Makalah Kelompok 9 Asteroid Dan Komet I
February 26, 2018 | Author: Muhammad Furqon | Category: N/A
Short Description
IPBA...
Description
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PREDIKSI NASA BAHAYA ASTEROID 2012 Hujan Asteroid Serbu Bumi. Apakah ini ramalan kiamat 2012 versi NASA?. Asteroid tak bisa dipandang remeh. Salah satunya, 65 juta tahun lalu, batu angkasa raksasa menghantam Bumi dan memicu punahnya spesies dinosaurus. Juga yang lolos dan memicu ledakan di Podkamennaya, Tunguska, Siberia, 30 Juni 1908. Karena itulah, asteroid menjadi obyek pengamatan para ilmuwan, khususnya di Badan Antariksa Amerika Serikat. Baru-baru ini, observasi Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE) NASA mengungkap populasi asteroid berpotensi bahaya di tata surya. Sekaligus menguak informasi terbaru soal jumlah, asal-usul, dan potensi bahayanya. Asteroid berpotensi bahaya (potentially hazardous asteroid), disebut juga PHA adalah kelompok batu angkasa dekat Bumi. Mereka memiliki orbit terdekat dengan bumi, sekitar delapan juta kilometer. Dan, ukuran mereka diperkirakan cukup besar untuk bertahan dari pembakaran di atmosfer Bumi sehingga bisa menyebabkan kerusakan dalam skala regional, atau yang lebih besar. Proyek NEO WISE, yang merupakan bagian dari misi WISE mengambil 107 PHA untuk membuat prediksi populasi secara keseluruhan. Hasilnya, ada sekitar 4.700 asteroid berbahaya, plus-minus 1.500, dengan diameter lebih besar dari 100 meter. Sejauh ini, baru sekitar 20-30 persen obyek yang ditemukan. Terkait asal-usul, asteroid berpotensi berbahaya mungkin berasal dari tabrakan antara dua asteroid di sabuk utama terletak di antara Mars dan Jupiter. Fragmen pecahan itu yang melayang orbit lebih dekat ke Bumi dan akhirnya menjadi PHA. Temuan itu membantu manusia memahami asal-usul asteroid dan memberi peluang untuk menghindari potensi bahaya. Juga mengetahui komposisi batu angkasa: granit, batu, atau logam. Jenis informasi ini penting dalam menilai potensi bahaya asteroid. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai asteroid, kami membuat makalah tentang asteroid.
Asteroid meliputi Orbit dan Keadaan Fisis
1
1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa itu asteroid dan bagaimana asal usulnya? 2. Penemuan asteroid 3. Bagaimana orbit asteroid 4. Apa itu sabuk asteroid? 5. Apa saja klasifikasi asteroid? 6. Bagaimana karakteristik dan sifat fisis dari asteroid? 7. Asteroid dalam tata surya? 1.3 TUJUAN 1. Agar Mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui pengertian asteroid dan bagaimana asal usulnya 2. Agar Mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui sejarah penemuan asteroid 3. Agar Mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui bagaimana orbit asteroid bekerja 4. Agar Mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui apa itu sabuk asteroid 5. Agar Mahasiswa dapat mengklasifikasikan asteroid 6. Agar Mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui bagaimana karakteristik dan sifat fisis dari asteroid 7. Agar Mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui bagaiman peranan asteroid dalam tata surya 1.4 MANFAAT 1. Mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui pengertian asteroid dan bagaimana asal usulnya? 2. Mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui sejarah penemuan asteroid
Asteroid meliputi Orbit dan Keadaan Fisis
2
3. Mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui bagaimana orbit asteroid bekerja 4. Mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui apa itu sabuk asteroid 5. Mahasiswa dapat mengklasifikasikan asteroid 6. Mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui karakteristik dan sifat fisis dari asteroid
bagaimana
7. Mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui bagaiman peranan asteroid dalam tata surya
BAB II MATERI 2.1 Asteroid dan Asal-Usulnya Asteroid, pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, yang merupakan benda
berukuran
lebih
kecil
daripada planet,
tetapi
lebih
besar
daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus). Seperti layaknya planet-planet yang lain, asteroid juga bergerak mengitari matahari. Tempat peredaran asteroid menyebar di antara lintasan peredaran planet Mars dan Yupiter, dan membentuk sabuk yang bagian tengahnya berjarak lebih kurang 2.8 satuan astronomi (sa) dari matahari. Para ahli astronomi menyatakan dalam sebuah teori bahwa asteroid adalah sisasisa planet yang meledak sebelumnya dan mengorbit matahari di antara orbit-orbit Mars dan Yupiter. Planet tersebut bergerak hingga jarak yang terlalu dekat dengan Yupiter sehingga hancur karena adanya gaya gravitrasi planet Yupiter. Kepingankepingan planet saling berbenturan sehingga menyebabkan orbit-orbit yang berbeda.
Asteroid meliputi Orbit dan Keadaan Fisis
3
Ada sebuah teori lain menjelaskan bahwa asteroid adalah bongkahan-bongkahan benda-benda angkasa yang tidak pernah dapat membentuk planet pada waktu system tata surya terbentuk. Hal ini karena adanya gaya gravitasi dari planet Yupiter, yang menghalangi bongkahan-bongkahan benda angkasa tersebut untuk saling menarik dan membentuk sebuah bentuk yang utuh. Material yang terkandung dalam asteroid antara lain mineral logam beku,batu, dan gas. Asteroid merupakan planet berbatu yang kecil. Ukuran yang terkecil adalah 1 km lebih dan yang terbesar 700 km. Ahli astronomi memperkirakan ada jutaan asteroid di angkasa. Dari data yang ada, diperkirakan asteroid dengan diameter lebih dari 1 km berjumlah total antara 1,1 hingga 1,9 juta. Sebagian besar ditemukan di daerah khusus asteroid antara planet mars dan planet yupiter. Asteroid terbesar adalah Ceres yang mempunyai diameter kira-kira 772 km. Di duga, 2% dari asteroid mempunyai diameter lebih dari60 km. Pada saat ini tercatat sebanyak 1.600 asteroid, tetapi jumlah sebenarnya tidak kurang dari100.000 buah dengan massa keseluruhan hanya sekitar 0,001 dari massa bumi.
2.2 Penemuan Asteroid Penemuan asteroid berawal ketika para ahli astronomi melihat ada kekurangan pada Hukum Bode, hukum yang mereka gunakan untuk menaksir jarak relative antara planet-planet dengan Matahari. Hukum Bode dikemukakan oleh Johann Elert Bode, seorang ahli astronomi Jerman, pada tahun 1772. Bode menyatakan bahwa jarak yang semakin besar antara planet dan Matahari mengikuti suatu perbandingan yang teratur. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ternyata Hukum Bode tidak dapat diterapkan pada Neptunus dan Pluto.
Asteroid meliputi Orbit dan Keadaan Fisis
4
Sebelum ditemukan Neptunus dan Pluto, Hukum Bode dianut oleh para ahli astronomi. Mereka menemukan masalah ketika dihadapkan pada fakta bahwa jarak antara Mars dan Jupiter sangat besar. Hal itu tentu saja tidak dapat dijelaskan dengan Hukum Bode. Para ahli astronomi menyimpulkan bahwa ada planet di antara Mars dan Jupiter yang belum dapat mereka temukan. Pada 1 Januari 1801, seorang ahli astronomi Italia bernama Guiseppi Piazzi mengumumkan bahwa ia menemukan sebuah benda di antara Mars dan Jupiter. Piazzi mempunyai kecenderungan bahwa benda itu adalah komet. Mendengar temuan Piazzi, Bode menyimpulkan benda itu adalah planet yang dicari-cari para ahli astronomi. Penemuan Piazzi dilanjutkan oleh Karl Friendrich Gauss, seorang ahli matematika Jerman. Gauss berhasil menaksir bidang orbit planet itu. Planet itu diberi nama Ceres, diambil dari nama dewi tumbuh- tumbuhan Romawi. Selanjutnya ahli astronomi menemukan planet lain, yaitu Pallas (1802), Juno (1804), dan Vesta (1807). Para ahli astronomi menyadari planet-planet yang mereka temukan terlalu kecil ukurannya untuk disebut planet. Benda-benda angkasa yang mereka temukan lebih tepat disebut planet kecil atau planetoid atau asteroid.
2.3 Orbit Asteroid Orbit asteroid sangat berbeda dengan orbit planet. Saat mengorbit, asteroid kadang menjadi sangat dekat dengan Matahari. Salah satunya adalah Hidalgo. Orbit Hidalgo kadang berjarak 30 juta kilometer atau separuh jarak Merkurius ke Matahari. Orbit asteroid dapat saling menyilang satu sama lain. Bidang orbit asteroid juga sering membentuk sudut yang lebih besar daripada 30° dengan bidang orbit planet.
Asteroid meliputi Orbit dan Keadaan Fisis
5
Semua asteroid mengorbit Matahari dalam arah yang sama dengan planetplanet. Sebagian besar asteroid bergerak dalam daerah sabuk asteroid antara orbit Mars dan Jupiter, namun sebagian lagi bergerak diluarnya. Asteroid yang orbitnya melewati orbit bumi dinamakan asteroid "Apollo". Banyak diantara asteroid yang sudah dinamakan oleh parailmuwan dengan nama para ilmuwan yang menemukannya. Seperti yang kita ketahui, semua benda di luar angkasa bergerak. Ada yang bergerak mengelilingi planet, ada juga yang bergerak mengelilingi matahari. Karena benda-benda angkasa tidak bergerak ke arah yang sama, maka tidak heran jika sering terjadi tabrakan antara benda-benda luar angkasa di tata surya kita. Ketika sebuah asteroid bertabrakan dengan benda luar angkasa lain, asteroid pecah dan pecahan tersebut terpental ke segala penjuru. Banyak diantaranya yangmencapai bumi. Asteroid yang memasuki atmosfer bumi kita sebut dengan meteor. Begitu kerasnya tabrakan yang terjadi, sehingga pecahan asteroid tersebut terpental dengankecepatan yang sangat tinggi. Kecepatannya mencapai 260.000 km/jam. Dengan kecepatanseperti ini, pecahan asteroid menjadi sangat panas. Apalagi sebelum mencapai bumi, pada ketinggian 135 km diatas permukaan bumi, pecahan asteroid ini bergesekan dengan atmosfer bumi. Gesekan ini tidak jarang membuat pecahan asteroid hancur terbakar. Meteor yang tidak habis terbakar dan sampai di permukaan bumi inilah yang kita sebut meteorit.
2.4 Sabuk Asteroid Sabuk asteroid adalah bagian Tata Surya yang terletak kira-kira antara orbit planet Mars dan Jupiter. Jaraknya antara 2,3 dan 3,3 SA dari matahari dan diduga merupakan sisa dari bahan formasi Tata Surya yang gagal menggumpal karena
Asteroid meliputi Orbit dan Keadaan Fisis
6
pengaruh gravitasi Yupiter. Asteroid bisa masuk ke dalam daerah sabuk asteroid disebabkan karena adanya tarikan gravitasi matahari. Daerah ini dipenuhi oleh sejumlah objek tak beraturan yang disebut asteroid atau planet kerdil. Sabuk asteroid dibagi menjadi sabuk dalam dan luar sabuk. Sabuk dalam, yang terdiri dari asteroid yang berada dalam jarak 250 juta mil (402 juta km) dari Matahari, mengandung asteroid yang terbuat dari logam. Sabuk luar, yang meliputi asteroid 250 juta mil (402 juta km) di luar Matahari, terdiri dari asteroid berbatu. Asteroid ini terlihat lebih gelap daripada asteroid dari sabuk dalam, dan kaya akan karbon. Sabuk asteroid disebut juga sebagai sabuk utama (main belt) untuk membedakan dari konsentrasi planet kerdil lainnya di dalam sistem tata surya, seperti Sabuk Kuiper dan scattered disc Lebih dari separuh massa sabuk utama terdapat di empat terbesar objek: Ceres, 4 Vesta, 2 Pallas, dan 10 Hygiea. Kesemuanya berdiameter lebih dari 400 km, sementara Ceres, planet kerdil yang ada di sabuk utama memiliki diameter sekitar 950 kilometer. Selebihnya mempunyai berbagai ukuran sampai sekecil partikel debu. Distribusi penyebaran bahan asteroid ini sangat tipis sehingga peasawat ruang angkasa dapat melewatinya tanpa celaka. Akan tetapi, ada tabrakan antara asteroid-asteroid besar, yang menghasilkan kumpulan asteroid yang memiliki karakteristik yang mirip (orbital dan komposisi). Tabrakan juga menghasilkan debu yang membentuk komponen utama cahaya zodiak (zodiacal light). Asteroid biasanya berotasi dalam orbit elips dan mengelilingi matahari dalam arah yang sama dengan Bumi . Kala rotasinya bervariasi, tergantung pada ukurannya, dalam hitungan jam atau dalam hitungan hari. Menariknya, sebagian besar asteroid yang lebih besar dari 200 meter berputar sangat lambat, tidak lebih cepat dari 2,2 jam dalam perpu tarannya. Jika mereka berputar lebih cepat, mereka akan pecah dan terbang ke luar angkasa.
Asteroid meliputi Orbit dan Keadaan Fisis
7
Banyak orang mungkin terkejut mengetahui bahwa sebagian besar asteroid di sabuk utama hanya ukuran kerikil. Astronom memperkirakan massa total dari sabuk asteroid seluruhnya adalah sekitar kurang dari 1/1, 000 massa Bumi, atau kurang dari setengah ukuran bulan .
2.5 Klasifikasi Asteroid Sebuah asteroid di dalam sabuk utama dapat dikategorikan berdasarkan spektrumnya, yang sebagian besar dikelompokkan ke dalam tiga kelompok dasar: karbon (C-type), silikat (S-tipe), dan kaya logam (M-type)
C-type (karbon) - Ini membuat sekitar 75 persen dari semua asteroid yang dikenal. C-jenis asteroid yang benar-benar dianggap komposisinya sama dengan matahari , hanya tanpa hidrogen,disertai dengan helium dan bahan yang mudah terbakar. C-type sangat gelap dan menyerap cahaya dengan
mudah, dan dapat ditemukan di tepi luar dari sabuk utama. S-type (silicaceous) - Ini membuat sekitar 17 persen dari semua asteroid yang diketahui. Komposisi mereka adalah besi terutama logam dan besimagnesium silikat, dan mereka ditemukan di tepi bagian dalam dari sabuk
utama. M-jenis (logam) – membuat sekitar 8 persen sisa asteroid, terbuat dari besi logam dan ditemukan di wilayah tengah sabuk utama.
Sebuah steroid juga dikategorikan berdasrkan posisinya dalam sistem tata surya:
Sabuk Utama : terletak antara Mars dan Jupiter sekitar 2 - 4 AU dari Matahari, lebih lanjut dibagi menjadi subkelompok: Hungarias, Floras, Phocaea, Koronis, Eos, Themis, Cybeles dan Hildas (yang dinamai setelah asteroid utama dalam kelompok).
Dekat Bumi (Neas)
Asteroid meliputi Orbit dan Keadaan Fisis
8
Atens: sumbu semimajor kurang dari 1,0 AU dan aphelion jarak lebih besar dari 0.983 AU; Apolos: sumbu semimajor lebih besar dari 1,0 AU dan jarak perihelion
kurang dari 1.017 AU Amors: jarak perihelion antara 1,017 dan 1,3 AU; Trojan : terletak di dekat Jupiter Lagrange poin (60 derajat di depan dan di belakang Jupiter dalam orbitnya). Diperkirakan pada daerah ini terdapat lebih dari seribu asteroid.
2.6 Karakteristik dan Sifat Fisis Asteroid Asteroid dapat diamati dalam berbagai cara, pertama-tama, melalui pengamatan optik, mmeungkinkan untuk mempelajari cahaya tampak, menyimpulkan banyak karakteristik tubuh (seperti kecerahan, dimensi dan bentuk). Dengan pengamatan spektroskopi juga memungkinkan untuk mempelajari cahaya pada panjang gelombang yang berbeda, memiliki indikasi pada komposisi kimia dari asteroid. Kecerahan asteroid di langit tergantung pada yang ukuran , jarak dan reflektifitas. Ukuran fisik diukur dari ukuran sudut asteroid dan jarak. Jarak asteroid itu diperoleh
dari
kedudukannya
di
orbit. Penentuan
reflektifitas
dengan
membandingkan kecerahan cahaya dalam spektrum inframerah. Faktor yang penting untuk menentukan nilai kecerlangan asteroid : seberapa baik asteroid diterangi oleh matahari (juga disebut fase objek), bentuk dan komposisi kimianya. Para astronom melihat cahaya bersinar dari asteroid yang merefleksikan sinar matahari. Beberapa sinar matahari dipantulkan dan sebagian diserap. Ketika sebuah asteroid menyerap cahaya dari matahari, cahaya itu diserap ke ruang dari bagian spektrum inframerah, dengan kata lain, sebagai panas. Jumlah cahaya matahari yang diserap, akan sama dengan tingkat kecerahan cahaya yang ditunjukkan asteroid. Periode rotasi dan bentuk asteroid ditentukan terutama dengan memonitor tingkat kecerahannya pada rentang waktu tertentu secara berkala. Asteroid berubah pada rentang waktu menit ke hari. Periode pendek fluktuasi kecerahan yang disebabkan oleh rotasi asteroid berbentuk tidak teratur atau asteroid spotted bola (yaitu, satu Asteroid meliputi Orbit dan Keadaan Fisis
9
dengan perbedaan Albedo) menghasilkan kurva cahaya -grafik kecerahan terhadap waktu-yang berulang secara berkala sesuai dengan periode rotasi sebuah asteroid Rentang variasi kecerahan berkaitan erat dengan bentuk asteroid atau spottedness tetapi lebih sulit untuk menafsirkan.
Sifat Asteroid berdasarkan letaknya dari sabuk asteroid :
daerah terluar gelap, pita penyerapan pertunjukan dari material kaya karbon
daerah bagian dalam
lebih reflektif, pita penyerapan menunjukkan
karakteristik bahan berbatu
Sejumlah kecil asteroid memiliki logam berat, seperti besi
Beberapa asteroid memilki satelit yang juga berupa asteroid. Ini sangat membantu dalam mengukur sifat asteroid. Dengan mengukur periode orbit dan jarak orbit dari satelit, kita dapat menggunakan versi Newton hukum
III Kepler untuk
menghitung massa asteroid. Dari ini, kita dapat menghitung kepadatan asteroid, dan dengan informasi ini kita mendapatkan petunjuk penting tentang material penyusun asteroid. Karakteristik asteroid dapat dilihat berdasarkan beberapa parameter, diantaranya : 1. Dimensi Penentuan dimensi dilihat dari arah dan rasio diameternya, hal ini dapat diketahui melalui analisis lightcurve. Sebuah dimensi permukaan asteroid biasanya diberikan sebagai tri-aksial ellipsoid , sumbu yang tercantum dalam urutan
menurun
sebagai a × b × c . Jika
kita
memiliki
diameter
rasio μ = a / b , ν = b/ c dari lightcurves, dan berdasarkan IRA maka diperoleh tiga diameter :
Asteroid meliputi Orbit dan Keadaan Fisis
10
2. Massa jenis Untuk asteroid, nilai ρ ~ 2 g / cm 3 telah ditetapkan. Sebuah penelitian barubaru ini memberikan perhitungan untuk kerapatan rata-rata C, S, dan asteroid kelas M sebagai 1,38, 2,71, dan 5,32 g / cm 3 .
3. Massa Pembatasan penentuan massa M dapat diperkirakan dari diameter dan (diasumsikan) kerapatan nilai ρ bekerja sebagai berikut.
Estimasi tersebut dapat diindikasikan sebagai perkiraan dengan menggunakan sebuah tilde "~". . Massa yang terbesar asteroid berturut-turut , Ceres , Pallas 2 , dan 4 Vesta 4. Kepadatan Jika dilihat dari tingkat kepadatannya, asteroid bisa dikatakan bukan merupakan partikel padat. Hal ini karena kepadatannya ternyata tidak jauh lebih besar dari air, ini menunjukkan bahwa asteroid bukan benda padat melainkan tumpukan puing-puing yang dipadatkan. 5. Gravitasi permukaan Berdasarkan bentuk asteroid :
Spherical
Untuk bentuk bulat, percepatan gravitasi di permukaan ( g ), diberikan oleh
Dimana G = 6,6742 × 10 -11 m 3 s -2 kg -1 adalah konstanta gravitasi , M adalah massa tubuh, dan r jari-jarinya.
Irregular
Asteroid meliputi Orbit dan Keadaan Fisis
11
Untuk permukaan yang berbentuk tidak teratur, gravitasi permukaan akan berbeda. Rumus di atas kemudian hanya perkiraan, karena perhitungan menjadi lebih rumit. Nilai g pada titik-titik permukaan lebih dekat ke pusat massa biasanya agak lebih besar dari pada titik-titik permukaan lebih jauh. 6. Suhu Permukaan Metode yang paling sederhana yang memberikan hasil yang masuk akal adalah
dengan
mengasumsikan
sebagaigreybody dalam matahari . Kemudian,
kesetimbangan
berperilaku dengan
artinya temperatur kemudian
asteroid
insiden
radiasi
diperoleh
dengan
menyamakan insiden rata-rata dan daya radiasi panas. Insiden daya total:
mana
adalah asteroid albedo (tepatnya, albedo Obligasi ), yang semi-
Sumbu (diameter terpajang dari suatu ellips) ,
adalah luminositas
matahari (yaitu daya output total 3,827 × 10 26 W), dan jari-jari asteroid. Telah diasumsikan bahwa: absorptivitas adalah
, asteroid
berbentuk bola. Menggunakan versi greybody dari hukum StefanBoltzmann , kekuatan radiasi (dari permukaan bola seluruh asteroid) adalah:
dimana adalah Stefan-Boltzmann konstan (5,6704 × 10 -8 W / m² K 4 ), adalah
suhu
dalam kelvin ,
dan merupakan
infra-merah
asteroid emisivitas . Menyamakan
, diperoleh
Nilai standar = 0,9, diperkirakan dari pengamatan rinci dari beberapa asteroid besar digunakan.
Asteroid meliputi Orbit dan Keadaan Fisis
12
Sedangkan metode ini memberikan perkiraan yang cukup baik dari ratarata suhu permukaan, suhu setempat sangat bervariasi, seperti khas untuk permukaan tanpa atmosfer . Maksimum Sebuah perkiraan kasar dari suhu maksimum dapat diperoleh dengan mengasumsikan bahwa ketika matahari overheat, permukaan berada dalam kesetimbangan
termal dengan
radiasi
matahari
sesaat. Ini
memberikan rata-rata "sub-surya" suhu
dimana
adalah suhu rata-rata dihitung seperti di atas. Pada perihelion ,
radiasi dimaksimalkan, dan
dimana
adalah eksentrisitas orbit.
2.7 Asteroid dalam sistem tatasurya
Asteroid pertama yang ditemukan adalah 1 Ceres yang ditemukan pada tahun 1801 oleh Giuseppe Piazzi. Kala itu, asteroid disebut sebagai planetoid. Sudah sebanyak ratusan ribu asteroid di dalam tata surya kita diketemukan dan kini penemuan baru itu rata-rata sebanyak 5000 buah per bulannya. Pada 27 Agustus 2006, dari total 339.376 planet kecil yang terdaftar, 136.563 di antaranya memiliki orbit yang cukup dikenal sehingga bisa diberi nomor resmi yang permanen. Di antara planet-planet tersebut, 13.350 memiliki nama resmi (trivia: kira-kira 650 di antara nama ini memerlukan tanda pengenal). Nomor terbawah tetapi berupa planet kecil tak bernama yaitu (3360) 1981 VA; planet kecil yang dinamai dengan nomor teratas (kecuali planet katai 136199 Eris serta 134340 Pluto), yaitu129342 Ependes
Asteroid meliputi Orbit dan Keadaan Fisis
13
Kini diperkirakan bahwa asteroid yang berdiameter lebih dari 1 km dalam sistem tatasurya tatasurya berjumlah total antara 1.1 hingga 1.9 juta. Astéroid terluas dalam sistem tata surya sebelah dalam, yaitu 1 Ceres dengan diameter 9001000 km. Dua asteroid sabuk sistem tatasurya sebelah dalam, yaitu 2 Pallas dan 4 Vesta; keduanya memiliki diameter ~ 500 km. Vesta merupakan asteroid sabuk paling utama yang kadang-kadang terlihat oleh mata telanjang (pada beberapa kejadian yang cukup jarang, asteroid yang dekat dengan bumi dapat terlihat tanpa bantuan teknis). Massa seluruh asteroid Sabuk Utama diperkirakan sekitar 3.0-3.6×1021 kg, atau kurang lebih 4% dari massa bulan. Dari kesemuanya ini, 1 Ceres bermassa 0.95×1021 kg, 32% dari totalnya. Kemudian asteroid terpadat, 4 Vesta (9%), 2 Pallas (7%) dan 10 Hygiea (3%), menjadikan perkiraan ini menjadi 51%; tiga seterusnya, 511 Davida (1.2%), 704 Interamnia(1.0%) dan 3 Juno (0.9%), hanya menambah 3% dari massa totalnya. Jumlah asteroid berikutnya bertambah secara eksponensial walaupun massa masing-masing turun. Dikatakan bahwa asteroid Ida juga memiliki sebuah satelit yang bernama Dactyl.
BAB III PENUTUP 3.1
KESIMPULAN
Asteroid meliputi Orbit dan Keadaan Fisis
14
Para ahli astronomi menyatakan dalam sebuah teori bahwa asteroid adalah sisa-sisa planet yang meledak sebelumnya dan mengorbit matahari di antara orbitorbit Mars dan Yupiter. Planet tersebut bergerak hingga jarak yang terlalu dekat dengan Yupiter sehingga hancur karena adanya gaya gravitrasi planet Yupiter. Kepingan-kepingan planet saling berbenturan sehingga menyebabkan orbit-orbit yang berbeda. Asteroid terbesar adalah Ceres yang mempunyai diameter kira-kira 772 km. Di duga, 2% dari asteroid mempunyai diameter lebih dari60 km. Pada saat ini tercatat sebanyak 1.600 asteroid, tetapi jumlah sebenarnya tidak kurang dari100.000 buah dengan massa keseluruhan hanya sekitar 0,001 dari massa bumi. Orbit asteroid dapat saling menyilang satu sama lain. Bidang orbit asteroid juga sering membentuk sudut yang lebih besar daripada 30° dengan bidang orbit planet. Semua asteroid mengorbit Matahari dalam arah yang sama dengan planetplanet. Sebagian besar asteroid bergerak dalam daerah sabuk asteroid antara orbit Mars dan Jupiter, namun sebagian lagi bergerak diluarnya. Sabuk asteroid adalah bagian Tata Surya yang terletak kira-kira antara orbit planet Mars dan Jupiter. Jaraknya antara 2,3 dan 3,3 SA dari matahari dan diduga merupakan sisa dari bahan formasi Tata Surya yang gagal menggumpal karena pengaruh gravitasi Yupiter. Asteroid bisa masuk ke dalam daerah sabuk asteroid disebabkan karena adanya tarikan gravitasi matahari. Sebuah asteroid di dalam sabuk utama dapat dikategorikan berdasarkan spektrumnya, yang sebagian besar dikelompokkan ke dalam tiga kelompok dasar: karbon (C-type), silikat (S-tipe), dan kaya logam (M-type). Kecerahan asteroid di langit tergantung pada yang ukuran , jarak dan reflektifitas . Ukuran fisik diukur dari ukuran sudut asteroid dan jarak.
jarak asteroid itu dieroleh dari
kedudukannya di orbit. penentuan reflektifitas dengan membandingkan kecerahan cahaya dalam spektrum inframerah. Periode rotasi dan bentuk asteroid ditentukan terutama dengan memonitor tingkat kecerahannya pada rentang waktu tertentu secara berkala.
Asteroid
berubah pada rentang waktu menit ke hari.
Asteroid meliputi Orbit dan Keadaan Fisis
15
Karakteristik asteroid dapat dilihat berdasarkan beberapa parameter, diantaranya : 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Dimensi Massa jenis Massa Kepadatan Gravitasi permukaan Suhu permukaan
Pada 27 Agustus 2006, dari total 339.376 planet kecil yang terdaftar, 136.563 di antaranya memiliki orbit yang cukup dikenal sehingga bisa diberi nomor resmi yang permanen. Di antara planet-planet tersebut, 13.350 memiliki nama resmi (trivia: kira-kira 650 di antara nama ini memerlukan tanda pengenal). Nomor terbawah tetapi berupa planet kecil tak bernama yaitu (3360) 1981 VA; planet kecil yang dinamai dengan nomor teratas (kecuali planet katai 136199 Eris serta 134340 Pluto), yaitu129342 Ependes. Kini diperkirakan bahwa asteroid yang berdiameter lebih dari 1 km dalam sistem tatasurya tatasurya berjumlah total antara 1.1 hingga 1.9 juta. Astéroid terluas dalam sistem tatasurya sebelah dalam, yaitu 1 Ceres dengan diameter 900-1000 km. Dua asteroid sabuk sistem tatasurya sebelah dalam, yaitu 2 Pallas dan 4 Vesta; keduanya memiliki diameter ~ 500 km. Vesta merupakan asteroid sabuk paling utama yang kadang-kadang terlihat oleh mata telanjang (pada beberapa kejadian yang cukup jarang, asteroid yang dekat dengan bumi dapat terlihat tanpa bantuan teknis). 3.2
SARAN
Sumber yang dicari diperbanyak lagi
Perhatikaan ketelitian saat menuliskan makalah
DAFTAR PUSTAKA http://galaxycluster.blogspot.com/2011/09/asteroid.html (diakses pada 14 Desember 2012) http://spaceguard.iasf-roma.inaf.it/NScience/neo/neo-what/ast-charact.htm (diakses pada 14 Desember 2012)
Asteroid meliputi Orbit dan Keadaan Fisis
16
http://www.space.com/51-asteroids-formation-discovery-and-exploration.html (diakses pada 14 Desember 2012) http://wiki.answers.com/Q/What_are_the_characteristic_of_an_asteroid (diakses pada 14 Desember 2012) http://www.britannica.com/EBchecked/topic/39730/asteroid/258989/Classificatio n-of-asteroids#toc258990 (diakses pada 14 Desember 2012) http://science.howstuffworks.com/asteroid-belt3.htm (diakses pada 14 Desember 2012) http://www.kidsastronomy.com/asteroid.htm (diakses pada 14 Desember 2012) http://lasp.colorado.edu/education/outerplanets/spacejunk_asteroids.php (diakses pada 14 Desember 2012) http://en.wikipedia.org/wiki/Standard_asteroid_physical_characteristics (diakses pada 14 Desember 2012) http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/314898-nasa--4-700asteroid-mengancam-umat- manusia (diakses 20 desember 2012)
Asteroid meliputi Orbit dan Keadaan Fisis
17
View more...
Comments