Makalah Kebutuhan Remaja Dan Pemenuhannya
July 31, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Makalah Kebutuhan Remaja Dan Pemenuhannya...
Description
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa, karena atas limpahan anugerah, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya”. Pemenuhannya”. Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada mereka yang telah berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini. Diantaranya : 1. Bapak Sirajuddin saleh, selaku dosen pengampuh mata kuliah kuliah Perkembangan Peserta Didik . 2. Teman-teman dan kakak-kakak yang senantiasa memberikan dorongan dalam penyusunan makalh ini. Akhir kata penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Oleh karenanya, penulis juga sangat membutuhkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.
Makassar,
Oktober 2014, Penulis,
Kelompok VII
ii
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
DAFTAR ISI
Halaman Judul Kata Pengantar
(ii)
Daftar Isi
(iii)
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang ............................................... ................................................................ .................
1
1.2
Rumusan Masalah ............................................. .......................................................... .............
1
1.3
Tujuan Penulisan .......................................... ........................................................... .................
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1
Pentingnya Kebutuhan bagi perilaku manusia ................
2.2
Kebutuhan Remaja Sebagai Peserta Didik
2.3
2.4
3
A. Teori Kebutuhan Individu ........................................... ...........................................
5
B. Kebutuhan Remaja Dalam Perkembangannya ............
18
Upaya Pemenuhan Kebutuhan Remaja dan Implikasinya Bagi Pendidikan .....................
20
Dampak Tidak Terpenuhnya Kebutuhan Remaja ............
21
iii
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan .......................................... ................................................................ ...................................... ................
23
3.2Saran ............................................... ..................................................................... ........................................... .....................
26
DAFTAR PUSTAKA
iv
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Seringkali orang banyak dengan gampang mendefinisikan remaja sebagai periode transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa, atau masa usia belasan tahun, atau jika seseorang menunjukkan tingkah laku tertentu, seperti susah diatur, mudah teransang perasaan dan masih banyak lainnya. Remaja
bukan
hanya
dilihat
dari
segi
usia,
tapi
juga
pada
perkembangannya. Faktor lingkungan juga sangat berpengaruh, dimana ada anak yang masih berusia 17 tahun dapat dianggap sebagai pencari nafkah oleh keluarganya, adapun yang ingin memaksakan diri untuk cepat dewasa karena kemampuan orang tua (dalam hal kekayaan). Oleh karenanya pengertian remaja dari berbagai pihak, yakni berdasarkan hukum, berdasarkan perkembangan fisik, dan berdasarkan usia. Pada masa remaja banyak kebutuhan yang harus dipenuhi antaranya kebutuhan hidup, kebuthan emosional, kebutuhan kasih sayang, dan sebagainya. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi akan ada dampak dalam pencapaian tujuan individu. 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut : 1
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
1. Apa pentingnya kebutuhan bagi perilaku manusia? 2. Bagaimana kebutuhan remaja sebagai peserta didik? 3. Bagaimana
cara
pemenuhan
kebutuhan
remaja
dan
implikasinya bagi pendidikan? 4. Dampak apa jika tidak terpenuhinya kebutuhan remaja? 1.3
Tujuan Penelitian Ada pun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pentingnya kebutuhan bagi perilaku manusia. 2. Untuk mengetahui kebutuhan remaja sebagai peserta didik. 3. Untuk mengetahui cara pemenuhan kebutuhan remaja dan implikasi bagi pendidikan. 4. Untuk mengetahui dampak tidak terpenuhinya kebutuhan remaja.
2
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pentingnya Kebutuhan Bagi Perilaku Manusia Salah satu aspek psikologis yang berperan penting dalam menggerakkan manusia untuk berbuat sesuatu adalah “motivasi”. Konsep lain yang sering disejajarkan dengan motivasi adalah dikenal dengan drive (dorongan) dan desire (keinginan). Namun, sejauh perkembangan pengkajian mengenai tingkah laku manusia, yang dikenal luas sebagai pendorong tingkah laku manusia adalah motivasi. Teori motivasi yang sangat terkenal dibangun dan dikembangkan oleh seorang yang bernama Abraham H. Maslow. Sedemikian masyhurnya teori ini, Goble (1987) bahkan sampai pada suatu kesimpulan bahwa teori Maslow tentang motivasi manusia dapat diterapkan pada hampir seluruh aspek kehidupan pribadi serta kehidupan sosial. Satu konsep fundamental yang khas dari teori motivasi yang dikemukakan oleh Maslow adalah bahwa manusia dimotivasikan oleh sejumlah “kebutuhan” dasar yang bersifat sama untuk seluruh spesies, tidak berubah, dan berasal dari sumber genetis atau naluriah (Goble, 1987). Kebutuhan – kebutuhan itu tidak semata – mata bersifat fisiologis, melainkan juga bersifat psikologis. Kebutuhan – Kebutuhan – kebutuhan kebutuhan itu sesungguhnya merupakan inti kodrat manusia, hanya saja mereka 3
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
itu lemah serta mudah diselewengkan dan dikuasai oleh proses belajar, kebiasaan, atau tradisi yang keliru. Menurut Maslow (Goble, 1987), kebutuhan – kebutuhan – kebutuhan kebutuhan itu merupakan aspek – aspek aspek intrinsik kodrat manusia yang tidak dimatikan oleh kebudayaan, hanya saja ditindas oleh kebudayaan. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa kebutuhan – kebutuhan itu dapat dengan mudah diabaikan atau ditekan, tidak bersifat jahat melainkan netral atau justru baik. Menurut Maslow (1962), suatu sifat dapat dipandang sebagai kebutuhan dasar jika memenuhi syarat – syarat – syarat syarat sebagai berikut : 1. Ketidakhadirannya
atau
ketidakadaannya
menimbulkan
penyakit. 2. Kehadirannya mencegah timbulnya penyakit. 3. Pemulihannya menyembuhkan penyakit. 4. Dalam situasi – situasi tertentu yang sangat kompleks dan orang bebas memilih, orang yang sedang berkekurangan ternyata mengutamakan kebutuhan dibandingkan jenis – jenis kepuasan lainnya. 5. Kebutuhan itu tidak aktif, lemah, dan secara fungsional tidak terdapat pada orang yang sehat.
4
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
2.2 Kebutuhan Remaja Sebagai Peserta Didik A. Teori Kebutuhan Individu Meskipun ada beberapa teori kebutuhan individu, namun yang paling dikenal luas adalah teori kebutuhan dari Abraham H. Maslow. Dalam konteks ini, Maslow (Goble, 1987) mengemukakan hierarki kebutuhan dari yang paling dasar sampai yang paling tinggi, yaitu : 1) Kebutuhan fisiologis, 2) Kebutuhan rasa aman, 3) Kebutuhan rasa memiliki dan kasih sayang, 4) Kebutuhan penghargaan, 5) Kebutuhan rasa ingin tahu, 6) Kebutuhan estetik, 7) Kebutuhan pertumbuhan, dan 8) Kebutuhan aktualisasi diri.
Pada awal pembahasan teori kebutuhan ini dsampaikan bahwa pemenuhan suatu kebuhan di bawahnya akan mendasari dan mendorong pemenuhan kebutuhan di atasnya. Dengan kata lain, bahwa seseorang akan berusaha memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi manakalakebutuhan di bawahnya atau kebutuhan yang lebih dasar sudah terpenuhi lebih dahulu. 5
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
Namun dalam perkembangan selanjutnya, pemenuhan kebutuhan itu tidak membentuk hierarkis secara kaku sesuai dengan urutan hierarkinya, melainkan dapat saja bersifat dinamis dan terjadi improvisasi dari heirarki yang ada. Artinya, bisa jadi kebutuhan yang paling dasar, das ar, yaitu kebutuhan fisiologis dibutuhkan secara sec ara bersamaan dengan kebutuhan akan rasa aman dan kebutuhan akan penghargaan. Penjabaran masing – masing – masing masing kebutuhan itu dapat dijelaskan dan didiskusikan berikut ini. 1. Kebutuhan Fisiologis Ini merupakan kebutuhan yang paling dasar, paling kuat, dan paling jelas dari sekian banyak kebutuhan manusia karena merupakan kebutuhan untuk mempertahankan hidupnyasecara fisik, yaitu kebutuhan akan makanan, minuman, sandang, s andang, tempat tinggal, seks, tidur, dan oksigen. Seseorang yang mengalami kekurangan makanan, pertama – tama yang akan dilakukan adalah
memburu
kebutuhan
lain
makanan akan
terlebih
ditekan
lebih
dahulu.kebutuhan – dahulu
dan
akan
mengutamakan pemenuhan kebutuhan fisiologisnya. Bagi orang yang lapar berat dan membahayakan dirinya, motivasi utamanya adalah makanan untuk menghilangkan rasa laparnya. Bahkan Maslow (Goble, 1987) mengatakan: “ia bermimpi tentang makanan, emosinya tergerak dan tertuju kepada makanan, 6
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
pikirannya tertuju kepada makanan, serta keinginannya juga tertuju kepada makanan”. makanan”. 2. Kebutuhan Rasa Aman Di atas kebutuhan fisiologis atau dapat dikatakan sebagai kebutuhan yang lebih tinggi dari kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan
akan
rasa
aman.
Segera
setelah
kebutuhan
fisiologisnya terpenuhi, akan muncul pada diri seseorang kebutuhan akan rasa aman. Goble, dalam penelitiannya (1987), mendapati para psikolog dan para pendidik menemukan bahwa anak – anak membutuhkan dunia yang jelas dan dapat diramalkan. Seorang anak menyukai konsistensi dan kerutinan sampai batas – bata tertentu. Jika kejelasan dapat diramalkan dan konsistensi tidak ditemukan dalam dunianya, anak – anak akan merasa cemas dan tidak aman. Kebebasan yang ada batasnya lebih disukai daripada kebebasan yang tanpa batas atau serba dibiarkan. Menurut Maslow (Goble, 1987), kebebasan yang ada batasnya sesungguhnya sangat diperlukan bagi perkembangan anak ke arah penyesuaian penyesuaian diri yang lebih baik. Orang dewasa yang senantiasa merasa dirinya tidak aman akan cenderung neurotik dan bertingkah laku seperti anak yang tidak aman. Orang semacam itu, kata Maslow, akan cenderung bertingkah laku seakan – seakan – akan akan selalu daman memiliki 7
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
kebutuhan yang berlebihan akan keteraturan dan stabilitas serta akan berusaha keras menghindari segala sesuatu yang dipandang asing bagi dirinya dan yang ditidak diharapkan oleh ole h dirinya.
3. Kebutuhan Rasa Memiliki dan Kasih Sayang Setelah
kebutuha
fisiologis
dan
rasa
aman
terpenuhi, muncullah kebutuhan yang lebih tinggi yaitu kebutuhan akan rasa memiliki dan dimiliki, cinta, serta kasih sayang. Setiap manusia sesungguhnya merasakan kebutuhan yang mendalam akan cinta dan kasih sayang dari orang lain dan kepada orang lain. Demikian juga, setiap orang sangat membutuhkan rasa memiliki dan dimiliki orang lain. Seseorang akan merasa sedih kalau dirinya merasa tidak memiliki dan tidak dimiliki orang lain atau kelompoknya, karena dirinya tidak akan diterima atau tidak mendapat tempat pada diri orang lain atau kelompoknya. Demikian juga, seseorang akan merasa sedih jika dirinya
merasa
tidak
disayangi
oleh
orang
lain
atau
kelompoknya. Seseorang yang telah terpenuhi kebutuhan fisiologisnya dan rasa amannya tetapi tidak merasakan cinta dan kasih sayang, serta tidak ada rasa memiliki dan dimiliki orang lain,
akan
merasakan
sesuatu
mengganggu
pikiran
dan
perasaannya. 8
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
Bagi Maslow, cinta dan kasih sayang merupakan sesuatu yang hakiki dan sangat berharga dalam kehidupan manusia karena di dalamnya menyangkut suatu hubungan erat, sehat, dan penuh kasih antara dua orang atau lebih, serta menumbuhkan sikap saling percaya. Carl Rogers merumuskan cinta dan kasih sayang sebagai “keadaan dimengerti secara secara mendalam dan diterima dengan sepenuh hati” (Corsini, 1989). Dalam hubungan antarmanusia yang dilandasi rasa kasih sayang dan rasa memiliki akan menumbuhkan hubungan yang sejati. Dalam hubungan yang sejati tidak akan ada rasa takut, tidak aman, atau cemas yang seringkali menjadi penyebab rusaknya hubungan manusia satu sama lain. Jadi, kebutuhan akan rasa cinta dan kasih sayang serta rasa memiliki dan dimiliki merupakan kebutuhan yang sangat diperlukan sejak masih bayi sampai tua.
4. Kebutuhan penghargaan Ada dua kategori tentang kebutuhan akan penghargaan pada manusia, yaitu: a. Kebutuhan akan harga diri, b. Kebutuhan akan penghargaan dari orang lain yang meliputi :
9
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
1) Kepercayaan diri, 2) Kompetensi, 3) Penguasaan, 4) Kecukupan, 5) Prestasi, 6) Ketidaktergantungan, dan 7) Kebebasan. c. Kebutuhan akan penghargaan dari orang lain meiputi : 1) Prestise, 2) Pengakuan, 3) Penerimaan, 4) Perhatian, 5) Kedudukan, dan 6) Nama baik. Kebutuhan akan harga diri dan penghargaan dari orang lain juga tidak kalah pentingnya dari kebutuhan – kebutuhan lainnya. Seseorang yang memiliki harga diri akan lebih percaya diri, lebih mampu, dan lebih produktif. Sebaliknya, orang yang tidak cukup memiliki harga diri akan cenderung merasa rendah diri, tidak percaya diri, tidak berdaya, dan bahkan kehilangan inisiatif atau kebuntuan berpikir. Perlu ditegaskan disini bahwa harga diri yang yang 10
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
paling
dan
paling
sehat
adalah
yang
tumbuh
dan
berkembang dari penghargaan orang lain yang wajar, bukan penghargaan
karena
kedudukan,
kemasyuran,
atau
sanjungan kosong.
5. Kebutuhan Rasa Ingin Tahu Salah satu ciri kondisi psikis yang sehat, menurut Maslow, adalah adanya rasa ingin tahu. Ada sejumlah argumentasi yang dikemukakan oleh Maslow bahwa rasa ingin tahu merupakan kebutuhan hidup manusia, yaitu sebagai berikut : a. Rasa ingin tahu sering kali tampak pada binatang, apalagi pada
manusia
yang
memiliki
kemampuan
berpikir
kompleks. b. Pada anak – anak memiliki rasa ingin tahu yang bersifat alamiah. c. Sejarah telah mencatat bahwa banyak orang yang dengan berani menantang bahaya besar untuk memenuhi rasa ingin tahunya dengan memburu pengetahuan, misalnya Gali Leo, Colombus, dan Socrates. d. Hasil penelitian menunjukan bahwa orang – orang yang matang secara psikolos sangat tertarik kepada hal – hal yang penuh rahasia, ketidakpastian, serta belum dapat terjelaskan.
11
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
e. Banyak kasus orang – orang dewasa yang sebenarnya sehat
dan
cerdas
kemudian
kehilangan
gairah
hidup,
menderita
depresi,
kebosanan,
bahkan
sampai
membenci diri sendiri karena menjalani hidu secara rutin, bahkan konyol. Rasa ingin tahu sesungguhnya dapat dikatakan sebagai suatu proses pencarian makna (erick fromm, 1969). Karena merupakan
proses
pencarian
makna
maka
didalamnya
mengandung hasrat untuk memenuhi, menyusun, mengatur, menganalisi, menemukan hubungan – hubungan dan makna – makna, serta membangun suatu sistem nilai. 6. Kebutuhan Estetik Munculnya kebutuhan estetik dalam teori Maslow diawali dari penelitiannya yang dilakukan terhadap mahasiswa tentang pengaruh lingkungan yang indah dan kotor terhadap perilaku mahasiswa tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa lingkungan yang
kotor
sangat
cepat
menimbulkan
kebosanan
dan
melemahkan semangat, sedangkan lingkungan yang indah dapat menimbulkan peraaan nyaman, semangat, dan kegairahan, serta membuat mereka merasa lebih sehat. Maslow juga menunjukan bahwa kebutuhan estetik berkorelasi dengan gambaran diri seseorang. 12
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
Mereka yang tidak menjadi lebih sehat oleh keindahan adalah orang – orang yang terbelenggu oleh gambaran diri mereka yang rendahh. Lebih lanjut Maslow bahkan mengatakan kebutuhan keindahan dapat ditemukan dalam setiap peradaban dari zaman ke zaman. 7. Kebutuhan akan pertumbuhan Kebutuhan ini merupakan hasil perluasan dan upaya memperjelas teori kebutuhan dasar manusia yang kemudian dituangkan karyanya yang berjudul Psychology berjudul Psychology of Being. Dalam Being. Dalam karya itu, Maslow melukiskan bahwa melalui penelitian yang mendalam menemukan kebutuhan yang sama sekali baru dan termasuk kategori yang lebih tinggi yang kemudian di lukiskan sebagai kebutuhan akan pertumbuhan atau dikenal dengan Being dengan Being Values. Kebutuhan ini berbeda Values.
dari kebutuhan – kebutuhan
dadsar lainnya atau kebutuhan – kebutuhan kebutuhan karena kekurangan. Ada sejumlah daftar Being Being Values yang Values yang ditemukan oleh Maslow sebagai mana dikutip oleh Goble (1987), yaitu : a. Sifat menyeluruh, b. Kesempurnaan, c. Penyelesaian, d. Keadilan, e. Sifat hidup,
13
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
f. Sifat kaya, g. Kesederhanaan, h. Keindahan, i. Kebaikan, j.
Keunikan,
k. Sifat tanpa kesukaran, l. Sifat penuh permainan, m. Kebenaran, kejujuran, dan kenyataan, serta n. Sifat merasa cukup. 8. Kebutuhan Aktualisasi Diri Maslow
menegaskan
bahwa
setiap
orang
harus
berkembangan sepenuh kemampuan yang dimilikinya (Goble 1987).
Kebutuhan
psikologis
untuk
menumbuhkan,
mengembangkan, dan menggunakan kemampuannya secara penuh oleh Maslow disebut “aktualisasi diri”. Kebutuhan aktualisasi diri merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam teorinya tentang motivasi. Lebih lanjut, dia melukiskan kebutuhan sebagai, “hasrat makin menjadi diri sendiri dengan sepenuh kemampuan yang dimiliki sendri, menjadi apa saja menurut kemampuanya”. Dikatakan oleh Maslow bahwa kebutuhan aktualisasi diri biasanya muncul sesudah kebutuhan akan penghargaan dan kasih sayang terpenuhi secara memadai. 14
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
Dalam hierarki kebutuhan dari Maslow, kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan tertinggi atau puncak kebutuhan manusia. Selain teori kebutuhan dari Maslow, satu lagi teori kebutuhan yang juga dikenal cukup luas adalah teori kebutuhan dari McClelland. Menurut teori ini, pemahaman tentang motivasi akan semakin mendalam apabila disadari bahwa setiap individu mempunyai tiga jenis kebutuhan , yaitu : a. kebutuhan untuk berprestasi (need (need for achievement ) disingkat N - Ach, b. kebutuhan untuk berkuasa (need (need for power ) disingkat N. Pow, c. kebutuhan
untuk
berafiliasi
(need (need
for
Affiliantion) Affiliantion)
disingkat N. Aff. Dengan teorinya tentang kebutuhan manusia, McClelland berasumsi bahwa semua kebutuhan tersebut dapat dipelajari oleh setiap individu. Berikut ini dijelaskan masing – masing kebutuhan tersebut.
15
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
a. Kebutuhan untuk Berprestasi (Need for Achievement) Disingkat N – N – Ach Ach Pada dasarnya setiap individu ingin dipandang sebagai orang yang berhasil dalam hidupnya. Kebutuhan ini sangat menonjol ketika individu berada pada masa remaja. Sebaliknya, tidak ada orang yang senang jika menghadapi kegagalan dalam hidupnya atau dikatakan sebagai orang yang gagal atau tidak berhasil. Kenyataan ini merupakan cerminan bahwa di dalam diri orang itu terdapat kebutuhan untuk berprestasi (need ( need for achievement )).. Berdasarkan penelitiannya, McClelland menemukan bahwa orang – orang yang mempunyai
need for
achievement tinggi memiliki ciri – ciri – ciri ciri menonjol, yaitu : 1) Lebih
senang
menetapkan
sendiri
tujua
hasil
karyanya, 2) Lebih senang menghindari tujuan hasil karya yang mudah dan memilih yang sukar, 3) Lebih menyenangi umpan balik yang cepat, tampak, dan efisien. 4) Senang
bertanggung
jawab
akan
pemecahan
persoalan, meskipun sebenarnya dirasakan sulit, 16
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
5) Memiliki rasa ingin tahu (curiosity ( curiosity)) yang tinggi. b. Kebutuhan untuk Berkuasa (Need for Power) Disingkat N Pow Pow Menurut teori ini, kebutuhan akan kekuasaan menampakkan diri pada keinginan untuk mempunyai pengaruh terhadap orang lain. Dikatakannya bahwa seorang yang memiliki kebutuhan untuk berkuasa besar. Biasanya menyukai kondisi kompetisi dan orientasi status serta akan lebih memberikan perhatian pada berbagai faktor yang memungkinkan dirinya mengembangkan pengaruhnya terhadap orang lain. c. Kebutuhan
untuk
Berafiliasi
(Need
for
Affiliation)
Disingkat N-Aff Kebutuhan afiliasi ini merupakan kebutuhan nyata pada setiap manusia, terlepas dari status, kedudukan, jabatan, maupun pekerjaan yang dimilikinya. Kebutuhan ini pada umumnya tercermin pada keinginan berada pada situasi yang bersahabatg dalam interaksi seorang dengan orang lain.
17
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
Seseorang akan merasa senang, aman, dan berharga ketika dirinya diterima dan memperoleh tempat di dalam kelompok. Sebaliknya, akan merasa cemas, kurang berharga, atau cemas ketika dirinya tidak diterima atau . bahkan disisihkan oleh kelompoknya. kelompoknya. B. Kebutuhan Remaja Dalam Perkembangannya Kekhasan dalam perkembangan fase remaja dibandingkan dengan fase perkembangan lainnya membawa kensekuensi pada kebutuhan yang khas pula pada mereka. Menurut Garrison (Andi Mapirre, 1982) setidaknya ada tujuh kebutuhan khas remaja, yaitu : 1. Kebutuhan akan kasih sayang, 2. Kebutuhan akan keikutsertaan dan diterima dalam kelompok, 3. Kebutuhan untuk berdiri sendiri, 4. Kebutuhan untuk berprestasi, 5. Kebutuhan akan pengakuan dari orang lain, 6. Kebutuhan untuk dihargai, dan 7. Kebutuhan memperoleh falsafah hidup yang utuh. Dalam perspektif teori sosial – psikologis memandang bahwa kebutuhan – kebutuhan remaja berkaitan erat dengan pemuasan kebutuhan mereka dalam kelompoknya.
18
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
Menurut teori itu, kebutuhan – kebutuhan kebutuhan psikologis yang pokok akan mengarahkan tercapainya rasa aman. Kebutuhan – kebutuhan tersebut menurut Melly Sri Sulastri (1984), adalah sebagai berikut : 1. Kebutuhan untuk menerima afeksi dari kelompok atau individu, meliputi : a. Menerima rasa kasih sayang dari keluarga dan atau orang lain di luar kehidupan kehidupan keluarga, b. Menerima pemujaan atau sambutan hangat dari teman – temannya, c. Menerima penghargaan dan apresiasi daru guru dan pendidik lainnya. 2. Kebutuhan
untuk
memberikan
sumbangan
kepada
kelompoknya, meliputi : a. Menyatakan afeksi kepada kelompoknya, b. Turut serta memikul tanggung jawab kelompok, c. Menyatakan kesediaan dan kesetiaan kepada kelompok, d. Menghayati keberhasilan dalam kelompok, 3. Kebutuhan untuk memahami. 4. Kebutuhan untuk mempelajari dan menyelidiki sesuatu.
19
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
2.3 Upaya Pemenuhan Kebutuhan Remaja Dan Implikasinya Bagi Pendidikan Kondisi lingkungan sekitar, baik keluarga, sekolah, maupun masyarakat berkaitan erat dengan motivasi seseorang. Menurut Maslow (Goble, 1987), ada sejumlah kondisi yang merupakan prasyarat dan sekaligus menjadi intervensi edukatif dalam rangka pemuasan kebutuhan dasar manusia, termasuk remaja, yaitu : 1. Kemerdekaan untuk berbicara, 2. Kemerdekaan melakukan apa saja yang diinginkan selama tidak merugikan dirinya dan orang lain, 3. Kemerdekaan untuk mengeksplorasi lingkungan, 4. Kemerdekaan untuk mempertahankan atau membela diri, 5. Adanya keadilan, 6. Adanya kejujuran, 7. Adanya kewajaran, 8. Adanya ketertiban. Ancaman terhadap prakondisi tersebut di atas akan menyebabkan individu memberikan reaksi dengan cara sama, seperti ketika mereka bereaksi terhadap bebagai ancaman pada kebutuhan – kebutuhan dasarnya.
20 Lebih lanjut, Maslow mengatakan bahwa kondisi – kondisi itu bukanlah tujuan dalam dirinya, namun memang nyaris seperti tujuan
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
karena sedemikian eratnya hubungan dengan kebutuhan – kebutuhan dasarnya sendiri yang jelas merupakan tujuan hidup individu. Kondisi – kondisi itu semaksimal mungkin akan dipertahankan oleh individu karena tanpa kondisi – kondisi itu kepuasan dasar mustahil akan dapat terpenuhi atau paling tidak akan terancam pemenuhannya. 2.4 Dampak Tidak Terpenuhnya Kebutuhan Remaja Pada dasarnya setiap remaja menghendaki semua kebutuhannya dapat terpenuhi secara wajar. Terpenuhinya kebutuhan – kebutuhan tersebut secara memadai akan menimbulkan keseimbangan dan keutuhan pribadi. Remaja yang kebutuhannya terpenuhi secara memadai akan memperoleh suatu kepuasam hidup. Selanjutnya, remaja akan merasa gembira, harmonis, dan produktif manakala kebutuhan – kebutuhannya dapat terpenuhi secara mamadai. Sebaliknya, remaja akan mengalami kekecewaan, ketidakpuasan, atau bahkan frustasi, dan pada akhirnya akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya jika kebutuhannya tidak terpenuhi. Bischof (1983) dalam Interpreting Personality Theories
mengemukakan bahwa
setidaknya ada dua komponen kunci mengenai terjadinya frustrasi pada individu, yaitu : 21 1. Adanya
kebutuhan
(need ), (need ),
kecenderungan untuk bertindak,
dorongan
(drive), (drive ),
atau
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
2. Adanya rintangan atau halangan yang menghambat individu sebagai upaya mencapai tujuan.
Dengan demikian, setiap tingkah laku remaja khususnya dan manusia pada umumnya selalu berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapainya. Apa yang hendak dicapai pada dasarnya dalam rangka memenuhi kebutuhan – kebutuhan yang ada dalam dirinya. Oleh sebab itu, antara motif, kebutuhan, dan tingkah laku berhubungan erat satu sama lainnya. Jika kebutuhan – kebutuhan itu tidak terpenuhi, akan timbul kesulitan – kesulitan kesulitan yang menyebabkan timbulnya rasa kecewa, frustrasi, marah, menyerang orang lain, minum – minuman keras, narkotika, dan tingkah laku negatif lainnya yang sangat merugikan diri sendiri dan orang lain.
22
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan Salah
satu
aspek
psikologis
yang
berperan
penting
dalam
menggerakkan manusia untuk berbuat sesuatu adalah “motivasi”. Konsep lain yang sering disejajarkan dengan motivasi adalah dikenal dengan drive (dorongan) dan desire (keinginan). Namun, sejauh perkembangan pengkajian mengenai tingkah laku manusia, yang dikenal luas sebagai pendorong tingkah laku manusia adalah motivasi. Teori motivasi yang sangat terkenal dibangun dan dikembangkan oleh seorang yang bernama Abraham H. Maslow. Menurut Maslow (1962), suatu sifat dapat dipandang sebagai kebutuhan dasar jika memenuhi syarat – syarat – syarat syarat sebagai berikut : 1. Ketidakhadirannya
atau
ketidakadaannya
menimbulkan
penyakit. 2. Kehadirannya mencegah timbulnya penyakit. 3. Pemulihannya menyembuhkan penyakit.
23
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
4. Dalam situasi – situasi tertentu yang sangat kompleks dan orang bebas memilih, orang yang sedang berkekurangan ternyata mengutamakan kebutuhan dibandingkan jenis – jenis kepuasan lainnya. 5. Kebutuhan itu tidak aktif, lemah, dan secara fungsional tidak terdapat pada orang yang sehat. Maslow (Goble, 1987) mengemukakan hierarki kebutuhan dari yang paling dasar sampai yang paling tinggi, yaitu : 1) Kebutuhan fisiologis, 2) Kebutuhan rasa aman, 3) Kebutuhan rasa memiliki dan kasih sayang, 4) Kebutuhan penghargaan, 5) Kebutuhan rasa ingin tahu, 6) Kebutuhan estetik, 7) Kebutuhan pertumbuhan, dan 8) Kebutuhan aktualisasi diri. Menurut Garrison (Andi Mapirre, 1982) setidaknya ada tujuh kebutuhan khas remaja, yaitu : 1. Kebutuhan akan kasih sayang, 2. Kebutuhan akan keikutsertaan dan diterima dalam kelompok, 3. Kebutuhan untuk berdiri sendiri, 4. Kebutuhan untuk berprestasi,
24
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
5. Kebutuhan akan pengakuan dari orang lain, 6. Kebutuhan untuk dihargai, dan
7. Kebutuhan memperoleh falsafah hidup yang utuh. Menurut Maslow (Goble, 1987), ada sejumlah kondisi yang merupakan prasyarat dan sekaligus menjadi intervensi edukatif dalam rangka pemuasan kebutuhan dasar manusia, termasuk remaja, yaitu : 1. Kemerdekaan untuk berbicara, 2. Kemerdekaan melakukan apa saja yang diinginkan selama tidak merugikan dirinya dan orang lain, 3. Kemerdekaan untuk mengeksplorasi lingkungan, 4. Kemerdekaan untuk mempertahankan atau membela diri, 5. Adanya keadilan, 6. Adanya kejujuran, 7. Adanya kewajaran, 8. Adanya ketertiban. Pada dasarnya setiap remaja menghendaki semua kebutuhannya dapat terpenuhi secara wajar. Terpenuhinya kebutuhan – kebutuhan tersebut secara memadai akan menimbulkan keseimbangan dan keutuhan pribadi.
25
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
Remaja yang kebutuhannya terpenuhi secara memadai akan memperoleh suatu kepuasam hidup. Selanjutnya, remaja akan merasa gembira, harmonis, dan produktif manakala kebutuhan – kebutuhannya dapat terpenuhi secara mamadai. Sebaliknya, remaja akan mengalami kekecewaan, ketidakpuasan, atau bahkan frustasi, dan pada akhirnya akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya jika kebutuhannya tidak terpenuhi. 3.2 Saran Saran dari kelompok kami kepada siapa saja yang menghadaapi remaja baik orang tua, pendidi dalam hal ini guru yang ada disekolah untuk
memperhatikan
kebutuhan
remaja dan
bagaimana cara
pemenuhannya. Hal ini agar terhindarnya dari dampak-dampak untuk tidak terpenuhi kebutuhan tersebut dalam diri remaja.
26
Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
DAFTAR PUSTAKA Mappiare, Andi. 1982. Psikologi 1982. Psikologi Remaja. Remaja. Surabaya: Usaha Nasional. Sarwono, Sarlito Wirawan., Psikologi Wirawan., Psikologi Remaja. Remaja. Jakarta: Rajawali Press.,1991. Soekanto, Soerjono. 1989. Remaja 1989. Remaja dan Permasalahannya Permasalahannya.. Jakarta: Rajawali. Soehartono. 2009. Perkembangan 2009. Perkembangan Peserta Didik. Makassar Didik. Makassar : UNM
View more...
Comments