Makalah Kelompok 5 Infeksi Post Partum
September 12, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Makalah Kelompok 5 Infeksi Post Partum...
Description
MAKALAH INFEKSI PASCA PARTUM
Disusun Oleh Kelompok 5 :
1. Lailatul Syahadah Zailani
1914201067
2. Lara Sagita
1914201068
3. Lara Susila Putri
19142010 1914201069 69
4. Leonardi Leonardi
1914 19142010 201070 70
5. Melisa Melisa Erliana Erliana Putri
19142010 1914201067 67
Dose Do sen n
: Ns. Ns. Risc Rischa ha Hamd Hamdan anes esti ti,, M.Ke M.Kep p
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesehatan ( STIKES ) Alifah Padang Tahun Ajaran 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji Pu ji syuk syukur ur ke keha hadi dira ran n Tu Tuha han n Ya Yang ng Maha Maha Esa Esa berk berkat at ra rahm hmat at dan dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dan dapat dibaca oleh semua pihak ataupun kalangan. Makalah ini disusun dengan berbagai sumber yaitu media cetak, media elektronik dan berbagi media pendukung lainnya. Makalah ini dibuat dengan berbagai tujuan yaitu yaitu sebagai,penambahan sebagai,penambahan pengetahua pengetahuan n dibidang keperawatan keperawatan jiwa tentang “INFEKSI PASCA PARTUM”. Penyus nyusu una nan n
mak akaala lah h
ini ini
ber eru usa sah ha
mer eran angk gkum um
se sem mua
yang yang
berhubungan dan menjadi tugas ujian tengah semester genap.Materi yang kami paparkan dalam makalah ini tentunya jauh dari kesempurnaan. Oleh karen kar enaa itu itu,, kritik kritik yan yang g ber bersif sifat at memban membangun gun sangat sangat kami kami butuhk butuhkan an untuk untuk kese ke semp mpur urna naan an ma maka kala lah h ini. ini. De Demi miki kian an ma maka kala lah h in inii kami kami buat buat se semo moga ga bermanfaat.
Padang Pad ang ,
Juni Juni
2021
Penulis
\
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ....................................................................................................... DAFTAR ISI...................................................................................................................... ISI...................................................................................................................... BAB I I PENDAHULUAN.................................................................................................. PENDAHULUAN.................................................................................................. A. Latar Belakang......................................................................................................... Belakang......................................................................................................... B. Tujuan Tujuan...................................................................................................................... ...................................................................................................................... BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................... PEMBAHASAN......................................................................................................... A. Definisi Definisi.................................................................................................................... B. Penyeb Penyebab ab................................................................................................................. C. Gejala Gejala...................................................................................................................... D. Diagnosa Diagnosa................................................................................................................. BAB III PENUTUP................................................................................................................. PENUTUP................................................................................................................. A. Kesimpulan Kesimpulan.............................................................................................................. .............................................................................................................. Daftar Pustaka................................................................................................................... Pustaka...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Latar Belakang Belakang
Postpartum/masa nifas merupakan masa pulih kembali mulai dari persalinan sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil, yait ya itu u kira kiraki kira ra 66-8 8 mi ming nggu gu.. Pa Pada da masa masa post post part partum um ib ibu u bany banyak ak meng me ngal alam amii ke keja jadi dian an sepe sepert rtii
pe peru ruba baha han n fi fisi sik, k, psik psikol olog ogis is untu untuk k
menghadapi masa nifas yang bila tidak ditangani segera, akan dapat membaha mem bahayaka yakan n kese kesehata hatan n atau mend mendatan atangkan gkan kematian kematian bagi ibu di wak aktu tu
masa
nif ifas as//ma masa sa
peurp urper eriium
(I (Ind ndri riy yani, ani,
2013 2013). ).
Mas asaa
peurperium/masa peurperium/ma sa nifas merupakan masa mengembalika mengembalikan n alat genitalia interna kedalam keadaan normal, dengan tenggang waktu sekitar 42 hari atau enam minggu dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika keti ka alat-alat alat-alat kand kandunga ungan n kemb kembali ali seperti seperti keadaan keadaan sebelum sebelum hamil. hamil. Puer Pu erpe peri rium um diba dibagi gi me menj njad adii 3 ya yait itu u puer puerpe peri rium um di dini ni,, puep pueper eriu ium m interm int ermedi edial, al, dan rem remote ote pue puerpu rpueri erium um (Indri (Indriyan yani, i, 2013). 2013). Potens Potensial ial bahaya yang sering terjadi adalah pada immediate 24 jam pertama dan early early po postp stpart artum um per period iod (mi (mingg nggu u pertam pertama) a) sedang sedangkan kan perub perubaha ahan n se seca cara ra be bert rtah ahap ap ke keba bany nyak akan an terj terjad adii pada pada la late te post postpa part rtum um peri period od (minggu kedua-minggu ke enam). Bahaya yang paling sering terjadi itu itu ad adal alah ah pe perd rdar arah ahan an pa pask skaa pe pers rsal alin inan an at atau au HPP HPP (Hae (Haemo morr rrha hage ge Postpartum) (Indriyani, 2013).
B. Tuju Tujuan an
Agar mahasiswa mampu mendeskripsikan tentang infeksi post partum.
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Infeksi Infeksi Post Post Partum Partum 1. Penger Pengertia tian n
Infeksi Post partum merupakan morbiditas dan mortalitas bagi ibu pas pasca ca bersal bersalin. in. (Sa (Saifu ifuddi ddin, n, 2006). 2006). Infek Infeksi si post post partum partum atau atau puerperalis adalah semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya kuman-kuman ke dalam alat-alat genitalia pada waktu persalinan dan perawatan masa post partum. Infeksi puerperalis adal ad alah ah ke kead adaa aan n yang yang me menc ncak akup up se semu muaa pera perada dang ngan an al alat at-al -alat at genitalia dalam masa post partum (Prawirohardjo,2007) Jadi yang dimaksud dengan infeksi puerperalis adalah infeksi bakteri pada traktus genitalia yang terjadi setelah melahirkan, ditandai
dengan
kenaikan
suhu
38oC.
Infeksi
post
partum/puerperalis partum/puerpera lis ialah infeksi klinis pada saluran genital yang terjadi dalam 28 hari setelah persalinan (Bobak, 2004). 2. Etio Etiolo logi gi
Penyebab Peny ebab infe infeksi ksi puer puerpera peralis lis ini melibatka melibatkan n mikroorga mikroorganisme nisme anaerob dan aerob patogen yang merupakan flora normal serviks dan da n jala jalan n lahi lahirr atau atau mu mung ngki kin n ju juga ga dari dari lu luar ar.. Peny Penyeb ebab ab yang yang terbanyak dan lebih dari 50% adalah Streptococcus anaerob yang sebena seb enarny rnyaa tidak tidak patog patogen en seb sebag agai ai penghu penghuni ni normal normal jalan jalan lahir. lahir. Kuman-kuman yang sering menyebabkan infeksi puerperalis antara lain : a. Strept Streptoco ococcu ccuss hae haema matil tilicu icusae saerob robic ic Masuknya Masu knya secara secara ekso eksogen gen dan menyebab menyebabkan kan infeksi infeksi berat yang ditularkan dari penderita lain, alat- alat yang tidak steril, tangan penolong dan sebagainya. b. Staphylococ Staphylococcusaurelis cusaurelis
Masu Ma suk k seca secara ra ekso eksoge gen, n, in infe feks ksin inya ya se seda dang ng,, banyak ditemukan sebagai penyebab infeksi di rumah sakit. c. Es Esccheri hericchiac hiaco oli Sering berasal dari kandung kemih dan rektum menyebabkan menyebabka n infeksi terbatas. d. Cl Clos ostr trid idiu iumw mwel elch chii ii Kuma Ku man n an anae aero robi bik k ya yang ng sa sang ngat at berb berbah ahay aya, a, se seri ring ng ditemu dit emukan kan pad padaa abo abortu rtuss krimin kriminali aliss dan partu partuss yang yang ditolong dukun dari luar rumah sakit. 3. Manifestas ManifestasiKlin iKlinis is
Tanda dan gejala yang timbul pada infeksi post partum antara lain demam, nyeri di daerah infeksi, terdapat tanda kemerahan pada daerah yang terinfeksi, fungsi organ terganggu. Gambaran klinis infeksi post partum adalah sebagaiberikut: sebagaiberikut: a. Infeksilokal Warna kulit berubah, timbul nanah, bengkak pada luka, loke lokeaa be berc rcam ampu purr na nana nah, h, mo mobi bili lita tass te terb rbat atas as,, su suhu hu tu tubu buh h meningkat. b. Infeksiumum Sakit dan lemah, suhu badan meningkat, tekanan darah menurun, menu run, nadi meni meningka ngkat, t, pern pernafasa afasan n meningka meningkatt dan sesak, sesak, penurunan kesadaran hingga koma, gangguan involusi uteri, lokea berbau, bernanah dan kotor. 4. Patofi Patofisio siolog logii
Setela Set elah h kal kalaa III, III, dae daerah rah bek bekas as insers insersio io plasen plasenta ta merupa merupakan kan sebuah luka dengan diameter kira-kira 4 cm. Permukaannya tidak rata, terdapat benjolan-benjolan karena banyak vena yang ditutupi trombus.Daerah ini merupakan tempat yang baik untuk tumbuhnya
