Makalah KWU Buku Rich Dad Poor Dad (Kelompok 4) (2)

February 25, 2019 | Author: Yusrona RA | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Makalah KWU Buku Rich Dad Poor Dad (Kelompok 4) (2)...

Description

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN Ringkasan Buku Rich Dad Poor Dad (BAB 4 : Sejarah Pajak dan Kekuatan Korporasi)

Disusun Oleh: Kelompok 4 1. Yusrona Rizka Alifiyah

(15030174028) (15030174028)

2. Ilma Kamilina

(15030174039) (15030174039)

3. Maria Aggriani Rudin

(150301740 52)

4. Anam Brammanto S. P.

(15030174056) (15030174056)

5. Anggun Vita Loka

(16030174026) (16030174026)

DosenPengampu Dr. Janet Trineke Manoy, M.Pd.

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA 2017

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala restu Nya, kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Dalam laporan ini akan kami jelaskan tentang buku  Rich

Dad Poor Dad

subbab 4

yang berjudul “Sejarah Pajak dan Kekuatan Korporasi” Korporasi ” untuk memenuhi tugas mata kuliah “Kewirausahaan”. Kami mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dr. Janet TrinekeManoy, M.Pd. selaku dosen pengajar. 2. Orang tua kami yang selalu selal u mendoakan dan mendukung kami. 3. Dan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas. Seperti pepatah mengatakan “tiada gading yang tak retak”. Karena kete rbatasan  pengetahuan, kami menyadari bahwa laporan ini belum sempurna. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan laporan kami. Semoga laporan ini bermanfaat serta dapat memperluas wawasan kita semua. Terima kasih.

Surabaya, 9 September 2017

Penulis

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................. .......................ii DAFTAR ISI ........................................ .............................................................. ............................................. ............................................. ....................................... ................. iii BAB I LATAR BELAKANG ........................................... ................................................................. ............................................ ........................... ..... 4 BAB II RINGKASAN BUKU ..................................................... ........................................................................... ...................................... ................ 5 BAB III PENUTUP ..................................... ........................................................... ............................................ ............................................. ........................... .... 9 DAFTAR PUSTAKA ............................................. ................................................................... ............................................ ........................................... .....................10

iii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pajak adalah pungutan wajib yang dibayar rakyat untuk negara dan akan digunakan untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat umum. Namun sebagian kalangan berpendapat bahwa pajak itu adalah beban. Terutama bagi orang miskin dan kelas menengah, sedangkan orang kaya juga menginginkan pajak diminimalkan. Hal inilah yang menjadi sebab kenapa pajak memberikan pandangan yang berbeda-beda dari kalangan yang berbeda. Pembayar pajak tidak merasakan kebermanfaatan pajak secara langsung, karena pajak memang untuk kepentingan umum bukan pribadi. Maka dari itu, orang kaya menggunakan korporasi sebagai penyelamat keuangan mereka. Bagaimana pajak itu berasal dan apa kaitannya dengan korporasi akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini.

4

BAB II RINGKASAN BUKU

Bab Empat : Sejarah Pajak dan Kekuatan Korporasi

Cerita Robin Hood yang merampok orang kaya dan memberikannya kepada orang miskin, membuat orang miskin dan kelas menengah merasa sakit. Alasan kelas menengah dikenai pajak yang sangat berat adalah cita-cita Robin Hood. Namun nyatanya orang kaya tidak dikenai pajak. Justru kelas menengah, terutama kelas menengah berpendidikan yang berpenghasilan tinggilah yang membayar untuk orang miskin. Pada mulanya Amerika dan Ingrris tidak ada pajak. Terkadang ada pajak temporer untuk membiayai perang. Pada 1874, Inggris menjadikan pajak penghasilan sebagai retribusi permanen. Sedangkan di Amerika pada 1913, pajak penghasilan menjadi permanen dengan penerapan Amandemen ke-16 untuk Undang-undang. Ayah Kaya menjelaskan bahwa gagasan tentang pajak dibuat populer dan diterima oleh mayoritas, dengan cara memberitahu kepada orang miskin dan kelas menengah bahwa pajak diciptakan hanya untuk menghukum orang kaya. Karena itulah warga Negara memberikan suara untuk undang-undang pajak, dan pajak pun menjadi sah secara konstitusional. Namun pada kenyatannya pajak malah menghukum orang miskin dan kelas menengah. Ayah saya menjadi birokrat  pemerintah sedangkan Ayah Kaya seorang kapitalis. Mereka berdua mendapat  bayaran dan keberhasilannya diukur berdasarkan perilaku yang berlawanan. Ayah saya mendapat bayaran untuk membelanjakan uang dan menggaji orang. Semakin  banyak yang dia belanjakan dan semakin banyak orang yang digaji, perusahaannya menjadi semakin besar. Namun sebaliknya, di perusahaan Ayah Kaya, semakin sedikit orang yang dia gaji dan semakin dikit uang yang dibelanjakan, Ayah Kaya semakin dihormati oleh investor. Sebab itulah Ayah Kaya tidak menyukai  pemerintahan. Mereka punya tujuan yang berbeda dari kebanyakan pebisnis. Ayah Kaya berpendapat bahwa pegawai pemerintahan adalah sekumpulan  pencuri yang malas. Sementara Ayah Miskin berpendapat, orang kaya itu bajingan rakus yang seharusnya membayar pajak lebih besar. Karena khalayak percaya pada teori ekonomi Robin Hood: Mengambil dari orang kaya dan memberikannya pada orang lain. Masalahnya nafsu pemerintah akan uang begitu besar sehingga dalam waktu singkat pajak juga dipungut dari kelas menengah, dan orang miskin. 5

Orang kaya memiliki pengetahuan tentang korporasi, untuk membatasi risiko terhadap asset dan untuk menaruh uang mereka. Korporasi menggaji orang untuk  berlayar ke “Dunia Baru” Baru”  guna mencari harta. Jika kapal hilang awak kapal kehilangan nyawa, tapi orang kaya, hanya sebatas kehilangan uang yang mereka investasikan untuk pelayaran tersebut. Kekuatan korporasi memberikan keuntungan besar bagi orang kaya. Karena itulah, filosofi kapitalis lebih masuk akal secara keuangan, sedangkan kaum sosialis kurang memiliki pendidikan keuangan. Orang kaya mengakali kaum intelektual agar  pajak juga dipungut dari kelas menengah. men engah. Kapitalis Kapita lis sejati menggunakan pengetahuan keuangan untuk menemukan cara agar lolos dari pajak, yaitu dengan kembali ke  perlindungan korporasi. Dengan korporasi, kekayaan orang or ang kaya ka ya dilindungi dan tarif  pajak penghasilan korporasi lebih kecil daripada tarif pajak penghasilan individu. Orang kaya bereaksi setiap ada yang berusaha menghukum mereka. Mereka memiliki uang, kekuatan, dan keinginan untuk mengubah segala sesuatu. Mereka menyewa  pengacara dan akuntan, serta mendesak para politikus untuk mengubah hukum agar  pajak mereka diminimalkan. Kitab Undang-Undang Perpajakan Amerika Serikat juga mengizinkan caracara lain untuk menghemat pajak. Sebagian besar cara ini tersedia bagi siapa pun, tapi orang kayalah yang biasanya mencarinya karena mereka mengurusi bisnis mereka. Sedangkan orang miskin dan menengah membiarkan jarum pemerintah menusuk lengan mereka dan mengisap darah mereka dikarenakan rasa takut terhadap  pemerintah. Perbandingan akan keduanya ialah Ayah miskin tidak pernah melawan dan Ayah Kaya juga tidak, hanya saja Ayah Kaya bermain lebih cerdik dan dia melakukan lewat korporasi-rahasia terbesar orang kaya. Ayah kaya memberikan pelajaran pertama pada anak sembilan tahun dan selang beberapa tahun kemudian, Ayah Kaya mengingatkan dia bahwa pengetahuan adalah kekuatan. Maksudnya yaitu dengan adanya uang, maka datang kekuatan lebih  besar yang menuntut pengetahuan yang benar untuk menjaga dan melipat gandakannya, sehingga tanpa adanya pengetahuan maka dunia akan mempermainkan anda. Ayah kaya selalu mengingatkan bahwa penggertak terbesar adalah petugas  pajak bukannya atasan. Dengan adanya hal tersebut, pelajaran yang dapat diambil adalah membuat uang bekerja untuk Anda. Jika Anda bekerja untuk uang, Anda 6

menyerahkan kekuatan kekuatan itu kepada pemberi kerja. Sedangkan jika uang  bekerja untuk Anda, Anda yang yang akan memegang dan mengendalikan mengendalikan kekuatan itu. Ayah yang berpendidikan tinggi selalu mendorong untuk mencari pekerjaan yang baik pada korporasi yang kuat. Sedangkan Ayah Kaya menganjurkan untuk memiliki korporasi sendiri. Pengingat secara berkala dari Ayah Kayalah yang membuat dia mengambil jalan berbeda dengan memepertahankan gagasan memiliki  perusahaan sendiri. Walaupun dia tidak tahu bagaimana untuk melakukan hal tersebut, namun dia tidak ingin mengambil keputusan yang sama dengan orang lain. Sehingga keputusan tersebut merubah hidupnya. Banyak atasan yang enggan menasihati karyawan untuk memikirkan bisnis mereka sendiri. Karena merasa akan memberikan dampak buruk bagi bisnis atasan.  Namun bagi saya, memfokuskan diri pada bisnis saya sendiri dan mengembangkan aset menjadikan saya karyawan karyawan yang lebih baik karena saya sekaran memiliki tujuan. tujuan. Saya sangat ingin keluar keluar dari perangkap perangkap sebagai karyawan sehingga saya bekerja lebih keras lagi supaya bisa lebih banyak berinvestasi dalam real estate. Dalam waktu kurang dari tiga tahun saya mendapat penghasilan lebih besar dari korporasi kecil saya. Dalam waktu singkat, arus kas dari bisnis properti properti saya menjadi kuat. Hal itu dikarenakan pengetahuan keuangan yang kukuh dari pelajaran pelajaran ayah kaya. Saya mengingatkan orang bahwa IQ keuangan tersusun dari  pengetahuan tentang 4 bidang keahlian yang luas, yaitu : 1. Akuntansi 2. Investasi 3. Memahami pasar 4. Hukum

Keuntungan pajak

Korporasi bisa melakukan banyak hal yang tidak bisa dilakukan oleh karyawan, seperti membayar pengeluaran sebelum membayar pajak. Karyawan mendapat bayaran dan dikenai pajak. Mereka pun berusaha hidup dari apa yang tersisa. Korporasi mendapat bayaran, membelanjakan segala sesuatu yang yang dia bisa, dan dikenai pajak atas apa yang tersisa. Ini salah satu lubang pajak legal terbesar yang digunakan oleh orang kaya. 7

Perlindungan dari tuntutan hukum

Kita hidup dalam masyarakat yang gampang mengajukan tuntutan. Semua orang menginginkan sebagian milik anda. Orang kaya menyembunyikan sebagian kekayaan mereka menggunakan sarana-sarana seperti perusahaan dan dana perwalian untuk melindungi aset mereka dari debitur. Ketika orang menggugat orang kaya, mereka sering kali menemui lapisan perlindungan legal dan mendapati orang kaya tidak memiliki apapun. Orang miskin dan kelas menengah berusaha memiliki segala sesuatu dan kehilangan hal itu karena pemerintah atau sesama warga ingin menuntut orang kaya. IQ keuangan adalah sinergi dari banyak keterampilan dan bakat. Kombinasi empat keterampilan teknis membentuk dasar kecerdasan keuangan. Jika anda bercitacita menjadi kaya raya, kombinasi keterampilan-keterampilan itulah yang akan memperkuat kecerdasan keuangan anda. Ringkasannya: Pemilik

Bisnis

yang

Memiliki

Karyawan

yang

Bekerja

Perusahaan

Perusahaan

1. Mendapat bayaran

1. Mendapat bayaran

2. Membelanjakan

2. Membayar pajak

3. Membayar pajak

3. Membelanjakan

untuk

8

BAB III PENUTUP

Orang menengah/miskin membayar pajak lebih daripada orang kaya. Membayar pajak di sini bukan secara kauntitas karena tentu secara rasional orang kaya akan membayar pajak lebih banyak, namun yang di maksud adalah secara proporsional. Orang kaya tau bagaimana cara memanfaatkan pengurangan pajak dengan baik. Memiliki perusahaan sendiri salah satu cara untuk mengurangi pajak, dengan memiliki perusahaan biaya-biaya tertentu seperti perjalanan bisnis merupakan pengurangan  pajak, hal ini memungkinkan yang mengurangi pajak ke pemerintah. Sehingga dengan  penghasilan yang lebih besar orang kaya secara proporsional akan membayar pajak lebih sedikit dari orang menengah/miskin.

9

DAFTAR PUSTAKA

Robert T Kiyosaki dan Sharon L Lechter,  Rich

Dad Poor Dad ,

terj. Ratu Fortunata Rahmi

Puspahadi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004.

10

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF