Makalah Leukemia. PDF

March 18, 2020 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Makalah Leukemia. PDF...

Description

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar belakan belakang g

Penyakit kanker darah (leukimia) menduduki peringkat tertinggi kanker  pada anak. Namun, penanganan kanker pada anak di Indonesia masih lambat. Itulah Itulah sebabn sebabnya ya lebih lebih dari dari 60% anak anak pender penderita ita kanker kanker yang yang ditang ditangani ani secara secara medis sudah memasuki stadium lanjut. eukemia adalah penyakit neoplastik yang ditandai dengan di!erensiasi dan proli!erasi sel induk hematopoietik yang mengalami trans!ormasi dan ganas, menyebabkan supresi dan penggantian elemen sumsum normal ("aldy, #006). euk eukem emia ia diba dibagi gi menj menjad adii # tipe tipe umum umum$$ leuk leukem emia ia lim!o lim!osi siti tik k dan dan leuke leukemi miaa mielogenosa (uyton and &all, #00'). eba ebaga gaii seora seorang ng pera peraa at, t, sang sangat at pent pentin ing g meng menget etah ahui ui tent tentan ang g peny penyak akit it leukem leukemia ia ini. ini. *eliha *elihatt ruang ruang lingku lingkup p pelaks pelaksana anaan an tindak tindakan an kepera keperaata atan n salah salah satun satunya ya adala adalah h anak anak+an +anak ak,, deng dengan an meng mengeta etahu huii lebih lebih jauh jauh tenta tentang ng apa apa dan dan  bagaimana leukemia ini membuat seorang peraat menjadi lebih percaya diri dala dalam m melak melaksan sanaka akan n asuh asuhan an kepe kepera raata atan. n. an an yang pali paling ng pent pentin ing g dapa dapatt menambah atau meningkatkan derajat kesehatan khususnya pada anak. 1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah

-dapun rumusan rumusan masalah dalam makalah ini adalah $ . -pa -pa peng penger erti tian an leu leuke kemi mia/ a/ #. -pa -pa etiol etiolog ogii dari dari leu leuke kemi mia/ a/ . -pa -pa mani mani!est !estasi asi klinis klinis leukem leukemia/ ia/ 1. -pa -pa pemerik pemeriksaan saan penu penunja njang ng leuk leukemi emia/ a/ 2. -pa -pa saja saja kompl komplika ikasi si leuk leukini iniaa / 6. "agaim "agaimana ana pato pato!isi !isiolo ologi gi dari dari leukim leukimia. ia. '. "agaia "agaiama ma cara cara peng pengoba obatan tan leukim leukimia ia / 3. "agaim "agaimana ana -suh -suhan an 4eper 4eperaa aatan tan euk eukemi emiaa /



1.3 Tuuan Penul!san

-dapun tujuan penulisan makalah ini adalah $ . *enjelaskan pengertian leukimia. #. *enjelaskan etiologi dari leukimia. . *enjelaskan mani!estasi klinis dari leukimia. 1. *enjelaskan pemeriksaa penunjang pada leukimia. 2. *enjelaskan komplikasi leukinia. 6. *enjelaskan pato!isiologi dari leukimia. '. *enjelaskan cara pengobatan leukimia. 3. *enjelaskan -suhan keperaatan pada leukemia.

1." Man#aat Penul!san

-dapun man!aat dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah  pengetahuan masyarakat luas terutama peraat menganai leukemia atau kanker darah. *akalah ini juga memberikan pemahaman yang lebih dalam  proses balajar mengajar di semester III ini.

#

BAB II TIN$AUAN PU%TA&A 2.1 Anat'm! (!s!'l'g! Darah

arah adalah suatu cairan kental yang terdiri dari sel+sel dan plasma (uyton, 55#). Proses pembentukan sel darah ( Hemopoesis) terdapat di  tempat$ . umsum tulang umsum tulang yang akti! dalam proses hemopoesis adalah tulang ertebrae, sternum (tulang dada), dan costa (tulang iga). #. &epar   . impa impa ber!ungsi sebagai organ lim!oid, mem!agosit material tertentu dalam sirkulasi darah, dan menghancurkan sel darah merah yang rusak. 7olume darah pada tubuh sehat sekitar 8 dari "" atau 1+2 liter. 4eadaan jumlah tersebut tergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jantung atau  pembuluh darah. 9ekanan iskositas atau kekentalan darah mempunyai berat jenis ,01 : ,06' dengan temperatur 3 0; dan p& ',' : ',12. at+>at yang tidak berguna bagi tubuh. #) ebagai pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit dan racun. ) *enyebarkan panas ke seluruh tubuh. arah terbagi atas $ . ?ritrosit (sel darah merah) 9idak berinti, ukurannya, banyaknya 2 juta8mm , berarna kuning kemerahan karena mengandung &b. @arna ini akan bertambah merah jika di dalamnya banyak mengandung =#. at yang dihasilkan dari kelenjar tubuh. !. -ntibodi atau anti toksin

2.2 Pengert!an Leuk!m!a

eukemia merupakan penyakit proli!erasi patoogis sel pembuat darah yang bersi!at sistemik dan biasanya berakhir !atal (Ilmu 4esehatan -nak, 532). eukima adalah proli!erasi sel leukosit yang yang abnormal, ganas, sering disertai bentuk leukosit yang tidak normal, jumlahnya berlebihan, dapat menyebabkan anemia, trombositopenia, dan di akhiri dengan kematian (4apita elekta 4edokteran, 555). eukima adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa  proli!erasi patologis sel hemopoetik yang ditandai oleh adanya kegagalan sum : sum tulang dalam membentuk sel darah normal dan adanya in!iltrasi ke jaringan tubuh lain (4apita elekta 4edokteran, #000). eukima adalah proli!erasi sel darah putih yang masih imatur dalam  jaringan pembentukan darah (-suhan keperaatan -nak, #00).

1

eukemia adalah nama kelompok penyakit maligna yang dikarakteristikan oleh perubahan kualitati! dan kuantitati! dalam leukosit sirkulasi. eukemia dihubungkan dengan pertumbuhan abnormal leukosit yang menyebar mendahului sumsum tulang. 4ata leukemia diturunkan dari bahasa yunani leukos dan aima yang berarti putih dan darah, yang mengaju pada peningkatan abnormal dari leukosit. Peningkatan tidak terkontrol ini akhirnya menimbulkan anemia, in!eksi, trombositopenia, dan pada beberapa kasus menyebabkan kematian. eukemia adalah proli!erasi tidak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sum+sum tulang menggantikan elemen sumsum tulang normal, juga terjadi  proli!erasi di hati limpa dan nodus lim!atikus dan inaasi organ non hematologis seperti meningen, traktus gastroinsestinal, ginjal dan kulit ("runer D uddarth. #00#).

2.3 Et!'l'g!

ampai saat ini penyebab penyakit leukemia belum diketahui secara pasti, akan tetapi terdapat !aktor predisposisi yang menyebabkan terjadinya leukemia, yaitu $ 1. Ne')lasma

-da persamaan antara leukemia dengan penyakit neoplastik lain, misalnya  poli!erasi sel yang tidak terkendali, abnormalitas mor!ologi sel, dan in!iltrasi organ. ebih dari itu, kelainan sumsum kronis lain dapat berubah  bentuk yang akhirnya menjadi leukemia akut. 2.

Ra*!as!.

&al ini ditunjang dengan beberapa laporan dari beberapa riset yang menangani kasus leukemia baha para pegaai radiologi lebih sering menderita leukemia. Penderita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia, eukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom &iroshima dan Nagasaki, Aepang. 3.

Leukem'gen!k .

"eberapa >at kimia dilaporkan telah diidenti!ikasi dapat mempengaruhi !rekuensi leukemia, misalnya racun lingkungan seperti ben>ena, bahan

2

kimia industri seperti insektisida, obat+obatan yang digunakan untuk kemoterapi. 4.

Here*!ter .

Penderita on yndrom memiliki insidensi leukemia akut #0E lebih besar dari orang normal. 5.

+!rus.

"eberapa jenis irus menyebabkan terjadinya perubahan struktur gen dan dapat menyebabkan leukemia, seperti &97+(9+;ell leukemia lymphoma irus). ,. -bat

=bat : obat imunosupresi!, obat karsinogenik seperti diethylstilbestrol.

2." Man!#estas! &l!n!s

ejala leukemia yang ditimbulkan umumnya berbeda diantara penderita, namun demikian secara umum dapat digambarkan sebagai berikut$ 1.

Anem!a.

Penderita cepat lelah, pucat mendadak, demam dan berna!as cepat (sel darah merah dibaah normal menyebabkan oEygen tubuh kurang, akibatnya  penderita berna!as cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oEygen dalam tubuh). 2.

Per*arahan

4etika Platelet (sel pembeku darah) tidak diproduksi dengan ajar karena didominasi oleh leukosit, maka penderita mengalami perdarahan dijaringan kulit (banyaknya jentik merah lebar8kecil dijaringan kulit). Perdarahan dapat  berupa ekimosis, petekie, epistaksis, perdarahan gusi dan sebagainya. Perdarahan biasanya disertai dengan splenomegali, hepatomegali, serta lim!adenopatia. 3.

Mu*ah Terserang In#eks!

el darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama melaan penyakit in!eksi. Pada penderita leukemia, leukosit yang terbentuk tidak normal sehingga tidak ber!ungsi semestinya. -kibatnya tubuh si

6

 penderita rentan terkena in!eksi irus8bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari hidung (meler) dan batuk. 4.

Ner! Tulang *an Persen*!an

&al ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone marro) terdesak padat oleh sel darah putih. ejala ini sering disalah+artikan sebagai  penyakit reumatik. 5.

Ner! Perut

 Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ+organ tubuh ini dan timbulah nyeri.  Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya na!su makan penderita leukemia. 6.

Pembengkakan &elenar Lm)a

Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada kelenjar lympa, baik itu yang dibaah lengan, leher, dada dan lainnya. 4elenjar lympa  bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan menyebabkan pembengkakan. 7.

&esul!tan Berna#as /Ds)nea0 .

Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan berna!as dan nyeri dada, apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis. . Berat ba*an turun *rast!s

-nak yang menderita leukemia akan mengalami anoreksia sehingga berat  badannya turun dengan drastic.

2. Pemer!ksaan D!agn'st!k  Penunang a0 Pemer!ksaan Lab'rat'r!um

. Pemeriksaan darah tepi $ terdapat leukosit yang imatur. "erdasarkan pada kelainan sum sum tulang yaitu berupa  pansitopenia, lim!ositosis, dan terdapatnya sel blas (sel muda beranak inti). el blas merupakan gejala patognomonik untuk leukemia.

'

#. Pemeriksaan sum sum tulang Pemeriksaan sum sum tulang memberikan gambaran monoton, yaitu hanya terdiri dari sel lim!opoetik patologis sedangkan system lain terdesak (aplasia sekunder). apat dilakukan dengan # cara yaitu $ aspirasi (yang diambil hanya sum sum tulang) dan biopsy (mengangkat sepotong kecil tulang dan sumsum tulang). "iopsi adalah cara pasti untuk mengetahui apakah sel+sel leukemia ada di sumsum tulang. &al ini memerlukan anestesi lokal. um sum tulang diambil dari tulang  pinggul atau tulang besar lainnya. b0 Pemer!ksaan (!s!k 4  pemerikaan terhadap pembengkakan kelenjar getah

 bening, limpa, atau hati. 50 Pemer!ksaan *arah *0 %!t'genet!k 

aboratorium akan meneliti kromosom dari sampel sel darah, sumsum tulang, atau kelenjar getah bening. Aika kromosom abnormal ditemukan, tes dapat menunjukkan jenis leukemia yang dimiliki. e0 B!')s l!m)a

Pemeriksaan ini akan memperlihatkan proli!erasi sel leukemia dan sel yang berasal dari jaringan limpa akan terdesak seperti lim!osit normal, B?, dan granulosit. #0 &!m!a *arah

Pada penderita leukemia, kolesterol rendah, asam urat meningkat, hipogamaglobulinemia. g0 Lumbal )ungs!

"ila terjadi peninggian sel patologis, maka hal ini berrati terjadi leukemia meningeal. Fntuk mencegahnya dilakukan lumbal pungsi pada  penderita. h0 %)!nal Ta)

engan mengambil beberapa cairan cerebrospinal. Prosedur ini memakan aktu sekitar 0 menit dan dilakukan dengan anestesi lokal. aboratorium akan memeriksa cairan untuk meneliti adanya sel+sel leukemia atau tanda+tanda lain dari masalah.

3

!0 67ra Da*a 4

*enunjukkan pembengkakan kelenjar getah bening atau tanda+ tanda lain dari penyakit di dalam dada.

2., &'m)l!kas!

a. epsis

e. plenomegali

 b. Perdarahan

!.

c. agal organ

g. 4ematian

&epatomegali

d. Iron e!iciency -nemia

2.8 Pat'#!s!'l'g!

eukemia adalah satu keadaan dimana terjadi pertumbuhan yang bersi!at irreersible dari sel induk darah dan pertumbuhannya dimulai dari mana sel itu berasal. ebagai akibat dari proli!erasi sel abnormal tersebut maka akan terjadi kompetisi metabolik yang akan menyebabkan anem!a dan tr'mb's!t')en!a. -pabila proli!erasi sel terjadi di lim!a maka akan membesar sehingga dapat terjadi h!)ers)len!sme. Pada leukemia yang disertai s)len'megal!  sering terjadi komplikasi hemolisis. Pada leukemia akut hepar, lien dan kelenjar getah bening membesar secara cepat, keluhan nyeri akibat regangan kapsel organ tersebut menjadi jelas. In!iltrasi ke otak menyebabkan keluhan sakit kepala dan in!iltrasi ke tulang menyebabkan !raktur spontan. In!iltrasi ke gusi menimbulkan hipertro!i gusi dan sering disertai pendarahan gusi. im!adenopati dapat menyertai leukemia dan apabila kelompokkan pembesaran kelenjar ini menekan pembuluh darah dan pembuluh getah bening, maka akan terjadi edema lokal. In!iltrasi ke paru menyebabkan batuk dan sesak, pembesaran kelenjar getah bening diabdomen dapat menyebabkan keluhan rasa tidak enak di  perut, dan rasa cepat kenyang. In!iltrasi ke ginjal dapat menyebabkan hematuria dan gagal ginjal. 4eluhan akibat adanya anemia lemah badan dan

5

cepat lelah. 9rombositopenia menimbulkan pendarahan baik dari kulit dan selaput lendir. 2. 9-: /terlam)!r0 2.; Peng'batan

. 9rans!usi darah iberikan bila kadar &b kurang dari 6 g %. Pada trombositopenia yang berat dan perdarahan masi!, dapat diberikan tran!usi trombosit dan  bila terdapat tanda+ tanda I; dapat diberikan heparin. #. 4ortikosteroid (prednison, kortison, deksametason, dan sebagainya). etelah dicapai remisi dosis dikurangi sedikit demi sedikit dan akhirnya dihentikan. . itostatika elain sitostatika

yang

lama (6+merkaptopurin atau 6+mp,

metotreksat atau *9G) pada aktu ini dipakai pula yang baru dan lebih  poten seperti inkristin (=ncoin), rubidomisin (daunorubycine), sitosin, arabinosid, +asparaginase, siklo!os!amid atau ;P-, adriamisin, dan sebagainya. Fmumnya sitostatika diberikan dalam kombinasi bersama+ sama dengan prednison. 1. In!eksi sekunder dihindarkan (bila mungkin penderita diisolasi dalam kamar yang suci hama) 2. Imunoterapi *erupakan cara pengobatan yang terbaru. etelah tercapai remisi dan jumlah sel leukimia cukup rendah (0 2+06), imunoterapi mulai diberikan. Pengobatan yang spesi!ik dilakukan dengan pemberian imunisasi "; atau dengan Corynae bacterium dan bertujuan agar terbentuk antibodi yang dapat memperkuat daya tahan tubuh. Pengobatan spesi!ik dikerjakan dengan penyuntikan sel leukimia yang telah diradiasi.

:ara Peng'batan 4

. Induksi

0

"ertujuan untuk mencapai remisi, yaitu dengan pemberian berbagai obat, baik secara sistemik maupun intratekal sampai sel blas dalam sumsum tulang kurang dari 2%. istemik $ a. 7;B (inkristin) $ # mg8m# 8 minggu, intraena, diberikan 6 kali  b. -B (adriamisin)$ 10 mg8m#8# minggu intraena, diberikan  kali, dimulai pada hari ketiga pengobatan c. Pred (Prednison) $ 20 mg8m #8 hari peroral diberikan selama 2 minggu, kemudian tapering off selama  minggu P $ Pro!ilaksis $ *9G (metotreksat) 0 mg8m#8 minggu intratekal, diberikan 2 kali dimulai bersamaan dengan atau setelah 7;B  pertama. Badiasi 4ranial $ dosis total #.100 rad, dimulai setelah konsolidasi terakhir (siklo!os!amida)

#. 4onsolidasi Haitu agar sel yang tersisa tidak cepat memperbanyak diri lagi a. *9G $ 2 mg8m#8 hari intraena, diberikan  kali, dimulai satu minggu setelah 7;B keenam, kemudian dilanjutkan dengan $  b. 6+*P (6+merkaptopurin) $ 200 mg8m#8 hari peroral, diberikan  kali. c. ;P- (siklo!os!amid) $ 300 mg8m#8 kali diberikan sekaligus pada akhir minggu kedua dari konsolidasi

. Bumat (maintenance) Fntuk mempertahankan masa remisi, sedapat+dapatnya suatu masa remisi yang lama. "iasanya dilakukan dengan pemberian titostatika



separuh dosis biasa. i mulai satu minggu setelah konsolidasi terakhir (;P-) dengan $ a. 6+*P $ 62 mg8m#8 hari peroral  b. *9G $ #0 mg8m#8 minggu peroral, dibagi dalam # dosis (misalnya enin dan 4amis) 1. Beinduksi imaksudkan

untuk

mencegah

ralaps.

Beinduksi

biasanya

dilakukan setiap +6 bulan dengan pemberian obat+obat seperti pada induksi selama 0+1 hari. elama reinduksi obat+obat rumat dihentikan. istemik $ a. 7;B $ dosis sama dengan dosis induksi, diberikan # kali  b. Pred $ dosis sama dengan dosis induksi, diberikan  minggu penuh dan  minggu kemudian tapering off. SSP : MTX intratekal : dosis sama dengan dosis profilaksis diberikan ! kali. 2. Imunoterapi "; diberikan # minggu setelah 7;B kedua pada reinduksi  pertama. osis 0,6 ml intrakutan, diberikan pada  tempat masing+masing 0,# ml. untikan "; diberikan  kali dengan interal 1 minggu. elama  pengobatan ini, obat+obat rumat diteruskan. 6. Pengobatan seluruhnya dihentikan setelah  tahun remisi terus menerus.

#

BAB III A%UHAN &EPERA9ATAN &asus 4

-nak perempuan dengan usia 0 tahun masuk ke B seminggu yang lalu dengan keluhan $ badan lemas, cepat lelah, na!su makan kurang, anak terlihat  pucat. 4arena terlalu lemah, aktiitas anak dibantu oleh keluarga. -nak mual dan mudah lelah. Pada pemeriksaan didapatkan $ "" $ #3 kg 9inggi "adan $ 10 cm &b $ 3 g8dl &t (&ematokrit)$ #6 % (normal $ +3%) eukosit $ #0.000 ul 4onjungtia anemis.

3.1 Pengka!an a0 I*ent!tas kl!en  $ selain nama klien, juga orangtua umur, alamat, asal kota

dan daerah. b0 R!
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF