Makalah Jamaluddin Al Afghani
April 5, 2019 | Author: Nazir Iwan | Category: N/A
Short Description
Riway hidup Jamaluddin AL Afghani, pemikirannya dan konsep negara Islam menurutnya. oleh Nazirwan...
Description
1 I.
PENDAHULUAN Abad
ke 19 hingga
abad
ke 20 merup ak an suatu momentum dima na
umat Islam memasuki suatu ger ba bang ker a p
dise but
se bagai
diperhada pk an denga n
abad
baru,
ger bang pem baharuan. Fase ini
modernisme, suatu
kenyataan
bahwa
dima na
abad
umat
Bar at at jauh mengungguli merek a.
Keadaan ini mem buat ber bagai respon bermunculan, ber bagai k alangan Isla m merespon merek a.
denga n
Ada
car a yang
ber beda ber da dasark a n
pada cor ak keisla ma n
yang merespon denga n sik a p akomodatif dan mengakui bahwa
mema ng umat se dang terpuruk dan harus mengikuti bangsa Bar at at a gar da pat bangkit dari
keterpuruk a n itu.
a pa pun
datang dari
yang
Ada
pula yang merespon
dengan
menola k
Bar at at se bab merek a ber a ngga pa n bahwa it u diluar
Isla m. K alangan ini menyakini Islamlah yang ter baik dan umat harus kem bali pada
dasar-dasar
wahyu, k alanga n ini ker a p dise but dengan k aum r evitalis. evitalis.
Ber bagai na ma
tokoh
dise butk a n tentang abad
pun seger a
tampil
dal a m
ingatan ketik a
modernisme Isl am yang ditandai dengan dominasi
Eropa ini. Dominasi Eropa
atas dunia
Isla m, khusuny a di bida ng politik da n
pemikir an ini ditangga pi dengan ber aga m car a sehingg a mela hirk an k alanga n modernis Bar at at
dan
funda mentalis. Modernisme cenderung akomodat if terhada p ide
meskipun
kemu dian mengem bangk an sendiri
ide-ide
sedangk an funda menta lisme mengangga p a pa±a pa yang adala h
buk a n
ber a sa l
dari
Isla m
dan
ta k
terse but,
datang dari
layak
untuk
Bar at at
dia m bil.
Funda mentalisme merupak an suatu paha m yang lahir atau besar set elah f ase modernisme. Ber bicar a
abad
pem baharuan
dala m
seor ang tokoh ya ng merupak an sosok pen ting Afghani,
Isla m, mak a dala m
tak
lepas
pem baharuan Islam, al-
seor ang pem baharu yang memiliki keunik an, kekhasan,
misterinya sendiri. Ber angk at at
dari
pem bagia n cor ak keIsla ma n
Afghani
menempati posisi yang unik
terhada p
Isla m. Di satu sisi,
ide-ide yang
datang
dari
dala m
Afgha ni s a ngat
Bar at at, ini
kemerosotan um at. Na mun di lain sisi,
dari
menangga pi
da n
di atas,
domina si
Bar at at
moder at at dengan menga komodasi
dila kuk a nnya
demi
Afgha ni ta mpil begitu
memper ba baiki
ker as ketik a itu
2 berkenaa n denga n dengan
masalah ke bangsaan
keIsla man.
ber beda,
Alhasil Afghani
ia seor ang modernis
ta
mengenai h al-hal y ang berk aita n
memijakk an kedua k akinya
pi juga funda mentalis.
yang dik ata ata k a n Black bahwa afgha ni dan
atau
ada lah
fondasi bagi k alangan funda menta lis.
yang
ma k alah ini
tak
terja ng belia u
Aga knya tepat a pa
punc ak dari k alangan modernis
a k a n
pa park an sedikit t enta ng
riwayat hidup, pemikir an, kipr ah politik,
berhu bunga n denga n Al-Afghani
sisi
1
Pada mak alah sederhana ini k a mi Afghani,
di dua
dan
hal penting lainnya
ya ng ditulis sec ar a sederhana se bab
cukup jik a harus mewa kili keseluruhan pemikir an
da n
sepa k
yang begitu fenomenal.
II. PEMBAHASAN A. Riwayat Hidup Jamaluddin Al Afghani Afghani
Na ma lengk a pnya Al-Husa ini
yang lahir pada
yang termasuk k a wasan berna ma
ada la h
Sayyid Ja maluddin
tahun
distrik
1835 M
K ab abul
Al-Afgha ni bin
di As¶adabat dek at at
Ali bin Abi
Thali b
Kota Kunar
bagia n timur Afgha nista n. Aya hnya
Shaf da dar Al-Husaini, seor a ng bangsa wa n terhormat
nasab sa mpai ke
Shaf da dar
dari ja lur At-Tirmi dzi,
da n
mempuyai
seor ang per awi
2
hadits yang termasyhur.
Di masa kecilnya
Al- Afghani
keluarganya. Sejak masa kecilnya kecer da dasa n usia
dan
kemauan yang
dela pa n tahun
ilmu, diantar anya
ia mulai
besar
pindah ke kota K ab abul
tela h
na mpak pada
beser ta ta
diri Al- Afgha ni
untuk menggali pengetahua n. Dala m
bela jar disiplin
Al-Qur a n, baha sa Ar ab ab,
ilmu
dan
menguasai be ber a pa
hadits, fiqih, ilmu k ala m, politik, 3
sejar ah, musik dan termasuk ilmu-ilmu eks ak.
Dala m r angk a mena m ba h wawasan pengetahuannya, melanjutk an studi ke India bela jar
dan
meneta p
pengetahuan-pengetahua n Bar at at
disa na dan
sela ma satu
tahun
metodologinya ser ta ta
Inggris. T ahun 1857 ia menunaik an i badah ha ji ke mek ah 1
Al- Afgha ni
dan
untuk baha sa
sekem balinya
emikiran Politik litik Islam (Jak ar ta ta : Ser am bi, 2006), h al. 550. Black, P ck, P emikiran Po Islam (Lei den: E.J Brill, 1965), hal. 417. Bernar d Lewis, et.al., The Encycl opaedia opaedia of Islam 3 Eksikl opedi ta: Depatemen Agama RI, 1993), h al. 507 opedi Islam Ind onesia (Jak ar ta 2
Antony
3 di Afghanistan,
ia
dia ngk at at
menjadi pem bantu panger an Dos t Muha mmad
Khan. Pada
taun
1864,
Al- Afghani
pada masa Muha mmad terjadinya
Azza m
konflik dala m negeri
kedua k alinya pada
tahun
menjadi penasehat Sher Ali Khan
Khan menjadi per da dana menteri. K arena
Afghanista n, ia
kem bali menuju India untuk
1869. Saat itu India jatuh ke
k arenya ia memutusk an untuk menuju Mesir p ada sempat berkenalan dengan k alangan ula ma Selanjutnya
Al- Afgha ni
Pendidiak an Turki Aya
Shofia
dan
dan
pergi ke Turki sering
da n
tahun
Al-Az har dan
dan dia ngk at at
diunda ng
tanga n
Inggris, oleh
1871. Di Mesir ia mem berik an kuliah.
se bagai anggota Ma jelis
untuk menya mpaik an cer a mah
di
Masjid Sultan Ahmad.
K arena ke ber adaa adaa nya ya ng
dia ngga
p mem beha ya k an posisi kepa l a
pemerintahan, tim bullah fitnah yang dilancark an oleh Hasan Fahmi Syaikh Al-Isla m dengan
mengata k an
bahwa
cer amah-cer amah
Al-Afghani banya k
menga ndung unsur penghin aa n terhada p kenabian. Dengan menunaik an ha ji, ma k a
Al-Afgha ni
meneta p di Mesir hingga
tahun
a k tivitas
meninggalk an Turki
a lasan
dan
ingin
kemu dia n
1879. Pada masa inilah ide pemikir an
da n
mem berik an pengaruh yang besar terhada p dunia Isla m khususnya
Mesir.4 Al- Afgha n telah di
sana. Tahun 1882
dan
mengunjungi be ber a pa kota di Eropa bahk an meneta p
ber ada ada diLondon, la lu
kem bali lagi meneta p di London
tahun
satu
tahun
kemu dain ke Paris,
1885. Sel anjutnya ke Teher an,
ke Moscow tahun 1887, ke Jerman da n akhirnya kem bali lagi ke Teher an. Penga manan mer antau inilah yang kemudian mem bentuk wawasa n berfikirnya
yang luas,
be bas dan demokr at atis
melahirk an banyak murid asli didik an
yang tentunya telah
dan binaa n
yang dilakuk an
yang mewarnai sejar ah pemikir an di dunia Islam.
Akhirnya
pada
banya k
Al-Afgha ni tahun
1897
ia waf at at di Ista n bul k arena sa kit.
4
embaharuan dalam Islam; Sejarah P emikiran emikiran dan Gerakan (Jak ar ta ta: Harun Nasution, P ion, P embaharuan Bulan Bintang, 1975), h al. 52.
4 B. Pemikiran Pemikiran Jamaluddin Al Afghani Afghani
Semua or ang sepak at at Isla m mo dern
dan
bahwa dia lah
yang menghem busk an ger ak a n
mengilha mi pem baharuan di k alangan k aum Muslim yang
hidup ditengah-tengah kemodernan. Dia pula yang pengaruhnya amat besar terhada
p ger a k a n-ger a k a n pem be basa n
dinegar a-negar a
Isla m setelah
dan
konstitusional yang
za ma nnya.
dilakuk a n
Ia menggabungk an ilmu-ilmu
tr ad adisiona l
Isla mnya denga n ber bagai ilmu pengetahauan yang diperolehnya
dari
dan
Eropa
pengetahuan modern.5
Semua usaha nya
dicur a hk a n
untuk mener b bitk a n ma k a la h-ma k a la h
politik ya ng mem ba ngkitk a n sema ngat, khususny a yang
termuat dala m
ma jalah Al-Urwah al-Wutsqa. al-Wutsqa. Ia telah mem bangkitk an ger ak an ya ng bersk ala nasional dan ger ak an jamaa h Isla m. Afghani alir a n
mengem bangk an pemikir an (dan ger ak an) sala n) sala f f iyah, iyah, yakni
keaga maa n yang
berpendirian bahwa
untuk
da pat
memulihk a n
kejayaa nnya, umat Isla m harus kem bali kepada a jar an Islam yang masih murni seper ti y ang
dahulu dia ma lk an
sala f (pen (pendahulu) bia sa dise but sala f
oleh gener asi per ta ta ma Isla m, ya ng juga
yang saleh. Se benarnya
Afgha ni buk a nla h
pemikir Isla m yang per ta sala f iyah (revivalis). ta ma yang mempelopori alir a n sala f I bnu Taymiyah telah menga jark an teori yang serupa, Moha mmd
Abdul
Wahab pada
Afgha ni ter diri dari tiga
abad
begitu
pula Syeikh
ke-18. Teta pi sala f sala f iyah ( baru)
dari
komponen uta ma, yakni :
P ertama ertama keyakinan bahwa ke bangunan
dan
kejayaa n kem bali Isla m hanya
mungkin terwujud k alau umat Islam kem bali kepada a jar an Isla m yang masih murni,
dan
menelada ni pola hidup par a sahabat Nabi,
khususny a Al-Khula f a al-Rasyidin. al-Rasyidin. Kedua
perlawanan
terhada
p koloni a lisme
dan
dominasi
Bar at at,
baik
politik, ekonomi maupun ke budayaa n. Ketiga
pengakua n t erhada p keunggulan teknologi, dan
5
bar at at dala m bidang
ilmu
k arenanya umat Isla m harus bela jar dari bar at at
Islam,, (Bandung: Rema j a Husayn Ahmad Amin, Seratus T ok oh dalam Sejarah Islam Rosdak arya, 2000), h al.293
da n
dala m
5 dua bidang terse but,
kem bali a pa yang Bar at at,
dan
yang pada ha kik at at nya ha nya menga m bil
dahulu disum ba ngk an
oleh dunia Isla m kepada
kemudian secar a selek tif dan kritis mema nf aat aat k an ilmu
dan teknologi
6
Bar at at itu untuk keja yaa n kem bali dunia Isla m.
Dala m r angk a usaha pemurnian pengem balian keutuhan umat Isla m,
a kidah
Afgha ni
dan a jar a n
Isla m, ser ta ta
menganjurk an pem bentuk a n
suatu ik ata ami¶ah atan politik ya ng mempersat uk an seluruh umat Isla m ( J ami¶ah islamiyah) islamiyah)
ata u
P an-Islamisme. an-Islamisme. Menurut
Afgha ni, asosiasi
politik itu harus
melipluti seluruh umat Isla m dari segala penjuru dunia Isla m, baik yang hi dup dala m
negar a-negar a yang mer dek a, termasuk Persia, maupun merek a yang
masih merupak an r akyat ja jahan. Ik ata ata n
terse but,
yang
di dasark a n ata s
solidaritas akidah Isla m, ber tujuan mem biana kesetiak awanan
dan
pes atua n
umat Isla m dala m perjuangan; p n; pertama ertama,, menentang tia p sys tem pemerintaha n yang dispotik atau sewenang-wenang,
dan
menggantik annya
denga n
sistem
pemerintahan yang ber da dasark an musya war ah seper ti ya ng dia jark a n Isla m, ha l ma na juga ber ar ti menenta ng sistem pemerinta han Utsmaniyah yang
absolut
7
itu. Kedua u. Kedua,, menenta ng koloni alisme dan dominasi Bar at at. Menurut
Afgha ni,
masing-masing negar a
dala m
a nggota
ik ata ata n itu eksistensi t eta p
dia kui
dan
dan
dihormati,
keduduk an par a kepala negar anya, a pa pun gelarnya, teta p sa ma a ntar a
satu
denga n
ya ng lain,
tanpa ada
satu pun
kema ndiria n
dari
sedangk an
dan
seder a jat
merek a yang le bih
ditinggik a n. Afghani tidak ada nya
konstitusi inilah
mendia gnose penye bab kemundur an di
Isla m,
ada la h
keadilan dan syur a (dewan) ser ta tidak setianya pemerintah pada
dik arena k an
alasan
dunia
pemerintaha n yang sewenang-wenang ( despotik),
menga pa pemikir di negar a-negar a Isla m
mencer ahk an masyar ak at at tentang inti sari
dan
di timur t idak bisa
ke baik an
dari
pemerinta ha n
repu blik. Pemerintahan repu blik, merupak an sum ber dari ke bahagiaa n
da n
ke banggaa n. Merek a yang diatur oleh pemerin ta han repu blik sendirilah yang 6
emikiran, (Jak ar ta ta: UI Munawir Sa jdzali, Islam li, Islam dan Tata Negara: A jaran, Sejarah dan P emikiran, Press, 1993). Hal.124-125 7 Ibid, hal.126
6 layak untuk dise but ma nusia; k arena suatu ma nusia yang sesungguhny a hanya diatur oleh hukum y a ng didasari oleh kead ilan dan mengat ur ger ak a n, tindak a n, tr a nsa ksi da n
hu bungan
dengan
or ang yang lain yang
menga ngk at at masyar a k at at ke punc ak ke ba ha giaa n. Ba gi r akyat
ada lah
pemerintahan
dala m
kepada masyar ak at at,
absolut.
menga ngk at at
Reformasi diperjua ngk an
pelaksanaan
ata u
dari be ban
pem baharuan
Isla m
diletakk an
kekuasaan
dan
dala m bidang
( baru)
tentang
dan bada n- bada n
di
pemerinta ha n
politik yang henda k
negar a-negar a
musya war ah
Isla m
melaui
undang, ser ta ta penger a han kekuata n
dan
denga n
ada la h
dewa n- dewa n
perwakilan (r akyat), pem batasan
kewena ngan pemerinta h
an
ya ng
keadaa n mem busuk ke tingk at at kesempurnaan.
konstitusi
reformasi politik
k arenanya merupak an lawa n
8
dari
oleh sala f sala f iyah a jar a n
dan
da pat
Merupak a n suatu pemerintah yang berkonsultasi
mengatur, mem be bask an
despotik dan
pemerinta h
³pemerinta han yang ter batas´, pemerintahan yang ya ng
diper ta tanggungj a wabk a n dari
Afghani,
da pat
konstitusi
dan
terhada p
undang-
potensi r akyat untuk mendukung
sek aligus untuk mem be bask an
dunia
Isla m
dari
penja jaha n an dominasi Bar at at. Menurut
Afgha ni,
car a ter baik dan paling efek tif untuk menca pa i
tujua n-tujua n terse but ada la h
melalui revolusi yang didasark an
atas
kekuata n
r akyat, k alau perlu dengan per tumpahan
dar a h.
mema ng
ada
dire but dan tidak ditunggu
diterima
se ba gai hadiah
sejumlah hal ya ng harus
merupak an dua hal terse but. Wak tu
tingga l
di
ata u
a nuger a h,
Ia mengatak an bahwa k alau untuk
mak a ke be basan kemer dek aa aa n
9
Mesir,
sejak
a wa l
Afghani
menganjurk a n
pem bentuk an ³pemerintaha r akyat´ melalui par tisipasi r akyat Mesir dala m pemerintahan konstitusional yang sejati. Ia
banya k ber bicar a
tenta ng
keharusan pem bentuk an dewan perwakilan yang disusun sesu ai denga n a pa yang diingink an r akyat, betul- betul dipilih
8 9
dan a nggota-a nggotanya ter diri ari
oleh r akyat, se bab
or ang-or ang y ang
dia berkeyakina n bahwa
htt p://www.iol.ie/~ p://www.iol.ie/~afifi/Ar ticles/democr acy.h tm Munawir Sa jdzali, Islam li, Islam dan Tata Negara..., Hal.129
suatu dewa n
7 perwakilan ya ng a njur an
di bentuk atas
perintah r a ja
ata u
kepala negar a,
ata u ata s
penguasa asing, mak a lem baga terse but ak an le bih merupak an alat
politik bagi yang mem bentuknya. Ketik a penguasa Mesir, Khedewi Taufiq berma ksud
r akyat
menarik kem bali janjinya untuk mem bentuk dewa n perwakila n
ber da dasark a n a la sa n bahwa
Afghani
r akyat masih
bodoh da n buta
menulis sur at at kepada Khedewi yang isinya menyata k a n
politik, bahwa
mema ng benar di antar a r akyat Mesir, seper ti halnya r akyat dinegeri-negeri lain, banyak ya ng masih bodoh, t ea pi itu tidak ber ar ti bahwa di antar a merek a tidak t er da da pat
10
or ang-or ang pandai dan berotak.
Tujuan uta ma ger ak an negar a-negar a Isla m
di bawah
imperium Isla m yang kuat bangsa
Afgha ni
ialah menyatuk an penda pat semua
satu kekhalif ahan, untuk mendirik an se buah
dan
ma mpu berhada pan
Eropa. Ia ingin mem bangunk a n kes adar an merek a
Isla m pada masa la mpau yang menjadi kuat k arena bahwa
a k a n
bersatu.
kejayaa n
Menyada rk a n 11
tercecer. Ia
Muslim,
menghimpun kem bali kekuatan
ya kin bahwa ke bangkitan Isla m merupak an
buk a n ta nggung ja wab
tidak a k an
Sang Pencipta. Masa
besar.
harus
tahu
Merek a harus
bangkit dan
realitas, melepask an
ke bo brok an umat Isla m,
dan
diri
Isla m yang
tanggungja wab depa n
k aum
k aum Muslim
menyingkirk an kelalaian. Merek a dari
mener angk an
ter a nca m. Anca ma nnya datang dari Afghani
dunia
mulia kecuali jik a merek a menjadik an diri merek a sendiri se bagai
or ang
kepasr ahan. Ia menjelask a n bahwa
duni
Isla m seda ng
Bar at at yang memiliki keku ata n dina mis.
menga jak umat Isla m untuk mela kuk an per ba ik an secar a int ernal,
menum buhk an kekuatan untuk ber ta ta ha na Bar at at, khususny a
dala m bidang
dan
menga opsi
ilmu pengeta huan
mengem balik an kejayaan Isla m. Bar at at harus
11
ca mpur tanga n
kelema han umat Isla m sek ar ang ini k arena merek a berpecah- belah. Afgha ni berusa ha
10
denga n
Munawir Sa jdzali, Islam li, Islam dan Tata Negara, hal.128 h..., hal.295 Husayn Ahmad Amin, Seratus T ok oh...,
dihada
bua h
per adaba adaba n
dan teknologi
pi k arena
dia la h
untuk yang
8 menga nca m Isla m. Car a menghada pinya ada lah dengan menirunya
dala m
hal-
hal yang positif, selain atur an ke be basan dan demokr asinya.12 Afgha ni ada la h
Isla m
dan
pem baharu muslim per ta ta ma ya ng menggun ak a n term
Bar at at se baga i
dua
fenomen a yang selalu
per tentangan yang justru harus
dijadik an
yaiut untuk mem be bask an k aum muslim dila kuk an
patok an
dari
ber t enta nga n.
berpikir
ketakutan
dan
Se bua h
k aum muslim, eksploitasi yang
oleh or ang-or ang Eropa.13
Be ber a pa buku ya ng ditulis oleh
14
Afgha ni a ntar a lain
bayan (Cairo, 1879). Buku sej ar ah politik, sosial
; Tatimmat al-
dan budaya Afgha nista n.
Hakikati Madhhabi Naychari wa Bayani Hali Naychariyan. Naychariyan. Per ta ta ma k a li diter bitk a n
di
Haydar abad abad-Deccan, 1298 H/1881 M, ini
intelek tual
Afgha ni
paling uta ma yang
Merupak a n suatu kritik pedas
dan
Buku ini telah diterjema hk an ke
dala m Ar ab ab
judul
Al-Radd
diter bitk a n
ada la h
k arya
sela ma hidupnya.
penolak an total terhada p materialisme. oleh Muha mmad
'ala al-dahriyyin (Banta han
t erhada p
Abduh denga n
Materialisme).
Al-
Ta'Liqat 'ala sharh al-Dawwani li'l-'aqa'id al-'adudiyyah (Cairo, 1968). Berupa catatan
Afgha ni atas
komentar Dawwa ni terhada p buku kalam ya ng
terkena l dari] Adud a l-Din al-'Iji
yang
berjudul
al-µaqa¶id al-µadudiyyah. al-µadudiyyah .
Berikutnya Risalat al-waridat f f i sirr al-tajalliyat (Cairo, 1968). Su atu tulisa n yang didik tek an oleh di
Afghani
kepada siswanya Muha mmad 'Abduh ketik a ia
Mesir. Khatirat Mesir. Khatirat J amal amal al-Din al- A f ghani al-Husayni (Beirut, 1931). Suatu
buku
hasil kompilasi oleh Muha mmad Pasha al-Mahzumi war ta ta wa n Li banon.
Mahzumi hadir dala m ke banya k an forum pem bicar aa aa n a khir dari
Afgha ni
pada bagia n
hidupnya Buku berisi informasi yang penting tentang g agasan
da n
hidup Afghani. Selanjutnya, pemikir an
Afgha ni, diterusk a n dan dikem bangk an
murid-muridnya yakni Muha mmad
Abduh dan
oleh
R asyid Ridha. Selanjutnya,
pemikir an Islam modern yang merek a kem ba ngk an buk an hanya pada tingk at at wacana, namun 12 13
14
ditr a nsformasik an
oleh
pengiku t-pengikut selanjutnya
h..., hal.294-195 Husayn Ahmad Amin, Seratus T ok oh..., h..., hal.295 Husayn Ahmad Amin, Seratus T ok oh..., htt p://www.cis-c p://www.cis-ca.org/voices/a/afghni.htm
9 menjadi ger ak a n. D a pat dik ata ata k an bahwa ger a k a n Isla m di banya k terpengaruh
olehnya
dan
ger ak an-ger ak a n Isla m modern masa kini
seper ti Hasan al-Banna
denga n
ama¶atul denga n J ama¶atul
dan termasuk
C.
kedua puluh
menjad ik annya sum ber inspir asi.15 Pengaruh
terse but terlihat dala m tokoh da n
Islam
abad
Ikhwanul Muslimin,
Abul A¶la a l-Ma ududi
Muh Natsir dengan Masyuminya.
Kiprah Kiprah Politik Politik J Jamaluddin Al Afghani Afghani
Terkenal se bagai or at ator ulung mendasark an kegiatan pem baharuan
dala m
a ga ma
dan
dan
Isla m. Ia
politikus sejati,
Al-Afghani
politiknya pada ide-idenya
adalah
seor ang
yang
selalu
tentang
anti
terhada p
pemerintahan otoriter. Menurutnya, sistem pemerintahan ya ng sesuai denga n kondisi umat muslim
ada lah
pemerintahan konstisusional
ata u
repu blik da n
konsep kewarganegar aa aa n a k tif. Buk a nnya
ta npa
tidakla h
Bentuk pemerinta han seper ti ini
jauh
ber beda
denga n
tir ani.
se bab, pemerintahan otoriter
menafik an keak tif an warga negar a selain juga renta n terhada p monopoli asing yang langsung ter tuju pada penguasa suatu nega r a. Hasilnya denga n
da pat dilihat,
mudahnya imperialisme Bar at at menguasai ser ta ta mengintervensi bentuk
pemerintahan absolut yang banyak digunak an se ba gai sistempemerintaha n di banya k
negar a Isla m. Dala m perjuangan politiknya,
satu negar a ke negar a lain, ini
Afghani
dila kuk a nnya
ker a p
berpindah-pindah dari
se bab seringk ali pada suat u
negar a ia mengala mi pngusir an oleh penguasa setempat. Namun talenta
politik Afghani mema ng telah
menonjol se bagai seor ang
a k tivis
ta mpa k
sejak awal,
demikia n
bahk a n
ia le bih
ger ak an politik ketim bang pemikir
keaga maa n. Penda pat terse but dipa park an H arun Nasution yang juga ia kutip dari ber baga i
penda pat semisal Stoddar t maupun Gol dzhier.
Pandangan
ini
mema ng
pandanga n ya ng memiliki Afgha ni,
dasar.
buk an
ta
pi su at u
Jik a kita a mati kronologi perjalanan hidup
mak a kita ak an menda pati agenda beliau dipenuhi denga n ak tivitas
politik. Talenta politik ini mema ng sujah 15
sek ada adar komentar,
ta ma pa k
h..., hal.294-295 Husayn Ahmad Amin, Seratus T ok oh...,
sejak dini. Pada usia 22
10 tahun,
ia mem bantu panger an Dost Muha mmad Khan
pada usia kur ang le bih 25
tahun
be ber a pa ta hun
Afgha ni dia ngk at at
A¶za m
setelah itu
di Afgha nistan, la lu
ia menjadi penasihat Sher Ali Khan,
da n
se ba gai per da dana menteri oleh
Khan. Perjalanan politiknya ke ber bagai negar a pun patut menda pat sorotan,
semua ia lakuk an untuk menggoya ng posisi pengu asa yang otoriter, penguasa yang keluar dari rel
a ma nat, dan
juga untuk melawan
domina si bar at at ata s
negeri-negeri muslim. N amun ia ker a p k ali terli bat per tentangan denga n p ar a pemimpin, kendati pemimpin itulah yang telah mengundangnya masuk ke negar anya. Misalnya sa ja pada k asus Ir an, ia diundang ke Ir an untuk urusa n Ir an-Rusia, na mun sik a p otoriter sya h mem buat nya menenta ng syah berpenda pat bahwa
syah harus
digulingk a n.
da n
Na mun pendiriannya ini
mem buatnya terusir dari Ir an. Nasi b yang le bih tr agis diterimanya ketik a ia Ber ada ada di turki, a lih-alih menjad i pena sihat sulta n Ha mid II, ber akhir
Afgha ni
mala h
se bagai tahanan kota hingga akhir hayatnya.
D. K onse nsep Negera Negera Menurut Menurut Al Afghani Afghani Al- Afgha ni demokr at at is bagi
juga
menga juk an
negeri-negeri Isl a m.
pemerintahan umat Isla m yang
konseop
neg ar a
Al- Afghani banyak
bercor a k
banya k
ma nusia secar a individu a mat ter batas. Isla m menghendaki pemerintahan Repu blik penda pat undang.
dan
di
dengan
absolut.
pemimpin-
pengala ma n. Pengetahua n
dala m
panda ngan
Al- Afgha ni
mana ke be basan mengeluark a n
kewa ji ban kepala negar a untuk tunduk kepada Undang-
16
Menurut
Al-Afghani,
dala mnya t er da da pat
Isla m menghendaki bentuk repu blik k arena
ke be basan berpenda pat
da n
kepada Undang-Undang Dasar.
16
yang
mencela sist em
otokr at atis monarkhi
Menurutnya, kepala negar a harus mengada k an syur a pemimpin masyar ak at at yang memiliki
repu blik
embaharuan dalam Islam... Islam...,, h al. 56. Harun Nasution, P embaharuan
di
kepala negar a harus tunduk
11 Penda pat ini baru
dala m
sejar ah politik Isla m. Se belumnya umat Isla m
hanya mengenal syst em kekhalif ahan yang mempunayai kekuasaan absolut. Dala m pemerintah repu blik, ya ng berkuasa hukum,
buk a n
ada la h
undang-undang da n
kepala Negar a. Ia hanya kekuasaan untuk menjalank a n
undang-undang
dan
hukum yang digaisk an oleh ol eh lem baga legislative untuk 17
mema juk an kemaslahatan r akyat. Penda pat
Al-Afgha ni
Bar at at. Pena fsir an Isla m
dala m
Jik a
system
Al-Afgha ni terse but
pemikia n
Abduh t idak
khilaf ah
pemerintahan, mak a masyar ak at at
dala m
terse but
masih
dipengaruhi
le bih ma ju
dari
oleh pemikir an
Muha mmad
Abduh.
meneta pk an suatu bentuk pemerintahan,
t eta
p
menj adi
bentuk demikianpun
piliha n
se bagai
model
harus mengikuti perkem ba nga n
kehidupan materi dan ke be bada n berpikir.
Pemuncul an de
Al- Afghani terse but
se bab kemundur an umat Isla m ya ng absolut e. Abduh
jelas
se ba gai reaksi kepada salah satu
bersif at at
politis, yaitu pemerintaha n
pun melihat sik a p jumud merupak an penye bab kemundur a n
umat Isla m, aki bat dari pemeritnahan sewenang-wen ang dan absolute. Abduh, se bagaiman aguruny a -Al-Algha ni- berpenda pat bahwa Isla m punya unsure dina mis,
yang
da pat disesua ik a n dengan
pekem ba ngan
za ma n, denga n ja la n
ijtihad.18 Di
dala m
pemerintahan
absout dan
otokr asi tidak
ke be bas a n
ada
berpenda pat.
Ke be basan hanya pada r a ja/kepala Negar a untuk ber tindak yang
tidak diatur
oleh unda ng-undang. K arena itu,
cor ak pemerintaha n demokr asi.
absolut e da n
A-Afghani
menghenda ki agar
otokr asi diganti dengan coak pemerita ha n
19
Buk ti keinginan
Al-Afgha ni ak an
pemerintahan yang
demokr at atis,
adalah
penegasannya tentang keharusan kepala Negar a mengada k a n syur a
denga n
pemimpin-pemimpin masyar ak at at ya ng banya k pega la ma n.
17
20
igh Siyasah; A jaran , Sejarah dan P emikiran emikiran (Jak ar ta ta: R a ja J Suyu thi Pulungan, F igh Gr afindo Persada, 1997), h al. 281. 18 ibid., ibid., hal. 283. 19 embaharuan dalam Islam..., hal. 56 Harun Nasution, P embaharuan 20 Ibid
12 Pemerintahan otokr asi yang cenderung meniada k an hak-hak individu tidak
sesuai dengan a jar an Isla m yang s angat menghargai hak-hak individu.
Pemerinta han otokr asi yang mawujud digant i denega n
pemerintahan yang
dala m
institusi khilaf ah saat itu harus
bercor a k demokr asi
ya ng menjunjung
21
tinggi
hak-hak individu.
Pemerintah ya ng adanya
usul
demokr at atis
Al- Afghani
Ma jelis Permusya war ata ata n R a kyat. Lem ba ga ini
dan
penda pat
kepada
ke bijaksanaan Negar a. I de sum ba ngan ya ng haruslah
dari
pemerintah
dala m
menghenda ki
ber tugas
mem beri
menentuk an
suatu
wakil r akyat yang berpengala man merupak an
berharga bagi
pemeritha h. k arenanya par a wakil r akyat
berpenga la ma n dan berwa wa sa n
wakil terse but ak an memab wa a k a n
menurut
da mpa k
melahirk an uandang-undang
da n
luas
dan bermor a l baik.
Wakil-
positif pada pemerinn tha n sehingga per at atur an
atau
keputusan yang
baik
bagi r a kyat.
Demik ain juga par a pemega ng kekuasan haruslah or ang-or ang yang paling
taat terhada
p undang-unang. Kekuasaan yang
k arena kehe bata n suku, r as, kekuata n material inilah yang sesuai
berla ku di dala msistem
denga n a jar a n
pemilihan
dan
khilaf ah, yang
diperoleh buk a nla h
kek ayaannya. Model
bagi Al-Afgha ni t ida k
Isla m. Baginya, kekuasan itu harus
dan disepa k at ati
oleh r akyat. Dengan
demkia n
diperoleh
melaui
or ang yang
dipilih
22
mempunyai dasar hukum un tuk melaksanak an kekuasaanya itu. Meskipun semua ide
Al- Afgha ni ber tujaun
umat Isla m guna menghada pi penetr asi Bar at at yang
dipa ndangnya
menyimpa ng
jelas. A pak ah bentuk kerjasa ma itu
dari
Isla m,
ata u bada n
kekuatan Turki Usmani
ta
pi ide Pan-Isla minya tida k
dala m r angk a
mempersatuk a n umat Isla m
dala m bentuk a sosia si, atau dala m bentuk
seseor ang
dan
untuk mempersatuk a n
feder asi yang
dipimpin
yang mengkoor dinasik an kerjasam terse but,
oleh
dan ata u
seper ti negar a persema kmur an di bawa h Negar a Inggris.
21
igh Siyasah; A jaran..., jaran..., hal. 286 J Suyu thi Pulungan, F igh John D. Donohue dan John L. E sposito, Islam o, Islam dan pembaharuan, pembaharuan, Ensikl opedi opedi Masalahmasalah , terj. Drs. Machnun Hussein, (J ak ar ta ta: R a jawali, 1984), h al. 25. 22
13 III. K ESI ESIMPULAN
Dala m kipr ahnya di dunia politik Al-Afghani banyak meyum bangk a n pemikir an, yakni: 1. Keyakia n bahwa ke bangkitan dan kejayaan kem ba li Isla m hanya mungkin terwuju d
k alau umat Isla m kem bali kepada a jar an Isla m yang murni,
da n
menelada ni pola hidup Nabi dan par a sahabatnya. 2. Perlawanan
t erhada
p kolonislisme
dan domina si
Bar at at,
baik
politik,
ekonomi maupun ke budayaa n 3. Pengakuan terhda p keunggulan Bar at at k arenanya umat Islam hars
bela jar dari
dala m
Bar at at
Ilmu
Teknologi,
da n
dala m dua bidang terse but.
4. Menentang setia p sistem ya ng sewena ng-wenang dengan
dan
dan
mengga ntik annya
Islamiyah/
Pan-Isla misme,
pemerintahan ber da dasark an musya war a h.
5. Menganjurk a n
pem bentuk an
Ja miah
menyat uk an seluruh umat Isla m termasuk Persia suatu bahasa yakni bahasa
dengan
menggunak a n
Ar ab ab.
6. Melakuk an peru baha n kekuasan dengan car a revolusi. IV. R EFER EFER ENSI ENSI
Black, Antony. P emikiran Po emikiran Politik litik Islam. Jak ar ta ta : Ser a m bi, 2006. Eksikl opedi opedi Islam Ind onesia. nesia . Jak ar ta ta: Depat emen Aga ma RI, 1993. Husayn, Ahmad Amin. Seratus T ok oh dalam Sejarah Islam. Bandung: Rema ja Rosdak arya, 2000. J Suyuthi Pulunga n. F igh igh Siyasah; A jaran , Sejarah dan P emikiran. emikiran. J ak ar ta ta : R a ja Gr afindo Persada, 1997. John D. Donohue dan John L. Esposi to. Islam o. Islam dan p dan pembaharuan, embaharuan, Ensikl opedi opedi Masalah-masalah, Masalah-masalah, terj. Drs. Machnun Hussein. J ak ar ta ta: R a ja wa li, 1984. Lewis, Bernar d, et.al. The Encycl opaedia opaedia of Islam. Islam. Leiden: E.J Brill, 1965. Muna wir, Sa jdzali. Islam li. Islam dan Tata Negara: A jaran, Sejarah dan P dan P emikiran. emikiran. Jak ar ta ta: UI Press, 1993. Nasution, Harun. P embaharuan embaharuan dalam Islam; Sejarah P emikiran emikiran dan Gerakan. Gerakan. Jak ar ta ta: Bula n Bintang, 1975. We bsite : htt p://www.iol.ie/~ p://www.iol.ie/~afifi/Ar ticles/democr acy.ht m htt p://www.cis-c p://www.cis-ca.org/voices/ a/afghni.htm
View more...
Comments