Makalah BOD Dan COD PDF
November 12, 2018 | Author: heri | Category: N/A
Short Description
BOD dan COD...
Description
Tugas Kelompok
MAKALAH LIMNOLOGI “COD
DAN BOD”
OLEH : JUMARNI HARNIA ABDUL ARIF MUH ARUM AL KADRI .S
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2016
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh... Puji dan Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulisan makalh tentang BOD dan Cod dapat terselesaikan sebagaimana mestinya. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, sehingga dengan keterbatasan dan kekurangan dalam penulisan memerlukan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi yang membutuhkan informasi dan kajian mengenai BOD dan COD
Kendari,
Penulis
ii
mei 2016
DAFTAR ISI
………………………………….. ..……………… ……………… HALAMAN JUDUL…………………………………
i
KATA PENGANTAR ………………………………………………… …………………………………………………
ii
…………………………………………..………………. ………………. DAFTAR ISI…………………………………………
iii
BAB. I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………… B. Rumusan Masalah…………………………………………….. Masalah…………………………………………….. C. Tujuan………………………………………………………… Tujuan…………………………………………………………..
1 1 1
BAB. II. PEMBAHASAN
A. B. C. D. E.
Pengertian BOD dan COD…………………………………….. COD …………………………………….. Manfaat BOD dan COD……………………………… COD ………………………………..……….` Faktor yang mempengaruhi COD dan BOD …………. ………….……….. Siklus terjadinya di alam……………………………… alam ………………………………..……… Metode dan Alat pengukur BOD dan COD ……………………
2 2 3 3 4
BAB. III. PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………. Kesimpulan………………………………………………………. 6 B. Saran…………………………………………………… Saran……………………………………………………... ...……… ……… 6 DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Kehidupan mikroorgaisme, seperti ikan dan hewan air lainnya, tidak lepas dari kandungan oksigen yang terlarut di dalam air, tidak berbeda dengan manusia dan mahkluk hidup lainnya yang ada di darat, yang juga memerlukan oksigen dari udara agar tetap bertahan. Air yang tidak mengandung oksigen tidak dapat memberikan kehidupan bagi mikroorganisme, ikan dan hewan lainnya. Oksigen yang terlarut didalam air sangat penting artinya bagi kehidupan. Untuk memenuhi kehidupannya, manusia tidak hanya tergantung pada makanan yang berasal dari daratan saj, akan tetapi juga tergantung pada makanan yang berasal dari air . Kemajuan industry dan teknologi seringkali berdampak pula terhaap keadaan air lingkungan, baik air sungai, air laut, air danau maupun air tanah. Dampak ini disebabkan adanya pencemaran air yang disebabkan oleh berbagai hal. Pada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigenya sangat rendah. Hal itu karena oksigen yang terlarut di dalam air diserap oleh mikroorganisme untuk memecah/mendegradasi bahan buangan organic sehingga menjadi bahan yang mudah menguap (yang ditandai dengan bau busuk). B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian COD dan BOD 2. Apa Manfaat COD dan BOD 3. Faktor apa yang mempengaruhi diperairan 4. Bagaimanah siklusnya di Alam 5. Metode Pengukuran dan Alat yang digunakan
iv
C. Tujuan
1. Apa pengertian COD dan BOD 2. Apa Manfaat COD dan BOD 3. Faktor apa yang mempengaruhi diperairan 4. Bagaimanah siklusnya di Alam 5. Metode Pengukuran dan Alat yang digunakan
v
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian BOD dan COD
BOD atau Biochemical atau Biochemical Oxygen Demand adalah suatu karakteristik yang menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme (biasanya bakteri) untuk mengurai atau mendekomposisi bahan organik dalam kondisi aerobik (Umaly dan Cuvin, 1988; Metcalf & Eddy, 1991). Ditegaskan lagi oleh Boyd (1990), bahwa bahan organik yang terdekomposisi dalam BOD adalah bahan organik yang siap sia p terdekomposisi ( readily decomposable organic matter ). ). Mays (1996) mengartikan BOD sebagai suatu ukuran jumlah oksigen yang digunakan oleh populasi mikroba yang terkandung dalam perairan sebagai respon terhadap masuknya bahan organik yang dapat diurai. Dari pengertianpengertian ini dapat dikatakan bahwa walaupun nilai BOD menyatakan jumlah oksigen, tetapi untuk mudahnya dapat juga diartikan sebagai gambaran jumlah bahan organik
mudah
urai
(biodegradable ( biodegradable
organics ) organics)
yang
ada
di
perairan
(Rosalia, 2000). COD atau Chemical Oxygen Demand adalah jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengurai seluruh bahan organik yang terkandung dalam air (Boyd, 1990). Hal ini karena bahan organik yang ada sengaja diurai secara kimia dengan menggunakan oksidator kuat kalium bikromat pada kondisi asam dan panas dengan katalisator perak sulfat (Boyd, 1990; Metcalf & Eddy, 1991), sehingga segala macam bahan organik, baik yang mudah urai maupun yang kompleks dan sulit urai, akan teroksidasi. Dengan demikian, selisih nilai antara COD dan BOD memberikan gambaran besarnya bahan organik yang sulit urai yang ada di perairan. Bisa saja nilai BOD sama dengan COD, tetapi BOD tidak
vi
bisa lebih besar dari COD. Jadi COD menggambarkan jumlah total bahan organik yang ada (Rosalia, 2000). B. Kegunaan dan manfaat BOD dan COD
untuk memeriksa terjadinya cemaran bahan organik. Cara ini mengukur jumlah dari molekul oksigen yang digunakan oleh bakteri untuk mengoksidasi kandungan bahan organik di dalam air sampel.oleh karena itu, BOD sering juga diartikan sebagai jumlah oksigen dalam sistem perairan yang dibutuhkan oleh bakteri aerobik untuk menguraikan / merombak bahan organik dalam air melalui proses oksidasi biokomiawi secara dekomposisi aerobik. Cara ini hanya memberikan pengukuran secara tidak langsung jumlah bahan organik yang ada, tapi tidak memberikan hasil pengukuran jumlah oksigen yang digunakan selama penguraian di lingkungan secara langsung. Semakin tinggi BOD menunjukkan semakin tinggi jumlah penurunan oksigen terlarut pada suatu sistem perairan (Rosalia, 2000). C. Factor yang mempengarui diperairan
Pada dasarnya sumber pencemaran air berasal dari industri, rumah tangga dan pertanian. Tanah dan air tanah mengandung sisa dari aktivitas pertanian misalnya pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari aktifitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam (Sugiharto, 1987). Bahan organic juga dapat bereaksi dengan oksigen yang terlarut didalam air sehingga makin sedikit sisa kandungan oksigen yang terlarut didalamnya. Bahan buangan organic biasanya berasal dari industry,bahan buanngan limbah rumah
vii
tangga, bhan buangan limbah pertanian, kotoran hewan dan manusia, dan lain sebagainnya (Sugiharto, 1987). D. Siklusnya dialam
Pemeriksaan BOD didasarkan atas reaksi oksidasi zat organis dengan oksigen di dalam air, dan proses tersebut berlangsung karena adanya bakteri aerob. Sebagai hasil oksidasi akan terbentukkarbon dioksida, air dan reaksi oksidasi dapat dituliskan sebagai berikut : CnHaO b Nc + (n + a/4 – a/4 – b/2 – b/2 – 3c/4 3c/4 ) O2
a nCO2 + ( a/2 – a/2 – 3 3c/2 )
+ H2O + cNH3 E. Metode pengukuran dan alat yang digunakan
Prinsip pengukuran BOD pada dasarnya cukup sederhana, yaitu mengukur kandungan oksigen terlarut awal (DOi (DO i) dari sampel segera setelah pengambilan contoh, kemudian mengukur kandungan oksigen terlarut pada sampel yang telah diinkubasi selama 5 hari pada kondisi gelap dan suhu tetap (20 oC) yang sering disebut dengan DO5. Selisih DOi DO i dan DO5 (DOi (DOi - DO5) merupakan nilai BOD yang dinyatakan dalam miligram oksigen per liter (mg/L) (Kurniawan,2004). Pengukuran oksigen dapat dilakukan secara analitik dengan cara titrasi (metode Winkler, iodometri) atau dengan menggunakan alat yang disebut DO meter yang dilengkapi dengan probe dengan probe khusus. Jadi pada prinsipnya dalam kondisi gelap, agar tidak terjadi proses fotosintesis fotosintesi s yang menghasilkan oksigen, dan dalam suhu yang tetap selama lima hari, diharapkan hanya terjadi proses dekomposisi oleh mikroorganime, sehingga yang terjadi hanyalah penggunaan oksigen, dan oksigen tersisa ditera sebagai DO5. Yang penting diperhatikan dalam hal ini adalah mengupayakan agar masih ada oksigen tersisa pada pengamatan hari
viii
kelima sehingga DO5 tidak nol. Bila DO5 nol maka nilai BOD tidak dapat ditentukan (Kurniawan,2004).. Secara rinci metode pengukuran BOD diuraikan dalam referensi mengenai analisis air lainnya. Karena melibatkan mikroorganisme (bakteri) sebagai pengurai bahan organik, maka analisis BOD memang cukup memerlukan waktu. Oksidasi biokimia adalah proses yang lambat. Dalam waktu 20 hari, oksidasi bahan organik karbon mencapai 95 – 99 %, dan dalam waktu 5 hari sekitar 60 – 70 % bahan organik telah terdekomposisi (Metcalf & Eddy, 1991). Lima hari inkubasi adalah kesepakatan umum dalam penentuan BOD. Bisa saja BOD ditentukan dengan menggunakan waktu inkubasi yang berbeda, asalkan dengan menyebutkan lama waktu tersebut dalam nilai yang dilaporkan (misal BOD7, BOD10) agar tidak salah dalam interpretasi atau memperbandingkan. Temperatur 20oC dalam inkubasi juga merupakan temperatur standard. Temperatur 20 oC adalah nilai ratarata temperatur sungai beraliran lambat di daerah beriklim sedang (Agnes & Az iz ah ,2 00 5) dimana dimana teori teori BOD ini ini berasa berasal. l. Untuk daerah tropik seperti Indonesia, bisa jadi temperatur inkubasi ini tidaklah tepat. Temperatur perairan tropik umumnya berkisar antara 25 – 30oC, dengan temperatur inkubasi yang relatif lebih rendah bisa jadi aktivitas bakteri pengurai juga lebih rendah dan tidak optimal sebagaimana yang diharapkan. Ini adalah salah satu kelemahan lain BOD selain waktu penentuan yang lama tersebut. Metode pengukuran COD sedikit lebih kompleks, karena menggunakan peralatan khusus reflux, reflux, penggunaan asam pekat, pemanasan, dan titrasi (Agnes & Azizah,2005). Peralatan reflux diperlukan untuk menghindari berkurangnya air sampel karena pemanasan.
ix
Pada prinsipnya pengukuran COD adalah penambahan sejumlah tertentu kalium bikromat (K 2Cr 2O7) sebagai oksidator pada sampel (dengan volume diketahui) yang telah ditambahkan asam pekat dan katalis perak sulfat, kemudian dipanaskan selama beberapa waktu. Selanjutnya, kelebihan kalium bikromat ditera dengan cara titrasi. Dengan demikian kalium bikromat yang terpakai untuk oksidasi bahan organik dalam sampel dapat dihitung dan nilai COD dapat ditentukan. Kelemahannya, senyawa kompleks anorganik yang ada di perairan yang dapat teroksidasi juga ikut dalam reaksi (De Santo, 1978), sehingga dalam kasus-kasus kasus-kasus tertentu nilai COD mungkin sedikit „over „ over estimate‟ estimate‟ untuk gambaran kandungan bahan organik. Bilamana nilai BOD baru dapat diketahui setelah waktu inkubasi lima hari, maka nilai COD dapat segera diketahui setelah satu atau dua jam. Walaupun jumlah total bahan organik dapat diketahui melalui COD dengan waktu penentuan yang lebih cepat, nilai BOD masih tetap diperlukan. Dengan mengetahui nilai BOD, akan diketahui proporsi jumlah bahan organik yang mudah urai (biodegradable ( biodegradable), ), dan ini akan memberikan gambaran jumlah oksigen yang akan terpakai untuk dekomposisi di perairan dalam sepekan (5 hari) mendatang. Lalu dengan memperbandingkan nilai BOD terhadap COD juga akan diketahui seberapa besar jumlah bahan-bahan organik yang lebih persisten yang ada ada di perai peraira ran n (Agn es & A zi za h, 20 05 ).
Gambar 1. Alat Pengukur BOD dan COD
x
BAB III PENUTUP A. kesimpulan
Dari penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan antara lain : 1. BOD singkatan dari Biological Oxygen Demand , atau kebutuhan oksigen bi b i o l o gi s
u nt u k
memecah
bahan
bu a n g a n
didalam
air
oleh
mikroorganisme. 2. COD, singkatan dari
Chemical Oxygen Demand , atau
kebutuhan
oksigen kimia untuk reaksi oksidasi terhadap bahan buangan di dalam air. 3. Kegunaan dari COD dan BOD adalaah untuk mengukur bahan cemaran yang terjadi di dalam perairan. 4. Pengukuran oksigen dapat dilakukan secara analitik dengan cara titrasi (metode Winkler, iodometri) atau dengan menggunakan alat yang disebut DO meter yang dilengkapi dengan probe dengan probe khusus. B. Saran
Penulis menyarankan dalam menganalisis zat pencemar apabila nilai BOD dan COD suatu perairan masih normal atau memenuhi baku mutu, belum dapat disimpulkan bahea tidak terjadi pencemaran, bila pencemaran kunci lainnya tidak diketahui, karena bila parameter lainnya telah meningkat dan melebihi baku mutu, maka berarti ada indikasi pencemaran di perairan.
xi
DAFTAR PUSTAKA
A.R Agnes & Azizah R. 2005. Perbedaan kadar BOD, COD, TSS dan, MPN
Coliform
Pada
Air
Limbah
Sebelum
dan
Sesudah
Pe ngo la ha n di RS dU D N gan ju k. Univ Univer ersit sitas as Indo Indone nesia sia,, Jakar Jakarta ta Kurniawan, Hanny, 2004, “Penurunan BOD dan COD Limbah Pabrik Kertas Dengan Flok Al(OH)
Dari Hasil Recovery Menggunakan H3“ UPN ,
“VETERAN” Jawa Timur Rosalia, 2000, “Ektivitas Pengolahan Kimiawi Limbah Pabrik Lynine dengan Proses Koagulasi dan Flokulasi”, UPN “VETRAN” Jawa Timur. Sugiharto, 1987, “Dasar -dasar Pengolahan Air Limbah”, Universitas Indonesia, Jakarta.
xii
View more...
Comments