makalah HASHIMOTO

June 27, 2019 | Author: Yayi | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

makalah HASHIMOTO...

Description

BAB I PENDAHULUAN A. Latar atar Be Bela laka kang ng

Tiroi Tiroidit ditis is merupa merupakan kan istilah istilah yang yang mencak mencakup up segolo segolonga ngan n kelaina kelainan n yang yang ditand ditandai ai dengan dengan adany adanyaa inflama inflamasi si tiroid tiroid.. Termas ermasuk uk di dalamn dalamnya ya keadaa keadaan n yang yang timbul mendadak dengan disertai rasa sakit yang hebat pada tiroid. Tiroiditis dapat dapat dibagi dibagi berdas berdasar ar atas atas etiolo etiologi, gi, patolo patologi, gi, atau penamp penampilan ilan klinis klinisny nya. a. Penamp Penampilan ilan klinis dilihat dari perjalanan penyakit dan ada tidaknya rasa sakit pada tiroid Tiro Tiroid idit itis is adal adalah ah suat suatu u pera perada dang ngan an pada pada kelen kelenjar jar tiro tiroid id,m ,men enye yeba babk bkan an hipertiroid hipertiroidisme isme sementara sementara yang seringkali seringkali diikuti diikuti oleh hipotiroid hipotiroidisme isme sementara sementara atau sama sekali tidak terjadi perubahan perubahan dalam fungsi tiroid. Tiroiditi Tiroiditiss merupakan merupakan inflam inflamasi asi kelenj kelenjar ar tiroid tiroid.Ke .Keada adaan an ini bisa bisa bersifa bersifatt akut, akut, sub akut akut atau atau kronis kronis.. Masing-masing tipe tiroiditis ditandai oleh inflamasi, fibrosis atau implemantasi limfotik pada kelenjar tiroid. Berdasarkan penampilan klinis tersebut, maka tiroidis dibagi atas tiroiditis akut, akut, subaku subakut, t, dan kronis kronis.. Tiroi Tiroiditi ditiss akut akut contoh contohny nyaa tiroid tiroiditi itiss infeks infeksios iosaa akut, akut, tiroiditis karena radiasi, dan tiroiditis traumatika. Tiroiditis subakut dibagi menjadi yang disertai rasa sakit seperti tiroiditis de Querain, sedangkan yang tidak disertai rasa sakit seperti tiroiditis limfositik subakut, post partum, dan oleh karena obatobatan. Tiroiditis kronis meliputi tiroiditis !ashimoto, "iedel, dan infeksiosa kronis Tiroiditis !ashimoto merupakan salah satu penyakit tiroid autoimun yang  paling umum dan bersifat organ-specific. organ-specific. #itemukan oleh !akaru !ashimoto pada tahun $%$&, dengan istilah lain struma limfomatosa. #isebut pula sebagai tiroiditis auto autoim imun un kron kronis is dan dan meru merupa paka kan n peny penyeba ebab b utam utamaa hipo hipotir tiroi oid d di daer daerah ah yang yang iodium iodiumny nyaa cukup. cukup. Penyak Penyakit it ini sering sering mengen mengenai ai 'anita 'anita berum berumur ur antara antara ()-*) ()-*) tahun. !ampir semua pasien mempunyai titer antibodi tiroid yang tinggi, infiltrasi limfositik termasuk sel B dan T, dan apoptosis sel folikel tiroid. Penyebabnya sendiri diduga kombinasi dari faktor genetik dan lingkungan Tiro Tiroid idit itis is !ash !ashim imot oto o ini ini dita ditand ndai ai oleh oleh munc muncul ulny nyaa anti antibo bodi di terha terhada dap p tirogl tiroglobu obulin lin dalam dalam darah. darah. Pada Pada tahun tahun $%*+, $%*+, "oitt "oitt dkk untuk untuk pertama pertama kaliny kalinyaa

1

menemukan menemukan antibodi terhadap terhadap tirogobuli tirogobulin, n, yang bertindak bertindak sebagai sebagai autoantigen autoantigen,, dalam dalam serum serum pender penderita ita penyak penyakit it !ashim !ashimoto oto sehing sehingga ga terjad terjadii inflama inflamasi si akibat akibat autoimun. autoimun. Perjalanan Perjalanan penyakitny penyakitnyaa sendiri sendiri pada a'alnya a'alnya mungkin mungkin dapat terjadi hipertiroid oleh adanya proses inflamasi, tetapi kemudian kerusakan dan penurunan fungsi tiroid yang luas dapat menyebabkan hipotiroidisme. Kelenjar tiroidnya bisa membesar membentuk nodul goiter. ekali mulai timbul hipotiroid maka gejala ini akan menetap sehingga diperlukan terapi hormon hormon tiroid yang bertujuan mengatasi defisiensi tiroid serta memperkecil ukuran goiter. B. Rumusa musan n Ma Masala salah h

$. &. (. /. *. +. 0. 1.

pa peng pengerti ertian an dari dari Tiroi Tiroidit ditis is !ashim !ashimoto oto  Bagaim Bagaimana ana anatom anatomii dari Tiroi Tiroidit ditis is !ashimo !ashimoto to  pa saja saja peny penyebab ebab dari dari Tiro Tiroidi iditis tis !ashim !ashimoto oto  pa saja saja klasifi klasifikas kasii dari Tiro Tiroidi iditis tis !ashim !ashimoto oto  Bagaimana Bagaimana patofisi patofisiologi ologi dari Tiroidi Tiroiditis tis !ashimo !ashimoto to  pa saja tanda tanda dan gejala dari Tiroidi Tiroiditis tis !ashimo !ashimoto to  pa saja saja komplikasi komplikasi yang yang terjadi terjadi pada pada Tiroi Tiroiditis ditis !ashimo !ashimoto to  pa saja pemerik pemeriksaan saan penunja penunjang ng dan pemerik pemeriksaan saan diagnos diagnostik tik dari Tiroidi Tiroiditis tis

!ashimoto  %. Bagai Bagaima mana na pena penata tala laksa ksana naan an dan dan peng pengob obat atan an pada pada pasie pasien n deng dengan an Tiro Tiroid idit itis is !ashimoto  C. Tujuan juan Masa Masala lah h

$. &. (. /. *. +. 0.

Mampu memahami memahami dan dan mengetahu mengetahuii pengertian pengertian dari dari Tiroidi Tiroiditis tis !ashimoto !ashimoto Mampu memahami memahami dan mengetahui mengetahui anatom anatomii dari Tiroi Tiroiditis ditis !ashimo !ashimoto to Mampu memaham memahamii dan mengetahu mengetahuii penyebab penyebab dari Tiroid Tiroiditis itis !ashimoto !ashimoto Mampu memahami memahami dan dan mengetahu mengetahuii klasifikasi klasifikasi dari dari Tiroidit Tiroiditis is !ashimoto !ashimoto Mampu memaham memahamii dan mengetahu mengetahuii patofisiolog patofisiologii dari Tiroid Tiroiditis itis !ashimoto !ashimoto Mampu memahami memahami dan mengetahui mengetahui tanda dan gejala gejala dari dari Tiroid Tiroiditis itis !ashimot !ashimoto o Mampu Mampu memaha memahami mi dan dan meng menget etah ahui ui komp kompli lika kasi si yang yang terja terjadi di pada pada Tiroi iroidi diti tiss

!ashimoto 1. Mampu memahami memahami dan mengetahui mengetahui pemeriksaan pemeriksaan penunjang penunjang dan pemeriksaan pemeriksaan diagnostik dari Tiroiditis !ashimoto  %. Mampu Mampu mema memaha hami mi dan menge mengetah tahui ui pena penatal talak aksan sanaan aan dan pengo pengoba batan tan pada pada  pasien dengan Tiroiditis Tiroiditis !ashimoto 

2

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Tiri!itis Hashimt Tiroiditis berasal dari kata tiroid yaitu kelenjar tiroid sedangkan – 

itis menandakan adanya proses peradangan 2inflamasi3 dengan beragam penyebab. Bila dilihat dari aspek 'aktu kejadian maka tiroiditis dibagi menjadi tiroiditis akut 2muncul mendadak atau durasi penyakit singkat3, tiroiditis subakut 2antara akut dan kronik3 dan tiroiditis kronik 2durasi penyakit lama3. Tiroiditis !ashimoto 2Tiroiditis autoimun3 adalah peradangan kelenjar tiroid yang sering menyebabkan hipotiroidisme. Tiroiditis !ashimoto merupakan jenis tiroiditis yang paling sering ditemukan. Paling sering terjadi pada 'anita usia lanjut dan cenderung diturunkan. (Janeway,2001). Penyakit !ashimoto adalah suatu kelainan yang mempengaruhi tiroid, kelenjar kecil yang terletak di pangkal leher, di  ba'ah jakun. Kelenjar tiroid adalah bagian dari sistem endokrin, yang menghasilkan hormon yang mengkoordinasikan kegiatan tubuh. (Teguh Budi   Santoso, 2010).

3

#alam penyakit !ashimoto, juga dikenal sebagai tiroiditis limfositik kronis, sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid. Peradangan yang dihasilkan sering menyebabkan kelenjar tiroid yang kurang aktif 2hipotiroidisme3. Kelenjar  tiroid adalah bagian dari sistem endokrin yang terletak di ba'ah pita suara yang  berperan untuk menghasilkan hormon, seperti tiroid. !ormon tiroid membantu mengatur metabolisme tubuh yang oleh karena itu membantu mengatur suasana hati, berat badan dan kadar energi. 4ormalnya kelenjar hipofise menghasilkan stimulating hormone yang merangsang kelenjar tiroid untuk mensekresi hormon tiroid. Pada penyakit !ashimoto, tubuh menghasilkan antibodi yang men yerang selsel sehat dari kelenjar tiroid yang akhirnya menghancurkan kelenjar tiroid. ebagai konsekuensinya kelenjar tiroid yang rusak tidak mampu menghasilkan hormon tiroid. Penderita kondisi ini secara umum bergejala seperti rasa lelah, kehilangan  berat badan yang diharapkan, penurunan toleransi terhadap rasa dingin, 'ajah  ber'arna kemerahan dan pucat, kulit kering. Meskipun penyakit !ashimoto dapat terjadi pada dua jenis kelamin 'anita memiliki resiko lebih tinggi. Penanganan  biasanya dengan menggunakan hormon tiroid sintetik diperlukan untuk mencegah komplikasi yang berpotensi mengancam ji'a seperti gagal jantung dan pembesaran  jantung. ayangnya, tidak ada penyembuhan untuk penyakit !ashimoto. B. Anatmi "isilgi

Kelenjar tiroid merupakan organ yang berbentuk seperti kupu-kupu dan terletak pada leher bagian ba'ah di sebelah anterior trachea. Kelenjar ini terdiri atas dua lobus lateral yang dihubungkan oleh sebuah istmus.Kelenjar tiroid mempunyai panjang kurang lebih * cm serta ( cm dan berat kurang lebih () gr. Kelenjar tiroid menghasilkan tiga jenis hormon yang berbeda tiroksin 2T/3, Trilodotironin 2T(3 dan Kalsitonin. mbilan dan metabolisme 5odium.5odium merupakan unsur esensial bagi tiroid untuk sintesis hormon tiroid.6angguan utama akibat defisiensi 5odium adalah  perubahan fungsi tiroid. 5odium dikonsumsi dari makanan dan diserap dalam darah di dalam traktus gastrointestinal. Kelenjar tiroid bekerja sangat efisien dalam mengambil 5odium dari darah dan kemudian memekatkannya dalam sel-sel kelenjar 

4

tersebut. 5on-ion iodida akan diubah menjadi molekul 5odium yang akan bereaksi dengan tirosin 2suatu asam amino3 untuk membentuk hormon tiroid. Pengaturan fungsi tiroid. ekresi tirotropin, atau T! 2Thyriod timulating !ormone3, oleh kelenjar hipofisis akan mengendalikan kecepatan pelepasan hormon tiroid. elanjutnya, pelepasan T! ditentukan oleh kadar hormon tiroid dalam darah. 7ika konsentrasi hormon tiroid dalam darah menurun, pelepasan T! meningkat sehingga terjadi peningkatan keluaran T/ dan T(.Keadaan ini merupakan suatu contoh pengendalian umpan balik 2feedback control3.!ormon  pelepasan tirotropin 2T"!3 yang disekresi oleh hipotalamus memberikan pengaruh yang mengatur pelepasan T! dari hipofisis.8ungsi hormon tiroid.8ungsi utama hormon tiroid T( dan T/ adalah mengendalikan aktiitas metabolik seluler.Kedua hormon ini bekerja sebagai alat pacu umum dengan mempercepat proses metabolisme.!ormon tiroid mempengaruhi replikasi sel dan sangat penting bagi  perkembangan otak.danya hormon tiroid dalam jumlah yang adekuat juga diperlukan untuk pertumbuhan normal. Melalui efeknya yang luas terhadap metabolisme seluler, hormon tiroid mempengaruhi sistem organ yang penting. Kalsitonin atau tirokalsitonin merupakan hormon penting lainnya yang disekresi oleh kelenjar tiroid.!ormon ini disekresi oleh kelenjar tiroid sebagai respon terhadap kadar kalsium plasma dengan meningkatkan jumlah penumpukan kalsium dalam tulang. 9fek hormon tiroid pada pertumbuhan meningkatkan pertumbuhan dan  perkembangan otak selama kehidupan janin.Bila janin tidak dapat mensekresi hormon tiroid dalam 'aktu yang cukup maka pertumbuhan dan pematangan otak  sebelum dan sesudah bayi dilahirkan akan sangat terbelakang dan otak tetap  berukuran kecil dari normal.!ormon tiroid meningkatkan laju metabolisme sebagian besar sel tubuh.Bila produksi hormon tiroid sangat meningkat maka hampir selalu menurunkan berat adan. #an bila produksinya menurun hampir selalu meningkatkan nafsu makan.Keadaan ini dapat melebihi keseimbangan perubahan kecepatan metabolisme. 9fek

pada

respiratori.

Meningkatnya

kecepatan

metablisme

akan

meningkatkan pemakaian oksigen dan pembentukan karbon dioksida.5ni akan

5

mengaktifkan semua mekanisme yang meningkatkan kecepatan dan kedalaman  pernapasan. 9fek pada saluran cerna, meningkatkan nafsu makan dan asupan makanan, karena hormon tiroid meningkatkan kecepatan sekresi getah pencernaan dan gerakan saluran cerna. ering terjadi diare, kekurangan hormon tiroid dapat menimbulkan konstipasi. 9fek pada sistem syaraf pusat.!ormon tiroid meningkatkan kecepatan  berfikir, tapi juga sering menimbulkan disosiasi pikiran, dan sebaliknya berkurang hormon tiroid akan menurunkan fungsi ini. 9fek terhadap fungsi otot.Peningkatan hormon tiroid dapat menyebabkan otot bereaksi dengan kuat, namun bila jumlah hormon ini berlebihan, maka otot-otot malahan menjadi lemah oleh karena  berlebihnya katabolisme protein. Kekurangan hormon tiroid menyebabkan otot sangat lambat, tremor pada otot. 9fek pada tidur.Karena efek yang melelahkan dari hormon tiroid pada otot dan sistem syaraf pusat, maka penderita hipertiroid seringkali merasa capai terus menerus tetapi karena efek ekstasi dari hormon tiroid pada sinaps, timbul kesulitan tidur.ebaliknya, somuolen yang berat merupakan gejala khas dari hipertiroidisme, disertai dengan 'aktu tidur yang berlangsung selama $& jam sampai $/ jam sehari. 9fek hormon tiroid pada fungsi seksual. Pada pria, berkurangnya hormon tiroid menyebabkan hilangnya libido dan sebaliknya sangat berlebihannya hormon ini seringkali menyebabkan impotensi. Pada 'anita, kekurangan hormon tiroid seringkali menyebabkan timbulnya menoragia dan polimenore. C. Etilgi

:ntuk alasan yang tidak diketahui, tubuh mela'an dirinya sendiri dalam suatu reaksi autoimun, membentuk antibodi yang menyerang kelenjar tiroid. Penyakit ini 1 kali lebih sering terjadi pada 'anita dan bisa terjadi pada orangorang yang memiliki kelainan kromosom tertentu, seperti sindroma Turner, sindroma #o'n dan sindroma Kleinefelter. Penyebab dari tiroiditas hasimoto adalah #alam keadaan normal, sistem kekebalan tubuh terdiri dari antibodi dan sel darah putih. el-sel ini hadir dalam

6

tubuh untuk melindungi tubuh terhadap irus, bakteri, dan antigen lainnya. Pada  penyakit autoimun, antibodi dan sel darah putih justru menyerang sel tubuh yang sehat. Pada kasus tiroiditis !ashimoto, antibodi menyerang kelenjar tiroid sehingga menyebabkan peradangan, kelenjar tiroid yang kurang aktif, dan kekurangan produksi hormon tiroid. Kekurangan produksi tiroid menyebabkan kelenjar pituitari memerintahkan kelenjar tiroid memproduksi hormon lebih  banyak lagi. !al ini menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid, suatu kondisi yang disebut gondok. Penyebab dari penyakit tiroid autoimun masih belum diketahui. Banyak  ahli berpikir bah'a irus atau bakteri memicu berkembangnya penyakit ini. 8aktor genetika juga dituduh sebagai penyebab tiroiditis !ashimoto. ;rang yang memiliki ri'ayat keluarga diabetes tipe $ 2juga disebut diabetes juvenil   ). elain itu, mereka juga sering mengalami infeksi jamur pada kuku. da  berbagai faktor lainnya seperti jenis kelamin, umur karena biasanya penyakit !ashimoto sering menyerang orang paruh baya yang mampu memperbesar  risiko. alah satu karakteristik umum dari penyakit ini adalah meningkatnya  jumlah protein tertentu pada kelenjar tiroid. Protein ini disebut tiroglobulin dan tiroperoksidase. Keduanya dapat diperiksa melalui pemeriksaan antibodi. eseorang yang didiagnosis menderita itiligo 2kehilangan melanin3, penyakit celiac, dan a nemia pernisiosa 2kurangnya itamin B$&3,  juga lebih beresiko terkena penyakit !ashimoto. D. #lasi$ikasi

$. Tiroiditis kut Merupakan kelainan langka yang disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, mikrobakteri atau parasit pada kelenjar tiroid.tapilokokus aureus atau jenis stafilokokus lain merupakan penyebab yang paling sering dijumpai.ecara khas,  penyakit ini menyebabkan nuolf-Ehaikoff. Tetapi bila sebelumnya telah ada nodul autonom fungsional atau bentuk subklinik penyakit 6raes, asupan iodium berlebihan akan menginduksi terjadinya hipertiroidi 2efek 7odBasedo'3. Pada kedua fenomena tersebut diduga terjadi destruksi kelenjar tiroid dan presentasi antigen tiroid pada sistem imun, yang pada gilirannya akan menimbulkan reaksi autoimun. ;leh karena itu iodium sebenarnya merupakan  pula faktor risiko terjadinya PT5 2Prummel et al, &))/3. elenium

merupakan trace

selenocysteine, yang mempengaruhi sistem

juga

element yang

disebut

imunF

esensial

sebagai *+st

defisiensi

amino

seleniumakan

untuk acid .

sntesis elenium

menyebabkan

indiidu lebih rentan terhadap infeksi irus seperti irus EoAsackie, mungkin karena limfosit

T

memerlukan

selenium. #i

samping

itu,

selenium

merupakan pula suatu antioksidan dan mengurangi pembentukan radikal bebas. elenium berperan penting dalam sintesis hormon tiroid, karena dua enLim yaitu selenoprotein

deiodinase dan gluthatione

peroxidase,

berperan

dalam produksi hormon tiroid. Kekurangan selenium dapat meningkatkan angka keguguran dan kematian akibat kanker 2cancer mortality rate). Kadar  selenium rendah di dalam darah akan meningkatkan olume tiroid dan hipoekogenisitas, suatu petanda adanya infiltrasi limfosit. #ari suatu penelitian dilaporkanpemberian sodium selenite &)) ug 2peneliti lain memberikan &)) ug selenium

methionine3

pada

penderita hipotiroidi

subklinik

akan

menurunkan titer antibodi anti-TP; serta juga meningkatkan kualitas hidup, tanpa mempengaruhi status hormon tiroid 2Prummel et al, &))/3. Penyakit autoimun yang organ specific jauh lebih sering ditemukan pada 'anita. Penyakit 6raes dan tiroiditis !ashimoto *-$) kali lebih sering ditemukan pada 'anita dibandingkan pada pria. lasannya belum jelas, tapi faktor genetik termasuk  faktor hormonal pasti berperan 2Prummel et al, &))/3.

13

tress mempengaruhi sistem imun melalui jaringan neuroendokrin. aat stress

sumbu

hypothalamic-pituitaryadrenal 2!P3

menimbulkan efek  pengaruh berbeda imun menjadi

imunosupresif. terhadap

respons

sel-sel

Th&,

yang

tress dan Th$ dan akan

akan

kortikosteroid Th&,

diaktiasi, mempunyai

mengarahkan

menekan imunitas

sistem

seluler

dan

memfasilitasi keberadaan irus tertentu 2seperti EoAsackie B3, sedangkan imunitas humoral meningkat. 5nilah yang dapat menjelaskan mengapa penyakit autoimuntertentu seringkali didahului oleh stress, dan salah satu contohnya adalah penyakit 6raes. uatu penelitian prospektif melaporkan ada / kelompok kepribadian 2hypochondria, depression, paranoia, dan mental fatigue3 yang terkait dengan tingkat kekambuhanpenyakit 6raes setelah pengobatan antitiroidF kehidupan yang penuh ketegangan 2 stress3 berkorelasi dengan titer antibodi anti-T! 2T"b3. Belum diketahui apakah penyakit !ashimoto juga terkait dengan faktor stress 2Prummel et al, &))/3. 8aktor

infeksi

baik

irus

maupun

bakteri juga

berperan

dalam

 patogenesis PT5. da tiga kemungkinan mekanisme agen infeksi bertindak  sebagai faktor pencetus PT5. "okok, selain merupakan faktor risiko  penyakit  jantung dan kanker paru, jugamempengaruhi sistem imun. Merokok akan menginduksi aktiasi poliklonal sel B dan T, meningkatkan produksi 5nterleukin&

25-&3,

dan

meningkatkan risiko

juga

menstimulasi sumbu

kekambuhan

!P.

penyakit 6raes

Merokok serta

akan

eksaserbasi

oftalmopatiasetelah pengobatan dengan 5odium radioaktif. Merokok juga akan menurunkankemangkusan radioterapi dan pengobatan oftalmopatia dengan kortikosteroid 2Prummel et al, &))/3. Pembentukan antibodi antitiroid tanpa gejala klinik 2asymptomatic autoimmune thyroid disease3. ".

Mane$estasi #linis

Tiroiditis !ashimoto sering dimulai dengan pembesaran kelenjar tiroid yang tidak menimbulkan nyeri atau rasa penuh di leher.jika diraba

kelenjar terasa

membesar, tekstrurnya seperti karet tetapi tidak lembut, kadang terasa berbenjol-

14

 benjol. Penyakit ini biasanya berkembang perlahan-lahan selama beberapa tahun dan menyebabkan kerusakan tiroid kronis yang mengakibatkan penurunan kadar  hormon tiroid dalam darah. Tanda-tanda dan gejala terutama orang-orang dari kelenjar tiroid kurang aktif 2hipotiroidisme3. Tanda-tanda dan gejala hipotiroidisme sangat berariasi, tergantung pada tingkat keparahan kekurangan hormon. Pada a'alnya, mungkin gejala jarang terlihat, seperti kelelahan dan kelesuan, atau tanda-tanda menua. Tetapi semakin lama penyakit berlangsung, gejala dan tanda makin jelas. Tanda dan gejala tersebut meliputi D $. Kelelahan dan kelesuan &. embelit 2konstipasi3 (. >ajah bengkak  /. uara parau *. 4yeri otot, kelembutan dan kekakuan, terutama di bahu dan pinggul +. Kulit pucat, kulit kering 0. #epresi, gelisah atau cemas 1. #etak jantung lambat %. 7adi pelupa, kesulitan belajar  $). "ambut dan kuku yang rapuh $$. Penambahan berat badan $&. Peningkatan sensitiitas terhadap dingin, $(. Menstruasi yang banyak, peningkatan frekuensi keguguran pada 'anita yang hamil. %. #m'likasi $. !ipotiroidisme  !ipertiroidisme &. Kerusakan pita suara 2bisu3 (. #M tipe $ /. Penyakit ddison *. eukemia +. klerosis multiple 0. Kanker gastrik  H. Pemeriksaan Dianstik  $. T/ erum &. T( erum (. Tes T! /. Tiroglobulin *. mbilan iodium radioaktif  +. Pemindai radio atau pemindai skintilasi tiroid 0. 5mplikasi tes tiroid dalam kepera'atan 1. Tes fungsi tiroid berfungsi menegakkan diagnosa D

15

I.

a. Mengukur kadar kolesterol  b. 9K6 c. lanin transminase 2T3 dan 6PT d. #! e. :6 f. ET-can g. M"5 Pemeriksaan Penunjang a. Pemeriksaan aboratorium Pada keadaan timbulnya gejala-gejala subyektif dan temuan dalam  pemeriksaan fisik maka pemeriksaan serum T! dibutuhkan untuk menegakkan diagnosa. Pemeriksaan T! merupakan suatu tes yang sensitif untuk mengetahui fungsi thyroid. Biasanya ditemukan kadar T! meningkat, sedangkan kadar T/ total atau T/ bebas rendah.2+3 edangkan kadar serum total T( dan T( bebas tidak akan menurun hingga ada kerusakan lebih lanjut, karena terjadinya  peningkatan

konsentrasi

serum

thyrotropin

menstimulasi

thyroid

untuk 

melepaskan T(.2$)3 Pada saat total T/ lebih banyak ditemukan daripada T/  bebas, T( resin uptake dapat membantu untuk mengkoreksi kadar protein  binding antara T/ total dan T(, terutama bila ada kadar abnormalitas dari TB6. Bila kedua serum T! dan T/ kadarnya rendah hal ini memperkuat adanya keadaan hipothyroidisme, begitu pula bila kadar T( lebih rendah diba'ah kadar  normal maka gejala-gejala dan tanda-tanda hypothyroidisme akan muncul. #itemukannya autoantibodi thyroid yaitu anti NTP; dan antibodi anti-Tg memperkuat adanya penyakit thyroiditis !ashimoto.  b. Pemeriksaan "adiologi dan :6 Pemeriksaan :6 biasanya tidak diperlukan dalam menegakkan diagnosa thyroiditis !ashimoto, tetapi berguna untuk memperkirakan ukuran thyroid dan ekstensi retrosternal dan untuk mengealuasi bentuk dari nodul jika ada. lat :6 digunakan untuk menentukan nodul itu kistik atau solid dan mungkin  bermanfaat untuk pemeriksaan 8ine-needle aspiration dari nodul berukuran kecil  pada saat ada indikasi dan penderita dalam keadaan bentuk anatomi leher yang  berubah. #iagnosa pasti untuk menentukan jinak dan ganasnya lesi daripada thyroid hanya dapat dikonfirmasikan dengan pemeriksaan sitologi atau histologi dari jaringan thyroid.

16

5odium

uptake

dan

scan

biasanya

tidak

diindikasikan

untuk 

mengkonfirmasi diagnosa thyroiditis !ashimoto 2 biasanya uptake iodium mungkin meningkat sementara pada pasien thyroiditis !ashimoto dengan intake iodium dari makanannya rendah karena efek dari peningkatan kadar T!3. Pemeriksaan T/ dan T( berguna untuk membedakan antara thyroiditis hashimoto dan penyakit 6rae jika ada hipertiroidisme sekunder. Pada pasien dengan nodul yang jelas uptake iodium dan scan mungkin berguna untuk  mengklasifikasi nodul tersebut nodul panas atau dingin, tetapi kadar T!  biasanya adekuat untuk mengetahui status fungsional dari thyroid. c. Pemeriksaan lain nya Pemeriksaan dengan menggunakan biopsi aspirasi jarum dilakukan ketika dijumpai adanya nodul-nodul yang berkembang?membesar dengan cepat atau ketika ukuran dari thyroid meningkat dengan cepat untuk menentukan keganasan atau adanya thyroid lymphoma. Thyroiditis !ashimoto merupakan diagnosa histologi. Biasanya tampak  kelenjar thyroid memperlihatkan adanya infiltrasi limfosit yang difuse dan infiltrasi sel plasma dengan bentuk folikel limfoid berasal dari hiperplasia folikular dan kerusakan hingga dasar membran dari folikel. danya suatu atrofi dari parenkim merupakan suatu bukti. !ubungan antara adanya autoantibodi thyroid yang dinamakan anti-TP; dan antiOTg sangant membantu dalam menentukan diagnosa. Pemeriksaan penunjang yang tidak perlu dilakukan secara rutin dalam menegakkan diagnosa dan untuk mengealuasi keadaan pasien yaituD a. EBE count  b. Pemeriksaan profil lipid total dan fraksi lipid c. Panel metabolisme basal d. Kreatin kinase e. Prolaktin f. "ontgent dada g. 9E6 Pemeriksaan fungsi tiroid dapat dilakukan pada tingkat hipotalamus, hipofise, tiroid, serum atau jaringan perifer.Pemeriksaan yang paling sering dilakukan adalah pemeriksaan kadar T( dan T/ serum dan T( resin uptake. Pemeriksaan T( resin uptake dilakukan untuk menilai perubahan konsentrasi  protein serum yang dapat merubah ikatan T ( dan T/, T/ merupakan hormon yang

17

lebih poten. Perubahan tiroAine-binding globulin 2TB63 dan prealbumin dapat merubah konsentrasi T/ bebas, dan sedikit merubah T(. Peningkatan kadar T/ biasanya  pemeriksaan

sesuai dengan keadaan klinis hipertiroid berat, sedangkan T( lebih

sensitif

dalam

menentukan

hipertiroid

ringan.

"adioimmunoassay T! dan tes stimulasi dapat membantu membedakan hipertiroid primer dan sekunder. Pemeriksaan nodul tiroid mungkin memerlukan (.

 biopsi jarum dan eksplorasi bedah. Penatalaksanaan Me!is 7ika penyakit hashimoto dengan goiter tiroid, atau menyebabkan hormon tiroid, penderita memerlukan penggantian hormon tiroid yang bertujuan mengatasi desfisiensi tiroid serta mengecilkan ukuran nodul goiter. Pengobatan dengan  penggunaan sehari-hari dari hormon sintesis seperti leotiroksin 2leothroid, syhintroid3. eotiroksin sintesis identik dengan tiroksi, ersi alamiah hormon tiroid ini dibuat oleh kelenjar tiroid. Kadang tidak diperlukan pengobatan

karena

strumanya

kecil

dan

asimtomatik. Bila kelenjar tiroid sangat besar mungkin diperlukan tindakan  pengangkatan, sebaiknya operasi ini di tunda karena kelenjar tiroid tersebut dapat mengecil dengan sejalannya 'aktu. Pemberian tiroksin dapat memepercepat hal tersebut. #isamping itu juga tiroksin dapat diberikan pada keadaan hipotiroidisme. Pada pasien usia tua, dosis yang dimulai dengan yang rendah dan ditingkatkan secara bertahap. ksi hormon sangat lambat pada tubuh, sehingga  pengobatan diperlukan 'aktu beberapa bulan sambil melihat perkembangan gejala atau ukuran goiter. Karena secara umum gejala hipotiroid pada penyakit tiroid ini  bersifat menetap, maka kadang dibutuhkan pengobatan seumur hidup dengan dosis yang disesuaikan dari 'aktu ke 'aktu sesuai keadaan indiidual pasien. #osis yang tidak adekuat akan mengakibatkan bertambah besarnya goiter, dan gejala hipotiroid terus menerus. Kondisi ini dihubungkan juga dengan  peningkatan kolestrol serum, peningkatan resiko atherosklerosis dan penyakit  jantung. edangkan apabila dosis berlebihan, dapat menimbulkan gejala hipertiroid yang dapat mengakibatkan kerja jantung yang berlebihan dan meningkatkan resiko osteoporosis. Bila terjadi hipertiroidisme dapat diberikan obat anti-tiroid. Pemberian gulkokortikoid dapat menyebabkan regresistruma dan mengurangi titer antibodi.

18

Tetapi mengingat efek samping dan kenyataan bah'a aktiitas penyakit dapat kambuh kembali sesudah pengobatan dihentikan, maka pemakaian obat golongan ini tidak dianjurkan pada keadaan biasa. #. Peng&atan Pengobatan untuk penyakit !ashimoto dapat mencakup pengamatan dan  penggunaan obat-obatan. 7ika penyakit !ashimoto menyebabkan kekurangan hormon tiroid, penderita mungkin memerlukan terapi penggantian hormon tiroid. !al ini biasanya melibatkan penggunaan sehari-hari dari hormon tiroid sintetis leothyroAine 2leothroid, eoAyl, ynthroid3. eothyroAine sintetis identik  dengan tiroksin, ersi alami hormon ini dibuat oleh kelenjar tiroid. ;bat telan mengembalikan kadar hormon yang memadai dan membalikkan semua gejala hipotiroidisme.

BAB III PENUTUP

A. #esim'ulan

Tiroiditis !ashimoto merupakan penyakit autoimun kronik organ specific, dengan

penyebab multifaktorial,

terjadi

pada

indiidu yang

mempunyai

 predisposisi genetik dengan pemicu faktor lingkungan. Pada tiroiditis !ashimoto antibody anti-TP; merupakan petanda utama. Manifestasi klinis a'alnya mungkin saja hipertiroid akibat proses inflamasi hingga akhirnya terjadi kerusakan yang luas  pada kelenjar tiroid menyebabkan hipotiroid yang menetap. Pengobatan !ashimoto dengan obat antitiroid dan pemberian l-tiroksin bukan bersifat kuratif, artinya tidak  mengubah patogenesis

penyakitnya. #iharapkan di masa datang dengan

19

 perkembangan dalam bidang biomolekuler dan pemahaman yang lebih mendalam tentang respons imun dari antigen spesifik, penanganan penyakit tiroiditis autoimun akan lebih mendasar dan bersifat kausal. B. Saran

Berdasarkan

apa

mahasis'a?mahasis'i

yang

telah

diharapkan

dipaparkan

diatas

dapat memahami

maka penyebab

kita

sebagai

terjadinya,

 patofisiologi, serta bagaimana mendiagnosis Tiroiditis ashimoto dan bagaimana  penanganannya sehingga diharapkan nantinya bila kita menemukan kasus ini dilapangan tempat kita bekerja kita dapat memberikan penanganan yang tepat kepada penderita.

20

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF