Makalah Isu Globalisasi Dan Implikasi Managerialnya
April 30, 2017 | Author: Aldino Dwi | Category: N/A
Short Description
Download Makalah Isu Globalisasi Dan Implikasi Managerialnya...
Description
BAB II PEMBAHASAN Globalisasi mengacu pada hubungan yang dalam dan ketergantungan yang luas antara orang-orang dari negara berbeda. Globalisasi suatu perusahaan melibatkan peningkatan aktivitas bisnis di seluruh dunia. Globalisasi mengacu pada strategi untuk mendekati pasar dunia dengan produk yang terstandarisasi. Pasar semacam itu kebanyakan diciptakan oleh konsumen akhir yang lebih menyukai produk standar dengan harga murah dengan dibandingkan produk khusus yang harganya mahal dan oleh perusahaan-perusahaan global yang menggunakan operasinya di seluruh dunia untuk bersaing di pasar lokal. Suatu perusahaan yang melakukan globalisasi operasi akan dapat mengambil peluang bisnis yang terjadi di seluruh dunia dan tidak terbatas pada sektor tertentu. Banyak perusahaan yang telah melakukan globalisasi usahanya secara substansional karena percaya konsumen diseluruh dunia semakin sama dalam tujuan dan persyaratan terhadap produk dan atributnya. Bila dunia semakin berkembang menjadi pasar global dimana produk menjadi standar di semua budaya, maka perusahaan dapat memproduksi dan menjual produk yang dapat diandalkan dengan biaya yang murah ke seluruh dunia. Seperti yang dilakukan perusahaan, PepsiCo, dan Coca-Cola. Kondisi perekonomian dewasa ini sudah menunjukkan kecenderungan yang bersifat global. Hubungan antar negara atau bangsa-bangsa di dunia dibidang ekonomi mulai tidak mengenal batas- batas wilayah negara secara geografis. Istilah globalisasi dapat diartikan sebagai pengkondisian yang mencakup: -
Pelaksanaan bisnis disejumlah negara di dunia.
-
Penyeimbangan kualitas global barang dan jasa serta kebutuhan unik dari berbagaibasis pelanggan lokal.
-
Penggolongan kualitas etnosentrik yang secara kultural tidak menunjukkan batasyang jelas, apapun kebangsaannya.
1|Page
-
Pemanfaatan sumber dan keahlian tanpa memandang jenis kewarganegaraannya.
Dengan mengacu pada pengertian diatas dapat dipahami bahwa dalam perekonomian global, dimanapun keberadaan konsumen di dunia ini karakteristikkebutuhan dan keinginannya cenderung tidak berbeda. Perekonomian global baru sedang terjadi yang menghadapkan perusahaan-perusahaan dengan berbagai ancaman terhadap kelangsungan hidup mereka disamping peluang-peluang untuk mencapai pertumbuhan dan laba. Oleh karena itu keterlibatan sebagai peserta dalam perekonomian global harus diperkuat hubungan aktifitas antar bangsa yang semakin dekat. 2.1 Keputusan Perusahaan Dalam Memasuki Globalisasi Perusahaan-perusahaan yang terutama beroperasi di lingkungan domestik harus mengambil keputusan penting berkaitan dengan upaya globalisasinya. Keputusan-keputusan yang dapat diambil oleh perusahaan adalah: 1. Perusahaan akan bertindak sebelum terpaksa melakukannya karena tekanan kompetitif. 2. Perusahaan bertindak proaktif dengan memasuki pasar global sebelum didahului perusahaan-perusahaan lain dan dengan demikian menikmati keunggulan pendatang awal yang sering kali diperoleh perusahaan-perusahaan pengambil resiko yang meemperkenalkan produk atau jasa baru. 3. Perusahaan bertindak reaktif dengan mengambil pendekatan yang lebih konservatif dan mengikuti perusahaan-perusahaan pengambil lain memasuki pasar global ketika permintaan konsumen terbukti dan biaya biaya pengenalan produk atau jasa baru yang tinggi telah diserap oleh pesaing. 2.2 Pertimbangan Sebelum Melakukan Globalisasi Untuk memulai kegiatan global mereka, perusahaan dianjurkan mengambil empat langkah berikut:
2|Page
1. Mengamati Situasi Global, pengamatan meliputi membaca jurnal dan laporan paten serta sumber-sumber bacaan lain, selain juga bertemu dengan orang-orang dalam konferensi dan seminar teknik ilmiah 2. Membina hubungan dengan Perguruan Tinggi dan Organisasi Riset. Perusahaan yang aktif dalam litbang mancanegara seringkali mempunyai proyek-proyek kerja bersama akademi-akademi asing dan adakalanya mengikat kesepakatan konsultasi dengan mereka. 3. Meningkatkan ketampakan global perusahaan. Cara yang lazim digunakan perusahaan untuk menarik perhatian global adalah ikut berperan serta dalam pameran-pameran dagang, mengedarkan brosur tentang produkdan hasil temuan mereka, serta mengundang konsultan alih teknologi. 4. Menyelenggarakan proyek riset kerjasama. Beberapa perusahan melibatkan diri dalam proyek riset bersama dengan perusahaan asing untuk memperluas kontak mereka, mengurangi pengeluaran, mengurangi resiko di pihak masing-masing mitra, atau mencegah masuknya pesaing ke pasar mereka. Penilaian ekstern dan intern juga perlu dilakukan sebelum suatu perusahaan memasuki pasar global. Contohnya para investor Jepang melakukan penilaian dan analisis yang mendalam sebelum memilih lokasi bagi perusahaan milik Jepang di A.S, mereka lebih menyukai Negara bagian yang pasarnya kuat, angka serikat pekerja rendah, dan pajak rendah. Selain itu, pabrik manufaktur Jepang lebih menyukai kota yang ditandai dengan konglomerasi manufaktur; angka pengangguran dan kemiskinan rendah; serta konsentrasi pekerja produktif yang terdidik. Penilaian intern meliputi identifikasi kekuatan-kekuatan pokok operasi perusahaan. Kekuatan ini khususnya penting dalam operasi global, karena mereka seringkali merupakan karakteristik perusahaan yang dihargai Negara tuan rumah dan karenanya memberikan kekuatan tawar menawar yang penting . kekuatan sumber daya dan kapabilitas global perusahaan harus dianalisis. Sumber daya yang perlu dianalisis meliputi, khususnya keahlian teknis dan manajerial, modal, tenaga kerja dan bahan baku.
3|Page
2.3 Alasan-alasan Perusahaan Memasuki Pasar Global Penerapan Strategi Global melibatkan beberapa alasan mengapa perusahaan ingin menanamkan modalnya di pasar modalnya di pasar luar negeri. Alasan-alasan tersebut adalah: a. Mendapatkan Skala Ekonomi (scale of economies) Dengan adanya standarisasi maka perusahaan akan memperoleh scale of economies yang tinggi karena produksi saat ini tidak lagi tergantung hanya pada pasar domestic tetapi lebih tergantung pada volume produk yang dapat dijual keseluruhan dunia. b. Menciptakan Persepsi Global (Global association) Persepsi konsumen yang sama diseluruh dunia akibat standarisasi akan membawa keuntungan bagi perusahaan. Sony, Yamaha, Canon dan Honda yang beroperasi pada pasar dimana teknologi dan kuaitas merupakan hal penting, maka konsumen dimanapun berada akan mempunyai persepsi yang serupa terhadap produk-produk tersebut. Hal ini akan meningkatkan keunntungan perusahaan c. Mendapatkan Akses Tenaga Kerja dan Bahan Baku yang Murah (low-cost labor/materials) Motivasi lainnya adalah agar dapat menggunakan akses yang dimiiki perusahaan untuk dapat masuk kenegara yang memiliki biaya rendah. Perusahaan computer membeli komponen-komponennya dari Korea Selatan dan Singapore, mendapatkan bahan baku dar Amerika Selatan dan kemudian merakitnya di Negara sedang berkembang karena biaya angkutan dan tenaga kerja sangat murah. d. Memperoleh Insentif yang dikeluarkan suatu Negara (national incentives) Perusahaan dapaat mengambil kesempatan-kesampatan yang muncu di suatu negara karena adanya insentif-insentif khusus, misalnya pengenaan pajak yang relative rendah, mendapatkan fasiitas yang lengkap serta kemudahan-kemudahan dalam hal pengurusan ijin, lokasi dll. Industry Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) mendirikan perusahaan di Aabama, Amerika dengan tujuan mendapatkan semua kemudahankemudahan diatas. e. Subsidi Silang (cross subsisization)
4|Page
Dengan menjadi global, akan memungkinkan perusahaan melakukan sunsidi silang yaitu mengaokasikan sumber-sumber daya yang diperoleh dari suatu Negara ke Negara lain dengan tujuan untuk memperkuat bersaingnya di negar lain. f. Mengatasi Hambatan-hambatan Perdagangan (dodge trade barriers) Mendirikan pabrik komponen dan perakitan akan membantu perusahaan mengatasi hambatan-hambatan dalam perdagangan internasiona, misalnya kuota, tarif dan kebijakan pemerintah untuk menggunakan komponen lokal. g. Akses ke Pasar Strategik (strategic market) Beberapa pasar secara strategis dinilai sangat penting karena lokasi tersebut mempunyai keunggulan tertentu, misanya pemasok bahan baku yang baik, struktur biaya yang rendah dan merupakan pusat perkembangan teknologi, mode atau selera. Sehingga walaupun merugi, perusahaan akan tetap beroperasi di lokasi tersebut.
2.4. Kekuatan-Kekuatan Yang Membentuk Perekonomian Global Perekonomian global terbentuk oleh adanya dorongan berbagai kekuatan yang mencakup beberapa hal sebagai berikut: -
Perubahan teknologi yang tercermin pada migrasi industri dari negara maju kenegara sedang berkembang.
-
Realokasi dari industri-industri yang padat karya dan modal tradisional ke industry yang padat teknnologi dan keahlian.
-
Tingkat inflasi yang semakin tinggi, menyangkut kecepatan, ketersediaan, danefektifitas biaya komunikasi internasional.
2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pasar Global Pembuatan strategi global lebih rumit dan komplek daripada proses penyusun strategi untuk pasar domestik. Hal ini disebabkan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya tingkat kerumitan tersebut antara lain: a. Pasar global menghadapi variasi yang tinggi pada lingkungan politik, ekonomi, hukum, social, dan budaya serta nilai tukar mata uang dari tiap Negara.
5|Page
b. Interaksi antara domestik dan lingkungan global melibatkan masalah kedaulatan sebuah Negara yang mempunyai kondisi ekonomi dan budaya yang berbeda. c. Adanya komunikasi dan kontrol yang sangat sulit antara kantor pusat dengan cabang-cabangnya di luar negeri karena perbedaan geografi dan variasi dalam aktivitas bisnis antar Negara. d. Pasar global menghadapi persaingan yang sangat tinggi karena adanya perbedaan struktur industri dari tiap Negara. e. Pasar global membatasi perusahaan dalam penentuan strategi bersaingnya karena adanya berbagai macam integrasi regional atau internasional seperti ASEAN, EEC, AFTA dsb. 2.6. Strategi-strategi Global Ada dua strategi global generik yang dikenal dan diterapkan oleh beberapa perusahaan saat ini yaitu: 1. Strategi Standarisasi (Standarizing Strategy) Strategi ini berfokus pada penstandarisasian produk, kemasan dan pemasarannya dalam rangka mencapai suatu economic of scale tertentu sehingga biaya dapat ditekan serendah mungkin. Keuntungan lain yang diperoleh ialah dengan strategi ini akan diperoleh suatu citra (image) yang baik mengenai Negara asal/induknya. Misalnya Levi’s adalah jins Amerika, Sony identic dengan Jepang dan Samsung dengan Negara Korea. Alasan-alasan lain yang mendorong strategi ini adalah: a. Perusahaan hanya memiliki satu sumber produksi b. Pesaing juga memasarkan produk standar c. Terdapat kesamaan selera di berbagai pasar nasional yang berbeda. d. Pemakaian produk terutama di berbagai pasar nasional yang berbeda. 2. Strategi Penyesuaian (Customizing Strategy) Customizing Strategy berpendapat bahwa prduk, kemasan dan aktivitas pemasaran haruslah dikembangkan secara lokal menurut lokasi pasar tertentu
6|Page
karena mereka mempunyai karakteristik yang berbeda dari satu Negara ke Negara lain. Alasan-alasan lainnya yang mendorong strategi ini adalah: a. Ada persyaratan standar teknis dari suatu Negara atau wilayah integrasi ekonomi. b. Adanya variasi pada selera dan kebutuhan pelanggan c. Produk perusahaan adalah produk konsumsi dan untuk penggunaan pribadi d. Adanya perbedaan daya beli karena pendapatan per kapita di tiap Negara berbeda. Masalah pokok yang dipertimbangkan oleh pimpinan dalam penentuan strategi global adalah apakah perusahaan harus mengadopsi strategi standarisasi untuk semua Negara atau memakai strategi yang sesuai dengan keadaan setempat. Kenyataan yang ada memperlihatkan kalau perusahaan di dunia ini tidak lagi melakukan proses standarisasi yang kaku, akan tetapi lebih disesuaikan pada kondisi dan situasi Negara tertentu tanpa harus merubah terlalu banyak standar yang telah ditetapkan. Keegan berusaha menyatukan kedua strategi tersebut dengan membuat sebuah teori Clustering. Teori ini mengatakan bahwa jika karakteristik pasar sama (walaupun dinegara berbeda) maka standarisasi boleh dilakukan untuk efisiensi, tapi bila tidak maka pendekatan tiap-tiap negara juga masih harus dihargai sehingga diperlukan penyesuaian-penyesuaian (dikenal dengan semboyan “berpikir global, bertindak lokal”). Beberapa perusahaan yang melakukan strategi standarisasi dengan penyesuaian adalah: 1. Avon, yang seharusnyadijual “door to door” di seluruh dunia maka di Jepang dijual lewat counter-counter karena orang Jepang tidak suka kalau pintunya diketokketok. 2. Mc Donald’s, yang berlokasi di seluruh dunia, tetapi memakai standar pada pelayanan, desain dan layout restorannya tetapi untuk menu (walaupun tetap menggunakan
bahan
baku
yang sudah
ditentukan)
tiap
Negara
boleh
menambahkan keunikan tertentu sesuai dengan budaya di Negara tersebut.
7|Page
Misalnya di Perancis disajikan dengan anggur, di Jerman disajikan bir, dan Mc Spaghetti di Filipina. 3. Coca cola menstandarisasi formula pokoknya tetapi menyesuaikan kemasan dan pemanis buatannya sesuai dengan keadaan pasar/Negara tertentu. Demikian juga Coca cola mengijinkan iklannya untuk diterjemahkan dan diberi kata-kata yang sesuai kondisi setempat. Banyak ditemui bahwa pimpinan perusahaan
masih beranggapan bahwa
keberhasilan bisnis mereka di dalam negeri akan dapat berulang secara internasional/global. Asumsi tersebut justru akan menjadi penghalang proses penentuan strategi global perusahaan yang akan bersaing secara global. Berikut ini contoh kesalahan penerapan strategi global dari beberapa perusahaan. 1. Di Perancis, Mc Donald’s yang ahli dan selalu sukses dalam memilih mitra kerja mengalamikegagalan dalam menilai budaya bangsa Perancis. Dalam analisa yang dilakukan, Mc Donald’s kurang hati-hati terhadap sikap mitranya dalam hal memandang kebersihan karena perusahaan-perusahaan di Perancis tidak terlalu memusingkan pada kebersihan dan hal tersebut bukanlah masalah besar. Ketika Mc Donald’s disana tumbuh menjadi besar, maka kebiasaan yang jelek terhadap kebersihan akan berpengaruh tidak baik bagi citra global Mc Donald’s yang selalu memperhatikan kebersihan, kualitas, dan pelayanan yang baik bagi cabangcabangnya di seluruh dunia. 2. Coca cola pernah mencoba untuk memperkenalkan produk barunya yaitu dalam botol plastic ukuran 2 liter tetapi mengahadapi kesulitanpemasaran di Spanyol. Akhirnya diketahui bahwa hanya sedikit rang Spanyol yang mempunyai lemari es yang cukup sesuai untuk menyimpan botol ukuran besar. Di Chili, Coca cola juga mengalami kesulitan dalam memasarkan Fanta rasa anggur (grape). Hal ini karena orang Chili lebih menyukai minum anggur yang asli dari pada minuman dengan rasa anggur. 3. Serupa dengan Coca cola, Mc Donald’s di Meksiko mengabadikan bendera nasional Meksiko sebagai latar belakang tatakan makanan (place mats). Mc Donald’smendapatkan teguran dari penguasa sebab bangsa Meksiko tidak rela 8|Page
bendera mereka sering-sering kena tumpahan saus dan sambal. Untuk itu Mc Donald’s segera meminta maaf. Perencanaan strategik global lebih rumit daripada perencanaan sejenis untuk domestik. Sedikitnya ada empatfaktor yang menyebabkan kompleksitas ini: 1. Operasi global menghadapi lingkungan politik, ekonomi, legal, sosial dan budaya yang beragam di samping juga laju perubahan yang berlain-lainan pada masingmasing faktor ini. 2. Interaksi antara nasional dan asing bersifat kompleks, karena masalah kedaulatan nasional dan sangat berbedanya kondisi ekonomi dan sosial. 3. Keterpisahan geografis, perbedaan budaya dan kebangsaan, serta perbedaan cara berbisnis kesemuanya cenderung menyulitkan komunikasi dan upaya pengendalian antara kantor pusat dan afiliasi seberang lautan. 4. Operasi global menghadapi persaingan yang ekstrim, karena perbedaan dalam hal struktur industri. Strategi Bersaing: Perilaku Peran Yang Dibutuhkan Keunggulan bersaing (kompetitif) merupakan satu kunci sukses bagi perusahaan atau organisasi yang berada dalam lingkungan yang terus menerus mengalami perubahan secara cepat dalam kurun waktu yang semakin singkat atau berada dalam lingkungan persaingan yang ketat. Pada prinsipnya, konsep keunggulan bersaing merupakan esensi dari strategi bersaing (competitive strategy). Terdapat tiga strategi bersaing bagi perusahaan atau organisasi yang bertujuan menciptakan keunggulan bersaing atau competitive strategy. Ketiga strategi tersebut adalah : 1. Strategi inovasi (the innovation strategy)Strategi inovasi merupakan strategi yang berusaha mengembangkan produk danjasa yang berbeda dari pesaingnya. Fokus utamanya terletak pada usaha menawarkan sesuatu yang baru dan berbeda. Diperlukan beberapa perilaku peran sumber daya manusia yang adapada perusahaan
atau
organisasi
dalam
mendukung
implementasi
inovasitersebut. Profil perilaku peran tersebut diantaranya adalah : 9|Page
strategi
a. Perilaku kreatif yang tinggi b. Fokus jangka panjang c. Perhatian yang cukup terhadap kualitas dan kuantitas d. Perhatian yang sama terhadap proses dan hasil e. Tidak takut resiko 2. Strategi peningkatan kualitas produk/jasa (the quality enhancement strategy) Merupakan
strategi
yang
berfokus
pada
upaya-upaya
perbaikan
ataupenyempurnaan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan. Terdapat delapan profil tentang perilaku peran yang diperlukan dari sumberdaya manusia (karyawan) dalam mendukung implementasi strategi peningkatankualitas produk jasa. Profil tersebut diantaranya adalah a. perilaku yang bersifatrepetitive dan predictable b. Fokus jangka panjang atau menengah c. Perhatian yang tinggi terhadap kualitas d. Derajat perhatian yang moderat pada kuantitas e. Perhatian yang tinggi pada proses f. aktifitas yang tidak berisiko g. Komitmen terhadap tujuanperusahaan. Peningkatan kualitas produk/jasa seringkali merupakan perubahan sebuah prosesproduksi yang mensyaratkan karyawan menjadi lebih fleksible dan terlibat dalamproses produksi. Ketika pekerjaan berubah, maka berubah pulalah sistem klasifikasipekerjaan
yang
ada.
Karyawanmendapatkan
kesempatan
untuk
mempelajari teknik-teknik ketrampilan yang baruyang pada akhirnya memiliki komitmen yang kuat pada organisasi serta bersediauntuk memberikan sesuatu yang lebih pada organisasi. 3. Strategi Pengurangan Biaya. Strategi
ini
berusaha
mendapatkan
keunggulan
bersaing
melalui
biaya
produksiyang rendah. Perusahaan yang menerapkan strategi ini dicirikan oleh kontrol biayayang ketat, minimisasi biaya overhead serta pencapaian skala ekonomis. Fokusutama diarahkan pada upaya meningkatkan produktivitas, yakni melalui biaya outputper individu. Pada prinsipnya upaya pengurangan biaya ini 10 | P a g e
dilakukan melaluipengurangan jumlah karyawan , penurunan tingkat upah karyawan, pemanfaatankaryawan paruh waktu, subkontrak, prosedur pengukuran dan penyederhanaanpekerjaan, perubahan aturan pekerjaan, serta fleksibilitas penugasan pekerjaan.Beberapa profil perilaku sumberdayamanusia ( karyawan) yang diperlukan dalam mendukung implementasi strategipengurangan biaya. Profil tersebut adalah sebagai berikut: a. Perilaku yang repetitive dan predictable b. Fokus jangka pendek c. Aktivitas individual atauotonomi d. Perhatian yang cukup terhadap kualitas e. Perhatian yang tinggiterhadap kuantitas f. Perhatian utama pada hasil g. Aktivitas yang beresikorendah h. Derajat yang tinggi terhadap stabilitas.
11 | P a g e
BAB III KESIMPULAN
Persaingan global pada masa sekarang ini telah menciptakan peluang dantantangan bagi perusahaan atau organisasi yang ingin berperan dengan posisi kuat. Aruspersaingan global telah menjadikan lingkungan bisnis berubah secara radikal dalamwaktu yang relatif singkat serta persaingan antar perusahaan semakin ketat. Salah satufaktor kunci untuk menentukan keberhasilan dalam persaingan tersebut adalahpencapaian keunggulan bersaing perusahaan atau organisasi. Alternatif pendekatan yangmungkin diterapkan oleh perusahaan pada kondisi tersebut adalah melalui pengelolaanaktifitas-aktifitas sumberdaya manusia pada perusahaan berdasarkan perspektif strategik.Pada prisipnya, perspektif ini menjelaskan bahwa dalam upaya mencapai
keunggulankompetitif, maka strategi
manajemen
sumberdaya manusia yang ditentukan harus sesuaidengan strategi bisnis perusahaan atau organisasi. Tipologi strategi manajemensumberdaya manusia merupakan pendekatan yang digunakan dalam merumuskan strategimanajemen sumberdaya
manusia
yang
sesuai
dengan
strategi
bisnis
perusahaan
atauorganisasi.Dalam mendukungkeberhasilan dan efektifitas strategi bersaing yang sudah ditentukan, maka perlu diperhatikan perilaku peran yang dibutuhkan dalam mendukung implementasi alternatifstrategi bersaing yang telah ditentukan karena setiap alternatif strategi tersebutmembutuhkan perilaku peran yang berbeda dalam implementasinya.
12 | P a g e
View more...
Comments