Perkembangan dunia industri dan jasa selalu terkait dengan ketidakpastian dan rentan terhadap perubahan. Perusahaan dituntut untuk menjadi sebuah organisasi bisnis yang fleksibel dan adaptif untuk menghadapi perubahan tersebut. Perusahaan yang dapat terbukti bertahan adalah perusahaan yang memiliki sumber daya manusia yang dapat diandalkan dan memiliki kinerja yang baik. Hal ini menimbulkan pandangan seiring dengan kemajuan dunia usaha bahwa karyawan adalah investasi perusahaan yang harus selalu dibina dan diarahkan. Marliana BW (2!!" menyatakan bahwa kinerja karyawan merupakan suatu pengukuran ringkas dari kuantitas dan kualitas kontribusi tugas#tugas yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk kerja unit atau atau organ organisa isasi. si. Banyak Banyak faktor faktor yang yang mempeng mempengaru aruhi hi kinerj kinerjaa karyawa karyawan$ n$ di antara antaranya nya adalah adalah kompetensi kompetensi yang dimiliki dimiliki dan komitmen mereka terhadap terhadap tugas yang diberikan. diberikan. %oe (22" meny menyebu ebutt bahwa bahwa komp kompet eten ensi si meru merupa pakan kan aspek aspek kema kemamp mpua uan n sese seseor oran ang g yang yang meli melipu puti ti pengetahuan$ keterampilan$ sikap$ nilai$ atau karakteristik pribadi yang memungkinkan pekerja men&apai keberhasilan dalam menyelesaikan pekerjaan mereka melalui pen&apaian hasil atau keberhasilan dalam menyelesaikan tugas#tugas. 'aktor lain yang diduga mempengaruhi mempengaruhi kinerja adalah komitmen. komitmen. omitmen omitmen karyawan juga sangatlah sangatlah diperlukan$ diperlukan$ karena komitmen komitmen menjadi salah salah satu satu indika indikator tor kinerj kinerjaa karyaw karyawan an agar dapat dapat bekerja bekerja se&ara se&ara optim optimal. al. omitm omitmen en dapat dapat dipengaruhi dipengaruhi oleh beberapa beberapa faktor$ faktor$ yakni jenis dan karakteris karakteristik tik pekerjaan$ pekerjaan$ karakteris karakteristik tik dari masing#masing individu pekerja$ dan pengalaman kerja sebelumnya yang pernah didapat pekerja (Pratiwi$ Wulandari$ 2!!" ompetensi dan komitmen karyawan mampu menghasilkan kinerja karyawan yang optimal yang dapat memajukan perusahaan dan bersaing di dunia bisnis sesuai dengan jenis usahannya. usahannya. )su relatif relatif rendahnya rendahnya kinerja kinerja karyawan *abang +dira +dira 'inan&e diduga karena masih relatif rendahnya tingkat kompetensi serta komitmen yang dimiliki oleh karyawan. 'enome 'enomena na mengin mengindik dikasi asikan kan bahwa bahwa perlu perlu inform informasi asi se&ara se&ara empiri empirik k mengen mengenai ai kompet kompetens ensi$ i$ komitmen komitmen dan kinerja kinerja se&ara akurat sebagai bahan pertimbangan pertimbangan untuk pengambilan pengambilan keputusan keputusan dalam memperbaiki$ men&egah$ meme&ahkan masalah kompetensi$ komitmen dan kinerja yang akan dihadapi dihadapi oleh para karyawan karyawan *abang +dira +dira 'inan&e 'inan&e perlu perlu melakukan melakukan suatu suatu integr integrasi asi yang terpadu di antara perusahaan$ karyawan dan masyarakat sebagai konsumen. ,ementara itu
2
kenyataa kenyataan n di lapang lapangan an berdas berdasark arkan an hasil hasil pengama pengamatan tan menunj menunjukka ukkan n bahwa bahwa masih masih banyak banyak tamu-konsumen dari dalam negari maupun luar negari yang mempunyai kesan jauh dari kata simpat simpatik ik dan puas puas terhad terhadap ap kinerj kinerjaa karyaw karyawan. an. hususn hususnya ya pada karyawan karyawan yang yang berkai berkaitan tan langsung langsung (aryawan (aryawan prasional prasional"" dengan tamu-konsum tamu-konsumen. en. Berdasarkan Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan dikemukakan maka penelitian penelitian ini bermaksud bermaksud mengkaji pengaruh kompetensi kompetensi dan komitmen pada tugas terhadap kinerja karyawan$ k aryawan$ baik se&ara parsial maupun simultan. 1.2
Rumusan Masalah.
!". +pakah ada pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan / 2". +pakah ada pengaruhi komitmen pada tugas terhadap kinerja karyawan / 0". 0". +pakah pakah ada ada penga pengaru ruh h komp kompet eten ensi si dan dan komit komitme men n pada pada tuga tugass terh terhad adap ap kiner kinerja ja karyawan / 1.3
Tujuan Penulsan.
!". Mengetahui pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan. 2". Mengetahui pengaruh komitmen pada tugas terhadap kinerja karyawan. 0". 0". Menge Mengeta tahui hui penga pengaru ruh h kompet kompeten ensi si dan dan komit komitme men n pada pada tuga tugass terh terhada adap p kine kinerj rjaa karyawan.
BAB II
3
TIN!AUAN PU"TA#A 2.1
#A!IAN TE$RITI".
inerja aryawan Menurut Helfert dalam 1eithal 3ivai (24" kinerja adalah suatu tampilan keadaan se&ara utuh$ merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber#sumber daya yang dimiliki. inerja merupakan suatu istilah se&ara umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya#biaya masa lalu atau yang diproyeksikan$ dengan dasar efisiensi$ pertanggung jawaban atau akuntabilitas manajemen dan sema&amnya. inerja karyawan dalam periode waktu tertentu perlu dievaluasi atau dinilai karena penilaian terhadap kinerja karyawan merupakan bagian dari proses staffing$ yang dimulai dari proses rekrutmen$ seleksi$ orientasi$ penempatan$ pelatihan dan proses penilaian kerja (,yafaruddin +lwi$ 2!". Menurut Wood et al. (2!" kinerja merupakan suatu pengukuran dari kuantitas dan kualitas kontribusi tugas#tugas yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk kerja unit atau organisasi. ,edangkan menurut Hariandja (25" kinerja adalah unjuk yang merupakan hasil kerja dihasilkan oleh karyawan atau perilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan perannya dalam organisasi. Menurut +hmadjayadi dalam *ahyana (2" kemampuan meningkatkan kinerja ini tergantung bagaimana karyawan memahami pekerjaan tidak hanya pada aspek kognitif ()6" namun juga berhubung dengan aspek afektif dan psikomotorik. ,istem evaluasi yang sempurna adalah evaluasi yang tidak hanya mengukur ke&erdasan otak ()6" akan tetapi ke&erdasan emosi (76"$ ke&erdasan spiritual (,6"$ ke&erdasan so&ial (,os 6" juga menjadi dasar penilaian keberhasilan kinerja karyawan. e&erdasan emosional menentukan seberapa baik seseorang menggunakan ketrampilanketrampilannya. Paradigma lama menganggap yang ideal adalah adanya nalar yang bebas dari emosi$ paradigma baru menganggap adanya kesesuaian antara kepala dengan hati.
2.2
%akt&r'%akt&r (ang Mem)engaruh #nerja.
4
Menurut Mathis dan 8a&kson (2!"$ faktor#faktor yang mempengaruhi kinerja individu$ yaitu kemampuan$ komitmen$ dukungan yang diterima$ keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan$ dan hubungan mereka dengan perusahaan. Menurut Mangkunegara (2" faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain adalah 9 !". 'aktor kemampuan. ,e&ara psikologis$ kemampuan (ability" karyawan terdiri dari kemampuan potensi ()6" dan kemampuan realita (pendidikan". leh karena itu karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahlihannya. 2". 'aktor komitmen. omitmen terbentuk dari sikap (attitude" seorang karyawan dalam menghadapi situasi kerja. omitmen merupakan kondisi yang menggerakkan diri karyawan untuk men&apai tujuan kerja. ,ikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong seseorang untuk berusaha men&apai potensi kerja se&ara maksimal. Menurut :ibson$ et all (2" ada 0 faktor yang berpengaruh terhadap kinerja 9 !". 'aktor individu 9 kemampuan$ ketrampilan$ latar belakang keluarga$ pengalaman kerja$ tingkat sosial dan demografi seseorang. 2". 'aktor psikologis 9 persepsi$ peran$ sikap$ kepribadian$ komitmen dan kepuasan kerja. 0". 'aktor organisasi 9 struktur organisasi$ desain pekerjaan$ kepemimpinan$ sistem penghargaan (reward system" Menurut Prawirosentono dan %urul ompyurini$ (2;" antara kinerja perorangan (individual performan&e" dengan kinerja lembaga (institusional performan&e" atau kinerja perusahaan (&orporate performan&e" terdapat hubungan yang erat. ". omitmen menurut %awawi dan Martini dalam %ellitawati (2>" merupakan suatu keputusan atau perjanjian seseorang dengan dirinya sendiri untuk melakukan atau tidak melakukan$ berhenti atau meneruskan suatu perbuatan atau kegiatan. ,elanjutnya ,ahertian dalam %ellitawati (2>" komitmen adalah ke&enderungan dalam diri seseorang untuk merasa terlibat aktifitas dengan penuh rasa tanggung jawab. ?ampak suatu hubungan antara komitmen pada tugas dan kinerja karyawan$ tetapi hubungan tersebut sangat sederhana. Pada umumnya$ tampak bahwa komitmen afektif memiliki hubungan yang lebih erat dengan hasil#hasil organisasi seperti kinerja karyawan dan perputaran karyawan bila dibandingkan dengan dua dimensi komitmen lainnya. ,atu penelitian menemukan bahwa komitmen afektif adalah mempredikisi berbagai hasil (persepsi karakteristik tugas$ kepuasan karier$ niat untuk pergi" dalam ;2 persen kasus dibandingkan dengan hanya 0@ persen untuk komitmen normatif. Menurut +rgyris dalam ,oetjipto dkk (22" komitmen terbagi menjadi dua bagian yaitu komitmen internal dan komitmen eksternal. omitmen internal berasal dari dalam diri seseorang untuk menyelesaikan berbagai tugas$ tanggung jawab dan wewenang berdasarkan pada alasan dan komitmen yang dimilikinya. ?imbulnya komitmen internal ini sangat ditentukan oleh kemampuan pimpinan dan lingkungan organisasi-perusahaan dalam menumbuhkan sikap dan prilaku profesional dalam menyelesaikan tugas-tanggung jawab organisasi. ,edangkan komitmen eksternal timbul karena tuntutan lingkungan kerja terhadap penyelesaian tugas dan tanggung jawab yang harus diselesaikan oleh para karyawan yang menghasilkan adanya reward dan punishment. Ha&ket et.al$ dalam Prawirosentono dan ompyurini (2;"$ menyatakan bahwa individu yang memiliki komitmen pada tugas yang merupakan affe&tive &ommitment$ melaksanakan perannya karena hasrat yang ingin dilakukan. Hasrat ini berdasarkan identifikasinya pada organisasi dan keinginannya untuk membantu organisasi men&apai tujuan. Menurut 3obbins (2>"$ komitmen pada tugas adalah tingkat sampai mana seseorang karyawan yang memihak sebuah organisasi serta tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut.
?iga dimensi komitmen organisasi adalah 9 !".
omitmen afektif (affe&tive &ommitment" yaitu perasaan emosional untuk
organisasi dan keyakinan dalam nilai#nilainya. ,ebagai &ontoh seorang karyawan Pet&o
7
mungkin memiliki komitmen aktif untuk perusahaannya karena keterlibatannya dengan hewan#hewan. 2". omitmen berkelanjutan (&ontinuan&e &ommitment" adalah nilai ekonomi yang dirasa ketika bertahan dalam suatu organisasi bila dibandingkan dengan meninggalkan organisasi tersebut. ,eorang karyawan mungkin berkomitmen kepada seorang pemberi kerja karena ia dibayar tinggi dan merasa bahwa pengunduran diri dari perusahaan akan menghan&urkan keluarganya. 0".
omitmen normative (normative &ommitment" adalah kewajiban untuk bertahan
dalam organisasi untuk alasan#alasan moral moral atau etis. ,ebagai &ontoh$ seorang karyawan yang mempelopori sebuah inisiatif baru mungkin bertahan dengan seorang pemberi kerja karena ia merasa Ameninggalkan seseorang dalam keadaan yang sulit A bila ia pergi.
2.
%akt&r (ang Mem)engaruh #&mtmen Pa*a Tugas.
'aktor yang mempengaruhi pada tugas tidak terjadi begitu saja$ tetapi melalui peroses yang &ukup panjang dan bertahap. ,teers dalam ,ophia (2>" menyatakan bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi komitmen seorang karyawan antara lain 9 !".
*iri pribadi pekerja termasuk masa jabatannya dalam organisasi$ dan variasi
kebutuhan dan keinginan yang dibedakan dari tiap karyawan. 2".
*iri pekerjaan$ seperti identitas tugas dan kesempatan berinteraksi dengan rekan
sekerja dan 0".
Pengalaman kerja$ seperti keterandalan organisasi di masa lampau dan &ara
pekerja#pekerja lain mengutarakan dan membi&arakan perasaannya tentang organisasi. )ndikator omitmen Pada ?ugas +da beberapa jenis komitmen. +rgyris dalam ,oetjipto dkk (22" membagi komitmen menjadi dua bagian yaitu komitmen internal dan eksternal.. omitmen internal merupakan komitmen yang berasal dari dalam diri seseorang untuk menyelesaikan berbagai tugas$ tanggung jawab dan wewenang berdasarkan pada alasan dan
8
komitmen yang dimilikinya. Mun&ulnya komitmen internal sangat ditentukan oleh kemampuan pimpinan dan lingkungan organisasi dalam menumbuhkan sikap dan prilaku professional dalam menyelesaikan tanggung jawab organisasi. omitmen eksternal merupakan tanggung jawab yang dibentuk oleh lingkungan kerja. omitmen ini timbul karena adanya tuntutan terhadap penyelesaian tugas dan tanggung jawab yang harus diselesaikan oleh para karyawan yang menghasilkan pada adanya reward dan punishment.
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.