, dan olesi dengan minyak sayur menggunakan kuas. 5) Tuangkan adonan ke dalam cetakkan. Kemudian tutup cetakkan, agar cepat masak. 6) Tunggu hingga matang selama 15 menit menggunakan api kecil. 7) Setelah matang angkat jajanan, letakkan pada wadah yang disediakan (pembungkus). 8) Bila diinginkan taburi bagian atas jajanan dengan gula pasir. Sajikan selagi hangat.
G. Peralatan 1) 2) 3) 4) 5)
Cetakkan Sudip kecil Wadah Kuas Pembungkus
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan Makanan Tradisional adalah makanan dan minuman yang biasa di konsumsi oleh masyarakat tertentu, dengan cita rasa dan aroma yang khas. Makanan tradisonal bisa berupa minuman, makanan lengkap, makanan selingan dan jajanan. Di Negara Indonesia banyak sekali daerah yang memiliki makanan dan minuman khas dari daerahnya masing-masing. Ragam makanan tradisional di Indonesia dipengaruhi oleh kebiasaan makan masyarakat dan menyatu didalam sistem social budaya dari berbagai golongan etnik-etnik di Indonesia. Makanan tradisional dimasak sesuai aturan yang berkembang pada daerah tertentu. Jawa Barat merupakan sebuah Provinsi di Indonesia. Mayoritas penduduk Jawa Barat adalah suku Sunda. Jawa Barat di kenal dengan daerah pengasil teh. Karena daerahnya merupakan daerah bukit dan sangat dingin. Selain itu, Jawa Barat juga terkenal mempunyai banyak makanan tradisional yang memiliki citarasa khas. Mulai dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran hingga jajanan. 3.2 Saran Kita sebagai masyarakat Indonesia wajib untuk melestarikan dan dapat memasak berbagai macam makanan tradisional yang dimiliki oleh setiap daerah. Mulai dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran, dan jajanan tradisional perlu kita pelajari cara pembuatannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Resep Cara Membuat Tahu Sumedang Sendiri di Rumah. http://www.resepmasakankomplit.com/resep-cara-membuat-tahusumedang-sendiri-di-rumah/. Diakses pada tanggal 26 Maret 2016. Pada pukul 19.53 WIB. Anonim. 2016. Manfaat Sayuran Hijau. http://www.hdindonesia.com/infokesehatan/manfaat-sayuran-hijau. Diakses pada tanggal 26 Maret 2016. Pada pukul 19.55 WIB. Ayuwindari Fira. 2015. Jajanan Tradisional Top Khas Jawa Barat. http://www.kebudayaanindonesia.com/2015/01/jajanan-tradisional-topkhas-jawa-barat.html. Diakses pada tanggal 24 Maret 2016. Pada pukul 21.05 WIB. Bacaterus. 2015. Resep Empal Gepuk yang Enak dan Empuk Khas Sunda. http://bacaterus.com/resep-empal-gepuk-sunda/. Diakses pada tanggal 26 Maret 2016. Pada pukul 20.55 WIB. Fitriyah Nur. 2015. Resep Cara Membuat Kue Bandros Renyah. http://www.resepbuntik.com/2015/07/resep-cara-membuat-kue-bandrosrenyah.html. Diakses pada tanggal 24 Maret 2016. Pada pukul 21.14 WIB. Kapriya Darsani. 2015. Give Away #Gawisatadaerahmu: Makanan Unik Dari Daerahmu. http://backpackology.me/2015/01/25/giveawaygawisatadaerahmu-makanan-unik-dari-daerahmu/. Diakses pada tanggal 26 Maret 2016. Pada pukul 20.21. Sari Husada. 2015. Nutrisi Untuk Bangsa. http://www.sarihusada.co.id/NutrisiUntuk-Bangsa/Aktivitas/Jelajah-Gizi/LOTEK#sthash.yy57finF.dpuf. Diakses pada tanggal 26 Maret 2016. Pada pukul 19.58. Yuli Yana. 2014. Manfaat Daging Sapi Bagi Tubuh. http://manfaat.co.id/manfaatdaging-sapi-bagi-tubuh. Diakses pada tanggal 26 Maret 2016. Pada pukul 21.13 WIB.
View more...
Comments