Makalah Etnofarmasi Usada Rare Kelompok 8

September 10, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Makalah Etnofarmasi Usada Rare Kelompok 8...

Description

 

TUGAS MAKALAH ETNOFARMASI JUDUL MAKALAH PENGOBATAN BERDASARKAN KEARIFAN LOKAL

USADA RARE 

DISUSUN OLEH KELOMPOK VIII 

Heny Prabowo

[1508505064]

Ida Ayu Pradnya Dwi Cahya

[1508505065]

I.G. A. A. Krisna Nugraha

[1508505066]

 Ni Ketut Tria Purnamisari

[1508505067]

Luh Adi Kusuma S

[1508505069]

Jane Isabella Manibuy

[1508505070]

Olivia Santavena G. Rangdi

[1508505071]

JURUSAN FARMASI  FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA  TAHUN 2017

 

BAB I PENDAHULUAN 1.1. 

Usada Bali

Obat tradisional Indonesia, seperti jamu yang merupakan obat-obatan tradisional Jawa, Usada yang memuat obat-obatan tradisional Bali telah banyak digunakan sebagai obat konvensional di banyak daerah di Indonesia. Obat tradisional semakin  berkembang, dengan penggolongan obat alami menjadi tiga t iga kategori, yaitu obat empiris e mpiris tradisional (jamu), obat herbal terstandar dan fitofarmaka (Pudjiastuti, 1996). Penemuan obat baru dan pengembangan obat-obat tradisional berpedoman pada pustaka tertulis yang telah ada sejak turun temurun dan dikaji lebih lanjut melalui penelitian, yaitu  penelitian Etnofarmasi atau Etnomedicine atau Etnomedicine..  Ethnomedicine atau praktik perawatan kesehatan  kesehatan  ethnomedical  berasal dari  pengetahuan adat,

penyembuhan adat,

pengobatan tradisional, penyembuhan

 berdasarkan kepercayaan, atau praktik berdasarkan magis-religius penyembuhan. Keyakinan dan praktik yang berkaitan dengan penyakit yang merupakan hasil dari  perkembangan budaya adat dan tidak secara eksplisit berasal dari kerangka kerja konseptual kedokteran modern (Pudjiastuti, 1996). Praktik pengobatan tradisional yang  belum sepenuhnya dapat dijelaskan secara ilmiah dapat menjadi dasar untuk mengadakan penelitian etnofarmasi sehingga pengobatan tradisional tersebut dapat dijamin keamanannya dan hasil penelitian etnofarmasi ini diharapkan mampu menjadi  peluang untuk menemukan menemukan dan mengembangkan mengembangkan obat-obatan o bat-obatan baru yang lebih efektif di masa mendatang. Di Bali, pengobatan tradisional didokumentasikan dalam bentuk Lontar Usada. Lontar Usada merupakan lontar yang menguraikan tentang penyakit, nama-nama  penyakit, pemberian obat penyembuhan dengan cara-caranya. cara- caranya. Kata Usada berasal dari kata ausadhi ausadhi yang  yang dalam bahasa Sansekerta berarti tanaman yang mengandung khasiat obat. Dalam Lontar Usada dikemukakan berbagai penyakit dan ramuan obat yang  berbeda-beda dan memiliki banyak variasi. Beberapa jenis Usada, seperti Usada Dalem, Dale m, Usada Edan, Usada Mala, Usada Rare, Usada Sasah Sasa h Bebai, Usada Tiwang, Usada Tiwas Panggung, Usada Tetengger Beling, Usada Tenung Tanyalara, Usada Tumbal, Usada Upas, Usada Taru Premana, dan Usada Rukmini Tatwa (Suwidja, 1991). 1.2. 

Usada Rare

Salah satu peninggalan naskah lontar usada adalah Usada Rare. Usada rare terdiri dari 2 kata, yaitu usada dan rare. Usada Usada   yang berarti tumbuh-tumbuhan yang memiliki khasiat sebagai obat-obatan dan rare yang berarti anak-anak. Jadi usada rare

 

merupakan lontar yang memuat mengenai tumbuhan yang memiliki khasiat sebagai obat-obatan untuk anak-anak. Dari usia bayi sampai anak-anak (Suwidja, 1991). Pada usada rare banyak ditelaah mengenai pengobatan untuk anak-anak. Penyakit yang umum terjadi pada anak-anak, yang dalam usada rare disebut dengan tiwang antara antara lain step (kejang), tangan dan kaki kaku, lidah keputih-putihan, demam, sakit perut, sariawan, gelisah, perut kembung, bengkak ulu hati, mual, diare, mimisan,  batuk, sesak nafas, mata merah, bisul, sakit telinga, t elinga, sulit buang air besar dan buang air kecil, cacingan, panas dalam, tidak nafsu makan, dan penyakit kulit (Suwidja, 1991).

1.3. Rumusan Masalah

1.  Tanaman apa saja yang ada di dalam usada rare yang memiliki efek farmakologis yang sesuai dalam usada rare dengan efek farmakologis menurut penelitian ilmiah ? 2.  Pengobatan apa saja yang terdapat di dalam usada rare ? 3.  Bagaimana cara penggunaan tanaman di dalam usada rare ?

1.4. Tujuan

1.  Mahasiswa mengetahui dan memahami usada rare sebagai sebagai salah satu bagian dari dari Usada Bali. 2.  Mahasiswa mengetahui tanaman obat yang digunakan dalam usada rare. 3.  Mahasiswa dapat mengaitkan hubungan antara efek pengobatan dalam usada rare dengan efek ilmiah yang telah diteliti. 4.  Mahahsiswa mampu mengaplikasikan penggunaan penggunaan pengobatan usada rare.

 

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.  Data Tanaman dalam Usada Rare

Tabel 2.1 Data Tanaman dalam Usada Rare

Tabel 2.1.Tanaman yang digunakan dalam usada rare Nama No.

Tanaman sesuai Usada

1.

Adas

Nama Latin Tanaman

Kegunaan

Cara Penggunaan Penggunaan

 Foeniculum  Foenic ulum

menghilangkan

 pepe (weding  (weding ), ), adas 3 biji,

vulgare Mill. vulgare  Mill.

 bisa (upas)

kemudian diminum.

mengobati perut

daun canging, rumput lepas,

kembung pada

adas, disem disemburkan. burkan.

 bayi mengobati bayi

daun bungkak samsam,

sisik

adas, sembur di bawah

telinganya, diboreh diboreh pada  pada  pahanya,  pahany a, lehernya disembur disembur dengan sinderong sangkep.   mengobati bayi

adas, kelapa, diisi air jeruk

 badannyaa panas  badanny

nipis, dioleskan di mulut  bagian dalam. dalam.

mengobati bayi

daun kayu pahit 3 lembar,

yang matanya

adas 3 biji, digiling halus,

merah untuk bayi sering

semirkan. adas, daun ekor kera putih,

terkejut serta

daun rotan, bawang merah,

menangis (serak-

dimasak dan dipakai dengan

serak), batuk

cara dioleskan.

 berdahak,, dan  berdahak tulang rusuk di  bagian bawah bawah sakit mengobati batuk

rumput lepas, kelapa

 berdahak dan dan

dibakar, jinten hitam, adas,

mengobati mual serta sesak napas

sembur dadanya.

 

 pada bayi mengobati enek

rumput lepas, kemiri laki,

serta nafasnya

adas, semburkan.

sesak

2.

Alang-alang

mengobati bayi

daun kemiri, adas, dioleskan

 bisul dikepala dikepala

 pada bisulnya. bisulnya.

 Imperata cylindrica   cylindrica

mengobati kejang melilit-lilit pada

akar terung bolo,  akar alang-alang, teriketuka teriketuka,,

Beauy

urat nadi

ludah merah, merah, ditempel pada  pusarnya

3.

Asem

Tamarindus

mengobati kuku

asem yang telah dibakar

indica   indica

yang tertutup oleh

atau dikukus dan air ketan

darah

merah dicampur, kemudian diminum.

mengobati perut

asem yang telah matang,

kembung dan kaku

gula sari, santen kane,

 pada bayi mengobati demam

diminum. paspasan, rumput bersilang (lepas), asem dipakai boreh boreh   dalam waktu lama. asem, rumput lepas,

 berangbang dibakar dalam abu panas, diminum. mengobati bayi

asem, daun ganda rasa

 panas

keling, temutis, teritetuka teritetuka,, disembur badannya.

mengobati bayi

ujung sumanggi, arak, asem,

kurus karena

diminum.

cacing kremi mengobati bayi

asam, kunir tiga iris,

 bengkak

digiling lalu ditempel pada  perut bawah di di atas kemaluan.

 

4.

Awar-awar

 Ficus septic septic

mengobati bayi

 buah awar-awar, kelapanya

 badannyaa gatal,  badanny

mulung, lempuy l empuyang, ang,

 berbintik-bintik,

lengkuas, bangle, jahe (laja),

koreng, dan kusta

 buah jeruk purut, bawang bawang merah, me rah, iinggu, nggu, sinderong tua, air, membuat obat seperti membuat arak, ambil minyaknya dipakai urut

5.

Bangle

 Zingiber

mengobati

bangle, kencur, batang kelor

cassumunar  

 bengkak ulu ulu hati

yang telah dikupas kulitnya

Roxb.   Roxb.

ambil yang paling dalam dari batangnya, semua dipanggang, disemburkan mengobati perut

sulasih-harum, bangle,

kaku

ginten ireng, disemirkan

mengobati perut

kesimbukan, kesim bukan, sulasih-harum, sulasih-harum,

kembung pada

bangle, disem disemburkan. burkan.

 bayi 6.

Bawang

 Allium cepa  cepa L.

mengobati

bawang merah, umbi

merah,

 penyakit belahan

tunjung, dan adas dibuat

 berangbang

 pada anak

minyak urut.

mengobati darah

adal-adal, adas, arum gajih,

yang keluar terus

urab, berangbang , giling,

menerus

dioleskan pada pinggangnya.

mengobati susah tidur pada bayi

gondola putih, semuanya digiling dengan bawang merah, adas ditutup pada

mata. 7.

Bayam

 Amaranthus    Amaranthus spinosus L.

mengobati disentri

akar bayam direbus dan

akar teleguri (diminum), ampas digiling dan dioleskan  pada pinggang pinggang dan perut  bawah di atas kem kemaluan. aluan.

 

8.

Belimbing besi  Averrh  Averrhoa oa carambola

mengobati bayi

belimbing besi dibakar,

 panas sariawan sariawan

asam, kunir, sama- sama

L.

dibakar dengan batang cengkeh, masui, sepet- sepet, sampar wantu, pula sari, garam hitam, digiling, kemudian diperas dan diminum.

9.

Beras merah

Oryza sativa

mengobati perut

maruyang, belimbing besi,

kembung pada

 bangle, berangbang, berangbang, adas,

 bayi

dipakai sem s emburnya. burnya.

mengobati bayi

beras merah, daun piduh

sigsigan (tangisnya

akar dan batangnya

terputus-putus)

(sakamulan), sesawi, sekamulan, cabe kedi, teriketuka, digiling, dipakai sebagai boreh. boreh.  

mengobati bayi

beras merah, buah sirih,

 panas dingin

 bawang merah, merah, adas, diiris diiris halus dipakai borehnya. borehnya.  

mengobati bayi

daun padi merah, ganda

yang badannya

maja keling, diairi dengan

merah

tuak, dioleskan.

mengobati bayi

akar sembung gunung, beras

 pingsan

merah, lempuyang, masuwi,

digiling tempelkan pada ubun-ubunnya 10.

Beringin

 Ficus benjamina benjamina

mengobati disentri

akar gantung pohon beringin, tebu hitam, gula,

L

santan dari kelapa yang dibakar, diminum mengobati bayi

akar rumput belulang,

caket  

 bangsing beringin, isi tingkih, asam garam uku, air

 

santen kane, diminum  11.

Cabai

Capsicum

mengobati sakit

daun cabai satu genggam,

annum

 perut melilit pada

daun pule, lengkuas, kemiri,

 bayi

kencur, diparut, disembur ke  bagian perut perut yang sakit.

12.

Cendana

Santalum album L.  L. 

menghidupkan  bayi yang mati mati

kelapa ijo yang muda kumarut, weding jaran (kaki

dalam kandungan

kuda), air cendana, adas,  berangbang,, pedem  berangbang (didiamkan semalam).

mengobati bayi sakit perut

cendana digosok pada paso tanah diisi air, kemiri,

 berangbang,, dibakar,  berangbang diminum. mengobati bayi

Kayu tulak, kayu sangka,

demam

dausa keeling, cendana, diisi air limo, diborehkan diborehkan.. weding keteng, bunga  paspasan, cendana, air uli, dioleskan pada bagian dalam mulut.

13.

Cereme,

 Phyllanthus

Cermai

acidus

menurunkan panas

daun belimbing besi, daun  belimbing buluh, buluh, daun cereme, pantat berangbang, berangbang,

 jalikan diparemkan diparemkan..  Mengobati koreng

kulit cereme, lengkuas,

 pada bayi

teriketuka, air cuka, diparemkan

 

14.

Dapdap

 Erythrina

mengobati

weding, dapdap, weding

variegata   variegata

sariawan pada bayi

kendal, betuka, kulit turi

L.  L. 

merah, sulasih-harum, gegambiran anom, adas, sari lungid, pula sari, berangbang dibakar pada abu panas, semua dipakai tum tum dan  dan dikukus, diminumkan.

mengobati bayi

daun dapdap yang kuning

 panas dan

dan kencur diborehkan. diborehkan.  

sariawan

mengobati sakit

daun dapdap yang busuk,

 pinggang pada

kemiri jentuk, bawang

anak

merah dan adas dibuat minyak urut.

kurus dan tidak

daun dapdap yang masih

 berkeringat  berke ringat

muda, daun dusa keling, damuh-damuh, disembur  pada dada, pinggang, pinggang, dan  perut

15.

Delima

 Punica

mengobati diare

kulit buah delima dan beras

 granatum L

 pada bayi yang yang

dibakar dicampur

lama tidak sembuh

secukupnya secuk upnya lalu digiling, dioleskan pada perut hingga kepinggangnya.

 

mengobati bayi

buah delima yang tua

tersedak-sedak

dengan madu, tum (diasapi) kuskus, setelah matang diminum

16.

Ginten hitam

 Nigella sativa L.

mengobati bayi

sumpit sirih, ginten hitam.  

 pingsan 17.

Intaran

 Azadirachta indica

mengobati perut  bayi yang

kunyit, arsen (warna kemerahan), daun intaran, 

kembung,

air cuka, dimasak pada kuali,

 badannyaa kurus,  badanny

setelah masak, diisi madu,

dan bila makan

gula sari, gula pasir, campur

tidak merasa

sinderong, diminum.

kenyang 18.

Jagung

 Zea mays

melancarkan air

 jagung sebesar telor siput

susu

 bijinya sembur sembur susunya dan dadanya dibelakang

19.

20.

Jahe

Jangu, dringo

mengobati bayi yang terkena

 jahe, minyak, air jeruk  purut, garam hitam, hitam, digiling,

cacing kremi

kemudian diminum.

 Acorus calamus calamus  

mengobati sakit

daun samanjai, merica 21

L.

 pusar pada bayi bayi

 biji, suna, jangu,

 Zingiber officinale Rosc. Rosc.  

 puserakena  puserake na.. mengobati sisik

sembung gantung, kunir

 pada bayi

yang kemerah-merahan, minyak tanusan, sama-sama satu cangkir, bawang putih, dringo, minum.

21.

Jeruk

Citrus sinensis

mengobati anak

kakap loko 7 lembar, daun

(L.) Osbeck

muntah-muntah

 jeruk yang telah jatuh 7

lembar, teriketuka. teriketuka.   22.

Jeruk nipis

Citrus

mengobati

 jeruk nipis, merica, kencur,

aurantifolia

 penyakit tiwang

teriketuka,, dan beras merah teriketuka

(Christm.)

kera   kera

diborehkan.

Swing

mengobati mata

sampar wantu dibakar

merah pada bayi

abunya ditetesi air jeruk nipis, disemir.

obat sakit perut

air jeruk nipis, panida

melilit

 bubuk, minyak tanusan,

 

tempelkan pada pusarnya. mengobati bayi

air jeruk nipis, telur lipas,

kurus

santan kental, bawang merah digoreng, ditambah garam, diminum.

23.

24.

Jeruk purut

Juwet, duwet

Citrus hystrix

mengobati mata

empedu ayam merah, air

DC.. DC

 belekan pada bayi

 jeruk purut purut, dipakai urutnya.

mengobati bayi

buah jeruk purut kiruk ,

yang badannya

diisi temutis, lantas dibakar

 putih, agak kotor, kotor,

di dalam abu panas, diperas,

kurus, perutnya perutnya

disaring, kemudian diminum

 bengkis.

airnya

Syzygium

mengobati diare

kulit juwet, asem, adas,

cumini

 pada bayi

digiling, diperas, disaring, disaring, dicampur dengan minyak

25.

Kaluwih

 Artocarpus

mengobati bayi

kelapa, diminum. buah kaluwih dipakai sayur

camansi (Park.) camansi  (Park.)

cacingan

dengan terikatuka terikatuka setelah  setelah

Fsb 26.

Kapas

masak dimakan.

Gossypium

mengobati diare

daun kapas segenggam,

hirsutum

yang berisi darah

lengkuas, hati kencur,

Gissypium

 pada bayi

ketumbar, ketum bar, digiling, dibakar

arboreum

di dalam abu panas, setelah matang, diminum.

27.

28.

Kasinen

Kayu manis

 Ehretia

mengobati bayi

Kulit kutat, daun kasinen,

microphylla   microphylla

yang hendak jadi

ambil endapannya, minum.

Lamk.   Lamk.

lahir

Cinnamomum

mengobati

kayu manis, bawang merah,

burmannii

 penyakit guwaman  penyakit  guwaman

dan adas dioleskan pada

(Nees &Th.  Nees)

lehernya. mengobati sakit

weding, kayu manis, komak

kerongkongan

 putih, giling hingga halus, halus,

(tidak bisa

dioleskan pada lehernya

menelan dan kerongkongan terasa kering) pada  bayi

 

29.

Kayu putih

 Melaleuca

mengobati sisik

kayu putih, gula, garam

leucadendra

 pada bayi

hitam, minum. linjong suren, tumbar, lengkuas , teriketuka,

sasingelmasa, buhu sakawit, teriketuka. 30.

Kecubung

 Datura metel  

mengobati wasir

buah kecubung tua dibakar agak lama, dicampur dengan

ginten hitam, digiling, dioles.

31.

Kelapa

Cocos nucifera

mengobati

kelapa muda, samsam,

 penyakit bengah

teriketuka, dan teriketuka,  dan beras diramu.

mengobati bayi

daun sembung mayat,

yang badannya  panas

kelapa,  dibakar, temutis,  temutis,   diusug  pada  pada badannya.

mengobati bayi

bungsil (kelapa muda yang

sisik

sebesar jeruk nipis), sinderong seharga 1 kepeng uang bolong dipakai borehnya   borehnya

mengobati wasir

buah kelapa ijo yang masi muda sebesar jeruk nipis, ditekan pada dubur hingga masuk.

32.

Kembang

 Hibiscus

Waru

tiliaceus   tiliaceus

 belimbing besi besi putih,

L.

embung kutuh, tombong

mengobati demam

kembang waru, buah

dibakar, berangbang dibakar

 

di dalam abu panas, diisi air ketan gajih, ditutuh di hidung, diminum juga boleh. 33.

Kemiri

 Aleurites

mengobati diare

kulit kemiri, daun damuh

moluccana (L.)

 pada bayi

lengis, kulit kayu adeng,

Willd   Willd

digiling, dan dipakai

mengobati perut

 borehnya. kemiri dibakar, daun dusa

 bayi yang

gede, jajar tanah, beras padi

kembung,

gaga, berangbang, adas,

 badannyaa kurus,  badanny

sembur badannya semua

dan makan tidak merasa kenyang menurunkan panas

akar dapdap, isin kemiri,  berangbang,, adas, oleskan  berangbang oleskan  pinggang dan siksikannya 

34.

Kemuning

mengobati konstipasi dan

kemiri yang dilumad, isi kemiri, berangbang adas,

tidak bisa buang

digiling, dioleskan pada

air kecil

 pinggang dan perutnya

 Murraya

mengobati batuk

Daun talas, daun kemuning, 

 paniculata

 berdahak,, sesak  berdahak

kunir yang kemerah-

napas, serta suara

merahan dibakar, tumbang

seret pada bayi

direndang,, giling halus, direndang diminum, dan bisa disemburkan.

35.

Kenanga

Cananga

mengobati

kulit kenanga, air beras

odorata (Lamk.)

konstipasi dan

 berangbang tambus,

Hook.   Hook.

tidak bisa buang

diminum, ampasnya

air kecil

dicampur adas, dioleskan  pada pinggang pinggang dan di atas kemaluan.

mengobati

kulit kenanga, beras merah, merah,

sariawan dan diare

digiling, disaring, diminum.

 pada bayi mengobati bayi

kulit kenanga, kulit kendal

yang mulutnya

 betuka, kulit kulit turi putih, akar

sariawan

gatep, semua dipanggang,

 

ditambah dengan minyak wijen yang direndang (nyahnyah) diisi air pohon  pisang yang basah, diminum. diminum. 36.

Kencur

 Kaempferia

mengobati bayi

daun dapdap kuning dan

 galanga L.

 pingsan

kencur dibakar, sembur

mengobati bayi

ubun-ubunnya. kencur laki (umbi kencur

belahan   belahan

yang tidak ada cabangnya) 3 iris, bagian daun canging yang di tengah-tengah 3 lembar, rumput lepas 3  batang, digiling dipakai dipakai  pupuh (tempelkan). (tempelkan).

37.

Ketepeng

Smilax

mengobati bayi

Sunting (bunga) ketepeng,

macrocarpa Bl. macrocarpa  Bl.  

sarab

 paya puyuh, puyuh, labu pahit, semua daunnya digiling, diborehkan pada diborehkan  pada bayi yang telah dipercikan air suci sebelumnya.

38.

Kunir

Curcuma

mengobati

kunir yang berwarna

domestica Val domestica  Val

 penyakit kerikan

kemerah-merahan dan

 gangsa    gangsa

 purisianin digiling halus halus lalu ditambah air, kemudian diminum. kunir, lengkuas, lempuyang lempuyang,,

mengobati

sinanga dengan sinderong,

 bengkak ulu ulu hati

disemburkan.

meencegah step

kunir t  terike eriketuka, tuka, ludah

(kejang)

merah basmakena (semir) segala buku-buku tulangnya

mengobati bayi

kunir, lempuyang lempuyang,, diambil dia mbil

yang mukanya

endapannya, beras merah,

 pucat kemerahkemerah-

endapannya diminum.

merahan mengobati mual

kunir, kencur, adas,

(muntah) pada

majakeling,, garam, majakeling garam, tumbar,

 bayi

dibakar dalam abu panas,

 

diminum. mengobati kena

suruk sulasih disemburkan,

bajang  

lempuyang, kunir dipakai  pengusug .

mengobati

kunir, warangan, diseduh

muntaber pada

dengan air panas, maja

 bayi

keling, ketumbar, garam, semua dibakar dalam abu  panas.

39.

Lampuyangan

 Panicum

mengobati bayi

kuwam jarak, kuwam

L.  repens L. 

 pingsan

nangka, berangbang, adas, lampuyangan,  dibakar

dalam abu panas, untuk semir pangkal pahanya.. 40.

Lengkuas

 Alpinia   galanga  Alpinia galanga

mengobati batuk

L

lengkuas,  temutis, kunir,

garam hitam, digiling halus, diminum. mengobati bayi

kulit kecemcem putih, kulit

 panas tiap hari hari

tingulun, beras merah, lengkuas,  kapur, majekane,

maje keeling, jebugarum, menyan, madu, digiling, air cendananya diborehkan. mengobati bayi

lengkuas 3 iris, berangbang

mual dan keras

 putih, kapur bubuk,

 pada ulu hati

diminum.

mengobati

lengkuas , cendana, bubuk

 bengkak ulu ulu hati

sadidik, diisi air jeruk nipis,  bunut bulu, berambang, berambang, adas, diminum

mengobati bayi

lengkuas , beras, jahe

 panas

disembur ke badan, bila sudah turun panasnya, bayi dimandikan dan diborehkan diborehkan   dengan daun belimbing  besih, daun belimbing belimbing wuluh, daun cermai,  bawang.

 

41.

Ligondi

Vitex trifolia L

mengobati perut

ligondi, bangle, masuwi,

kembung pada

disemburkan.

 bayi 42.

43.

Maduri

Melati

Calotropis

mengobati bayi

daun maduri, yang kuning,  kuning, 

 gigantea Willd

kejang (step), bila

teriketuka,, beras 11 biji, teriketuka

tangan dan

kemudian diborehkan diborehkan..

 Jasminum

kakinya kaku mengobati

  melati, air kerak nasi, akar  melati,

 sambac

sariawan dan diare

diminum.

 pada bayi 44.

45.

Mentimun uku

Merica

Cucumis sativus  sativus 

mengobati panas

mentimun uku dikukus,

L.

dalam, bibirnya

dicampurr air tajun, dicampu

 pucat, lidahnya

kemudian dioleskan pada

keputih-putihan

lidahnya.

mengobati sakit

daun samanjai, merica 21

 pusar pada bayi bayi

 biji, suna, jangu, jangu, puserake  puserakena na  

 Piper nigrum  nigrum L.

(ditempel pada pusarnya). mengobati bayi

merica 9 biji, kepiting batu,

yang kurus dan

digiling, ditempelkan pada

tidak nafsu makan

 pusarnya, ditutup ditutup dengan daun mengkudu.

46.

47.

48.

Miyana

Solenostemon

mengobati bayi

miyana cemeng, sulasih

cemeng

 scutellarioides

yang tidak mau

harum.

(L.) Codd

makan

 Myristica

mengobati

 buah pala, tuba jenu,

 Fragrant  Houtt  Houtt

 penyakit tiwang

menyan, lungid, sinderong

 penyu    penyu

diramu.

mengobati bayi

 buah pala, cendana, ketan

sakit perut

gajih, diminum.

mengobati bayi

pala, dewandara, leriwan

 panas dingin

dewa, dipakai borehnya borehnya..

 Paitgium edule

mengobati

daun pangi, triketuka triketuka,, dan

Reinw.

 penyakit tiwang

 beras merah merah diborehkan. diborehkan.  

Pala

Pangi

anjing 49.

Pinang

 Areca catechu catechu

mengobati diare

pinang yang telah tua di

yang berisi darah

 bun, daun benalu, benalu, digiling,

 pada bayi

diperas, disaring, diminum.

 

mengobati susah

air pinang muda, asaban

tidur pada bayi

kelembak kasturi, tutuh matanya.

50.

Pule

 Alstonia

mengobati batuk

kulit pule, temu lempuyang,

 scholaris    scholaris

 berdahak pada pada

ketumbar, ketum bar, sari lungid,

 bayi

 berangbang dibakar, minum. minum. Selain itu dapat dengan ramuan: kulit pule, mesuwi,  berangbang dibakar, minyak minyak kelapa, ginten hitam, santen kane, minum.

mengobati sakit

akar pule, akar dapdap,

 perut keseluruhan keseluruhan

kelapa dibakar, semua

 pada bayi

dibakar dalam abu panas, dengan sari lungid, diminum.

51.

Rumput  belulang

 Eleusine indica

mengobati bayi caket

akar rumput belulang,  jelawe,, masuwi, sembur  jelawe sembur

dahinya sampai ke pangkal lehernya. 52.

Sakawit,  belimbing

 Averrhoa  Averrh oa

mengobati sakit

sakawit (daun, kulit, akar,

bilimbi

 perut melilit pada

bunga, buah, batang),

 bayi

 berangbang tambus, air

wuluh

ketan gajih, diminum.   kurus dan tidak

bunga belimbing wuluh,

 berkeringat  berke ringat

akar teluguwi, sumanggi gunung, temutis, berangbang dibakar, air ketan gajih, tum tum,, setelah matang minum.

53.

54.

Semanggi

Sembung

 Hydrocotyle  Hydroco tyle

Mengobati

ujung daun semanggi, arak

 sibthorpiodes

cacingan pada bayi

asam, diminum.

 Blumea

Bayi tidak nafsu

akar sembung, akar

balsamifera [L.]

makan

kesimbukan, kelapa yang

DC.

dibakar, bawang yang dibakar, akar pancarsena, temutis, air ketan gajih, diminum.

 

mengobati

sembung, beras merah,

 penyakit belahan belahan

 bujangga dewa, dewa, masui

 pada anak

ditempelkan ditempelk an pada  penyakitnya.

55.

56.

57.

Sentul, kecapi

Sandoricum

mengobati sakit

kulit sentul, minyak wijen,

koetjape

 perut keseluruhan keseluruhan

digiling, ditempel pada

Sinderong atau  Erechtites

 pada bayi mengobati

 pusarnya. sinderong, gula, dan air

sintrong

valerianifolia   valerianifolia

 penyakit upas

 jeruk nipis diminum. diminum.

(Wolf) DC

tawon   tawon

 Piper betle betle  L.

mengobati bayi

buah sirih yang kuning,

belahan   belahan

wangkong sari, buah pala,

Sirih

air ludah merah, merah, ditumbuk kemudian diborehkan diborehkan.. daun sirih yang sudah tua

yang uratnya sama 3 lembar, ditulisi dengan huruf tri aksara (ang ung mang), digiling untuk boreh boreh.. mengobati

buah sirih, ttem emutis, utis, ginten

 bengkak ulu ulu hati

hitam, diminum.

mengobati bayi

daun sirih yang telah tua,

yang badannya

sembung, diremas, dicuci

 panas

 bersih dengan dengan garam, lempuyang, lempuy ang, disem disemburkan. burkan.

mengobati sakit

daun sirih yang telah tua,

 perut keseluruhan keseluruhan

lengkuas, ketumbar yang

 pada bayi

 berlubang,, disembur pada  berlubang  perutnya.

mengobati bayi

buah sirih, pula sari,

yang pingsan

 jebugarum,, air idubang  jebugarum (ludah merah) diparemkan 

58.

Suna, bawang

 Allium sativum  sativum 

mengobati sakit

daun samanjai, merica 21

 putih

L.

 pusar pada bayi bayi

 biji, suna, jangu,  puserakena  puserake na..

mengobati bayi

sumanggi gunung, bawang

yang sakit tahi

putih, garam, ditetesi

 

mata keluar nanah

matanya.

mengobati bayi

bawang putih, sam sam

sisik

(bungkak-bungkak), (bungkakbungkak), dringo, digiling untuk diurutkan.

59.

60.

Teleng

Clitoria

mengobati bayi

daun teleng, daun

ternatea L.  L. 

 bisul di kepala

kelundehan, arak, dipakai

Temu konci

 Boesenbergia  Boesenb ergia

mengobati rasa

borehnya . borehnya. temu konci, lempuyang, dan

atau temu

rotunda (L.) rotunda  (L.)

sakit pada ubun-

 beras merah merah ditempelkan ditempelkan

kunci

Mans

ubun anak

 pada penyakitnya. penyakitnya.

menurunkan panas

temu konci, akar sembung,

lempuyang burung kedis,  beras putih yang yang utuh, tempel ubun-ubunnya  61.

Temutis

Curcuma

mengobati bayi

temutis  dicampur dengan

 purpurascenss  purpurascen

mual dan keras

madu ditambah dengan sari

 pada ulu hati

lungit, diminum.

mengobati bayi

kulit kayu nyali, daun

yang sakit perut

 beluntas, temutis, masui,  pecahan priut panas di dibakar, bakar, masukan ke dalam obat, diminum.

62.

63.

64.

Teratai

 Nymphaea sp.

mengobati bayi

umbi teratai, berangbang

 pingsan

 putih, adas dioleskan dioleskan 

Tuba jenu atau

 Derris eliptica

mengobati

 pohon, daun, dan dan akar  tuba  tuba

akar tuba

(Roxb.)

 penyakit tiwang

 jenu serta kayu pait dibuat

harimau

boreh.. boreh

Sesbania

mengobati bayi

kerikan turi, kerikan

 grandiflora

caket

kancing kori, teriketuka, air

Turi

cuka, diminum 65.

Wijen

Sesamum

mengobati bayi

suruh lanang, minyak wijen,

indicum L.

curek  

ditetesi telinganya.

2.2.  Daftar Istilah

 Air ludah merah

: ludah yang diperoleh setelah makan sirih dan

 berwarna merah  Bajang

: rumput





 

 Belahan

: bagian putih matanya berubah menjadi biru dan



agak memejam, tangisnya terisak-isak serta tangan dan kaki dingin

 Bengah

: kemerah-merahan pada badan bayi

 Boreh

: masker terbuat dari rempah yang telah digunakan





sebagai obat tradisional t radisional untuk menghangatkan  badan.

 Caket

: kejang

 Curek

: sakit telinga

 Guwaman

: bibir pecah-pecah, jantungnya jantungnya berdebar-debar, dan







apabila bagian putih matanya seperti ada darah

 Kerikan gangsa

: kuku yang menguning menguning

 Parem

: obat tradisional dalam bentuk padat, pasta atau





seperti bubur yang digunakan dengan cara melumurkan pada kaki dan tangan atau pada  bagian tubuh lain

 Pengusug

: pengurut

 Puserakena

: ditempel pada pusar

 Tiwang harimau

: bila mulutnya menganga dan menggigil

 Tiwang kera

: matanya kesat atau kenyat dan berkedip

 Tiwang penyu

: bila tangan dan kakinya mendengkur dan badannya











kejang-kejang

 Tiwang anjing

: apabila menganga menganga dan menggigit, menggigit, bulunya bulunya berdiri,

 Triketuka

dan rambutnya akas : campuran bawang putih, bawang merah dan jangu

 Tum

: dibuat dalam bungkusan bungkusan daun pisang

 Upas tawon

: racun tawon

 Weding

: bagian dalam kulit batang











2.3.  Daftar Bakteri Penyebab Penyakit

Tabel 2.2 Daftar Bakteri Penyebab Penyakit  No

Penyakit

Bakteri Penyebab

1.

Batuk

Streptococcus pyogenes, Staphylococcus aureus, Klebsiella sp.

2.

Diare

Staphylococcus aureus, Shigella sp.,  Escherichia coli, Vibrio

 

cholera, dan dan Salmonella  Salmonella typhimurium  typhimurium  3.

Disentri

Shigella sonei, sonei,  Shigella flexneri, flexneri, Shigella dysenteriae, dysenteriae, Shigella boydii

 

BAB III PEMBAHASAN

3.1 KULIT BATANG PULAI

Gambar 3.1 Pohon Pulai (Mansur, 2015; Dey, 2011)

3.1.1 Nama pulai

 Nama Indonesia : Pulai  Nama Daerah

:

Sumatera

: Pulai, Kayu Gabus

Madura

: Polay

Jawa, Sunda

: Lame, Pule

Maluku

: Kaliti, reareangou, baringao, wariangou

Ambon

: Rite

Banda

: Tewer

Ternate

: Hange

Kalimantan

: Hanjalutung

Irian

: Aliag

 Nama Internasional

: Blackboard Tree, Milkwood Pine Pine

 Nama Ilmiah

: Alstonia scholaris (L.)

 Nama Usada

: Pohon Pule

 

(Depkes RI, 1980; IUCN, 2008) 3.1.2 Taksonomi

Kerajaan

: Plantae 

Divisi

: Trakeophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Ordo

: Gentianales

Famili

: Apocynaceae

Genus

: Alstonia

Spesies

: Alstonia scholaris (L.) : Alstonia (Dey, 2011; IUCN, 2008)

3.1.3. Deskripsi Tanaman

Pulai termasuk ke dalam famili Apocynaceae dan dikenal juga dengan nama lokal pule, kayu gabus, lame, lama, atau jelutung. Pohon ini termasuk jenis tanaman keras yang hidup di Jawa dan sumatera, tetapi dapat ditemukan berbagai daerah di Indonesia. Tinggi pohon pulai mencapai 20-25 m. Batangnya lurus dengan diameter kurang lebih 60 cm, berkayu dan cabangnya menggarpu. Kluit batangnya rapuh, rasa sangat pahit dan getahnya putih. Berdaun tunggal tersusun melngkar dengan bentuk lonjong atau lanset (Mansur, 2015) Pohon pulai merupakan tanaman yang dapat tumbuh di berbagai jenis tanah dan habitat, sering dijumpai sebagai tanaman kecil yang tumbuh di atas karang. Banyak dijumpai pada daerah dataran rendah atau pesisir dengan curah hujan tahunan 10003000 mm/tahun (Mansur, 2015)

3.1.4 Kandungan Kimia

Kulit batang pohon pulai mengandung alkaoid jenis ekitamina, ekitenina, alsonina, akiserina, ekitina, ekiretina, ditamina, ekitamidina, dan ekiteina (Depkes RI, 1980). Selain itu, kulit batang pulai juga dapat mengandung flavonoid, sterol, triterpenoid, saponin, dan tanin (Khan et al, 2003).

3.1.5 Kegunaan

-  Kegunaan Pulai dalam Usada Rare Berdasarkan usada rare, kulit batang pohon pulai daapat digunakan unttuk menyembuhkan sakit perut yang menjalar hingga ulu hati pada bayi, panas tubuh pada bayi, dan panas yang disertai disert ai perut kembung pada bayi.

 

-  Kegunaaan Pulai secara empiris dalam masyarakat Kegunaan kulit pule secara empiris dalam masyarakat luas adalah untuk melancarkan pendarahan saat menstruasi, sebagai antiseptik dan obat cacing Pada beberapa daerah seperti masyarakat Banyuwangi juga menjadikan kulit  pulai ini sebagai obat malaria dan kencing bernanah (Suharmiati ( Suharmiati dan Handayani, 2009).

3.1.6 Cara Penggunaan

Penggunakan pulai yang dituliskan di usada adalah untuk menyembuhkan rasa  panas gerah adalah kulit pohon pulai, pu lai, air jeruk nipis, bawang dan adas ada s diramu sebagai obat minum. Untuk mengobati panas disertai kembung pada bayi dapat mencampurkan daun kameniran, daun sumanggi gunung, kulit pohon pule, air ketan gajih, semua bahan ditumbuk dan dibuat sebagai obat untuk diminum. Sedangkan untuk menyembuhkan sakit perut yang menjalar dapat digunakan kulit pohon pule yang tebal, kelapa bakar, ketumbah bolong.

3.1.7. Efek Farmakologis 3.1.7.1. Efek Farmakologis yang berhubungan dengan Usada Rare;

Menurut Usada Rare, kulit pulai dapat menyembuhkan rasa panas gerah, panas disertai kembung pada bayi, dan menyembuhkan sakit perut yang menjalar pada bayi. Efek farmakologis yang berhubungan dengan dengan gejala ini adalah; 1.  Antimalaria Malaria pada anak memiliki gejala demam tinggi, disertai mengigil dan berkeringat, kadang disertai nyeri pada perut sampai ke ulu hati (Liwan, 2015). Ekstrak kulit  pulai mengandung alkaloid alstonin yang dapat ditemukan dalam bentuk alstonin sulfat dalam kulit pulai. Alstonin merupakan alkaloid. Ekstrak kulit pulai dapat diekstraksi menggunakan metode soxhletasi dengan pelarut yang sesuai. Hasil ekstrak ini diujikan secara oral. Namun, penelitian ini masih diperdebatkan karena ada beberapa penelitian yang menyatakan bahwa alstonin pada kulit batang pule tidak aktif sebagai antimalaria (Gandhi dan Vinayak, 1990). 2.  Analgesik dan Anti-inflamasi Kulit Pulai dapat menghilangkan rasa sakit dan inflamasi. Kulit pulai mengandung alkaloid indole yang mampu menghilangkan rasa sakit secara lokal atau efek perifer. Selain itu kulit pulai juga dapat menghambat COX-1, -2 dan 5-LOX yang dapat digunakan sebagai anti-inflamasi (Shang et al, 2010).

 

  Efek farmakologis menurut penelitian yang tidak berhubungan dengan Usada Rare adalah sebagi berikut; 1.  Antimikroba/Antibakteria Pulai mulai dari daun, kulit batang serta akarnya memiliki kemampuan untuk mengahmbat perkembangan mikroba. Daun, akar maupun kulit batangnya sebagian besar terkandung steroid dan alkaloid, serta sedikit fenol. Senyawa fenol inilah yang diduga dapat menyebabkan aktivitas antibakteri pada ekstrak  pulai. Menurut penelitian, antibakteri yang paling baik adalah bagian akar dari  pulai disertai dengan pelarut metanol (Misra et al, 2011). 2.  Menginhibisi a-Glukosidase Kulit pulai dapat digunakan untuk menginhibisi a-Glukosidase karena mengandung kuersetin yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Enzim a-Glukosidase sendiri merupakan enzim yang dapat mengubah karbohidrat menjadi glukosa (Anurakkun et al, 2006). 3.   Antimycobacterial   Menurut penelitian, ekstrak butanol dari bagian kulit pulai ini dapat menghambat pertumbuhan sel  Mycobacterium

tuberculosis  tuberculosis  yang

dapat

menyebabkan tuberkulosis. Namun, penelitian ini merupakan penelitian in vitro dimana tidak dilakukan simulasi terhadap makhluk hidup, jadi belum diketahui cara penggunaannya. penggunaannya. (Antony dkk, 2012). 2012). 4.  Antikanker Menurut

penelitian,

kulit

batang

pulai

dapat

dilihat

dari

aktifitas

sitotoksiknya.Kulit pulai mengandung antioksidan yang dapat berikatan dengan radikal bebas sehingga dapat mencegah kanker. Pemberiannya sendiri melalui  jalur oral Dalam penelitian ini digunakan  cyclophosphamide cyclophosphamide   sebagai obat  pembanding sekaligus sekaligus kontrol positif pada pada kulit pulai. Dari kontrol positif ini ditemuk ditemukan an  bahwa antikanker antikanker pada kulit pulai memiliki memiliki efektifitas efektifitas yang serupa dengan dengan cyclophosphamide bahkan dapat dikataakan lebih baik (Jahan et al, 2009).

3.1.8. Efek Samping

Hingga saat ini belum ada penelitian tentang efek samping yang ditimbulkan oleh tanaman pulai.

 

3.1.9 Toksisitas

Pemberian melalui oral, ekstrak pulai masih aman digunakan pada dosis sekitar 2000 mg/kg berat badan. Sedangkan, melalui intraperitonial ekstrak pulai mulai memberikan LD50 pada dosis 800 mg/kg dan efek toksik di 900 mg/kg (Baliga et al, 2004).

3.2 ADAS

Gambar 3.2Tanaman Adas ( Foeniculum vulgare Mill.). vulgare Mill.).  3.2.1 Nama adas

 Nama Daerah Bali

: Adas

Sumatera

: Das pedas (Aceh), Adas, Adas pedas (Melayu), Adeh, Manih (Minangkabau);

Jawa

:

Hades (Sunda), Adas, Adas londa, Adas landi, landi, Adhas

(Madura); Sulawesi

: Paapang, Paampas (Manado), Popaas, Denggu-denggu, Denggu-denggu, Papaato, Porotomo, Adasa, Rempasu (Makasar), Adase (Bugis), Kumpasi;

 Nusa Tenggara

: Adas, Wala wunga wunga (Sumba).

 Nama Indonesia

: Adas

 Nama Ilmiah

:  Foeniculum vulgare Mill. vulgare Mill.

 Nama Usada

: Adas

3.2.2  Taksonomi

Kingdom

: Plantae

 

Subkingdom : Tracheobionta Superdivisi : Spermatophyta Divisi

: Magnoliophyta Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Ordo

: Apiales

Famili

: Apiaceace

Genus

: Foeniculum

Spesies

: Foeniculum vulgare Mill. : Foeniculum vulgare Mill.

3.2.3  Deskripsi Tanaman

Adas ( Foenicullum vulgare Mill.) suku adas-adasan atau apiaceacetelah lama dikenal sebagai salah satu komponen pengobatan tradisional. Adas berasal dari eropa tetapi secara luas telah mengalami naturalisasi di banyak belahan dunia. Tumbuhannya  berbentuk herba yang berbau harum, berwarna hijau terang, t erang, tegak, t egak, dan tingginya dapat mencapai dua meter. Adas merupakan terna berumur panjang, tinggi 0,5-3 m. Batang adas beralur, tumbuh tegak dan merumpun (biasanya terdiri dari 3-5 batang). Batang hijau kebiru  biruan, beralur, beruas, berlubang. Daunnya berseling, berse ling, majemuk menyirip ganda dua dengan sirip-sirip yang sempit. Bentuk seperti jarum, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, berseludang warna putih, seludang berselaput dengan bagian atasnya berbentuk topi. Bunganya kecil berwarna kuning, tersusun sebagai bunga payung majemuk, mahkota berwarna kuning, keluar dari ujung batang. Buah berbentuk lonjong, berusuk,  panjang 6-10 mm, lebar 3-4 mm, mm, masih muda berwarna hijau setelah tua berwarna cokelat agak hijau atau cokelat agak kuning sampai sepenuhnya berwarna cokelat. Biji adas berbentuk bulat dan keras, warna cokelat kekuningan dan dalam jumlah yang  banyak. Adas memiliki akar rimpang dan memiliki saluran-saluran resin skizolisigen dalam gelam dari akar dan batang dan kulit buahnya.

3.2.4  Kandungan Kimia Adas

Komponen yang terkandung di dalam buah adas adalah minyak atsiri ( Oleum  Foeniculi   1-6%, asam anisat, trans-anetol, estragol, terpinen), 50-60% anetol, ± 20%  Foeniculi fenkon, pinen, lemonen, dipenten, felandren, metilchavikol , anisaldehid, 12% minyak lemak, stigmasterol, kamfena, arginin, umbeliferona, saponin, flavonoid, polifenol, senyawa kumarin, xantotoksin, ß-sitosterol, a-amirin, asam klorogenat, kuersetin-3-Oßglukoronida, triterpenoid, glikosida, alkaloid dan tanin. Kandungan anetol yang

 

menyebabkan adas mengeluarkan aroma yang khas dan berkhasiat karminatif. Akar mengandung bergapten. Akar Akar dan biji mengandung stigmasterin (serposterin).

3.2.5  Kegunaan

-  Kegunaan secara Empiris Berdasarkan Usada Rare Dalam Usada Rare adas digunakan untuk mengobati diare, perut kembung, disentri, perut bayi panas dalam, batuk disertai sesak napas, sebagai obat  guwa  guwam m, mengatasi anak tidak nafsu makan dan muntah-muntah. -  Kegunaan secara Empiris dalam Masyarakat Adas berkhasiat sebagai obat barah (bengkak karena infeksi dan anyanganyangan.. anyangan 3.2.6  Cara Penggunaan

Cara meramu adas untuk obat diare adalah meramu bahan-bahan seperti adas,  pucuk (daun muda) kecapi, jamblang, gamongan, ketumbar, dan kunyit kunyit kemudian dipipis halus setelah itu ditempelkan pada perut. Cara meramu adas untuk obat perut kembung adalah dengan menyangrai adas, daun belimbing besi, dan bangle, kemudian dikunyah dan disemburkan pada bagian perut. Untuk mengobati disentri, adas, ketan hitam, bawang merah, dan air embun diulig  sampai   sampai halus kemudian diminum (sebagai  (sebagai   loloh). loloh ). Untuk mengobati perut bayi panas dalam, adas diramu dengan umbi paspasan, dan sari dari bunga tanaman naga sari kemudian dikunyah dan disembur pada bagian  badan . Pada pengobatan batuk disertai sesak napas, adas, daun bulu bawon, daun kentutkentut, entut balu, kunyit yang telah dibakar, dan ketumbar digiling halus lalu ditambahkan sedikit air kemudian dipakaikan sebagai boreh boreh   pada dada. Sebagai obat  guwam,, adas, bunga belimbing besi, bawang putih, gandapura, klabet, dan kemiri diulig    guwam kemudian ditempelkan pada bagian sekitar pinggang sampai perut. Untuk mengatasi anak tidak nafsu makan dan muntah-muntah, adas, kunyit, kencur, majakane, majakeling, dan gumpalan garam diramu kemudian dikunyah dan disemburkan pada  badan

3.2.7  Efek Farmakologis

-  Efek Farmakologis Berdasarkan Hasil Penelitian Ilmiah sesuai Khasiat pada Usada Rare 1.  Anti Diare

 

Antidiare dapat dibedakan menjadi 2 yaitu spesifik dan non spesifik. Diare spesifik adalah diare yang disebabkan oleh bakteri, parasit, maupun virus. Sedangkan diare non spesifik adalah diare yang bukan disebabkan oleh kuman khusus maupun parasit. Menurut penelitian yang dilakukan El-Adly, minyak atsiri buah dan  batang adas secara in vitro dapat menghambat pertumbuhan bakteri E.coli bakteri  E.coli dan  bakteri S.aureus S.aureus.. Senyawa ini juga mampu menghambat pertumbuhan bakteri gram negatif lain yakni Serratia marcesence dan dan Klebsiella  Klebsiella.  Dalam suatu penelitian yang dilakukan Gulfraz

et al ., ., (2008)

menunjukkan bahwa ekstrak metanol buah adas, ekstrak etanol buah adas, dan minyak adas dengan konsentrasi ekstrak 100 μg/disc μg/ disc mempunyai aktivitas antibakteri terhadap  E .  coli  coli  dengan diameter zona hambat masing-masing 14 mm, 12 mm, dan 16 mm. Pada penelitian lain ditemukan bahwa minyak biji adas efektif terhadap  E .  coli  coli  dan S . aureus aureus   yang menyebabkan infeksi pada tubuh manusia dan minyak atsiri ini sama atau lebih efektif bila dibandingkan dengan antibiotik standar pada konsentrasi yang sangat rendah. Dalam penelitian lain, ekstrak etanol daun adas diketahui memiliki daya hambat pertumbuhan bakteri  E . coli coli   dimana menunjukkan hasil yaitu 7mm (20%b/v), 7mm (40%b/v), 6,5mm (60%b/v), 7,75mm (80%b/v), dan 7,75mm (100%b/v). Selain memiliki aktivitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri  E . coli,, ekstrak etanol daun adas juga menghambat pertumbuhan bakteri lain coli seperti S .aureus aureus.. Penelitian Kaur dan Arora (2009) menyebutkan bahwa ekstrak alkaloid dan tanin dari buah adas mempunyai zona hambat yang lebih  besar terhadap bakteri Gram negatif ( Pseudomonas aeruginosa dan Shigella  flexneri)) dibandingkan bakteri Gram positif (S   flexneri ( S . aureus  aureus)).   Escherichia coli merupakan bakteri indikator kualitas air minum karena keberadaannya di dalam air mengindikasikan bahwa air tersebut terkontaminasi t erkontaminasi oleh feses, yang kemungkinan juga mengandung mikroorganisme enterik  patogen lainnya. Penyakit Penyakit diare merupakan infeksi pada perut dan usus yang disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya disebabkan oleh bakteri  Escherichia coli. coli. Sedangkan infeksi dari bakteri Gram negatif seperti Shigella  flexneri menyebabkan disentri. Dari

penelitian-penelitian

ilmiah

yang

dilakukan,

maka

dapat

disimpulkan bahwa efek farmakologi dari buah adas berhubungan erat dengan

 

 pengobatan tradisional khususnya Usada Bali yang sudah diterapkan pada masyarakat tradisional atau lokal sebelum dilakukannya penelitian ilmiah tersebut. Dimana khasiat dari penggunaan buah adas sebagai salah satu komponen dalam ramuan obat pada Usada Bali ini memiliki efek anti bakteri  penyebab penyakit diare dan disentri yang sudah diuji dalam beberapa  penelitian ilmiah. 2.  Anti Inflamasi

Dalam Usada Rare disebutkan bahwa adas digunakan sebagai obat  guwam   atau sariawan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Sudirman (2015),  guwam dilakukan pengujian pengaruh dari pemberian ekstrak etanol buah adas ( Foeniculum  Foeniculum vulgare Mill.) vulgare Mill.) konsentrasi 50% dan  Povidone Iodine yang Iodine yang dapat menurunkan jumlah makrofag dan neutrofil untuk mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan radang mukosa mulut tikus putih jantan yang diberikan secara topical.  Penelitian Choi & Hwang (2004) menunjukkan bahwa tanaman adas memiliki aktivitas antioksidan dengan cara meningkatkan superoksida dismutase (SOD) plasma, aktivitas katalase serta jumlah kolesterol HDL. Sebaliknya, kadar melondialdehida (MDA) yang merupakan salah satu hasil  peroksidase lipid justru menurun secara signifikan. Pada penelitian ini rata-rata makrofag terendah terdapat pada kelompok  perlakuan pemberian pemberian ekstrak etanol buah adas, yaitu yaitu 18,25 dengan dan rata-rata pada kelompok kontrol ( Povidone ( Povidone Iodine) Iodine) lebih tinggi yaitu sebesar 110,75.  Sedangkan rata-rata neutrofil tertinggi terdapat pada kelompok kontrol (Povidone Iodine) yaitu 90,06 unit dan rata-rata pada kelompok perlakuan  pemberian ekstrak etanol buah adas konsentrasi 50% lebih rendah yaitu yaitu sebesar 39,75. Uji perbandingan rerata makrofag antar kelompok menggunakan uji independent T-test , menunjukan terdapat perbedaan makrofag yang signifikan  pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan (p
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF