Makalah Kas Dan Piutang
April 29, 2018 | Author: Pak_c4m4t | Category: N/A
Short Description
makalah kas dan piutang...
Description
BAB I PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG
Pengelolaan keuangan dalam perusahaan merupakan kunci utama kegiatan operasional perusahaan dan tidak akan terlepas dari kegiatan yang berhubungan dengan kas. Bila pemakaian dana tidak terkontrol akan berakibat kas kosong yang menyebabkan terganggunya semua kegiatan operasional perusahaan. Manajemen atas arus keluar-masuknya dana perusahaan yang terkontrol akan menunjukkan kredibilitas perusahaan yang baik di dunia bisnis. Dalam kondisi kas yang buruk, manajemen dituntut untuk segera membenahi keuangan perusahaan. Usaha mengatasi situasi tersebut akan mengarah kepada pengawasan arus kas dengan penataan yang baik atas manajemen arus kas. Kas adalah aktiva lancar atau kekayaan perusahaan yang dapat digunakan untuk membayar kegiatan operasional perusahaan atau dapat digunakan untuk membayar kewajiban saat ini. Wujud dari kas dapat berupa uang kertas / logam, simpanan bank yang sewaktu-waktu dapat ditarik, dana kas kecil, cek, dan sebagainya. Perlu diperhatikan, kas bukan merupakan persediaan barang dagangan, piutang, tanah ataupun bangunan yang kita miliki. Memang hal-hal tersebut bisa dijadikan uang namun biasanya akan membutuhkan waktu, yang kadang kala memakan waktu cukup lama. Kas
1
Kas dan Piutang
memegang peranan penting dan menjadi salah satu pusat perhatian dan pengawasan dalam menunjang kegiatan operasi operasi perusahaan sehari-hari. Piutang timbul ketika perusahaan menjual barang dan jasa secara kredit. Piutang meliputi semua tagihan dalam bentuk utang kepada perorangan badan usaha atau pihak tertagih lainnya. Prosesnya dimulai dari pengambilan keputusan
untuk
memberikan
kredit
kepada
pelanggan,
melakukan
pengiriman barang, penagihan dan akhirnya menerima pembayaran. Piutang adalah pos penting dalam perusahaan karena merupakan bagian aktiva lancar yang likuid dan selalu dalam keadaan berputar. Artinya piutang dapat dijadikan menjadi kas dengan segera dimana jangka waktu paling lama satu tahun. Tetapi seringkali terjadi penagihan piutang yang tidak tepat pada waktu yang sudah ditetapkan sebelumnya, sementara setiap perusahaan memerlukan aliran kas yang cukup untuk diputar dalam membiayai aktivitas operasional
perusahaan
sehari-hari
dan
memenuhi
kewajiban
lancar
perusahaan tepat pada waktunya. Semakin tinggi probabilitas piutang dapat diterima pada waktunya, semakin dapat dijadikan jaminan bagi pembayaran kas yang telah dijadwalkan. Seberapa cepat piutang dikonversikan menjadi kas merupakan kebijakan perusahaan dengan menghitung perputaran piutang.
II. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari
latar
belakang
di
atas,
maka
beberapa
masalah
yang
diindentifikasi adalah sebagai berikut : 1. Apa saja pos-pos yang termasuk kas? 2. Bagaimana kas dan pos-pos yang berhuubungan dilaporkan?
2
Kas dan Piutang
3. Apakah piutang dan apa saja jenis piutang? 4. Apa masalah akuntansi yang berhubungan dengan pengakuan piutang usaha? 5. Apa masalah akuntansi yang behubungan dengan penilaian piutang usaha? 6. Apa masalah akuntansi yang berhubungan dengan pengakuan wesel tagih? 7. Apa masalah akuntansi yang berhubungan dengan penilaian wesel tagih? 8. Apa topik khusus yang berhubungan dengan piutang usaha? 9. Bagaimana piutang dilaporkan dan dianalisis? III. TUJUAN PENULISAN MAKALAH
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi pos-pos yang termasuk kas 2. Mengindikasikan bagaimana kas dan pos-pos yang berhuubungan dilaporkan. 3. Mendefinisikan piutang dan mengidentifikasi jenis piutang yang berbeda. 4. Menjelaskan masalah akuntansi yang berhubungan dengan pengakuan piutang usaha. 5. Menjelaskan masalah akuntansi yang behubungan dengan penilaian piutang usaha. 6. Menjelaskan masalah akuntansi yang berhubungan dengan pengakuan wesel tagih. 7. Menjelaskan masalah akuntansi yang berhubungan dengan penilaian wesel tagih. 8. Memahami topik khusus yang berhubungan dengan piutang usaha. 9. Menjelaskan bagaimana piutang dilaporkan dan dianalisis.
3
Kas dan Piutang
BAB II PEMBAHASAN
I.
KAS 1. Pengertian Kas
Kas adalah asset keuangan, kas juga adalah instrument keuangan. Instrumentkeuangan didefinisikan sebagai kontrak yang menimbulkan aset keuangan dari satu entitasdan kewajiban keuangan atau kepentingan ekuitas entitas lain. Kas, merupakan aktiva yang paling likuid, merupakan media pertukaran standard dan dasarpengukuran serta akuntansi untuk semua pos-pos lainnya. Pada umumnya kas diklasifikasikansebagai aktiva lancar. Kas terdiri dari uang logam, uang kertas, dan dana yang tersedia padadeposito di bank. Instrument yang dapat dinegosiasikan seperti pos wesel, cek yang disahkan,cek kasir, cek pribadi dan wesel bank juga dipandang sebagai kas. Bank memang memilikihak legal untuk meminta pemberitahuan sebelum penarikan. Akan tetapi, karenapemberitahuan sebelumnya jarang diminta oleh bank dalam praktik, maka rekening tabungan juga dipandang sebagai kas. 10.
Pelaporan Kas
Walaupun pelaporan kas secara relative bersifat langsung, namun terdapat sejumlah masalahyang perlu mendapat perhatian khusus, sebagai berikut : 1. Ekuivalen kas 2. Kas yang dibatasi atau restriktif 3. Overdraft bank
4
Kas dan Piutang
3. Ekuivalen Kas
Klasifikasi lancar yang semakin popular adalah “kas dan ekuivalen kas.” Ekuivalen kas merupakan investasi jangka pendek yang sangat liquid yang : 1) 2)
segera bisa dikonversimenjadi sejumlah kas yang diketahui dan begitu dekat dengan jatuh temponya sehinggaresiko perubahan suku bunga tidak signifikan. Umumnya, hanya investasi dengan jatuh tempo awal 3 bulan atau kurang yang
memenuhi syarat definisi ini : contoh ekuivales kas yaitu Treasury bill, kertas komersial dan dana pasar uang. Sebagian besar individu berpikir ekuivalen kas setara dengan kas. Sayangnya, itu tidak selalu terjadi. Perusahaan berpendapat bahwa catatan tersebut harus diklasifikasikan sebagaiekuivalen kas karena mereka dapat secara rutin diperdagangkan dalam lelang setiap hari.(singkatnya, mereka cair dan bebas risiko.). Auditor setuju dan diizinkan perlakuan kas setarameskipun jatuh tempo diperpanjang jauh melampaui tiga bulan. Tapi bila kena krisis kredit,lelang berhenti, dan nilai dari efek tersebut turun karena pasar tidak ada. Dalam peninjauankembali, klasifikasi ekuivalen kas adalah menyesatkan. 4. Kas yang dibatasi (Restriktif)
Kas kecil, penggajian dan dana deviden adalah contoh-contoh kas yang disisihkan untuk tujuan tertentu. Dalam sebagian besar situasi, saldo dana ini tidak material dankarenanya dipisahkan dari kas ketika dilaporkan dalam laporan keuangan. Jika jumlahnya material, maka kas yang dibatasi dipisahkan dari kas “regular” untuk tujuan pelaporan. Kas yang dibatasi diklasifikasikan dalam kelompok aktiva lancar atau aktiva jangka panjangtergantung pada tanggal ketersediaan atau pengeluaran. 5
Kas dan Piutang
Bank dan institusi pemberi pinjaman lainnya seringkali mewajibkan para nasabah yang meminjam uang kepada mereka untuk mempertankan saldo kas minimum dalam rekening giro atau tabungan. Saldo minimum ini yang disebut saldo kompensasi.Untuk menghindari kesalahpahaman investor mengenai jumlah kas yang tersedia gunamemenuhi kewajiban berulang, perusahaan merekomendasikan agar deposito yang dibatasisecara legal yang disimpan sebagai saldo kompensasi terhadap kesepakatan pinjaman jangka pendek disajikan secara terpisah di antara pos- pos “kas dan ekuivalen kas” dalam Aktiva Lancar. 5. Overdraft Bank
Overdraft bank terjadi apabila suatu cek ditulis dalam jumlah yang melebihi rekeningkas. Hal ini harus dilaporkan dalam kelompok kewajiban lancar dan biasanya ditambahkan kedalam jumlah yang dilaporkan sebagai utang usaha. Jika material, maka pos ini harusdiungkapkan secara terpisah pada bagian depan neraca atau dalam catatan yang berhubungan. 6. Ikhtisar Pos-Pos yang Berhubungan dengan Kas
Kas dan ekuivalen kas meliputi media pertukaran dan instrument yang paling tepatdinegosiasikan. Jika suatu pos tidak dapat dikonversikan menjadi uang logam atau uang kertasdengan segera, maka pos ini diklasifikasikan secara terpisah sebagai investasi, piutang ataubeban dibayar dimuka. Berikut ini adalah klasifikasi pos-pos yang berhubungan dengan kas :
6
Kas dan Piutang
Klasifikasi Kas, Ekuivalen Kas, dan Pos-Pos Non Kas POS
KLASIFIKASI
KOMENTAR
Jika tidak dibatasi, dilaporkan sebagai kas Jika dibatasi, diidentifikasi dan diklasifi kasikan sebagai aktiva Kas
Kas
lancar dan tidak lancar
Kas
Dilaporkan sebagai kas
Kas Kecil dan Dana Pertukaran
Investasi dengan jatuh tempo Surat Berharga Jangka Pendek
kurang dari 3 bulan, umumnya Ekuivalen Kas
Surat Berharga Jangka Pendek
digabungkan dengan kas Investasi dengan jatuh tempo 3
Investasi Sementara
Cek Mundur dari IOU Piutang
hingga 12 bulan Diasumsikan dapat ditagih Diasumsikan dapat tertagih dari
Uang Muka Perjalanan
karyawan atau dikurangkan dari Piutang
gaji mereka Dapat diklasifikasikan sebagai persediaan perlengkapan
Perangko di Tangan
Beban dibayar dimuka
kantor Jika tidak ada hak untuk
Overdraft Bank
Kas
mengoffset, kewajiban lancar Diklasifikasikan se bagai aktiva
Saldo Kompensasi
II.
Kas didefi nisikan secara
lancar dan tidak lancar dalam
terpisah sebagai deposito
neraca. Diungkapkan se cara
yang disimpan sebagai
terpisah dalam catatan yang
saldo kompensasi
merinci kesepakatan tersebut
PIUTANG 1. Pengertian Piutang
Piutang adalah asset keuangan juga sebagai instrument keuangan. Piutang (seringdisebut sebagai pinjaman dan piutang) adalah klaim uang, barang atau jasa kepada pelangganatau pihak-pihak lainnya.Untuk tujuan pelaporan keuangan, piutang diklasifikasikan sebagai piutang lancar dantidak lancar. Piutang lancar diharapkan akan tertagih dalam satu tahun atau selama satu siklusoperasi berjalan. Semua piutang lain diklasifikasikan sebagai piutang tidak lancar.
7
Kas dan Piutang
Piutang dagang adalah jumlah yang terutang oleh pelanggan untuk barang dan jasayang telah diberikan sebagai bagian dari operasi bisnis normal. Piutang dagang ini bisadisubklasifikasikan menjadi piutang usaha dan wesel tagih. Piutang usaha adalah janji lisandari pembeli untuk membayar barang/jasa yang dijual sedangkan wesel tagih adalah janjitertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa depan. Weselini dapat berasal dari penjualan, pembiayaan/transaksi lainnya. Wesel ini bersifat jangkapendek atau panjang.Piutang nondagang berasal dari berbagai transaksi. Contohnya sebagai berikut : 1)
Uang muka kepada karyawan dan staf
2)
Uang muka kepada anak perusahaan
3)
Deposito untuk menutup kemungkinan kerugian dan kerusakan
4)
Deposito sebagai jaminan penyediaan jasa atau pembayaran
5)
Piutang deviden dan bunga
6)
Klaim terhadaap : a) Perusahaan asuransi untuk kerugian yang dipertanggungkan b) Terdakwa dalam suatu perkara hokum c) Badan-badan pemerintah untuk pengembalian pajak d) Perusahaan pengangkutan untuk barang yang rusak/hilang e) Kreditor untuk barang yang dikembalikan, rusak/hilang f) Pelanggan untuk barang-brang yang dapat dikembalikan
2. Pengakuan Piutang Usaha
Harga pertukarangan diperlukan untuk mengakui suatu transaksi piutang. Harga pertukaran adalah jumlah yang terutang dari debitor dan umumnya dibuktikan dengan beberapa jenis dokumen bisnis, biasanya berupa faktur. Dua faktor bisa mempengaruhi
8
Kas dan Piutang
harga pertukaran : (1) ketersediaan diskon dan (2) lamanya waktu antara tanggal penjual dan tanggal jatuh tempo pembayaran.
A. Diskon Tunai
Diskon tunai diberikan sebagai perangsang agar pembeli melakukan pembayaran secepatnya. Diskon ini dinyatakan seperti 2/10, n/30 atau 2/10, atau E.O.M. net 30, E.O.M. Perusahaan biasanya mencatat transaksi penjualan dan diskon penjualan terkait denganmencatat piutang dan penjualan dalam jumlah kotor. Pelanggan yang membayar dalam periode diskon membeli secaratunai, mereka yang membayar setelah berakhirnya periode diskon akan didenda karena harus membayar dengan jumlah yang melebihi harga tunai. Maka pencatatannya, penjualan dan piutang dicatat pada harga bersih dan setiap diskon yang tidak diambil kemudian didebet ke Piutang Usaha dan dikredit ke Diskon Penjualan yang Hilang.Pada metode kotor, diskon penjualan harus dilaporkan sebagai pengurang kas ataspenjualan dalam laporan laba-rugi. Penandingan yang tepat mengharuskan estimasi yangmemadai atas jumlah diskon material yang diharapkan akan diambil, dan harus dibebankanterhadap penjualan. Secara teoritis, pengakuan Diskon Penjualan yang Hilang telah tepatkarena piutang dilaporkan lebih dekat ke nilai realisasinya dan angka penjualan bersihmengukur pendapatan yang dihasilkan dari penjualan itu. Namun, dari segi praktis metodebersih jarang digunakan karena memerlukan analisis dan pembukuan tambahan.
B. Tidak Ada Pengakuan atas Unsur Bunga
Idealnya, piutang harus diukur dalam istilah nilai sekarang, yaitu nilai diskonto dari kas yang akan diterima di masa depan. Jika ekspektasi penerimaan kas memerlukan periode
9
Kas dan Piutang
tunggu, maka jumlah nominal piutang tidak sama nilainya dengan jumlah yang akan diterima kemudian. 3. Penilaian Piutang Usaha
Pelaporan piutang melibatkan (1) klasifikasi dan (2) penilaian dalam neraca. Perusahaan mengklasifikasikann piutang yang diperkirakan akan tertagih dalam satu tahun diklasifikasikan sebagai lancar sementara semua piutang lainnya diklasifikasikan sebagai jangka panjang. Penilaian piutang sedikit lebih kompleks. Piutang jangka pendek dinilai dandilaporkan pada nilai realisasi bersih-jumlah bersih yang diperkirakan akan diterima dalambentuk kas. Penentuan nilai realisasi bersih memerlukan estimasi baik atas piutang yang tak tertagih maupun retur penjualan dan pengurangan harga yang diberikan.
A. Piutang Usaha yang Tak Tertagih
Sebagai salah satu akuntan dihormati tepat mencatat, ide manajer kredit ini surge mungkin akan menjadi tempat di mana setiap orang membayar utangnya. Sayangnya situasi ini sering tidak terjadi. Ada dua prosedur untuk mencatat piutang yang tak tertagih, yaitu sebagai berikut : 1. Metode Penghapusan Langsung
Metode penghapusan langsung, ketika sebuah perusahaan menentukan rekening tertentu tidak akan tertagih itu biaya rugi kepada Beban Utang Macet. Dengan metode ini,Beban Utang Macet akan menunjukkan hanya kerugian yang sebenarnya dari piutang tak tertagih. perusahaan akan melaporkan piutang sebesar jumlah kotor.
10
Kas dan Piutang
2. Metode Penyisihan
Metode penyisihan akuntansi untuk piutang tak tertagih melibatkan estimasi piutangtak tertagih pada akhir setiap periode. Kas nilai realisasi bersih adalah jumlah perusahaan mengharapkan untuk menerima dalam kas. Metode ini mengurangi piutang dalam laporan posisi keuangan dengan jumlah piutang tak tertagih diperkirakan.IFRS memerlukan metode penyisihan untuk tujuan pelaporan keuangan saat kredit macet adalah bahan dalam jumlah. Metode ini memiliki tiga fitur penting : 1. Perusahaan memperkirakan tidak tertagihnya piutang. mereka cocok ini biaya versus memperkirakan pendapatan pada periode akuntansi yang sama di mana merekamencatatpendapatan. 2. Perusahaan diperkirakan debit piutang tak tertagih untuk Beban Utang Macet dan kredit mereka ke Penyisihan Piutang melalui jurnal penyesuaian pada akhir setiap periode. 3. Ketika perusahaan menulis dari account tertentu, mereka sebenarnya piutang tak tertagih debit untuk Penyisihan Piutang Tak Tertagih dan kredit yang berjumlah Rekening Piutang.
B. Merekam Penghapusan Dari Akun Tak Tertagih
Ketika perusahaan telah kehabisan semua cara mengumpulkan rekening lewat jatuh tempo dan tagihan muncul mungkin, perusahaan harus menghapus akun. Beban Utang Yang Buruk tidak meningkat ketika menulis-off terjadi dengan metode penyisihan, perusahaan debit setiap kredit macet menghapus ke akunpenyisihan daripada Beban Utang Macet..
11
Kas dan Piutang
C. Pemulihan Akun Tertagih
Perusahaan membuat dua entri untuk mencatat pemulihan utang buruk : (1) membalikkan entri yang dibuat secara tertulis dari akun dan (2) itu menjurnal tagihan secara biasa. Dasar yang digunakan untuk metode penyisihan, dalam "kehidupan nyata," perusahaan harus mengestimasi jumlah tersebut ketika mereka menggunakan metode penyisihan. Dua basis yang digunakan untuk menentukan jumlah ini: (1) persentase penjualan dan (2) persentase piutang. Kedua basis yang berlaku umum. Pilihan adalah keputusan manajemen. Itu tergantung pada penekanan relatif yang manajemen ingin memberikan untuk biaya dan pendapatan di satu sisi atau menguangkan nilai realisasi dari piutang di sisi lain. 1. Pendekatan Persentase Penjualan
Manajemen memperkirakan berapa persen dari penjualan kredit akan tertagih. Persentase ini didasarkan pada pengalaman masa lalu dan kebijakan kredit diantisipasi. Jumlah beban piutang tak tertagih dan kredit yang berkaitan pada akun penyisihan tidak dipengaruhi olehh setiap saldo yang ada saat ini dalam akun penyisihan. Karena estimasi beban piutang tak tertagih berhubungan dengan akun nominal (penjualan) dan setiap saldo dalam akun penyisihan diabaikan, maka metode ini sering kali disebut sebagai pendekatan laporan laba-rugi. 2. Pendekatan Persentase-Piutang (Neraca)
Berdasarkan pengalaman masa lalu, sebuah perusahaan dapat mengestimasikan persentase piutang beredarnya yang tidak akan tertagih, tanpa mengidentifikasi piutang tertentu. Prosedur ini menyediakan estimasi yang cukup akurat menyangkut nilai piutang yang dapat direalisasi, tetapi tidak sesuai dengan prinsip penandingan biaya dan
12
Kas dan Piutang
pendapatan. Tujuan dari metode ini adalah melaporkan nilai realisasi bersih piutang dalam neraca.. Pendekatan persentase piutang dapat diaplikasikan dengan menggunakan satu tarif gabungan yang mencerminkan estimasi piutang tak tertagih. Pendekatan lainnya yang lebih sensitive terhadap status actual dari piutang usaha adalah menetapkan skedul umur piutang dan menerapkan persentase yang berbeda berdasarkan pengalaman masa lalu pada berbagai kategori umur. Skedul ini mengindikasikan akun mana yang memerlukan perhatian khusus dengan memperlihatkan umur piutang usaha.
D. Penurunan Proses Evaluasi
Perusahaan menilai piutang terhadap penurunan setiap periode pelaporan dan memulai penilaian penurunan dengan mempertimbangkan apakah terdapat bukti obyektif menunjukkan bahwa satu atau lebih peristiwa hilangnya telah terjadi. Contoh peristiwa kehilangan yang mungkin adalah : 1. Masalah keuangan yang signifikan dari pelanggan 2. Kegagalanpembayaran 3. Negosiasi ulang persyaratan piutang tersebut karena kesulitan keuangan pelanggan 4. Penurunan yang dapat diukur kas estimasi mengalir dari sekelompok piutang sejak pengakuan awal, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi dengan asetindividu dalam kelompok IASB mensyaratkan bahwa penilaian penurunan nilai harus dilakukan sebagai berikut : 1. Piutang yang signifikan secara individual shuld dipertimbangkan untuk penurunansecara terpisah. Jika terganggu, perusahaan mengenalinya.
13
Kas dan Piutang
piutang yang tidak individual signifikan juga dapat dinilai secara individual, tetapi tidak perlu untuk melakukannya 2. Piutang setiap dinilai secara individual yang tidak dianggap penurunan nilai harus disertakan dengan sekelompok aset dengan penilaian setara risiko kredit karakteristik dan kolektif dinilai untuk penurunan. 3. Setiap piutang tidak dinilai secara individual harus secara kolektif dinilai untuk penurunan..
E. WESEL TAGIH
Suatu wesel tagih didukung oleh promes formal, yaitu janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada suatu tanggal di masa depan. Wesel semacam itu merupakan instrument
yang
dapat
dinegosiasikan
yang
ditandatangani
oleh
pembuat
untuk kepentingan yang dibayar atau penerima yang mungkin secara legal dan cepat bisa menjual atau mentransfernya ke pihak lain.Wesel berbunga memiliki suku bunga yang ditetapkan, sementara wesel tanpa bunga (bunga nol) memasukkan bunga sebagai bagian dari nilai nominal yang tidak dinyatakan secara eksplisit. Wesel ini dipandang aktiva yang cukup likuid meskipun bersifat jangka panjang karena dapat mudah dikonversikan menjadi kas. .Wesel tagih ini sering diterima dari pelanggan yang ingin memperpanjang periode pembayaran piutangnya. Wesel ini juga dipergunakan dalam pinjaman kepada karyawandan anak perusahaan serta dalam penjualan property, pabrik dan peralatan. Masalah dasar dalam akuntansi untuk wesel tagih ini serupa dengan piutang yaitu pengakuan dan penilaian.Wesel tagih jangka pendek biasanya dicatat pada nilai nominal (dikurangi penyisihan) karena bunga implisit dalam nilai jatuh tempo adalah tidak material. Wesel tagih ini diperlakukan sebagai ekuivalen kas (jatuh tempo dalam 3
14
Kas dan Piutang
bulan/kurang) bukan subjek amortisasi premi/diskonto. Kemudian, wesel tagih jangka panjang harus dicatat dan dilaporkan pada nilai sekarang dari kas yang diperkirakan akan tertagih. Jika suku bunga ditetapkan atas wesel berbunga sama dengan suku bunga efektif (pasar), maka wesel dijual pada nilai nominal. Jika suku bunga ditetapkan berbeda dengan suku bunga pasar,maka kas yang dipertukarkan (nilai sekarang) berbeda dengan nilai nominal wesel. Selisih nilai nominal dengan kas yang ditukarkan, bisa didiskonto/premi dan akan dicatat sertadiamortasikan sepanjang umur wesel agar mendekati suku bunga efektif pasar. Wesel jangka pendek biasanya dicatat pada nilai nominal (dikurangi penyisihan)karena bunga implicit dalam nilai jatuh tempo adalah tidak material.Wesel tagih jangka panjang harus dicatat dan dilaporkan pada nilai sekarang dari kas yang diperkirakan akan tertagih. Jika suku bunga ditetapkan atas wesel berbunga sama dengan suku bunga efektif, maka wesel dijual pada nilai nominal. Jika suku bunga ditetapkan berbeda dengan suku bunga pasar, maka kas yang dipertukarkan berbeda dengan nilai nominal wesel.Selisih antara nilai nominal dengan kas yang dipertukarkan ,apakah diskonto atau premi akan dicatat dan diamortisasi sepanjang umur wesel agar mendekati suku bunga efektif (pasar).Wesel yang diterbitkan bukan pada nilai nominal:
A. Wesel berbunga nol
Jika yang diterima adalah wesel berbunga nol, maka nilai sekarangnya adalah kas yang dibayarkan kepada penerbit wesel, karena baik jumlah masa depan maupun nilai sekarang wesel telah diketahui,maka suku bunga dapat dihitung. Suku bunga implicit adalah suku bunga yang akan menyamakan kas yang dibayarkan dengan jumlah piutang dimasadepan. Selisih antara jumlah masa depan (nilai nominal) dengan nilai sekarang (kas
15
Kas dan Piutang
yangdibayarkan) dicatat sebagai nilai diskonto dan diamortisasikan kependapatan bunga sepanjang umur wesel. Diskonto atas wesel tagih merupakan akun penilaian (valuation account) dan dilaporkan dalam neraca sebagai akun kontra aktiva. Diskonto ini kemudian harus diamortisasi dan pendapatan bunga diakui setiap tahun dengan menggunakan metode bunga efektif.
B. Wesel berbunga.
Dalam kasus jika bunga efektif lebih besar daripada suku bunga yang ditetapkan,maka nilai sekarang wesel lebih kecil dari nilai nominalnya ,yaitu wesel dipertukarkan pada diskonto. Diskonto harus diamortisasi dan pendapatan bunga diakui setiap tahun dengan menggunakan metode bunga efektif. Jika nilai sekarag melebihi nilai nominal,maka wesel tersebut dipertukarkan pada nilai premi. Premi atas wesel tagih dicatat sebagai debet dan diamortisasikan menggunakan metode bunga efektif sepanjang umur wesel sebagai pengurang tahunan dalam jumlah pendapatan bunga yang diakui.
C. Wesel yang diterima untuk property barang dan jasa
Jika wesel diterimam sebagai penukaran property,barang dan jasa dalam suatu transaksi yang wajar (at arm’s length), yang suku bunga ditetapkan diasumsikan cukup wajar kecuali : Tidak ada suku bunga yang ditetapkan atau Suku bunga yang ditetapkan tidak masuk akal Jumlah nominal dari wesel berbeda secara material dari harga jual tunai untuk pos-pos yang saat ini serupa atau nilai pasar sekarang instrument utang. Dalam situasi ini, nilai sekarang wesel diukur oleh nilai wajar property, barang atau jasa atau oleh jumlah yang secara layak mendekati nilai pasar wese l.
16
Kas dan Piutang
D. Pilihan suku bunga
Dalam transaksi wesel,suku bunga efektif atau riil sudah jelas atau dapat ditentukan melalui faktor-faktor lain yang terlibat dalam pertukaran seperti nilai pasar wajar dari apa yang diserahkan. Proses perkiraan suku bunga ini dinamakan dengan perhitungan suku bunga yang layak dan hasilnya dinamakan suku bunga terkait. Pilihan suku bunga ini dipengaruhi oleh suku bunga yang berlaku bagi penerbit instrument serupa dengan peringakat kredit yang sama. Suku bunga ini juga dipengaruhi secara khusus oleh ketentuan restriktif, jaminan, skedul pembayaran, suku bunga primer yang berlaku dan sebagainya.
E. Penilaian wesel tagih
Seperti piutang usaha, wesel tagih jangka pendek dicatat dan dilaporkan pada nilai realisasi bersihnya, yaitu pada jumlah nominalnya dikurangi semua penyisihan yang diperlukan. Akun penyisihan wesel tagih yang utama adalah penyisihan untuk wesel tak tertagih. Perhitungan dan estimasi yang terlibat dalam penilaian wesel tagih jangka pendek dan dalam mencatat beban piutang tak tertagih serta penyisihan yang berhubungan sama persis dengan wesel dagang. Wesel tagih dipandang berkurang nilainya jika terdapat kemungkinan bahwa kreditor tidak akan mampu menagih seluruh jumlah yang terutang sesuai dengan kontraktual pinjaman.
F.
Hal khusus terkait dengan piutang Nilai normal
Seperti bahasan terdahulu, piutang umumnya diukur pada nilai yang telah diamortisasi. Perusahaan-perusahaan umumnya telah memiliki penilain tersendiri dalam mencatat asset dan nilai utangnya termasuk nilai piutang.
17
Kas dan Piutang
G. Pengukuran nilai normal Disposisi piutang usaha dan wesel tagih
Dalam peristiwa normal,piutang usaha dan wesel tagih dapat ditagih pada saat jatuh tempo dan dikeluarkan dari pembukuan. Namun seiring dengan peningkatan ukuran dan signifikansi dari penjualan kredit dan piutang,peristiwa yang normal ini berubah. Dalam rangka meampercepat penerimaan kas dari piutang, pemilik dapat mentransfer piutang usaha atau wesel tagih kepada perusahaan lain. Alasan perusahaan melakukan ini antara lain (1) alasan kompetitif,menyediakan biaya penjualan kepada pelanggan (2) penjualan piutang karena memerlukan kas dan akses dan kredit normal tidak tersedia dan sangat mahal. (3) penagihan piutang seringkali memerlukan banyak waktu dan mahal.Beberapa pembeli piutang mungkin membelinya untuk mendapat perlindungan hokum atas hak kepemilikan yang diterima pembeli aktiva versus hak yang diterima penjual dijamin kreditur. Seelain itu institusi pemberi pinjaman lain mungkin juga terpaksa membeli piutang karena adanya batasan legal yaitu mereka tidak dapat lagi memberikan pinjaman tambahan tetapi bisa membeli piutang dan menarik jasa untuk ini.Transfer piutang kepada pihak ketiga dapat dilakukan dalam salah satu cara berikut ini : 1. Peminjam yang dijamin Piutang seringkali digunakan sebagai jaminan dalam suatu transaksi peminjaman.Kreditor seringkali meminta debitor menunjukkan atau menggadaikan piutang sebagai jaminan pinjaman. Jika pinjaman tidak dibayar pada saat jatuh tempo,maka kreditor memiliki hak untuk mengkonversi jaminan tersebut untuk menjadi kas,yaitu untuk menagih piutang. 2. Penjualan piutang Jenis penjualan yang umum dilakukan adalah penjualan piutang kepada faktor. Faktor adalah perusahaan pembiayaan atau bank yang membeli piutang dari perusahaan untuk mendapatkan imbalan dan kemudian menagih piutang secara langsung kepada pelanggan. Salah satu fenomena baru
18
Kas dan Piutang
dalam penjuala piutang adalah sekuritisasi.Sekuritisasi dapat berupa pool aktiva seperti piutang kartu kredit, piutang hipotik atau piutang pinjaman mobil dan menjual sebagian pembayaran bunga dan pokok dalam pool tersebut. Perbedaan factoring dan sekuritisasi adalah dalam factoring biasanya melibatkan penjualan kepada satu perusahaan saja,biaya tinggi,kualitas piutang rendahdan penjual kemudian tidak perlu menagih piutang. Dalam sekuritisasi banyak investor terlibat, margin sedikit, kualitas piutang tinggi, dan penjual iasanya terusmenagih piutang.
H. Peminjaman yang dijamin vs.penjualan
Penjualan hanya terjadi jika penjual menyerahkan kendali atas piutang kepada pembeli.Tiga kondisi berikut harus terpenuhi : 1. Aktiva yang ditransfer telah dipisahkan dari pelaku transfer (ditempatkan diluar jangkauan pelaku transfer dan kreditornya) 2. Penerima transfer telah mendapatkan hak untuk menggadaikan atau menukar aktiva yang ditransfer maupun manfaat dalam aktiva yang ditransfer tersebut 3. Pelaku transfer tidak lagi memiliki kendali yang efektif atas aktiva yang ditransfer baik melalui kesepakatan pembelian kembali maupun menebusnya sebelum jatuh tempo. Jika ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi, maka pelaku transfer harus mencatat transfer tersebut sebagai peminjaman yang dijamin.
I.
Penyajian dan Analisis Penyajian Piutang
Aturan umum dalam klasifikasi piutang adalah : 1. Memisahkan berbagai jenis piutang yang dimiliki perusahaan,jika material
19
Kas dan Piutang
2. Menjamin bahwa akun penilaian secara tepat mengoffset akun piutang yang terkait 3. Menentukan bahwa piutang yang diklasifikasikan dalam kelompok aktiva lancar akan dikonverikan menjadi kas dalam setahun atau satu siklus opersi,tergantung mana yang lebih panjang. 4. Mengungkapkan setiap kontigensi kerugian yang ada pada piutang 5. Mengungkapkan setiap piutang yang digadaikan sebagai jaminan 6. Mengungkapkan semua konsentrasi yang signifikan dari resiko kredit yang berasal dari piutang.
J.
Analisis Piutang Rasio Perputaran Piutang
Rasio keuangan seringkali digunakan untuk mengevaluasi likuiditas piutang perusahaan. Rasio yang digunakan untuk menilai likuiditas piutang adalah rasio perputaran piutang. Rasio ini mnegukur berapa kali secara rata-rata piutang berhasil ditagih selama satu periode. Rasio ini dihitung dengan membagi penjualan bersih dengan piutang rata-rata yangberedar selama tahun berjalan.
20
Kas dan Piutang
BAB III PENUTUP
I.
KESIMPULAN
Agar bisa dilaporkan sebagai “kas”, suatu aktiva harus dapat dengan segera tersedia untuk membayar kewajiban lancar dan bebas dari pembatasan kontraktual yang membatasi pemakaiannya dalam melunasi hutang. Kas terdiri dari uang logam, uang kertas, dan dana yang tersedia pada deposito di bank. Instrument yang dapat dinegosiasikan seperti pos wesel, cek yang disahkan, cek kasir, cek pribadi dan wesel bank juga dipandang sebagai kas. Rekening tabungan biasanya diklasifikasikan sebagai kas. Kas dilaporkan sebagai aktiva lancar dalam neraca. Pelaporan pos-pos lainnya yang berhubungan adalah: (1) kas yang dibatasi, (2) overdraft bank dan (3) ekuivalen kas. Piutang adalah klaim uang, barang, atau jasa kepada pelanggan atau pihak lainnya. Piutang diklasifikasikan menjadi 3 jenis: (1) lancar atau tidak lancar, (2) dagang atau nondagang dan (3) piutang usaha atau wesel tagih. Dua masalah yang memperumit pengukuran piutang usaha adalah (1) ketersediaan diskon (diskon dagang dan diskon tunai) dan (2) lamanya waktu antara penjualan dengan tanggal jatuh tempo pembayaran (unsur bunga). Idealnya, piutang harus diukur dalam istilah niali sekarang yaitu niali diskonto dari kas yang akan diterima di masa depan. Profesi
21
Kas dan Piutang
akuntansi secara khusus tidak melibatkan pertimbangan nilai sekarang atas piutang yang berasal dari transaksi bisnis normal yang jatuh tempo dalam jangka waktu yang tidak melampaui sekitar satu tahun. Piutang jangka pendek dinilai dan dilaporkan pada nilai realisasi bersihnya, jumlah bersih yang diperkirakan akan diterima secara tunai, yang tidak selalu sama dengan jumlah piutang secara legal. Penentuan nilai bersih memerlukan estimasi atas piutang tak tertagih. Wesel tagih jangka pendek dicatat pada nilai nominalnya. Wesel tagih jangka panjang dicatat pada nilai sekarang dari kas yang diperkirakan akan diterima. Jika suku bunga ditetapkan atas wesel berbunga sama dengan suku bunga pasar (efektif), maka wesel itu dijual pada nilai nominal. Jika berbeda, maka diskonto atau premi harus dicatat. Wesel tagih jangka pendek dicatat dan dilaporkan pada nilai realisasi bersihnya. Hal yang sama juga berlaku untuk wesel tagih jangka panjang. Masalah khusus yang ada berhubungan dengan penurunan nilai dan wesel tagih yang jatuh tempo di masa lalu. Untuk memepercepat penerimaan kas dari piutang, pemiliknya bisa mentransfer piutang kepada perusahaan lain secara tunai. Transfer piutang kepada pihak ketiga secara tunai bisa dilakukan dengan salah satu dari dua cara: (1) peminjaman yang dujamin: kreditor seringkali meminta debitor menunjuk atau menggadaikan piutang sebagai jaminan pinjaman (2) penjualan ( factoring ): factor adalah perusahaan keuangan atau bank yang membeli piutang dari perusahaan dan kemudian menagihnya secara langsung dari pelanggan.
22
Kas dan Piutang
Pengungkapan piutang memerlukan akun penilaian yang tepat sebagai pengoffset terhadap piutang. Piutang harus diklasifikasikan secara tepat sebagai piutang lancar atau tidak lancar. Piutang yang digadaikan atau dijaminkan harus diungkapkan, dan konsentrasi resiko kredit yang berasal dari piutang juga harus diungkapkan. Analisa piutang dapat dilakukan memakai rasio perputaran piutang dan jumlah hari rata-rata piutang beredar.
II.
SARAN
Pengungkapan kas dan piutang dapat lebih mudah dipahami dengan praktik langsung di lapangan. Diperlukan adanya studi kasus yang memadai tentang kas dan piutang sehingga lebih mudah dimengerti.
23
Kas dan Piutang
DAFTAR PUSTAKA
Kieso, E Donald and Weygand, Jerry J and Warfierld, D Terry. 2007. Akutansi Intermediate. Edisi Keduabelas. Penerbit Erlangga. Jakarta. Scribd. 2012. Chap 7 kas dan piutang ifrs konvergensi. [online] (http://www.scribd.com/doc/116367687/chap-7-kas-dan-piutang-ifrskonvergensi, diakses tanggal 24 Juni 2014).
24
Kas dan Piutang
View more...
Comments