kumankum an- kuman kuman dan mas masukn uknya ya jenis-j jenis-jeni eniss yang yang patoge patogen n dalam dalam tubuh wanita. Serviks sering mengalami perlukaan pada persalinan, demi de miki kian an juga juga vulv vulva, a, va vagi gina na da dan n peri perine neum um yang yang se semu muan anya ya merupa mer upakan kan tem tempat pat mas masukn uknya ya kum kuman an-- kuman kuman patoge patogen. n. Proses Proses radang dapat terbatas pada luka- luka tersebut atau menyebar di luar luka asalnya. Adapun infeksi dapat terjadi sebagai berikut: a. Ta Tang ngan an pe peme meri riks ksaa at atau au peno penolo long ng yang yang te tert rtut utup up sa saru rung ng tangan tan gan pad padaa pe pemer meriks iksaan aan dalam dalam atau atau operas operasii membaw membawaa bakteri yang sudah ada dalam vagina ke dalam uterus. Kemungkinan lain ialah bahwa sarung tangan atau alat-alat yang dimasukkan ke dalam jalan lahir tidak sepenuhnya bebas darikuman-kuman. darikuman-kuman. b. Droplet infeksi. Sarung tangan atau alat-alat terkena konta ntamina inasi ba bakt kteeri yan yang
bera berasa sall
dari dari hid idun ung g
at ataau
tenggorokan dokter atau petugas kesehatan lainnya yang berada di ruang tersebut. Oleh karena itu, hidung dan mulut petugas yang bekerja di kamar bersalin harus ditutup dengan deng an mask masker er dan pend penderita erita infeksi infeksi saluran saluran pernapas pernapasan an dilarang memasuki kamar bersalin. c. Dal Dalam am rumah rumah sakit sakit terl terlalu alu ba banya nyak k kuman-k kuman-kuma uman n patogen patogen,, berasal dari penderita-pend penderita-penderita erita dengan berbagai jenis infeksi. Kuman-kuman ini bisa dibawa oleh aliran udara kemana-mana, antara lain ke handuk, kain-kain yang tidak steril, dan alat-alat yang digunakan untuk merawat wanita dalam persalinan atau pada waktu post partum. d. Koitu Koituss pad padaa akh akhir ir ke kehami hamilan lan tidak tidak merup merupakan akan sebab sebab infeksi infeksi penting, apabila mengakibatkan mengakibatkan pecah pecahnya nya ketuban. e. Infe Infeks ksii intr intrap apar artu tum m suda sudah h dapa dapatt memp memper erli liha hatk tkan an geja gejala la-gejala pada waktu berlangsungnya persalinan. Infeksi intra
partum biasanya berlangsung pada waktu partus lama, apalagi jika ketuban sudah lama pecah dan beberapa kali dilakukan pemeriksaan dalam. Gejala-gejalanya antara lain, kenaikan suhu tubuh biasanya disertai dengan leukositosis dan takikardi, denyut jantung janin dapat meningkat pula. Airr ketu Ai ketuba ban n bias biasan anya ya me menj njad adii keru keruh h dan dan berb berbau au.. Pada Pada infe infeks ksii intr intraa part partum um kuma kumann-ku kuma man n mema memasu suki ki di dind ndin ing g uterus pada waktu persalinan, dan dengan melewati amnion dapat menimbulkan infeksi pula pada janin. 5. Jenis-jeni Jenis-jeniss Infeks Infeksii Post Post Partum Partum a) Infeksiuterus 1) Endometritis
Endometr Endo metritis itis adal adalah ah infeksi infeksi pada endometri endometrium um (lapisan dalam dari rahim). Infeksi ini dapat terjadi sebagai kelanjutan infeksi pada serviks atau infeksi tersen ter sendir dirii da dan n ter terdap dapat at benda benda asing asing dalam dalam rahim rahim Endo En dome metr trit itis is ad adal alah ah in infe feks ksii yang yang berh berhub ubun unga gan n dengan kelahiran anak, jarang terjadi pada wanita yang mendapatkan perawatan medis yang baik dan telah men telah mengal galami ami persal persalina inan n melalu melaluii vagina vagina yang yang tidak berkomplikasi. In Infe feks ksii pa pask skaa pe pers rsal alin inan an yang yang pali paling ng se seri ring ng terj terjad adii ad adal alah ah en endo dome metr trit itis is yait yaitu u in infe feks ksii pada pada endometrium atau pelapis rahim yang menjadi peka setelah lepasnya plasenta, lebih sering terjadi pada proses kelahiran caesar , setelah proses persalinan yang yan g ter terlal lalu u lam lamaa atau atau pecah pecahnya nya membr membran an yang yang terlalu dini. Infeksi ini juga sering terjadi bila ada
plasenta yang tertinggal di dalam rahim, mungkin pula
terjadi
Infeksi
dari
luka
pada
leher
rahim,vagina,atau vulva. Tanda dan gejalanya akan berbeda bergantung dari asal infeksi, yaitu sedikit demam, nyeri yang samar-samar pada perut bagian bawah dan kadangkadan kad ang g kel kelua uarr nanah nanah dari dari vagina vagina dengan dengan berbau berbau khas yang tidak enak, menunjukkan adanya infeksi pada endometrium. Infeksi karena luka biasanya terd terdap apat at ny nyer erii te teka kan n pada pada daer daerah ah lu luka ka,, kada kadang ng berbau busuk, pengeluaran kental, nyeri pada perut, susah buang air kecil. Kadang-kadang Kadang-kadang tidak terdapat tanda yang jelas kecuali peningkatan suhu tubuh. Maka dari itu setiap perubahan suhu tubuh paska persalinan harus segera dilakukan pemeriksaan (Anonym, 2008). Infeksi endometrium dalam bentuk akut dengan gejala gej ala kli klinis nis yai yaitu tu nyeri nyeri abdom abdomen en bagian bagian bawah bawah,, mengelua meng eluarkan rkan kepu keputiha tihan, n, kadang-ka kadang-kadang dang terdapat terdapat perdarahan,
dapat
meom me omet etri riti tiss
(i (inf nfek eksi si
terjadi ot otot ot
penyebaran ra rahi him) m),,
seperti
para parame metr trit itis is
(infeksi sekitar rahim), salpingitis (infeksi saluran tuba), ooforitis (infeksi indung telur), dapat terjadi sepsis (infeksi menyebar), pembentukan pernanahan sehingga terjadi abses pada tuba atau indung telur. Terj Te rjad adin inya ya in infe feks ksii
endo endome metr triu ium m
pa pada da sa saat at
persalinan, dimana bekas implantasi plasenta masih terb terbuk uka, a, te teru ruta tama ma pada pada pers persal alin inan an te terl rlan anta tarr dan dan persalinan dengan tindakan terjadinya keguguran,
saat pemasangan alat rahim yang kurang legeartis. Kadang-kadang lokea tertahan oleh darah, sisa-sisa plasenta
dan
selaput
ketuban.
Keadaan
ini
dina dinama maka kan n loke lokeam amet etra ra dan dan dapa dapatt meny menyeb ebab abka kan n kenaikan suhu tubuh. Uterus pada endometritis akan terlih ter lihat at me membe mbesar sar,, serta serta nyeri nyeri pada pada perab perabaan aan dan teraba lembek (Anonym, 2008). Pada endometritis yang tidak meluas, penderita merasa kurang sehat dan nyeri perut pada hari-hari pertama. Mulai hari ke-3 suhu tubuh meningkat, nadi menjadi cepat, akan tetapi dalam beberapa hari suhu dan nadi menurun dan kurang lebih dalam satu minggu keadaan sudah kembali normal. Lokea pada endo en dome metr triti itiss
bias biasan anya ya bert bertam amba bah h
dan dan
kada kadang ng--
kada ka dang ng be berb rbau au.. Hal Hal in inii ti tida dak k bole boleh h di dian angg ggap ap infeksinya infek sinya berat. Mala Malahan han infeksi infeksi berat berat kadangkadangkadang disertai dengan oleh lokea yang sedikit dan tid tidak
berb rbaau.
Unt ntu uk
meng ngat atas asin inya ya
bi biaasa sany nyaa
dilaku dil akukan kan pem pember berian ian antib antibiot iotik ik dengan dengan sesege sesegera ra mungkin agar hasilnya efektif. Dapat pula dilakukan biakkan untuk menentukan jenis bakteri,sehingga dapat diberikan antibiotik ynag tepat. 2) Miomet Miometrit ritis is (inf (infeks eksii otot ototrah rahim) im) Miome iometr trit itis is Miom Mi omet etri rium um
ad adaala lah h
ad adal alah ah
ra rada dan ng
tu tuni nika ka
mio iom met etri riu um.
musk muskul ular aris is
ut uter erus us..
Gejalanya berupa demam, nyeri tekan pada uterus, perdarahan pada vagina dan nyeri perut bagian bawah, lokea berbau. berbau. 3) Para Parametri metritis tis (infe (infeksi ksi daerah daerah di sekitarrah sekitarrahim) im)
Para Pa rame metr triti itiss atau atau di dise sebu butt ju juga ga sellulitis pelvika adalah radang yang terjadi pada parametrium yang disebabka diseb abkan n oleh inva invasi si kuman. kuman. Penjalar Penjalaran an kuman kuman sampai sam pai ke parame parametriu trium m terjad terjadii pada pada infek infeksi si yang yang lebih berat. Infeksi menyebar ke parametrium lewat pembuluh limfe atau melalui jaringan di antara kedua lembar ligamentum latum. latum. Parametrium dapat juga
terjadi
melalui
salfingo-ooforitis.. salfingo-ooforitis
Parametritisumumnya Parametritisumumn ya merupakan komplikasi yang berbahaya dan merupakan sepertiga dari sebab kematian karena kasus infeksi (Sarwono, 2007). Peny Pe nyeb ebab ab mema me masu suki ki
pa para rame metr triti itiss
en endo dome metr triu ium m
insersio plasenta)
yait yaitu u
kuma kuman– n–ku kuma man n
(b (bia iasa sany nyaa
pada pada
lu luka ka
waktu
singkat
dan
dalam
menyeb men yebar ar ke sel seluru uruh h endom endometr etrium ium.. Pada Pada infeks infeksii sete setemp mpat at,,
ra rada dang ng
te terb rbat atas as
pada pada
endo endome metr triu ium. m.
Jaring Jar ingan an des desidu iduaa bersam bersamaa bekua bekuan n darah darah menjad menjadii nekrosis da dan n me meng ngel elua uark rkan an geta getah h berb berbau au yang yang terdiri atas keping-keping nekrotis dan cairan. Pada infeksi yang lebih berat batas endometrium dapat dilampaui dan terjadilah penjalaran (Anonym,2008).
b) Sy Syok ok ba bact cter erem emia ia Infeksi kritis, terutama yang disebabkan oleh bakteri yang mele lepa pask skaan
end ndot otok oksi sin, n,
bi bisa sa
mempre mpresi sipi pita tasi si
syok
bakteremia (septik). Ibu hamil, terutama mereka yang menderita diabetes mellitus atau ibu yang memakai obat imunosupresan, berada pada tingkat resiko tinggi, demikian juga mereka yang menderita endometritis selama periode
post partum. Temuan Temu an labo laborator ratorium ium menunjuk menunjukkan kan bukti-buk bukti-bukti ti infeksi. infeksi. Biakan darah menunjukkan bakteremia, biasanya konsisten dengan hasil enterik gram negatif. Pemeriksaan tambahan dapatt me dapa menu nunj njuk ukka kan n he hemo moko kons nsen entr tras asi, i, as asid idos osis is,, dan dan koag ko agul ulop opat ati. i. Pe Peru ruba baha han n EKG EKG menu menunj njuk ukka kan n adan adanya ya perubahan yang mengindikasika mengindikasikan n insu insufisie fisiensi nsi miokard, miokard, bukti-bukti
hipoksia
jantung,
paru-paru,
ginjal
dan
neurologis bisa ditemukan. Demam
yang
tinggi
dan
menggigil
adalah
bukti
patofisiologi sepsis yang serius. Ibu yang cemas dapat bersikap apatis. Suhu tubuh sering kali sedikit menurun menjadi subnormal, kulit teraba dingin dan lembab, warna kuli ku litt me menj njad adii pu puca catt da dan n deny denyut ut nadi nadi menj menjad adii ce cepa pat, t, hipotens hipo tensii berat dan sianosis peripheral bisa terjadi, begitu jugaoliguria juga oliguria.. Penatala Pena talaksana ksanaan an terp terpusat usat pada antimikro antimikrobial bial,, demikian demikian juga dukungan oksigen untuk menghilangkan menghilangkan hipoksia jaringan dan dukungan sirkulasi untuk mencegah kolaps vasku va skular lar.. Fun Fungsi gsi jan jantun tung, g, usaha usaha pernaf pernafasa asan, n, dan dan fungsi fungsi ginj ginjal al dipa dipant ntau au de deng ngan an keta ketat. t. Peng Pengob obat atan an yang yang ce cepa patt terhadap syok bakteremia membuat prognosis menjadi baik. Morbi Mo rbidit ditas as dan mor mortal talita itass matern maternal al dituru diturunka nkan n dengan dengan menge me ngend ndali alikan kan dis distre trees es pernaf pernafasa asan, n, hipote hipotensi nsi (Boba (Bobak, k, Lowdermilk & Jensen,2004).
c) Peritonitis tis Peritonitis post partum bisa terjadi karena meluasnya endometri endo metritis, tis, tetap tetapii dapa dapatt juga ditemuka ditemukan n bersama-sa bersama-sama ma
dengan
salpingo-ooforitis
dan
Kem Ke mungk ungkin inan an
ba bahw hwaa
abse absess
mengeluarkan
nanah
ke
selluliti tiss
pada ada rongga
se sell llu uli liti tiss
pelviks. pel elv vik ikss
peritoneum
dan
menyebabkan peritonitis. Peritonitis yang bukan peritonitis umum, terbatas pada daerah pelvis. Gejala- gejalanya antara lain penderita mengalami demam, nyeri pada perut bagian bawah, tetapi keadaan umum tetap baik, namun gejalageja ge jala lany nyaa tida tidak k sebe sebera rapa pa bera beratt se sepe pert rtii pada pada peri perito toni niti tiss umum. Peritonitis umum disebabkan oleh kuman yang sangat patogen dan merupakan penyakit berat. Tanda dan gejalanya antara lain, suhu tubuh meningkat menjadi tinggi, nadi na di cepat cepat dan ter terlih lihat at kecil kecil,, perut kembun kembung g dan nyeri. nyeri. Muka penderita yang mula-mula kemerah-merahan kemerah-merahan menjadi pucat, mata cekung, kulit di daerah wajah teraba dingin. Mortalitas peritonitis umum tinggi.
d) Infe Infeks ksii salu salura rank nkem emih ih Infeksi saluran kemih (ISK) terjadi pada sekitar 10% wani wa nita ta ha hami mil, l, ke keba bany nyak akan an te terj rjad adii pada pada masa masa pr pren enat atal al.. Mere Me reka ka ya yang ng sebe sebelu lumn mnya ya meng mengal alam amii kecend cendeerun runga gan n
me meng ngid idap ap
ISK
la lagi gi
IS ISK K memi memili liki ki se sewa wakt ktu u
hami hamil. l.
Servisitis, vaginitis, obstruksi ureter yang flaksid, refluks vesikoure vesi kouretera teral, l, dan traum traumaa lahir lahir mempredis mempredisposis posisii wanita wanita hamil untuk menderita ISK, biasanya dari escherichia coli. Wanita dengan PMS kronis, trutama gonore dan klamidia juga memiliki resiko ISK. Bakteriuria asimptomatik terjadi pada sekitas 5% sampai 15% wanita hamil. Jika tidak diobati akan terjadi pielonefritis kira-kira 30% pada wanita
hamil. Kelahiran dan persalinan prematur juga dapat lebih sering terjadi. Biakan Bia kan dan tes sen sensit sitivi ivitas tas urine urine harus harus dilaku dilakukan kan di awall keh awa kehami amilan lan,, leb lebih ih ba bagus gus pada pada kunjun kunjungan gan pertam pertama, a, spesimen spesim en diambi diambill dar darii uri urin n yang yang dipero diperoleh leh dengan dengan cara cara bersih. Jika didiagnosis adanya infeksi, pengobatan akan dila dilaku kuka kan n de deng ngan an me memb mber erik ikan an anti antibi biot otik ik yang yang se sesu suai ai sela selama ma dua dua sa samp mpai ai tiga tiga ming minggu gu,, di dise sert rtai ai peni pening ngka kata tan n asupan air dan obat antispasmodik traktusurinarius. traktusurinarius.
e) Sept Septik ikem emia ia danp danpie iemi mia a Infeks Inf eksii nif nifas as yang yang pen penyeb yebara aranny nnyaa melal melalui ui pembu pembuluh luh darah dara h adal adalah ah septikemia, septikemia, piemia dan tromboflebitis tromboflebitis.. Infeksi ini merupakan infeksi umum yang disebabkan oleh kuman patogen Streptococcus Hemolitikus Golongan A. Infeksi ini sangat berbahaya dan merupakan 50% dari semua kematian karen ka renaa infeks infeksii nif nifas as Pada septikemia kuman-kuman yang adaa di uter ad uterus us,, lang langsu sung ng masu masuk k ke pere pereda dara ran n dara darah h dan dan menyebabkan infeksi. Adanya Adanya septikemia septikemia dapat dibuktikan dengan jalan pembiakan kuman-kuman daridarah. Pada piemia Pada piemia terda terdapat pat dahulu tromb trombofle oflebitis bitis pada venavena di uterus serta sinus-sinus pada bekas tempat plasenta. Tromboflebitis
ini
menjalar
ke
vena
uteri,
vena
hipogastrika, dan vena ovary (tromboflebitis ( tromboflebitis pelvika). pelvika). Dari tempat-tempat trombus itu embolus kecil yang mengandung kuman-kum kuma n-kuman an dilep dilepaskan askan.. Tiap kali dilepaskan dilepaskan,, embolus embolus masuk ke peredaran darah umum dan dibawa oleh aliran darah ketempat-tempat lain, antaranya ke paru-paru, ginjal, otak,, jantu otak jantung, ng, dan seba sebagain gainya ya mengakib mengakibatkan atkan terjadiny terjadinyaa
abses-abses di tempat-tempat tersebut. Keadaan
ini
dinamakan
piemia.. piemia
Kedu Keduaa-du duan anya ya
merupaka meru pakan n infek infeksi si bera beratt namun namun gejala-gej gejala-gejala ala septikem septikemia ia lebih mendadak dari piemia. Pada septikemia, dari permulaan penderita sudah sakit dan da n lema lemah. h. Sa Samp mpai ai tiga tiga hari hari post post part partum um su suhu hu tu tubu buh h meningkat dengan cepat, biasanya disertai rasa menggigil. Suhu tubuh berkisar antara 39 – 40°C, keadaan umum cepat membu me mburuk ruk,, nad nadii men menjad jadii ce cepat pat (140 (140 – 160X/ 160X/me menit nit atau atau lebih). Penderita meninggal dalam enam sampai tujuh hari post partum. Jika ia hidup terus, gejala-gejala menjadi seperti piemia. Pada piemia, penderita post partum sudah merasa sakit, nyeri perut, dan suhu agak meningkat. Akan tetapi gejalagejala infeksi umum dengan suhu tinggi serta menggigil terjadi terja di setel setelah ah kuma kuman-ku n-kuman man dengan dengan embolus embolus memasuki memasuki peredaran darah. Suatu ciri khusus pada piemia ialah berulang-ulang suhu meningkat dengan cepat disertai menggigil, kemudian diikuti oleh turunnya suhu. Ini terjadi pada saat dilepaskannya embolus dari tromboflebitis pelvika. Lambat laun timbul gejala abses pada paru-paru, pneumonia dan pleuritis. Embolus dapat pula menyebabkan menyebabkan abses-abses dibeberapa tempat lain.
f) Komplikasi
Peritonitis (peradangan selaput ronggaperut)
Tromboflebitis pelvika (bekuan darah di dalam vena panggul), dengan resiko resiko terjadinya embolipulmoner. embolipulmoner.
Syok Sy ok toks toksik ik ak akib ibat at ti ting nggi giny nyaa kada kadarr ra racu cun n yang yang
dihasilkan oleh bakteri di dalam darah. Syok toksik bisa menyebabka menyebabkan n kerusakan ginjal yang berat dan bahkan menyebabkankematian menyebabkankematian.. g) Penc Pencegah egahan an d dan an P Pengo engobata batan n Infeksi Infeksi Postpart Postpartum um 1. Penc Pencegah egahan an infek infeksi si se selama lama post partum partum antara antaralain: lain: Perawatan luka post partum dengan teknikaseptik.
Semu Se muaa al alat at dan dan kain kain yang yang berh berhub ubun unga gan n dengan daerah genital harussteril.
Pen ende deri rita ta
denga engan n
in infe fek ksi
post post
par arttum
sebaikny seba iknyaa diiso diisolasi lasi dalam dalam ruangan ruangan khusus, khusus, tida tidak k be berc rcam ampu purr deng dengan an ib ibu u post post-p -par artu tum m yangsehat.
Membatasi tamu yangberkunjung. yangberkunjung.
Mobilisasidini.
2. Pe Peng ngob obat atan an infe infeks ksii pada pada masa masa post post partum partum antar antaraa lain:
Segera dilakukan kultur dari sekret vagina dan servik, luka operasi dan darah, serta uji kepeka kep ekaan an untuk untuk mendap mendapatk atkan an antibi antibioti otika ka yangtepat.
Memberikan dosis yang cukup danadekuat.
Memb Me mber erik ikan an
anti antibi biot otik ikaa
sp spek ektr trum um
lu luas as
sambil menunggu hasillaboratorium.
Pengobatan mempertinggi daya tahan tubuh seperti infus, transfusi darah, makanan yang mengandung zat-zat yang diperlukan tubuh serta pera perawata watan n lainnya lainnya sesuai sesuai komplika komplikasi si
yangada. h) Peng ngob obat atan an Ke Kemo mote tera rap pi dan Ant ntib ibio ioti tika ka In Infe fek ksi Post ost partum Infeks Inf eksii pos postt pa partu rtum m dap dapat at diobat diobatii dengan dengan ca cara ra sebaga sebagaii berikut :
Pemb Pe mber eria ian n Su Sulf lfon onam amid idee – Tris Trisul ulfa fa meru merupa paka kan n kombin kom binasi asi dar darii Sulfad Sulfadizi izin n 185 gr, Sulfa Sulfame meraz razin in 130 gr, dan Sulfatiozol 185 gr. Dosis 2 gr diikuti 1 gr 4-6 jam kemudianpe kemudianperoral. roral.
Pemberian Penisilin – Penisilin-prokain 1,2 sampai 2,4 2,4 juta juta satu satuan an IM, peni penisi sili lin n G 500. 500.00 000 0 sa satu tuan an se seti tiap ap 6 jam jam atau atau metsil metsilin in 1 gr setiap setiap 6 ja jam m IM ditambah ampisilin kapsul 4X250 gr peroral.
Tetrasiklin, eritrimisin dankloramfen dankloramfenikol ikol
Hindari pemberian politerapi antibiotikaberlebihan antibiotikaberlebihan
Laku La kuka kan n ev eval alua uasi si
peny penyak akit it
dan dan
peme pemeri riks ksaa aan n
laboratorium. 6. Kompres Panas(Tatobi)
a) Pengertian kompres panas(tatobi) panas(tatobi)
Kompres panas (tat ( tatobi obi)) merupakan tradisi dari suku timor bagi ibu post partum. Awal munculnya tatobi
dika dikare rena naka kan n
lay ayan anaan sehi sehing ngga ga
ke kese seh hata tan n
kura kurann nngn gnya ya dan
ma masy syar arak akat at
menggu ngguna nak kan pengobatan
kom omp pre ress
ibu
post
akse aksess
te terh rhad adap ap
daya aya
ekono konomi mi
ce cend nder erun ung g
memi memili lih h
sum sumber ber
le lebi bih h
panas nas partum
(tatobi) yang
sebagai
merupakan
pengobatan tradisional yang sudah menjadi system kepe ke perc rcay ayaa aan n ma masy syar arak akat at Suku Suku Ti Timo morr se seja jak k tu turu run n temurun.
b) Kegunaan Kompres panas(tatobi) panas(tatobi)
Kegunaan kompres panas (tatobi) (tatobi) pada pada ibu post partum antara lain untuk mengurangi pembengkakan pembengkakan dan rasa sakit pada daerah vagina, mengeluarkan sisa darah kotor dari dalam tubuh, menutup kembali jalan lahir dan menjaga agar tubuh tetap kuat dan kembali sehat. c) ProsedurPelaksanaan
Alat dan bahan yang digunaka digunakan n ibu saat tatobi adal ad alah ah ka kain in tenu tenun n Ti Timo morr (k (kai ain n se seli limu mut, t, sa saru rung ng,, selendang), handuk, kain biasa berbahan kaos, dan air panas. Kompres panas (ta tato tobi bi)) dilakukan selama 40 hari 40 malam yaitu pada pagi dan sore hari setelah ibu melahirkan. Kompres panas (tatobi) ( tatobi) dilakukaan di sala salah h satu satu ruma rumah h tr trad adis isio iona nall di Suku Suku Ti Timo morr yang yang disebut dise but seba sebagai gai ruma rumah h bulat/ bulat/ume ume kbubu. kbubu. Untuk ibu post partum di desa Binaus di lakukan dengan cara memandikan ibu menggunakan air mendidih dengan suhu ±1000C yang kemudian dikompreskan ke tubuh ibu yang sudah dilumuri minyak kelapa murni terlebih dahulu.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Kesimpulan Penulis Penul is mampu melakukan pengkaj pengkajian ian tenta tentang ng infe infeksi ksi
post patum
Penulis mampu menjelaskan tentang perumusan masalah yang terjadi pada infeksi post partum
Penulis mampu menjelaskan daripada tujuan penulisan infeksi post partum
Penulis telah mampu menjelaskan tentang infeksi post partum, gejala ,penyebab dan diagnosa infeksi post partum.
DAFTAR PUSTAKA
View more...
Comments