MAKALAH LISOSOM
January 7, 2019 | Author: Fita Nur Jannah | Category: N/A
Short Description
lisosom...
Description
MAKALAH BIOLOGI SEL STRUKTUR dan FUNGSI LISOSOM Beserta BIOGENESIS Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Sel yang dibina oleh Dr. Umie Lestari, M.Si.
Disusun Oleh : Kelompok 2 1. 2. 3. 4. 5.
Anisya Purnamasari Dhymas Ambarwati Faris Nizarghazi Gufron Alifi Ratri Arum Apsari
(160342606219) (160342606219) (160342606289) (160342606289) (160342606288) (160342606288) (160342606296) (160342606296) (160342606243) (160342606243)
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MALANG MARET 2017
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Lisosom merupakan organel pencerna yang ada dalam sel hewan. Pada sel tumbuhan, organel ini lebih dikenal dengan sebagai vakuola, yang selain untuk mencerna, mempunyai fungsi menyimpan senyawa organic yang dihasilkan tanaman. Seperti halnya ER, Aparatus Golgi, lisosom juga tersusun dari membran seperti halnya membran sel, tetapi hanya terdiri dari satu lapis saja. Hasil pengamatan dari mikroskop electron menunjukkan bahwa bentuk dan ukuran lisosom sangat bervariasi. Meski demikian lisosom tetap dapat diidentifikasi sebagai salah satu organel sel. Lisosom terbagi menjadi beberapa macam jika ditinjau dit injau dari segi fisiologis. Didalamnya ada lebih dari 40 jenis enzim hidrolitik asam. Selain itu fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi. Begitu banyak keunikan dan karakteristik dari lisosom yang membedakannya dari organel sel lainnya. Macam, peranan, struktur serta fungsinya pun sangat kompleks. Berdasarkan latar belakang di atas, maka kami mencoba membahas mengenai lisosom dan semua hal yang berkaitan dengannya. Baik dari macam, fungsi, enzim-enzim didalamnya dan lain-lain, agar kita lebih mengetahui dan memahami mengenai organel sel yang bernama lisosom. 1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan lisosom? b. Bagaimana struktur dari lisosom? c. Bagaimana mekanisme yang terjadi di dalam lisosom? d. Apa saja peranan dari lisosom? e. Bagaimana proses pembentukan awal dari lisosom? 1.3 Tujuan
a. Untuk memahami pengertian lisosom. b. Untuk mengetahui struktur penyusun dari lisosom. c. Untuk mengetahui proses mekanisme yang terjadi di dalam lisosom. d. Untuk mengetahui peranan lisosom. e. Untuk mengetahui dan memahami proses pembentukan awal dari lisosom.
BAB II ISI
2.1 Pengertian Lisosom
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Lisosom bervariasi dalam ukuran dan bentuk tetapi umumnya sekitar 0,5 mm. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase yang dapat mendegradasi (mencerna) makromolekul (protein, polisakarida, asam nukleat, lipid). Enzim tersebut aktif pada pH 5. Enzim-enzim hidrolase bekerja dengan baik pada pH kurang lebih 5. Untuk mempertahankan pH tersebut, maka secara terus menerus terjadi pemompa-an ion hidrogen ke dalam lumen lisosom dengan melibatkan hidrolisis ATP sebagai sumber energi. Lisosom memiliki protein maker yang disebut sebagai “Docking-marker “Docking-marker acceptor”. Dengan demikian, lisosom akan dapat berfusi dengan vesikula-vesikula target dengan tepat. Beberapa molekul sederhana dapat menembus membran lisosom, misalnya quinakrin.
Gambar 1. Foto mikrograf electron kelompok lisosom dekat mitokondria (Sheeler dan Bianchii, 1983).
2.2 Struktur Lisosom
Lisosom merupakan vesikula berbatas membran tunggal, dimana didalamnya terdapat enzim-enzim proteolitik. Membran lisosom mengandung karbohidrat netral, hexoamina, dan asan N-asetijlmuramat yang lebih banyak dibandingkan dengan membran plasma. Pengamatan dengan mikroskop elektron menunjukkan bahwa membran lisosom memiliki membran dengan tebal 9 nm, lebih tebal dari membran mitokondria. Membran lisosom memiliki kemampuan untuk berfusi secara selektif dengan membran sel yang lain, seperti fusi yang terjadi antara membran lisosom dengan fagosom atau endosom selama pencernaan intrasel. Demikian pula antara lisosom dengan membran plasma selama berlangsungnya sekresi sel. Salah satu ciri lisosom adalah adanya kandungan berbagai enzim hidrolase seperti fosfatase, nuklease, hidrolase, protease, dan enzim-enzim untuk perombak lipida.
Gambar 3. Struktur lisosom
2.3 Mekanisme Lisosom
Mekanisme lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.
Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.
Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).
2.4 Peranan Lisosom
Lisosom berperan aktif melakukan fungsi imunitas. Lisosom imunitas. Lisosom berisi enzim-enzim hidrolitik untuk hidrolitik untuk memecah polisakarida, lipid, fosfolipid, dan protein. Substansi tersebut sebagian berasal dari luar, seperti polisakarida, lemak, dan protein, termasuk juga bakteri yang ditangkap secara fagositosis. Lisosom fagositosis. Lisosom berperan dalam pencernaan intrasel, misalnya pada protozoa atau sel darah putih. putih. Lisosom juga berperan penting dalam matinya sel-sel. Lisosom banyak terdapat pada sel-sel darah terutama leukosit, limfosit,dan monosit. Di dalam sel-sel tersebut lisosom berperan mensintesis enzim-enzim hidrolitik untuk mencernakan bakteri-bakteri patogen yang menyerang tubuh. Lisosom membantu menghancurkan sel yang luka atau mati dan menggantikan dengan yang baru yang disebut dengan autofagus. autofagus. Contohnya lisosom banyak terdapat pada sel-sel ekor kecebong. Ekor kecebong secara bertahap akan diserap dan mati. Hasil penghancurannya digunakan untuk pertumbuhan sel-sel baru bagi katak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Begitu pula selaput antara jari-jari tangan dan kaki manusia ketika berujud embrio akan hilang setelah embrio tersebut lahir. Lisosom memainkan peranan yang sangat penting selama berlangsungnya fertilisasi pada berbagai jenis hewan termasuk manusia,terutama selama berlang-sungnya reaksi akrosom. Enzim-enzim yang dilepaskan dari vesikula akrosom melakukan pencernaan terhadap selaput-selaput pelindung telur sehingga memungkinkan sel pronuklei jantan masuk menembus membran telur untuk berfusi dengan pronuklei betina.
2.5 Pembentukan Lisosom
Asal dan pembentukan lisosom telah dipelajari dengan sangat intensif. Dari berbagai hasil temuan, ada dua pendapat yang berkenaan dengan asal dan pembentukan lisosom, yaitu: 1. Berbagai bukti telah ditemukan bahwa protein-protein hidrolitik dibentuk oleh ribosom yang terdapat pada retikulum endoplasma. Dari retikulum endoplasma kasar, selanjutnya protein tersebut ditranslokasikan menuju permukaan pembentukan badan golgi untuk diproses lebih lanjut. Setelah itu, protein-protein hidrolitik dikemas dan dibungkus dalam bentuk vesikula-vesikula untuk selanjutnya dilepaskan sebagai lisosom primer. 2. Protein-protein hidrolitik dibentuk pada ribosom yang terdapat pada retikulum endoplasma kasar, selanjutnya ia dilepaskan dalam bentuk vesikula menuju daerah GERL (Golgi associated Endoplasmic Reticulum giving rise to Lisosom) yang berdekatan dengan daerah permukaan matang badan golgi. Dari GERL, selanjutnya dilepaskan vesiula-vesikula yang disebut lisosom primer .
Gambar 2. Dua ide tentang tenta ng pembentukan lisosom (Thorpe, 1984)
Lisosom yang pertama dibentuk oleh sel dan belum terlibat dalam aktivitas pencernaan sel disebut lisosom primer Sedangkan lisosom sekunder adalah sekunder adalah lisosom yang merupakan hasil fusi berulang antara lisosom primer dengan berbagai substrat yang berbatas membran (Albert et al., 1983). Lisosom merupakan organel sitoplasma yang ukurannya serupa dengan
mitokondria kecil, terlibat dalam pencernaan intrasel (Marks, dkk 2000:132). Biogenesis lisosom meliputi sintesis membrane dan enzimnya. Membrane lisosom beras al dari membrane jala trans golgi. Sintesis enzim berawal dari REK, kemudian ditranspor ke AG (secara berurutan dari CIS>Media>Trans) dari AG dibawa ke dalam vesikel transport ke undolisosom dan akhirnya ke lisosom (Istianti, dkk, 1999:50). Enzim lisosom disintesis bersama protein sekresi dan protein lain dalam reticulum endoplasma dan diangkut dalam vesikel ke kompleks golgi. Didalam reticulum endoplasma ini, residu manose pada enzim yang dipersiapkan untuk bergabung dalam lisosom difosforilasi. Residu ini kemudian terikat pada resptor manose-6fosfat pada membrane anyaman trans-golgi, yang kemudian diangkut dalam vesikel-vesikel kecil dan selanjutnya berkembang menjadi lisosom.
BAB III PENUTUP Kesimpulan
Daftar Rujukan
Hardin, Jeff, Bertoni, G & Kleinsmith, L.J. (Eds). 2012. Becker’s World Becker’s World of the Cell. San Francisco, CA : Person Education, Inc. Karp,G.C. (Eds). 2010. Cell and Molecular Biology (Concepts and experiments). United States of America, CA: John wiley & Sons, Inc. Istianti, dkk.1999. Biologi Sel. JICA : Universitas Negeri Malang .
View more...
Comments