Makalah Evaluasi Keperawatan
August 16, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Makalah Evaluasi Keperawatan...
Description
MAKALAH
EVALUASI KEPERAWATAN
DISUSUN OLEH: KELOMPOK 5 1. Andra Andani Hanapi
7. Sakinah Talango
2. Randy Pratama Pratama Ano
8. Sirlan Nasibu
3. Rizqia Nur’Aini Hasan Hasan
9. Widya Ningsih Djafar
4. Desriani Saleh
10. Galang Arwana Tayabu
5. Miranda PD Tiopo
11. Laras Siswati Aliwu
6. Vidya Amalia Usman
F A K UL UL TA TA S I L M U K E S E H A T A N P ROGRAM ROGRAM STUDI TUDI K E P E R AWATAN AWATAN UN I V E RS I TAS M UH UH AM M DI Y AH G ORON RON TAL TAL O T.A 2019-2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SwT. Karena berkat rahmat dan karunia-Nya karunia-Nya kami dapat menyelesaikan menyelesaikan tugas makalah yang yang di susun susun untuk memenuhi tugas “Konsep Dasar Dasar Keperawatan II”. II”. Terimakasih kami sampaikan kepada dosen bidang studi yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk mengerjakan tugas makalah ini,sehingga kami menjadi lebih mengerti dan memahami tentang materi “Evaluasi “Evaluasi Keperawatan”. Keperawatan”. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada seluruh pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam upaya penyelesaian makalah ini baik mendukung secara moril maupun materil. kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan, kekurangan dan kekhilafan dalam makalah ini.Untuk itu saran dan kritik tetap kami harapkan demi perbaikan makalah ini kedepan. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
11, juni 2020
Kel. 5
DAFTAR ISI
Kata Pen Pengantar gantar ................................. ................................................. ................................. ................................. ................................. ................................. .................. .. i Daftar Isi ................................. .................................................. ................................. ................................. .................................. ................................. .......................... .......... ii Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Belakang .......................... ........................................... ................................. .................................. .................................. ....................... ....... 1 B. Rum Rumusan usan Masalah ........................... ............................................ ................................. ................................. ................................. .................. .. 1 C. Tuj Tujuan uan .... .................... ................................. ................................. ................................. ................................. .................................. ........................... ......... 1 Bab II Pembahasan A. Pen Pengertian gertian Evaluasi ................. ................................. ................................. .................................. ................................. .......................... .......... 2 B. Fun Fungsi gsi Evaluasi ...................... ....................................... .................................. .................................. ................................. .......................... .......... 3 C. Kri Kriteria teria Evaluasi Evaluasi ................................. ................................................. .................................. .................................. ............................... ............... 3 D. Taha Tahap p Evaluasi Evaluasi ............................... ................................................. ................................... ................................. ................................. ................... 3 E. Tekni Teknik k Evaluasi Evaluasi.................................. .................................................. .................................. .................................. ............................... ............... 5 F. Kom Komponen ponen Evaluasi Evaluasi ...................................... ...................................................... ................................. .................................. ..................... .... 8 G. Jenis Evaluasi Evaluasi ............................... ................................................ .................................. ................................. ................................. ..................... .... 10 Bab III Penutup A. Kesim Kesimpulan pulan ............................... ................................................ .................................. ................................. ................................. ........................ ....... 13 B. Saran ................................. .................................................. .................................. ................................. ................................. ................................ ............... 13 Daftar Pustaka
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Sebagai perawat yang profesional, kita harus selalu berfikir kritis dari setiap tahap karena hal tersebut untuk keberhasilan perawatan terutama dalam tahap Evaluasi. Evaluasi adalah suatu usaha untuk mengukur dan memberi nilai secara obyektif pencapaian hasil-hasil yang telah direncanakan sebelumnya. sebelumnya. Evaluasi merupakan suatu proses untuk menjelaskan secara sistematis untuk mencapai obyektif, efisien, dan efektif, serta untuk mengetahui dampak dari suatu kegiatan dan juga membantu pengambilan keputusan untuk perbaikan satu atau beberapa aspek program perencanaan yang akan datang. Evaluasi
merupakan
pengawasan
manajerial
untuk
mendapat
hasil
yang
sesungguhnya dibandingkan dengan hasil yang diharapkan. Oleh karena itu, evaluasi sangat dibutuhkan setelah kita melakukan pengkajian, diagnosis, perencanaan , dan pelaksanaan. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, masalah yang dapat kami kaji dalam makalah ini diantaraya: 1. Apa pengertian dari evaluasi? 2. Apa fungsi evaluasi? 3. Bagaimana tahap evaluasi? 4. Bagaimana kriteria evaluasi? 5. Bagaimana teknik evaluasi? 6. Bagaimana komponen evaluasi? 7. Apa saja jenis evaluasi? C. Tujuan Dalam pembuatan makalah ini, adapun tujuan yang hendak kami capai yaitu: 1. Untuk mengetahui pengertian evaluasi 2. Untuk mengetahui fungsi dari evaluasi 3. Untuk mengetahui tahap evaluasi 4. Untuk mengetahui kriteria evaluasi 5. Untuk mengetahui teknik evaluasi 6. Untuk mengetahui komponen evaluasi 7. Untuk mengetahui apa saja jenis evaluasi
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertia Pengertian n Evaluasi Evaluasi
Menurut wilkinson (2007) secara umum evaluasi diartikan sebagai proses yang disengaja dan sistematik dimana penilaian dibuat mengenai mengenai kualitas, nilai atau at au kelayakan dari sesuai dengan membandingkan membandingkan pada kriteria yang didefinisikan didefinisikan atau standar sebelumnya. Dalam
proses
keperawatan,
evaluasi
adalah
suatu
aktivitas
yang
direncanakan, terus-menerus, aktivitas yang disengaja dimana klien, keluarga dan perawat serta tenaga kesehatan profesional lainnya menentukan wilkinson wilkinson (2007): 1. Kemajuan klien terhadap outcome outcome yang yang dicapai 2. Kefektifan dari rencana asuhan keperawatan Evaluasi dimulai dengan pengkajian dasar dan dilanjutkan selama setiap kontak perawat dengan pasien. Frekuensi evaluasi tergantung dari frekuensi kontak yang ditentukan oleh status klien atau kondisi yang dievaluasi. Contohnya adalah pada saat pasien baru datang dari ruang bedah maka perawat akan mengevaluasi setiap 15 menit. Hari berikutnya mungkin evaluasi akan dilakukan setiap 4 jam dan seterusnya. Menurut wilkinson (2007) juga, evaluasi yang efektif tergantung pada langkah yang sebelumnya dilakukan. Kegiatan evaluasi tumpang tindih dengan kegiatan pengkajian. Tindakan untuk mengumpulkan mengumpulkan data adalah sama tetapi yang membedakan adalah kapan dikumpulkan dan bagaimana dilakukan. Pada tahap pengkajian, perawat menggunakan menggunakan data untuk membuat d diagnosa iagnosa keperawatan sedangkan pada tahap evaluasi, data digunakan untuk mengkaji efek dari asuhan keperawatan terhadap diagnosa keperawatan. Meskipun evaluasi adalah langkah akhir dari proses keperawatan, evaluasi bukan berarti akhir dari proses karena informasi digunakan untuk memulai siklus yang baru. Setelah mengimpelementasikan asuhan keperawatan, perawat membandingkan respon pasien terhadap outcome yang telah direncanakan dan menggunkan informasi informasi ini untuk me-review me-review asupan asupan keperawatan.
B. Fungsi Evaluasi
a) Menentukan perkembangan kesehatan klien b) Menilai efektifitas, efesiensi dan produktifitas c) Menilai pelaksnaan asuhan keperawatan d) Sebagai umpan balik untuk memperbaiki mutu e) Menunjang tanggung gugat dan tanggung jawab C. Kriteria Evaluasi
a) Efektifitas : yang mengidentifikasi apakah pencapaian tujuan yang diinginkan tela optimal. b) Efisiensi: menyangkut apakah manfaat yang diinginkan benar-benar berguna atau bernilai dari program publik sebagi fasilitas yang dapat memadai secara efektif. c) Reponsivitas: yang
menyangkut mengkaji apakah
hasil kebijakan
memuaskan kebutuhan/keinginan, preferensi, atau nilai kelompok tertentu terhada pemanfaatan suatu sumber daya.
D. Tahap Evaluasi 1. Tahap Mengukur Pencapaian Tujuan
a. Tujuan dari aspek kognitif. Pengukuran perubahan kognitif dapat dilakukan dengan dua cara: a) Interview/tanya jawab 1) Menanyakan kembali segala sesuatu yang telah dijelaskan oleh perawat untuk mengklarifikasi pemahaman klien/keluarga terhadap pengetahuan yang telah diberikan pengukuran pengetahuan pengetahuan ini penting untuk mnejamin bahwa apa yang telah disampaikan benar-benar telah dipahami dengan baik dan benar. Perwat sering menganggap bahwa ketika
klien/keluarga
sudah
menganggukan
kepala,
menandakan ia yang sudah paham padahal belum tentu bisa jadi karena klien takut untuk bertanya kembali atau karena alasan yang lain klien seolah-olah memamhami penjelasan perawat. Oleh karena itu, perawat harus selalu menanyakan kembali segala sesuatu yang telah dijelaskan sebagai
pemahaman dan kesalapahaman bisa di identifikasi secara langsung. Pertanyaan yang diajukan kepada klien atau keluarga berpedoman pada tujuan dan kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. 2) Komprehensif Pertanyaan komprehensif adalah pertanyaan yang diajukan berdasarkan pemahaman klien terhadap perubahan perubahan yang terjadi pada tubuhnya. Contoh: ciri apa yang anda rasakan? 3) Aplikasi fakta Pertanyaan berdasarkan aplikasi fakta adalah pertanyaan yang ditujukan untuk mengindentifikasis pemahaman klien pada tingkat aplikasi. Perawat mengajukan beberapa situasi atau kondisi yang mungkin terjadi pada klien dan klien dimana untuk menentukan alternatif pemecahan masalah. Contoh: apakah yang anda lakukan bila ketika anda berjalan, kemudian ada perasaan sesak? b) Tulis Teknik yang kedua ini digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan kognitif adalah dengan mengajukan pertanyaan tertulis. Pertanyaan-pertanyaan
ini
sudah
disiapkan
sebelumnya
dan
berdasarkan tujuan dan criteria evaluasi yang telah ditetapkan. Teknik evaluasi tertulis ini jarang digunakan untuk pendidikan kesehatan individual, umumnya digunakan untuk mengevaluasi tindakan pendidikan kesehatan yang diberikan secara berkelompok dengan topik yang sama sehingga dapat menghemat menghemat waktu. b. Tujuan aspek afektif. Untuk mengukur pencapaian tujuan aspek afektif, dapat dilakukan dengan cara: a) Observasi Observasi adlah melakukan pengamatan secara langsung terhadap perubahan emosional klien: apakah klien telah kooperatif, apakah mekanisme koping telah efektif b) Feed back dari staf kesehatan lain
Umpan balik, masukan, dan pengamatan dari staf yang lain dapat juga dipakai sebagai salah satu informasi yentang aspek afektif klien c) Psikomotor Pengukuran perubahan aspek psikomotor dapat dilakukan melalui observasi secara langsung terhadap perilaku klien d) Perubahan fungsi tubuh Merupakan komponen yang paling sering menjadi criteria evaluasi. Dari pengamatan rumah sakit, pada umumnya dari daftar diagnosis keperawatan yang ada kebanyakan bersifat fisik sehingga kriteria hasil yang ingin dicapai mengacu pada aspek perubahan fungsi tubuh, untuk mengukur perubahannya dapat dilakukan dengan tiga cara, antara lain : 1. Observasi 2. Interview 3. Pemeriksaan fisik 2. Penentuan keputusan a) Klien telah mencapai hasil yang telah ditentukan dalam tujuan. Kondisi ini dicapai apabila semua data yang telah ditentukan dalam kriteria hasil sudah terpenuhi. b) Klien masih dalam proses mencapai hasil yang telah ditentukan. Kondisi ini dicapai apabila sebagian saja dari kriteria hasil yang ditentukan terpenuhi. c) Klien tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan. Kondisi ini ditentukan apabila hanya sebagian kecil atau tidak ada sama sekali dari kriteria hasil yang yang dapat dipenuhi. dipenuhi. dapat juga juga terjadi kondisi klien semakin buruk sehingga timbul masalah yang baru E. Teknik Evaluasi
1. Wawancara Wawancara adalah proses tanya jawab yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi oleh klien, bisa juga disebut dengan anamnesa. Wawancara berlangsung untuk menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi klien dan merupakan suatu komunikasi yang direncanakan. Tujuan dari wawancara adalah untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan masalah keperawatan klien. Serta untuk menialin hubuungan antara perawat
dengan klien. Selain itu wawancara juga bertujuan bertu juan untuk membantu klien diperoleh informasi dan berpartisipasi dalam identifikasi masalah dan tujuan keperawatan, serta membantu perawat untuk menentukan investigasi lebih lanjut selama tahap pengajuan. Semua interaksi perawat dengan klien adalah ada lah berdasarkan komunikasi. Komunik Komunikasi asi keperawatan adalah suatu proses yang kompleks kompleks dan memerlukan kemampuan skill komunikasi dan interaksi. Komunikasi keperawatan biasanya digunakan untuk memperoleh riwayat keperawatan. Istilah komunikasi terapeutik adalah suatu teknik yang berusaha untuk mengajak klien dan keluarga untuk bertukar pikiran dan perasaan. Teknik tersebut mencakup keterampilan secara verbal maupun nonverbal, empati dan rasa kepedulian yang tinggi. Teknik verbal meliputi pertanyaan terbuka atau tertutup, menggali jawaban dan memvalidasi respon klien. Teknik non verbal meliputi : mendengarkan secara aktif, diam, sentuhan dan kontak mata. Mendengarkan secara aktif merupakan suatu hal yang penting dalam pengumpulan data, tetapi juga merupakan sesuatu hal yang sulit di pelajari. Tahap wawancara/komunikasi : a. Persiapan Sebelum melakukan komunikasi dengan klien perawat harus melakukan persiapan dengan membaca status klien. Perawat diharapkan tidak mempunyai prasangka buruk kepada klien, karena akan menggangg mengganggu u dalam dala m membina hubungan saling percaya dengan klien. Jika klien belum bersedia untuk berkomunikasi, perawat tidak boleh memaksa atau memberi kesempatan kepada klien kapan mereka sanggup. Pengaturan posisi duduk dan teknik yang akan digunakan dalam wawancara harus disusun sedemikian rupa guna memperlancar wawancara. b. Pembukaan atau perkenalan Langkah pertama perawat dalam mengawali wawancara adalah dengan memperkenalkan diri : nama, status, tujuan wawancara, waktu yang diperlukan dan faktor-faktor yang menjadi pokok pembicaraan. Perawat perlu memberikan informasi kepada klien mengen mengenai ai data yang terkumpul dan akan disimpan dimana, bagaimana menyimpannya dan siapa saja yang boleh mengetahuinya. mengetahuinya.
c. Isi/tahap kerja Selama tahap kerja dalam wawancara, perawat memfokuskan arah pembicaraan padah masalah kasus yang ingin diketahui. Hal-hal yang perlu diperhatikan: 1) Fokus wawancara adalah klien 2) Mendengarkan dengan penuh penuh perhatian. Jelaskan bila per perlu. lu. 3) Menanyakan keluhan yang paling dirasakan oleh klien 4) Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh klien 5) Gunakan pertanyaan terbuka dan tertutup tepat pada waktunya 6) Bila perlu diam, untuk memberikan kesempatan kepada klien mengungkapkan mengungkap kan perasaanya perasaa nya 7) Sentuhan teraupetik, bila diperlukan dan memungkinkan d. Terminasi Perawat mempersiapkan untuk penutupan wawancara. Untuk itu klien harus mengetahui kapan wawancara dan tujuan dari wawancara pada awal perkenalan, sehingga diharapkan pada akhir wawancara perawat dan klien mampu menilai perlu membuat perjanjian lagi untuk pertemuan berikut. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan wawancara dan klien adalah : 1) Menerima keberadaan klien sebagaimana adanya 2) Memberika kesempatan kepada klien untuk menyampaikan keluhankeluhannya/pendapatnyaa secara bebas keluhannya/pendapatny 3) Dalam melakukan wawancara harus dapat menjamin rasa aman dan nyaman bagi klien 4) Perawat harus bersikap tenang, sopan dan penuh perhatian 5) Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti 6) Tidak bersifat menggurui 7) Memperhatikan pesan yang disampaikan 8) Mengurangi hambatan-hambatan 9) Posisi duduk yang sesuai (berhadapan, jarak tepat/sesuai cara duduk) 10) Menghindari adanya interupsi 11) Mendengarkan penuh dengan perasaan 12) Memberikan kesempatan istirahat kepada klien
2. Pengamatan/observasi Pengamatan adalah mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan keperawatan klien. Observasi dilakukan dengan menggunakan penglihatan dan alat indera lainnya, melalui rabaan, sentuhan dan pendengaran. Tujuan dari observasi adalah mengumpulkan data tentang masalah yang dihadapi klien melalui kepekaan alat panca indera. Yang perlu diperhatikan dalam melakukan observasi adalah: a. Tidak selalu pemeriksaan yang akan kita lakukan dijelaskan secara terinci kepada klien (meskipun komunikasi terapeutik tetap harus dilakukan), karena terkadang hal ini dapat meningkatkan kecemasan klien atau mengaburkan data (data yang diperoleh menjadi tidak murni). Misalnya: “pak, saya akan menghitung nafas bapak dalam satu menit”. Kemungkinan besar data yang diperoleh menjadi tidak valid, karena kemungkinan klien akan berusaha untuk mengatur nafasnya. Menyangkut aspek fisik,mental, sosial dan spritual klien Hasilnya dicatat dalam catatan keperawatan, sehingga dapat dibaca dan dimengerti oleh perawat yang lain. 3. Studi dokumentasi : mempelajari tentang catatan keperawatan dan kesehatan pasien. E. Komponen Evaluasi Evaluasi
Komponen evaluasi dapat dibagi menjadi 5 komponen (Pinnell dan Meneses, 1986, hlm. 229-230) : 1. Menentukan kriteria, standar praktik, dan pertanyaan evaluatif. a. Kriteria Kriteria digunakan sebagai pedoman observasi untuk pengumpuln data dan sebagai penentuan kebenaran data yang terkumpul.Semua kriteria yang digunakan pada tahap evaluasi ditulis sebagai kriteria hasil.Kriteria hasil hasi l menandakan
hasil akhir asuhan
keperawatan.Sedangkan
standar
keperawatan
digunakan
dasar
praktik
sebagai
untuk
evaluasi
keperawatan secara luas.Kriteria hasil didefinisikan sebagai standar untuk menjelaskan respons atau hasil dari rencana asuhan keperawatan. Hasil tersebut akan menjelaskan bagaimana keadaan klien setelah dilakukan observasi.
Kriteria hasil dinyatakan dalam istilah prilaku (behaviour ( behaviour ), ), supaya dapat diobservasi atau diukur dan kemudian dijelaskan dalam istilah yang mudah dipahami.Idealnya, setiap hasil dapat dimengerti oleh setiap orang yang terlibat dalam evaluasi. b. Standar Praktik Standar asuhan keperawatan dapat digunakan untuk mengevaluasi praktik keperawatan secara luas.Standar tersebut menyatakan hal yang harus dilaksanakan dan dapat digunakan sebagai suatu model untuk kualitas pelayanan.Standar harus berdasarkan hasil penelitian, konsep teori, dan dapat diterima oleh praktik klinik keperawatan saat ini.Standar harus secara cermat disusun dan diuji untuk menentukan kesesuaian dalam penggunaannya.Contoh pemakaian standar dapat dilihat pada Standar praktik Keperawatan yang disusun oleh ANA. c. Pertanyaan Evaluatif Untuk menentukan suatu kriteria dan standar, perlu digunakan pertanyaan evaluative (evaluative (evaluative questions) questions) sebagai dasar mengevaluasi kualitas asuhan keperawatan dan respons klien terhadap intervensi. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi : 1) Pengkajian : apakah dapat dilakukan pengkajian pada klien? 2) Diagnosis : apakah diagnosis disusun bersama dengan klien? 3) Perencanan : apakah tujuan telah diidentifikasi dalam perencanaan? 4) Implementas : apakah klien mengetahui tentang intervensi yang akan diberikan? 5) Evaluasi : apakah modifikasi asuhan keperawatan diperlukan? 2.
Mengumpukan Mengump ukan data mengenai status kesehatan klien yang baru terjadi. Pada tahap ini kita perlu mempertimbangkan beberapa pertanyaan.Siapa yang bertanggung jawab dalam pengumpulan data?Kapan data tersebut ter sebut diperoleh? Da Dan n sarana apa yang akan digunakan untuk memperoleh data? Perawat professional yang pertama kali mengkaji data klien dan menyusun perencanaan adalah orang yang bertanggung jawab dalam mengevaluasi respon klien terhadap intervensi yang diberikan. Perawat lain yang membantu memberikan intervensi kepada klien harus berpartisipasi dalam proses evaluasi. Validitas informasi meningkat jika lebih dari satu orang yang ikut melakukan evaluasi.
3.
Menganalisis dan membandingkan membandingkan data terhadap t erhadap kriteria dan standar. Perawat
memerlukan
menyelesaikan
keterampilan
masalah,
dan
dalam
kemampuan
berfikir
kritis,
mengambil
kemampuan
keputusan
klinik.
Kemampuan ini diperlukan untuk menentukan kesesuaian dan pentingnya suatu data dengan cara membandingkan data evaluasi dengan kriteria serta standar dan menyesuaikan asuhan keperawatan yang diberikan dengan kriteria dan standar yang sudah ada. Pada tahap ini perawat dituntut untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin dapat memengaruhi efektifitas asuhan keperawatan. 4. Merangkum hasil dan membuat kesimpulan. Pertama kali yang perlu dilaksanakan oleh perawat pada tahap ini adalah menyimpulkan efektivitas semua intervensi yang telah dilaksanakan.Kemudian menentukan kesimpulan pada setiap diagnosis yang telah dilakukan intervensi. Yang perlu diingat disini adalah tidak mungkin membuat suatu perencanaan 100% berhasil oleh karena itu memerlukan memerlukan suatu perbaikan dan perubahan-perubahan, sebaliknya tidak mungkin perencanaan yang telah disusun 100% gagal. Untuk itu diperlukan kejelian dalam menyusun perencanaan, intervensi yang tepat, dan menilai respon klien setelah diintervensi seobjektif mungkin.
5.
Melaksanakan intervensi yang sesuai berdasarkan kesimpulan. Pada tahap ini perawat melakukan intervensi berdasarkan hasil kesimpulan yang sudah diperbaiki dari perencanaan ulang, tujuan, kriteria hasil, dan rencana asuhan keperawatan.Meskipun pengkajian dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan, aspek-aspek khusus perlu dikaji ulang dan penambahan data untuk akurasi suatu asuhan keperawatan.
F.
Jenis Evaluasi
1. Evaluasi formatif (proses) Fokus pada evaluasi proses (formatif)
adalah aktivitas aktivitas dari proses
keperawatan dan hasil kualitas pelayanan asuhan keperawatan. Evaluasi proses harus dilaksanakan dilaksanakan segera setelah perencanaan keperawatan diimplementasikan untuk membantu menilai efektivitas intervensi tersebut. Evaluasi proses harus terus menerus dilaksanakan hingga tujuan yang telah ditentukan tercapai. ter capai.
Metode pengumpulan data dalam evaluasi proses terdiri atas analisis rencana asuhan keperawatan, pertemuan kelompok, wawancara, observasi klien, dan menggunakan form evaluasi. Ditulis pada catatan perawatan. Contoh: membantu pasien duduk semifowler, pasien dapat duduk selama 30 menit tanpa pusing. 2. Evaluasi Sumatif (hasil) Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa status kesehatan sesuai waktu pada tujuan.Ditulis pada catatan perkembangan.Fokus evaluasi hasil (sumatif) adalah perubahan perilaku atau status kesehatan klien pada akhir asuhan keperawatan.Tipe evaluasi ini dilaksanakan pada akhir asuhan keperawatan secara paripurna.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Dari makalah ini, kami dapat menarik kesimpulan bahwasanya pada proses keperawatan terdapat proses akhir yang disebut proses evaluasi, dimana proses ini sangat penting dan berpengaruh pada hasil dari proses keperawatan, sehingga kita sebagai mahasiswa keperawatan menyadari akan urutan-urutan dari tahapan evaluasi. b. Tahapan evaluasi dititik beratkan pada tujuan dari evaluasi itu sendiri yaitu menjamin asuhan keperawatan secara optimal dan meningkatkan asuhan keperawatan sehingga para mahasiswa setelah membaca makalah ini diharapkan dapat meningkatkan dan mengetahui dari tahapan evalusi itu sendiri.Evalusi adalah proses penilaian pencapaian tujuan serta pengkajian ulang rencana keperawatan. Evaluasi adalah kegiatan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan,rencana tindakan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai. c. Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan, namun tidak berhenti sampai disini. Evaluasi hanya menunjukan masalah mana yang telah dapat dipecahkan dan mana yang perlu dikaji ulang, direncanakan kembali, dilaksanakan dan dievalusi kembali,jadi proses keperawatan merupakan siklus yang dinamis bekelanjutan.
B. Saran Setelah membaca makalah ini, kami berharap semua perawat dapat menerapkan
konsep evaluasi keperawatan dengan sebaik-baiknya
dalam melakukan
proses
keperawatan,sehingga proses keperawatan yang dilakukan oleh perawat tersebut memperoleh keberhasilan.
DAFTAR PUSTAKA
Nurjanah, Intansari. 2010. Prose Prosess Keperawatan Keperawatan NANDA, NOC & NIC. Jogjakarta: MocoMedia Rohmah, Nimmatur dan Saiful Walid.2012. Proses Keperawatan. Keperawatan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
View more...
Comments