Makalah Cod

December 22, 2016 | Author: RutChristin | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

cod...

Description

MAKALAH KIMIA ANALITIK Aplikasi COD dalam Pengolahan Limbah Cair Industri

Disusun oleh : Ulinnahiyatul Wachidah ( 412014003 ) Ayundhai Elantra ( 412014017 ) Rut Christine ( 4120140 )

Universitas Kristen Satya Wacana Fakultas Biologi / Biologi Salatiga

2014

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ APLIKASI COD DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI“. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kimia analitik. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah kimia analitik yang telah memberikan materi sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada temanteman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini. Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada pembaca dari hasil makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi kita bersama.

Salatiga, 12 April 2015

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat dibutuhkan oleh manusia, hewan dan tumbuhan. Dalam melakukan pengolahan air, pasti akan didapatkan limbah. Limbah cair merupakan unsur pencemaran yang sangat potensial bagi lingkungan air. Unsur tersebut

dapat

membahayakan

baik

terhadap

manusia

maupun

kehidupan biota air. Oleh karena itu, pengolahan limbah cair menjadi semakin penting artinya sebagai bagian dari upaya manusia untuk mengamankan sumber-sumber air yang sangat dibutuhkan mengingat air tersebut sangat terbatas. Bahan kimia terlarut dan bahan yang tersuspensi akan diuraikan secara biologis jika oksigen terlarut dalam air tersebut cukup. Akan tetapi, jika jumlah bahan kimia terlarut dan bahan padatan tersuspensi banyak, sedangkan jumlah oksigen terlarut sedikit, bahanbahan tersebut akan sulut terurai. Hal tersebut akan mengakibatkan pembusukan yang ditandai dengan timbulnya bau dan perubahan warna air limbah. Air limbah pada umumnya mempunyai pH rendah atau bersifat asam. Pada kondisi ini, bahan-bahan kimia penggumpal tidak akan berfungsi maksimal dalam menggumpalkan bahan pencemar. Biasanya sebelum ditambahkan bahan kimia penggumpal, pH air limbah dianalisis terlebih dahulu dengan menggunakan kertas indikator universal. Jika pH-nya di bawah 6, ditambahkan basa, seperti kapur atau natrium karbonat. Dalam kondisi netral atau sedikit basa, bahan kimia

penggumpal

akan

membentuk

gumpalan-gumpalan

yang

semakin lama semakin besar dan akhirnya mengendap. Dengan terjadinya pengendapan air limbah akan lebih jernih dan kadar BOD dan COD akan turun. Limbah cair yang merupakan limbah organik dengan COD tinggi yang dapat diolah secara biologis menggunakan lumpur aktif. Mikroba yang terdapat pada lumpur aktif dapat menurunkan kadar COD limbah dengan memanfaatkan limbah tersebut sebagai nutrisi. Bakteri yang digunakan merupakan kultur campuran atau biakan murni. Untuk

mendapatkan bakteri dengan biakan murni akan menambah biaya. Karena pertimbangan ekonomis tersebut maka digunakanlah Activated Sludge/ Lumpur Aktif dengan biakan campuran. Air limbah (waste water) adalah air buangan dari masyarakat, rumah tangga,industri, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya. Didalam limbah cair terkandung zat-zat pencemar dengan konsentrasi tertentu yang bila dimasukkan ke bahan air dapat mengubah kualitas airnya. Kualitas air merupakan pencerminan kandungan konsentrasi makhluk hidup, energi, zat-zat, atau komponen lain yang ada dalam air. Limbah

cair

mengandung

mempunyai zat-zat

efek

beracun

negatif yang

bagi

lingkungan

mengganggu

karena

keseimbangan

lingkungan dan kehidupan makhluk hidup yang terdapat di dalamnya. Karakteristik kimia bahan organik dalam limbah cair adalah sebagai berikut: 1) Protein Protein merupakan bagian yang penting dari makhluk hidup, termasuk didalamnya tanaman, dan hewan bersel satu. Protein mengandung karbon, hidrogen,dan oksigen yang mempunyai bobot molekul sangat tinggi. Struktur kimianya sangat kompleks dan tidak stabil serta mudah terurai, sebagaian ada yang larut dalam air, tetapi ada yang tidak. Susunan protein sangat majemuk dan terdiri dari beribu-ribu asam amino dan merupakan bahan pembentuk sel dan inti sel. Di dalam limbah cair, protein merupakan unsur penyebab bau, karena adanya proses pembusukan dan peruraian oleh bakteri. 2) Karbohidrat Karbohidrat antara lain gula, pati, sellulosa dan benang-benang kayu terdiridari unsur C, H, dan O. Gula dalam limbah cair cenderung terdekomposisi oleh enzim dari bakteri-bakteri tertentu dan ragi menghasilkan alkohol dan gas CO2 melalui proses fermentasi. Fermentasi merupakan proses peruraian metabolik dari bahan organik oleh mikroorganisme yang menghasilkan energi dan gas, yang berlangsung dalam kondisi anaerobik. Metabolisme

merupakan peristiwa pembentukan dan peruraian zat di dalam diri makhluk hidup yang memungkinkan berlangsungnya hidup. Pati merupakan salah satu karbohidrat yang relatif lebih stabil, tetapi dapat diubah menjadi gula oleh aktivitas bakteri. Sedang sellulosa merupakan salah satu karbohidrat yang paling tahan terhadap dekomposisi atau peruraian bakteri. Karbohidrat ini keberadaannya dalam limbah cair mengakibatkan bau busuk dan turunnya oksigen terlarut, sehingga dapat mengganggu kehidupan biota air. 3) Minyak dan lemak Minyak adalah lemak yang bersifat cair. Keduanya mempunyai komponen utama karbon dan hidrogen yang mempunyai sifat tidak larut dalam air. Bahan-bahan tersebut banyak terdapat pada makanan, hewan, manusia dan bahkan ada dalam tumbuhtumbuhan sebagai minyak nabati. Sifat lainnya adalah relatif stabil,tidak mudah terdekomposisi oleh bakteri. 4) COD (Chemical Oxygen Demand) COD

adalah

banyaknya

oksigen

yang

diperlukan

untuk

mengoksidasisenyawa organik secara kimiawi. Hasil analisis COD menunjukkan kandungan senyawa organik yang terdapat dalam limbah. Analisis COD dapat dilakukandengan metode dikromat. 5) BOD (Biologocal Oxygen Demand) BOD adalah jumlah kebutuhan oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk mengoksidasi semyawa organik yang ada dalam limbah.Hasil analisa BOD menunjukkan besarnya kandungan senyawa organik yang dapatterbiodegradasi. 6) Deterjen Deterjen

termasuk

bahan

organik

yang

sangat

banyak

digunakan untukkeperluan rumah tangga, hotel, dan rumah sakit. Bahan aktif pembersih yangterkandung dalam deterjen di Indonesia sebelum tahun 1993 masih menggunakanABS (Alkyl Benzene Sulfonate). ABS ini dapat menimbulkan busa yangmempunyai sifat tahan

terhadap

peruraian

biologis,

sehingga

dapat

menimbulkanmasalah pencemaran air. Sejak tahun 1993, bahan aktif ini diganti dengan LAS(Linear Alkyl Sulfonate) yang busanya dapat diuraikan, walaupun harganya relatiflebih mahal.

7) Phenol Phenol juga merupakan bahan organik yang mempunyai sifat larut dalam air.Bahan ini dalam air dapat menyebabkan iritasi yang kuat, racun terhadap kulit dandapat menyebabkan gangguan terhadap

tenggorokan.

Toleransi

pengolahan

untukair

limbah

industri adalah 500 mg/l, bila melebihi akan sulit untuk diuraikan secarabiologis. Toleransi maksimum untuk air limbah adalah 2 mg/l. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah yang dimaksud dengan COD? 2. Bagaimana peranan COD pada bidang industri terutama dalam pengolahan limbah cair? 3. Bagaimana pengolahan limbah cair secara biologis? C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui pengertian dari COD. 2. Untuk mengetahui peranan COD pada bidang industri terutama dalam pengolahan limbah cair. 3. Untuk mengetahui cara pengolahan limbah cair secara biologis. D. MANFAAT Untuk memberikan wawasan dan pengetahuan tentang COD dalam bidang industri terutama pada pengolahan limbah cair.

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN B. SARAN

Melalui makalah ini Penulis mengharapkan bagi para pembaca agar dapat mengerti mengenai aplikasi COD dalam pengolahan

limbah

mengharapkan

cair

agar

industri.

pembaca

Selain dapat

itu

penulis

memahami

juga cara

pengolahan limbah cair dari indusri secara biologis. sehingga dapat

memanfaatkan

dengan

baik

agar

tidak

merusak

lingkungan sekitar. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk dapat mengevaluasi hasil penyusunan makalah ini dan agar dapat disempurnakan kembali. Atas kritik dan sarannya penulis sampaikan terima kasih. C. DAFTAR PUSTAKA Anonim.2009.Penerapan konsep PH dalam analisis pencemaran air. (kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/070054 4/aplikasi.html). Diakses tanggal 12 April 2015 Nilamsari, H. 2014. Pengolahan Limbah Cair Kadar Cod Dan Fenol Tinggi Dengan Proses Anaerob Dan Pengaruh Mikronutrient Cu: Kasus Limbah Industri Jamu Tradisional. (www.academia.edu/Pengolahan_Limbah_Cair_Kadar_Cod_ Dan_Fenol_Tinggi_Dengan_Proses_Anaerob_Dan_Pengaru h_Mikronutrient_Cu_Kasus_Limbah_Industri_Jamu_Tradisio nal). Diakses tanggal 12 April 2015.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF