makalah EIC di india

November 14, 2016 | Author: Fahrin Nizomi Neverbetraitor Foreverrezpector | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang India adalah sebuah negara yang termasuk kedalam bagian dari Benua Asia, labih tep...

Description

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang India adalah sebuah negara yang termasuk kedalam bagian dari Benua Asia, labih tepatnya lagi di Asia Selatan. India merupakan salah satu negara dengan kekayaan yang melimpah dan kebudaayan yang hebat dan juga

sebagai salah satu

negara penghasil rempah dan pusat

perdagangan. Sebagai salah satu pusat perdagangan rempah-rempah tentu saja menarik perhatian dari barat. East Indies Company perusahaan yang didirikan oleh para bangsawan Kerajaan Inggris yang tertarik dengan negara tersebut. Inggris dengan perwakilannya di India berkuasa selama beratus-ratus tahun lamanya, tidak hanya menguasai perdagangannya tetapi juga menguasai pemerintahan India. Sebelum India resmi berada di bawah pemerintahan langsung dari Kerajaan Inggris, EIC adalah satu kekuatan yang bergerak dalam pemerintahan India dan menguasainya. Jangka waktu kekuasaan EIC di India lebih lama daripada kekuasaan India di bawah Kerajaan Inggris. Dalam makalah ini saya akan berusaha untuk mengkaji profil dan keberadaan EIC di India dalam sistem pemerintahan baik tokoh yang ada di dalamnya maupun pemberontakan yang terjadi. Disamping dari

1

pembahasan

tersebut

saya

juga

akan

mengkaji

EIC

dalam

perekonomiannya saat di India.

1.2. Rumusan Masalah Adapun bahan-bahan yang akan saya kaji akan merumuskan beberapa masalah yaitu: -

Apa itu EIC dan bagaimana terbentuknya dan dimana.

-

Bagaimana sistem dan kondisi pemerintahan EIC saat berada di India.

-

Bagaimana sistem dan kondisi perekonomian EIC saat berada di India.

1.3. Tujuan Penulisan Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini dan pengkajiannya adalah sebagai berikut: -

Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Sejarah Asia Selatan.

-

Sebagai bentuk perhatian mahasiswa terhadap sejarah

-

Menjadi sebuah usaha untuk memahami profil EIC dan keberadaannya di India.

2

BAB II PEMBAHASAN

2.1.

East India Company 2.1.1

Lahirnya EIC East India Company atau EIC didirikan pertama kali dengan

nama “Governor and Company of Merchants of London Trading into the East Indies” dengan , namun karena dianggap terlalu panjang maka akhirnya di ganti dengan British East India Company atau yang biasa disingkat dengan EIC. British East India Company berdiri atas dasar perintah langsung dari Ratu Elizabeth I pada tahun 1600/1599 M. Tujuan utama didirikannya EIC ini adalah untuk berdagang di kawasan Asiadari daerah Cina hingga India. Selain alasan tersebut, EIC juga didirikan dalam rangka untuk melawan atau menandingi usaha-usaha dari pihak Belanda untuk melancarkan monopolinya di seluruh daratan Asia. Persis seperti nama awalnya yaitu “Governor and Company of Merchants of London Trading into the East Indies” , EIC merupakan sebuah perkumpulan yang terdiri dari para bangsawan-bangsawan yang kemudian mendirikan sebuah perusahaan untuk melaksanaan atau mengemban tugas dari sang ratu untuk berlayar dan berdagang menuju Asia. Selama berabad-abad seluruh kegiatan dagang yang utama untuk

3

berhubungan dengan dunia timur jauh atau Asia telah lama diketahui selalu mengandalkan jalur darat yang melintasi Benua Asia dan hingga Timur Tengah. Jalur tersebut disebut juga dengan jalur sutera, disebut dengan jalur sutera karena merupakan jalur utama pra pedagang cina yang sering membawa dagangan seperti kain sutera, keramik dan gerabah dan barang dagang lainnya. Dengan rumitnya jalur perdagangan yang dilewati, pihak pedagang yang berasal dari eropa terpaksa menggunakan jasa perantara untuk menjual barang dagangna mereka. Dengan adanya keterkaitan para perantara ini otomatis keuntungan yang didapat akan jauh berkurang karena harus berbagi hasil antara para pemilik modal dan juga para perantara atua pedagang sewaan

yang telah membawakan

barang dagangan mereka. Setelah pertengahan abad ke-16, barulah timbul suatu terobosan baru yang ditandai dengan munculnya keterampilan dan sistem navigasi yang canggih dan unggul oleh orang-orang Portugis. Bersamaan dengan ini pula terrbukalah jalan bagi para pedagang Eropa untuk berlayar menuju Asia. Karena para pedagang bisa langsung berlayar sendiri tanpa banyak perantara yang harus disewa maka para pedagang dari Eropa tersebut jelas memiliki lebih banyak keuntung daripada sistem perdagangan yang harus mereka jalani sebelum abad ke -16 M. Yang pertama kali menggunakan sistem ini selain dari Purtugis adalah orangorang dari berkebangsaan Spanyol.

4

Bersama-sama Portugis dan Spanyol menguasai perdagangan di kawasan Asia dan sekitarnya selama bertahun-tahun. Tetapi spanyol akhirnya harus mengalah karena terjadinya kehancuran dalam armada laut utamanya pada sekitar tahun 1588, kejadian inilah yang akhirnya memberikan kesempatan kepada pihak Belanda dan juga Inggris untuk ikut mengambil bagian dalam usaha perdagangan ekspor-impor yang sangat menguntungkan ini.

Lambang resmi East Indaia Company yang diberikan oleh Kerajaan Inggis Raya sumber : Britannica.com

2.1.2. Kedatangan EIC ke India Sejak dipatahkannya teori geosentris yang menyatakan bahwa pusat tata surya adalah bumi karena teori heliosentris yang menyatakan bahawa mataharilah pusat tata surya yang sesungguhnya, muncul

5

gagasan-gagasan lain yang menyatakan bahwa bumi itu bundar. Dengan hilangnya kemungkinan bahwa bumi itu memiliki ujung dan pelaut yang meneruskan perjalanan akan terjatuh, muli muncullah orang-orang ramai yang melakukan penjelajahan untuk menemukan daerah jajahan baru di Dunia Baru. Penjelajahan yang pertama (1492) dilakukan oleh bangs a Portugis dan bangsa Spanyol. Vasco da Gama adalah seorang pelaut dan penjelajah dari daratan Eropa yang pertama kali menjejakkan kakinya di Daratan Asia Selatan setelah beratus-ratus tahun jalur dagang darat menuju India dipotong dan di kuasai oleh orang-orang muslim setelah Perang Salib. Vasco Da Gama (1469 – 24 Desember1524 ) merupakan seorang yang berkebangsaan Portugis. Vasco Da Gama

merupakan salah satu perintis gerakan

pelayaran bangsa barat menuju daerah/ kawasan-kawasan Asia. Vasco Da Gama mengambil rute dari Portugis kemudian menuju Afrika sebagai tempat persinggahan pertama yaitu di daerah Cape of Good Hope atau yang biasa disebut dengan Tanjung Harapan, Vasco da Gama melanjutkan perjalanan dari Afrika menuju Asia dan mendarat di panati Malabar,Calicutt 20 mei 1498. Mendengar berita keberhasilan bangsa Portugis yang telah berlabuh di India, Ratu Elizabeth I mulai menunjukkan ketertarikannya terhadap lahan perdagangan di India. Bahkan pernah terjadi berberapa kali bahwa Ratu Elizabeth I ( 1533-1603) yang pada dewasa itu sedang memerintah

di Inggris Raya mengirim surat kepada Jalalludin

6

Akbar(1556-1603) yang meupakan Kaisar Mughal padda masa itu dengan permintaan agar Inggris diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk berdagang di India1. Sama dengan sang ratu, para bangsawan Inggris juga tertarik dengan perdagangan yang sangat menjanjikan itu. 1590 M setelah kekalahan

armada

Spanyol,

bangsawan

–bangsawan

inggris

menyerahkan sebuah petisi yang isinya meminta perizinan untuk berlayar di Samudera Hindia. Izin tersebut di keluarkan pada awal tahun 1592. Tidak lama kemudian EIC terbuentuk dan memperoleh “Royale Charter” atau perjanjian khusus dengan pihak kerajaan. Di bawah komando dari Sir James Lancaster, pada tahun 1601 EIC untuk pertama kali resmi dilepas untuk berlayar menuju Samudera Hindia dan Asia Selatan dan Tenggara (East Indies / Timur India menurut perspektif barat pada masa itu). Pelayaran tersebut membuahkan hasil yang setimpal. 1608, untuk pertama kali kapal EIC berlabuh di India tepatnya di Port of Surat atau Syahbandar Surat.2

2.2. Pemerintahan EIC di India 2.2.1. Sistem Pemerintahan EIC di India Setelah berhasil berlabuh di Pelabuhan Surat, India, EIC mulai melakukan hubungan perdagangan berskala kecil dengan India. 1609, 1

Lihat - India : Sejarah dan kebudayaannya, Drs O.D.P. Sihombing, 1962. Zaman Penjajahan Inggeris hal 77

2

http://www.sscnet.ucla.edu/southasia/History/British/EAco.html . The East India Company

7

berkali-kali EIC mencoba untuk mengirim surat kepada kerajaan Mughal untuk meminta izin mendirikan pangkalan di India. Akhirnya setelah beberapa penantian, pada tahun 1612-1613 perusahaan EIC memperoleh izin dan legalisasi dari kaisar Moghul Shah Jehann untuk mendirikan pangkalan di Surat, Bombay, Congo, dan Ahmad-abad3. Tidak berlangsung lama setelah itu Sir Thomas Roe mendatangi istana Kaisar Mughal, Shah Jehann, sebagai duta perwakilan dari Raja James I di tahun 1615 dan memperoleh izin untuk mendirikan sebuah pabrik besar di Surat, Machili Patnam, dan pesisir Coromandel. Perlahan-lahan akhirnya inggris berhasil mengalahkan dan menutupi keunggulan Portugis setelah sekian lama hanya bisa memperhatikan ekspansi yng luar biasa oleh mereka di India. 1639 sebuah perseroan baru

muncul dan mendirikan sebuah

benteng besar dan sekian lama ikut andil dalam perdagangan di India. Namun, karena suatu permasalahan finansial yang cukup rumit dan besar perseroan tersebut melebur dan bergabung di dalam EIC pada tahun 1653. Benteng yang dulu markas perseroan tersebut akhirnya diperbesar dan akhirnya menjadi sebuah kota yang bernama Madras. Benteng tersebut akhirnya juga dijadikan salah satu markas besar EIC di India. Tahun-tahun selanjutnya berlangsung dengan kejayaan yang terus datang tanpa henti bagi Company. Company bahkan bisa membeli

3

Lihat – Sedjarah Perdjuangan India , D.M.G Koch. 1951 bag awal East India Company hal 05

8

beberapa pulau dari Kerajaan India seperti pulau Bombay dan berbagai daerah lainnya di India sebagai penguatan keduduknnya di India. Sekian lama bertahan bukan hanya kejayaan yang menghampiri namun juga banyak permasalahan seperti peperangan dengan kerajaan sekitar dan juga kasus-kasus korupsi. Namun semua permasalahan tersebut mencapai puncaknya pada Pemberontakan Sepoy atau The Great Indian Mutiny (10 Mei 1857 ). Cepatnya pemberontakan ini menyebarkan

pengaruhnya

dan

lambatnya

Company

dalam

menyikapinya menjadi bahan pemikiran bagi para pembesar di Inggris. Walaupun pemberontakan ini berhasil di tumpas, kejadian ini di anggap sebagai kelalaian terburuk dalam sejarah pemerintahan EIC. EIC kehilangan izinnya untuk berdagang dan berlayar di India dan EIC secara resmi dibubarkan langsung oleh Kerajaan Inggris pad juni 1874. Oleh karena pembubaran ini maka pemerintahan EIC di India dihapuskan dan diganti dengan pemerintahan langsung di bawah mahkota kerajaan Inggris. Selama

bertahun-tahun

bahkan

beratus-ratus

tahun

EIC

menjejalkan kakinya di India. Walaupun sering mengalami fase pasang surut, pada akhirnya EIC menjadi perusahaan perdagangn dan pelayaran yang paling lama berdiri dan paling makmur.

9

2.2.2. Tokoh EIC di India a. Sir James Lancaster of Basingstoke (1600 – 16 Juni 1618) James Lancaster adalah seorang prajurit yang sangat menjunjung tinggi Ratu Elizabeth I, terlahir sebagai seorang yang memiliki darah perwira di Basingstoke, Hampshire. Sebelum menjadi seorang Panglima dalam EIC, james merupakan seorang tentara Inggris dan sekaligus seorang pedagang di Portugal. Pada tanggal 10 april 1591, bersama dengan Raymond dan Foxcroft adalah orang-orang inggris pertama yang diberi

izin

untuk

melakukan

perjalanan

menuju

Asia.

Dalam

perjalanannya james melewati sangat banyak rintangan dan ancaman bahaya yang besar. Pelayaran tersebut hampir menjadi sebuah petualangan terakhirnya karena saking banyaknya bajak laut yang yang ingin merampas barang-barangnya hingga mereka kehilangan salah satu kapalnya di sekitar Tanjung Corrientes pada 12 september 1591. Setelah pelayaran panjang yang melelahkan dan berbahaya mereka berhasil berlabuh di Semenanjung Melayu pada juni 1952. Januari 1953 mereka berangkat untuk pulang ke Ingris dan tiba sekitar pertengahan Mei tahun 1594. Pada tahun 1600 Sir james diberikan mandat untuk memimpin armada pelayaran pertama EIC yang berlayar dari pelabuhan di Torbay pada 22 April 1601 dengan kapal yang di tumpanginya yang bernama Red Dragon yang berarti naga berwarna merah. Selain itu di juga diberi

10

kuasa oleh Ratu Elizabeth I sebagai seorang Duta perwakilan khusus di berbagai kerajaan di Asia.

Red Dragon, kapal yang digunakan Sir james Lancaster dalam perjalanannya. Sumber : http://en.wikipedia.com/wiki/red_dragon/

Berangkat dari pelabuhan Torbay armada yang di pimpinnya tiba di tanjung harapan pada akhir september 1601, berangkat dari tanjung harapan pada 1 November 1601 mereka berlayar dan sering berlabuh untuk membeli makanan dan pasokan lain di pusat-pusat perdaagangan maritim seperti Pulau Nikobar (9 April 1602), Aceh dan beberapa bagian Pulau Sumatera lainnya (dari 5 Juni 1602), dan kota pelabuhan Banten dai Pulau Jawa. Dari perjalanan dan kunjungan tersebut terjadi sebuah persekutuan atau kongsi dalam dagang dengan Aceh dan Banten. Sebuah pangkalan EIC akhirnya di bangun di Banten sebagai tempat dasar untuk melanjutkan perdagangan menuju Maluku. Sir James kembali ke Inggris (11 September 1603) sebagai seseorang yanng berhasil baik dalam bidang perdagangan dan ekonomi maupun dalam bidang birokrasi dan

11

diplomasi, Sir James lalu diberi gelar kesatria pada Oktober 1603. Kejayaan ini berlangsung hanya selama 15 tahun karena pada tanggal 6 Juni tahun 1618 Sir James Lancaster meninggal dunia.

b. Robert Clive, Baron Clive I Robert Clive, keturunan bangsawan yang kaya, dan menguasai beberapa bahasa seperti bahasa Inggris, Prancis dan Portugis. Clive lahir pada 29 September 1725 di Styche, Shropshire. Clive pertama kali bertugas dalam company sebagai seorang juru tulis di Madras. Pekerjaannya di Madras inilah yang akhirnya membawa seorang Robert Clive untuk menjadi orang yang terkenal di kalangan kerajaan Inggris Raya. Setelah Madras di serang Perancis (4 September 1746), Clive melarikan diri ke Arkkot, namun malangnya tidak lama kemudian di arkot terjadi sebuah penyerbuan yang di dalangi oleh persekutuan kekuatan antara India dan Perancis dibawah pimpinan Raza Shahib (Penyerbuan Arkkot 1751). Setelah pertarungan sengit yang berlangsung selam 50 hari , pasukan Inggris yang berada di bawah pimpinan Robert Clive akhirnya memenangkan perang dan pasukan Perancis-India terpaksa untuk mundur. Karena keberhasilannya ini Clive di beri kesempatan untuk memimpin EIC di India. Clive secara perlahan-lahan membangun dan

12

meletakkan dasar-dasar kekuasaannya di India. Untuk tempat tetapnya ia memilioh Calcutta sebagai pusat kedudukannya. Setelah beberapa lama berkedudukan di Calcutta Clive membuat banyak peraturan kecil dalam sistem perdagangna disana. Raja Benggala yang merasa kedaulatannya di daerah Calcutta dicemarkan dan di abaikan, mulai mengadakan penyerangan terhadap tentara-tentara inggris yang berada didalam wilayah kekuasaannya. Raja Benggala yang sudah berada pada puncak kemarahannya segera mengirim pasukan untuk menyerbu dan mengepung kota Calcutta. Dalam tempo / kurun waktu yang singkat yaitu selama enam hari kota itu jatuh ke tangan Raja Benggala dan seluruh orang yang berkebangsaan Inggris disana dijadikan tawanan. Tawanan-tawanan tersebut yang jumlahnya beratus-ratus semuanya di masukkan kedalam beberapa buah penjara yang berukuran kecil. Dalam waktu satu malam salah satu penjara yang memuat 140 orang tawanan tersebut menyebabkan matinya lebih dari seratus tawanan karena kehabisan oksigen. Peristiwa yang mengerikan tersebut kemudian dissebut dengan “Tragedy of The Black Hole” atau “Black Hole of Calcutta” ( 1756)4. Clive yang waktu itu sedang berada di Madras segera berangkat menuju Calcutta dan setelah tahun 1757 Calcutta bisa direbut kembali dari tangan Raja Benggala. Dengna beberapa tipu muslihat yang sangat efektif dan perundingan Clive berhasil untuk mrebut kembali

4

http://en.wikipedia.org/wiki/Black_Hole_of_Calcutta

13

kekuasaannya di Calcutta dan berhasil memperoleh banyak harta rampasan yang bukan hanya berasal dari harta benda company yang di bawa pasukan bBengala tetapi juga yang berasal dari harta Raja benggala itu sendiri.5 Pada tahun1760 ia kembali ke tanah Inggris dan beri gelar Lord dan diberikan hak kepemilikan atas kota Plassey. Satu tahun berikutnya yaitu pada tahun 1761 , Clive resmi diangkat sebagai Baron Clive I dari Plassey.6 Tahun 1764 ia dikirim lagi ke India untuk memperbaiki kedudukan dan juga untuk kepentingan Inggris lainnya. Clive kemudian menetap di India sampai tahun 1767 dan dalam masa jayanya, keuntungan yang dicapai olehnya mencapai kurang lebih £ 300.000 dalam setiap tahunnya. Namun dengan jumlah kekayaan yang besar ini, sistem politik Clive dicurigai dan mendapat pertentangan dari para petinggi di Inggris. Ia dituduh telah menyalahgunakan kepercayaan dan amanat yang telah diberikan kepadanya. Sistem kepolitikan Clive beserta pengikutnya dianggap sangatlah korup dan menarik keuntungankeuntungan hanya untuk dirinya sendiri. Tuduhan-tuduhan yang datang dengan beruntun akhirnya menggoyahkan jiwa dan kesehatan mental Clive. Pada tanggal 22 November 1774 semua tekanan tersebut akhirnya berakhir pada keputusan Clive untuk bunuh diri, ia menusukkan sebuah pisau ke 5

6

Lihat - Keay, J. The Honourable Company: A History of the English East India Company. 1994. Chapter 2 „Ibid chapter 2

14

tubuhnya dan mati karena kehabisan darah . Selain depresi yang berat penyebab bunuh dirinya diketahui juga disebabkan pengkonsumsian obat terlarang karena opium di temukan di dalam lemarinya.

c. Warren Hasting (6 Desember 1732 – 22 Augustus 1818) Warren Hasting memerintah dari 1767 sampai 1784. Sebagai pengganti Robert Clive, Warren Hasting mula-mula tinggal di Madras. Pada bulan April tahun 1772 ia pun pindah ke Calcutta dan tinggal di sebuah benteng milik inggris yang bernama “Fort William”. Sebagai seorang Gubernur , maka tingkat pemerintahan tertinggi disana pada masa itu berada dalam genggaman tangannya, dibantu oleh beberapa orang dewan penasehat. Hasting yang memperoleh hak-hak istimewa dengan dari company Inggris tuntuk mengambil tindakan-tindakan yang perlu guna melakukan perbaikan terhadap keadaan di India, berusaha dengan keras untuk membasmi korupsi pegawai-pegawai company. Tindakan-tindakan Hasting yang bertangan besi itu menimbulkan ia banyak dimusuhi. Bukan hanya orang india saja tetapi didalam sebangsanya sendiripun banyak yang menjadi musuhnya. Peraturan-peraturan kehakiman dan mahkamah diadakannya, di Benggala ia menerapkan mahkamah dengan dasar hukum islam. Pemerintahan hasting banyak membutuhkan ongkos, karena tidak sedikit permasalahan yang dihaddapinya.

15

Walau ia banyak berjasa dalam kalangan

ilmu pengetahuan,

banyak keputusan politiknya yang dianggap melemahkan kedudukan Iggris di India. Karena merasa politiknya selalu dihalang-halangi oleh para pembesar di Inggris, Hasting akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya pada tahun 1784 dan memilih untuk kembali ke Inggris. d. Lord Wellesley (20 Juni 1760 – 26 September 1842) Richard Wellesley, merupakan penerus pemerintahan Clive di India yang berkuasa dari 1796 hingga 1805. Wellesley yang pernah bertugas di badan pengawas EIC di India merupakan orang yang sangat paham akan keadaan di India pada saat itu. Salah satu usahanya dalam memperkuat kedudukan Inggris di India adalah dengan menghapuskan kerajaan yang masih berdiri bebas di India. Sayangnya hal ini malah berujung dengan pecahnya perang dengan Kaum Maratha pada 1802. Keadaan awalnya berlangsung baik sampai pada pecahnya perang dengan Kaum Maratha tersebut. Berangsur-angsur kedudukan Inggris di India mulai melemah kembali. Hingga pada puncaknya Wellesley dipanggil kembali ke Inggris dan di ganti dengan Gubernur Jenderal yang baru pada tahun 1805. e. Lord William Bentinck (14 September 1774 – 17 Juni 1839) Lord Bentinck merupakan gubernur jenderal EIC yang mulai bertugas pada 1827 hingga 1835. Bentick merupakan pribadi yang menganut pemerintahan Liberal yang membawa India kepada sebuah titik pencampuran dimana ras dan warna kulit tak lagi dipermasalahkan

16

untuk menjadi seorang pegawai. Selain itu Bentinck juga banyak membuat peraturan tentang persamaan Hak kemanusiaan dalam pemerintahannya. Salah satu tindakannya yang sangat mengharumkan namanya baik dikalangan orang

Inggris maupun orang India adalah saat ia

menghapuskan sebuah adat bernama “Satti”7. Satti adalah sebuah kebiasaan umat Hindu dimana seorang janda akan menceburkan dirinya kedalam api saat kremasi sang suami. Bentinck meneliti dan mempelajari sendiri adat istiadat hindu tersebut bersama dengan guru-guru Hindu. 1829, dikeluarkan sebuah peraturan yang melarang untuk melanjutkan kebiasaaan membakar para janda tersebut oleh Bentinck. Keadaan dan kehidupan di

India berjalan damai masa

pemerintahannya. Bentinck banyak mendirikan sekolah di India dan membantu dalam permasalahan Ilmu Pengetahuan disana. 1835, Bentinck akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya di India dan kembali ke Inggris. Saat ia kembali Kerajaan Inggris telah bersiap untuk memberikan gelar kesatria kepadanya namun ia menolak dan lebih memilih sebagai seorang yang sederhana hingga akhir hayatnya.

2.2.3. Pemberontakan Sepoy (the Great Indian Mutiny) Setelah masa pemerintahan Lord Bentinck berakhir keadaan di India mulai kacau kembali. Beribu-ribu rakyat India yang menjadi 7

Rosselli, J., Lord William Bentinck: the making of a Liberal Imperialist, 1774-1839, London Chatto and Windus for Sussex University Press 1974

17

pengangguran dan kehilangan mata pecaharian karena tindakan-tindakan yang salah dari pemerintah Inggris. Perubahan yang dilakukan banyak yang menyinggung adat istiadat dan tatanan agama di India. Perlakuan terhadap para serdadu sangatlah buruk dalam ketentaraan Inggris. Serdadu-serdadu yang merasa nasibnya tidak berbeda dengan rakyat menggabungkan diri dengan mereka. Kebencian terhadap company mencapai puncaknya pada 1857, dimana tangsi-tangsi yang diperintahkan kepada para serdadu sangat menyinggung kaum Hindu dan Muslimin. Serdadu-serdadu tersebut mulai melawan atasan mereka dan tidak mengacuhkan hukuman yang akan mereka terima. Setelah merasa terlalu lama bersabar, pada tanggal 10 Mei 1857 akhirnya

pecahlah

sebuah

pemberontakan

yang

sangat

besar.

Pemberontakan ini berawal dari perintah dari para panglima perang inggris untuk melumuri peluru dengan ludah mereka dengan menjilatnya sebelum ditembakkan. Padahal telah beredar sebuah rumor bahwa permukaan peluru yang digunakan dibuat dari campuran lemak lembu dan babi. Bagi serdadu yang beragama Hindu mereka sangatlah menyucikan sapi dan lembu. Mendengar rumor dan perintah tersebut serdadu yang beragama Hindu sangat marah dan merasa telah dilecehkan. Begitu pula perasaan dari serdadu yang beragama muslim, karena babi merupakan jenis binatang yang diharamkan untuk dimakan bahkan haram disentuh.

18

Pemberontakan ini berhasil mengambil alih kota Delhi dan juga kota Jhanshi yang masuk wilayah bekas kerajaan Maratha. Gerakan para pemberontak ini membebaskan Sultan Bahadur Shah yang merupakan keturunan terakhir raja Mughal sebagai Raja Hindustan atau raja orangorang india. Selain Bahadur tokoh lain yang sangat berjasa dalam pemberontakan ini adalah Nana Shahib, Ranii Lakshmi Bai, Tantya Topee, dan banyak lagi yang lainnya. Pemberontakan ini akhirnya berhasil dilumpuhkan dan semua pemimpin mereka dihukum dengan sengat berat baik berupa pengasingan ke tempat yang sangat jauh (bahadur Shah ke Rangoon) atau pun hukuman mati.

2.3. Perekonomian EIC di India Sedari

awal

pembentukannya,

EIC

selalu

memperoleh

peningkatan jumlah penghasilan yang sigifikan. Komoditas utama yang diperdagangkan di India sekitar abad 18-19 masehi adalah rempahrempah, teh, bahan pewarna (nila), kain sutera, katun dan berbagai macam kain lainnya. Selain dari komoditi trersebut, juga telah terjadi sebuah perdagangan terselubung yang memperjual-belikan barang dan obat-obat terlarang. Sebagaimana yang ditujukan pada awal mula perjalanan EIC ke India, perdagangan rempah-rempah disana sengatlah menguntungkan. Bagi pihak Inggris memonopoli kegiatan perdagangan rempah-rempah di

19

India sangatlah mudah karena mereka bersifat terbuka sehingga mudah untuk dimasuki. Dengan memonopoli kegiatan dagang disana, lambat laun EIC berhasil membangun kekuatannya dan menguasai penuh seluruh kegiatan

perdagangan.

Hal

ini

memperbolehkan

mereka

untuk

menggunakan sistem pajak perdagangan baik impor maupun ekspor, bantuan dari hasil pajak ini pulalah yang memperkaya kedudukan EIC di India. Keadaan

ekonomi

di

dalam

tubuh

EIC

tidak

selalu

menguntungkan. Dalam berberapa tahun seperti saat pemerintahan Cornwallis

dan

Warren

Hasting

yang

dipenuhi

pemberontakan,

kebangkrutan sudah sangat dekat untuk menghampiri EIC. Di Dalam masa pemerintahan Hasting juga banyak sekali ditemukan pegawai-pegawai yang korupsi. Masa kritis ekonomi ini ditambahkan dengan banyaknya pemberontakan yang terjadi, tidak salah lagi merupakan saat buruk bagi Company.

20

BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan EIC adalah sebuah bentuk perseroan yang didirikan oleh bangsawan yang sekaligus pedagang dan juga pelaut. EIC termasuk sebuah kongsi dagang yang cukup berhasil dan bertahan dalam waktu yang lama. EIC didirikan tahun 1600

oleh perintah dan izin langsung dari Ratu

Elizabeth I yang pada saat itu merupakan penguasa tertinggi di Inggris. EIC dibentuk dalam rangka untuk menandingi monopoli perdagangan rempah-rempah oleh Belanda, Perancis, Portugis, Spanyol dan negara barat yang telah lebih dahulu berlayar menuju samudera Hindia. Pembentukan ini juga sebagai perealisasian prestise Kerajaan Inggris yang tidak ingin tertinggal dari negara barat lainnya. EIC berkuasa di India sejak tahun 1615 saat pertama kali pangkalan EIC didirikan di India tepatnya di Surat. Namun ada juga anggapan lain yang menghitung kekuasaan EIC di India berawal dari tahun 1757 usai perang tujuh tahun dimengangkan oleh pihak Kerajaan Inggris. Gubernur jenderal yang memimpin

EIC di India mengalami

beberapa pergantian yang cukup sering. Pergantian tersebut terjadi karena pemimpin tersebut mengundurkan diri atau pihak Kerajaan Inggris dan para pembesarnya menurunkan pangkat atau memecatnya. 21

Sebuah pemberontakan terjadi pada 10 Mei 1857 dan membuat EIC kalang kabut untuk mengatasinya. Pemberontakan tersenbut behkan berhasil merebut kota Delhi dan Jhansi. Walaupun pada 1858 pemberontakan ini berhasil di tumpas hingga tuntas, pemberontakan ini menjadi momok EIC di mata para pembesar Kerajaan Inggris. Dampaknya adalah EIC kehilangan hak untuk berkuasa di India dan beberapa selang selanjutnya sebuah surat resmi dikeluarkan pada 1874 sebagai perintah pembubaran EIC.

3.2. Saran-Saran Dalam

sebuah

komunitas/ kelompok manusia di perlukan

seorang pemimpin. Sebuah perusahaan atau organisasi bisa bertahan lama jike pemimpinnya adil dan tahu tentang benar tidaknya tindakan yang dilakukannya. Dan pemimpin itu sendiri harus memiliki hubungan yang erat dengan para pegawai dan pengikutnya, jika hal trsebut tidak berlangsung dengan baik maka bisa terjadi sebuah kesalahpahaman dan kerusakan dalam hubungan antara pemimpin dan bawahannya. Sebuah organisasi yang terbentuk atau berjalan tanpa rasa hormat dan rasa percaya antara pemimpn dengan bawahan akan melahirkan sebuah organisasi dengan sistem yang kacau dan korup. Maka baiknya dalam sebuah orgamnissasi atu pun perkumpulan kita memperarat hubungan dan saling bekerja keras.

22

DAFTAR PUSTAKA Artikel : BRITISH EAST INDIA COMPANY (EIC) http://www.victorianweb.org/history/empire/india/eic.html diakses pada Jum‟at 30 desember 2011 Artikel : EAST INDIA COMPANY (EIC) IN THE LAND of INDIA http://www.sscnet.ucla.edu/southasia/History/British/EAco.html diakses pada Sabtu 31 Desember 2011 Artikel : KEDATANGAN BANGSA-BANGSA BARAT DI INDIA http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2011/07/kedatangan-bangsabangsa-barat-Di-india.html di akses pada Sabtu 31 Desember 2011 Artikel : EAST INDIA COMPANY IN INDIA http://elllle.multiply.com/journal/item/2?&show_interstitial=1&u=%2Fjo urnal%2Fitem di akses pada Selasa 3 januari 2012

Harvey,J. 1999 Robert Clive: The Life and Death of a British Emperor. Sceptre Keay, John. 1994.The Honourable Company: A History of the English East India Company. New York: Macmillan Publisher Koch, D.M.G. 1951 Sedjarah Perdjuangan India , Terjemahan Sarono. Bandung : Vorkink. Lawson, Philip. 1993. The East India Company: A History. New York: Longman

23

Rosselli, J.,1974. Lord William Bentinck: the making of a Liberal Imperialist, 1774-1839, London : Chatto and Windus for Sussex University Press Sihombing,O. D. P. 1962.India : Sejarah dan kebudayaannya. Bandung : sumur

24

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF