Makalah Candida
October 23, 2017 | Author: kartikagemma | Category: N/A
Short Description
makalah menegenai keuntungan candida...
Description
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam hidup ini, kita selalu dikelilingi dengan spesies-spesies makhluk hidup yang beranekaragam salah satunya fungi. penampilan fungi bukanlah hal yang asing lagi bagi kita semua. misalnya jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lap uk, serasah, maupun tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba. Salah satu contoh jamur yaitu khamir, dimana khamir banyak digunakan dalam kehidupan sehari – hari seperti dalam industry pangan serta dalam proses fermentasi. hamir adalah mikroorganisme bersel tunggal dengan ukuran antara 5 dan 20 mikro. biasanya berukuran 5 sampai 10 kali lebih besar dari bakteri. beberapa jenis spesies umum digunakan untuk membuat roti, fermentasi minuman beralkohol, dan bahkan digunakan percobaan sel bahan bakar . kebanyakan khamir merupakan anggota
divisi ascomycota, walaupun ada juga yang digolongkan dalam basidiomycota. beberapa jenis khamir, seperti candida albicans, dapat menyebabkan infeksi pada manusi, Candida albicans merupakan jamur dimorfik karena kemampuannya untuk tumbuh dalam dua bentuk yang berbeda yaitu sebagai sel tunas yang akan berkembang menjadi blastospora dan menghasilkan kecambah yang akan membentuk hifa semu. Perbedaan bentuk ini tergantung pada faktor eksternal yang mempengaruhinya.. Oleh karena itu penting sekalai memplajari macam-macam khamir seperti sepesies candida sp. Rumusan masalah 1. Bagaimana morfologi khamir spesies candida sp. 2. Bagaimana Pengaruh khamir spesies candida sp. 3. Bagaiman inkubasi candida sp Manfaat 1. Mengetahui morfologi khamir spesies candida sp 2. Mengetahui pengaruh khamir spesies candida sp
BAB II
PEMBAHASAN 2.1 Morfologi Khamir Spesies Candida Candida adalah jamur golongan khamir yang terdiri dari banyak spesies, dan terdapat sekitar 17 spesies yang dapat menginfeksi manusia. Spesies tersebut antara lain Candida albicans, Candida glabrata, Candida parapsilosis, Candida tropicalis, Candida krusei, Candida kefyr, Candida guilliermondii, Candida lusitaniae, Candida dubliniensis. Selain menyebabkan infeksi Candida diketahui dapat hidup sebagai komensal dalam tubuh manusia dan dapat dapat berubah menjadi patogen bila keadaan menguntungkan. Salah satunya Candida albicans merupakan jamur dimorfik karena kemampuannya untuk tumbuh dalam dua bentuk yang berbeda yaitu sebagai sel tunas yang akan berkembang menjadi blastospora dan menghasilkan kecambah yang akan membentuk hifa semu. Perbedaan bentuk ini tergantung pada faktor eksternal yang mempengaruhinya. Sel ragi (blastospora) berbentuk bulat, lonjong atau bulat lonjong dengan ukuran 2-5 μ x 3-6 μ hingga 2-5,5 μ x 5-28 μ . KLASIFIKASI Kingdom : Fungi Phylum : Ascomycota Subphylum : Saccharomycotina Class : Saccharomycetes Ordo : Saccharomycetales Family : Saccharomycetaceae Genus : Candida Spesies : Candida albicans Sinonim : Candida stellatoidea dan Oidium albicans. Morfologi koloni C. albicans pada medium padat agar Sabouraud Dekstrosa, umumnya berbentuk bulat dengan permukaan sedikit cembung, halus, licin dan kadang-kadang sedikit berlipat-lipat terutama pada koloni yang telah tua. Umur biakan mempengaruhi besar kecil koloni. Warna koloni putih kekuningan dan berbau asam seperti aroma tape. Dalam medium cair seperti glucose yeast, extract pepton, C. albicans tumbuh di dasar tabung. C. albicans dapat tumbuh pada variasi pH yang luas, tetapi pertumbuhannya akan lebih baik pada pH antara 4,5-6,5. Jamur ini dapat tumbuh dalam perbenihan pada suhu 28 oC - 37oC. C. albicans membutuhkan senyawa organik sebagai sumber karbon dan sumber energi untuk
pertumbuhan dan proses metabolismenya. Proses peragian (fermentasi) pada C. albicans dilakukan dalam suasana aerob dan anaerob. Karbohidrat yang tersedia dalam larutan dapat dimanfaatkan untuk melakukan metabolisme sel dengan cara mengubah karbohidrat menjadi CO2 dan H2O dalam suasana aerob. Sedangkan dalam suasana anaerob hasil fermentasi berupa asam laktat atau etanol dan CO2. Proses akhir fermentasi anaerob menghasilkan persediaan bahan bakar yang diperlukan untuk proses oksidasi dan pernafasan. Pada proses asimilasi, karbohidrat dipakai oleh C. albicans sebagai sumber karbon maupun sumber energi untuk melakukan pertumbuhan sel. C. albicans dapat dibedakan dari spesies lain berdasarkan kemampuannya melakukan proses fermentasi dan asimilasi. Pada kedua proses ini dibutuhkan karbohidrat sebagai sumber karbon. Pada proses fermentasi, jamur ini menunjukkan hasil terbentuknya gas dan asam pada glukosa dan maltosa, terbentuknya asam pada sukrosa dan tidak terbentuknya asam dan gas pada laktosa. Pada proses asimilasi menunjukkan adanya pertumbuhan pada glukosa, maltosa dan sukrosa namun tidak menunjukkan pertumbuhan pada laktosa. Dinding sel C. albicans berfungsi sebagai pelindung dan juga sebagai target dari beberapa antimikotik. Dinding sel berperan pula dalam proses penempelan dan kolonisasi serta bersifat antigenik. Fungsi utama dinding sel tersebut adalah memberi bentuk pada sel dan melindungi sel ragi dari lingkungannya. C. albicans mempunyai struktur dinding sel yang kompleks, tebalnya 100 sampai 400 nm. Komposisi primer terdiri dari glukan, manan dan khitin. Manan dan protein berjumlah sekitar 15,2-30 % dari berat kering dinding sel, -1,3-D-glukan dan 1,6-D-glukan sekitar 47-60 %, khitin sekitar 0,6-9 %, protein 6-25 % dan lipid 1-7 %. Dalam bentuk ragi, kecambah dan miselium, komponen-komponen ini menunjukkan proporsi yang serupa tetapi bentuk miselium memiliki khitin tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan sel ragi.Seperti halnya pada eukariot lain, nukleus C. albicans merupakan organel paling menonjol dalam sel. Organ ini dipisahkan dari sitoplasma oleh membran yang terdiri dari 2 lapisan. Semua DNA kromosom disimpan dalam nukleus, terkemas dalam serat-serat kromatin. Isi nukleus berhubungan dengan sitosol melalui pori-pori nucleus. Vakuola berperan dalam sistem pencernaan sel, sebagai tempat penyimpanan lipid dan granula polifosfat. Mikrotubul dan mikrofilamen berada dalam sitoplasma. Pada C. albicans mikrofilamen berperan penting dalam terbentuknya perpanjangan hifa.C. albicans mempunyai genom diploid. Kandungan DNA yang
berasal dari sel ragi pada fase stasioner ditemukan mencapai 3,55 μg/108sel. Ukuran kromosom Candida albicans sampai 10 diperkirakan berkisar antara 0,95-5,7 Mbp. 2.2 Pengaruh candida Albicants Pada manusia, C. albicans sering ditemukan di dalam mulut, feses, kulit dan di bawah kuku orang sehat. C. albicans dapat membentuk blastospora dan hifa, baik dalam biakan maupun dalam tubuh. Bentuk jamur di dalam tubuh dianggap dapat dihubungkan dengan sifat jamur, yaitu sebagai saproba tanpa menyebabkan kelainan atau sebagai parasit patogen yang menyebabkan kelainan dalam jaringan. Penyelidikan lebih lanjut membuktikan bahwa sifat patogenitas tidak berhubungan dengan ditemukannya C. albicans dalam bentuk blastospora atau hifa di dalam jaringan. Terjadinya kedua bentuk tersebut dipengaruhi oleh tersedianya nutrisi, yang dapat ditunjukkan pada suatu percobaan di luar tubuh. Pada keadaan yang menghambat pembentukan tunas dengan bebas, tetapi yang masih memungkinkan jamur tumbuh, maka dibentuk hifa. Rippon (1974) mengemukakan bahwa bentuk blastospora diperlukan untuk memulai suatu lesi pada jaringan. Sesudah terjadi lesi, dibentuk hifa yang melakukan invasi. Dengan proses tersebut terjadilah reaksi radang. Pada kandidosis akut biasanya hanya terdapat blastospora, sedang pada yang menahun didapatkan miselium. Kandidosis di permukaan alat dalam biasanya hanya mengandung blastospora yang erjumlah besar, pada stadium lanjut tampak hifa. Hal ini dapat dipergunakan untuk menilai hasil pemeriksaan bahan klinik, misalnya dahak, urin untuk menunjukkan stadium penyakit. Kelainan jaringan yang disebabkan oleh C. albicans dapat berupa peradangan, abses kecil atau granuloma. Pada kandidosis sistemik, alat dalam yang terbanyak terkena adalah ginjal, yang dapat hanya mengenai korteks atau korteks dan medula dengan terbentuknya abses kecil-kecil berwarna keputihan. Alat dalam lainnya yang juga dapat terkena adalah hati, paru-paru, limpa dan kelenjar gondok. Mata dan otak sangat jarang terinfeksi. Kandidosis jantung berupa proliferasi pada katup-katup atau granuloma pada dinding pembuluh darah koroner atau miokardium.
2.3 Masa Inkubasi
Isolasi Candida dari bahan klinik umumnya dilakukan dengan menanam spesimen ditanam pada medium agar sabouraud dekstrosa (ASD) yang lazim digunakan untuk isolasi berbagai jenis jamur. Pada medium tersebut semua spesies Candida tumbuh sebagai koloni ragi atau koloni seperti ragi yang tidak dapat dibedakan satu sama lain baik secara makroskopis maupun mikroskopis, Untuk identifikasi spesies diperlukan uji fermentasi-asimilasi dan morfologi yang dikenal sebagai cara konvensional dan membutuhkan waktu 7-21 hari sehingga diagnosis pasti secara dini sukar ditegakkan. Pada candida albicans masa inkubasinya 2-3 hari. Jamur ini menimbulkan penyakit diabetes melitus dipengaruhi oleh penggunaan obat-obatan, antibiotika, kortikosteroid, dan sitostatika, serta iritasi setempat pada tubuh.
View more...
Comments