Makalah Dan Askep Nyeri
July 8, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Makalah Dan Askep Nyeri...
Description
MAKALAH DAN ASUHAN KEPERAWATAN “NYERI”
OLEH : NAMA: ANASTHASIA ANASTHASIA FALLIA LAHEBA NIM : 19142010264 19142010264 KELAS : A3/IV
BAB I PENDAHULUAN A. Pend Pendah ahul ulua uan n
Kesehatan merupakan salah satu satu keinginan setiap orang untuk mempertahankan mempertahankan hidupnya. Didunia Didunia kesehatan, para medis yang bertugas dalam dalam menangani kesehatan masyarakat menyimpul masyarakat menyimpulkan kan berbagai berbagai penyakit penyakit kedalam kedalam penyebab penyebab timbulnya timbulnya masalah dalam kehidupan. Untuk itu, kita sebagai manusia yang perlu akan kesehatan sebaiknya waspada terhadap ancaman berbagai penyakit yang datang. Disini salah satu penyebab sakit itu adalah ada lah factor factor lingku lingkunga ngan, n, genetic genetic,, makana makanan, n, dan lai lainny nnya. a. Kebany Kebanyaka akan n indivi individu du terserang penyakit mulai dari ujung kaki hingga ujung rambut. Disisi lain, penyakit dapat menyebar begitu cepat dalam tubuh melalui perantara biologis dan nonbiologis. Kela Ke lain inan an tu tubu buh h terj terjad adii da dan n be bebe berap rapaa ge geja jala la fu fung ngsi si or orga gan n terga tergann nngu gu ak akib ibat at kesalahan kesalah an manusia manusia itu sendiri contohny contohnya, a, nyeri. Seperti Seperti yang ktia ktia ketahui bahwa bahwa nyeri tersebu nyeri tersebutt merupa merupakan kan suatu gejala yang mengakib mengakibatk atkan an muskul muskulus us atau atau otot otot menjadii tersendat menjad tersendat akibat adanya adanya ketidaknor ketidaknormalan malan darah darah melewati melewati pembuluh pembuluh darah darah seperti keadaan normalnya. Selain itu, nyeri juga bisa dikatakan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstensinya diketahui sebagai keadaan yang tak nyaman. Biasanya berkaitan dengan kerusakan jaringan actual seperti otot dan system peredaran darah. Untuk itu kami mengangkat tema nyeri sebagai bahan acuan dalam penulisan makalah yang memiliki harapan dan kegunaan bagi diri sendiri dan para pembaca khususnya. B. Tujuan
a. Tujuan umum Dapat mendiskripsikan apa sebenarnya nyeri yang
dimaksud.
Agar kita dapat mengetahui secara mendalam mengenai nyeri dan hasilnya itu diinformasikan didalam masyarakat serta menerapkan tata cara pendiagnosaannya.
b. Tujuan khusus
Mempelajari dengan seksama apa sebenarnya nyeri itu
Dapat mengetahui mengetahui bagaimana mekanisme nyeri itu berlangsung.
C. MANFAAT 1. Dapat mengetahui mengetahui secara pasti apa sebenar sebenarnya nya nyeri itu. 2. Menambah Menambah pengeta pengetahuan huan dibidang dibidang pembelajaran pembelajaran mengenai mengenai kesehatan secara menyeluruh.
BAB II PEMBAHASAN A. Defi Defini nisi si nyer nyerii
Nyeri adalah perasaan dan pengalaman sensoris atau emosional yang tidak menyenang menye nangkan, kan, yang berhubung berhubungan an dengan dengan kerusakan kerusakan jaringan jaringan yang aktual aktual maupun potensial, nyeri selalu bersifat subjektif. (Tarcy ( Tarcy (2005) (2005) Dikutip dari International Association for the Study of Pain Pain (IASP, (IASP, 1994),
Nyeri adalah sensasi subjektif rasa tidak nyaman yang biasanya berkaitan dengan den gan kerusa kerusakan kan jaring jaringan an aktual aktual atau atau potens potensial ial.. Nyeri Nyeri dirasa dirasakan kan apabil apabilaa reseptor nyeri spesifik teraktivasi ( Elizabeth Crowin, Crowin, 2007).
Nyeri adalah perasaan yang menimbulkaan distres ketika ujung-ujung saraf tertentu (nosiseptor) di rangsang. ( Kamus Keperawatan) Keperawatan)
Seca Secara ra
umum, um,
nyeri yeri
diar diarti tika kan n
se seb bag agai ai
su suat atu u
ke kead adaa aan n
yan yang
tid tidak
menyenangkan akibat terjadinya rangsangan fisik maupun dari dalam serabut saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik, fisiologis, maupun emosional. B. Klas Klasif ifik ikas asii nyer nyerii
Klasifikasi nyeri secara umum dibagi menjadi dua, yakni nyeri akut dan nyeri kronis (Long, 1989) :
Nyeri Akut
Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara secar a mendadak dan cepat menghilang, yang yan g tidak tidak melebi melebihi hi 6 bulan bulan dan ditand ditandai ai adanya adanya pening peningkat katan an tegang tegangan an otot otot (Long, 1989). Fungsi nyeri akut ialah memberi peringatan akan cedera atau penyakit yang akan datang. Nyeri akut akhirnya menghilang dengan atau tanpa pengobatan setelah keadaan pulih pada araea yang rusak ( Potter & Perry, 2005).
Nyeri Kronis
Nyeri kronis merupakan nyeri yang timbul secara perlahan-lahan, biasanya berlangsung dalam waktu cukup lama, yaitu lebih dari enam bulan. Yang termasuk dalam kategori nyeri kronis adalah nyeri terminal, sindrom nyeri kronis, dan nyeri psikosomatis (Long, 1989).
C. Rese Resept ptor or nyer nyerii
Muncul Mun culnya nya nyeri nyeri berkai berkaitan tan erat dengan dengan resepto reseptorr dan adanya adanya rangsa rangsanga ngan. n. Reseptor nyeri yang dimaksud adalah nociceptor , yang merupakan ujung-ujung saraf sangat bebas yang memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki myelin yang tersebar pada kulit mukosa, khususnya pada visera, persendian, dinding arteri, hati, dan kandung empedu. Reseptor nyeri dapat memberikan respons akibat adanya stimulasi atau rangsangan. D. Stim Stimul ulus us nyer nyerii
Seseorang dapat mentoleransi, menahan nyeri (pain tolerance), atau dapat mengenali jumlah stimulus nyeri sebelum merasakan nyeri (pain threshold). Ada beberapa jenis stimulus nyeri menurut Alimul (2006) diantaranya adalah : 1. Traum Traumaa pada pada jaring jaringan an tubuh, tubuh, misaln misalnya ya karena karena bedah bedah akibat akibat terjadin terjadinya ya kerusa kerusakan kan jaringan dan iritasi secara langsung pada reseptor 2. Gang Ganggu guan an pada pada jari jaring ngan an tubu tubuh, h, misa misaln lnya ya ka kare rena na ed edem emaa ak akib ibat at te terj rjad adin inya ya penekanan pada reseptor nyeri 3. Tumor, Tumor, dapa dapatt juga juga meneka menekan n pada pada reseptor reseptor nyer nyerii 4. Iskem Iskemia ia pa pada da jari jaring ngan an,, misa misaln lnya ya terj terjad adii bl blok okad adee pa pada da ar arte teria ria ko koro rona naria ria ya yang ng menstimulasi reseptor nyeri akibat tertumpuknya asam laktat 5. Spasme Spasme otot, dapat dapat menstimul menstimulasi asi mekanik mekanik Trauma Trauma pada jaringan jaringan tubuh, tubuh, Ganggua Gangguan n pada jaringan tubuh, Tumor Tumor E. Kece Kecepa pata tan n sensa sensasi si
Fast pain (nyeri cepat) dirasakan selama kurang dari satu detik (biasanya jauh lebih singkat) setelah aplikasi stimulus nyeri (mis, menyentuh kompor panas). Nyeri cepat terlokalisasi dengan baik pada suatu tempat dan sering digambarkan sebagai tusu tusuka kan n ataau ataau taja tajam. m. Nyer Nyerii ce cepa patt biasa biasany nyaa di dira rasak sakan an pa pada da atau atau de deka katt de deng ngan an permukaan tubuh. Slow Slow pain pain (nyeri lambat) dirasakan selama satu detik atau lebih setelah aaplikasi stimulus stimul us nyeri (mis, nyeri yang terus terasa setelaah kepala terbentur). terbentur). Nyeri lambat sering seri ng digamb digambark arkaan aan sebaga sebagaii tumpu tumpul, l, berden berdenyut yut,, atau atau terbaka terbakar. r. Nyeri Nyeri ini dapat dapat meningkat dalam beberapa menit dan dapat terjadi di kulit atau semua jaringan dalam di tubuh. Nyeri lambat dapat menjadi kronis dan menimbulkan disabilitas yang berat.
F. Teor Teorii ny nyeri
Teori Pemisahan (Specivicity Theory)
Teori ini digambarkan oleh “Descartes’ pada abad ke-17. teori ini didasarkan pada kepercayaan bahwa terdapat organ tubuh yang secara khusus mentransmisi rasa nyeri. Saraf ini diyakini dapat menerima rangsangan nyeri dan mentransmisikanya melalui ujung dorsal dan substansia gelatinosa ke thalamus, yang akhirnya akan diha dihant ntark arkan an pa pada da da daera erah h ya yang ng lebi lebih h ting tinggi gi sehin sehingg ggaa timb timbul ul re resp spon onss ny nyeri eri (Tamsuri, 2006). Menuru Men urutt teori teori ini, ini, rangsa rangsanga ngan n nyeri nyeri masuk masuk ke medull medullaa spinal spinalis is (spina (spinall cord) cord) melalui dorsalis yang bersinaps di daerah posterior, kemudian naik ke tractus lissur dan menyilang di garis median ke sisi lainnya, dan berakhir di korteks sensoris tempat rangsangan nyeri tersebut diteruskan (Long, 1989).
Teori Pola (Pattern theory).
Teori ini menerangkan bahwa ada dua serabut nyeri,yaitu serabut yang mampu menghantarkan rangsangan dengan cepat; dan mampu menghantarkan rangsangan dengan lambat. Kedua serabut saraf tersebut bersinapsis pada medulla spinalis dan meneruskan informasi ke otak mengenai jumlah, intensitas, dan tipe input sensori nyeri nye ri yang yang menafsi menafsirka rkan n karakt karakter er dan kuanti kuantitas tas input input sensor sensorii nyeri nyeri (Tamsu (Tamsuri, ri, 2006). Rangsangan nyeri masuk melalui akar ganglion dorsal ke medulla spinalis dan merangsang aktivitas sel T. hal ini mengakibatkan suatu respons yang merangsang ke bagian yang lebuh tinggi, yaitu korteks serebri, serta kontraksi menimbulkan persepsi dan otot berkontraksi sehingga s ehingga minimbulkan nyeri. Persepsi dipengaruhi oleh modalitas respo dari reaksi sel T (Long, 1989) Flynn & Heffron, 1984). Sereblum dan thalamus disebut sebagai pusat control nyeri oleh melzak & Wall (1965). Pesan sensori yang berbeda dialirkan langsung ke serebrum. Pusat control mempro mem proses ses inform informasi asi dari dari 3 sumber sumber,, yakni yakni inform informasi asi sensor sensori-d i-disk iskrim rimina inatif, tif, informasi infor masi motivasi-afek motivasi-afektif tif dan informasi informasi kognitif-ev kognitif-evaluati aluatif. f. Karena rangsangan rangsangan nyeri diproses dalam konteks yang individual, variasi yang luas dari respon nyeri dapat diamati (Flynn & Heffron, 1984 ; marie, 2002).
Teori Transmisi dan Inhibisi
Adanya Ada nya sti stimul mulus us pada pada no nocice cicepto ptorr memula memulaii transmi transmisi si impuls impuls-im -impul pulss syaraf, syaraf, sehingga transmisi impuls menjadi efektif oleh neurotransmitter yang spesifik.
Kemudian, inhibisi impuls nyeri menjadi efektif oleh impuls-impuls pada serabut besar yang memblok impuls-impuls pada serabut lamban dan endogen opiate system supresif (Long, 1989). G. Mekan Mekanism ismee nyeri nyeri
Rangkaian proses terjadinya nyeri diawali dengan tahap transduksi, dimana hal ini terjadi ketika nosiseptor yang terletak pada bagian perifer tubuh distimulasi oleh ole h berbag berbagai ai stimul stimulus, us, sepert sepertii faktor faktor biolog biologis, is, mek mekani anisme sme,, listrik listrik,, therma thermal,d l,dan an radiasi. Fast pain dicetuskan pain dicetuskan oleh reseptor reseptor tipe mekanis atau thermal (yaitu serabut saraf A-Delta), A-Delta), sedangkan slow sedangkan slow plain (nyeri plain (nyeri lambat) biasanya dicetuskan oleh serabut oleh serabut saraf C ). ). Karakteristik Serabut A-delta yaitu :
Menghantar nyeri dengan cepat
Bermielinasi
Karakteristik Serabut C, yaitu :
Tidak bermielinasi
Berukuran sangat kecil
Bersifat lambat dalam menghantarkan nyeri
Serab Serabut ut A meng mengiri irim m sensas sensasii ya yang ng ta taja jam, m, te terl rlok okal alisa isasi, si, dan
je jela lass da dala lam m
melokalisasi sumber nyeri dan mendeteksi intensitas nyeri. Serabut C menyampaikan impuls yang terlokalisasi (bersifat difusi), viseral, dan terus-menerus. terus-menerus. Sebagai contoh mekanisme kerja serabut A-delta dan serabut C dalam suatu trauma adalah ketika seseorang seseoran g menginjak menginjak paku, sesaat telah kejadian orang tersebut dalam waktu kurang dari 1 detik akakn merasakan nyeri yang terlokalisasi dan tajam, yang merupakan transmisi dari serabut A. dalam beberapa detik selanjutnya, nyeri menyebar sampai seluruh kaki terasa sakit karena persarafan serabut C. Taha Ta hap p
se selan lanju jutn tnya ya
ad adal alah ah
tr tran ansm smisi isi,, di dima mana na impu impuls ls ny nyer erii ke kemu mudi dian an
ditransmisik ditran smisikan an serat afferen (A-delta dan C) ke medula medula spinalis spinalis melalui dorsal horn, dimana di sini impuls akan bersinapsis di substansia gelatinosa (lamina II dan lll). Impuls kemudian menyeberang keatas melewati traktus spinothalamus anterior dan
Beberap erapaa impuls impuls yang yang melewat melewatii traktu traktuss spinot spinothal halamu amuss lat latera erall diteru diteruska skan n lateral. Beb lateral. langsung ke thalamus tanpa singgah di formatio retikularis membawa impuls fast pain. Di bagian thalamus dan korteks serebri inilah individu kemudian dapat memper mem perseps sepsika ikan, n, mengg menggamb ambark arkan, an, meloka melokalisa lisasi, si, mengin menginter terpret pretasi asikan kan dan mulai mulai berespon terhadap nyeri. Beberapa impuls nyeri ditransmisikan melalui traktus paleospinothalmaus pada pada bagian tengah medula spinalis. Impuls ini memasuki formatio retikularis dan sistem limbik yang mengatur perilaku emosi dengan kognitf, serta integretasi dari sistem saraf otonom. Slow pain yang terjadi akan membangkitkan emosisehingga timbul respon terkejut, marah, cemas, tekanan darah meningkta, keluar keringat dingin, dan jantung berdebar-debar. H. Pengka Pengkajia jian n nyeri nyeri
Pengkajian nyeri yang tepat adalah awal dari penanganan nyeri dan merupakan proses lanjut yang meliputi meliputi faktor-fakto faktor-faktorr multidimen multidimensional sional perumusan manajemen nyeri terhadap rencana keperawatan. Pengkajian ini sangat penting dalam mengidentufikasi sindrom sindro m nyeri atau penyebab penyebab nyeri dan memasukkan memasukkan pengkajian pengkajian pada intensitas dan karakteristik nyeri, pengkajian fisik yang berhubungan dengan pemeriksaan sitem saraf akan dicurigai dicurigai adanya gangguan gangguan pada sistem saraf. Psikososial Psikososial dan pengkajian pengkajian kebudayaan menggunakan diaknosa yang tepat dalam menentukan penyebab nyeri (Suza, 2007).\ Pengkajian dapat dilakukan dengan cara PQRST : 1. P (pemacu), yaitu faktor yang memengaruhi gawat atau ringannya nyeri 2. Q (q (quality), yaitu kualitas dari nyeri itu sendiri. Seperti apakah rasanya : tajam,
tumpul, atau tersayat 3. R (r (region), yaitu daerah perjalanan nyeri 4. S (se seve verrity) ity), adalah keparahan atau intensitas nyeri 5. T (time), yaitu lamanya nyeri/waktu serangan atau frekuensi nyeri
Pengkajian nyeri meliputi berbagai aspek yaitu : 1. Lokasi Anatomi diagnosa adalah sebuah ilustrasi yang tepat untuk menentukan lokasi nyeri, banyak pasien tidak dapat menentukan letak nyeri secara tepat, banyak yang mengin meng indi dik kas asik ikan an leta letak k den dengan gan deng engan hu huru ruff se sepe pert rtii ABC. BC. Pas asie ien n bo bole leh h menggambarkan lokasi nyeri dalam bentuk atau bekas lokasi pada tubuhnya dan anggota keluarga dapat memberi tanda bilangan atau angka pada bentuk pengkajianya (Suza, 2007). 2. Intensit sitas Seseorang Seseor ang dalam mengekspre mengekspresikan sikan nyeri mereka mereka hanya mampu menilai suatu intens int ensitas itas nyeri nyeri secara secara akurat, akurat, dua jenis jenis skala skala penila penilaian ian intens intenstas tas nyeri nyeri yang yang digunakan adalah skala verbal dan skala numerical. a. Face Face Rat Ratin ing g Sca Scale le Skal Sk alaa ini ini diat diatur ur se seca cara ra visu visual al deng dengan an ek eksp spre resi si gu gura rata tan n waja wajah h un untu tuk k meunju meu njukka kkan n intens intensita itass nyeri nyeri yang yang dirasak dirasakan. an. Skala Skala penila penilaian ian wajah wajah pada pada dasarnya dasarn ya digunakan digunakan pada anak-anak tetapi juga bias bermanfaat ketika orang dewasa dew asa yang yang mempin mempinyai yai kesuli kesulitan tan dalam dalam menggu menggunak nakan an angkaangka-ang angka ka dari dari skala visual analog (VAS) yang merupakan alat penilaian pengkajian nyeri secara umum (Suza, 2007) Wong dan Baker (1988) mengembangkan skala wajah untuk mengkaji nyeri pada anak-anak. Skala tersebut terdiri dari enam wajah dengan profil kartun yang menggambarkan wajah dari wajah yang sedang tersenyum “tidak merasa nyeri” kemidian secara bertahap meningkat menjadi wajah kurang bahagia, wajah yang sangat sedih sampai wajah yang sangat ketakutan “nyeri yang sangat” (Potter & Perry, 2005)
b. Flowsheets (Kartu Pencatatan)
Kartu ini digunakan untuk mendokumentasikan perkembangan yang bertujuan mempertahankan keberhasilan dalam manajemen nyeri. Dokter menggunakan
flowsheets untuk mencatat waktu, menilai nyeri dan mengontrol penggunaan obat penghilang rasa nyeri dan efek sampingnya. Informasi yang ada dalam manajemen Flowsheet dapat disatukan dalam bentuk bentuk format yang lain untuk menghindari terjadinya kesalahan pada waktu pencatatan. c. Grap Graphi hicc Rat Ratin ing g Sca Scale le Graphic rating sacale dikembangkan oleh VAS untuk menambah kata-kata atau angka diantara awal dan akhir skala. Penambahan Penambahan kata-kata seperti tidak ny nyeri eri,, ny nyer erii se seda dang ng da dan n ny nyeri eri be bera ratt di diseb sebut ut ve verb rbal al gr grap aphi hicc ra rati ting ng sc scale ale sedangkan jika huruf seperti 0 sampai 10 menjadi numerical graphic rating scale (Suza, 2007) d. Nume Numeri rical cal Rati Rating ng Scal Scalee Skala penilaian numeric (Numerical Rating Scales, NRS) lebih digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi kata. Dalam hal ini, klien menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10 (Potter & Perry, 2005). Skala ini digunakan secara verbal atau visual dari 0 sampai 10 dan menambahkan kata-kata dan huruf sepanjang sepanjang garis vertical vertical dan horizontal, horizontal, 0 menunjukka menunjukkan n hasil dari tidak ada nyeri dan 10 menunjuk menunjukkan kan hasil dari nyeri yang tak terbayangka terbayangkan n (Suza, (Suza, 2005) e. Simple Simple Descri Descripto ptorr Scale (Verba (Verball Descript Descriptor or Scale, Scale, VDS) VDS) Skala ini menggunak menggunakan an daftar kata-kata untuk mendeskripsika mendeskripsikan n perbedaan perbedaan tingkat intensitas nyeri, mudah dan sangat sederhana dalam menggunakannya sebagai contoh tidak ada nyeri, nyeri ringan , nyeri sedang dan nyeri barat (Suza, 2007). Skala deskriptif merupaka alat pengukuran tingkat keparahan nyeri yang lebih objektif. Skala pendeskripsian verbal merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata pendeskripsi yang tersusun dengan jarak yang sama di sepanjang garis. Pendeskripsi ini diranking dari “tidak terasa nyeri” sampai “nyeri yang tidak tertahankan” (Potter & Perry, 2005).
f. Visu Visual al Ana Analo log g Scal Scalee (VAS (VAS))
Visual analog scale tidak melabel subsidi. VAS merupakan suatu garis lurus, ya yang ng mewa mewaki kili li in inten tensit sitas as ny nyeri eri ya yang ng te teru russ mene meneru russ da dan n memi memili liki ki al alat at pendeskripsi verbal pada setiap ujungnya. Skala ini memberi klien kebebasan penuh untuk mengidentifikasi keparahan nyeri. VAS dapat merupakan pengukur keparahan
nyeri yang lebih
sensitive
karena
klien
dapat
mengidentifikasi setiap titik pada rangkaian dari pada dipaksa memilih satu kata atau satu angka (McGuire, 1984). Vi Visu sual al Anal Analog og Scal Scalee digu diguna naka kan n de deng ngan an ga garis ris ho horiz rizon onta tall 10 cm de deng ngan an menamb men ambahk ahkan an kata-ka kata-kata ta pada pada garisn garisnya ya seperti seperti tidak tidak ada ny nyeri, eri, dan nyeri nyeri sang sangat at bera berat. t. Pa Pasi sien en memb membua uatt meng me ngun ungk gkap apka kan n
in inte tens nsit itas as
ny nyeri eri,,
se sebu buah ah ta tand ndaa se sepa panj njan ang g an angk gkaa
di dipe pero role leh h
ga gari riss un untu tuk k
de deng ngan an
meng menguk ukur ur
millim mil limeter eter dari dari awal awal sampai sampai akhir akhir penguk pengukura uran n dan pasien pasien akan akan langsu langsung ng menandainya (Suza, 2007).
Konsep asuhan keperawatan
1. Peng Pengka kaji jian an id iden enti tita tass a. Identitas Identitas pasien pasien berupa berupa nama, tanggal tanggal lahir, lahir, umur, umur, jenis jenis kelamin kelamin,, status, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, diagnosa medis b. Identitas penanggung jawab berupa nama, tanggal tanggal lahir, jenis kelamin, status, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, hubungan dengan pasien 2. Riwa Riwaya yatt k kes eseh ehat atan an
a. Kelu Keluha han n utama tama b. Riwayat kesehatan sekarang c. Ri Riwa waya yatt k kese eseha hatan tan da dahu hulu lu d. Ri Riwa waya yatt keseh kesehat atan an kelu keluar arga ga 3. Pengka Pengkajia jian n fungsi fungsiona onall gordon gordon a. Pola Pola persep persepsi si dan dan pemel pemeliha iharaan raan keseha kesehatan tan b. Pola nutrisi c. Pola Pola elim elimin inas asii d. Pola Pola iist stir irah ahat at dan dan tidu tidur r e. Pola Pola p per erso sona nall h hyg ygin inee f. Pola Pola ak akti tivi vita tass dan dan lati latiha han n g. Pola Pola m man anaj ajem emen en kes keseh ehat atan an h. Pola Pola kons konsep ep diri diri i.
Pola Pola hubu hubung ngan an dan dan per peran an
j. Pola seksual dan reproduksi 4. Pe Peme meri riks ksaa aan n fis fisik ik a. Keadaa Keadaan n umum umum dan kesada kesadaran ran umum umum b. Tanda-tanda vital berupa tekanan dara, nadi, pernapasan dan suhu suhu c. Pe Peme meri riks ksaa aan n fisi fisik k d. Data Data pen penu unjan jang e. Pro Progr gram am tera terap pi f.
Data fokus
5. Pengkajian Pengkajian status nyeri dilakukan dilakukan dengan dengan pendeka pendekatan tan a. P (Provoc (Provocate) ate) : respon paliatif paliatif meliputi meliputi factor pencetus pencetus nyeri nyeri b. Q (Quality) : kualitas nyeri meliputi nyeri luka post operasi c. R (Region) (Region) : lokasi lokasi nyeri, nyeri, melipu meliputi ti nyeri nyeri luka luka post post operasi operasi d. S (Skala) (Skala) : skala nyeri nyeri ringan ringan,, sedang, sedang, berat berat atau atau sangat sangat nyeri nyeri e. T (Time) (Time) : waktu meliputi meliputi kapan, kapan, berapa lama dan dan terakhir terakhir dirasakan dirasakan 6. Di Diag agno nosa sa ke kepe peraw rawat atan an Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan penyakit terkait 7. Pere Perenc ncan anaa aan n kepe kepera rawa watan tan Dx
Tujuan dan KH
Intervensi
Rasional
1.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24
1. Memonitor TTV pasien 2. Mengkaji
jam diharapkan nyeri
skala nyeri
dapat teratasi dengan
pasien
KH : 1. Skala ny nyeri
3. Ajarkan teknik
dalam rentang
relaksasi nafas
1-3
dalam
2. TTV da dalam rentang normal 3. Mengatakan
4. Memberi posisi nyaman 5. Kolab abo orasi
1. Mengetahui TTV dan perkembangan pasien 2. Mengetahui skala nyeri pasien 3. Membantu pasien mengontrol nyeri dan membantu
dengan dokter
mengurangi
rasa nyaman
dalam
nyeri
telah berkurang
pemberian obat
4. Agar pa pasien rileks
4. Melaporkan
5. Memberikan
bahwa nyeri
kenyamanan
berkurang
pada pasien
8. Imp Implem lemen enta tasi si Beberapa prosedur tindakan keperawatan sesuai dengan intervensi yang telah dibuat sebelumnya 9. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara menilai kemampuan dalam merespon tindakan yang telah diberikan oleh perawat
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Dari Da ri pemb pembah ahas asan an yang yang kami kami te tela lah h ur urai aika kan n di diat atas as,, maka maka da dapa patt di dita tari rik k kesimpulan: Bahwa mekanisme nyeri diawali dengan tahap transduksi, dimana hal ini terjadi ketika nosiseptor nosiseptor yang terletak terletak pada bagian perifer tubuh tubuh distimulasi distimulasi oleh berbagai berbagai stimulus, seperti faktor biologis, mekanisme, listrik, thermal,dan radiasi. Taha Ta hap p
se sela lanj njut utny nyaa
ad adal alah ah
tr tran ansm smis isi, i,
di dima mana na
impu impuls ls
ny nyer erii
ke kemu mudi dian an
ditransmisik ditran smisikan an serat afferen (A-delta dan C) ke medula medula spinalis spinalis melalui dorsal horn, dimana di sini impuls akan bersinapsis di substansia gelatinosa (lamina II dan lll).
Saran
Demii lengka Dem lengkapny pnyaa isi dan pembah pembahasan asan mengen mengenai ai makalah makalah ini, ini, maka maka kami kami sebag seb agai ai pe penu nuli liss me meng ngha harap rapka kan n saran saran da dari ri pa para ra pe pemb mbac acaa da dan n pe pend nden enga garr de demi mi kelengkapan isinya. Untuk itu kami mohonkan mohonkan sarannya yang besifat besifat membangun .
Daftar Pustaka
Sigit Nian Prasetyo 2010, Konsep Konsep dan Proses Proses Keperawatan Keperawatan Nyeri , Penerbit Buku Erlangga Crowin Elizabeth, 2007, Buku Saku Patofisiologi Patofisiologi , Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran, EGC
Uliyah Uliya h Musrifatul dan A. Azis Alimul Hidayat, Hidayat, 2008, 2008, Ketrampilan Dasar Praktik Klinik, Jakarta : Penerbit Salemba Medika A, Aziz Alimul H, 2006, Kebutuhan Dasar Dasar Manusia, Jakarta : Penerbit Salemba Medika
View more...
Comments