Makalah Etika Keperawatan Oki Yamansyah
July 15, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Makalah Etika Keperawatan Oki Yamansyah...
Description
MAKALAH
ASPEK LEGAL DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN Untuk memenuhi tugas remedial Etika Keperawtan Dosen pengampu : NS. Ika Purwanto, M.kep
Disusun Oleh : Oki Yamansyah 201901044
AKADEMI KEPERAWATAN YATNA YUANA LEBAK 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur hanya kepada tuhan Yang Maha Esa, karena berkat atas rahmat dan hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Namun makalah ini masih sangat terbatas. Oleh karena itu mengharapkan Saran dan Kritik yang yan g memban membangun gun untuk untuk menyem menyempur purnak nakan an makala makalah h ini dan untuk untuk penuli penulisan san makalh makalh berikutnya. Demikian penulisan makalah ini penulis perbuat dengan sebenarnya, semoga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Pandeglang, 08 Juli 2021
Penulis
DAFTAR ISI Kata Pengantar...................................... Pengantar............................................................ ............................................ ............................................. ...................................i ............i Daftar Isi............................................. Isi................................................................... ............................................ ........................................................... ..................................... BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang..................................... Belakang........................................................... ............................................ ..............................................1 ........................1 BAB II Pembahasan A.
Pengertian Aspek Legal Keperawatan.......................................... Keperawatan.....................................................................2 ...........................2
B.
Dasar Hukum Keperawatan.......................................... Keperawatan................................................................ ...........................................3 .....................3
C.
Standart Praktik Keperawatan................................................................................. Keperawatan.................................................................................5 5
D.
Tanggung Jawab Dan Tanggung Gugat Perawat........................................... Perawat.....................................................6 ..........6
E.
Perjanjian Atau Kontrak Dalam perwalian.......................................... perwalian..............................................................8 ....................8
BAB III A. Contoh Kasus....................................... Kasus............................................................. ............................................ ..............................................9 ........................9 BAB IV Penutup A. Kesimpulan ........................................... ................................................................. ............................................ ............................................10 ......................10 Daftar Pustaka.......................................... Pustaka................................................................ ............................................ ..........................................10 ....................10
BAB I PENADUHULUAN A. Lata Latarr Bel Belak akan ang g Mengik Men gikuti uti perkem perkemban bangan gan kepera keperawat watan an du dunia nia,, perawat perawat mengin mengingin ginkan kan peruba perubahan han mendasar dalam kegiatan profesinnya. Dulu membantu pelaksanaan tugas dokter, menjadi bagian dari upaya mencapai tujuan asuhan medis, kini mereka menginginkan pelayanan keperaw kep erawata atan n mandir mandirii sebagai sebagai upaya upaya mencap mencapai ai tujuan tujuan asuhan asuhan keperaw keperawata atan. n. Tuntut Tuntutan an perubahan paradigma ini tentu mengubah sebagian besar bentuk hubungan perawat dengan manaje man ajemen men organi organisasi sasi tempat tempat kerja. kerja. Jika Jika prakti praktik k keperaw keperawata atan n diliha dilihatseb tsebagai agai prakti praktik k profesi, maka harus ada otoritas atau kewenangan, ada kejelasan batasan, siapamelakukan apa. Karena diberi kewenangan maka perawat bisa digugat, perawat harus bertanggung jawab terhadap tiap keputusan dan tindakan yang dilakukan.Tuntutan perubahan paradigma tersebut tidak mencerminkan kondisi dilapangan yangsebenarnya, hal ini dibuktikan banyak perawat di berbagai daerah mengeluhkan mengenaisemaraknya razia terhadap praktik perawat sejak pemberlakuan UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Pelayanan keperawatan diberbagai rumah sakit belummencerminkan praktik pelayanan profesional. Metoda pemberian asuhan keperawatan yang dilaksanakan belum sepenuhnya berorientasi pada upaya pemenuhan kebutuhan klien. Nursing di Indonesia yang tergolong masih muda dibandingkan dengan di negara Baratmemang Baratm emang tertinggal tertinggal jauh. Bahkan di antara negara-negara negara-negara Asia sekalipun. sekalipun. Meskipun Meskipun demikian, geliat perubahan yang dimulai sejak tujuh tahun terakhir di tanah air merupakan upaya positif yang sudah pasti memerlukan dukungan semua pihak. Tetapi yang lebih penting adalahdukungan pemikiran-pemikiran kritis terutama dari nurses itu sendiri. Pola pikir kritis ini merupakan tindakan yang mendasari evidence-based practice dunia nursingyang memerlukan proses pembuktian sebagaimana proses riset ilmiah
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Aspek Legal Keperawatan
Aspek Asp ek Legal Legal Kepera Keperawat watan an adalah adalah Aspek Aspek aturan aturan Kepera Keperawat watan an dalam dalam member memberika ikan n asuhan keperawatan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung tanggung jawabnya pada berbagai berbagai tatanan tatana n pelayanan, pelayanan, termasuk termasuk hak dan kewajibann kewajibannya. ya. Keperawatan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, dida didasar sarka kan n pa pada da ilmu ilmu da dan n kiat kiat ke kepe pera rawa wata tan n di ditu tuju juka kan n ke kepa pada da in indi divi vidu du,, ke kelu luar arga ga,, kelomp kel ompok, ok, dan masyar masyaraka akatt baik baik sehat sehat maupun maupun sakit sakit yang yang mencak mencakup up seluru seluruh h proses proses kehidupan manusia. Perawat Perawat sebagai sebagai profes profesii dan bagian bagian integr integral al dari dari pelaya pelayanan nan kesehat kesehatan an tidak tidak saja memb me mbut utuh uhka kan n ke kesab sabar aran an.. Kema Kemamp mpua uann nnya ya un untu tuk k ik ikut ut meng mengat atasi asi masal masalah ah-ma -masal salah ah keseha kes ehatan tan tentu tentu harus harus juga juga bisa bisa dianda diandalka lkan. n. Untuk Untuk mewuju mewujudka dkan n kepera keperawat watan an sebagai sebagai profesi yang utuh, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Setiap perawat harus memp me mpun unya yaii ”b ”bod ody y of kn know owle ledg dge” e” ya yang ng sp spesi esifi fik, k, memb member erik ikan an pe pela laya yana nan n ke kepa pada da masyarakat masyar akat melalui melalui praktik praktik keprofesian keprofesian yang didasari didasari motivasi motivasi altruistik, altruistik, mempunyai mempunyai standar kompetensi dan kode etik profesi. Para praktisi dipersiapkan melalui pendidikan khusus pada jenjang pendidikan tinggi.
International Council of Nurses (ICN) mengeluarkan kerangka kerja kompetensi bagi perawat yang mencakup tiga bidang, yaitu 1. bidang bidang Profe Professio ssional nal,, Ethical Ethical and Legal Legal Practi Practice. ce. 2. bidang bidang Care Care Provis Provision ion and and Manag Manageme ement nt 3. bidang bidang Profess Profession ional al Devel Developm opment ent.. Profesi Pro fesi pada pada dasarn dasarnya ya memili memiliki ki tiga tiga syarat syarat utama, utama, yaitu yaitu kompet kompetens ensii yang yang dipero diperoleh leh melalui pelatihan yang ekstensif, komponen intelektual yang bermakna dalam melakukan tugasnya, dan memberikan pelayanan yang penting kepada masyarakat. Sikap yang terlihat pada profesionalisme adalah profesional yang bertanggung jawab dalam arti sikap dan pelaku yang akuntabel kepada masyarakat, baik masyarakat profesi maupun masyarakat luas.
2 Aspe As pek k
lega legall
Kepe Kepera rawa wata tan n meli melipu puti ti
Kewe Kewena nang ngan an
be berk rkai aita tan n de deng ngan an
iz izin in
melaks mel aksana anakan kan prakti praktik k profesi profesi.. Kewena Kewenanga ngan n memili memiliki ki du duaa aspek, aspek, yakni yakni kewena kewenanga ngan n materi mat erial al dan kewena kewenanga ngan n formal formal.. Kewena Kewenanga ngan n materi material al dipero diperoleh leh sejak sejak seseora seseorang ng memiliki kompetensi memiliki kompetensi dan kemudian kemudian teregistrasi (registered (registered nurse) yang disebut Surat Ijin Perawat atau SIP. Aspek legal Keperawatan pada kewenangan formalnya adalah izin yang memberikan kewenangan kepada penerimanya untuk melakukan praktik profesi perawat yaitu Surat Ijin Kerja (SIK) bila bekerja di dalam suatu institusi dan Surat Ijin Praktik Perawat (SIPP) bila bekerja secara perorangan atau berkelompok.. Kewena Kew enang ngan an itu, itu, hanya hanya diberik diberikan an kepada kepada mereka mereka yang yang memili memiliki ki kemamp kemampuan uan.. Namun, memiliki kemampuan tidak berarti memiliki kewenangan. Seperti juga kema kemamp mpua uan n
yang yang dida didapa patt
se seca cara ra berj berjen enja jang ng,,
ke kewe wena nang ngan an ya yang ng di dibe beri rika kan n
ju juga ga
berjenjang. Kompetensi dalam keperawatan berarti kemampuan khusus perawat dalam bidang tertentu yang memiliki tingkat minimal yang harus dilampaui. Dalam profesi keseha kes ehatan tan hanya hanya kewena kewenanga ngan n yang yang bersifa bersifatt umum umum saja yang yang diatur diatur oleh oleh Depart Departeme emen n Keseha Kes ehatan tan sebaga sebagaii pengua penguasa sa segala segala keprof keprofesia esian n di bidang bidang keseha kesehatan tan dan kedokt kedoktera eran. n. Sementara Semen tara itu, kewenangan kewenangan yang bersifat khusus khusus dalam arti tindakan kedokteran kedokteran atau kesehatan tertentu diserahkan kepada profesi masing-masing. Aspek Legal keperawatan tidak terlepas dari Undang-Undang dan Peraturan tentang praktek Keperawatan. Keperawatan. B. Dasar Hukum Keperawatan
Registrasi dan Praktik Keperawatan Sesuai KEPMENKES NO.1239 TAHUN 2001 Sesuai dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan :
Pasal 32 (ayat 4) : Pelaksanaan pengobatan dan atau perawatan berdasarkan ilmu kedokt ked oktera eranda ndan n atau ilmu ilmu kepera keperawat watan, an, hanya hanya dapat dapat dilaksa dilaksanak nakan an oleh oleh tenaga tenaga kesehatan yang mempunyaikeahlian dan kewenangan untuk itu.
Pasa Pasall 15 153 3 (aya (ayatt 1 da dan n 2) : (a (aya yatt 1) :Ten :Tenag agaa ke keseh sehat atan an be berh rhak ak memp mempero erole leh h perlindunganhukum perlindunganhuku m dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya´. Sedangkan (ayat 2) : tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk mematuhi standar profesi dan menghormati hak pasien
3 Pada Pada
Kep Kepmen menkes kes
No.1 No.123 239 9
tah tahun
20 2001 01
(p (pas asal al
16 16), ),
dal alam am
mel elak aksa san nak akan an
kewenangannya perawat berkewajiban untuk :
Menghormati hak pasien
Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani
Menyimpan rahasia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Memberikan informasi
Meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan
Melakukan catatan perawatan dengan baik
Dalam Kepmenkes No. 1239 Tahun 2001 pasal 38, dijelaskan bahwa perawat yang sengaja :
Melakukan praktik keperawatan tanpa izin
Melakukan praktik keperawatan tanpa mendapat pengakuan / adaptasi
Melakukan praktik keperawatan tidak sesuai dengan ketentuan pasal 16
Tidak melaksanakan kewajiban sesuai pasal 17
Berdas Ber dasark arkan an ketent ketentuan uan pasal pasal 86 Undang Undang-Un -Undan dang g No. 23 Tahun Tahun 23 1992 1992 tentan tentang g kesehatan, barang siapa dengan sengaja:
Melakukan upaya kesehatan tanpa izin sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 4 ayat 1
Melakukan Melaku kan upaya kesehatan tanpa melakukanj melakukanj adaptasi adaptasi sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam pasal 5ayat 1
Melakukan Melaku kan upaya upaya kesehatan kesehatan tidak sesuai dengan standar profesi profesi tenaga tenaga kesehatan kesehatan yang bersangkutan sebagaimana dmaksud dalam pasal 21 ayat 1
Tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 22 ayat 1
Dipidana denda paling banyak Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)
4
C. Standart Praktik Keperawatan
Standar Adalah nilai atau acuan yang menentukan level praktek terhadap staf atau suatu kondisi pada pasien atau sistem yang telah ditetapkan ditetapkan untuk dapat diterima diterima sampai pada wewenangtertentu (Schroeder, 1991). Sebuah standar secara komprehensif menguraikan semua aspek profesionalisme, termasuk sistem, praktisi dan pasien. Secara umum standar ini mencermink mencerminkan an nilai profesi keperawatandan keperawatandan memperjelas memperjelas apa yang diharapkan profesi keperawatan dari para anggotanya. Standar diperlukan untuk : 1. Meningkatkan, mempertahankan dan mengembalikan kesehatan publik 2. Mengajarkan teori dan praktek keperawatan 3. Melakukan konseling terhadap pasien dalam rangka perawatan kesehatan 4. Mengkoordianasi pelayanan kesehatan 5. Terbitan dalam administrasi, edukasi, konsultasi, pengajaran atau penelitian. Dalam pembuatan standar praktek keperawatan dilandasi oleh sifat suatu profesi yaitu : 1.
Profesiona Profe sionall bertanggun bertanggung g jawab dan bertanggun bertanggung g gugat gugat kepada kepada publik publik terhadap terhadap kerja mereka.
2.
Praktek profesional didasarkan atas body of knowledge yang spesifik
3.
Profesional dan kompeten menerapkan pengetahuannya
4.
Profesional terikat oleh etik
5.
Sebuah profesi menyediakan pelayanan kepada publik
6.
Sebuah profesi mengatur diriya sendiri. Tipe standar keperawatan : 1. Standar Praktek Standar praktek meliputi kebijakan, uraian tugas dan standar kerja. Fungsi standar praktek :
Tuntunan bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan
Menetapkan level kinerja perawat
Gambaran definisi institusi tentang apa yang dilakukan perawat
Kebijakan menentukan sumber ± sumber untuk memfasilitasi pemberian
asuhan
5
2. Standar AsuhanStandar asuhan ini meliputi prosedur, standar asuhan generik dan rencana asuhan. Fungsi standar asuhan : Kepastian keamanan dalam perawatan pasien
Memastikan hasil yang berasal dari pasien
D. Tanggung Jawab Dan Tanggung Gugat Perawat
Tanggu Tan ggung ng jawab jawab (respon (responsib sibilit ilitas) as) adalah adalah ekseku eksekusi si terhada terhadap p tugastugas- tugas tugas yang yang berhubungandengan peran peran tertentu dari perawat. Tanggung jawab perawat secara umum :
Menghargai martabat setiap pasien dan keluarganya
Menghargai hak pasien untuk menolak pengobatan, proseur atau obat ± obatan tertentu dan melaporkan penolakan tersebut kepada dokterdan orang ± orang yang
tepat ditempat tersebut. Menghargai hak pasien dan keluarganya dalam hal kerahasiaan informasi
Apabila Apab ila didelegasik didelegasikan an oleh dokter menjawab menjawab pertanyaan pertanyaan ± pertanyaan pertanyaan pasien dan memberikaninformasi biasanya diberikan oleh dokter
Mendengarkan pasien secara seksama dan melaporkan hal ± hal penting kepada
orang yang tepat. Tanggung Tang gung gugat gugat (akuntabil (akuntabilitas) itas) adalah mempertang mempertanggung gungjawabk jawabkan an perilaku perilaku dan hasil ± hasilnyatermasuk dlam lingkup peran profesional seseorang sebagaimana tercermin dalam dal am lapora laporan n pendid pendidik ik secara secara tertuli tertuliss tentan tentang g perilak perilaku u terseb tersebut ut dan hasil hasil ± hasiln hasilnya. ya. Terhadap dirinya sendiri, pasien, profesi, sesama karyawan dan masyarakat. Akuntabilitas bertujuan :
Mengevaluasi praktisi ± praktisi profesional baru dan mengkaji ulang praktisi ± praktisi yangsudah ada
Mempertahankan standar perawatan kesehatan
Member Mem berika ikan n fasilit fasilitas as refleks refleksii profesi profesiona onal, l, memiki memikirkan rkan etis etis dan pertum pertumbuh buhan an pribadi sebagai bagian yang profesional perawatan kesehatan
Memberikan dasar untuk keputusan etis
6 Tanggung gugat dalam transaksi terapeutik : Contractual Liability
Tang Ta nggu gung ng gu guga gatt in inii timb timbul ul sebag sebagai ai ak akib ibat at tida tidak k di dipe penu nuhi hiny nyaa ke kewa waji jiba ban n da dari ri hubungankontraktual hubungankontraktu al yang sudah disepakati
Vicarious Liability Tanggung Tangg ung gugat yang timbul atas kesalahan yang dibuat oleh tenaga kesehatan kesehatan yang ada dalamtanggung jawabnya
Liability in Tort Tanggung gugat atas perbuatan melawan hukum
Tanggung gugat pada setiap proses keperawatan: a. Tahap pengkajian Perawat bertanggung gugat mengumpulkan data atau informasi, mendorong partisipasi pasiendan penentuan keabsahan data yang dikumpulkan. dikumpulkan. b. Tahap diagnosa keperawatan Pe Pera rawa watt bert bertan angg ggun ung g guga gugatt terh terhad adap ap kepu keputu tusa san n ya yang ng di dibu buat at te tent ntan ang g masa masala lah h ± masalahkesehatan pasien seperti pertanyaan diagnostik. c. Tahap perencanaan Perawat bertanggung guga untuk menjamin bahwa prioritas pasien juga dipertimbangkan dalammenetapkan prioritas asuhan. d. Tahap implementasi Perawat bertanggung gugat untuk semua tindakan yang dilakukannya dalam memberikan asuhankeperawatan. e. Tahap evaluasi Perawat bertanggung gugat untuk keberhasilan atau kegagalan tindakan keperawatan. Penerapan Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat
7 E. Perjanjian Atau Kontrak Dalam perwalian Kontrak mengandung arti ikatan persetujuan atau perjanjian resmi antara dua atau
lebih partai untuk mengerjakan atau tidak sesuatu. Dlm konteks hukum, kontrak sering di sebut dengan perikatan atau perjanjian. Perikatan artinya mengikat orang yg satu dengan oran orang g lain lain.. Huku Hukum m pe peri rika katan tan di atur atur dlm dlm UU hu huku kum m Pe Perd rdat ataa pa pasal sal 12 1239 39 " Se Semu muaa perjanjian baik yang mempunyai nama khusus maupun yang tidak mempunyai nama tertentu, tunduk pada ketentuan2 umum yang termatub dlm bab ini dan bab yg lalu." Lebih lanjut menurut ketentuan pasal 1234 KUHPdt, setiap perikatan adalah untuk memberikan, berbuat sesuatu atau untuk tidak berbuat sesuatu. Perikatan dapat dikatakan sah bila memenuhi syarat sebagai berikut :
Ada persetujuan kehendak antara pihak-pihak yang membuat perjanjian (Consencius)
Ada kecakapan thp pihak2 untuk membuat perjanjian (capacity)
Ada sesuatu hal tertentu ( a certain subjec matter) dan ada sesuatu sebab yg halal (Legal Cause) (Muhammad 1990)
Kontrak perawat-pasien dilakukan sebelum melakukan asuhan keperawatan.
Kontrak juga dilakukan sebelum menerima dan di terima di tempat kerja
Kontrak P-PS di gunakan untuk melindungi hak-hak kedua belah pihak yg bekerja sama
Kontrak juga untuk menggugat pihak yg melanggar kontrak yg di sepakati
8
BAB III A. CONTOH CONTOH KASUS KASUS DAN DAN PEMBAHAS PEMBAHASAN AN
Tn Z, 65 thn, dirawat di RS Indah dengan diagnosa medis stroke non hemoragic, dirawat sudah lebih dari satu bulan dengan berbagai terapi dan terpasang beberapa alat bantu seperti sep erti ventil ventilato ator, r, syringe syringe pump pump dengan dengan obat obat titrasi titrasi intrav intravena ena,, dll. dll. Namun Namun tidak tidak ada kemajuan dan diduga harapan hidupnya sudah tidak ada, mungkin Brain Death?. Keluarga meminta memin ta apabila apabila terjadi terjadi sesuatu tidak perlu dilakukan dilakukan tindakan tindakan apapun.Dal apapun.Dalam am intruksi intruksi dokter ditulis DNR
Ny A, 35 thn, dirawat di RS Surga dengan diagnosa medis fracture femur dextra, dengan perdarahan hebat. Hb : 7 gr%. Rencana dilakukan transfusi darah 500 cc. Sementara ada pasien Ny A, 36 thn yang dirawat di rumah sakit tersebut yang mendapat tranfusi darah juga. Perawat A, dengan terburu-buru langsung meminta darah ke bank darah RS tanpa memberikan identifikasi yang lengkap seperti No Med Rec, dll hanya menyebutkan nama pasien saja. s aja. Darah lansung diberikan karena setelah di darah cek namanya sesuai dengan namaa pasien nam pasien.. Namun Namun setelah setelah 50 cc darah darah tersebu tersebutt masuk, masuk, pasien pasien mengal mengalami ami reaksi reaksi anafilaktik. Identifikasi masalah apa yang terjadi pada situasi diatas?
9
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Aspek legal keperawatan adalah suatu aturan keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan pelayanan,
termasuk
hak
dan
kewajibannya. Aspek
legal
keperawatan meliputi
kewenangan berkaitan dengan izin melaksanakan praktik profesi, sehingga tidak terlepas dari Undang-Un Undang-Undang dang dan Peraturan Peraturan tentang tentang praktek praktek Keperawatan. Keperawatan. Fungsi Fungsi hukum hukum dari aspek legal dalam praktik keperawatan merupakan suatu pedoman atau kerangka dalam menjalankan praktik keperawatan. Dengan hukum tersebut, perawat dapat menentukan batas – batas kewenangan serta hak dan tanggung tanggung jawab sebagai perawat. Tang Ta nggu gung ng jawa jawab b (r (resp espon onsi sibi bili litas tas)) ad adala alah h ek eksek sekus usii te terh rhad adap ap tu tuga gass- tu tuga gass ya yang ng berhubungandengan peran tertentu dari perawat. Tanggung gugat (akuntabilitas) adalah mempertanggungjawabkan perilaku dan hasil ± hasilnya termasuk dlam lingkup peran profesional seseorang sebagaimana tercermin dalam laporan pendidik secara tertulis tentang perilaku tersebut dan hasil ± hasilnya. Terhadap dirinya sendiri, pasien, profesi, sesama karyawan dan masyarakat. Perawat memiliki tanggung jawab dan tanggung gugat ke kepa pada da pa pasie sien, n, sehin sehingg ggaa as aspe pek k lega legall ke kepe peraw rawata atan n sebag sebagai ai pe pedo doma man n pe pera rawa watt pe perl rlu u dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Daftar Pustaka
Mimin, Suhaemin. 2003. Etika dalam Praktik Keperawatan. Jakarta: EGC.Kathleen koenig Blass. 2006. Praktik Keperawatan Profesional: Konsep dan : EGC
10
Perspektif Edisi 4.Jakarta
View more...
Comments