Makalah Internet

December 12, 2016 | Author: Nur_Fa | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

makalah...

Description

Jun 25

MAKALAH PERBEDAAN PERENCANAAN TOP DOWN DAN BOTTOM UP MAKALAH

“ PERBEDAAN PERENCANAAN TOP DOWN DAN BOTTOM UP ” MATA KULIAH : TEORI ADMINITRASI

OLEH : ARAFI, S.ST NO. POKOK : 2012940012

SEKOLAH PASCASARJANA

PROGRAM MAGISTER ILMU ADMINITRASI NEGARA KONSENTRASI OTONOMI DAERAH UNUVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA T.A 2013 KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Saya juga bersyukur atas berkat rezeki dan kesehatan yang diberikan kepada saya sehingga saya dapat mengumpulkan bahan- bahan materi makalah ini dari beberapa sumber. Saya telah berusaha semampu saya untuk

mengumpulkan berbagai macam bahan tentang perbedaan perncanaan Bottom Up dan Top Down. Saya sadar bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari sempurna, karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu saya mohon bantuan dari para pembaca. Demikianlah makalah ini saya buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, saya mohon maaf yang sebesarnya dan sebelumnya saya mengucapkan terima kasih.

Penulis.

BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam merencanakan sesuatu program atau kegiatan agar tercapai tujuannya maka dibutuhkan sebuah perencanaan, dimana perencanaan adalah proses penetapan apa yang harus di capai, bila hal itu dicapai, dimana hal itu harus dicapai, bagaimana hal itu harus dicapai, siapa yang bertanggungjawab, dan penetapan mengapa hal itu harus dicapai, dengan menghubungkan fakta-fakta yang ada sehingga dapat memprediksikan situasi yang ada dimasa yang akan datang. Terry dalam bukunya Principle Of Management (Amonimous, 2013) mengatakan bahwa perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan menghubung-hubungkan fakta serta menggunakannya untuk menyusun asumsi-asumsi yang diduga bakal terjadi dimasa mendatang,

untuk kemudian merumuskan kegiatan-kegiatan yang diusulkan untuk tercapainya tujuan yang diharapkan. Sebagaimana diketahui bahwa perencanaan adalah berorientasi kepada masa depan. Perencanaan program (pembangunan) yang dilakukan tak ada lain adalah untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan secara efektif, efisien dan berkelanjutan. Tujuan-tujuan tersebut dapat dicapai dengan melakukan tiga tahap proses, yaitu: 1) perumusan dan penentuan tujuan, 2). Pengujian atau analisis opsi-opsi atau pilihan-pilihan yang tersedia serta 3). Pemilihan rangkaian, tindakan atau kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dan disepakati bersama. Dengan demikain diketahui bahwa perencanaan tidak bersifat statis melainkan dinamis kerena dilakukan melalui suatu rangkaian proses (siklus) yang berjalan terus menerus. Seorang manajer haruslah mengerti fungsi-fungsi dari manajemen salah satunya adalah perencanaan, dalam sebuah organisasi tentunya banyak sekali perubahan-perubahan yang akan dihadapi, namun perubahan-perubahan tersebut harus terencana dalam arti kita membuat perencanaan, dari asalany perencanaan dibagi menjadi tiga perencanaan atas dan perencanaan bawah.

B. Tujuan 1. Untuk mengetahui perbedaan perencanaan dari atas kebawah (top douw) dan perencanaan dari bawah ke atas (bottom up). 2. Untuk mengetahui perencanaan dari atas ke bawah (top douw). 3. Untuk mengetahui perencanaan dari bawah ke atas (bottom up). C. Permasalahan 1.

Adanya kesenjangan antara perencanaan dari atas kebawah (top douw) dan perencanaan dari bawah ke atas (bottom up).

2.

Kurangnya control pemerintah terhadap perencanaan dari atas kebawah (top douw) dan perencanaan dari bawah ke atas (bottom up).

BAB. II PEMBAHASAN A. Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada suatau periode tertentu dalam rangka tujuan yang ditetapkan. Sedangkan menurut para ahli adalah : 1. Bintarao Tjokroaminoto ialah proses mempersiapkan kegiatan kegiatan secara sistematis yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Prajudi Atmosudirdja mendefinisikan perencanaan ialah perhitungan dan penentuan tentang sauatu yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu , siapa yang melakukan , bilamana, di mana, dan bagaimana cara melakukanya. 3. Handoko (2003) meliputi (1)pemilihan atau penetapan tujuan tujuan organisasi., (2) penentuan strategi , kebijakan , proyek, program , prosedur, metode, system, anggaran, dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Perencanaan pada hakikatnya adalah sauatu proses pengambilan keputusan atas sejumlah alternatife mengenai sasaran dan cara cara yang kan dilaksanakan di masa yang akan datang guna mencapai tujuan yang dikehendaki serta pemantauan dan penilaian atas hasil pelaksanaannya yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang disebut perencanaan adalah kegiatan yang dilakukan di masa ynag akan datang untuk mencapai tujuan. Dari definisi perencanaan mengandunmg unsure unsur (1) sejumlah kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, (2)adanya proses, (3) hasil yang ingin dicapai, dan (4) menyangkut masa depan dalam waktu tertentu. Perencanaan tidak terlepas dari unsur pelaksanaan termasuk pematauan , penilaian, dan pelaporan. Pengawasan diperlukan dalam perencanaan agar tidak terjadi penyimpanagan

penyimpangan pengawasan dalam perencanaan dapat dilakukan secara preventif dan respresif. Pengawasan preventif merupakan pengawasa yang melekat dengan perencanaanya, sedangkan pengawasan represif merupakan pengawasan fungsional atas perencanaan rencana, baik yang dilakukan secara internal maupun eksternal oleh aparat pengawas yang ditugasi. Selanjutnya keempat fungsi dapat dideskripsikan sebagai berikut. Perencanaan merupakan proses yang sitematis dalam mengambil keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Perencanaan juga merupakan kumpulan kebijakan yang secara sistematis disusun dan dirumuskan berdasarkan data yang dipertanggungjawabkan serta dapat digunakan sebagai pedoman kerja. Perencanaan program pendidikan sedikitnya memiliki dua fungsi, fungsi yang utama, pertama, perencanaan merupakan upaya sistematis yang menggambarkan penyusuanan rangkaian tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan organiosasi atau lembagadenagn mempertimbangkan sumber sumber yang tersediia atau sumber asumber yang dapat dilakukan. Kedua, perencanaan meruoakan kegiatan untuk mengarahkan atau menggunakan sumbner sumber terbatas secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. B. Konsep Dasar Perencanaan Berkembang dewasa ini. Ciri utama paradigma tersebut adalah berpikir secara ilmiah dengan pendekatan sebab akibat, analogi-analogi, obyektif dan sistematis. Model berpikir dengan analisa-analisa mendalam tersebut selanjutnya disebut berpikir secara rasional, dan menjadi instrument dalam perencanaan pembangunan. Pola pendekatan model perencanaan seperti ini banyak diaplikasi pada proses perencanaan teknokrat/top down, dimana perencana berperan untuk ”melayani kelangsungan pusat kekuatan”. Menurut Suzetta (2007) dalam Anomimous (2013), sebagai cerminan lebih lanjut dari demokratisasi dan partisipasi sebagai bagian dari good governance maka proses perencanaan program pembangunan juga melalui proses partisipatif. Pemikiran perencanaan partisipatif diawali dari kesadaran bahwa kinerja sebuah prakarsa pembangunan masyarakat sangat ditentukan oleh semua pihak yang terkait dengan prakarsa tersebut. Sejak dikenalkannya model perencanaan partisipatif istilah menjadi sangat meluas dan akhirnya dianggap sebagai idiom model ini. Berbagai model perencanaan partisipatif, maka Perencana menjadi fasilisator masyarakat, berperan untuk mempromotori partisipasi masyarakat dalam pencarian pemecahan. Yang perlu ditekankan disini adalah pendekatan ”dari bawah ke atas (bottom up) dan berusaha

memberi wewenang masyarakat untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri. Pusat beban perencana dipindahkan dari pemerintah dan penguasa kota kepada masyarakat. C. Ruang Lingkup Perencanaan 1. Perencanaan dari Dimensi Waktu a. Perencanaan Jangka Panjang (Long Term Planning) Perencanaan ini meliputi jangka waktu 10 tahun ke atas. Dalam perencanaan ini belum di tampilkan sasaran-sasaran yang bersifat kuantitatif, tetapi lebih kepada proyeksi atau prespektif atas keadaan ideal yang diinginkan dan pencapaian keadaan yang bersifat fundamental. Contoh, Propenas. b. Perencanaan Jangka Menengah (Medium Term Planning) Perencanaan ini meliputi jangka waktu antara tiga sampai delapan tahun. Di Indonesia umumnya lima tahun. Perencanaan jangka menengah ini merupakan penjabaran atau uraian perencanaan jangka panjang. Walaupun perencanaan jangka menengah ini masih bersifat umum, tetapi sudah ditampilkan saran-saran yang diproyeksikan secara kuantitatif. Contoh, Propeda. c. Perencanaan Jangka Pendek (Short Term Planning) Jangka waktunya kurang maksimal satu tahun. Perencanaan jangka pendek tahunan (annual plann) disebut juga perencanaan (annual operational planning). Contoh, Proyek-proyek. 2. Perencanaan dari Dimensi Spasial a. Perencanaan Nasional Perencanaan nasional adalah suatu proses penyusunan perencanaan berskala nasional sebagai konsensus dan komitmen seluruh rakyat Indonesia yang terarah, terpadu, menyeluruh untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur, memperhitungkan dan memanfaatkan sumber daya nasional dan memperhatikan perkembangan internasional. Contoh, Propenas dan perencanaan pendidikan di Indonesia. b. Perencanaan Regional Perencanaan regional ialah pilihan antarsektor dan hubungan antarsektordalam suatu wilayah sehingga disebut juga sebagai perencanaan daerah atau wilayah. Contoh, Propeda dan perencanaan pendidikan di provinsi/kabupaten/kota. c. Perencanaan Tata Ruang

Perencanaan tata ruang ialah perencanaan yang mengupayakan pemanfaatan fungsi jawasan tertentu, mengembangkannya secara seimbang, baik secara ekologis, geografis, maupun demografis. Contoh: perencanaan tata kota, perebcanaan permukiman, perencanaan kawasan, perencanaan daerah transmigrasi, dan proyek-proyek. 3. Perencanaan dari Dimensi Tingkatan Teknis Tingkatan a. Perencanaan Makro Perencanaan makro ialah perncanaan tentang ekonomi dan nonekonomi secara internal dan eksternal. Perencanaan ekonomi makro meliputi berapa pendapatan nasional yang akan ditingkatkan, berapa tingkat konsumsi, investasi pemerintah dan swasta, tingkat ekspor impor, pajak, bunga bank, dan sebagainya. Pada setiap perencanaan pembangunan pendidikan nasional, sbelum dirumuskan secara rinci dalam perencanaan sektoral dan regional, maka diperlukan perencanaan makro yang menggambarkan kerangka makro pendidikan yang berinteraksi satu sama lainnya. Gunanya untuk melihat keseimbangan kedua faktor tersebut, baik secara internal maupun eksternal. Contohnya, perencanaan pendidikan nasional. b. Perencanaan Mikro Perencanaan mikro pendidikan ialah perencanaan yang disusun dan disesuaikan dengan kondisi otonomi daerah di bidang pendidikan. Namun, perlu dibedakan pemetaan sekolah dengan peta sekolah. Peta sekolah hanya menggambarkan lokasi sekolah. Sedangkan pemetaan sekolah tidak hanya

menggambarkan

lokasi

sekolah,

melainkan

juga

menggambarkan

berbagai

data/informasi/faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan pendidikan, baik data kualitatif maupun kuantitatif, kebutuhan guru, gedung, dan sebagainya. Tujuan pemetaan sekolah adalah 1) untuk mengetahui keadaan lengkap sekolah, dan 2) untuk menata kembali jaringan persekolahan dengan permukiman pendidikan secara lebih baik sehingga sekolah dapat dimanfaatkan seefesien dan seefektif mungkin. Manfaat pemetaan sekolah adalah sebagai alat untuk membantu memecahkan masalah mutu, relevansi, pemerataan, efesiensi pendidikan, masalah enrolment siswa, dan masalah kebutuhan guru. c. Perencanaan Sektoral Perencanaan sektoral adalah kumpulan program dan kegiatan pendidikan yang mempunyai persamaan ciri dan tujuan. Perencanaan sektoral memproyeksikan sasaran pembangunan sektor pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional yang telah ditentukan. Walaupun perencanaan sektoral menekan pada sektor tertentu, namun berhubungan dengan sektor lain,

misalnya kaitannya dengan sektor ekonomoi dengan nonekonomi. Contohnya perencanaan pendidikan local provinsi kabupaten/ kota. d. Perencanaan Kawasan Perencanaan kawasan ialah perencanaan yang memperhatikan keadaan lingkungan kawasan tertentu sebagai pusat kegiatan dengan keunggulan komparatif dan kompetitif tertentu. Dalam perencanaan kawasan, hal penting yang perlu mendapatkan perhatian ialah interaksi antar daerah. Contohnya perencanaan pendidikan kawasan Indonesia Timur. e. Perencanaan Proyek Perencanaan proyek ialah perencanaan operasional yang menyangkut operasionalsasi kebijakan dan pembangunan dalam rangka mencapai sasaran sektor dan tujuan pembangunan. Perencanaan proyeksi ialah perencanaan yang mampu menjawab siabidibam (siapa melakukan apa, bilamana, dimana, bagimana, dan mengapa) dengan baik. Contohnya Perencanaan Proyek Unit Sekolah Baru Sekolah Menengah Kejuruan. 4. Perencanaan dari Dimensi Jenis D. Perencanaan Melalui Bottom Up dan Top Down Ilustrasi Perencanaan merupakan tindakan untuk menentukan masa depan. Dalam Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, pasal 1 disebutkan perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan adalah meletakkan tujuan-tujuan dalam jadwal waktu atau program pekerjaan untuk mendapat hasil yang optimal. Oleh karena itu perencanaan merupakan sebuah keniscayaan, keharusan dan kebutuhan. Perencanaan itu sendiri berfungsi sebagai penuntun arah, meminimalisasi ketidakpastian, minimalisasi infesiensi sumber daya, penetapan standard dan pengawasan kualitas. Berdasarkan prosesnya, perencanaan ini dibagi menjadi Perencanaan dari bawah ke atas (bottom-up planning) dan Perencanaan dari atas ke bawah. PERBEDAAN PERENCANAAN BOTTOM UP DAN TOP DOWN BOTTOM UP TOP DOWN Top down planning adalah model Button Up Planning perencanaan yang dilakukan dari atasan perencanaan

yang

dibuat

adalah

berdasarkan

yang ditujukan kepada bawahannya dimana kebutuhan, keinginan dan permasalahan yang mengambil keputusan adalah atasan yang dihadapi oleh bawahan bersama-sama

sedangkan

bawahan

hanya

sebagai dengan atasan menetapkan kebijakan atau

pelaksana saja. Dalam pengertian lain terkait pengambilan keputusan dan atasan juga dengan

pemerintahan,

perencanaan

top berfungsi sebagai fasilitator. Sedangkan

down planning atau perencanaan atas adalah dalam pengertian dibidang pemerintahan, perencanaan yang dibuatoleh pemerintah button up planning atau perencanaan bawah ditujukan

kepada

masyarakat

dimana adalah

masyarakat sebagai pelaksana saja.

perencanaan

yang

disusun

berdasarkan kebutuhan mereka sendiri dan

Dari atas ke bawah (top-down). pemerintah hanya sebagai fasilitator. Pendekatan ini mendesak bagian bawah

Dari bawah ke atas (bottom-up).

bekerja sesuai kemauan atasan di dalam Pendekatan ini merupakan upaya melibatkan perencanaan tanpa memedulikan situasi semua pihak sejak awal, sehingga setiap nyata bagian bawah. Waktu perencanaan keputusan yang diambil dalam perencanaan bisa sangat pendek, tetapi ada banyak hal adalah keputusan mereka bersama, dan yang terlewatkan karena sempitnya forum mendorong informasi

dan

menimbulkan

komunikasi.

kepatuhan

yang

Biasanya sepenuhnya

keterlibatan untuk

dan

komitmen

melaksanakannya.

terpaksa Kelemahannya memerlukan banyak waktu

namun untuk sementara waktu efektif.

dan tenaga untuk perencanaan. Diperlukan pengembangan budaya perusahaan yang sesuai.

Di dalam implementasinya tidak terdapat lagi penerapan penuh pendekatan dari atas ke bawah. Beberapa pertimbangan, misalnya ketersediaan tabungan pemerintah sebagai sumber pembiayaan pembangunan dan kepentingan sektoral nasional, masih menuntut penerapan pendekatan dari atas ke bawah. Namun, kini pendekatan tersebut tidak lagi sepenuhnya dijalankan karena proses perencanaan rinci menuntut peran serta masyarakat. Untuk itu, diupayakan untuk memadukan pendekatan perencanaan dari atas ke bawah dengan perencanaan dari bawah ke atas. Secara operasional pendekatan perencanaan tersebut ditempuh melalui mekanisme yang disebut Pedoman Penyusunan Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan di

Daerah (P5D) dengan memanfaatkan forum-forum Musyawarah Pembangunan (Musbang) Desa, Musbang Kecamatan, Rapat Koordinasi Pembangunan (Rakorbang) Dati II, Rakorbang Dati I, Konsultasi Regional Pembangunan (Konregbang), yaitu Dati I sepulau/kawasan, dan puncaknya terjadi pada Konsultasi Nasional Pembangunan (Konasbang). Di setiap tingkat diupayakan untuk mengadakan koordinasi perencanaan sektoral dan regional. Usulan atau masalah yang lintas wilayah atau lintas sektoral yang tidak dapat diselesaikan di suatu tingkat dibawa ke tingkat di atasnya. Proses berjenjang ini diharapkan dapat mempertajam analisis di berbagai tingkat forum konsultasi perencanaan pembangunan tersebut. Dengan demikian, perencanaan dari "atas ke bawah"

yang

memberikan

gambaran

tentang

perkiraan-perkiraan

dan

kemungkinan-

kemungkinan yang ada diinformasikan secara berjenjang, sehingga proses perencanaan dari "bawah ke atas" diharapkan sejalan dengan yang ditunjukkan dari "atas ke bawah". Pada bagan berikut ditunjukkan bagaimana mekanisme perencanaan dengan pendekatan dari bawah ke atas. Pemrosesan usulan kegiatan atau proyek dari instansi sektoral yaitu Kantor Departemen (Kandep) di Dati II dan Kantor Wilayah (Kanwil)/perwakilan departemen/lembaga di Dati I dikonsultasikan dalam forum konsultasi pembangunan sehingga diharapkan visi atau kepentingan

daerah

sudah

terwakili

dalam

usulan

tersebut.

Upaya-upaya

untuk

mengakomodasikan kebutuhan dunia usaha telah diefektifkan dalam rapat koordinasi penanaman modal di Dati I (RKPPMD I). Dengan demikian, forum Rakorbang Dati I menjadi ajang pertemuan pembahasan antara kebutuhan masyarakat, dunia usaha, dan perencanaan sektoral.

E. Kelemahan dan Kelebihan Perencanaan Top Down dan Bottom Up Top Down 1. Kelemahan dari tipe Top Down adalah : a)

Masyarakat tidak bisa berperan lebih aktif dikarenakan peran pemerintah yang lebih dominan bila dibanding peran dari masyarakat itu sendiri.

b)

Masyarakat tidak bisa melihat sebarapa jauh suatu program telah dilaksanakan.

c)

Peran masyarakat hanya sebagai penerima keputusan atau hasil dari suatu program tanpa mengetahui jalannya proses pembentukan program tersebut dari awal hingga akhir.

d)

Tujuan utama dari program tersebut yang hendaknya akan dikirimkan kepada masyarakat tidak terwujud dikarenakan pemerintah pusat tidak begitu memahami hal-hal yang diperlukan oleh masyarakat.

e)

Masyarakat akan merasa terabaikan karena suara mereka tidak begitu diperhitungkan dalam proses berjalannya suatu proses.

f)

Masyarakat menjadi kurang kreatif dengan ide-ide mereka.

2. Kelebihan dari Top Down adalah a)

Masyarakat tidak perlu bekerja serta memberi masukan program tersebut sudah dapat berjalan sendiri karena adanya peran pemerintah yang optimal.

b)

Hasil yang dikeluarkan bisa optimal dikarenakan biaya yang dikeluarkan ditanggung oleh pemerintah.

c)

Mengoptimalkan kinerja para pekerja dipemerintahan dalam menyelenggarakan suatu program. Bottom Up

1. Kelebihan dari sistem Bottom Up Planning adalah a)

Peran masyarakat dapat optimal dalam memberikan masukan atau ide-ide kepada pemerintah dalam menjalakan suatu program.

b)

Tujuan yang diinginkan oleh masyarakat akan dapat berjalan sesuai dengan keinginan masyrakat karena ide-idenya berasal dari masyarakat itu sendiri sehingga masayarakat bisa melihat apa yang diperlukan dan apa yang diinginkan.

c)

Pemerintah tidak perlu bekerja secara optimal dikarenakan ada peran masyarakat lebih banyak.

d)

Masyarakat akan lebih kreatif dalam mengeluarkan ide-ide yang yang akan digunakan dalam suatu jalannya proses suatu program.

2. Kelemahan Bottom Up Planning adalah a)

Pemerintah akan tidak begitu berharga karena perannya tidak begitu besar.

b)

Hasil dari suatu program tersebut belum tentu biak karena adanya perbadaan tingkat pendidikan dan bisa dikatakn cukup rendah bila dibanding para pegawai pemerintahan.

c)

Hubungan masyarakat dengan pemerintah tidak akan berlan lebih baik karena adanya silih faham atau munculnya ide-ide yang berbeda dan akan menyebabkan kerancuan bahkan salah faham antara masyarakat dengan pemerintah dikarenakan kurang jelasnya masing-masing tugas dari pemerintah dan juga masyarakat.

Bila dilihat dari kekurangan serta kelebihan yang dimiliki oleh masing-masing sistem tersebut maka sitem yang dianggap paling baik adalah suatu sistem gabungan dari kedua janis sistem tersebut karena banyak sekali kelebihan yang terdapat didalamya antara lain adalah selain masyarakat mampu berkreasi dalam mengembangkan ide-ide mereka sehingga mampu berjalan beriringan bersama dengan pemerintah sesuai dengan tujuan utama yang diinginkan dalam mencapai kesuksesan dalam menjalankan suatu program tersebut.

BAB III PENUTUP Proses perencanaan atau planning adalah bagian dari daur kegiatan manajemen yang terutama berhubungan dengan pengambilan keputusan (decision making)untuk masa depan, baik jangka panjang maupun jangka pendek, sehubungan dengan pokok pertanyaan: apa, siapa, bagaimana, kapan, di mana, dan berapa, baik sehubungan dengan lembaga yang dimanajemeni maupun usaha-usahanya. Proses perencanaan dapat dilaksanakan menyeluruh, misalnya dalam perencanaan korporat, perencanaan strategis, atau perencanaan jangka panjang. Bisa juga dilakukan per divisi atau unit bisnis stategis menjadi rencana divisi atau anak perusahaan tertentu di dalam suatu korporasi yang lebih besar. Bisa juga dilakukan per fungsi baik di dalam korporasi, di dalam divisi maupun unit bisnis individual, misalnya rencana fungsi pemasaran, rencana fungsi keuangan, rencana fungsi produksi dan distribusi, dan rencana fungsi personalia. Bagaimana pun lingkup perencanaan yang dilakukan, pokok pertanyaan yang dipikirkan sama saja: apa, siapa,

bagaimana, kapan, di mana, dan berapa. Perbedaannya menyangkut metode yang digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.

DAFTAR PUSTAKA http://www.yousaytoo.com/konsep-dan-teori-perencanaan/2013 http://id.wikipedia.org/wiki/Proses_perencanaan http://www.bappenas.go.id/print/311/perencanaan-menurut-proseshirarki-penyusunan http://perencanaan.ipdn.ac.id/kajian-perencanaan/kajian-perencanaan http://ajengayuvindriatin.blogspot.com/2011/12/konsep-perencanaan-pengorganisasian.html Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

Diposkan 25th June 2013 oleh rafi amons 0

Tambahkan komentar

Amons Computer  

Klasik Kartu Lipat



Majalah



Mozaik



Bilah Sisi



Cuplikan



Kronologis

Jun 25

TUGAS MUNCULNYA NEW PUBLIC MENEJEMEN TUGAS INDIVIDU “ MUNCULNYA NEW PUBLIC MENEJEMEN “ MATA KULIAH : TEORI ADMINITRASI OLEH ; AR AF I PROGRAM PASCASARJANA ILMU ADMINITRASI KONSENTRASI OTONOMI DAERAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN AJARAN 2012 ABSTRAC ARAFI.

MAKALAH EFEKTIFITAS PELAYANAN PUBLIK

MAKALAH EFEKTIFITAS PELAYANAN PUBLIK “ Pengaruh Disiplin Dan Iklim Kerja Terhadap Efektivitas Pelayanan Aparat Pemerintah Kecamatan Amonggedo Kabupaten Konawe ” MATA KULIAH : KEBIJAKAN PUBLIK OLEH : ARAFI, S.ST NO.

PERMASALAHAN YANG SERING MUNCUL DALAM ORGANISASI DAN SOLUSI PEMECAHANNYA TUGAS INDIVIDU “PERMASALAHAN YANG SERING MUNCUL DALAM ORGANISASI DAN SOLUSI PEMECAHANNYA” MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI OLEH: A R A F I, S. S T NO. POKOK : 2012940012 PROGRAM PASCASARJANA ILMU ADMINITRASI KONSENTRASI OTONOMI DAERAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA TA.

PERMASALAHAN YANG SERING MUNCUL DALAM ORGANISASI DAN SOLUSI PEMECAHANNYA TUGAS INDIVIDU “PERMASALAHAN YANG SERING MUNCUL DALAM

ORGANISASI DAN SOLUSI PEMECAHANNYA” MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI OLEH: A R A F I, S. S T NO. POKOK : 2012940012 PROGRAM PASCASARJANA ILMU ADMINITRASI KONSENTRASI OTONOMI DAERAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA TA.

June 25th, 2013 TUGAS INDIVIDU “PERMASALAHAN YANG SERING MUNCUL DALAM ORGANISASI DAN SOLUSI PEMECAHANNYA” MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI OLEH: A R A F I, S. S T NO. POKOK : 2012940012 PROGRAM PASCASARJANA ILMU ADMINITRASI KONSENTRASI OTONOMI DAERAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA TA.

PERMASALAHAN YANG TIMBULA DALAM KETENAGAKERJAAN INDONESIA

TUGAS “ PERMASALAHAN YANG TIMBULA DALAM KETENAGAKERJAAN INDONESIA ” MATA KULIAH : PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA OLEH : ARAFI, S.ST NO.

June 25th, 2013 TUGAS INDIVIDU “PERMASALAHAN YANG SERING MUNCUL DALAM ORGANISASI DAN SOLUSI PEMECAHANNYA” MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI OLEH: A R A F I, S. S T NO. POKOK : 2012940012 PROGRAM PASCASARJANA ILMU ADMINITRASI KONSENTRASI OTONOMI DAERAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA TA.

June 25th, 2013 TUGAS INDIVIDU “PERMASALAHAN YANG SERING MUNCUL DALAM ORGANISASI DAN SOLUSI PEMECAHANNYA” MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI

OLEH: A R A F I, S. S T NO. POKOK : 2012940012 PROGRAM PASCASARJANA ILMU ADMINITRASI KONSENTRASI OTONOMI DAERAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA TA.

MAKALAH PERBEDAAN PERENCANAAN TOP DOWN DAN BOTTOM UP MAKALAH “ PERBEDAAN PERENCANAAN TOP DOWN DAN BOTTOM UP ” MATA KULIAH : TEORI ADMINITRASI OLEH : ARAFI, S.ST NO.

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Makalah PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PENINGKATAN HASIL PANEN PETANI MELALUI PROGRAM GAPOKTAN (GABUNGAN KELOMPOK TANI ) DI KECAMATAN AMONGGEDO OLEH : ARAFI, S.ST NIM : 2012940012 SEKOLAH PASCASARJANA PROGRAM MAGISTER ILMU ADMINITRASI NEGARA

KONSENTRASI OTONOMI DAERAH UNUVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKA

June 25th, 2013 TUGAS INDIVIDU “ PERLUNYA PENERAPAN KONTRAK KERJA “ MATA KULIAH : MENEJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA OLEH ; AR AF I PROGRAM PASCASARJANA ILMU ADMINITRASI KONSENTRASI OTONOMI DAERAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI TAHUN AJARAN 2012 P R AK ATA Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S

June 25th, 2013 MAKALAH “ TEORI KETERGANTUNGAN KRITIK DAN POLEMIK “ MATA KULIAH : TEORI DAN ISU PEMBANGUNAN OLEH ; AR AF I NIM.

MAKALAH PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DALAQM PEREKONOMIAN INDONESIA

MAKALAH “ PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA “ MATA KULIAH : KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH OLEH : ARAFI, S.ST NO.

MAKALAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN TENTANG STRATEGI PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN MAKALAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN Tentang Strategi Peningkatan Produksi Pertanian di Kabupaten Konawe OLEH : ARAFI, S.ST NIM : 2012940012 SEKOLAH PASCASARJANA PROGRAM MAGISTER ILMU ADMINITRASI NEGARA KONSENTRASI OTONOMI DAERAH UNUVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA T.A 2013 KATA PENGANTAR Puji 1

ANALISIS PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN SEBAGAI TANTANGAN DAN HARAPAN MAKALAH “ ANALISIS PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN SEBAGAI TANTANGAN DAN HARAPAN ” MATA KULIAH : PERENCANAAN, INPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM OLEH : ARAFI, S.ST NO.

MAKALAH PENGELOLAAN KEUANGAN DAEAH DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA MAKALAH “ PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA “ MATA KULIAH : KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH OLEH : ARAFI, S.ST NO.

PENELITIAN TINDAKAN KELAS TABULASI BEBAN KERJA GURU TABULASI BEBAN KERJA GURU SEMESTER I (GANJIL) TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NAMA SEKOLAH

: TK AL MUBARAK

KECAMATAN

: AMONGGEDO

KABUPATEN

: KONAWE

PROVINSI

: SULAWESI TENGGARA

Keterangan : Jam wajib kepal

TUGAS PRESPEKTIF RANGKUMAN MODUL 1 Pada umumnya kita tidak memahami bahwa sebenarnya hidup kita ini terbentuk karena adanya perangaruh dari peristiwa di dunia. Jun 23

PROPOSAL KAJI TINDAK BP3K I.

PENDAHULUAN

A.

PIDATO "DAMPAK PENYALAHGUNAAN NARKOBA" DAMPAK PENYALAHGUNAAN NARKOBA Dengan Ucapan Bismillah Hirahmanirrahim Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Dengan segala puja dan puji kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kiranya perkenankanlah kami untuk menyampaikan beberapa kata atau pidato yang bertemakan Dampak Penyalahgunaan Narkoba diha

Kajian Karya Sastra Novel Dengan Menggunakan Pendekatan Stilistika SENGSARA MEMBAWA NIKMAT Ringkasan Cerita : Seorang pemuda bernama Kacak, yang merasa karena mamaknya adalah seorang Kepala Desa mempunyai sifat yang sombong dan selalu berbut sekehendak hatinya, sehingg dia kurang disukai oleh orang-orang sekampungnya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan Sekolah

: SDN 1 benua

Mata pelajaran

: Matematika

Kelas/semester

: IV / II

Pertemuan ke

:I

Alokasi waktu

: 1 x 35 menit

A.

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN PUTARAN

:I

MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS/SEMESTER

: III / 1

WAKTU

: 2 x 35 Menit (1 x Pertemuan)

HARI/TANGGAL

:

A. Standar Kompotensi 1.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN SUATU BARANG 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang adalah sebagai berikut: a) Perubahan harga dari barang yang bersangkutan dan ketersedian produk/barang pengantinya.

Memuat Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF