MAKALAH I KASUS GANGLION.docx
May 19, 2019 | Author: yosafat | Category: N/A
Short Description
Download MAKALAH I KASUS GANGLION.docx...
Description
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Sebagian besar masyarakat memiliki anggapan yang kurang tepat bahwa semua nyeri sendi diakibatkan oleh penyakit reumatik atau asam urat. Anggapan yang salah akan menyebabkan salah diagnosis dan salah pengobatan. Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila cukup banyak nyeri sendi yang tidak sembuh meskipun mes kipun telah memperoleh pengobatan dari dokter, karena didasarkan pada diagnosis dan pengobatan yang salah. Pendapat bahwa nyeri sendi berarti penyakit reumatik dan asam urat mulai di tinggalkan. Ada banyak penyakit lain yang dapat menyebabkan nyeri, salah satunya adalah kista ganglion (Sadiman. ganglion (Sadiman. M. Ridwan, 2009). Kista ganglion atau biasa disebut ganglion merupakan kista yang terbentuk dari kapsul suatu sendi atau sarung suatu tendon. Kista ini berisi cairan kental jernih yang mirip dengan jelly yang kaya protein. Ganglion merupakan tumor jaringan lunak yang paling sering didapatkan pada tangan. Ganglion biasanya melekat pada s arung tendon pada tangan atau pergelangan tangan atau melekat pada suatu sendi, namun ada juga yang tidak memiliki hubungan dengan struktur apapun. Ganglion ini juga dapat ditemukan di kaki. Ukurannya bervariasi, dapat bertambah besar atau mengecil sesuai dengan perkembangannya. Selain itu kadang dapat mengalami inflamasi jika teriritasi. Konsistensi dapat lunak hingga keras seperti batu akibat tekanan tinggi cairan yang mengisi ganglion sehingga kadang didiagnosis sebagai tonjolan tulang (Sadiman. M. Ridwan, 2009).
1
B.
Tujuan 1. Memahami konsep medis tentang penyakit ganglion. 2. Memahami penerapan asuhan keperawatan pada penderita ganglion. 3. Memahami cara penyusunan satuan acara penyuluhan tentang ganglion.
2
BAB II LANDASAN TEORI
A. DEFINISI Ganglion merupakan kista yang terbentuk dari kapsul suatu sendi atau sarung suatu tendo. Kista ini berisi cairan kental jernih yang mirip dengan jelly yang kaya protein. Kista merupakan tumor jaringan lunak yang paling sering didapatkan pada tangan. Ganglion biasanya melekat pada sarung tendon pada tangan atau pergelangan tangan atau melekat pada suatu sendi; namun ada pula yang tidak memiliki hubungan dengan struktur apapun. Kista ini juga dapat ditemukan di kaki. Ukuran kista bervariasi, dapat bertambah besar atau mengecil seiring berjalannya waktu dan bahkan menghilang. Selain itu kadang dapat mengalami inflamasi jika teriritasi. Konsistensi dapat lunak hingga keras seperti batu akibat tekanan tinggi cairan yang mengisi kista sehingga kadang didiagnosis sebagai tonjolan tulang.
B. ANATOMI FISIOLOGI Ganglion terjadi pada sendi, oleh karena itu perlu diketahui mengenai anatomi sendi. Ganglion ditemukan pada sendi dia rtrodial yang merupakan jenis sendi yang dapat digerakkan dengan bebas dan ditemukan paling sering pada wrist joint . Hal ini mungkin diakibatkan banyaknya gerakan yang dilakukan oleh wrist joint sehingga banyak gesekan yang terjadi antar struktur di daerah tersebut sehingga memungkinkan terjadinya reaksi inflamasi dan pada akhirnya mengakibatkan timbulnya ganglion. Selain itu wrist joint merupakan sendi yang kompleks karena terdiri dari beberapa tulang sehingga kemungkinan timbulnya iritasi atau trauma jaringan lebih besar.
3
C. ETIOLOGI Penyebab ganglion tidak diketahui. Faktor predisposisi penyebab seperti degenerasi mukoid ,atau adanya suatu trauma pada gabungan jaringan saraf atau selubung tendon yang pecah dan membentuk kista kecil yang kemudian bergabung menjadi lebih besar sehingga membentuk massa. D. PATWAY Normalnya, sendi dan tendon dilumasi oleh cairan khusus yang terkunci di dalam sebuah kompartemen kecil. Kadang, akibat arthritis, cedera atau tanpa sebab yang jelas, terjadi kebocoran dari kompartemen tersebut. Cairan tersebut kental seperti madu, dan jika kebocoran tersebut kecil maka akan seperti lubang jarum pada pasta gigi. Jika pasta gigi ditekan, walaupun lubangnya kecil dan pasta di dalamnya kental, maka akan mengalir keluardan begitu keluar, tidak dapat masuk kembali. Hal ini bekerja hampir seperti katup satu arah, dan akan mengisi ruang di luar area lubang. Ketika kita menggunakan tangan kita untuk bekerja, sendi akan meremas dan menyebabkan tekanan yang besar pada kompartemen yang berisi cairan tersebut ini dapat menyebabkan benjolan dengan tekanan yang besar sehingga sekeras tulang.
Cairan pelumas mengandung protein khusus yang menyebabkannya kental dan pekat dan menyulitkan tubuh untuk mereabsorbsi jika terjadi kebocoran. Tubuh akan mencoba untuk menyerap kembali cairan tersebut, tapi hanya sanggup menyerap air yang terkandung didalamnya sehingga membuatnya lebih kental lagi. Biasanya, pada saat benjolan cukup besar untuk dilihat, cairan tersebut telah menjadi sekental jelly.
4
Arthtritis/ cedera pada sendi atau tendon ↓
Terjadi kebojoran kompartemen ↓
Cairan sinovial keluar dari dalam kompartemen ↓
Reabsobsi tubuh terganggu ↓
Cairan sinovial menjadi sekental jelly ↓
Saat tangan bekerja terjadi peremasan pada sendi ↓
Terjadi peningkatan pada kompartemen yang berisi cairan sinovial ↓
Benjolan terbentuk dengan tekanan yang besar (benjolan benjadi keras, sekeras tulang/ ganglion)
N eri
Hambatan mobilitas fisik Pembedahan
Defisit Pen etahuan
Resiko Infeksi
E. EPIDEMIOLOGI Kista ganglion merupakan tumor jaringan lunak yang paling sering ditemukan pada tangan dan pergelangan tangan. Kista ini dapat terjadi pada berbagai usia termasuk anak-anak; kurang lebih 15% terjadi pada usia di bawah 21 tahun. Tujuhpuluh persen terjadi pada dekade kedua dan keempat 5
kehidupan. Perempuan tiga kali lebih banyak menderita dibandingkan lakilaki. Tidak ditemukan predileksi antara tangan kanan dan kiri, dan tampaknya pekerjaan tidak meningkatkan resiko timbulnya ganglion, namun referensi lain menyebutkan bahwa ganglion banyak ditemukan pada pesenam dimana terjadi tekanan yang besar pada pergelangan tangan. F. KLASIFIKASI Tidak ada klasifikasi ganglion secara khusus, namun berdasarkan posisi ganglion timbul pada tempat-tempat berikut ini:
1. Pergelangan tangan – punggung tangan ("dorsal wrist ganglion"), pada telapak tangan ("volar wrist ganglion"), atau kadang pada daerah ibu jari. Kista ini berasal dari salah satu sendi pergelangan tangan, dan kadang diperberat oleh cedera pada pergelangan tangan.
2. Telapak tangan pada dasar jari-jari ("flexor tendon sheath cyst"). Kista ini berasal dari saluran yang menjaga tendon jari pada tempatnya, dan kadang terjadi akibat iritasi pada tendon - tendinitis .
3. Bagian belakang tepi sendi jari ("mucous cyst"), ter letak disebelah dasar kuku. Kista ini dapat menyebabkan lekukan pada kuku, dan dapat menjadi terinfeksi dan menyebabkan infeksi sendi walaupun jarang. Hal ini biasanya disebabkan arthritis atau taji tulang pada sendi.
G. MANIFESTASI KLINIS Meskipun kista ganglion umumnya asimtomatik, gejala yang muncul dapat berupa keterbatasan gerak, parestesia dan kelemahan. Kista ganglion umumnya soliter, dan jarang berdiameter diatas 2 cm. Dapat melibatkan hampir semua sendi pada tangan dan pergelangan tangan. Dorsal wrist, volar wrist, volar retinakular dan distal interfalangeal merupakan kista ganglion yang paling sering ditemukan pada tangan dan pergelangan 6
tangan. Ganglion terbesar terletak di belakang lutut dan biasa disebut Kista Baker.
Ganglion umumnya tidak nyeri; namun dapat menyebabkan nyeri ketika digerakkan atau menyebabkan masalah mekanis (terbatasnya ruang gerak) tergantung dari lokasi ganglion tersebut. Kista
ganglion memiliki
kecenderungan untuk membesar dan mengecil, kemungkinan karena cairan yang terdapat dalam kista terserap kembali ke dalam sendi atau tendon untuk kemudian diproduksi kembali.
Masalah terbesar dengan ganglion adalah ketakutan pasien bahwa benjolan tersebut merupakan sesuatu yang gawat. Diagnosis didasarkan atas riwayat penyakit, pemeriksaan fisis, dan kemungkinan foto sinar x polos atau USG. Kista dapat dibedakan dari tumor padat melalui transiluminasi (berkas sinar akan melewati cairan yang memenuhi ganglion, tapi tidak jika merupakan massa tumor yang padat). Pencitraan USG juga telah digunakan untuk membedakan massa padat dan kistik di tangan.
H. KOMPLIKASI Komplikasi yang mungkin terjadi tergantung pada lokasi dan ukuran ganglion. Komplikasi utama adalah keterbatasan gerak pada sendi dimana terdapat ganglion. Tidak seperti tumor lain, ganglion tidak pernah berubah menjadi ganas. Komplikasi yang dapat terjadi akibat prosedur bedah yang dilakukan berupa rekurensi walaupun kemungkinannya tidak besar. Selain itu juga terdapat resiko infeksi, keterbatasan gerak, kerusakan serabut saraf atau pembuluh darah.
7
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Foto sinar-X 2. MRI (Magnetic Resonance Imaging) 3. Ultrasonografi Diagnosa dapat dipastikan dengan tindakan aspirasi, dimana cairan di dalam benjolan dapat dikeluarkan menggunakan jarum dan syringe.
J. PENATALAKSANAAN Terdapat
tiga
pilihan
utama
penatalaksanaan
ganglion.
Pertama,
membiarkan ganglion tersebut jika tidak menimbulkan keluhan apapun. Setelah diagnosis ditegakkan dan pasien diyakinkan bahwa massa tersebut bukanlah kanker atau hal lain yang memerlukan pengobatan segera, pasien diminta untuk membiarkan dan menunggu saja. Jika ganglion menimbulkan gejala dan ketidaknyamanan ataupun masalah mekanis, terdapat dua pilihan penatalaksanaan: aspirasi (mengeluarkan isi kista dengan menggunakan jarum) dan pengangkatan kista secara bedah.
Aspirasi melibatkan pemasukan jarum ke dalam kista dan mengeluarkan isinya setelah mematirasakan daerah sekitar kista dengan anestesi lokal. Karena diperkirakan bahwa inflamasi berperan dalam produksi dan akumulasi cairan di dalam kista, obat anti inflamasi (steroid) kadang diinjeksikan ke dalam kista sebagai usaha untuk mengurangi inflamasi serta mencegah kista tersebut terisi kembali oleh cairan kista. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa menggunakan substansi lain seperti
hialuronidase bersama dengan steroid setelah aspirasi meningkatkan angka kesembuhan dari 57% (aspirasi dan steroid) menjadi 89% dengan substansi tambahan.
8
Jika kista rusak, menimbulkan nyeri, masalah mekanis dan komplikasi saraf (hilangnya fungsi motorik dan sensorik akibat tekanan ganglion pada saraf) atau timbul kembali setelah aspirasi, maka eksisi bedah dianjurkan. Hal ini melibatkan insisi di atas kista, identifikasi kista, dan mengangkatnya bersama dengan sebagian selubung tendo atau kapsul sendi dari mana kista tersebut berasal. Lengan kemudian dibalut selama 7-10 hari. Eksisi kista ini biasanya merupakan prosedur minor, tapi dapat menjadi rumit tergantung pada lokasi kista dan apakah kista tersebut melekat pada struktur lain seperti pembuluh darah, saraf atau tendon.
K. PENCEGAHAN Karena penyebab pastinya belum diketahui, maka tidak ada cara yang pasti pula untuk mencegah ganglion. Namun karena dicurigai didahului oleh trauma pada sendi, dan paling sering terjadi pada pergelangan tangan, maka menjaga agar sendi pergelangan tangan selalu aman dan tidak mendapatkan beban kerja lebih dari kemampuannya, mungkin merupakan cara pencegahan paling bijaksana. Hidup sehat dengan menjauhkan diri dari karsinogenik. L. PROGNOSIS Ganglion apa bila sudah disedot atau diangkat, tetap memiliki kecendrungan untuk tumbuh kembali. Cara mencegahnya adalah dengan menjaga sendi yang pernah ditumbuhi ganglion agar tidak terlalu diberi beban yang berat.
9
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian a. Identitas 1) Pasien Nama
: Bpk.El
Usia
: 48 tahun
Ruang
: Dahlai
Diagnosa Medis
: Ganglion
Keluarga/ Penanggung jawab b. Riwayat kesehatan 1) Kesehatan pasien a) Keluhan utama saat dikaji Adanya rasa nyeri ketika digerakan. b) Keluhan tambahan Ada terlihat suatu benjolan yang letaknya di dekat sendi. c) Riwayat penyakit sekarang Bpak. El mengeluh,ada rasa nyeri pada pergelangan tangan da nada benjolan di tangannya, karena terasa tergangu untuk beraktifitas dan untuk melakukan gerakan terasa nyeri pasien memutuskan untuk pergi ke RS
c. Pola Fungsi Kesehatan 1) Pola nutrisi-metabolik 2) Pola aktivitas/istirahat 3) Pola eliminasi 4) Pola kebersihan diri 5) Pola manajemen kesehatan-persepsi (pemeliharaan kesehatan) 10
Riwayat medis keluarga Gaya hidup yang berhubungan dengan kesehatan: tidak menggunakan tembakau, tidak mengkonsumsi NAPSA, tidak mengkonsumsi alkohol. Pasien belum mengetahui tentang penyakitnya. 6) Pola reproduksi seksualitas: tidak terkaji 7) Pola kognitif-persepsi/sensori Keadaan mental: sadar Tingkat ansietas: sedang 8) Pola konsep diri: tidak terkaji 9) Pola koping Pengambilan keputusan dibantu keluarga 10) Pola peran-berhubungan Sistem pendukung: keluarga Ada dukungan keluarga selama masuk rumah sakit 11) Pola nilai dan keyakinan: tidak terkaji d. Pemeriksaan fisik 1) Mata: Tidak ada keluhan 2) Ektrimitas atas pada bagian pergelangan tangan terdapat benjolan e. Diagnostik test
f.
Program tindakan:
1. Diagnosis Keperawatan a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis b. Hambatan
mobilitas
fisik
berhubungan
dengan
gangguan
muskuluskeletal c. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan pembedahan
11
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN Nama pasien
: Bpk. El
Ruangan
: Dahlia
Diagnosa Medis
: Ganglion
NO Diagnosis
1.
Tindakan Keperawatan
Keperawatan dan
Tujuan dan Kriteria
Data Penunjang
Hasil
Nyeri akut
Setelah dilakukan
berhubugan dengan
tindakan keperawatan
agen cidera biologis
selama 3x24 jam nyeri
Rasional Tindakan
Manajemen Nutrisi
akut dapat teratasi
a. Kaji skla nyeri klien b. Kontrol
dengan kriteria hasil: a. Mengatakan bahwa
lingkungan atau aktivitas yang
a. Mengetahui skala nyeri klien untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan b. Menghindari
nyeri berkurang
dapat
aktivitas seperti
skala 1-3 atau
mempengaruhi
mengangkat beban
hilang
nyeri
yang terlalu berat
b. Mampu
c. Ajarkan pasien
dapat mengurangi
mengidentifikasi
teknik relaksasi
nyeri
nyeri
nafas dalam
c. Menstimulasi
c. Mampu melakukan
d. Kolaborasikan
tubuh untuk
teknik relaksasi
dengan dokter
pelepasan
secara mandiri
pemberian
hormon
analgesik
sehingga tubuh menjadi rileks d. Analgesik bekerja menghambat pembentukan
12
prostaglandin sehingga nyeri berkurang 2.
Hambatan mobilitas
Setelah dilakukan
fisik berhubungan
a.
Kaji tingkat
a. Mengetahui
tindakan keperawatan
kemampuan
kemampuan
dengan gangguan
selama 3x24 jam,
klien dalam
klien dalam
muskuluskeletal
diharapkan masalah
mobilisasi
mobilisasi
hambatan mobilitas fisik
b. Berikan alat
untuk
dapat teratasi dengan
bantu
menentukan
kriteria hasil:
mobilisasi
tindakan
a. Pasien dapat
bila perlu
b. Pemberian alat
c. Ajarkan pada
bantu dapat
melakukan aktifitas fisik
klien untuk
mencegah
menghindari
terjadinya
meningkatkan
aktifitas yang
cidera
kemampuan rentang
berat
b. Pasien dapat
gerak
d. Kolaborasikan
c. Menjaga persendian tidak
dengan terapi
mengalami
fisik rencana
kerusakan
ambulasi
d. Meningkatkan rentang gerak klien
3
Defisit pengetahuan
Setelah dilakukan
a. Kaji tingkat
a. Mengetahui
tindakan keperawatan
pengetahuan
tingkat
selama 3x24 jam,
klien
pengetahuan
diharapkan masalah
b. Berikan
klien dan
defisit pengetahuan
kesempatan
memberikan
dapat teratasi dengan
untuk klien
penjelasan
kriteria hasil:
bertanya
13
a. Klien
c. Jelaskan pada
b. Klien dapat
mengatakan
klien tindakan
menyampaikan
paham tentang
yang akan
perasaannya
penyakitnya
dilakukan
c. Klien paham
b. Klien
d. Kolaboraskan
tindakan yang
mengatakan
dengan
akan dilakukan
mengerti tentang
keluarga
sehingga
tindakan medis
untuk terus
mengurangi
yang akan
mendampingi
kecemasan klien
dijalaninya
klien
d. Dukungan keluarga berperan penting pada klien dalam menjalani tindakan medis yang dilakukan
14
M. SAP Tema
: Ganglion
Subtema : Pencegahan ganglion Sasaran
: Bpk.El dan keluarga
Tempat
: R. Dahlia
Waktu
: 30 menit
Hari /tanggal : 6 Maret 2017.
a. Tujuan Intruksional umum Setelah dilakukan penyuluha kesehatan diharapkan klien dan keluarga dapat mengetahui cara pencegahan ganglion b. Tujuan Intruksional khusus 1. Pasien dapat mengetahui definisi ganglion 2. Pasien dapat mengetahui factor penyebab ganglion 3. Pasien dapat mengetahui cara pencegahan ganglion c. Materi 1. Definisi ganglion 2. Factor r penyebab ganglion 3. Cara pencegahan ganglion d. Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab e. Media 1. Leaflet f.
Rencana kegiatan 15
N
Kegiatan
Penyuluh
Peserta
Waktu
o 1
Pembukaan
-
Salam
-
pembuka -
Memperken
salam -
alkan diri -
Menjawab
Mendengark 5 menit an
Menjelaska n
tujuan
penyuluhan 2
Isi
-
Menjelaska
Klien
n
mendengark
definisi
an
ganglion -
Menjelaska
15
n
Menit
factor
penyebab terjadinya ganglion Menjelaska n
cara
pencegahan ganglion 3
Penutup
-
Memberika
-
n
bertanya
kesempatan
-
klien bertanya -
Menjawab pertanyaan
-
Klien
Evaluasi 16
Mendengark menit an
-
10
Menjawab salam
-
Salam penutup
g. Evaluasi 1. Formatif Klien dan keluarga dapat mengetahui cara pencegahan ganglion 2. Sumatif a. Pasien dapat mengetahui definisi ganglion b. Pasien dapat mengetahui factor penyebab ganglion
17
BAB III PENUTUP
A.
KESIMPULAN Ganglion merupakan kista yang terbentuk dari kapsul suatu sendi atau sarung suatu tendo. Kista ini berisi cairan kental jernih yang mirip dengan jelly yang kaya protein. Penyakit ini sangat mengganggu dalam beraktifitas karena nyeri yang timbul dan terdapat pada persendiaan yang tentunya berperan penting dalam melakukan pergerakan Ganglion dicurigai didahului oleh trauma pada sendi, dan paling sering terjadi pada pergelangan tangan, maka menjaga agar sendi pergelangan tangan selalu aman dan tidak mendapatkan beban kerja lebih dari kemampuannya.
18
DAFTAR PUSTAKA Lukman & Ningsih,Nurna.2013. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Muskuluskletal.Jakarta : Salemba Medika
19
View more...
Comments