Makalah Kristalografi Dan Mineralogi
November 22, 2018 | Author: Alham Bona | Category: N/A
Short Description
Download Makalah Kristalografi Dan Mineralogi...
Description
TUGAS MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
OLEH :
DHARMAWAN 093 2011 0110
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2012
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
1
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahnatullahi Wabarakatu Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah swt, atas limpahan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, terutama kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah kristalografi dan mineralogy ini
dengan
lancar. Penulisan makalah ini bertujuan bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yag diberikan oleh asisten laboratorium batuan dan dinamis. makalah ini ditulis berdasarkan pembahasan yang diberikan oleh asisten laboratorium tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada para asisten yang telah membimbing membimbing dan memberi arahan dalam penulisan laporan ini, juga kepada rekan-rekan rekan rekan yang telah membantu menyelesaikannya makalah ini.
Penulis berharap dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua dalam hal ini menambah wawasan kita me mengenai kristalografi dan mineralogi , terkhusus bagi penulis. makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar penulisan kedepannya akan lebih baik
Makassar, 18 Mei 2012
Penulis is
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
2
DAFTAR ISI
LEMBAR SAMPUL …………………………………………………… KATA PENGANTAR …………………………………………………. iii DAFTAR ISI …………………………………………………………… iv DAFTAR GAMBAR……………………………………………………..v BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………..vi 1.1. Latar belakang………………………………………………………...vi 1.2. Maksud aksud dan tujuan…………………………………………………… vi BAB II. PEMBAHASAN………………………………………………...1 2.1. Sistem Kristal isometric, tetragonal,heksagonal dan trigonal………...1 2.2. Sistem Kristal orthorombik,monoklin,triklin………………………....7 2.3. Identifikasi mineral native elemen dan sulfida……………………....11 2.4. Identifikasi mineral halide,oksida,karbonat,sulfat,fospat dan Mineraloids……………………………………………………....13 2.5. Identifakasi mineral silikat…………………………………………...14 2.6. Identifikasi mineral mineral ekonomis……………………………….16 BAB III PENUTUP…………………………………………………...…42 NUTUP…………………………………………………...…42 3.1. Kesimpulan…………………………………………………………...42 3.2. Saran………………………………………………………………….45
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
3
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………....46
DAFTAR GAMABAR
Gambar 1: contoh system Kristal isometik mineral fluorit…………………2 Gambar 2: system Kristal Kristal tetragonal pada mineral wulfenite………………4 Gambar 3 : system Kristal thexagonal pada mineral vanadinit …………..6 Gambar 4 : system Kristal trigonal pada mineral kalsit……………………6 Gambar 5 : system Kristal orthorombik pada mineral olovin……………..8 Gambar 6 : system ystem Kristal monoklin pada pada mineral biotit………………….9 Gambar 7 : system Kristal triklin pada mineral rodokrosit……………….10 Gambar 8 :
Mineral Sulfida,a.Pyrite,b. Sulfida,a.Pyrite,b. Chalcocite……………………...12
Gambar 9 : proses penambangan emas dan bijih besi……………………13 Gambar 10 : Cara penambangan open pit…………………………………….34
Gambar 11 : Cara penambangan open cast………………………………35
Gambar 12 : Cara penambangan sude hill type………………………….36 Gambar 13 : Cara penambangan strip mine……………………………..38 Gambar 14 : Cara penambangan semprot..………………………………39 semprot..………………………………39
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
4
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam geologi, pemahaman dasar mengenai kristal dan mineral merupakan dasar yang harus dikuasai sebelum mempelajari cabang ilmu yang lainnya, karena kristal dan mineral merupakan komponen terkecil dari m materi bumi (earth material). material). Pada pembahasan mata acara ini adalah salah satu usaha Jurusan Teknik pertambangan untuk mempersiapkan sumberdaya manusia yang memiliki dasar-dasar dasar dasar geologi khususnya kristalografi mineralogi yang kuat sehingga sehing mudah memahami ilmu-limu limu geologi yang lainnya. Dalam pembahasan mata acara ini akan dijelaskan tentang definisi, ciri ciriciri/sifat kristal dan mineral, kristalografi bentuk luar dan orde internal, kimia kristal, mineralogi fisik dan kimia, sistematika mineralogi, mineral ddalam batuan, genesa dan asosiasi mineral, mineral ekonomi .
1.2 Maksud dan tujuan
1. Pada kristalografi Agar kita dapat mengetahui tentang sifat sifat-sifat geometri dari kristal terutama perkembangan, pertumbuhan, kenampakan bentuk luar, struktur dalam (internal),system-sistem (internal),sy kristal dan sifat-sifat sifat fisis lainnya. 2. Sedangkan pada mineralogy,agar kita dapat mengetahui tentang mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, antara lain mempelajari sifat-sifat sifat sifat fisik dan kimia, cara terdapatnya, cara terjadinya dan kegunaannya.
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sistem Kristal Isometrik,Tetragonal,Hexagonal,Trigonal 2.1.1 Sistem Reguler Cubic = Isometric = Tesseral = Tessular) Sistem ini juga disebut sistem kristal regular, atau dikenal pula dengan sistem kristal kubus atau kubik. Jumlah sumbu kristalnya ada 3 dan saling tegak lurus satu dengan yang lainnya. Dengan perbandingan panjang yang sama untuk masing-masing masing sumbunya. Pada kondisi sebenarnya, sebenarnya, sistem kristal Isometrik memiliki axial ratio (perbandingan sumbu umbu a = b = c, yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b dan sama dengan sumbu c. Dan juga memiliki sudut kristalografi α = β = γ = 90˚. Hal ini berarti, pada sistem ini, semua sudut kristalnya ( α , β dan γ ) tegak lurus satu sama lain (90˚). (90 Ketentuan : Sumbu a = b = c Sudut α = β = γ = 90° Karena Sb a = Sb b = Sb c Disebut juga Sb a
Cara Menggambar : a= ^ b- = 30° a:b:c=1:3:6
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
6
Sistem isometrik dibagi menjadi 5 Kelas :
Tetaoidal
Gyroida
Diploida
Hextetrahedral
Hexoctahedral Beberapa eberapa contoh mineral dengan system kristal Isometrik ini adalah gold, pyrite, galena, halite, Fluorite (Pellant, chris: 1992)
Gambar 1: contoh system Kristal isometik mineral fluorit I.2.2 Sistem Tetragonal (Quadratic) Sama dengan system Isometrik, Isometrik, sistem kristal ini mempunyai 3 sumbu kristal yang masing-masing masing saling tegak lurus. Sumbu a dan b mempunyai satuan panjang sama. Sedangkan sumbu c berlainan, dapat lebih panjang atau lebih pendek. Tapi pada umumnya lebih panjang.Pada kondisi sebenarnya sebenarnya, Tetragonal memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a = b ≠ c , yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b tapi tidak sama dengan sumbu c. Dan juga memiliki sudut
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
7
kristalografi α = β = γ = 90˚. Hal ini berarti, pada sistem ini, semua sudut kristalografinya ografinya ( α , β dan γ ) tegak lurus satu sama lain (90˚).
Ketentuan : Sb a = b ≠ c Sudut α = β = γ = 90° Karena Sb a = Sb b disebut juga Sb a Sb c bisa lebih panjang atau lebih pendek dari atau b. Sb c lebih panjang dari Sb a dan Sb b disebut bnetuk Columnar olumnar (Panjang), sumbu c lebih pendek dari sumbu a b disebut bnetuk stout (gemuk
Cara Menggambar : a= ^ b- = 30° a:b:c=1:3:6
Sistem tetragonal dibagi menjadi 7 kelas:
Piramid
Bipiramid
Bisfenoid
Trapezohedral
Ditetragonal Piramid
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
8
Skalenohedral edral
Ditetragonal Bipiramid
Beberapa contoh mineral dengan sistem kristal Tetragonal ini adalah rutil, autunite, pyrolusite, Leucite, scapolite (Pellant, Chris: 1992)
Gambar 2: system Kristal tetragonal pada mineral wulfenite 2.2.3
Sistem Kristal Hexagonal
Sistem ini mempunyai empat sumbu kristal, dimana sumbu c tegak lurus terhadap ketiga sumbu yang lain. Sumbu a, b,dan d masing masingmasing saling membentuk sudut 120O satu terhadap yang lain .Sumbu a, b, dan d mempunyai panjang yang sama. Sedangkan panjang c bberbeda, dapat lebih panjang atau lebih pendek (umumnya lebih panjang). Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Hexagonal memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a = b = d ≠ c , yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b dan sama dengan sumbu d, tapi tidak sama dengan sumbu c. Dan juga memiliki sudut kristalografi α = β = 90˚ ; γ = 120˚. Hal ini berarti, pada sistem ini, sudut α dan β saling tegak lurus dan membentuk sudut 120˚˚ terhadap sumbu γ
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
9
Ketentuan : Ada 4 sumbu yaitu a,b.c,d Sumbu a= b= d≠ c Sudut : ߚ 1= ߚ 2= ߚ3=90o Sudut : y1=y2=y3=120o Sb a, b dan d terletak dalam bidang horizontal dan membentuk sud sudut 60o. Sb c dapat lebih panjang atau lebih pendek dari Sb a.
Cara penggambaran : ∟a+/b- = 17o ∟b+/d- = 39o b:d:c =3:1:6
Sistem ini dibagi menjadi 7:
Hexagonal Piramid
Hexagonal Bipramid
Dihexagonal Piramid
Dihexagonal Bipiramid
Trigonal Bipiramid
Ditrigonal Bipiramid
Hexagonal Trapezohedral
Beberapa contoh mineral dengan sistem kristal Hexagonal ini adalah quartz, corundum, hematite, calcite, dolomite, apatite. (Mondadori, Arlondo. 1977)
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
10
Gambar 3 : system Kristal thexagonal pada mineral vanadinit 2.1.4 System kristal trigonal Jika kita membaca beberapa referensi luar, sistem ini mempunyai nama lain yaitu Rhombohedral, selain itu beberapa ahli memasukkan sistem ini kedalam sistem kristal Hexagonal. Demikian pula cara penggambarannya penggambarannya juga sama. Perbedaannya, bila pada sistem Trigonal setelah terbentuk bidang dasar, yang terbentuk segienam, kemudian dibentuk segitiga dengan menghubungkan dua titik sudut yang melewati satu titik sudutnya. Ketentuan : Sumbu a= b= d≠ c Sudut : ߚ 1= ߚ 2= ߚ3=90o Sudut : y1=y2=y3=120o cara menggambar : Sama dengan system hexagonal, perbedaannya hanya pada sumbu c bernilai 3 .penarikan Sb a dengan system hexagonal.
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
11
Gambar 4 : system Kristal trigonal pada mineral kalsit
Sistem ini dibagi ibagi menjadi 5 kelas:
Trigonal piramid
Trigonal Trapezohedral
Ditrigonal Piramid
Ditrigonal Skalenohedral
Rombohedral
2.2 Sistem Kristal Ortorombik,Monoklin,Triklin 2.2.1 sistem Kristal orthorombik Sistem ini disebut juga sistem Rhombis dan mempunyai 3 sumbu simetri kristal yang saling tegak lurus satu dengan yang lainnya. Ketiga sumbu tersebut mempunyai panjang yang berbeda. Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Orthorhombik memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a ≠ b ≠ c , yang artinya panjang sumbu sumbusumbunya tidak ada yang
Ketentuan : Sumbu a ≠ b ≠ c Sumbu α = β = γ = 90o Sb c adalah sumbu terpanjang ,Sb a adalah sum sumbu terpendek. Sb a disebut Sb brachy Sb b disebut Sb Macro
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
12
Sb c disebut Sb basal
Cara penggambaran : ∟a+/ b- = 30o a:b:c=1:4:6
Gambar 5 : system Kristal orthorombik pada mineral olovin Sistem ini dibagi menjadi 3 kelas:
Bisfenoid
Piramid
Bipiramid
2.2.2 Sistem Kristal Monoklin Monoklin artinya hanya mempunyai satu sumbu yang miring dari tiga sumbu yang dimilikinya. Sumbu a tegak lurus terhadap sumbu n; n tegak lurus terhadap sumbu c, tetapi sumbu c tidak tegak lurus terhadap sumbu a. Ketiga sumbu tersebut mempunyai panjang yang tidak sama, umumnya sumbu c yang paling panjang dan sumbu b paling pendek.
Ketentuan : Sumbu a ≠ b ≠ c
Sudut α = γ = 90° β ≠ 90° Sb a diebut Sb Clino
Sb b disebut Sb Ortho
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
13
Sb c disebut Sb Basal/Vertikal Cara Menggambar : a+ ^ b- = 45° a : b : c sembarang Sb c adalah sumbu terpanjang Sb a adalah sumbu terpendek Sistem Monoklin dibagi menjadi 3 kelas: ke
Sfenoid
Doma
Prisma Beberapa contoh mineral denga sistem kristal Orthorhombik ini adalah stibnite, chrysoberyl, aragonite dan witherite (Pellant, chris. 1992)
Gambar 6 : system Kristal monoklin pada mineral biotit 2.2.3 Sistem Kristal Triklin Sistem ini mempunyai 3 sumbu simetri yang satu dengan yang lainnya tidak saling tegak lurus. Demikian juga panjang masing-masing masing masing sumbu tidak sama. Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Triklin memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a ≠ b ≠ c , yang artinya panjang sumbu sumbu-sumbunya tidak ada yang sama panjang atau berbeda satu sama lain. Dan juga
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
14
memiliki sudut kristalografi α = β ≠ γ ≠ 90˚. Hal ini ini berarti, pada system ini, sudut α, β dan γ tidak saling tegak lurus satu dengan yang lainnya.
Ketentuan : Sumbu a ≠ b ≠ c Sudut α = γ = 90° β = 90° Semua Sb a, b, c saling berpotongan dan membuat sudut miring tidak sama besar. Sb a disebut Sb Brachy Sb b disebut Sb Macro Sb c disebut Sb Basal/Vertikal Cara Menggambar : a+ ^ b- = 45° b+ ^ c- = 80°
Gambar 7 : system Kristal triklin pada mineral rodokrosit.
Sistem ini dibagi menjadi 2 kelas:
Pedial DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
15
Pinakoidal
2.3 Identifikasi Mineral Native Eleman E Dan Mineral Sulfada 2.3.1 Native Element (Unsur Murni) Native element atau unsur murni ini adalah kelas mineral yang dicirikan dengan hanya memiliki satu unsur atau komposisi kimia saja. Mineral pada kelas ini tidak mengandung unsur lain selain unsur unsur pembentuk utamanya. Pada umumnya sifat dalam (tenacity) mineralnya adalah malleable yang jika ditempa dengan palu akan menjadi pipih, atau ductile yang jika ditarik akan dapat memanjang, namun tidak akan kembali lagi seperti semula jika dilepaskan. Kelas mineral native element ini terdiri dari dua bagian umum. ¨ Metal dan element intermetalic (logam). Contohnya emas, perak, dan tembaga. ¨ Semimetal dan non metal (bukan logam). Contohnya antimony, bismuth, graphite dan sulfur. Sistem kristal pada native element element dapat dibahgi menjadi tiga berdasarkan sifat mineral itu sendiri. Bila logam, seperti emas, perak dan tembaga, maka sistem kristalnya adalah isometrik. Jika bersifat semilogam, seperti arsenic dan bismuth, maka sistem kristalnya adalah hexagonal. Dan jika unsur mineral tersebut non-logam, non logam, sistem kristalnya dapat berbeda berbeda-beda, seperti sulfur sistem kristalnya orthorhombic, intan sistem kristalnya isometric, dan graphite sistem kristalnya adalah hexagonal. Pada umumnya, berat jenis dari mineral-mineral mineral ini tinggi, kisarannya sekitar 6. Dalam grup native element ini juga termasuk natural alloys, seperti electrum, phosphides, silicides, nitrides dan carbides.
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
16
2.3.2 Mineral Sulfida Kelas mineral sulfida atau dikenal juga dengan nama sulfosalt ini terbentuk ntuk dari kombinasi antara unsur tertentu dengan sulfur (belerang). Pada umumnya unsure utamanya adalah logam (metal). Pembentukan mineral kelas ini pada umumnya terbentuk disekitar wilayah gunung api yang memiliki kandungan sulfur yang tinggi. Proses min mineralisasinya terjadi pada tempat--tempat tempat keluarnya atau sumber sulfur. Unsur utama yang bercampur dengan sulfur tersebut berasal dari magma, kemudian terkontaminasi oleh sulfur yang ada disekitarnya. Pembentukan mineralnya biasanya terjadi dibawah kondisi air ir tempat terendapnya unsur sulfur. Proses tersebut biasanya dikenal sebagai alterasi mineral dengan sifat pembentukan yang terkait dengan hidrotermal (air panas). Mineral kelas sulfida ini juga termasuk mineral-mineral mineral mineral pembentuk bijih (ores). Dan oleh karena rena itu, mineral-mineral mineral mineral sulfida memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Khususnya karena unsur utamanya umumnya adalah logam. Pada industri
logam,
mineral mineral mineral-mineral
sulfides
tersebut
akan
diproses
untuk
memisahkan unsur logam dari sulfurnya. Beberapa penciri penciri kelas mineral ini adalah memiliki kilap logam karena unsur utamanya umumnya logam, berat jenis yang tinggi dan memiliki tingkat atau nilai kekerasan yang rendah. Hal tersebut berkaitan dengan unsur pembentuknya yang bersifat logam. Beberapa contoh mineral mineral sulfides yang terkenal adalah pyrite (FeS3), Chalcocite (Cu2S), Galena (PbS), sphalerite (ZnS) dan proustite (Ag3AsS3). Dan termasuk juga didalamnya selenides,
tellurides, arsenides,
antimonides,
bismuthinides dan juga sulfosalt
b. a.
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
17
Gambar 8 :
Mineral Sulfida,a.Pyrite,b. Chalcocite
2.4 Pendeskrisian Mineral Oksida,Carbonat,Sulfat,Fosfat 2.4.1 Mineral Oksida dan Hidroksida Mineral oksida dan hidroksida ini merupakan mineral yang terbentuk dari kombinasi unsur tertentu dengan gugus anion oksida oksida (O) dan gugus hidroksil hidroksida (OH atau H). Mineral oksida terbentuk sebagai akibat persenyawaan langsung antara oksigen dan unsur tertentu. Susunannya lebih sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat kecuali sulfida. Unsur yang paling utama dalam oksida adalah besi, chrome, mangan, timah dan aluminium. Beberapa mineral oksida yang paling umum adalah “es” (H2O), korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3) dan kassiterit (SnO2). Seperti mineral oksida, mineral hidroksida terbentuk akibat pencampuran atau persenyawaan unsur-unsur unsur unsur tertentu dengan hidroksida (OH). Reaksi pembentukannya dapat juga terkait dengan pengikatan dengan air. Sama seperti oksida, pada mineral hidroksida, hidroksida, unsur utamanya pada umumnya adalah unsur unsurunsur logam. Beberapa contoh mineral hidroksida adalah goethit (FeOOH) dan limonite (Fe2O3.H2O).
2.4.2 Mineral Carbonat (CO3) Merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-, dan disebut “karbonat”, umpamanya persenyawaan persenyawaan dengan Ca dinamakan “kalsium karbonat”, CaCO3 dikenal sebagai mineral “kalsit”. Mineral ini merupakan susunan utama yang membentuk batuan sedimen.
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
18
Carbonat terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan bangkai plankton. Carbonat juga terbentuk pada daerah daerah evaporitic dan pada daerah karst yang membentuk gua (caves), stalaktit, dan stalagmite. Dalam kelas carbonat ini juga termasuk nitrat (NO3) dan juga Borat (BO3). Carbonat, nitrat dan borat memiliki kombinasi antara logam atau semilogam dengan anion yang kompleks dari senyawa-senyawa senyawa tersebut (CO3, NO3, dan BO3). Beberapa contoh mineral yang termasuk kedalam kelas carbonat ini adalah dolomite (CaMg(CO3)2, calcite (CaCO3), dan magnesite (MgCO3). Dan contoh mineral
nitrat
dan
borat
adalah
niter
(NaNO3)
dan
borak
(Na2B4O5(OH)4.8H2O). 2.4.33 Mineral Sulfat (SO4) Sulfat terdiri dari anion sulfat (SO42-). Mineral sulfat adalah kombinasi logam dengan anion sufat tersebut. Pembentukan mineral sulfat biasanya terjadi pada daerah evaporitik (penguapan) yang tinggi kadar kadar airnya, kemudian perlahan perlahanlahan menguap sehingga formasi sulfat dan halida berinteraksi. Pada kelas sulfat termasuk juga mineral-mineral mineral mineral molibdat, kromat, dan tungstat. Dan sama seperti sulfat, mineral-mineral mineral mineral tersebut juga terbentuk dari kombinasi logam am dengan anion-anionnya anion masing-masing. Contoh-contoh contoh mineral yang termasuk kedalam kelas ini adalah anhydrite (calcium sulfate), Celestine (strontium sulfate), barite (barium sulfate), dan gypsum (hydrated calcium sulfate). Juga termasuk didalamnya minera mineral chromate, molybdate, selenate, sulfite, tellurate serta mineral tungstate. 2.5 IDENTIFIKASI MINERAL SILIKAT Silika, juga disebut Silicon Dioxide, gabungan dari dua unsur yang paling melimpah, silikon kerak bumi dan oksigen, SiO2. Massa kerak bumi adalah 59 DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
19
persen silika, konstituen utama lebih dari 95 persen dari batuan diketahui. Silika memiliki tiga varietas utama kristal: kuarsa (sejauh ini paling banyak), tridimit, dan kristobalit. varietas lainnya termasuk coesite, keatite, dan lechatelierite. Pasi Pasir Silika digunakan dalam bangunan dan jalan dalam bentuk semen portland, beton, dan mortir, serta batu pasir. Silika juga digunakan dalam grinding dan polishing kaca dan batu dalam cetakan pengecoran. cetakan pengecoran.Kelompok Mineral Silikat:Kelompok mineral mineral silikat dibagi lagi menjadi 11 kelompok, yaitu:1) Struktur Kristal Silikat Lempeng yang masuk kelompok Mineral Liat:Beberapa mineral yang termasuk dalam mineral silikat dengan struktur kristal silikat lempengkelompok
mineral
liat
adalah:(1.1)
Mineral
Liat
Kaolinit
{Si4Al4O10(OH)4}(1.2) Mineral Liat Vermikulit {AlMg5(OH)12(Al2Si6)}(1.3) Mineral Liat Klorit {AlMg5O20(OH)4}(1.4) Mineral Liat MontmorillonitKaolinit Vermikulit2) Struktur Kristal Silikat Lempeng yang masuk kelompok Mika:Beberapa mineral yangg
termasuk
lempengkelompok
dalam
mineral mika
silikat
dengan
adalah:(2.1)
struktur
kristal
Mineral
silikat
Muskovit
{K2Al2Si6Al4O20(OH)4}. Mineral Biotit {K2Al2Si6(Fe++,Mg)6.O20(OH)4} Muskovit Struktur Kristal Silikat Lempeng yang masuk kelompok Serpentin: Serpentin:Mineral yang termasuk dalam mineral silikat dengan struktur kristal silikat lempengkelompok serpentin adalah:(3.1) Mineral Serpentin {Mg3Si2O5(OH)4} Struktur Kristal Silikat Kerangka Feldspar:Beberapa mineral yang termasuk dalam mineral silikat dengan struktur ktur kristal silikatkerangka feldsfar adalah Mineral Alkali Feldspar {(Na,K)2O.Al2O3.6SiO2}(4.2)MineralPlagioklas(Na2O.Al2O3.6SiO2)Plagioklas 5) Struktur Kristal Silikat Rantai Kelompok Piroksin:Beberapa mineral yang termasuk dalam mineral silikat dengan struktur struktur kristal silikat rantaikelompok piroksin
adalah:
Mineral
Enstatit
(MgO.SiO2)(5.2)
Mineral
Hipersten
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
20
{(Mg,Fe)O.SiO2}(5.3) Mineral Diopsit (CaO.MgO.2SiO2)(5.4) Mineral Augit {CaO.2(Mg,Fe)O.(Al,Fe)2O3.3SiO2}Diopsit Ensatit
Struktur Kristal Silikat Rantai Rantai Kelompok Amfibol:Beberapa mineral yang termasuk dalam mineral silikat dengan struktur kristal silikat rantaikelompok amfibol
adalah:(6.1)
Mineral
Hornblende{Ca3Na2(Mg,Fe)8(Al.Fe)4.Si14O44 (OH)4}(6.2) Mineral Termolit{2CaO.5(Mg,Fe)O.8SiO2.H2O}Hornblen Termolit{2CaO.5(Mg,Fe)O.8SiO2.H2O}Hornblende7)
Struktur
Kristal
Silikat Kelompok Olivin:Beberapa mineral yang termasuk dalam mineral silikat dengan struktur kristal silikatkelompok olivin adalah:(7.1) Mineral Olivin
{2(Mg,Fe)O.SiO2}(7.2)
Mineral
Titanit
(CaO.SiO2.TiO2)(7.3)
Mineral Tormalin (Na2O.8FeO.8Al2O3.4B2O3.16SiO2.5H2O)(7.4) (Na2O.8FeO.8Al2O3.4B2O3.16SiO2.5H2O)(7.4) Mineral Sirkon (ZrO2.SiO2)Titanit ZirkonOlivin Tormalin
2.6 ASOSIASI MINERAL EKONOMIS Mineral yang bernilai ekonomi dapat diklasifikasikan sebagai logam atau non logam. Mineral logam adalah mereka dari yang logam ber berharga (misalnya besi, tembaga) dapat diekstraksi untuk penggunaan komersial. Logam yang dianggap geokimia melimpah terjadi pada kelimpahan kerak dari 0,1 persen atau DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
21
lebih (misalnya besi, aluminium, mangan, magnesium, titanium). Logam yang dianggap geokimiaa langka terjadi pada kelimpahan kerak kurang dari 0,1 persen (misalnya nikel, tembaga, seng, logam platina). Beberapa mineral logam penting adalah: hematit (sumber zat besi), bauksit (sumber aluminium), sfalerit (sumber seng) dan galena (sumber utama). u Mineral logam kadang-kadang kadang tapi jarang terjadi sebagai elemen tunggal (emas asli misalnya atau tembaga). Mineral bukan logam berharga, tidak untuk logam yang dikandungnya, tapi untuk sifat mereka sebagai senyawa kimia. Karena mereka biasanya digun digunakan dalam industri, mereka juga sering disebut sebagai mineral industri. Mereka diklasifikasikan menurut penggunaan mereka. Beberapa mineral industri digunakan sebagai ai sumber bahan kimia penting (misalnya garam karang untuk natrium klorida dan boraks untuk untuk Borat). Beberapa digunakan untuk bahan bangunan (misalnya gipsum untuk plester dan kaolin untuk batu bata). Lain digunakan untuk membuat pupuk (apatit misalnya untuk fosfat dan silvit untuk kalium). Yang lain digunakan sebagai abrasive (misalnya berlian dan corrundum). 2.6.1 Pemanfaatan Mineral Mineral tidak merata di kerak bumi. Bijih mineral ditemukan hanya dalam area yang relatif sedikit, karena membutuhkan set khusus keadaan untuk menciptakan mereka. Oleh karena itu, tanda-tanda tanda tanda dari endapan minera mineral sering kecil dan sulit untuk mengenali. Menemukan deposito membutuhkan pengalaman dan pengetahuan. Ahli Geologi dapat mencari selama bertahun bertahun-tahun sebelum menemukan suatu endapan mineral ekonomi. Deposit ukuran, kandungan mineral, efisiensi ekstraksi, biaya biaya pengolahan dan nilai pasar dari mineral diproses merupakan faktor-faktor faktor yang menentukan apakah deposit mineral dapat menguntungkan dikembangkan. Sebagai contoh, ketika harga pasar tembaga meningkat secara signifikan pada 1970-an, 1970 an, beberapa deposito te tembaga marjinal atau kelas rendah tiba-tiba tiba menjadi tubuh bijih menguntungkan.
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
22
Setelah deposit mineral berpotensi menguntungkan berada, itu ditambang oleh salah satu dari beberapa teknik. Yang teknik yang digunakan tergantung pada jenis deposito dan apakah deposit dangkal dan dengan demikian cocok untuk pertambangan permukaan atau dalam dan sehingga membutuhkan sub sub-permukaan pertambangan. Permukaan teknik pertambangan mencakup: pertambangan terbuka, daerah jalur tambang, kontur jalur pertambangan dan pertambangan pertambangan hidrolik Open-pit mining melibatkan menggali lubang, besar bertingkat di dalam tanah untuk menghapus tubuh bijih dekat-permukaan.. dekat permukaan.. Teknik ini digunakan di pertambangan bijih tembaga di Arizona dan Utah dan tambang bijih besi di Minnesota. Wilayah pertambangan strip digunakan di daerah yang relatif datar. Para overburden dari tanah dan batuan akan dihapus dari parit besar untuk mengekspos tubuh bijih. Setelah mineral dihapus, parit tua diisi dan parit baru digali. Proses ini diulang sampai bijih tersedia te habis Kontur jalur pertambangan adalah teknik yang sama kecuali bahwa itu digunakan pada medan berbukit atau pegunungan.. Serangkaian teras dipotong ke sisi lereng, dengan tanah penutup dari setiap teras baru yang dibuang ke yang lama di bawah ini. Pertambangan hidrolik digunakan dalam tempat-tempat tempat seperti Amazon untuk mengekstrak emas dari lereng bukit. Powerfull, tekanan tinggi aliran air digunakan untuk ledakan pergi tanah dan batuan yang mengandung emas, yang kemudian dipisahkan dari limpasan tersebut. tersebut. Proses ini sangat merusak lingkungan, seperti bukit-bukit bukit bukit yang terkikis seluruh diri dan sungai menjadi tersumbat dengan sedimen. Jika lahan terkena salah satu teknik pertambangan permukaan tidak benar dipulihkan setelah penggunaannya, kemudian ia meninggalkan bekas luka tak sedap dipandang di darat dan sangat rentan terhadap erosi.
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
23
Beberapa deposit mineral yang terlalu dalam untuk ditambang permukaan dan karena itu membutuhkan metode penambangan sub-permukaan. permukaan. Dalam metode tradisional sub permukaan permukaan poros vertikal dalam digali dan terowongan digali horizontal keluar dari poros ke dalam tubuh bijih. Bijih akan dihapus dan diangkut ke permukaan. Tambang terdalam bawah permukaan tersebut (lebih dari 3500 m) di dunia terletak di cekungan Witwatersrand Afrika Selatan, di mana emas ditambang. Jenis pertambangan kurang mengganggu permukaan tanah dari pertambangan permukaan. Hal ini juga biasanya menghasilkan limbah yang lebih sedikit. Namun, itu lebih mahal dan lebih berbahaya daripada metode pertambangan permukaan. Bentuk baru dari pertambangan bawah permukaan dikenal sebagai in-situ pertambangan dirancang untuk hidup berdampingan dengan penggunaan lahan lainnya, seperti pertanian. Sebuah tambang di-situ di situ biasanya terdiri dari serangkaian sumur injeksi dan sumur pemulihan dibangun dengan asam asam-tahan beton dan casing polivinil klorida. Sebuah larutan asam lemah dipompa ke dalam tubuh bijih untuk melarutkan mineral. Kemudian, solusi logam kaya ditarik ke atas melalui sumur pemulihan untuk pengolahan di fasilitas fasilitas penyulingan. Metode ini digunakan untuk pertambangan pert in-situ situ bijih tembaga. Setelah bijih telah ditambang, harus diproses untuk mengekstrak logam murni. Proses untuk mengekstraksi logam meliputi peleburan, elektrowining dan pencucian tumpukan. Dalam persiapan rsiapan untuk proses peleburan, bijih dihancurkan dan dipekatkan dengan metode flotasi. Bijih terkonsentrasi dilebur dalam tungku peleburan di mana kotoran yang baik dibakar-off dibakar off gas atau dipisahkan sebagai terak cair. Langkah ini biasanya diulang beberapa kali untuk meningkatkan kemurnian dari logam. Untuk bijih metode elektrowining atau tambang tailing pertama tercuci dengan larutan asam lemah untuk menghapus logam yang diinginkan. Sebuah arus listrik dilewatkan melalui solusi dan logam murni dilapisi ke katoda starter yang terbuat dari logam yang sama. Tembaga dapat disempurnakan dari bijih oksida dengan metode ini. Selain itu, tembaga logam awalnya diproduksi dengan DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
24
metode peleburan dapat dimurnikan lebih lanjut dengan menggunakan prosedur elektrolitik serupa. Emas kadang-kadang kadang kadang diambil dari bijih dengan proses pencucian tumpukan. Setumpuk besar bijih hancur disemprotkan dengan larutan sianida. Sebagai solusinya merembes melalui bijih larut emas. Larutan tersebut kemudian dikumpulkan dan emas diekstrak dari dari itu. Semua metode penyulingan dapat merusak lingkungan. Smelter menghasilkan sejumlah besar polusi udara dalam bentuk sulfur dioksida yang menyebabkan hujan asam. Metode pencucian dapat mencemari sungai dengan bahan kimia beracun yang membunuh satwa li liar. Juga termasuk bijih besi. Biji atau bijih besi adalah cebakan yang digunakan untuk membuat besi gubal. Biji besi terdiri atas oksigen dan atom besi yang berikatan bersama dalam molekul. Besi esi sendiri biasanya didapatkan dalam bentuk magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3), goethit, goethit limonit atau siderit.. Bijih besi biasanya kaya akan besi oksida dan beragam dalam hal warna,, dari kelabu tua, kuning muda, ungu tua, hingga merah karat. Saat ini, cadangan biji besi nampak banyak, namun namun seiring dengan bertambahnya penggunaan besi secara eksponensial berkelanjutan, cadangan ini mulai berkurang, karena jumlahnya tetap. Sebagai contoh, Lester Brown dari Worldwatch Institute telah memperkirakan bahwa bijih besi bisa habis dalam waktu 64 tahun berdasarkan pada ekstrapolasi konservatif dari 2% pertumbuhan per tahun.
bjih besi batuan dan mineral dari mana logam besi dapat secara ekonomis diekstrak. Bijih-bijih bijih biasanya kaya oksida besi dan bervariasi dalam warn warna dari abu-abu abu gelap, kuning cerah, ungu dalam, menjadi merah berkarat. Besi itu sendiri biasanya ditemukan dalam bentuk magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3), goethite DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
25
(FeO (OH), limonit (FeO (OH) n (H2O). Atau siderite (FeCO3). Bijih membawa jumlah yang sangat at tinggi dari hematite atau magnetit (lebih besar dari besi ~ 60%) yang dikenal sebagai "bijih alami" atau "bijih pengiriman langsung", yang berarti mereka dapat diberi makan langsung ke pembuatan besi blast furnace. Sebagian besar cadangan bijih tersebut tersebut kini telah habis. Bijih besi adalah bahan baku yang digunakan untuk membuat pig iron, yang merupakan salah satu bahan baku utama untuk membuat baja. 98% dari bijih besi ditambang digunakan untuk membuat baja. [1] Memang, telah berpendapat bahwa bijih bes besi "yang lebih integral untuk ekonomi global daripada komoditas lainnya, kecuali mungkin minyak. Besi metalik hampir tidak dikenal di permukaan Bumi kecuali sebagai besi-nikel nikel paduan dari meteorit dan bentuk yang sangat jarang xenoliths mantel yang mendalam.. Meskipun zat besi adalah unsur yang paling berlimpah keempat dalam kerak bumi, yang terdiri dari sekitar 5%, sebagian besar terikat dalam mineral silikat atau karbonat lebih jarang. Hambatan termodinamika untuk memisahkan besi murni dari mineral-mineral mineral yang tangguh dan energi yang intensif, oleh karena itu semua sumber besi yang digunakan oleh industri manusia mengeksploitasi mineral oksida besi relatif jarang, bentuk utama yang digunakan sedang hematit. Sebelum revolusi industri, besi sebagian besar dip diperoleh dari goethite banyak tersedia atau bijih rawa, misalnya selama Revolusi Amerika dan perang-perang perang Napoleon. Masyarakat prasejarah digunakan laterit sebagai sumber bijih besi. Secara historis, banyak bijih besi dimanfaatkan oleh masyarakat industri telah elah ditambang dari deposit didominasi hematit dengan nilai lebih dari 60% Fe. Deposit ini biasanya disebut sebagai "bijih pengiriman langsung" atau "bijih alami". Peningkatan permintaan bijih besi, ditambah dengan menipisnya bermutu tinggi bijih hematit di di Amerika Serikat, setelah Perang Dunia II menyebabkan perkembangan tingkat rendah sumber bijih besi, terutama pemanfaatan taconite di Amerika Utara. Tingkat rendah sumber bijih besi umumnya memerlukan benefisiasi. Magnetit sering dimanfaatkan karena magne magnet, dan karenanya mudah dipisahkan dari mineral gangue dan mampu menghasilkan konsentrat bermutu tinggi dengan tingkat yang sangat rendah dari kotoran. Karena kepadatan yang tinggi relatif terhadap gangue hematit silikat terkait, benefisiasi DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
26
hematit
biasanyaa
melibatkan
kombinasi
dari
menghancurkan,
gravitasi
penggilingan, atau berat pemisahan media, dan flotasi buih silika. Salah satu metode bergantung pada melewati bijih ditumbuk halus di atas penangas larutan yang mengandung bentonit atau agen lainnya yang yang meningkatkan densitas dari solusi. Saat densitas larutan benar dikalibrasi, hematit akan tenggelam dan fragmen mineral silikat akan mengapung dan dapat dihapus. Metode penambangan bijih besi berbeda-beda berbeda beda menurut jenis bijih yang ditambang. Ada empat jeniss utama dari deposito bijih besi bekerja saat ini, tergantung pada mineralogi dan geologi dari deposito bijih. Ini adalah magnetit, titanomagnetite, hematit besar dan deposito ironstone pisolitic. Banded besi formasi Pelet taconite olahan seperti yang digunakan nakan dalam industri pembuatan baja, dengan Triwulan US ditampilkan untuk skala. Banded formasi besi (BIF) yang bermetamorfosis batuan sedimen terdiri dari mineral terutama zat besi dan silika tidur tipis (seperti kuarsa). Sekarang mineral besi mungkin sid siderit karbonat, tetapi mereka digunakan sebagai bijih besi mengandung oksida atau magnetit hematit [3]. Banded Besi formasi dikenal sebagai taconite di Amerika Utara.Pertambangan BIF melibatkan menghancurkan formasi kasar dan penyaringan, diikuti oleh kasar menghancurkan dan fine grinding untuk menumbuk bijih ke titik di mana magnetit mengkristal dan kuarsa cukup baik bahwa kuarsa yang tertinggal ketika bubuk yang dihasilkan lewat di bawah pemisah magnetik. Pertambangan melibatkan pergerakan jumlah besar bij bijih dan limbah. Sampah datang dalam dua bentuk, batuan di tambang (sampah) yang tidak bijih, dan mineral yang tidak diinginkan yang merupakan bagian intrinsik dari batuan bijih sendiri (gangue).Para sampah ditambang dan ditumpuk di tempat pembuangan sampah, dan gangue dipisahkan selama proses benefisiasi dan dibuang sebagai tailing. Tailing taconite sebagian besar kuarsa mineral, yang secara kimia inert. Bahan ini disimpan dalam jumlah besar, kolam menetap air diatur. Parameter ekonomi kunci untuk bijih magnetit magnetit menjadi ekonomi adalah kristalinitas dari magnetit, kelas besi dalam batuan induk BIF, dan unsur unsur-unsur kontaminan yang ada dalam magnetit konsentrat. Rasio ukuran dan strip dari
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
27
sumber daya magnetit yang paling tidak relevan karena BIF formasi dapat rratusan meter tebal, dengan ratusan kilometer mogok, dan dapat dengan mudah datang ke lebih dari 3.000 juta atau lebih, ton bijih yang terkandung. Nilai khas dari besi di mana pembentukan besi magnetit-banded magnetit banded menjadi bantalan ekonomi kira kira-kira 25% Fe, yang umumnya dapat menghasilkan pemulihan 33% sampai 40% dari magnetit berat, untuk menghasilkan lebih berkonsentrasi grading Fe 64% oleh berat badan. Besi magnetit berkonsentrasi bijih khas memiliki kurang dari 0,1% fosfor, silika 3-7% 7% dan kurang dari 3% aluminium. alum Ukuran butir dari magnetit dan derajat Percampuran dengan groundmass silika menentukan
ukuran
menggiling
batu
yang
harus
comminuted
untuk
memungkinkan pemisahan magnetik efisien untuk memberikan konsentrat magnetit yang tinggi kemurnian. Ini menentukan menentukan input energi yang dibutuhkan untuk menjalankan operasi penggilingan. Deposito magnetit umumnya paling BIF harus tanah untuk antara 32 dan 45 mikrometer untuk menghasilkan konsentrat magnetit silika rendah. Magnetit umumnya berkonsentrasi nilai lebih da dari Fe 63% berat dan fosfor biasanya rendah, aluminium rendah, titanium rendah dan silika yang rendah dan permintaan harga premium. Saat ini bijih besi magnetit (taconite) ditambang di Minnesota dan Michigan di Amerika Serikat, dan Kanada Timur. BIF bantalann magnetit saat ini ditambang secara luas di Brasil, yang mengekspor jumlah yang signifikan ke Asia, dan ada besi magnetit industri bijih baru lahir dan besar di Australia.
Pengiriman langsung (hematit) bijih Langsung pengiriman bijih besi (DSO) deposito (biasanya terdiri dari hematit) saat ini dieksploitasi di semua benua kecuali Antartika, dengan intensitas terbesar di Amerika Selatan, Australia dan Asia. Deposito besi bijih hematit paling besar bersumber dari besi formasi diubah terbalut dan akumulasi jarang jarang beku. Deposito DSO biasanya jarang daripada BIF magnetit-bantalan bantalan atau batuan lainnya yang membentuk sumber utama atau rock protolith, tetapi jauh lebih murah untuk tambang dan proses karena mereka DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
28
memerlukan benefisiasi kurang karena kandungan zat besi besi yang lebih tinggi. Namun, bijih DSO dapat mengandung konsentrasi signifikan lebih tinggi dari elemen penalti, biasanya yang lebih tinggi fosfor, kadar air (akumulasi sedimen terutama pisolite) dan aluminium (tanah liat dalam pisolites). Ekspor bijih kkelas DSO umumnya dalam kisaran 62-64% 62 Fe [kutipan diperlukan].
Deposit bijih magnetit Magmatik Kadang-kadang kadang granit dan batuan beku ultrapotassic memisahkan kristal magnetit dan massa bentuk magnetit cocok untuk konsentrasi ekonomi. Sebuah deposit bijih besi besi Beberapa, terutama di Chili, yang terbentuk dari arus vulkanik yang mengandung akumulasi yang signifikan dari fenokris magnetit.Chili magnetit deposit bijih besi di Gurun Atacama juga telah membentuk akumulasi aluvial magnetit di sungai terkemuka dari formasi tersebut vulkanik. Beberapa forsiterite magnetit dan deposito hidrotermal telah bekerja di masa lalu sebagai bermutu tinggi memerlukan deposit bijih besi benefisiasi kecil. Ada beberapa granit terkait deposito alam ini di Malaysia dan Indonesia. Sumber-sumber sumber lain bijih besi magnetit termasuk akumulasi bijih magnetit metamorf masif seperti di River Savage, Tasmania, dibentuk oleh geser ultramafics ofiolit. Lain, kecil, sumber bijih besi akumulasi intrusi magmatik di berlapis yang mengandung titanium biasanya bantalan magnetit sering dengan vanadium. Bijih ini membentuk ceruk pasar, dengan spesialisasi smelter digunakan untuk memulihkan besi, titanium dan vanadium. Ini bijih yang beneficiated dasarnya mirip dengan banded pembentukan bijih besi, tetapi biasanya
lebih
mudah
ditingkatkan
melalui
penghancuran
dan
penyaringan.Tingkatan titanomagnetite khas berkonsentrasi 57% Fe, Ti 12% dan 0,5% V2O5. Besi adalah logam dunia yang paling umum digunakan - baja, dimana bijih besi adalah bahan utama, yang mewakili mewakili hampir 95% dari logam semua digunakan per tahun Hal ini digunakan terutama dalam aplikasi teknik struktural dan dalam tujuan maritim, mobil, dan. umum aplikasi industri (mesin). Kaya zat besi batuan DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
29
di seluruh dunia umum, tetapi bijih kelas operasi penambangan penambangan komersial didominasi oleh negara-negara negara negara yang tercantum dalam tabel samping. Hambatan utama untuk ekonomi untuk deposit bijih besi belum tentu kelas atau ukuran dari deposito, karena tidak terlalu sulit untuk membuktikan secara geologis cukup tonase se batu ada. Kendala utama adalah posisi dari bijih besi relatif terhadap pasar, biaya infrastruktur rel untuk mendapatkannya untuk pasar dan biaya energi yang dibutuhkan untuk melakukannya. Pertambangan bijih besi adalah volume bisnis margin tinggi rendah,, sebagai nilai besi secara signifikan lebih rendah dari logam dasar. Hal ini sangat padat modal, dan memerlukan investasi yang signifikan dalam infrastruktur seperti rel untuk transportasi bijih dari tambang ke sebuah kapal barang . Untuk alasan ini, produksi produksi bijih besi terkonsentrasi di tangan beberapa pemain utama. Dunia produksi rata-rata rata dua miliar ton metrik bijih mentah per tahun. Produsen terbesar di dunia bijih besi adalah penambangan perusahaan Vale Brasil, diikuti oleh Anglo-Australia Australia BHP Billiton Billiton dan perusahaan Rio Tinto Group. Sebuah pemasok Australia lebih lanjut, Fortescue Metals Group Ltd telah membantu membawa produksi Australia untuk kedua di dunia. Perdagangan yg berlayar di laut dalam bijih besi, yaitu, bijih besi untuk dikirim ke negara-negara negara negara lain, 849m ton pada tahun 2004 . Australia dan Brasil mendominasi perdagangan yg berlayar di laut, dengan 72% dari pasar. BHP, Rio dan Vale kontrol 66% dari pasar ini di antara mereka . Di Australia besi bijih menang dari tiga sumber utama: pisolit pisolite "saluran besi deposito" bijih diturunkan oleh erosi mekanis besi primer banded formasi dan akumulasi di saluran aluvial seperti di Pannawonica, Australia Barat; dan pembentukan metasomatically-diubah metasomatically diubah besi dominan banded terkait bijih seperti di Newman, Range ange Chichester, Range Hamersley dan Koolyanobbing, Australia Barat. Jenis lain dari bijih yang datang ke permukaan baru-baru baru baru ini, seperti hardcaps mengandung besi teroksidasi, misalnya deposito bijih besi laterit di dekat Danau Argyle di Australia Barat. Cadangan dipulihkan total bijih besi di India sekitar 9.602 juta ton hematit dan 3.408 juta ton magnetit [kutipan DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
30
diperlukan]. Madhya Pradesh, Karnataka, Jharkhand, Orissa, Goa, Maharashtra, Andhra Pradesh, Kerala, Rajasthan dan Tamil Nadu India adalah pro produsen utama bijih besi. Dunia konsumsi bijih besi tumbuh 10% per tahun [kutipan diperlukan] rata-rata rata dengan konsumen utama sedang Cina, Jepang, Korea, Amerika Serikat dan Uni Eropa. Cina saat ini konsumen terbesar bijih besi, yang diterjemahkan menjadi produsen rodusen baja terbesar di dunia negara produsen. Itu juga merupakan importir terbesar, membeli 52% dari perdagangan yg berlayar di laut dalam bijih besi pada tahun 2004 [5]. Cina diikuti oleh Jepang dan Korea, yang mengkonsumsi sejumlah besar bijih besi mentah mentah dan batu bara metalurgi. Pada tahun 2006, China memproduksi 588 juta ton bijih besi, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 38%. Pasar bijih besi Selama 40 tahun terakhir, harga bijih besi telah diputuskan dalam negosiasi tertutup antara segelintir kecil dari dari penambang dan pembuat baja yang mendominasi baik spot dan pasar kontrak.Cadangan bijih besi saat ini tampaknya cukup luas, namun ada juga yang mulai menunjukkan bahwa peningkatan eksponensial matematika terus menerus dalam konsumsi bahkan dapat membuat sumber daya ini tampak cukup terbatas. Bijih besi Misalnya, Lester Brown dari Worldwatch Institute telah menyarankan bisa habis dalam 64 tahun berdasarkan pada ekstrapolasi sangat konservatif pertumbuhan 2% per tahun. Smelting Artikel utama: ledakan tungku tungku dan bloomery Bijih besi terdiri dari atom oksigen dan besi terikat bersama menjadi molekul. Untuk mengubahnya menjadi besi metalik itu harus dilebur atau dikirim melalui proses reduksi langsung untuk menghilangkan oksigen. Oksigen-besi Oksigen besi ikatan yang kuat, dan untuk menghilangkan besi dari oksigen, ikatan unsur kuat harus disajikan untuk melampirkan oksigen. Karbon digunakan karena kekuatan ikatan karbon karbon-oksigen lebih besar daripada ikatan besi-oksigen, besi oksigen, pada suhu tinggi. Dengan demikian, bijih besi harus bubuk uk dan dicampur dengan kokas, harus dibakar dalam proses peleburan. Namun, tidak sepenuhnya sesederhana itu, karbon monoksida merupakan bahan utama dari oksigen kimia pengupasan dari besi. Dengan demikian, peleburan besi dan karbon harus disimpan di sebuah negara oksigen DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
31
(mengurangi) kekurangan untuk mempromosikan pembakaran karbon untuk menghasilkan CO tidak CO2. Ledakan udara dan arang (coke): 2 C + O2 → 2 CO Karbon monoksida (CO) adalah agen reduksi utama. Tahap Satu: 3 Fe2O3 + CO → 2 Fe3O4 + CO2 Tahap Dua: Fe3O4 + CO → FeO + CO2 3 Tahap Tiga: FeO + CO → Fe + CO2 Kalsinasi kapur: CaCO3 → CaO + CO2 Lime bertindak sebagai fluks: CaO + SiO2 → CaSiO3 Unsur Jejak Dimasukkannya bahkan sejumlah kecil dari beberapa elemen dapat memiliki efek mendalam pada karakteristik karakteristik perilaku batch dari besi atau operasi peleburan. Efek ini dapat menjadi keduanya baik dan buruk, beberapa serempak buruk. Beberapa bahan kimia yang sengaja ditambahkan seperti fluks yang membuat tanur yang lebih efisien. Yang lain akan ditambahkan karena mereka membuat besi lebih cair, lebih keras, atau memberikan beberapa kualitas yang diinginkan lainnya. Pilihan bijih, bahan bakar, dan fluks menentukan bagaimana berperilaku dan terak karakteristik operasional dari besi yang dihasilkan.Bijih besi Idealnya dealnya hanya berisi besi dan oksigen. Pada kenyataannya hal ini jarang terjadi. Biasanya, bijih besi mengandung sejumlah unsur yang sering tidak diinginkan dalam baja modern. [Sunting] Silikon Silika (SiO2) hampir selalu hadir dalam bijih besi. Sebagian bbesar adalah slagged off selama proses peleburan. Pada suhu di atas 1300 ° C beberapa akan berkurang dan membentuk paduan dengan besi. Para panas tungku, silikon lebih akan hadir dalam besi. Hal ini tidak jarang untuk menemukan sampai dengan 1,5% Si pada besi besi cor Eropa dari 16 ke abad 18. Efek utama dari silikon adalah untuk mempromosikan pembentukan besi abu-abu. abu abu. Gray besi kurang rapuh dan lebih mudah untuk menyelesaikan dari besi putih. Hal ini lebih disukai untuk casting tujuan untuk alasan ini. Turner (1900, (1 hlm 192-197) 197) melaporkan bahwa silikon juga mengurangi penyusutan dan pembentukan lubang sembur, menurunkan jumlah coran yang buruk. [Sunting]
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
32
Fosfor Fosfor (P) memiliki empat efek besar pada besi: peningkatan kekerasan dan kekuatan, temperatur solidus rendah, fluiditas meningkat, dan sesak dingin. Tergantung pada tujuan penggunaan untuk besi, efek ini baik atau buruk. Bijih rawa sering memiliki kandungan Fosfor tinggi (Gordon 1996, hal 57). Kekuatan dan kekerasan dari besi meningkat dengan konsentrasi fosfor. 0,05% fosfor dalam besi tempa membuat sekeras baja karbon menengah. Besi fosfor yang tinggi juga dapat dikeraskan dengan memalu dingin. Efek pengerasan adalah benar untuk setiap konsentrasi fosfor. Fosfor lebih, semakin sulit menjadi besi dan lebih dapat mengeras dengan memalu. Pembuat baja modern dapat meningkatkan kekerasan sebanyak 30%, tanpa mengorbankan perlawanan shock dengan mempertahankan kadar fosfor antara 0,07 dan 0,12%. Hal ini juga meningkatkan kedalaman pengerasan akibat pendinginan, tetapi pada saat yang sama juga menurunkan kelarutan karbon dalam besi pada suhu tinggi. Hal ini akan menurun kegunaannya dalam pembuatan baja blister (sementasi), dimana kecepatan dan jumlah penyerapan karbon adalah pertimbangan utama. Penambahan fosfor memiliki emiliki sisi bawah. Pada konsentrasi yang lebih tinggi dari besi 0,2% menjadi semakin dingin pendek, atau rapuh pada suhu rendah. Dingin singkat ini terutama penting untuk besi bar. Meskipun, bar besi biasanya bekerja panas, penggunaannya sering membutuhkan membutuhkan itu untuk menjadi tangguh, ditekuk, dan tahan terhadap kejutan pada suhu kamar. Sebuah kuku yang hancur ketika dipukul dengan palu atau roda kereta yang pecah ketika menabrak batu tidak akan menjual dengan baik. Konsentrasi yang cukup tinggi membuat setiap setiap fosfor zat besi tidak dapat digunakan (Rostoker & Bronson 1990, hal 22).Efek dari sesak dingin diperbesar oleh suhu. Jadi, sepotong besi yang benar-benar benar benar berguna di musim panas, mungkin menjadi sangat rapuh di musim dingin. Ada beberapa bukti bahwa selama ma Abad Pertengahan yang sangat kaya mungkin memiliki pedang fosfor tinggi untuk musim panas dan pedang fosfor rendah untuk musim dingin (Rostoker & Bronson 1990, hal 22). Hati-hati Hati hati kontrol fosfor dapat sangat bermanfaat dalam casting operasi. Fosfor menekan menekan temperatur likuidus, memungkinkan
besi
untuk
tetap
cair
lebih
lama
dan
meningkatkan
fluiditas.Penambahan 1% dapat melipatgandakan jarak besi cair akan mengalir DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
33
(Rostoker & Bronson 1990, hal 22). Efek maksimum, sekitar 500 ° C, dicapai pada konsentrasi 10,2% 0,2% (Rostocker & Bronson 1990, hal 194). Untuk pekerjaan pengecoran Turner merasa besi yang ideal telah fosfor 0,2-0,55%. 0,2 0,55%. Besi yang dihasilkan cetakan diisi dengan void yang lebih sedikit dan juga menyusut kurang. Pada abad ke-19 19 beberapa produsen besi cor cor besi dekoratif digunakan dengan fosfor hingga 5%. Fluiditas yang ekstrim memungkinkan mereka untuk membuat coran yang sangat kompleks dan halus. Tapi, mereka tidak bisa bantalan berat, karena mereka tidak memiliki kekuatan (Turner 1900, hlm 202 202-204). Ada dua solusi untuk besi fosfor tinggi. Yang tertua, dan termudah, adalah menghindari. Jika Anda bijih besi yang dihasilkan dingin pendek, orang akan mencari sumber baru bijih besi. Metode kedua melibatkan oksidasi fosfor selama proses denda dengan menambahkan kan oksida besi. Teknik ini biasanya berhubungan dengan puddling di abad ke-19, 19, dan tidak mungkin telah dipahami sebelumnya. Misalnya Ishak Zane, pemilik Pekerjaan Besi Marlboro tampaknya tidak tahu tentang hal itu pada tahun 1772. Mengingat reputasi untuk menjaga Zane mengikuti perkembangan terbaru, teknik ini mungkin tidak diketahui oleh ironmasters Virginia dan Pennsylvania. Fosfor adalah kontaminan merugikan karena membuat baja rapuh, bahkan pada konsentrasi sesedikit 0,6%. Fosfor tidak dapat dengan mudah ah dihapus oleh fluks atau peleburan, dan bijih besi sehingga umumnya harus rendah fosfor untuk mulai dengan.Pilar besi dari India yang tidak berkarat dilindungi oleh komposisi fosfat. Asam fosfat digunakan sebagai konverter karat karena zat besi fosfat kurang ku rentan terhadap oksidasi. [Sunting] Aluminium Sejumlah kecil aluminium (Al) yang hadir dalam bijih banyak (sering sebagai tanah liat) dan batu gamping beberapa. Yang pertama dapat dihapus dengan mencuci bijih sebelum peleburan. Sampai pengenalan tungk tungku batu bata berbaris, jumlah kontaminasi aluminium cukup kecil sehingga tidak memiliki efek pada baik besi atau bijih. Namun, ketika batu bata mulai digunakan untuk tungku dan bagian dalam blast furnace, jumlah kontaminasi aluminium meningkat secara dramatis. is. Hal ini disebabkan erosi lapisan tungku oleh cairan slag. Aluminium sangat sulit untuk mengurangi. Sebagai akibat kontaminasi aluminium
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
34
besi tidak menjadi masalah. Namun, hal ini meningkatkan viskositas terak (Kato & Minowa 1969, hlm 37 dan Rosenqvist 1983, hal 311). Hal ini akan memiliki sejumlah efek buruk pada operasi tungku. Terak tebal akan memperlambat turunnya biaya, memperpanjang proses.Aluminium tinggi juga akan membuat lebih sulit untuk menyadap dari terak cair. Pada ekstrim ini dapat menyeba menyebabkan tungku beku. Ada sejumlah solusi untuk slag aluminium tinggi. Yang pertama adalah menghindari, jangan menggunakan bijih atau sumber kapur dengan kandungan aluminium tinggi. Meningkatkan rasio fluks kapur akan menurunkan viskositas (Rosenqvist 1983, hal ha 311). Belerang Sulfur (S) adalah kontaminan yang sering dalam batubara. Hal ini juga hadir dalam jumlah kecil dalam bijih banyak, tetapi dapat dihilangkan dengan kalsinasi. Belerang larut mudah dalam besi baik cair dan padat pada suhu peleburan besi hadirr dalam. Efek bahkan sejumlah kecil sulfur yang segera dan serius. Mereka salah satu yang pertama dikerjakan oleh pembuat besi. Sulfur menyebabkan besi menjadi merah atau panas pendek (Gordon 1996, hal 7). Besi pendek panas rapuh ketika panas. Ini adalah masalah masalah serius seperti besi paling sering digunakan selama abad 17 dan 18 adalah bar atau besi tempa. Besi tempa dibentuk oleh pukulan berulang-ulang berulang ulang dengan palu selagi panas. Sepotong besi pendek panas akan pecah jika bekerja dengan palu. Ketika sepotong bbesi panas atau baja retak permukaan terbuka segera mengoksidasi. Lapisan oksida mencegah memperbaiki retak dengan pengelasan. Retak besar menyebabkan besi atau baja putus. Retak kecil dapat menyebabkan objek gagal selama penggunaan. Derajat sesak panas dalam dalam proporsi langsung dengan jumlah yang hadir belerang. Hari besi dengan lebih dari 0,03% sulfur dihindari. Besi pendek panas dapat bekerja, tetapi harus bekerja pada suhu rendah. Bekerja pada suhu yang lebih rendah membutuhkan lebih banyak usaha fisik dari dari smith atau forgeman. Logam harus dipukul lebih sering dan lebih sulit untuk mencapai hasil yang sama. Sebuah bar sedikit terkontaminasi belerang dapat bekerja, tetapi membutuhkan waktu lebih banyak dan usaha. Dalam belerang besi cor mempromosikan pembent pembentukan besi putih. Sesedikit 0,5% dapat menangkal efek dari pendinginan lambat dan
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
35
kandungan silikon tinggi (Rostoker & Bronson 1990, hal 21). Besi cor putih lebih rapuh, tetapi juga lebih keras. Hal ini umumnya dihindari, karena sulit untuk bekerja, kecualii di Cina di mana belerang besi cor tinggi, beberapa sebagai tinggi sebagai 0,57%, dibuat dengan batubara dan kokas, digunakan untuk membuat lonceng dan lonceng (Rostoker, Bronson & Dvorak 1984, p 760).. Menurut Turner (1900, hlm 200), baik pengecoran besi harus kurang dari 0,15% belerang. Di seluruh dunia besi cor belerang yang tinggi dapat digunakan untuk membuat coran, tapi akan membuat besi tempa miskin. Ada sejumlah obat untuk kontaminasi belerang. Yang pertama, dan yang paling banyak digunakan dalam operasi perasi sejarah dan prasejarah, adalah menghindari. Batubara tidak digunakan di Eropa (seperti Cina) sebagai bahan bakar untuk peleburan karena mengandung belerang dan karenanya menyebabkan besi pendek panas. Jika bijih logam singkat menghasilkan panas, ironmasters ironmasters mencari bijih lain. Ketika mineral batubara pertama kali digunakan di tanur tiup Eropa di 1709 (atau mungkin sebelumnya), itu coked. Hanya dengan pengenalan ledakan panas dari 1829 adalah batubara mentah yang digunakan. Sulfur dapat dihilangkan dari dari bijih dengan memanggang dan mencuci. Roasting mengoksidasi sulfur untuk membentuk sulfur dioksida yang baik lolos ke atmosfer atau dapat dicuci. Dalam iklim hangat adalah mungkin untuk meninggalkan bijih piritik dalam hujan. Tindakan gabungan dari hujan,, bakteri, dan panas mengoksidasi sulfida untuk sulfat, yang larut dalam air (Turner 1900, hlm 77). Namun, secara historis (setidaknya), besi sulfida (pirit besi FeS2), meskipun mineral besi umum, belum digunakan sebagai bijih untuk produksi logam besi. Alami Alami pelapukan juga digunakan di Swedia. Proses yang sama, pada kecepatan geologi, hasil dalam bijih limonit gossan. Pentingnya melekat pada besi sulfur rendah ditunjukkan oleh harga secara konsisten lebih tinggi dibayar untuk besi Swedia, Rusia, dan Spanyol Spanyol dari abad 16 hingga 18. Belerang saat ini tidak lagi masalah. Obat modern adalah penambahan mangan.Tapi, operator harus tahu berapa banyak sulfur dalam besi karena setidaknya lima kali lebih mangan harus ditambahkan untuk menetralkan itu. Beberapa besi bersejarah ersejarah menampilkan tingkat mangan, tetapi kebanyakan jauh di bawah tingkat yang diperlukan untuk menetralisir belerang DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
36
2.6.2 Kecukupan Mineral Masa Depan Sumber daya mineral sangat penting untuk kehidupan seperti yang kita kenal. Sebuah bangsa tidak bisa makmur tanpa sumber terpercaya mineral, dan tidak ada negara yang memiliki semua sumber daya mineral yang diperlukan. Amerika Serikat memiliki sekitar 5 persen dari populasi dunia dan 7 persen dari wilayah daratan dunia, tetapi menggunakan sekitar 30 persen sumber daya mineral di dunia. Ini mengimpor sebagian besar mineral yang, dalam beberapa kasus jumlah yang cukup tidak tersedia di AS, dan orang lain mereka lebih murah untuk membeli dari negara lain. Mineral tertentu, terutama mereka yang terutama impor dan dianggap sangat penting, yang ditimbun oleh Amerika Serikat untuk melindungi terhadap embargo atau krisis politik lainnya. Mineral ini strategis meliputi: bauksit, krom, kobalt, mangan dan platinum. Karena mineral yang dihasilkan perlahan-lahan perlahan dari skala waktu geologi, mereka dianggap sumber daya tak terbarukan. Kandungan mineral yang diperkirakan yang secara ekonomi layak untuk tambang yang dikenal sebagai cadangan mineral. Meningkatnya penggunaan sumber daya mineral di seluruh dunia menimbulkann pertanyaan berapa lama cadangan ini akan berlangsung. Mineral yang paling dalam pasokan yang cukup untuk bertahan selama bertahun bertahuntahun, tetapi beberapa (misalnya emas, perak, timah, tungsten dan seng) diperkirakan akan jatuh singkat dari permintaan dalam dalam waktu dekat. Saat ini, cadangan mineral tertentu biasanya meningkat karena harga yang meningkat mineral. Hal ini karena harga yang lebih tinggi membuatnya layak secara ekonomi untuk menambang beberapa deposito sebelumnya tidak menguntungkan, yang kemudiann menggeser deposito ini untuk cadangan. Namun, dalam jangka panjang ini tidak akan terjadi karena deposit mineral pada akhirnya terbatas.
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
37
Ada cara untuk membantu memperpanjang umur cadangan mineral diketahui. Konservasi merupakan metode yang jelas untuk peregangan cadangan. Jika Anda menggunakan lebih sedikit, Anda perlu lebih sedikit. Daur Ulang membantu meningkatkan jumlah waktu mineral atau logam tetap digunakan, yang menurunkan permintaan produksi baru. Hal ini juga menghemat energi yang cukup besar, karena manufaktur produk daur ulang dari logam (misalnya aluminium, tembaga) menggunakan energi kurang dari manufaktur mereka dari bahan baku. Pemerintah legislasi yang mendorong konservasi dan daur ulang juga sangat membantu. Arus "Undang-Undang "Undang Pertambangan ngan Umum 1872," Namun, tidak sebaliknya. Hal ini memungkinkan perusahaan tambang untuk membeli tanah pemerintah sangat murah dan tidak membayar royalti untuk mineral diekstraksi dari tanah itu. Akibatnya, harga mineral disimpan artifisial rendah yang tidakk mendorong konservasi dan daur ulang.
prosespenambangan emas dan bijih besi) (peroses penabangan emas)
(bijih besi)
Adapun cara penambanganya mbanganya : a.
Open Pit Penambangan dengan cara open pit adalah penambangan terbuka yang
dilakukan untuk menggali endapan-endapan endapan endapan bijih metal seperti endapan bijih nikel, endapan bijih besi, endapan bijih tembaga, dan sebagainya.
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
38
Penambangan dengan cara open pit biasanya dilakukan untuk endapan bijih atau mineral yang terdapat pada daerah datar atau daerah lembah. Tanah akan digali ke bagian bawah sehingga akan membentuk cekungan atau pit.
Gambar 9 : Cara pengangkutan pada open pit Cara pengangkutan penga pada open pit tergantung dari kedalaman endapan dan topografinya. Pada dasarnya cara pengangkutannya ada 2 (dua) macam, yaitu : ·
Cara konvensional atau cara langsung, yaitu hasil galian atau peledakan diangkut oleh truck / belt conveyor / mine car / skip dump type rail cars, dan sebagainya, langsung dari tempat penggalian ke tempat dumping dengan menelusuri tebing-tebing tebing tebing sepanjang bukit.
·
Cara inkonvensional atau cara tak langsung adalah cara pengangkutan hasil galian / peledakan ke ke tempat dumping dengan menggunakan
cara kombinasi
alat alat angkut. Misalnya dari alat-alat
permuka/medan kerja (front) ke tempat crusher digunakan truk, dan selanjutnya melalui ore pass ke loading point; dari sini diangkut ke ore bin dengan memakai belt conveyor, dan akhirnya diangkut ke luar tambang dengan cage.
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
39
b.
Open Cast/ Open Mine/ Open Cut Penambangan dengan cara ini hampir sama dengan cara penambangan
open pit. Namun, teknik penambangan ini dilakukan untk daerah lereng bukit.
Gambar 9 : Cara pengangkutan pada side hill type
Medan kerja yang digali dari arah bawah ke atas atau sebaliknya (side hill type). Bentuk tambang dapat pula melingkari bukit atau undakan, hal tersebut tergantung dari letak endapan penambangan yang diinginkan. Cara pengangkutan pengangkutan endapan bijih atau mineral pada metode ini sama dengan pengangkutan yang dilakukan pada metode open pit. c.
Quarry Metode penambangan dengan cara Quarry adalah penambangan terbuka
yang dilakukan untuk menggali endapan-endapan endapan endapan bahan galian indust industri atau
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
40
mineral industri, seperti batu marmer, batu granit, batu andesit, batu gamping, dll. Bentuk tambang berdasarkan letak endapan bahan galian industri itu senderi ada 2 (dua) macam, yaitu : ·
Side Hill Type Side hill type merupakan bentuk penambangan penambangan untuk batuan atau bahan galian indutri yang terletak dilereng-lereng dilereng lereng bukit. Medan kerja dibuat mengikuti arah lereng-lereng lereng lereng bukit itu dengan 2 (dua) kemungkinan, yaitu : Ø Bila seluruh lereng bukit itu akan digali dari atas ke bawah, maka medan kerja dapat dibuat melingkar bukit dengan jalan masuk (access road) berbentuk spiral. Ø Bila hanya sebagian lereng bukit saja yang akan di tambang atau bentuk bukit itu memanjang, maka medan kerja dibuat memanjang pula dengan jalan masuk dari salah satu sisisnya sisisnya atau dari depan yang disebut straight ramp.
Keuntungan penambangan dengan cara ini adalah :
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
41
Ø Dapat diusahakan adanya cara penirisan alamiah dengan membuat medan kerja sedikit miring ke arah luar dan di tepi jalan masuk dibuatkan saluran air. Ø Alat-angkut angkut bermuatan bergerak ke arah bawah yang berarti mendapat bantuan gaya gravitasi. Dengan demikian waktu pengangkutannya (cycle time) menjadi lebih singkat.
Sementara kerugian
yang
didapat
jika
menggunakan
proses
penambangan ini adalah : Ø Meterial penutup harus dikupas dan dibuang sekaligus sebelum penambangan dilakukan, berarti diperlukan modal yang besar untuk mengongkosi pengupasan material penutup. Ø Karena jalan masuknya miring, kalau pengemudipengemudi-pengemudi alatalat angkut kurang hati-hati hati ati karena ingin dapat premi produksi, maka hal ini akan dapat menyebabkan kecelakaan, terutama pada jalan masuk yang berbentuk spiral. ·
Pit Type/ Subsurface Type Merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian industri yang terletak pada suatu daerah yang mendatar. Dengan demikian medan kerja harus digali ke arah bawah sehingga akan membentuk kerja
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
42
atau cekungan (pit). Bentuk medan kerja atau cekungan tersebut ada 2 (dua) kemungkinan, yaitu : Ø Kalau bentuk endapan kurang lebih bulat atau lonjong (oval), maka medan kerja dan jalan masuk dibuat berbentuk spiral. Ø Bila bentuk endapan kurang lebih empat persegi panjang atau bujur sangkar, maka medan kerjapun di buat seperti bentuk bentuk-bentuk tersebut di atas dengan jalan masuk dari sisi yang dis disebut straight ramp atau berbentuk switch back. Bentuk-bentuk bentuk kuari (quarry) yang diuraikan diatas adalah bentuk bentukbentuk dasar dari kuari yang tentu saja masih banyak lagi variasi variasi-variasinya yang pada umumnya diusahakan agar menyesuaikan bentuk bentuk-bentuk dasar tersebut dengan keadaan dan bentuk endapan serta topografi daerahnya. d.
Strip Mine Penambangan dengan sistem Strip Mine merupakan penambangan
terbuka yang dialakukan untuk endapan-endapan endapan endapan yang letaknya mendatar atau sedikit miring. Dalam metode ini yang yang harus diperhitungkan adalah cara nisbah penguapan (stripping ratio) dari endapan yang akan ditambang, yaitu perbandingan banyaknya volume tanah penutup (m3 atau BCM) yang harus dikupas untuk mendapatkan 1 ton endapan. Cara ini sering diterapkan pada penambangan nambangan batubara, atau endapan garam-garam. garam
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
43
e.
Alluvial Mine Tambang aluvial adalah tambang terbuka yang diterapkan untuk
menambang endapan-endapan endapan endapan alluvial, misalnya tambang bijih timah, pasir besi, emas dll.
Berdasarkan cara penggaliannya, penggaliannya, maka alluvial mine dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu : ·
Tambang Semprot (Hydraulicking). Pada tambang semprot penggalian endapan alluvial dilakukan dengan menggunakan semprotan air yang bertekanan tinggi yang berasal dari penyemprotan protan yang disebut monitor atau water jet atau giant. Tekanan aliran air yang dihasilkan oleh monitor dapat diatur sesuai dengan keadaan material yang akan digali atau disemprot yang biasanya bisa mencapai tekanan sampai 10 atm.
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
44
Untuk memperbesar produksi produks biasanya : Ø Digunakan lebih dari satu monitor, baik bekerja sendiri sendiri-sendiri atau bersama di satu permuka kerja. Ø Monitor dibantu dengan alat mekanis seperti back hoe atau buldoser. Untuk mengangkut material hasil galian atau semprotan ke instalasi pengolahan golahan digunakan air yang digerakkan dengan pompa. Jadi jika digunakan cara penambangan tambang semprot harus tersedia cukup air, baik untuk sperasi penambangan maupun untuk proses pengolahannya (konsentrasi). ·
Penambangan dengan Kapal Keruk (Dredging). (Dredg Penambangan dengan kapal keruk (MGM = Mesin Gali Mangkok) ini digunakan bila endapan yang akan digali terletak di bawah permukaan air, misalnya di lepas pantai, sungai danau atau dia suatu lembah dimana tersedia banyak air. Berdasarkan macam alat-galinya, alat inya, maka kapal keruk yang digunakan untuk penambangan dapat dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu : Ø Multi bucket dredge yaitu kapal keruk yang alat alat-galinya berupa rangkaian mangkok (bucket). Ø Cutter suction dredge, yaitu kapal keruk dengan alat alat-gali berupa pisau pemotong yang menyerupai bentuk mahkota. Ø Bucket wheel dredge, yaitu kapal keruk yang dilengkapi dengan timba yang berputar (bucket wheel) sebagai alat-gali. alat gali. Sistem penggalian dengan kapal keruk dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu :
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
45
Ø Sistem stem tangga (benches), yaitu cara pengerukan dengan membuat atau membentuk tangga atau jenjang (benches). Ø Sistem tekan, yaitu cara pengerukan dengan menekan tangga (ladder) sampai pada kedalaman yang dikehendaki, kemudian maju secara bertahap tanpa membentuk membe tangga. Ø Sistem kombinasi, yaitu merupakan gabungan dari cara atau sistem tangga dengan sistem tekan. Biasanya sistem tangga dipakai untuk menggalikan tanah penutup, sedangkan sistem tekan untuk menggali endapan bijihnya. Manual mining method. Manual al method atau penambangan secara sederhana adalah penambangan yang menggunakan tanaga manusia atau hampir tidak menggunakan tenaga masin atau alat mekanis. Cara ini biasanya dilakukan oleh rakyat setempat atau kontraktor kecil untuk menambang endapan yang : Ø Ukuran atau jumlah cadangannya tidak besar. Ø Letaknya tersebar dan terpencil. Ø Tetapi endapannya cukup kaya. Alat-alat alat konsetrasi yang biasanya digunakan pada manual method ialah : Ø Pan / batea / dulang Ø Rocker (craddle) Ø Sluice box
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
46
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN Berdasarkan dari apa yang telah penulis kemukakan dalam penulisan sebagai berikut : 1.
Kristalografi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat sifat sifat geometri dari kristal terutama perkembangan, pertumbuhan, kenampakan bentuk lua luar, struktur dalam (internal) dan sifat-sifat sifat fisis lainnya. Kristalografi adalah suatu cabang dari mineralogi yang mempelajari
tentang sifat sifat-sifat
geometri dari kristal terutama perkembangan, pertumbuhan, kenampakan bentuk luar, struktur dalam (internal) dan sifat-sifat sifat fisis lainnya. Suatu kristal dapat didefinisikan sebagai padatan yang secara esensial mempunyai pola difraksi tertentu (Senechal, 1995 dalam Hibbard, 2002).
Sehingga kita dapat menggetaui tentang penggambaran system Kristal dan contoh mineralnya m seperti berikut ini :
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
47
a.
Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem Isometrik memiliki perbandingan sumbu a : b : c = 1 : 3 : 3. Artinya, pada sumbu a ditarik garis dengan nilai 1, pada sumbu b ditarik garis dengan nilai 3, dan dan sumbu c juga ditarik garis den dengan nilai 3 (nilai bukan patokan, hanya perbandingan). Dan sudut antar sumbunya a+^bˉ a+^bˉ = 30˚. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai 30˚ 30 terhadap sumbu bˉ. Contoh mineralnya : Fluorite, adalah gold, pyrite, galena, halite
b. Pada penggambaran penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem kristal Tetragonal memiliki perbandingan sumbu a : b : c = 1 : 3 : 6. Artinya, pada sumbu a ditarik garis dengan nilai 1, pada sumbu b ditarik garis dengan nilai 3, dan sumbu c ditarik garis dengan nilai 6 (nilai bukan patokan, hanya perbandingan). Dan sudut antar sumbunya a+^bˉˉ = 30˚. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai 30˚˚ terhadap sumbu bˉ. Contoh mineralnya : adalah rutil, autunite, pyrolusite, Leucite, scapolite c. Pada penggambaran dengan dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem Hexagonal memiliki perbandingan sumbu a : b : c = 1 : 3 : 6. Artinya, pada sumbu a ditarik garis dengan nilai 1, pada sumbu b ditarik garis dengan nilai 3, dan sumbu c ditarik garis dengan nilai 6 (nilai bukan patokan, atokan, hanya perbandingan). Dan sudut antar sumbunya a+^b a+^bˉ = 20˚ ; dˉ^b+= ˉ^b+= 40˚. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai 20˚˚ terhadap sumbu bˉ dan sumbu dˉ membentuk sudut 40˚ terhadap sumbu b+. contoh mineral dengan sistem kristal Hexagonal Hexagonal ini adalah quartz, corundum, hematite, calcite, dolomite, apatite.
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
48
d. Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem kristal Trigonal memiliki perbandingan sumbu a : b : c = 1 : 3 : 6. Artinya, pada sumbu a ditarik garis dengan nilai 1, pada sumbu b ditarik garis dengan nilai 3, dan sumbu c ditarik garis dengan nilai 6 (nilai bukan patokan, hanya perbandingan). Dan sudut antar sumbunya a+^bˉˉ = 20˚ ; dˉ^b+= 40˚. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai 20˚ 20 terhadap sumbu bˉ dan sumbu dˉˉ membentuk sudut 40˚˚ terhadap sumbu b+.
e. Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem Orthorhombik memiliki perbandingan sumbu a : b : c = sembarang. Artinya tidak ada patokan yang akan menjadi ukuran panjang pada sumbu-sumbunya mbunya pada sistem ini. Dan sudut antar sumbunya a+^b a+^bˉ = 30˚. ˚. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai 30˚ terhadap sumbu bˉ. b contoh mineral denga sistem kristal Orthorhombik ini adalah stibnite, chrysoberyl, aragonite dan witherite
f. Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem kristal Monoklin memiliki perbandingan sumbu a : b : c = sembarang. Artinya tidak ada patokan yang akan menjadi ukuran panjang pada sumbu-sumbunya sumbunya pada sistem ini. Dan sudut antar sumbunya a+^b a+^bˉ = 30˚. ˚. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai 45˚ terhadap sumbu bˉ. b Beberapa contoh mineral dengan ancer kristal Monoklin ini adalah azurite, malachite, colemanite, gypsum, dan epidot (Pellant, chris. 1992) g. Pada penggambaran dengan menggunakan menggunakan proyeksi orthogonal, Triklin memiliki perbandingan sumbu a : b : c = sembarang. Artinya tidak ada patokan yang akan menjadi ukuran panjang pada sumbu sumbuDHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
49
sumbunya pada sistem ini. Dan sudut antar sumbunya a+^b a+^bˉ = 45˚ ; bˉ^c+= ˉ^c+= 80˚. Hal ini ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai 45˚˚ terhadap sumbu bˉ dan bˉ membentuk sudut 80˚ terhadap c+. Beberapa contoh mineral dengan ancer kristal Triklin ini adalah albite, anorthite, labradorite, kaolinite, microcline dan anortoclase (Pellant, chris. 1992). 2. Mineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari mengenai mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan,
antara lain mempelajari sifat-sifat sifat sifat fisik dan kimia, cara
terdapatnya, cara terjadinya dan kegunaannya. kegunaa
Pada mineralogy kita dapat mengetahui tentang beberapa mineral Berdasarkam komposisi kimianya yaitu Elemen –elemen natif, Sulfida, Oksida , Halida, Karbonat, ,Phaspat, Sulfat,, Silikat.dan kita dapat mengetahui tentang asosiasi
mineral ekonomis dan metode
penambangannya.
3.2 saran Di harapkan pada asisten pada saat menjalankan praktikum dapat membimbing praktikan agar dapat memahami materi pada saat melakukan praktikum.dan dapat membimbing praktikan dalam menyelesaikan laporan agar terselesaikan tepat waktunya. Apabila dalam penyusunan
makalah
Kristalografi Mineralogi ini
terdapat suatu kekurangan ke atau kesalahan, maka saya sebagai penulis menerima dengan besar hati apabila ada kritik, dan saran dari pembaca guna kesempurnaan dari Laporan Akhir ini .
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
50
DAFTAR PUSTAKA
Asisten, Koorps., 2011, Penuntun Praktikum Kristalografi dan Mineralogi Mineralogi, Teknik Pertambangan FTI_UMI: Makassar Setia Graha, Doddy, Ir., 1987, Batuan dan Minera, Nova : Bandung Sukandarrumidi., 2004, Bahan Galian Industri,Gajah ah Mada University Press : Yokyakarta Guiide To, Schuster And Simon., 1988. ROKS AND MINERAL.FIREWORK :NEW YORK. Isbandi Djoko,1986,MINERALOGI, MINERALOGI,Nur Nur Cahaya, Cetakan Pertama.Yogyakarta. PRAKTIKUM PETROGRAFI,Laboratorium PETROGRAFI,Laboratorium petrografi,Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. M.A. Marbun, 1982 , Kamus Geografi, Galia-Indonesia. Koesoemadinata , 1983, Batuan Karbonat, Pertamina DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
51
Travis, R . B , 1955, Classification of Rock, The Colorado School of Mines, Golden Colorado, USA. http://www.geofacts.co.cc/deskripsi-beberapamineral.htmhttp://www.minerals.net http://www.wikipedia/org/mineral/.html http://www.HMTUMI.BLOGSPOT.com
DHARMAWAN,2011 . |MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
52
View more...
Comments