Makalah Laporan Kasus GNAPS
November 21, 2017 | Author: Nanda Sulistyaningrum | Category: N/A
Short Description
sip...
Description
BAB I PENDAHULUAN
Glomerulonefritis merupakan penyakit peradangan ginjal bilateral yang menjadi penyebab utama terjadinya gagal ginjal tahap akhir dan tingginya angka morbiditas pada anak, sehingga penanganannya memerlukan perhatian yang mendalam.Meskipun penyebab glomerulonefritis belum jelas, tetapi penyakit ini diduga melibatkan mekanisme imunologis. Mekanisme imunologis tersebut dapat mengakibatkan reaksi peradangan akut yang berat, serta meningkatkan terbentuknya jaringan fibrosis 1 Indonesia pada tahun 1995, melaporkan adanya 170 pasien yang dirawat di rumah sakit pendidikan dalam 12 bulan. Pasien terbanyak dirawat di Surabaya (26,5%), kemudian disusul berturut-turut di Jakarta (24,7%), Bandung (17,6%), dan Palembang (8,2%). Pasien laki-laki dan perempuan berbanding 2 : 1 dan terbanyak pada anak usia antara 6-8 tahun (40,6%). 2 Gejala glomerulonefritis bisa berlangsung secara mendadak (akut) atau secara menahun (kronis) seringkali tidak diketahui karena tidak menimbulkan gejala. Gejalanya dapat berupa mual-mual, kurang darah (anemia), atau hipertensi. Gejala umum berupa sembab kelopak mata, kencing sedikit, dan berwarna merah, biasanya disertai hipertensi. Penyakit ini umumnya (sekitar 80%) sembuh spontan, 10% menjadi kronis, dan 10% berakibat fatal.2
1
Glomerulonefritis dapat dibagi atas dua golongan besar, yaitu bentuk yang merata dan bentuk yang fokal. Pada bentuk yang merata perubahan tampak pada semua lobulus daripada semua glomerulus, sedangkan pada bentuk fokal hanya sebagian glomerulus yang terkena, dari pada glomerulus yang terkena itu hanya tampak kelainan setempat (hanya satu atau beberapa lobulus yang terkena).2 Glomerulonefritis Akut adalah kumpulan manifestasi klinis akibat perubahan struktur dan faal dari peradangan akut glomerulus pasca infeksi Streptococcus. Sindrom ini ditandai dengan timbulnya oedem yang timbul mendadak, hipertensi, hematuri, oliguri, GFR menurun, insuffisiensi ginjal.2 Pada laporan kasus ini, akan dibahas tentang Glomerulonefritis Akut Post Streptococcal yang ditemukan pada seorang anak perempuan berusia 9 tahun, yang dirawat di Ruang Anak RSUD Ulin Banjarmasin dari tanggal 0410Desember 2012.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Definisi Glomerulonefritis dapat dibagi menjadi tiga yaitu : Glomerulonefritis akut merupakan keadaan timbulnya hematuria, proteinuria secara mendadak, adanya sel darah merah pada urin, edema dan hipertensi dengan atau tanpa oligouri. Glomerulo nefritis timbul setelah infeksi grup beta hemolyticus Streptococcus. Gejala klnik muncul 1-2 minggu xetelah faringitis akibat Streptococcus atau 3 -6 minggu setelah infeksi pyoderma3,4 Glomerulonefritis merupakan suatu istilah yang dipakai untuk menjelaskan berbagai ragam penyakit ginjal yang mengalami proliferasi dan inflamasi glomerulus yang disebabkan oleh suatu mekanisme imunologis.5 Glomerulonefritis
adalah
suatu
terminologi
umum
yang
menggambarkan adanya inflamasi pada glomerulus, ditandai oleh proliferasi sel-sel glomerulus akibat proses imunologik (Travis dan Glauser).5
2. Epidemiologi Insidensi GNA pada keadaan epidemi adalah 10% sebelumnya menderita faringitis, 25% sebelumnya menderita impetigo. Pada suatu studi di Amerika Serikat didapatkan penyebab GNA PS yang lebih dominan adalah faringitis.4
3
GNA PS banyak terjadi pada negara-negara berkembang seperti Afrika, India Barat, dan Timur Tengah, dipengaruhi oleh status nutrisi, penggunaan antibiotik profilaksis, dan potensi dari Streptokokus.4 Mortalitas pada penderita GNA pada anak sangat jarang (90% anak dengan GNA PS. Pada pemeriksaan kadar komplemen, C3 akan kembali normal dalam 3 hari atau paling lama 30 hari setelah onset 8,11 Peningkatan BUN dan kreatinin. Peningkatannya biasanya transien. Bila peningkatan ini menetap beberapa minggu atau bulan menunjukkan pasien bukan GNA PS sebenarnya. Pasien yang mengalami bentuk kresentik
15
GN mengalami perubahan cepat, dan penyembuhan tidak sempurna. Adanya hiperkalemia dan asidosis metabolik menunjujjan adanya gangguan fungsi ginjal. Selain itu didapatkan juga hierfosfatemi dan Ca serum yang menurun.1,11 Pada
urinalisis
menggambarkan
abnormalitas,
hematuria
dan
proteinuria muncul pada semua kasus. Pada sedimen urin terdapat eritrosit, leukosit, granular. Terdapat gangguan fungsi ginjal sehingga urin menjadi lebih terkonsentrasi dan asam. Ditemukan juga glukosuria. Eritrosit paling baik didapatkan pada urin pagi hari, terdapat 60-85% pada anak yang dirawat di RS. Hematuria biasanya menghilang dalam waktu 3-6 bulan dan mungkin dapat bertahan 18 bulan. Hematuria mikroskopik dapat muncul meskipun klinis sudah membaik. Proteinuria mencapai nilai +1 sampai +4, biasanya menghilang dalam 6 bulan. Pasien dengan proteinuria dalam nephrotic-range dan proteinuria berat memiliki prognosis buruk.1,2 Pada pemeriksaan darah tepi gambaran anemia didapatkan,anemia normositik normokrom.5 b) Pemeriksaan Pencitraan5 a. Foto toraks dapat menunjukkan Congestif Heart Failure. b. USG ginjal biasanya menunjukkan ukuran ginjal yang normal. c) Biopsi Ginjal Biopsi ginjal diindikasikan bila terjadi perubahan fungsi ginjal yang menetap, abnormal urin dalam 18 bulan, hipokomplemenemia yang menetap, dan terjadi sindrom nefrotik.Biopsi ginjal dilakukan dengan sonografi USG
16
pada hari keempat perawatan di rumah sakit. Di bawah mikroskop cahaya evaluasi, spesimen biopsi ginjal menunjukkan banyak glomeruli, yang semuanya difus dan hypercellular dengan berbagai tingkat infiltrasi polimorfonuklear
neutrofil
dan
agregat
fibrin
/
platelet,
Dalam penilaian mikroskop elektron, ada berbentuk kubah atau api berbentuk elektron-padat subendothelial granular deposito (punuk) 5,12 Indikasi Relatif1 : a. Tidak ada periode laten dianara infeksi streptokokus dan GNA b. Anuria c. Perubahan fungsi ginjal yang cepat d. Kadar komplemen serum yang normal e. Tidak ada peningkatan antibodi antistreptokokus f. Terdapat manifestasi penyakit sistemik di ekstrarenal g. GFR yang tidak mengalami perbaikan atau menetap dalam 2 minggu h. Hipertensi yang menetap selama 2 minggu Indikasi Absolut1 : a. GFR yang tidak kembali normal dalam 4 minggu b. Hipokomplemenemia menetap dalam 6 minggu c. Hematuria mikroskopik menetap dalam 18 bulan d. Proteinuria menetap dalam 6 bulan
17
7. Diagnosis Diagnosis Glomerular nefritis akut ditegakkan berdasarkan adanya riwayat infeksi Streptokokus β hemolitikus grup A sebelumnya (7-14 hari). Bila tidak didapatkan kultur positif, dapat dikonfirmasi dengan peningkatan titer antistreptolisin O (ASTO) atau peningkatan antibodi antistreptokokus lainnya.13 8. Diagnosa Banding1 Sindrom Nefrotik Nefropati IgA Nefritis lupus Nefritis Henoch Schonlein 9. Penatalaksanaan GNA-PS tipikal tidak memerlukan penatalaksanaan spesifik. Terapi antibiotik yang sesuai merupakan indikasi bila infeksi tetap ada. Gangguan pada fungsi ginjal yang mengakibatkan hipertensi memerlukan penanganan yang lebih spesifik, pengurangan konsumsi natrium, pengobatan dengan diuretik atau obat antihipertensi. Pada kasus berat yang telah terjadi kegagalan ginjal, dapat dilakukan hemodialisa atau peritoneal dialisa. Kortikosteroid juga dapat diberikan untuk mengurangi perjalanan infeksi.13 Terapi Medis : Terapi simtomatis untuk mengontrol edema dan tekanan darah5 1. Pada fase akut batasi garam dan air, jika hipertensi dapat diberikan diuretik. Loop diuretik meningkatkan output urin. 18
2. Untuk hipertensi
yang tidak dapat dikontrol dengan diuretik. Biasanya
calsium channel blocker. Pada hipertensi maligna pemberian nitroprusid atau parenteral agen. 3. Antibiotik golongan penisilin jika infeksi primer masih berlangsung. 4. Indikasi untuk dialisis pada hiperkalemia dan manifestasi klinis uremia. 5. Pembatasan aktivitas fisik diperlukan pada beberapa hari pertama sakit 6. Steroid, obat-obat imunosupresan dan plasmaferesis masih dalam perdebatan.
10. Prognosis Hanya sedikit pasien dengan GNA yang memerlukan perawatan di rumah sakit. Dan sebagian besar akan pulang dalam waktu 2-4 hari. Semakin cepat tekanan darah berada dalam nilai normal dan diuresis telah kembali, sebagian besar anak dapat dirawat jalan.5 Sebagian besar pasien akan sembuh, tetapi 5% di antaranya mengalami perjalanan penyakit yang memburuk dengan cepat dengan pembentukan kresen pada epitel glomerulus. Diuresis akan menjadi normal kembali pada hari ke 7-10 setelah awal penyakit, dengan menghilangnya senbab dan secara bertahap tekanan darah menjadi normal kembali. Fungsi ginjal membaik dalam 1 minggu dan menjadi normal dalam waktu 3-4 minggu. Komplemen serum menjadi normal dalam waktu 6-8 minggu. Tetapi kelainan sedimen urin akan tetap terlihat selam berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun pada sebagian besar pasien.2
19
Prognosis untuk Glomerulonefritis akut pasca Streptococcus adalah baik untuk anak-anak. Sebaliknyapasien yang sudah tua ketika menderita GNAPS akan menununjukkan kondisi yang lebih jelek daripada anak-anak (malnutrisi, alkoholisme, diabetes,atau kronis penyakit) dan memiliki tinggi kejadian azotemia (60%), kongestif gagal jantung (40%), dan proteinuria pada kisaran nefrotik (20%). kematian mungkin terjadi sebanyak 20 sampai 25% dari1 Monitoring pasien rawat jalan5: a. 0-6 minggu setelah onset : hipertensi telah terkontrol, edema sudah perbaikan, gros meaturia semakin membaik, azotemia telah membaik. b. 8-10 minggu setelah onset : azotemia telah hilang, anemia telah terkoreksi, Hipertensi telah membaik, C3 dan C4 telah kembali ke nilai normal. c. 3,6,9 bulan setelah onset : Hematuria dan proteinuria telah menghilang sedikit demi sedikit, tekanan darah telah kembali normal. d. 12 bulan setelah onset : proteinuria telah menghilang, hematuria mikroskopik telah menghilang. e. 2,5 dan 10 tahun setelah onset : urin telah normal, tekanan darah dan kada keratinin serum telah normal.
20
BAB III LAPORAN KASUS
I.
IDENTITAS 1. Identitas penderita Nama penderita
: An. RM
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 9 Tahun
2. Identitas orang tua/wali AYAH
:
Nama
: Tn. H
Pendidikan : SMP
IBU
:
Pekerjaan
: Buruh
Alamat
: Jl. Kertak Hanyar Manarap Lama
Nama
: Ny. NS
Pendidikan : MAN
II.
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Alamat
: Jl. Kertak Hanyar Manarap Lama
ANAMNESIS Kiriman dari
: Poli Anak
Dengan diagnosa
: susp Glomerulonefritis Akut Post Streptococcal (GNAPS)
Aloanamnesis dengan
: Ibu pasien
21
Tanggal
: 04 Desember 2012
1. Keluhan Utama
: Bengkak
2. Riwayat penyakit sekarang
:
Bengkak dikeluhkan pasien sejak 1 minggu yang lalu SMRS. Bengkak pertama kali di kelopak mata,lalu keesokan harinya bengkak pada wajah. Bengkak paling parah terutama dirasakan pasien ketika bangun tidur pagi hari. Bengkak dimata menyebabkan sulit membuka mata. Selain diwajah tidak ada bengkak ditempat lain. Pasien juga merasakan nyeri tenggorokan tapi nyerinya hilang timbul. Nyeri tenggorokan dirasakan pasien sejak 2 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluh demam selama tiga hari berturut-turut.demam terus menerus tidak menggigil. Kemudian pasien berobat ke manteri diberi 3 macam obat sirup (parasetamol,antacid, satu lagi tidak tahu) tapi tidak sembuh. Kemudian pasien dibawa ibunya k puskesmas dan dirujuk k Rs Ulin.Selain itu pasien juga mengeluh kadang-kadang sakit kepala. Nafsu makan berkurang. BAK cokelat seperti warna coca cola (+) dan volumenya sehari sekitar sekitar 30 cc, BAB tidak lancar.
3. Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat penyakt serupa (-), nyeri tenggorokan (+)
4. Riwayat Penyakit Keluarga : Riwayat penyakit yang sama dengan pasien (-), HT(-),asma (-),DM(-) 5. Riwayat kehamilan dan persalinan :
22
Riwayat Antenatal : Ibu rutin memeriksakan kehamilannya ke bidan, ibu mendapatkan suntikan TT, vitamin dan tambahan zat besi dari bidan. Selama hamil ibu tidak pernah sakit. Kesimpulan : Riwayat Antenatal Ibu pasien baik.
Riwayat Natal : Spontan/tidak spontan :
Spontan
Nilai APGAR
:
8-9-10. Bayi langsung menangis..
Berat badan lahir
:
2600 gram
Panjang badan lahir
:
Ibu lupa
Lingkar kepala
:
Ibu lupa
Penolong
:
Bidan
Tempat
:
Rumah Sendiri
Kesimpulan : Riwayat Natal pasien baik.
Riwayat Neonatal : Anak lahir langsung menangis, kulit kemerahan, tidak ada kebiruan pada bibir, kuku dan badan anak. Tidak ada kuning pada badan anak. Anak tidak ada sakit pada 1 bulan pertama kehidupannya. Kesimpulan : Riwayat Neonatal pasien baik.
6. Riwayat perkembangan Tiarap
: : 4 bulan
23
Merangkak
:
6 bulan
Duduk
:
7 bulan
Berdiri
:
9 bulan
Berjalan
:
11 bulan
Saat ini
:
Pasien Sekarang duduk dikelas 4 SD, tidak
ada masalah dengan pelajaran dan menerima pelajaran dengan baik. Kesimpulan : Riwayat tumbuh kembang pasien baik. 7. Riwayat imunisasi
Nama
Dasar
Ulangan
(umur dalam hari/bulan)
(Umur dalam bulan)
BCG
+
Polio
+
+
Hepatitis B
+
DPT
+
+
-
+
+
-
+
+
-
Campak
+
+
-
Kesimpulan : Riwayat imunisasi dasar anak lengkap, tetapi ibu lupa waktunya.
8. Makanan : Umur 0 – 3 bulan : anak mendapat ASI sesuai kemauan anak Umur 7-12 bulan : anak mendapat makanan pendamping ASI banyak sesuai keinginan anak tiga kali sehari. 24
Umur 1-2 tahun : anak mendapat nasi lembek sesuai keinginan anak. Umur 3-sekarang : anak mendapatkan makanan seperti nasi dan lauk-pauk tiga kali sehari.jarang makan sayur. Kesimpulan : kualitas dan kuantitas makanan cukup
9. Riwayat Keluarga
:
Ikhtisar keturunan
Ket :
Laki-laki Perempuan Sakit
25
Susunan keluarga : No
Nama
Umur
L/P
Keterangan
1
Tn. Hardiansyah
37 tahun
L
Sehat
2
Ny. Nor saliah
36 tahun
P
Sehat
An.Wahia
14 tahun
3
Sehat L
Melisa An.Rizki
9 tahun
4
Sakit (GNAPS) P
Maulida An.Lisa
3 tahun
5
Sehat P
Nimatul M
Kesimpulan : Riwayat serupa pada keluarga tidak ada.
10. Riwayat Sosial Lingkungan
:
Anak tinggal bersama orang tua di sebuah rumah kayu berukuran ± 4×10 m2 dengan 2 kamar, 1 dapur, 2 wc, dan 1 ruang tamu. Ventilasi udara dan cahaya cukup. Jarak rumah dengan tetangga + 1 meter. Keperluan mandi, mencuci, BAK, BAB, memasak dan minum menggunakan air PDAM. Pembuangan sampah di tempat sampah. Kesimpulan : kualitas lingkungan cukup baik
III. PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan umum
: Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Komposmentis
GCS
: 4–5–6
26
2. Pengukuran Tanda vital : TD
: 120/90 mmHg. (persentil sistolik: diantara
persentil 95 dan 99) sednagkan diastolik diatas persentil 99), hipertensi derajat 2 Nadi
: 68 kali/menit, reguler, kuat angkat
Suhu
: 36,8° C
Respirasi : 28 kali/menit Berat badan
: 24 kg
Panjang badan
: 133 cm
3. Kulit :
Warna
: Sawo matang
Sianosis
: tidak ada
Hemangiom
: tidak ada
Turgor
: cepat kembali
Kelembaban
: cukup
Pucat
: tidak ada
Lain-lain
: tidak ada
4. Kepala : Bentuk
: mesosefali
UUB
: menutup
UUK
: menutup
Lain-lain
: -
Rambut : Warna Tebal/tipis
: hitam : tebal
Jarang/tidak (distribusi) : merata Alopesia
: tidak ada
27
Lain-lain Mata : Palpebra
: tidak ada : edem (+/+)
Alis & bulu mata : mudah dicabut Konjungtiva
: anemis (+/+)
Sklera
: ikterik (-/-)
Produksi air mata : cukup Pupil : Diameter : 3 mm/3 mm Simetris
: isokor, normal
Reflek cahaya : (+/+) Kornea Telinga : Bentuk
: jernih/jernih : simetris
Sekret
: tidak ada
Serumen
: minimal
Nyeri
: tidak ada
Hidung : Bentuk
: simetris
Pernafasan cuping hidung : tidak ada Epistaksis
: tidak ada
Sekret
: tidak ada
Mulut : Bentuk
: simetris
Bibir
: mukosa bibir basah
Gusi
: - tidak mudah berdarah - pembengkakan tidak ada
Gigi-geligi
: lengkap sesuai umur
28
Lidah : Bentuk
: normal
Pucat/tidak
: tidak pucat
Tremor/tidak
: tidak tremor
Kotor/tidak
: tidak kotor
Warna
: kemerahan
Faring : Hiperemi
: kemerahan
Edema
: tidak ada
Membran/pseudomembran : (-) Tonsil : Warna
: kemerahan
Pembesaran
: tidak ada
Abses/tidak
: tidak ada
Membran/pseudomembran : (-) 5. Leher : Vena Jugularis :
Pulsasi :
tidak terlihat
Tekanan :
tidak meningkat
Pembesaran kelenjar leher :
tidak ada
Kaku kuduk
:
tidak ada
Masa
:
tidak ada
Tortikolis
:
tidak ada
6. Toraks : a. Dinding dada/paru : Inspeksi : Bentuk Retraksi
: simetris : tidak ada
29
Dispnea
: tidak ada
Pernafasan
: thorakoabdominal
Palpasi : Fremitus fokal : simetris Perkusi : sonor/sonor Auskultasi : Suara Napas Dasar : Vesikuler Suara Napas Tambahan : Rhonki (-/-), Wheezing (-/-) b. Jantung : Inspeksi : Iktus
: tidak terlihat
Palpasi : Apeks
: tidak teraba
Thrill Perkusi: Batas kanan
: tidak ada : ICS II-IV LPS dextra
Batas kiri
: ICS II LPS sinistra- ICS V LMK sinistra
Batas atas
: ICS II LPS dextra- ICS II LPS sinistra
Auskultasi : Frekuensi
: 90 x/menit
Suara dasar
: S1 dan S2 tunggal
Bising
: tidak ada
Derajat
:(-)
Lokasi
: (-)
Punctummax :(-) Penyebaran 7. Abdomen : Inspeksi
: Bentuk
: supel
Palpasi
: Hati
: tidak teraba
30
:(-)
Perkusi
Lien
: tidak teraba
Ginjal
: tidak teraba
Masa
: tidak ada
Nyeri Tekan
: (+), di suprapubik
: Timpani/pekak : timpani Asites
: tidak ada
Auskultasi : bising usus (+) normal 8. Ekstremitas : - Umum
: akral hangat, edem tidak ada, parese tidak ada,
- Neurologis Lengan
Tungkai
Tanda Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Gerakan
Bebas
Bebas
Bebas
Bebas
Tonus
Eutoni
Eutoni
Eutoni
Eutoni
Trofi
Eutrofi
Eutrofi
Eutrofi
Eutrofi
Klonus
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Refleks
BPR (+)
BPR (+)
KPR (+)
KPR (+)
Fisiologis
TPR (+)
TPR (+)
APR (+)
APR (+)
Refleks
Hoffman (-)
Hoffman (-) Babinsky (+)
Babinsky (+)
patologis
Tromner (-)
Tromner (-)
Chaddok (+)
Chaddok (+)
Sensibilitas
Normal
Normal
Normal
Normal
(-)
(-)
Tidak ada
Tidak ada
Tanda meningeal
31
9. Susunan saraf : N. I (olfaktorius)
: Penciuman dbn
N. II (opticus)
: Visus (6/6 / 6/6), Lapangan Pandang
dbn N. III (occulomotorius)
: Gerak mata dbn
N. IV (trochlearis)
: Gerak mata dbn
N. V (trigeminus)
: Konsistensi
otot
pteregoideus
masseter,
simetris dbn
N. VI (abduscen)
: Gerak mata dbn
N. VII. (fasialis)
: Tersenyum (simetris), mengangkat
alis
dan dahi (simetris), menutup mata (simetris)
N. VIII (vestibulchoclearis): vertigo
pendengaran simetris, tinnitus (-), (-)
N. IX (glossopharingeus)
: disfoni (-), disfagia (-)
N. X (vagus)
: refleks muntah (+)
N. XI (accessorius)
: Menoleh
Mengangkat bahu N. XII (hipoglossus)
ke
kanan-kiri
kiri-kanan (+) : Menjulurkan lidah (+), deviasi (-)
10. Genitalia
: Laki-laki, tidak ada kelainan
11. Anus
: Ada, tidak ada kelainan
32
(+),
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hasil
03/12/12
Rujukan
Satuan
Hemoglobin
10,4
11,0-14,0
g/dl
Leukosit
8,8
4,0-10,5 rb
/ul
Eritrosit
4,04
4,5-6,00
Juta/ul
Hematokrit
32,5
40-50
Vol%
Trombosit
363
150-450
Ribu/ul
RDW-CV
13,9
11,5-14,7
%
MCV
80,5
80-97
Fl
MCH
25,7
27-32
Pg
MCHC
32,0
32-38
%
- Gran%
56,0
50,0-70,0
%
- Limfosit%
34,5
25,0-40,0
%
-Monosit%
6,4
4,0-11,0
%
- Gran#
4,91
2,50-7,50
Ribu/ul
- Limfosit#
3,0
1,25-4,0
Ribu/ul
HEMATOLOGI
MCV,MCH,MCHC
HITUNG JENIS
33
- Monosit#
0,56
4,0-11,0
Ribu/ul
-ESR
120
0,0-10,0
Mm/jam
203
150-220
4,4
3,5-5,5
KIMIA FAAL LEMAK dan JANTUNG Cholesterol Total HATI Albumin
Hasil
04/11/12
Rujukan
Warna-Kekeruhan
Kuning keruh
Kuning-jernih
BJ
1,010
1,005-1,030
pH
5,0
5,0-6,5
Keton
-
Negative
Protein-Albumin
2+
Negative
Glukosa
Negative
Negative
Bilirubin
Negative
Negative
Darah Samar
3+
Negative
URINALISA
34
Satuan
Nitrit
Negative
Negative
Urobilinogen
0,2
0,2-1,0
Leukosit
Negative
Negative
Leukosit
2-4
0-3
Erythrosit
20-30
0-2
Selinder
Negative
Negative
Epithel
1+
1+
Bakteri
Negative
Negative
Kristal
Negative
Negative
Lain-lain
Negative
Negative
Hasil
06/12/12
Rujukan
Warna-Kekeruhan
Kuning keruh
Kuning-jernih
BJ
1,020
1,005-1,030
pH
6,0
5,0-6,5
Keton
negative
Negative
Protein-Albumin
2+
Negative
Glukosa
Negative
Negative
URINALISA (SEDIMEN)
URINALISA
35
Satuan
Bilirubin
Negative
Negative
Darah Samar
3+
Negative
Nitrit
Negative
Negative
Urobilinogen
0,2
0,2-1,0
Leukosit
Negative
Negative
Leukosit
2-4
0-3
Erythrosit
banyak
0-2
Selinder
Negative
Negative
Epithel
1+
1+
Bakteri
Negative
Negative
Kristal
Negative
Negative
Lain-lain
Negative
Negative
URINALISA (SEDIMEN)
Tanggal 07 desember 2012 (Foto Thoraks)
36
Hasil foto thoraks : normal
V.FOLLOW UP Hari
Perawatan I (04)
II (05)
Demam
+
-
-
-
-
Sakit Perut
+
+
-
-
-
Muntah
-
-
-
-
-
Batuk
-
-
-
-
-
Pilek
-
-
-
-
-
Nyeri menelan
-
-
-
-
-
Kencing keruh
+
+
-
-
-
Makan/Minum
+/+
+/+
+/+
+/+
+/+
BAB
-
-
-
-
-
BAK (warna cokelat)
+
+
-
-
-
TD (mmHg)
120/90
110/80
110/70
110/70
100/70
HR (x/menit)
84
80
80
87
72
RR (x/menit)
24
28
28
22
24
Perawatan (tanggal)
III (06)
IV (07)
V (08)
Pemeriksaan Subyektif
Objekif Tanda vital
37
T (oC)
36,8
36,3
36,1
36,3
36,2
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
-
-
-
-
-
Pemeriksaan Fisik Kulit Kelembapan Sianosis Kepala Bentuk
mesosefa Mesosefali Mesosefali Mesosefali
Mesosefali li
Mata Cekung
-
-
-
-
-
-/-
-/-
-/-
-/-
-/-
+
+
+
+
+
Retraksi
-
-
-
-
-
Rhonki
-/-
-/-
-/-
-/-
-/-
Wheezing
-/-
-/-
-/-
-/-
-/-
-
-
-
-
-
-/-/-
-/-/-
-/-/-
-/-/-
-/-/-
Pern.cuping hidung Mulut Mukosa bibir basah Thorax
Cor Bising Abdomen H/L/M Nyeri
Tekan
+
+
Suprapubik
38
-
-
Ekstremitas Edema
-
-
-
-
-
Parese
-
-
-
-
-
GNAPS
GNAPS
+
+
Furosemid
Furosemi
25 mg
d 25 mg +
Assesment
Susp.GNA Susp.GNA Susp.GNA PS
PS
PS
+
+
+
+
+
+
Planning Venflon Inj.furosemid 1×25 mg
Po.captopril 3×12,5 mg
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+ (400)
+ (400)
+ (400)
+
+ normal
normal
normal
Po.amoksisilin 3 ×400
+
mg Diet rendah garam R/ ASTO, C3 R/foto thoraks PA/LAT
Hari Perawatan Perawatan (tanggal) VII (10)
VI (09)
Pemeriksaan Subyektif Demam
-
-
Sakit Perut
-
-
Muntah
-
-
39
Batuk
-
-
Pilek
-
-
Nyeri menelan
-
-
Kencing keruh
-
-
Makan/Minum
+/+
+/+
BAB
-
-
BAK (warna cokelat)
-
-
TD (mmHg)
110/80
100/70
HR (x/menit)
84
80
RR (x/menit)
24
28
36,8
36,7
Cukup
Cukup
-
-
Mesosefali
Mesosefali
-
-
-/-
-/-
Objekif Tanda vital
T (oC) Pemeriksaan Fisik Kulit Kelembapan Sianosis Kepala Bentuk Mata Cekung Pern.cuping hidung Mulut
40
Mukosa bibir basah
+
+
Retraksi
-
-
Rhonki
-/-
-/-
Wheezing
-/-
-/-
-
-
-/-/-
-/-/-
+
+
Edema
-
-
Parese
-
-
Assesment
GNAPS
GNAPS
Venflon
+
+
Inj.furosemid 1×25 mg
+
+
Po.captopril 3×12,5 mg
+
+
Po.amoksisilin 3 ×400 mg
+
+
Diet rendah garam
+
+
R/ ASTO, C3
+
+
Normal
normal
Thorax
Cor Bising Abdomen H/L/M Nyeri Tekan Suprapubik Ekstremitas
Planning
R/foto thoraks PA/LAT
41
V.
RESUME Nama
:
An. M. Rizki Maulida
Jenis kelamin
:
Perempuan
Umur
:
9Tahun
Berat badan
:
24 Kg
Keluhan utama
:
Bengkak
Uraian
:
Bengkak 1 minggu SMRS. Bengkak pada kelopak mata , bengkak tempat lain (-) Kencing seperti warna coca cola, kencing sedikit. Ada riwayat nyeri tenggorokan dan demam. Pemeriksaan Fisik
:
Keadaan umum
:
Tampak sakit sedang
Kesadaran
:
Komposmentis
GCS
:
4-5-6
Tekanan Darah
:
120/90 mmHg (persentil >90)
Denyut Nadi
:
84 kali/menit
Pernafasan
:
24 kali/menit
Suhu
:
36,8 oC
Kulit
:
Turgor cepat kembali, kelembaban cukup
Kepala
:
Mesosefali, UUB menutup, UUK menutup.
42
Mata
:
Edema palpebrae (+/+), konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), produksi air mata cukup, diameter 3mm/3 mm
Telinga
:
Simetris, sekret (-/-), serumen minimal
Hidung
:
Simetris, PCH (-/-)sekret minimal
Mulut
:
Simetris, mukosa bibir basah
Thorak/paru
:
Simetris, Retraksi (-), Suara nafas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
:
S1 dan S2 tunggal, bising (-)
Abdomen
:
Supel, hepar:lien:ginjal tidak teraba, masa tidak ada, nyeri tekan suprapubik (+).
Ekstremitas
:
Akral hangat, edem tidak ada, parese tidak ada
Susunan saraf
:
Nervi kraniales III-VII dalam batas normal
Genitalia
:
Laki-laki, tidak ada kelainan
Anus
:
Ada, tidak ada kelainan
VI. DIAGNOSIS 1. Diagnosa banding
: I. GNAPS II. SN III. Glomerulopati IgA
2. Diagnosa kerja :
Glomerulonefritis post infeksi Streptococcus
3. Status gizi
CDC 2000 = 25/29 X 100% =
:
malnutrition) BB/U = -2
View more...
Comments