Makalah Desain Produk Dan Jasa
March 20, 2017 | Author: Septina | Category: N/A
Short Description
Download Makalah Desain Produk Dan Jasa...
Description
MAKALAH MANAJEMEN OPERASIONAL DESAIN PRODUK DAN JASA Disusun untuk memenuhi tugas Manajemen Operasi
OLEH:
Julie Angelina Raihan Rafid
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
KATA PENGANTAR Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, penulis senantiasa mensyukuri atas segala nikmat dan ridho-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya, dengan judul : “ Desain Produk dan Jasa”. Makalah ini dibuat untuk melengkapi nilai tugas dari mata kuliah manajemen operasional. Pada kesempatan kali ini juga, penulis menghanturkan ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelasaikan makalah ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa pengalaman dan ilmu yang dimiliki masih terbatas dan terdapat banyak kekurangan, sehingga penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Namun penulis tetap bersyukur karena dengan bimbingan dan bantuan semua pihak, maka makalah ini dapat diselesaikan. Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun guna mencapai hasil yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Ciputat, Oktober 2011
Penulis
DESAIN PRODUK DAN JASA Salah satu strategi produk adalah membangun kemampuan tertentu dalam kustomisasi keluarga produk atau jasa yang sudah ada. Tujuan suatu keputusan produk adalah untuk mengembangkan dan menerapkan sebuah strategi produk yang dapat memenuhi permintaan pasar. Berikut ini sepuluh keputusan strategi Manajemen Operasional yang perlu diperhatikan dalam desain barang dan jasa : Mengelola kualitas, strategi proses, strategi lokasi, strategi tata letak, sumber daya manusia, manajemen rantai pasokan, manajemen persediaan, penjadwalan, pemeliharaan. Kesepuluh hal tersebut digunakan sebagai acuan yang nanti akan mempengaruhi keputusan strategi Manajemen Opersional. Setelah itu, kita akan membahas mengenai strategi dalam pemilihan produk dan jasa yang dipakai untuk menjalani kelangsungan hidup suatu perusahaan. PEMILIHAN PRODUK DAN JASA Pilihan Strategi Produk Menunjang Keunggulan Bersaing Banyak pilihan yang ada dalam pemilihan, penetapan, dan desain produk. Pemilihan produk adalah proses pemilihan produk atau jasa untuk dapat disajikan pada konsumen. Keputusan produk merupakan asas bagi strategi organisasi dan memilki dampak yang luas pada seluruh fungsi operasi. Siklus Hidup Produk dan Strategi Produk dilahirkan, mereka hidup kemudian mati. Kehidupan produk terbagi atas empat fase : perkenalan, pertumbuhan, kematangan dan penurunan. a. Fase perkenalan, produk pada fase ini teknik produksi yang digunakan masih sedang disesuaikan dengan pasar. Kondisi ini memungkinkan adanya pengeluaran lain untuk penelitian, pengembangan produk, modifikasi dan perbaikan proses, dan pengembangan pemasok. b. Fase Pertumbuhan, dalam fase ini desain produk telah mulai stabil dan diperlukan peramalan kebutuhan kapasitas yang efektif. Penambahan kapasitas yang sudah ada mungkin diperlukan untuk memenuhi permintaan konsumen.
c. Fase Kematangan, pada saat sebuah produk dewasa, pesaing mulai bermunculan. Produksi dalam jumlah besar dan inovatif sangat sesuai pada fase ini. Pengendalian biaya yang lebih baik untuk meningkatkan keuntungan. d. Fase Penurunan, produk yang hampir mati biasanya produk yang buruk bagi investasi sumber daya dan kemampuan manajerial. Untuk itu, produk yang sudah hampir mati ini perlu dihentikan produksinya. Analisis Produk Berdasarkan Nilai Manajer operasi yang efektif memilih produk yang terlihat paling menjanjikan. Analisis produk berdasarkan nilai mengurutkan produk secara menurun berdasarkan kontribusi dolar individu masing-masing produk bagi perusahaan. Analisis ini juga mengurutkan kontribusi dolar tahunan total dari suatu produk. Laporan produk berdasarkan nilai membuat manajemen dapat mengevaluasi strategi yang mungkin untuk setiap produk. Laporan memfokuskan perhatian manajemen pada arahan strategi untuk setiap produk. MENGHASILKAN PRODUK BARU Mengetahui bagaimana menemukan dan mengembangkan produk baru dengan sukses merupakan suatu keharusan. Peluang Produk Baru Satu teknik untuk menghasilkan ide produk baru adalah brainstorming. Merupakan teknik tim untuk membangkitkan ide kreatif pada satu subjek khusus. Ide tidak dikaji ulang hingga waktu brainstorming selesai. Umumnya akan bermanfaat bila secara langsung disertai semangat dapat memusatkan perhatian pada peluang tertentu, sebagaimana dituliskan dibawah ini : 1. Memahami pelanggan merupakan permasalahan dasar dalam pengembangan produk baru. Banyak produk penting biasanya dipikirkan pertama kali dan bahkan dibentuk oleh pengguna dan bukan oleh produsen. 2. Perubahan ekonomi menyebabkan meningkatnya tingkat kemakmuran pada jangka panjang tetapi siklus ekonomis dan harga berubah pada jangka pendek. 3. Perubahan secara sosiologis dan demografis mungkin muncul pada beberapa factor seperti berkurangnya ukuran keluarga. 4. Perubahan Teknologi yang membuat segalanya menjadi mungkin dan mudah.
5. Perubahan politik/peraturan menghasilkan perjanjian perdagangan baru dan juga persyaratan kotrak dengan pemerintah. 6. Perubahan lain dapat muncul melalui kebiasaan pasar, standar professional, pemasok, dan distributor. Manajer operasi harus menyadari adanya faktor-faktor ini dan dapat menganytisipasi segala perubahannya. Pentingnya Produk Baru Dapat diperhatikan bahwa tidak selamanya produk yang dibuat akan berhasil di pasaran. Mungkin untuk mendapatkan produk yang berhasil diperlukan adanya seleksi dan desain produk hingga ratusan kali. Manajer operasi dan organisasinya harus dapat menerima resiko dan kegagalan sambil tetap mempertahankan usahanya. PENGEMBANGAN PRODUK Sistem Pengembangan Produk Sebuah strategi produk yang efektif menghubungkan keputusan produk dengan arus kas, dinamika pasar, siklus hidup produk, dan kemampuan organisasi. Sistem pengembangan produk tidak hanya menentukan keberhasilan produk tetapi juga masa depan perusahaan. Pengembangan produk yang optimal bergantung pada dukungan bagian lain dalam perusahaan, dan juga gabungan kesepuluh keputusan MO yang berhasil, mulai dari desain hingga pemeliharaan. Quality Function Deployment ( QFD ) Adalah suatu proses menetapkan keinginan pelanggan dan menerjemahkannya menjadi atribut agar tiap area fungsional dapat memahami dan melaksanakannya. QFD berkaiatan dengan: 1. Menetapkan apa yang akan memuaskan pelanggan 2. Menerjemahkan keinginan pelanggan dan memperkenalkan solusi. QFD digunakan diawal proses desain untuk membantu menetapkan apa yang dapat memuaskan pelanggan dan kemana penyebaran usaha-usaha berkualitas. Terdapat tujuh langkah dasar : 1. Kenali keinginan pelanggan 2. Kenali bagaimana produk / jasa akan memuaskan keinginan pelanggan.
3. Hubungan keinginan pelanggan dengan bagaimana produk akan dibuat untuk memenuhi 4. 5. 6. 7.
keinginan pelanggan tersebut. Kenali hubungan antar sejumlah bagaimana pada perusahaan. Buat tingkat kepentingan Evaluasi produk pesaing Atribut teknis yang diinginkan
Rencana Kualitas
Proses ProduksiProses Produksi Ruma
Komponen khusus Komponen khusus Rum
Karakteristik desain Karakteristik deR
Membuat Organisasi untuk pengembangan produk
PersyaratanRumah 1 Pelanggan
Pendekatan tradisional di AS untuk pengembangan produk adalah sebuah organisasi dengan depatemen yang berbeda. Departemen yang pertama adalah sebuah dept. penelitian dan pengembangan atau litbang yang mengerjakan penelitian yang dibutuhkan, departemen. Rekayasa untuk merancang produk, departemen rekayasa manufaktur untuk merancang sebuah produk yang dapat diproduksi dan Departemen produksi yang memproduksi proses tersebut. Keunggulan dari pendekatan ini adalah adanya tugas dan tanggung jawab yang tetap. Kelemahannya adalah kekurangan pemikiran untuk masa depan. Pendekatan berikutnya adalah dengan menggunakan sebuah tim, Tim ini dikenal sebagai Tim Pengembangan produk, Tim desain untuk kemampuan memproduksi dan tim rekayasa nilai. Tim Pengembangan produk bertanggung jawab untuk mengubah permintaan pasar menjadi sebuah produk yang dapat mencapai penghasilan produk. Tugas Tim pengembangan produk adalah untuk membuat suatu produk atau jasa yang sukses, yaitu yang dapat dipasarkan (Markettability), diproduksi (manufaktur ability) dan kemampuan pelayanannya (service ability). Kemampuan Untuk Di Produksi dan Rekayasa Nilai Kemampuan untuk diproduksi dan rekayasa nilai adalah aktifitas yang menolong memperbaiki desain, produksi, pemeliharaan dan penggunaan sebuah produk. Selain pengurangan biaya yang nyata dan langsung terlihat desain agar barang dapat diproduksi dan rakayasa nilai juga menghasilkan keuntungan lain, diantaranya adalah : 1. Mengurangi kompleksitas Produk 2. Standardisasi tambahan komponen 3. Perbaikan aspek fungsioanal produk 4. Memperbaiki desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan
5. Memperbaiki kemudahan pemeliharaan produk 6. Desain yang tangguh PERMASALAHAN DESAIN PRODUK Desain yang tangguh, Adalah sebuah desain yang dapat diproduksi sesuai dengan permintaan walaupun pada kondisi yang tidak memadai pada proses produksi. Desain Modular, Adalah bagian atau kompenen sebuah produk dibagi menjadi komponen yang dengan mudah dapat ditukar atau digantikan, desain modular menawarkan fleksibilitas pada produk dan penawaran. Computer aided desain ( CAD ), Perancang dengan bantuan computer ( Comuter aided desain ) adalah penggunaan computer secara interaktif untuk mengembangkan dan mendokumentasikan sebuah produk, walaupun penggunaan dan variasi software CAD sangat luas, CAD secara umum masih digunakan untuk membuat gambaran kasar dan gambar tiga dimensi. Computer – Aided Manufacturing (CAM), Produksi dengan bantuan komputer (Computer – Aided Manufacturing – CAM) merujuk pada penggunaan program komputer khusus untuk memandu dan mengendalikan peralatan produksi. Keuntungan dari CAM adalah : 1. Kualitas produk 2. Waktu desain yang lebih pendek 3. Pengurangan biaya produksi 4. Ketersediaan data 5. Kemampuan baru Teknologi Virtual Reality, Teknologi Virtual Reality merupakan bentuk komunikasi secara tampilan dimana gambar menggantikan benda aslinya, tetapi masih memungkinkan pengguna untuk menanggapi secara interaktif. Analisis Nilai, Analisis nilai berusaha memperbaiki cara untuk menghasilkan produk yang lebih baik atau lebih ekonomis. Teknik dan keuntungan analisis nilai sama dengan yang terdapat pada rekayasa nilai, walaupun perubahan kecil pada penerapannya mungkin diperlukan karena analisis nilai terjadi saat produk sedang diproduksi. Etika dan Desain yang Ramah Lingkungan, Manajer operasi yang paling etis dan peka terhadap lingkungan adalah meningkatkan produktivitas ketika mengirimkan barang dan jasa yang diinginkan.
Pendekatan etis, Suatu cara melakukan program yang ramah lingkungan dengan membebankan biaya etika dan lingkungan pada tugas dari manajer operasi dan tim rekayasa nilai/analisis nilai. Tujuan dari strategi desain yang etis dan ramah lingkungan adalah : 1. 2. 3. 4. 5.
Mengembangkan produk yang lebih aman dan ramah lingkungan Meminimalkan limbah bahan baku dan energi Mengurangi kewajiban akan masalah lingkungan hidup Meningkatkan efektifitas biaya dengan memeenuhi peraturan lingkungan hidup Agar dikenal sebagai perusahaaan yang baik
Produksi Ramah Lingkungan, Konsep produksi ramah lingkungan (green manufacturing) adalah memuat produk ramah linkungan melalui proses yang efsien, yang bisa menjadi bisnis yang menguntungkan. Panduan bagi manajer operasi dalam membuat desain produk yang ramah lingkungan : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Membuat produk yang dapat didaur ulang Menggunakan bahan baku yang dapat didaur ulang Menggunakan komponen yang tidak membahayakan Menggunakan komponen yang lebih ringan Menggunakan energi yang lebih sedikit Menggunakan bahan baku yang lebih sedikit
Standar hukum dan industry, Standar hukum dan industry dapat membantu manajer operasi dalam membuat keputusan yang bertanggung jawab etika dan sosial. Standar hokum dan indusrti memberikan arahan bagi manajer dalam desain produk, pembuatan atau perakitan dan pembongkaran atau pembuangan. PERSAINGAN BERDASARKAN WAKTU Manajer operasi yang menguasai seni pengembangan produk secara bertahap akan memenangi persaingan dari para pengembang produk yang lebih lambat. Konsep inilah yang disebut sebagai persaingan berdasarkan waktu (time-based competition). Kontinum pengembangan produk Strategi pengembangan eksternal Aliansi Joint venture Membeli teknologi atau keahlian dengan
mengakuisisi pihak pengembang
Strategi pengembangan internal Migrasi produk yang ada perbaikan terhadap produk yg ada pengembangan produk baru secara internal
Internal
Biaya pengembangan produk
Lama
Kecepatan pengembangan produk
Besar
Risiko pengembangan produk
Terbagi Cepat dan/ sudah ada Terbagi
Membeli Teknologi dengan Cara Mengambil Alih Sebuah Perusahaan Mempercepat pengembangan dengan mengambil alih perusahaan yang telah mengembangkan teknologi yang sesuai dengan misi mereka. Namun permasalahannya adalah menyesuaikan organisasi yang dibeli, teknologinya dan lini produknyake dalam perusahaan pembeli. Joint Ventures Joint ventures adalah kepemilikan bersama, biasanya diantara hanya dua perusahaan, untuk membentuk satu kesatuan yang baru. Aliansi Aliansi adalah kesepakatan yang saling menguntungkan tanpa ketergantungan tetap konsisten dengan strategi yang mendukung misi masing-masing pihak. Aliansi (alliances) adalah perjanjian kerja sama yang menjadikan perusahaan tetap bebas, tetapi menggunakan kekuatan tambahan untuk mencapai strategi yang sesuai dengan misi individu mereka. Walaupun demikian, aliansi lebih sulit dicapai dan dipertahankan daripada joint ventures karena adanya ambiguitas yang dikaitkan dengan mereka. MENETAPKAN PRODUK Di saat barang atau jasa dipilih untuk diperkenalkan, mereka harus ditetapkan terlebih dahulu. Pertama, sebuah barang atau jasa ditetapkan dari segi fungsinya, yaitu apa yang dapat dilakukan.
Produk kemudian di desain dan perusahaan menentukan bagaimana fungsi dapat dicapai. Manajemen biasanya mempunyai beragam pilihan bagaimana sebuah produk dapat mencapai tujuan fungsionalnya. Semua barang yang diproduksi, dan juga komponennya ditetapkan dengan sebuah gambar, yang biasanya disebut sebagai gambar teknik. Sebuah gambar teknik (engineering drawing) adalah sebuah gambar yang menunjukkan dimensi, toleransi, bahan baku dan kondisi akhir sebuah komponen. Bill of material (BOM) adalah daftar komponen, penjelasannya dan kuantitas masing-masing yang dibutuhkan untuk membuat satu unit produk. KEPUTUSAN MEMBUAT DAN MEMBELI Perusahaan memiliki pilihan untuk memproduksi komponen mereka sendiri, atau membeli dari perusahaan lain. Pemilihan ini dikenal sebagai keputusan membuat atau membeli (make or buy). Keputusan membuat atau membeli (make or buy decision) membedakan antara apa yang perusahaan inginkan untuk diproduksi dan apa yang dbeli. Karena adanya variasi pada kualitas, harga, dan jadwal penghantaran, keputusan membuat atau membeli sangat penting bagi pendefinisian produk. Banyak produk dapat dibeli sebagai sebuah “produk standar” yang diproduksi oleh orang lain. Beberapa produk standar bahkan tidak membutuhkan bill of material ataupun gambar teknik karena spesifikasinya sebagai produk standar sudah cukup. TEKNOLOGI KELOMPOK Teknologi kelompok (group technology) adalah sebuah system pengkodean produk atau komponen yang merinci tipe proses dan parameter proses, mengelompokkan produk yang serupa. Hal ini memudahkan standarisasi bahan baku, komponen, proses dan juga identifikasi keluarga komponen. Dengan identifikasi keluarga komponen, aktivitas dan mesin dapat dikelompokkan untuk memudahkan setup, rute dan penanganan bahan. DOKUMEN UNTUK PRODUKSI Saat sebuah produk dipilih dan didesain, produksinya dibantu oleh dokumen yang bermacammacam. Beberapa dokumen sebagai berikut:
Gambar perakitan (assembly drawing), pandangan produk yang dilepas masing-masing komponennya, biasanya melalui gambar tiga dimensi atau isometris. Diagram perakitan (assembly chart), sebuah grafik sebagai jalan untuk menerangkan bagaimana komponen mengalir menjadi sub-perakitan dan akhirnya menjadi produk jadi. Lembar rute (route sheet), merupakan daftar operasi yang dibutuhkan untuk memproduksi komponen dengan bahan yang dirinci dalam bill of material. Perintah kerja (work order), sebuah instruksi untuk membuat sejumlah kuantitas produk tertentu, biasanya untuk jadwal tertentu. Engineering change notice (ECN), sebuah perbaikan atau perubahan dari gambar teknik atau bill of material. Manajemen konfgurasi (configuration management), suatu system dimana sebuah produk direncanakan dan perubahan konfigurasi diidentifikasi secara akurat sementara pengendalian dan pertanggungjawaban suatu perubahan tetap terjaga. Product life-cycle management (PLM), Manajemen siklus hidup produksi (product life cycle management atau PLM) adalah paying dari program peranti lunak yang mencoba memadukan tahapan desain dan manufaktur produk, termasuk menggabungkan sejumlah teknik yang dibahas pada 2 bagian sebelumnya, mendefinisikan produk dan dokumen untuk produksi. DESAIN JASA Selain terdapat produk berupa barang, terdapat pula produk yang tidak nyata, yaitu jasa. Yang termasuk dalam industri jasa adalah perbankan, keuangan, asuransi, transportasi, dan komunikasi. Merancang jasa merupakan tantangan karena umunya memiliki karakteristik yang unik. Satu alasan mengapa perbaikan produktivitas dalam jasa begitu rendah yaitu karena baik desain dan pengantaran produk jasa memasukkan adanya interaksi pelanggan. Saat pelanggan berpartisipasi dalam proses desain, pemasok jasa mungkin mempunyai daftar menu jasa dimana pelanggan dapat memilih pilihannya. Dalam hal ini, pelanggan dapat berpartisipasi dalam desain jasa.
Dokumen untuk Jasa. Karena interaksi pelanggan yang tinggi pada hampir semua industri jasa, dokumen untuk memindahkan produk menjadi produksi berbeda dengan yang digunakan pada operasi pembuatan barang. Dokumentasi pada jasa sering berbentuk perintah kerja yang eksplisit yang merinci apa yang akan terjadi pada moment of truth. Contohnya, terlepas dari seberapa baik sebuah produk bank dalam simpanan, deposito, pinjaman, hipotek, dan lainnya, jika moment of truth tidak dilakukan dengan baik, maka produk mungkin tidak diterima dengan baik. PENERAPAN POHON KEPUTUSAN PADA DESAIN PRODUK Pohon keputusan dapat digunakan untuk membuat keputusan produk baru, juga untuk beragam permasalahan manajemen lainnya. Untuk membuat pohon keputusan, digunakan prosedur berikut: 1. Pastikan bahwa semua alternatif yang mungkin dan keadaan sudah dimasukkan ke dalam pohon. Termasuk alternatif untuk “tidak melakukan apa-apa”. 2. Pengembalian hasil (payoff) dimasukkan pada akhir setiap cabang yang bersesuaian. 3. Tujuannya adalah untuk menetapkan nilai yang diharapkan dari setiap tindakan yang ada. TRANSISI MENUJU PRODUKSI Ketika barang atau jasa telah dipilih, didesain dan ditetapkan, maka manajemen harus membuat keputusan untuk mengembangkan lebih lanjut dan memproduksi atau menghentikan ide produk. Satu dari seni manajemen modern adalah mengetahui kapan memindahkan sebuah produk dari tahap pengembangan ke tahap produksi, pemindahan ini dikenal sebagai perpindahan menuju produksi ( transition to production). Staf pengembangan produk selalu tertarik membuat perbaikan sebuah produk karena mereka cenderung untuk melihat perkembangan produk sebagai sesuatu yang terus berkembang. Walaupun tekanan konflik mengenai transisi ini manajemen harus membuat sebuah keputusan, yaitu pengembangan lebih lanjut atau diproduksi.
PENUTUP Kesimpulan Strategi dalam pemilihan produk dan jasa dipakai untuk menjalani kelangsungan hidup suatu perusahaan. Banyak pilihan yang ada dalam pemilihan, penetapan, dan desain produk. Pemilihan produk adalah proses pemilihan produk atau jasa untuk dapat disajikan pada konsumen. Dapat diperhatikan bahwa tidak selamanya produk yang dibuat akan berhasil di pasaran. Manajer operasi harus menyadari adanya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dan dapat mengantisipasi segala perubahannya. Sistem pengembangan dan penetapan produk tidak hanya menentukan keberhasilan produk tetapi juga masa depan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Heizer Jay, Barry Render. 2009. Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat
View more...
Comments