Makalah Lari Marathon
April 8, 2019 | Author: Rif'an T. Arafat | Category: N/A
Short Description
Download Makalah Lari Marathon...
Description
MAKALAH ATLETIK DASAR “LARI MARATHON” Disusun Untuk Memenuhi Tugas Semester Pendek Atletik Dasar Dosen Mata Kuliah : Drs. Bambang Ferianto CK
Disusun Oleh:
Nama
NIM Kelas
: Muhammad Andri Arfianto : 106464006 : 2010 A
S1 PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya karunia-Nya saya masih diberi kesempatan kesempatan untuk menyelesaik menyelesaikan an makalah makalah ini. Telah menjadi menjadi tekad saya sejak awal untuk untuk menyelesaika menyelesaikan n makalah makalah ini dengan dengan sebaik-baik sebaik-baiknya. nya. Oleh karena itu, saya mengerjakan makalah ini dengan sungguh-sungguh dan memberikan berbagai berbagai informasi tentang maraton dan atletik yang saya ambil dari berbagai berbagai sumber sumber.. Makalah ini di dalamnya membahas tentang pengertian maraton. Sebagai makhluk yang lemah dan tak sempurna, saya mengharapkan kritik dan saran demi kemajuan makalah ini. Saya mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam menyelesaikan makalah ini.
Surabaya, 28 Juni 2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................……... DAFTAR ISI ..............................................................................................................……... DAFTAR GAMBAR...................................................................................................……... BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah……………………………………………...............
B.
Rumusan Masalah……………………………………………………………
C.
Tujuan………………………………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN A.
Definisi Marathon…………………………………………………................
B.
Teori Teknik Gerakan Marathon……………………………………………..
C.
Aturan Perwasitan Marathon…………………………………………………
D.
Model – model Pembelajaran Marathon……………………………….
E.
Atlet Marathon Pemecah Rekor Nasional Dan Internasional………………..
F.
Website – Website Cabang Olahraga Atletik Negara Lain…………………...
BAB III PENUTUP A.
Kesimpulan ………………………………………………………………….
B.
Saran………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................……... LAMPIRAN ...............................................................................................................……...
GAMBAR MARATHON
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi seperti ini. Banyak permasalahan yang terjadi di dunia. Permasalahan itu terjadi akibat perkembangan teknologi yang senantiasa mengalami perubahan seiring perkembangan zaman. Banyak orang tidak memahami tentang marathon. Lari Marathon merupakan nomor atletik yang paling populer di antara lari yang lain karena nilai historisnya. Profesor Michael Breal yang mengusulkan kepada Baron Pierre de Coubertin agar nomor ini dilombakan pada Olympic Games pertama tahun 1896, karena respeknya terhadap Pheidippiddes. ‘the famous Athenian runner’. Spiridon Loues adalah orang pertama yang namanya tercatat dalam sejarah sebagai juara lari Marathon Olympic Games.
B. Rumusan Masalah 1. Apa definisi marathon? 2. Bagaimana kajian teoritis mengenai teknik gerakan marathon? 3. Bagaimana aturan perwasitan dalam marathon? 4. Apa saja model-model pembelajaran dalam marathon? 5. Siapa sajakah atlet nasional dan internasional marathon yang telah memecahkan rekor? 6. Apa saja website cabang olahraga atletik di negara lain?
C. Tujuan 1.
Memahami pengertian tentang marathon
2.
Memahami teori mengenai teknik gerakan marathon.
3.
Memahami aturan perwasitan dalam marathon.
4. Mengetahui model-model pembelajaran dalam marathon 5. Mengetahui atlet-atlet nasional dan internasional marathon yang telah memecahkan rekor. 6. Mengetahui website – website cabang olahraga atletik di negara lain
BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Marathon Marathon merupakan salah satu cabang olahraga atletik. Marathon adalah lari jarak jauh dengan jarak yang ditentukan, yakni 21,100 km untuk setengah marathon dan 42,195 km untuk marathon. Lalu bagaimana dengan asal mula dari marathon? Marathon berasal dari legenda Pheidippides, seorang utusan Yunani. Legenda menyatakan bahwa ia dikirim dari medan perang dari Marathon ke Athena untuk mengumumkan bahwa bangsa Persia telah dikalahkan pada Pertempuran Marathon, yang terjadi pada tahun 490 SM. Ada perdebatan tentang keakuratan sejarah dari marathon, Herodotus yang merupakan
sejarawan
Yunani
sumber
utama
untuk
Perang
Yunani-Persia.
Menyebutkan Pheidippides sebagai utusan yang berlari dari Athena ke Sparta untuk meminta bantuan, dan kemudian berlari kembali, yang berjarak lebih dari 240 kilometer (150 mil) sekali jalan.
B. Teori Teknik Gerakan Marathon Gerak dasar lari dapat dilakukan dengan: a) Maju, mundur dan ke samping. b) Pada lintasan lurus atau lintasan berkelok-kelok. c) Cepat dan lambat. d) Suara gaduh atau tanpa suara. e) Mendaki atau menurun. f) Menaiki tangga (tribune) atau menuruni tangga. g) Sendirian, berpasangan atau berkelompok. h) Bersama anak-anak lain alau melawan anak-anak lain. i) Menggunakan alat bantu atau tanpa alat bantu. j) Melewati rintangan. k) Menggunakan lapangan rumput, lintasan atau lapangan. l) Di hutan, kebun atau jalan. m) Dll.
Lari termasuk pada katagori keterampilan gerak siklis. Tujuan dari jalan dan lari adalah menempuh suatu jarak tertentu(tanpa rintangan atau melewati rintangan) secepat mungkin.
Gerakan Lari
Gerak dominan yang utama dari gerak lari adalah gerakan langkah kaki dan ayunan lengan. Sedangkan aspek lain yang perlu diperhatikan pada saat berlari adalah kecondongan badan (disesuaikan dengan jenis /type lari), pengaturan napas, dan harmonisasi gerakan lengan dan tungkai. Sedangkan yang paling menentukan kecepatan lari seseorang adalah panjang langkah x kekerapan langkah. Langkah kaki terdiri dari tahap menumpu dan tahap melayang. Sedangkan gerakan kaki mulai tahap menumpu
kemudian mendorong (kaki tolak) sedangkan kaki ayun melakukan gerak pemulihan dan gerak ayunan.
Pada gambar di bawah ini diperlihatkan rangkaian gerak lari dan gerak langkah pada saat menumpu dan mendorong.
Kaki tumpu
: Mendaratlah pada telapak kaki bagian depan, lurus ke depan. Mata kaki, lutut dan pinggul diluruskan penuh selama tahap mendorong.
Kaki ayun
: Kaki ditekuk selama masa pemulihan. Lutut angkat ke depan atas pada tahap mengayun.
Gerakan lengan
: Ayunkan lengan ke depan dan ke belakang, ke depan setinggi bahu, ke belakang lewat panggul. Sudut sikutsekitar 90 derajat.
Finish
: Teknik finish yaitu berlari terus, mendorongkan dada atau mendorong salah satu bahu ke depan.
C. Aturan perwasitan Dalam Marathon Petugas atau juri dalam lomba lari marathon terdiri atas : a.
Starter, yaitu petugas yang memberangkatkan perlari.
b.
Pengawas lintasan yaitu petugas yang berdiri pada tempat tertentu dan bertugas mengawasi pelari apabila melakukan kesalahan dan pelanggaran.
c.
Juri kedatangan yaitu petugas pencatat kedatangan pelari yang pertama sampai dengan terakhir dan menentukan ranking / urutan kejuaraan.
d.
Timer yaitu petugas pencatat waktu.
e.
Juri pencatat hasil yaitu petugas pencatat hasil setelah pelari memasuki garis finish. Peraturan dalam lomba lari marathon terdiri dari :
a. Bunyi pistol sebagai tanda start mulai diberangkatkannya peserta lomba. b. Peserta harus lari dalam rute yang sudah ditentukan. c.
Peserta tidak diboleh mendapat bantuan penyegar sepanjang lomba selain di pos pos yang sudah disediakan.
d. Peserta yang memasuki garis finish pertama dianggap sebagai juara.
D. Model – Model Pembelajaran Marathon
Menggunakan
model
pembelajaran ARIAS,
model
pembelajaran ARIAS
mengandung lima komponen yaitu: attention (minat/perhatian); relevance (relevansi); confidence (percaya/yakin); satisfaction (kepuasan/bangga), dan assessment (evaluasi). Dan metode pembelajaran yang digunakan adalah Demonstrasi dan Permainan. Metode
Demonstrasi yaitu metode yang digunakan untuk membelajarkan peserta didik dengan cara menerangkan dan memperagakan langkah-langkahnya. Sedangkan metode Permainan yaitu dimaksudkan untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme. Seperti telah diketahui bahwa gerak dasar lari dapat diberikan dengan berbagai bentuk permainan yang mengandung unsur gerak lari. Lari tidak semata-mata harus dilakukan di lintasan lurus, tidak harus selalu dengan teknik yang standar. Lari bisa dilakukan diberbagai area, dengan atau tanpa rintangan, sendiri atau bersama sama dan lain-lain. Siswa akan lebih termotivasi untuk mengikuti kegiatan yang kita berikan bila kita dapat memanfaatkan atau menggunakan alat-alat bantu secara berdaya guna. Namun siswa juga harus dilibatkan dalam penyiapan maupun dalam membereskan alat bantu yang merek Dengan demikian mereka juga akan terbiasa dengan sifat-sifat tanggung jawab, disiplin, kerjasama, membantu yang lain serta pembentukan aspek psikologis positip lainnya. Pada gambar-gambar di bawah ini diperlihatkan beberapa contoh kegiatan permainan yang berkaitan dengan proses pembelajaran gerak-garak dasar lari.
Keterangan gambar : •
Pada Gambar baris pertama bentuk lari tanpa alat
•
Baris ke dua, dengan menggunakan tali, membawa kardus, melalui patok dsb.
•
Baris ke tiga, naik turun tangga atau di lapangan naikturun
•
Baris ke empat, lari bersama-sama.
•
Baris ke lima, berlari melewati rintangan.
•
Baris ke enam, lari menerobos tali atau bermain estafet.
Selanjutnya, aktivitas gerak dasar lari dengan membentuk formasi segi tiga dan dilakukan sendiri-sendiri atau berpasangan berdua atau bertiga.
Pembelajaran gerak dasar lari dengan melewati ban-ban sepeda bekas dan kardus seperti pada gambar.
Selanjutnya, permainan lari dengan melewati kardus atau ban-ban sepeda yang ditata sedemikian rupa hingga bisa juga dilombakan.
Contoh lainnya, siswa lari sendiri-sendiri sambil membawaatau memindahkan sesuatu.
Supaya lebih menarik, ban sepeda itu dibawa oleh berduaatau oleh bertiga dan seterusnya, dengan jalan satu bansepeda dimasukkan/dilingkarkan ke badan dua orang siswadan seterusnya.
E. Atlet Marathon Pemecah Rekor Nasional Dan Internasional
1. Atlet Marathon Pemecah Rekor Nasional
Rekor yang pernah dibuat Triyaningsih atlet marathon Indonesia yaitu dengan catatan waktu 2 jam 31 menit 48 detik dalam ajang Asian Games 2010 yang dilaksanakan di Guangzhou, Cina.
Rekor yang pernah dibuat Yahuza atlet marathon Indenesia yaitu dengan catatan waktu 2 jam 21 menit 56 detik dalam ajang SEA Games 2009 yang dilaksanakan di Stadion Utama Vientiane, Laos.
2. Atlet Marathon Pemecah Rekor Internasional
Rekor yang pernah dibuat Paula Radcliffe atlet marathon Inggris yaitu dengan catatan waktu 2 jam 17 menit 42 detik dalam ajang marathon London 2005 yang dilaksanakan di London, Inggris.
Rekor yang pernah dibuat Geoffrey Kiprono Mutai atlet marathon Kenya yaitu dengan catatan waktu 2 jam 3 menit 2 detik dalam ajang marathon Boston 2011 yang dilaksanakan di Boston, USA.
F. Website – Website Cabang Olahraga Atletik Negara Lain 1.
http://www.athletics.org.cn/
2.
http://www.jaaf.or.jp/fan/
3.
http://www.singaporeathletics.org.sg/
4.
http://www.aaofsrilanka.org/
BAB III
PENUTUP A. Simpulan Marathon merupakan cabang olahraga lari dengan jarak yang ditentukan, yakni 21,100 km (jarak setengah marathon) dan 42,195 km (jarak penuh marathon). Marathon berasal dari legenda Pheidippides, seorang utusan Yunani. Legenda menyatakan bahwa ia dikirim dari medan perang dari Marathon ke Athena untuk mengumumkan bahwa bangsa Persia telah dikalahkan pada Pertempuran Marathon (di mana ia baru saja berjuang), yang terjadi pada bulan Agustus atau September, 490 SM.
B. Saran Jarak jauh yang harus ditempuh dalam lari maraton menuntut kondisi fisik dan teknik yang prima supaya atlet tidak kehabisan energi. Jangka panjang merupakan elemen penting dalam pelatihan marathon dan teknik yang paling efisien untuk lari maraton adalah penggunaan kecepatan yang konstan (tidak berubah-ubah) karena energi yang diperlukan lebih sedikit. Jika lari maraton dilakukan dengan kecepatan yang cepat di permulaan maka lama-kelamaan kecepatan itu berkurang karena energi tubuh sudah terlalu banyak terkuras, sedangkan jika lomba diawali dengan kecepatan lambat yang terus ditingkatkan saat mendekati titik akhir, tubuh tetap mengeluarkan energi yang jauh lebih besar dari energi yang diperlukan saat berlari dengan kecepatan konstan.
DAFTAR PUSTAKA
•
http://www.scribd.com/doc/49200858/PEMBELAJARAN-ATLETIKBUKU
•
http://www.nusantara-news.com/2010/11/30005752.html
•
http://www.yohanessurya.com/activities.php?pid=505&id=94
•
http://dyansuhari.multiply.com/reviews/item/3
•
http://en.wikipedia.org/wiki/Marathon
•
http://en.wikipedia.org/wiki/Geoffrey_Mutai
•
http://lariblogsport.blogspot.com/2008/10/sejarah-lari.html
•
http://www.singaporeathletics.org.sg/
•
http://www.aaofsrilanka.org/
•
http://www.jaaf.or.jp/fan/
•
http://www.athletics.org.cn/
•
http://wijayalabs.wordpress.com/2008/04/22/model-model pembelajaran/
•
http://www.smeru.or.id/report/training/menjembatani_penelitian_dan_ke bijakan/untuk_cso/file/3553.pdf
LAMPIRAN
Gambar Olimpiade Marathon Pertama Pada Tahun 1896 di Athena
View more...
Comments