Makalah Inti Atom Dan Radioaktifitas

January 29, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Makalah Inti Atom Dan Radioaktifitas...

Description

SAINS TERINTEGRASI MAKALAH INTI ATOM

Oleh Ni Made Ninda Pradani NIM 1629061019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA PROGRAM PASCA SARJANA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA DENPASAR 2017 KATA PENGANTAR Om Swastyastu 1

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini berjudul “Inti Atom”. Penulis mengharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat yang positif bagi para pembaca, baik dalam bidang ilmu pengetahuan ataupun dalam bidang kehidupan sosial masyarakat. Penulis menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan terdapat berbagai kekeliruan serta masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat penulis harapkan guna menambah wawasan dan agar nantinya penulis dapat membuat makalah yang lebih baik. Penulis berharap agar makalah ini dapat berguna bagi para pembaca. Om Santih, Santih, Santih Om

Denpasar, 12 Desember 2016

Penulis

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..................................................................................... DAFTAR ISI.................................................................................................. BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 1.3 Tujuan ................................................................................................ 1.4 Manfaat .............................................................................................. BAB II Pembahasan

2

i ii 1 2 2 2

2.1 Partikel penyusun inti......................................................................... 2.2 Ukuran Atom...................................................................................... 2.3 Bentuk atom ....................................................................................... 2.4 Sifat Atom .......................................................................................... 2.5 Massa Atom........................................................................................ 2.6 Defek Massa dan Energi Ikat ............................................................. 2.7 Radioaktifitas...................................................................................... 2.8 Dampak dan Kegunaan Radioaktif.....................................................

3 4 4 5 5 5 6 9

BAB III Penutup 3.1 Simpulan ............................................................................................ 3.2 Saran ..................................................................................................

12 13

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (ἄτομος/átomos), yang berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep ini pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Selama akhir abad ke19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di dalam atom, hal ini membuktikan bahwa ‘atom’ tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi. Atom adalah satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik. Inti atom adalah sub materi yang dipelajari luas dalam bidang fisika dan kimia, tapi dalam hal ini kita akan membahas inti atom dari segi ilmu fisikanya, yaitu sebagai bagian dari mata kuliah fisika modern. Dalam inti atom ada beberapa hal yang dibahas selain partikel penyusunnya yang telah disebutkan sebelumnya, juga dibahas mengenai ukuran atom, bentuk atom, sifat atom, massa atom, gaya inti, defek massa dan juga energi ikat inti. 3

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka hal itulah yang menjadi tujuan kami dalim pembuatan makalah ini yang berjudulkan inti atom ini yaitu mengetahui partikel penyusun inti, ukuran atom, bentuk atom, sifat atom, massa atom, gaya inti, defek massa, dan energi ikat inti. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa yang menjadi penyusun inti? 1.2.2 Bagaimana ukuran atom? 1.2.3 Bagaimana bentuk atom? 1.2.4 Bagaimana sifat atom? 1.2.5 Bagaimana massa dari atom? 1.2.6 Apa yang dimaksud dengan defek massa dan energi ikat inti? 1.2.7 Apa yang dimaksud dengan radioaktifitas? 1.2.8 Apa kegunaan dari radioaktifitas? 1.3 Tujuan 1.3.1 1.3.2 1.3.3 1.3.4 1.3.5 1.3.6 1.3.7 1.3.8

Untuk mengetahui dan memahami partikel penyusun inti. Untuk mengetahui ukuran atom. Untuk mengetahui bentuk atom. Untuk mengetahui sifat atom. Untuk mengetahui massa dari atom. Untuk mengetahui dan memahami defek massa dan energi ikat inti. Untuk mengetahui tentang radioaktivitas. Untuk mengetahui kegunaan dari radioaktofitas.

BAB II PEMBAHASAN

4

INTI ATOM Dengan ditemukannya partikel netron pada tahun 1932 oleh Chadwick, seorang sarjana inggris ketika mengamati adanya jenis radiasi yang berbeda dengan jenis radiasi-radiasi lainnya yaitu sebagai hasil tumbukan partikel alfa dengan keeping Berilium. Ternyata partikel tersebut adalah netron yang memiliki massa hampir sama dengan massa proton yaitu : Massa proton = 1.67252 x 10-27 kg Massa electron = 1.67482 x 10-27 kg Dari hal tersebut diketahui bahwa partikel-partikel yang membangun inti yaitu proton dan netron yang sering disebut nukleon. Proton bermuatan positif sedangkan netron tidak bemuatan listrik sehingga secara keseluruhan inti atom bermuatan positif. 2.1 Partikel Penyusun Inti Setiap nuklida memiliki symbol kimia yang berbeda lambang dari unsur adalah: XA

z

dimana: X = lambang unsur Z = nomor atom = jumlah proton (= p) A = bilangan massa = jumlah proton dan neutron (= p + n) Nomor atom suatu unsur adalah nomor yang menunjukkan jumlah proton yang terdapat di dalam inti atom, sedangkan nomor massa adalah nomor yang menunjukkan banyaknya nucleon (proton + neutron) jadi dari lambang atom dapat ditentukan: Banyaknya neutron = A-Z Banyaknya electron = banyaknya proton = Z (atom netral)

2.2 Ukuran Atom Inti atom jauh lebih kecil dari ukuran asli atom (antara 10.000 dan 100.000 kali lebih kecil). Juga mengandung lebih dari 99% dari massa sehingga kepadatan massa inti sangat tinggi. Inti atom memiliki semacam struktur internal, seperti neutron dan proton tampaknya mengorbit sekitar satu sama lain, sebuah fakta yang diwujudkan dalam keberadaan peristiwa magnetik nuklir. Namun, percobaan menunjukkan bahwa inti sangat mirip dengan bola atau elipsoid kompak 10-15 m (= 1 fm), yang tampaknya kepadatan yang konstan. Tentu radius ini sangat bervariasi dengan jumlah proton dan

5

neutron, inti atom yang lebih berat dan partikel lebih agak lebih besar. Inti atom terdiri atom proton-proton dan neutron-neutron Jari-jari inti : R = R0 . A1/3 R0 : Jari-jari atom 1,33 x 10-3 cm A : Nomor massa (nucleon) 2.3 Bentuk Atom Pada tahun 1661, Robert Boyle mempublikasikan buku The Sceptical Chymist yang berargumen bahwa materi-materi di dunia ini terdiri dari berbagai kombinasi "corpuscules" ataupun atom-atom yang berbeda. Hal ini berbeda dengan pandangan klasik bahwa materi terdiri dari unsur udara, tanah, api, dan air. Pada tahun 1789, istilah element (unsur) didefinisikan oleh seorang bangsawan dan peneliti Perancis, Antoine Lavoisier, sebagai bahan dasar yang tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi dengan menggunakan metode-metode kimia. Pada tahun 1803, John Dalton menggunakan konsep atom untuk menjelaskan mengapa unsur-unsur selalu bereaksi dalam perbandingan yang bulat dan tetap dan mengapa gas-gas tertentu lebih larut dalam air dibandingkan dengan gas-gas lainnya. Ia mengajukan bahwa setiap unsur mengandung atom-atom tunggal unik yang dapat kemudian lebih jauh bergabung menjadi senyawa-senyawa kimia. Sedangkan bentuk inti atom ada yang berbentuk bulat dan cakram. Didalam inti atom berkerja gaya Coulomb dan momen kuodrupol. Jika momen kuodrupol = 0 maka bentuknya bulat jika > 0 maka bentuknya akan lonjong atau cakram. 2.4 Sifat Atom Terdapat beberapa kelompok nuklida yang mempunyai ciri-ciri tertentu yaitu :  Isotop adalah atom-atom yang mempunyai nomor atom sama tetapi nomor massanya bebeda. Misalnya 6C13 ; 6C14  Isoton yaitu nuklida-nuklida yang mempunyai nomor massa berbeda tetapi memiki jumlah netron yang sama. Misalnya 6C13 ; _N14  Isobar yaitu nuklida-nuklida yang memiliki nomor massa sama tetapi nomor atom berbeda. Misalnya 6C14 ; _N14  Isotop-isotop yaitu unsur-unsur yang memiliki sifat-siafat kimia sama tetapi sifat-sifat fisika bebeda.. 6

2.5 Massa Atom Mayoritas massa atom berasal dari proton dan neutron, jumlah keseluruhan partikel ini dalam atom disebut sebagai bilangan massa. Massa atom pada keadaan diam sering diekspresikan menggunakan satuan massa atom (u). Satuan ini didefinisikan sebagai seperduabelas massa atom karbon-12 netral, yang kira-kira sebesar 1,66 × 10−27 kg. Atom memiliki massa yang kirakira sama dengan bilangan massanya dikalikan satuan massa atom. Nama

Lambang

Proton Neutron Elektron

P N E

Nomor atom

Nomor

Massa (sma)

1 0 -1

massa 1 1 0

1,00728 1,00867 0,000549

2.6 Defek Massa dan Energi Ikat Proton dan neuron dapat berkumpul dalam suatu inti atom karena adanya energi ikat inti. Enegi ikat terjadi dalam inti disebabkan oleh adanya penyusutan massa pada inti. Dengan demikian, massa ini akan lebih kecil daripada jumlah massa proton dan neutron pembentuknya. Penyusutan massa inti yang disebabkan oleh adanya perubahan massa inti menjadi energi ikat yang disebut defek massa. Inti atom disusun oleh proton dan neutron. Tetapi inti selalu lebih kecil dari pada jumlah massa proton dan neutron pembentuk inti. “Selisih massa”,

∆ m disebut defek massa. Defek massa akan menyatakan nilai

energy ikat inti,

∆ E , sesuai dengan hukum kesetaraan massa-energi

Einstein, ∆E

=

(1)

7

∆ m

c2

Jika defek massa

∆ m dinyatakan dalam sma, maka energi ikat inti,

∆ E, dirumuskan dengan ∆ E =

∆ m = 931 MeV/sma

(2)

2.7 Radioaktifitas 2.7.1 Pengertian Radioaktif Peristiwa pemancaran radiasi oleh suatu zat itu kemudian dikenal dengan peristiwa radioaktif atau keradioaktifan. Sedangkan unsur yang menyebabkannya disebut unsur radioaktif atau zat radioaktif (Karyadi, Benny, 1996: 181) 2.7.2 Jenis dan Sifat Radioaktif Rutherford menemukan adanya 3 jenis sinar radioaktif yang dipancarkan oleh unsur radioaktif. 1) Sinar alfa atau sinar α Sinar alfa merupakan partikel yang bermuatan positif dan bermassa empat kali massa atom Hidrogen. Partikel ini merupakan inti atom helium yang terdiri atas 2 proton dan 2 neutron. Sinar alfa mempunyai sifat: a. Mempunyai daya tembus kecil. Sinar alfa hanya mempunyai daya jangkauan 2,8 s/d 8,5 cm dalam bundaran. b. Dapat membelok ke arah kutub negatif dalam medan listrik. c. Dapat mengionkan molekul yang dilaluinya. Sinar alfa dapat menyebabkan satu atau lebih electron suatu molekul lepas sehingga molekul menjadi ion. Partikel ini dapat menghasilkan 50.000-100.000 pasangan ion (ion positif dan elektron) per cm bila melewati udara. 2) Sinar Beta atau Sinar β Sinar beta merupakan partikel yang identik dengan electron. Jadi, sinar β bermuatan negatif dan bermassa sangat kecil yaitu 5,5 x 10-4 satuan massa atom atau amu. Karena itu, diberi simbol β atau oe. Sifat-sifat sinar β adalah sebagai berikut:

8

a. Bermuatan listrik negatif, karena itu dalam medan listrik membelok ke kutub yang positif. b. Bergerak dengan kecepatan tinggi, karena itu sinar β juga disebut electron berkecepatan tinggi. c. Mempunyai daya tembus lebih besar daripada sinar α (± 100 kali lebih besar). Sinar β dapat melalui lempeng timbal setebal 1 mm atau lempeng aluminium setebal 5 mm. 3) Sinar Gamma atau Sinar γ Sinar γ merupakan gelombang electron magnetic, sejenis dengan sinar X yaitu berpanjang gelombang pendek. Sifat-sifat sinar γ adalah: a. Tidak bermuatan listrik, karena itu tidak dapat dibelokkan oleh medan listrik. b. Tidak mempunyai massa. c. Mempunyai daya tembus yang sangat kuat. Sinar γ dapat menembus lempeng timbale setebal 20-25 cm (±10.000 kali lebih besar daripada sinar α). 2.7.3

Peluruhan radioaktif Peluruhan radioaktif adalah Peristiwa pemancaran sinar radioaktif secara

spontan. Inti atom yang tidak stabil selalu memancarkan secara spontan sinar radioaktif, sehingga akhirnya akan diperoleh inti atom yang stabil. Unsur yang selalu memancarkan sinar radiasi tersebut dinamakan unsur radioaktif (isotop radioaktif). a) Peluruhan Sinar Alfa Suatu inti yang tidak stabil dapat meluruh menjadi inti yang lebih ringan dengan memancarkan partikel alfa (inti atom helium). Pada peluruhan alfa terjadi pembebasan energi. Energi yang dibebaskan akan menjadi energi kinetik partikel alfa dan inti anak. Inti anak memiliki energi ikat per nukleon yang lebih tinggi dibandingkan induknya. Jika inti memancarkan sinar α (inti ), maka inti tersebut kehilangan 2 proton dan 2 neutron, sehingga Z berkurang 2, n berkurang 2, dan A berkurang 4. b) Peluruhan Sinar Beta Salah satu bentuk peluruhan sinar beta adalah peluruhan neutron. Neutron akan meluruh menjadi proton, elektron, dan antineutrino. Antineutrino merupakan partikel netral yang mempunyai energi, tetapi

9

tidak memiliki massa. Bentuk peluruhan sinar beta yang lain adalah peluruhan proton. Proton akan meluruh menjadi neutron, positron, dan neutrino. Neutrino memiliki sifat yang sama dengan antineutrino. Peluruhan sinar beta bertujuan agar perbandingan antara proton dan neutron di dalam inti atom menjadi seimbang sehingga inti atom tetap stabil. Jika inti radioaktif memancarkan sinar beta (β ) maka nomor massa inti tetap (jumlah nukleon tetap), tetapi nomor atom berubah. c) Peluruhan Sinar Gamma Suatu inti atom yang berada dalam keadaan tereksitasi dapat kembali ke keadaan dasar (ground state) yang lebih stabil dengan memancarkan sinar gamma. Peristiwa ini dinamakan peluruhan sinar gamma. Atom yang tereksitasi biasanya terjadi pada atom yang memancarkan sinar alfa maupun sinar beta, karena pemancaran sinar gamma biasanya menyertai pemancaran sinar alfa dan sinar beta. Peluruhan gamma hanya mengurangi energi saja, tetapi tidak mengubah susunan inti. Seperti dalam atom, inti atom dapat berada pada keadaan eksitasi, yaitu keadaan inti yang tingkat energinya lebih tinggi dari keadaan dasarnya. Inti yang berada pada keadaan eksitasi diberi tanda star (*). Keadaan eksitasi inti ini dihasilkan dari tumbukan dengan partikel lain. 2.8 Dampak Sinar Radioaktif Zat radioaktif adalah suatu pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta bom atom. Yang paling berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah radiasi sinar alfa, beta dan gamma yang sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Selain itu partikel-partikel neutron yang dihasilkan juga berbahaya. Radiasi sinar radioaktif sangat berbahaya karena radiasi sinar radioaktif dapat mengubah kinerja gen. Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya biasanya akan terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat serta pola reaksi kimia yang merusak sel-sel tubuh makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau binatang.

10

Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari sinar-sinar radioaktif yang berlebihan antara lain yaitu: 1) Kerusakan somatik bentuk lokal. Ciri-cirinya adalah kerusakan kulit berupa penyakit kulit, kerusakan sel pembentuk sel darah, dan kerusakan sifat saraf. 2) Kerusakan genesis yang mengakibatkan steril atau mandul atau terjadinya kelainan pada keturunan. 3) Kerusakan pada lensa mata sehingga menjadi pudar. 4) Menyebabkan penyakit leukemia 2.8.1

Kegunaan Radioisotop Radioisotop dapat digunakan sebagai perunut (untuk mengikuti unsur

dalam suatu proses yang menyangkut senyawa atau sekelompok senyawa) dan sebagai sumber radiasi /sumber sinar.Berikut beberapa contoh penggunaan radioisotop dalam berbagai bidang: 1) Bidang Kimia a. Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai reaksi kimia seperti esterifikasi dan fotosintesis. b. Penetapan struktur senyawa kimia seperti ion tiosulfat. c. Analisis pengenceran isotop dan analisis pengaktifan neutron (dalam bidang perminyakan, pengendalian polusi, obat-obatan, geologi, elektronika, kriminologi, oseanografi dan arkeologi). 2) Bidang Kedokteran Isotop natrium-24 digunakan untuk mengikuti peredaran darah dalam tubuh manusia , mempelajari kelainan pada kelenjar tiroid dengan isotop I131, menentukan tempat tumor otak dengan radioisotop fosfor, Fe-59 untuk mengukur laju pembentukan sel darah merah. Kobalt-60 digunakan untuk pengobatan kanker, teknetium-99 untuk alat diagnostik gambaran jantung, hati dan paru-paru pasien. 3) Bidang Pertanian Radiasi gamma dapat digunakan untuk memperoleh bibit unggul dan radiisotop fosfor untuk mempelajari pemakaian pupuk oleh tanaman. 4) Bidang Industri Untuk mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam dalam tanah atau beton, menentukan keausan atau keroposan yang terjadi pada bagian

11

pengelasan antar logam. Kegunaaan lainnya dalam bidang industry adalah sebagai berikut: a. Industri

makanan,

sinar

gama

untuk

mengawetkan

makanan,

membunuh mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan pada sayur dan buahbuahan. b. Industri metalurgi, digunakan untuk mendeteksi rongga udara pada besi cor, mendeteksi sambungan pipa saluran air, keretakan pada pesawat terbang, dan lain-lain. c. Industri kertas, mengukur ketebalan kertas. d. Industri otomotif, mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja. 5) Bidang Arkeologi Di bidang arkeologi, radioisotop memiliki peran yang masih sulit digantikan oleh metode lain. Radioisotop berperan dalam menentukan usia sebuah fosil. Usia sebuah fosil dapat diketahui dari jejak radioisotop karbon-14. Ketika makhluk hidup masih hidup, kandungan radioisotop karbon-14 dalam keadaan konstan, sama dengan kandungan di atmosfer bumi yang terjaga konstan karena pengaruh sinar kosmis pada sekitar 14 dpm (disintegrations per minute) dalam 1 gram karbon. Hal ini dikarenakan makhluk hidup tersebut masih terlibat dalam siklus karbon di alam. Namun, sejak makhluk hidup itu mati, dia tidak terlibat lagi ke dalam siklus karbon di alam. Sebagai akibatnya, radioisotop karbon-14 yang memiliki waktu paro 5730 tahun mengalami peluruhan terus menerus.

12

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1. Partikel-partikel yang membangun inti yaitu proton dan netron yang sering disebut nukleon. Proton bermuatan positif sedangkan netron tidak bemuatan listrik sehingga secara keseluruhan inti atom bermuatan positif. 2. Inti atom jauh lebih kecil dari ukuran asli atom (antara 10.000 dan 100.000 kali lebih kecil). Juga mengandung lebih dari 99% dari massa sehingga kepadatan massa inti sangat tinggi. Inti atom memiliki semacam struktur internal, seperti neutron dan proton tampaknya mengorbit sekitar satu sama lain, sebuah fakta yang diwujudkan dalam keberadaan peristiwa magnetik nuklir. 3. Bentuk inti atom ada yang berbentuk bulat dan cakram. Didalam inti atom berkerja gaya Coulomb dan momen kuodrupol. Jika momen kuodrupol = 0 maka bentuknya bulat jika > 0 maka bentuknya akan lonjong atau cakram. 4. Sifat Atom umumnya terbagi menjadi tiga yaitu : a. Isotop : Atom-atom unsur tertentu ( Z sama) dengan nomor massa berbeda. b. Isoton: kelompok nuklida dengan jumlah netron sama tetapi Z berbeda. c. Isobar: kelompok nuklida dengan A sama tetapi Z berbeda. 5. Mayoritas massa atom berasal dari proton dan neutron, jumlah keseluruhan partikel ini dalam atom disebut sebagai bilangan massa. Massa atom pada keadaan diam sering diekspresikan menggunakan satuan massa atom (u). Satuan ini didefinisikan sebagai seperduabelas massa atom karbon-12 netral, yang kira-kira sebesar 1,66 × 10−27 kg. Atom memiliki massa yang kira-kira sama dengan bilangan massanya dikalikan satuan massa atom. 6. Selisih massa, ∆m disebut defek massa. Defek massa akan menyatakan nilai energy ikat inti, ∆E. 7. Peluruhan radioaktif dan transmutasi inti merupakan aktivitas terjadinya reaksi inti. Terdapat 3 jenis sinar radioaktif yaitu sinar alfa (α), sinar beta (β), dan sinar gamma (γ) dengan sifat-sifat yang berbeda.

13

8. Adapun dampak dari sinar radioaktif yaitu kerusakan somatik bentuk lokal, kerusakan genesis yang mengakibatkan steril atau mandul atau terjadinya kelainan pada keturunan, kerusakan pada lensa mata sehingga menjadi pudar, dan menyebabkan penyakit leukemia. 9. Radioisotop dimanfaatkan oleh manusia dalam

berbagai

bidang

kehidupan, misalnya dalam bidang kimia, kedokteran, pertanian, industry, arkeologi dan pertambangan. 3.2 Saran Sesuai penjelasan diatas, sesungguhnya mempelajari Inti Atom dapat membawa manfaat bagi kehidupan sehari-hari, pemahaman kita menjadi lebih baik terhadap alam sekitar dan berbagai proses yang berlangsung di dalamnya. Oleh karena itu, penyempurnaan makalah yang sudah ada dapat lebih dikembangkan lagi.

DAFTAR PUSTAKA Gautreau, Ronald dan Savin, William. 2006. Schaum’s Outline Fisika Modern. Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga. Jamal, Abdul. 2005.Pintar Fisika. Surabaya : Gitamedia Press. Nanda, Ken Lisa, dkk. 2013. Makalah Fisika Inti Atom dan Radioaktivitas. Dalam “http://dokumen.tips/documents/makalah-fisika-inti-atom-danradioaktivitasdoc.html”. Diunduh pada tanggal 5 Desember 2016. Trefil, James dan Robert Hazen. 2007. The Sciences an Integrated Approach. Edisi ke enam. Printed in United States of America.

14

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF